Anda di halaman 1dari 21

BUKU PEDOMAN SEKOLAH AMAN

Buku Pedoman Sekolah Aman


SMA Negeri 2 Blitar
Tanggal 10 September 2016

Disusun Oleh
EKO SULISTIONO, S.Kom.
Penata Muda Tk. I
NIP : 198203162009011008
Penanggungjawab Kegiatan Sekolah Aman

PEMERINTAH KOTA BLITAR


DINAS PENDIDIKAN KOTA BLITAR
SMA NEGERI 2 BLITAR
Jl. Ciliwung No. 396 Blitar Telpun (0342) 802229
Website: http://www.sman2blitar.sch.id Email: sman2blitar@gmail.com

1
Lembar Persetujuan

Setelah membaca dan mencermati Buku Pedoman Sekolah Aman

Tahun Pelajaran 2016/2017 yang telah ditulis oleh:

Penulis : Eko Sulistiono, S.Kom

NIP : 198203162009011008

Jabatan : Guru Bimbingan TIK

Tugas Tambahan : Wakasek Kesiswaan

Unit Kerja : SMA Negeri 2 Blitar

Alamat : Jl. Ciliwung No 396 Kota Blitar

Provinsi JawaTimur

benar-benar merupakan karya sendiri, dan berisi rencana kerja yang akan
dilakukan pada tahun pelajaran 2016/2017.

Menyetujui dan mengesahkan:

2
Blitar, 16 Juli 2016

Kepala Sekolah Penulis,

Drs. JOHAN EDY PRASTIWO, M.Pd EKO SULISTIONO, S.Kom.

NIP. 196108241986031009 NIP. 198203162009011008

3
DAFTAR ISI

Halaman Judul............................................................................................................................. i
Lembar Persetujuan................................................................................................................. ii
Kata Pengantar.......................................................................................................................... iv
BAB I.............................................................................................................................................. 1
PENDAHULUAN...................................................................................................................... 1
A. Latar Belakang.......................................................................................................... 1
B. Dasar Pelaksanaan.................................................................................................. 2
C. Tujuan........................................................................................................................... 3
D. Target-target Capaian.................................................................................................. 3
E. Sasaran Buku Pedoman Sekolah Aman.................................................................4
BAB II............................................................................................................................................ 5
RINCIAN RENCANA KERJA............................................................................................ 5
A. RENCANA KERJA....................................................................................................... 5
1. Persiapan........................................................................................................................ 5
2. Perencanaan.................................................................................................................. 6
3. Pelaksanaan................................................................................................................... 6
4. Pemantauan, evaluasi, dan pelaporan...............................................................6
B. BENTUK KEGIATAN DAN JADWAL KEGIATAN.......................................6
1. Bentuk Kegiatan Untuk Mencapai Sekolah Aman.......................................6
2. Jadwal Kegiatan Untuk Mencapai Sekolah Aman........................................9
BAB III........................................................................................................................................ 12
PENUTUP.................................................................................................................................. 12
RENCANA KEGIATAN DAN RENCANA TARGET.............................................12
A. RENCANA KEGIATAN..................................................................................... 12
B. RINGKASAN RENCANA TARGET............................................................12
LAMPIRAN – LAMPIRAN............................................................................................... 13

4
Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya lah kami dapat
menyelesaikan Buku Pedoman Sekolah Aman ini sebatas pengetahuan dan
kemampuan yang penulis miliki. Dan juga kami berterima kasih pada Bapak Drs.
Johan Edy Prastiwo, M.Pd., selaku kepala sekolah SMA Negeri 2 Blitar yang
telah memberikan kepercayaan kepada kami untuk menyusun buku pedoman
sekolah aman ini .
Kami sangat berharap buku pedoman ini dapat berguna dalam rangka
menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai sekolah aman. Kami juga
menyadari sepenuhnya bahwa di dalam tugas ini terdapat kekurangan-kekurangan
dan jauh dari apa yang kami harapkan. Untuk itu, kami berharap adanya kritik,
saran dan usulan demi perbaikan di masa yang akan datang, mengingat tidak ada
sesuatu yang sempurna tanpa sarana yang membangun.
Semoga buku pedoman sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang
membacanya. Sekiranya buku pedoman yang telah disusun ini dapat berguna bagi
kami sendiri maupun orang yang membacanya.

5
6
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sekolah aman adalah sekolah yang mengakui dan melindungi hak – hak
peserta didik, pendidik dan tenaga pendidikan dengan menyediakan suasana
dan lingkungan yang proses pembelajaran, kesehatan, keselamatan dan
keamanan di lingkungan satuan pendidikan terjamin setiap saat baik internal
maupun eksternal. Pada prinsipnya keamanan sekolah aman dapat
dikategorikan menjadi dua hal, yaitu, keamanan secara fisik (sarana dan
prasarana) dan keamanan secara rohani (psikologis). Hal ini bisa dilihat dari
beberapa indikator, seperti warga sekolah bebas dari rasa takut terhadap
ancaman keamanan potensial seperti bencana alam, sekolah berkomitmen
untuk menerapkan budaya keselamatan, terciptanya suasana yang kondisif,
serta interaksi antar komunitas sekolah yang positif.
Selaian aspek keamanan fisik, kenyamanan atau disebut iklim sekolah,
yaitu menyangkut atmosfir, perasaan, lingkungan keseluruhan secara sosial
dan emosional sekolah juga harus diciptakan secara positif. Faktor yang
mempengaruhi kenyamanan atau iklim sekolah ini adalah hubungan atau
keterkaitan antar warga sekolah, interaksi antar warga sekolah, rasa saling
percaya dan saling menghargai antar warga sekolah. Bila keadaan faktor –
faktor tersebut tinggi maka semakin positif iklim sekolah tersebut.
Keamanan, kenyamanan dan kedisiplinan sekolah ditentukan oleh nilai
– nilai dan sikap warga sekolah, termasuk kepala sekolah, pendidik, peserta
didik, tenaga kependidikan maupun orang tua. Pada sekolah yang aman,
warga sekolah mempunyai komitmen yang mendalam dalam menciptakan
dan menjaga sekolah dari berbagai bentuk intimidasi, kekerasan, maupun
segala bentuk tindakan yang menggangu keharmonisan iklim sekolah.

1
B. Dasar Pelaksanaan
Buku Pedoman Sekolah Aman ini disusun berdasarkan amanah
beberapa peraturan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, antara lain
:
 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor
78, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301);
 Undang-Undang 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 109,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 297)
sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 35 tahun
2014 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun
2002 Tentang Perlindungan Anak (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 297, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5606);
 Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2006 tentang Perlindungan Saksi
dan Korban (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006
Nomor 64, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4635) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 31
Tahun 2014 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 13
Tahun 2006 Tentang Perlindungan Saksi dan Korban (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 293, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5602);
 Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2012 Tentang Sistem Peradilan
Pidana Anak (Lembaran Negara Tahun 2012 Nomor 153,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5332);
 Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan
dan Penyelenggaraan Pendidikan (Lembaran Negara Tahun 2010
Nomor 23, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5105), sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 66 Tahun 2010 (Lembaran Negara Tahun 2010 Nomor 112,

2
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5157)
 Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tentang Organisasi
Kementerian Lembaga Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2015 Nomor 8);
 Peraturan Presiden Nomor 14 Tahun 2015 tentang Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2015 Nomor 15);
 Keputusan Presiden Nomor 121/P Tahun 2014 tentang - 3
-Pembentukan Kementerian dan Pengangkatan Menteri Kabinet
Kerja Periode Tahun 2014-2019 sebagaimana diubah dengan
Keputusan Presiden Nomor 79/P Tahun 2015 tentang Penggantian
Beberapa Menteri Negara Kabinet Kerja Periode Tahun 2014 - 2019;
 Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 39 Tahun 2008
tentang Pembinaan Kesiswaan
 Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 Tahun
2015 tentang Penumbuhan Budi Pekerti;
 Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 82 Tahun 2015
tentang Pencegahan Dan Penanggulangan Tindak Kekerasan Di
Lingkungan Satuan Pendidikan
C. Tujuan
Buku Pedoman Sekolah Aman adalah buku yang berisi kebijakan –
kebijakan yang diambil oleh sekolah dengan tujuan mengembangkan
budaya sekolah yang positif dengan fokus kepada tindakan
pencegahan/penanggulan sesuai Permendikbud no 82 Tahun 2015
tentang Pencegahan dan Penanggulangan Tindak Kekerasan di
Lingkungan Satuan Pendidikan, serta untuk memonitor dan
mengevaluasi lingkungan sekolah untuk bukti dan peningkatan sekolah
aman.
D. Target-target Capaian
Buku Pedoman Sekolah Aman ini diharapkan dapat membantu

3
warga di satuan lingkungan pendidikan dalam mencapai target-target
yang ingin dicapai selama satu tahun pelajaran. Adapun target-target
tersebut adalah :
1. Membentuk tim Ketertiban sekolah dengan keputusan kepala
sekolah yang terdiri dari :

a. Kepala Sekolah

b. Perwakilan Guru

c. Perwakilan Siswa

d. Perwakilan Orang Tua

2. Membuat Prosedur Operasi Standar (POS) Sekolah Aman

3. Sosialiasi POS Sekolah Aman

4. Menjalin Kerjasama dengan lembaga lain guna pencegahan


tindakan yang mengancam keamanan sekolah (Kepolisian, KP2A,
Lembaga lain yang kompeten)

5. Memberikan sanksi pembinaan bagi setiap pelanggaran yang


dilakukan oleh peserta didik

a. Teguran lisan

b. Teguran tertulis

c. Tindakan lain yang bersifat edukatif

6. Menindaklanjuti laporan dari sekolah maupun warga masyarakat


sekitar sekolah ketika ada peserta didik yang melanggar tata tertib
sekolah baik di dalam lingkungan sekolah maupun di luar
lingkungan sekolah

7. Pengadaan sarana dan prasarana penunjang keamanan sekolah


( pengadaan CCTV)

4
8. Pembuatan papan pengaduan terhadap tindakan kekerasan di
lingkungan sekolah

E. Sasaran Buku Pedoman Sekolah Aman


Buku Pedoman ini selain digunakan sekolah sekaligus sebagai
komitmen guru pada sekolah, pada siswa, pada masyarakat akan
kinerjanya selama setahun kedepan. Buku Pedoman ini juga diketahui
dengan disyahkan Kepala Sekolah (KS) untuk mendapatkan persetujuan
KS.

BAB II

RINCIAN RENCANA KERJA

A. RENCANA KERJA
Untuk mewujudkan gerakan sekolah aman, ramah anak, dan
menyenangkan perlu segera melakukan langkah-langkah yang tepat,
terencana, terintegrasi, dan berkesinambungan. Langkah - langkah ini dibuat
sebagai pedoman dalam mempermudah dan mempercepat terwujudnya
sekolah yang ideal sebagaimana direncanakan. Berikut langkah-langkah
strategis yang dipersiapkan untuk mewujudkan gerakan sekolah, aman,
ramah anak, dan menyenangkan.

1. Persiapan

 Melakukan konsultasi dengan siswa untuk memetakan pemenuhan


hak-hak, kebutuhan siswa, dan menyusun rekomendasi.

 Kepala sekolah, komite sekolah, orang tua/wali, dan siswa


berkomitmen untuk mengembangkan sekolah, aman ramah anak, dan
menyenangkan. Komitmen ini bentuk kebijakan sekolah aman, ramah
anak, dan menyenangkan.

5
 Kepala sekolah bersama komite sekolah, tenaga pendidik dan
kependidikan, serta siswa membentuk Tim Penanggungjawab
Kegiatan (PJK) sekolah aman, ramah anak, dan menyenangkan;

 Tim ini bertugas untuk mengkoordinasikan berbagai upaya


pengembangan menuju sekolah sekolah aman, ramah anak, dan
menyenangkan : meliputi sosialisasi pentingnya sekolah aman, ramah
anak, dan menyenangkan; menyusun dan melaksanakan rencana,
pembuatan papan pengaduan terhadapa adanya tindakan kekerasan di
sekolah, memantau proses pengembangan dan evaluasi,

 Tim Penanggungjawab Kegiatan (PJK) mengidentifikasi potensi,


kapasitas, kerentanan, dan ancaman di sekolah untuk mengembangkan
sekolah aman, ramah anak, dan menyenangkan.

2. Perencanaan
Tim Penanggungjawab Kegiatan (PJK) menyusun rencana aksi
tahunan untuk mewujudkan sekolah aman, ramah anak, dan
menyenangkan yang terintegrasi dalam kebijakan, program, dan
kegiatan yang sudah ada, seperti Usaha Kesehatan Sekolah, Sekolah
Adiwiyata, Sekolah Aman Bencana, Rute Aman Selamat Sekolah, dan
lainnya sebagai komponen penting dalam perencanaan pengembangan
sekolah aman, ramah anak, dan menyenangkan.
3. Pelaksanaan
Tim Penanggungjawab Kegiatan (PJK) melaksanakan rencana
aksi tahunan dengan mengoptimalkan semua sumber daya sekolah,
kerjasama dengan lembaga pemerintah ( POLRI, KEJAKSAAN,
KP2A), masyarakat serta semua pihak yang berkompeten dengan
terwujudnya sekolah aman.
4. Pemantauan, evaluasi, dan pelaporan
Tim Pengembangan melaksanakan pemantauan dan evaluasi
atas rencana aksi gerakan sekolah sehat, aman, ramah anak, dan

6
menyenangkan, selanjutnya melakukan pelaporan hasil evaluasi dalam
rapat kerja yang dihadiri tim pengembangkan dan warga sekolah
lainnya

B. BENTUK KEGIATAN DAN JADWAL KEGIATAN


1. Bentuk Kegiatan Untuk Mencapai Sekolah Aman
Untuk menuju sekolah aman perlu dilakukan program dan langkah-
langkah strategis terkait pembudayaan sekolah aman, baik secara mental
(rohani) maupun fisik (jasmani).
Untuk langkah aman terkait mental (rohani), sekolah dapat melakukan
berbagai langkah, meliputi:
1. Langkah Sekolah Aman dari penindasan (bullying)
Tindakan penindasan saat ini lebih popular dengan istilah
bullying. Bullying adalah penggunaan kekerasan, ancaman atau
paksaan untuk menyalahgunakan atau mengintimidasi orang lain, baik
secara psikis maupun fisik. Untuk langkah aman terkait mental
(rohani), sekolah dapat untuk melindungi anak dari perbuatan bullying
di lingkungan sekolah perlu adanya optimalisasi peran guru
bimbingan konseling dan koordinasi antara guru mata pelajaran, wali
kelas dan semua warga sekolah
2. Langkah Sekolah Aman dari Tindak Kriminal

 Optimalisasi peranan guru, sebagai pendidik, pengajar, dan


pembimbing

 Optimalisasi Pelaksanaan Bimbingan Konseling

 Optimalisasi Pendidikan Agama (Budi Pekerti)

 Peningkatan kualitas hubungan orang tua dengan anak baik di


dalam maupun di luar lingkungan keluarga

7
 Pemasangan CCTV di beberapa titik yang dianggap rawan ( Parkir
siswa, Pintu Masuk Sekolah, Ruang Kelas, dll )

3. Langkah Sekolah Aman dari Asap Rokok

 Membuat aturan larangan merokok di lingkungan sekolah (Zero


Smoke Environment)

 Melakukan penolakan terhadap iklan, promosi dan kerjasama yang


dilakukan oleh perusahaan rokok dalam bentuk apapun, untuk
keperluan penyelenggaraan pendidikan.

 Memberlakukan larangan adanya billboard, reklame, pampflet dan


bentuk-bentuk iklan lainnya dari perusahaan rokok beredar atau
dipasang di lingkungan sekolah.

 Membuat larangan menjual rokok di kantin, toko, koperasi atau


bentuk penjualan lain di lingkungan sekolah.

 Memasang tanda Bebas Asap Rokok / daerah Bebas Asap Rokok di


lingkungan sekolah.

4. Langkah Sekolah agar Bebas dari Pornografi dan Pornoaksi, meliputi:

 Mengadakan sosialisasi tentang Undang-Undang Pornografi.

 Mengadakan razia tas siswa, HP (cek isi) dan buku / majalah baik
secara rutin maupun spontanitas.

 Menyeleksi buku-buku pelajaran dan buku referensi lainnya.

 Mengoptimalkan kegiatan pembiasaan seperti ceramah


keagamaan.

8
 Menggunakan pakaian seragam sekolah sesuai dengan aturan
yang ditetapkan.

5. Langkah sekolah agar aman dari tindakan pelecehan seksualitas,


meliputi:

 Melakukan sosialisasi pendidikan seks yang layak dan tepat bagi


siswa.

 Memasang CCTV di beberapa titik yang dianggap rawan.

 Mengoptimalisasikan pendidikan agama dan karakter.

 Mengoptimalkan peran dan sistem pengawasan warga sekolah


dalam menjalankan fungsinya.

 Menyiapkan toilet tersendiri bagi laki-laki dan perempuan.

6. Langkah sekolah agar aman dari praktik-praktik vandalisme (coret-


coret yang tidak pada tempat selayaknya) dan kekerasan visual
(terhindar dari penempelan gambar-gambar yang tidak edukatif di
lingkungan sekolah, meliputi:

 Memberi ruang ekspresi pada siswa di tempat-tempat yang sesuai;

 Mengoptimalisasikan pendidikan agama dan karakter.

 Mengoptimalkan peran dan sistem pengawasan warga sekolah


dalam menjalankan fungsinya.

 Bekerja sama dengan warga di sekitar sekolah agar terhindar dari


visual-visual yang tidak mendidik baik itu dari iklan, lukisan,
poster.

9
 Optimalisasi peran orang tua dalam memiliki tayangan edukatif
bagi siswa pada acara-acara televisi.

 Optimalisasi peran organisasi-organisasi keguruan, seperti PGRI,


MGMP, dan lain-lain dan organisasi kesiswaan seperti OSIS,
Pramuka, Jurnalistik, PMR, dan lain-lain.

10
2. Jadwal Kegiatan Untuk Mencapai Sekolah Aman
Waktu Pelaksanaan Keterangan
No Nama Kegiatan Jul
Ag Se Ok No De Ja Pe Ma Ap Me Ju
u p t p s n b r r i n
1 Bimbingan Konseling dan koordinasi Rutin
untuk menghindari bullying Insidental
2 Langkah sekolah aman dari tindakan
kriminal
- Pemasangan / Perawatan CCTV Insidental
- Kerjasama dengan lembaga terkait Insidental
untuk melakukan sosialisasi sekolah
aman (KP2A)
- Jaksa Masuk Sekolah Insidental
- Melakukan razia rutin terhadap tas Rutin
siswa
- Pembuatan POS Sekolah Aman Insidental
- Optimalisasi piket guru Rutin
3 Langkah sekolah aman dari asap
rokok
- Sosialisasi bahaya rokok
- Pembuatan tata tertib dilarang
membawa rokok dilingkungan
sekolah
- Membuat peraturan dilarang menjual

11
Waktu Pelaksanaan Keterangan
No Nama Kegiatan Jul
Ag Se Ok No De Ja Pe Ma Ap Me Ju
u p t p s n b r r i n
rokok di kantin, koperasi sekolah
- Memasang tanda bebas asap rokok
4 Langkah Sekolah agar Bebas dari
Pornografi dan Pornoaksi
- Sosialisasi UU Pornografi
- Mengadakan razia tas siswa, HP, Rutin, Spontan
buku dan Majalah
- Seleksi buku - buku pelajaran
5 Langkah sekolah agar aman dari
tindakan pelecehan seksualitas
- Melakukan sosialisasi pendidikan
seks
- Pemasangan CCTV di titik yang
dianggap rawan
- Optimalisasi pendidikan agama dan
budi pekerti
- Penyediaan Toilet terpisah untuk
siswa putra dan siswa putri
6 Langkah sekolah agar aman dari
praktik-praktik vandalisme dan
kekerasan visual (terhindar dari

12
Waktu Pelaksanaan Keterangan
No Nama Kegiatan Jul
Ag Se Ok No De Ja Pe Ma Ap Me Ju
u p t p s n b r r i n
penempelan gambar-gambar yang
tidak edukatif di lingkungan sekolah
- Mengadakan lomba graviti

13
BAB III

PENUTUP

RENCANA KEGIATAN DAN RENCANA TARGET

A. RENCANA KEGIATAN
Untuk menuju sekolah aman perlu dilakukan program dan langkah-
langkah strategis terkait pembudayaan sekolah aman, baik secara mental
(rohani) maupun fisik (jasmani). Untuk langkah aman terkait mental
(rohani), sekolah dapat melakukan berbagai langkah, meliputi: Langkah
Sekolah Aman dari penindasan (bullying), Langkah Sekolah Aman dari
Tindak Kriminal, Langkah Sekolah Aman dari Asap Rokok, Langkah
Sekolah agar Bebas dari Pornografi dan Pornoaksi, Langkah sekolah agar
aman dari tindakan pelecehan seksualitas, dan Langkah sekolah agar aman
dari praktik-praktik vandalisme (coret-coret yang tidak pada tempat
selayaknya) dan kekerasan visual (terhindar dari penempelan gambar-
gambar yang tidak edukatif di lingkungan sekolah.

B. RINGKASAN RENCANA TARGET


Rencana target yang dihasilkan adalah POS Sekolah Aman, Buku
penghubung siswa, Papan Pengaduan Terhadap Tindakan Kekerasan di
sekolah, Papan Area Kawasan Bebas Asap Rokok, Mou Kerjasama dengan
lembaga lain yang terkait untuk melakukan penyuluhan di lingkungan
sekolah, Tata tertib pencegahan tindakan pornogrofi, terpasangnya CCTV di
titik yang dianggap rawan.

14
LAMPIRAN – LAMPIRAN

15

Anda mungkin juga menyukai