Menganalisi Novel Sejarah

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 34

MENGANALISI NOVEL SEJARAH

“AKIRA: MUSLIM WATASHI WA”

Disusun Oleh:

Dicky Fatur Rahman

Ferry Hadi Pratama

Najwa Aulia Herman

Siti Rahmawati

SMA NEGERI 8 KABUPATEN TANGERANG

Jln. Siliwangi Nomor 30, Kec.Cisoka, Kab.Tangerang, Banten, 15730

2019
A. Sinopsis
Aku seorang muslim…Muslim Watashi wa
Senandung Akira saat menjejakkan kaki kembali di negerinya,
sepulang dari Indonesia.
Tapi ternyata Akira harus berjuang keras untuk mewujudkan
keyakinannya di tengah-tengah Chici, Haha, dan saudara-saudaranya.
Bukan hanya itu, berbagai rintangan fisik hingga jebakan pemikiran
“aneh” bertubi-tubi menguji Akira dan perjalanan dakwahnya.
Dapatkah semangat dan ketinggian budi Akira mengatasi semuanya?
a. Latar Belakang
Helvy Tiana Rosa adalah sastrawan berkebangsaan Indonesia.
Namanya dikenal melalui karya-karyanya berupa puisi, cerita pendek,
novel, dan esai sastra yang dimuat di berbagai media massa. Helvy lahir
di Medan, 2 April 1970. Helvy merupakan pendiri Forum Lingkar Pena,
Teater Bening, dan turut membesarkan Majalah Annida. Helvy adalah
salah satu akademikus di Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri
Jakarta. Tahun 2015 Helvy memulai kariernya sebagai Produser lewat
film Ketika Mas Gagah Pergi yang diangkat dari karya sastra pertamanya
yang diterbitkan sebagai buku tahun 1997. Helvy menulis Akira: muslim
Watashi Wa untuk dimuat di Majalah Ishlah pada tahun 1993 yang
ditunjukan untuk para remaja lalu diterbitkan pada tahun 2000.
b. Karya
- Puisi Puisi yang Melepuh di Mataku
- 212 Cinta Menggerakkan Segala
- A Lady Dances with Poetry
- Land of Women
- Duka Sedalam Cinta
- Jejak-Jejak Mas Gagah

2
- 700 Batang Cahaya
- Guru Cinta: Kumpulan Tulisan Bersama Para Guru Teladan
- Mata Ketiga Cinta
- Ketika Mas Gagah Pergi...dan Kembali
- Bukavu
- Catatan Pernikahan
- Tanah Perempuan, Drama 9 Babak
- Risalah Cinta
- Menulis Bisa Bikin Kaya!
- Perempuan Bermata Lembut
- Ketika Cinta Menemukanmu
- Dokumen Jibril
- Jilbab Pertamaku
- Lelaki Semesta
- Matahari Tak Pernah Sendiri
- Di Sini Ada Cinta!
- Leksikon Sastra Jakarta
- Bukan di Negeri Dongeng
- Dolls and The Man of Mist
- Pelangi Nurani
- Dunia Perempuan
- Akira: Muslim Watashi Wa
- Lentera
- Mc Alliester
- Angkatan 2000 Dalam Sastra Indonesia
- Kembang Mayang
- Sembilan Mata Hati
- Dan lain-lain

3
c. Gambar

Helvy Tiana Rosa

(i) (ii)
(i) Cover Akira: Muslim Watashi Wa pada tahun 2000
(ii) Cover Akira: Muslim Watashi Wa pada tahun 2006

4
B. K.13 Struktur

No. Struktur Kutipan Kalimat

1. Orientasi

Pengenalan tokoh pada novel Akira


Muslim Watashi Wa terdapat pada kutipan
berikut:
Pesawat Garuda jurusan Jakarta-
Tokyo itu mendarat di Bandara Narita.
Pukul 11.00 waktu Tokyo.
Pengenalan tokoh
Akira menghirup napas dalam.
Dirasakannya kesejukan udara tanah
kelahiran merasuk hingga sumsum. Ia
tersenyum tipis sebelum akhirnya
melangkah perlahan menuruni tangga
pesawat.
Alur yang terdapat pada novel Akira
Mulim Watashi Wa yaitu Alur Maju. Hal
tersebut dapat dilihat dala kutipan berikut:
Satu setengah tahun dalam naungan
Islam membawa Akira kepada hakikad
tauhid. Baru kemudian terbuka matanya
Alur
terhadap semua itu. Hal – hal yang
musyrik dan jahil! Heran, masyarakat
Jepang yang maju dalam sains dan
teknologi, ternyata terbata – bata bahkan
nyaris tak membaca tanda – tanda
ketauhidan dan kekuasaan Allah.

5
2. Abstrak

Alur yang terdapat pada novel Akira


Mulim Watashi Wa yaitu Alur Maju. Hal
tersebut dapat dilihat dala kutipan berikut:
Satu setengah tahun dalam naungan
Islam membawa Akira kepada hakikad
tauhid. Baru kemudian terbuka matanya
Alur
terhadap semua itu. Hal – hal yang
musyrik dan jahil! Heran, masyarakat
Jepang yang maju dalam sains dan
teknologi, ternyata terbata – bata bahkan
nyaris tak membaca tanda – tanda
ketauhidan dan kekuasaan Allah.
Konflik dimulai saat Akira secara
terang – terangan melaksanakan ritual
ibadah dengan dikumandangkannya adzan
di lingkungan sekitar, seperti dalam
kutipan berikut:
“Lihat apa yang kamu lakukan,
Akira!” suara Haha keras.
Konflik
“Saya mau shalat. Cara memanggil
orang shalat dengan adzan seperti di
masjid Kobe, Haha. Maafkan saya kalau
hal itu mengagetkan omawari-san,” kata
Akira sopan. “Dan satu lagi,” Akira
mendesak omawari-san itu ke pintu keluar
mushala. “Kalau masuk ke sini harus buka

6
sepatu. Maafkan saya….”

3. Komplikasi

Pengenalan tokoh pada novel Akira


Muslim Watashi Wa terdapat pada kutipan
berikut:
Pesawat Garuda jurusan Jakarta-
Tokyo itu mendarat di Bandara Narita.
Pukul 11.00 waktu Tokyo.
Pengenalan
Akira menghirup napas dalam.
Dirasakannya kesejukan udara tanah
kelahiran merasuk hingga sumsum. Ia
tersenyum tipis sebelum akhirnya
melangkah perlahan menuruni tangga
pesawat.
Penyebab dimulai saat Akira secara
terang – terangan melaksanakan ritual
ibadah dengan dikumandangkannya adzan
di lingkungan sekitar, seperti dalam
kutipan berikut:
“Lihat apa yang kamu lakukan,
Penyebab Akira!” suara Haha keras.
“Saya mau shalat. Cara memanggil
orang shalat dengan adzan seperti di
masjid Kobe, Haha. Maafkan saya kalau
hal itu mengagetkan omawari-san,” kata
Akira sopan. “Dan satu lagi,” Akira
mendesak omawari-san itu ke pintu keluar

7
mushala. “Kalau masuk ke sini harus buka
sepatu. Maafkan saya….”
Konflik semakin memuncak ketika
mushala dilalap api yang dilakukan secara
sengaja oleh pihak-pihak tertentu atau
pihak-pihak yang tidak menyukai
keberadaan mushala di lingkungan
tersebut, sesuai dengan kutipan paragraph
berikut:
Konflik
Ada yang menderu di hati Akira… juga
kehampaan sesaat. Mushala kecil yang
damai dan meneduhkan, walau hanya
mempunyai jamaah tiga orang itu kini
musnah sudah. Astaghfirullah, Masya
Allah… betapapun Akira sadar, ini adalah
bagian dari ujian Allah padanya.
Akibat perjuangan akira yang tak
kunjung padam, sehingga pada akhirnya ia
meraih cita-cita untuk tetap
mempertahankan kayakinan terhadap
agama islam. Dengan demikian orang-
orang sekitar menerima akira dalam
Akibat
keyakinannya itu, bahkan mendirikan lagi
mushala dengan jamaah yang terus
bertambah berkat perjuangannya. Seperti
kutipan berikut:
Akira belum sembuh benar, tetapi
wajahnya cerah. Diskusi klub ICHI baru

8
saja selesai. Dr. Zaki dengan sangat
mengesankan telah membahas tentang
makna islam. Dr. Toyyama yang memandu
acara. Kali ini yang hadir lebih banyak.
Sekitar tiga puluh orang, ditambah lagi
sekitar sepuluh orang mahasiswa
Universitas Tokyo yang diajak Dr.
Toyyama. Sayangnya Professor Tajima
Fahrul tidak hadir.
Resolusi muncul saat Akira mengingat
perjuangan para sahabat Nabi yang akan
memberikan segalanya demi Nabi
Muhammad saw. Seperti kutipan berikut:
“Seharusnya semua orang di dunia
berpikir, mengapa seorang seperti
Muhammad begitu dicintai dan dibela
habis – habisan oleh para teman dan
sahabatnya. Mereka sampai rela
4. Resolusi mengorbankan semua yang mereka
miliki… harta, jabatan… sampai nyawa
mereka sendiri, agar beliau tak kurang
suatu apa pun! Berpikirlah, manusia mana
yang pernah mendapat pembelaan, seperti
kepercayaan sebesar itu dari orang –
orang disekitarnya?!! Hanya satu,
Muhammad! Karena dia kekasih Tuhan
yang paling sempurna… karena…”
Omawari-san tiba di tempat kejadian.

9
Menghampiri Akira…
“Jadi, Ani, semua yang hadir, juga
omawari-san… saya tetap akan menjadi
orang Islam, apa pun yang akan terjadi.
Sebab, menjadi orang Islam adalah
kehormatan sejati bagi manusia. Dan saya
tidak akan pernah takut, karena Allah
akan selalu bersama saya. Selamat sore.”
Akira bergegas berjalan.
Evaluasi muncul saat Ani Kenji datang
ingin menjadi seorang muslim yang
membuat Akira merasa Bahagia, seperti
kutipan berikut:
Ketika acara akad baru saja selesai…
seseorang mematug dipintu masuk! Ani
Kenji!
“Ani… Kenji?” sapa Akira, sambil
berjalan menghampiri. Sementara yang
5. Evaluasi lain memandang mereka.
“Aku… aku tak tahu, Akira. Aaa, tabun
soo deshoo. Barangkali kemudian.
Tetapi… aku datang, aku di sini.”
“Mari masuk…,” Akira menggamit
tangan kakaknya itu.
“Selamat atas pernikahanmu, Otooto.”
“Doomo arigato gozaimasu…”
“Kenji!”
“Dr. Toyyama-san, aku mendengar

10
kabar itu. Anda kini menjadi orang
Islam,” spa Ani Kenji.
Tak lama mereka terlibat pembicaraan
serius. Dr.Zaki menemani pula.
Akira tergugah! Sungguh, ia tak
menyangka Ani Kenji yang datang!
Subhanallah! Abangnya yang bersikeras
hidup tanpa agama itu ternyata
menyayanginya, sangat. Akira dapat
merasakan semua itu!
“Saya ingin belajar Islam. Sekali lagi,
belajar. Saya melihat keteguhan Otooto
Akira. Saya tertegun. Saya ingin mengenal
Islam lebih dalam.”
Akira memandang Ani Kenji dari jauh.
Ani Kenji yang gagah dan simpatik. Yang
senantiasa berani dan berupaya keras
untuk maju. Yang…
Koda muncul saat aku akan berjuang
bersama Megumi:
“Kita akan berjuang Bersama,
6. Koda
Megumi. Masih banyak san akan selalu
ada rintangan dan tantangan di hadapan.
Ujian bagi keimanan kita!”

11
C. KTSP
a. Unsur Instrinsik

No. Intrinsik Penjelasan

Tentang perjuangan dalam


1. Tema memeluk serta menjalankan ajaran -
ajaran agama Islam.
2. Alur

Pengenalan pada novel Akira


Muslim Watashi Wa terdapat pada
kutipan berikut:
Pesawat Garuda jurusan
Jakarta-Tokyo itu mendarat di
Bandara Narita. Pukul 11.00 waktu
Pengenalan Tokyo.
Akira menghirup napas dalam.
Dirasakannya kesejukan udara
tanah kelahiran merasuk hingga
sumsum. Ia tersenyum tipis sebelum
akhirnya melangkah perlahan
menuruni tangga pesawat.
Masalah dimulai saat Akira
secara terang – terangan
melaksanakan ritual ibadah dengan
Penampilan Masalah dikumandangkannya adzan di
lingkungan sekitar, seperti dalam
kutipan berikut:
“Lihat apa yang kamu lakukan,

12
Akira!” suara Haha keras.
“Saya mau shalat. Cara
memanggil orang shalat dengan
adzan seperti di masjid Kobe, Haha.
Maafkan saya kalau hal itu
mengagetkan omawari-san,” kata
Akira sopan. “Dan satu lagi,” Akira
mendesak omawari-san itu ke pintu
keluar mushala. “Kalau masuk ke
sini harus buka sepatu. Maafkan
saya….”
Konflik semakin memuncak
ketika mushala dilalap api yang
dilakukan secara sengaja oleh pihak-
pihak tertentu atau pihak-pihak yang
tidak menyukai keberadaan mushala
di lingkungan tersebut, sesuai
dengan kutipan paragraph berikut:
Ada yang menderu di hati
Konflik
Akira… juga kehampaan sesaat.
Mushala kecil yang damai dan
meneduhkan, walau hanya
mempunyai jamaah tiga orang itu
kini musnah sudah. Astaghfirullah,
Masya Allah… betapapun Akira
sadar, ini adalah bagian dari ujian
Allah padanya.

13
Penyelesaian terjadi karena
perjuangan akira yang tak kunjung
padam, sehingga pada akhirnya ia
meraih cita-cita untuk tetap
mempertahankan kayakinan terhadap
agama islam. Dengan demikian
orang-orang sekitar menerima akira
dalam keyakinannya itu, bahkan
mendirikan lagi mushala dengan
jamaah yang terus bertambah berkat
perjuangannya. Seperti kutipan
berikut:
Penyelesaian
Akira belum sembuh benar, tetapi
wajahnya cerah. Diskusi klub ICHI
baru saja selesai. Dr. Zaki dengan
sangat mengesankan telah
membahas tentang makna islam. Dr.
Toyyama yang memandu acara. Kali
ini yang hadir lebih banyak. Sekitar
tiga puluh orang, ditambah lagi
sekitar sepuluh orang mahasiswa
Universitas Tokyo yang diajak Dr.
Toyyama. Sayangnya Professor
Tajima Fahrul tidak hadir.

3. Latar / Setting
- Pesawat Garuda jurusan Jakarta-
Latar Tempat
Tokyo itu mendarat di Bandara

14
Narita. Pukul 11.00 waktu Tokyo.
- Di stasiun Yurakucho mereka
berpisah. Keharuan, kebanggaan
dan denyut ukhuwah menghiasi
perpisahan siang itu. Akira
mempercepat langkah pulang ke
rumahnya. Ia belum salat Zhuhur!
Lagipula... Chichi, Haha, Ani,
Ane... oh, tak terkira rindu Akira!
Mereka pasti terkejut!
- “Mulai hari ini, ‘Toko Serba Ada
Takamura’ sudah menjadi
tanggung jawabmu. Ya, itu harus
kau maklumi mengingat abang
dan kakakmu sudah punya
pekerjaan sendiri. Aku akan
mengawasi kerjamu seminggu ini
sebelum aku berangkat ke
Amerika.”
- “Arigatoo. Arigatoo gozaimasu,
Chichi. Semoga bisnis barang
elektronik perusahaan Takamura
di Akibahara dengan perusahaan
di Amerika lancar. Dan mengenai
Toko Serba Ada Takamura di
Ginza, sepenuhnya saya akan
bertaanggung jawab.”

15
Akira sangat bahagia. Takjub!
Abangnya itu mau mempelajari
Islam! Bergabung dengan klub ICHI.
Membuncah rasanya dada Akira. Ia
tertawa. Matanya menangkap wajah
teduh Megumi yang tengah
Latar Suasana
memandangnya pula sambil tak lepas
tersenyum.
“Kita akan berjuang Bersama,
Megumi. Masih banyak san akan
selalu ada rintangan dan tantangan di
hadapan. Ujian bagi keimanan kita!”
Esoknya, pagi-pagi sekali, haha,
ane dan ani menyebarkan kacang
disekeliling rumah.Sorenya mereka
menikmati tarian bon odori sambil
membawa sesajen dan tak lupa
Latar Waktu
menghanyutkan lentera-lentera yang
dibawa dari rumah ke sungai
Sumida, agar para arwah dapat
mengenal jalan ke dan dari
rumahnya.
4. Pewatak / Penokoh - Akira memiliki watak sabar, taat
beribadah, tawakal, rendah hati
dan berpegang teguh terhadap
agama yang dianutnya. Seperti
kutipan berikut:
Sejenak Akira terdiam. “Islam

16
bukan agama untuk orang-orang
tertentu. Islam sistem hidup yang
menyeluruh dan universal. Tak
peduli siapa lahir di tanah mana,
kita lahir dalam kesucian Isalam
di bumi Allah. Nabi adam sampai
nabi Nabi Muhammad saw,
semua muslim. Tunggu…!” akira
membuka tas jinjingnya dan
mengeluarkan Al-Quran
berbahasa jepangnya, “ini
kalimat - kalimat Allah. Allah
telah membuka hati saya….”
- Chichi memiliki watak baik hati,
bijaksana dan tidak membeda-
bedakan. Seperti kutipan berikut:
Akira menatap wajah Chichi,
Haha, Ane dan Ani. “Semoga ke-
Islaman saya dapat diterima
dalam keluarga ini.” Diluar
dugaan Akira, Chichi tersenyum.
“Adakah yang keberatan?”
- Haha memiliki watak seorang ibu
yang penyayang, sabar dan
berjiwa lemah lembut. Hal ini
dapat dilihat dalam kutipan
berikut:
“Kamu seperti sudah tidak

17
sayang lagi pada Haha dan
Chichi. Hanya member kabar dan
tak pernah kembali,” peluk Haha
erat sambil menangis keras.
- Ane memiliki watak kurang
peduli terhadap keluarga. Hal
tersebut dapat dibuktikan dalam
kutipan berikut:
“ Biar saja, toserba itu kan sudah
jadi urusan Akira. Jangan kita
lagi yang mengaturnya,” kata
Ane beberapa waktu lalu.
- Ani memiliki watak peduli
terhadap keluarga. Watak tersebut
dapat tersirat dalam kutipan
berikut:
“Akira…!”
“Ani…! Ani Kenji!” Akira
mencoba tersenyum. Mencoba
bangkit.
“Mengapa mereka mengeroyok-
mu? Mengapa?”
“Ani…!”
“Apakah ada hubungannya
dengan agama, atau kegiatan
keagamaanmu?” tanya Ani Kenji
sambil membantu Akira berdiri.
- Mori Yutaro memiliki watak

18
mudah bergaul, dewasa dan
ramah terhadap semua orang. Hal
ini dapat dilihat dalam kutipan
berikut:
“Oo, Takamura-san. Nama saya
Mori Yutaro. Maaf, saya lihat
anda melamun sejak tadi.
Maafkan saya,” kata lelaki itu
ramah dalam bahasa jepang.
- Johzen memiliki watak keras
kepala, angkuh, sombong dan
tidak peduli terhadap orang lain.
Gambaran watak tersebut dapat
dilihat pada kutioan berikut:
“Saya lebih paham dari Anda!
Pemahaman macam apa yang
diharapkan dari orang-orang
yang ekstrim menjalankan tata
nilai yang tak sesuai dengan
sistem masyarakatnya? Nilai apa
pun yang dianutnya, harus
merujuk pada adat leluhur.
Bukan malah menentang!“ suara
Johzen meninggi. Melengking.
- Megumi memiliki watak sabra
dan tawakal. Selain itu, watak
Megumi tergambar dalam kutipan
berikut:

19
“ Itulah yang terjadi, Takamura-
san. Tadinya Chichi tak
keberatan saya masuk Islam,
tetapi Ani Johzen sangat tidak
suka. Begitu pintarnya ia
mempengaruhi Chichi. Saya
dituduh menghujat adat dan
menghina istiadat turun temurun
yang telah dibuat sejak zaman
nenek moyang. Dan akhirnya itu
menjadi masalah besar buat
Chicchi. Ani johzen sampai hati
pla memusnahkan buku-buku dan
pakaian panjang saya. Ia juga
mulai berani menganiaya saya.
Saya heran. Akhirnya. Enam
bulan yang lalu, Haha yang agak
membela saya, meninggal karena
penyakit jantung. Saya dituduh
sebagai penyebab. Saya tak tahan
dan lari dari rumah. Saya ke
rumah - rumah teman wanita
saya. Tetapi Ani Johzen dan
teman - temannya selalu tahu dan
mengancam semua teman saya.
Hingga mereka takut dan tak
berani memberi tumpangan bagi
saya.”

20
- DR. Syauki Futaki, Omawari-san
(polisi), DR. Toyyama, Hajime,
Profesor Tajima Fahrul Osamu,
Kiko, Aoki dan Isa Aziz
digambarkan hanya sekilas, tetapi
kemunculannya sangat
mendukung dalam cerita.
5. Sudut Pandang Sudut pandang yang digunakan
pengarang adalah sudut pandang
pesona ketiga. Dimana posisi
pengarang hanya sebagai pengamat
yang menyebutkan nama tokoh.
Contoh kutipannya adalah:
Akira menghirup napas dalam.
Dirasakannya kesejukan udara
tanah kelahiran merasuk hingga
sumsum. Ia tersenyum tipis sebelum
akhirnya melangkah perlahan
menuruni tangga pesawat.
6. Pesan / Amanat Islam adalah ajaran yang
menyeluruh dan tidak mengenal
istilah dikotomi. Semua yang ada di
alam semesta merupakan bentuk
nyata adanya keberadaan tuhan.
Semua perbuatan harus
berdasarkan tata cara dan ketentuan
islam. Adapun kebiasaan yang
dianut masayarakat seperti adat

21
istiadat, budaya, bukanlah pedoman
untuk mendapatkan kehidupan
tentram dan damai.
Sekecil apapun bentuk kebaikan,
pasti akan menimbulkan hasil yang
bermanfaat bagi dirinya maupun
orang lain.

b. Unsur Ekstrinsik

No. Ekstrinsik Penjelasan

1. Latar Belakang Helvy Tiana Rosa adalah


Pengarang
sastrawan berkebangsaan Indonesia.
Namanya dikenal melalui karya -
karyanya berupa puisi, cerita pendek,
novel, dan esai sastra yang dimuat di
berbagai media massa. Helvy lahir di
Medan, 2 April 1970. Helvy
merupakan pendiri Forum Lingkar
Pena, Teater Bening, dan turut
membesarkan Majalah Annida.
Helvy adalah salah satu akademikus
di Fakultas Bahasa dan Seni,
Universitas Negeri Jakarta. Tahun
2015 Helvy memulai kariernya
sebagai Produser lewat film Ketika
Mas Gagah Pergi yang diangkat dari
karya sastra pertamanya yang

22
diterbitkan sebagai buku tahun 1997.
Helvy menulis Akira: muslim
Watashi Wa untuk dimuat di
Majalah Ishlah pada tahun 1993 yang
ditunjukan untuk para remaja lalu
diterbitkan pada tahun 2000.
2. Moral Moral yang terkandung pada
buku ini sebagai berikut:
Terbelalak mata Akira ketika dia
mendorong pintu mushala dan
menyalakan lampu untuk sholat
subuh! Sekitas… satu, dua… enam
orang! Ya, sekitar enam
gelandangan tengah tertidur pulang!
Akira hanya memandang dan ia
kembali ke rumah. Diambilnya
beberapa potong baju dan makanan.
Tak lama, ia telah berada di mushala
lagi.
Akira tersenyum. “Ini buat
kalian,” katanya membagi – bagikan
makanan dan pakaian yang
dibawanya.
3. Agama Buku ini mengandun banyak
sekali unsur agama. Comtoh kutipan
berikut:
“Saya mau shalat. Cara
memanggil orang shalat dengan

23
adzan seperti di masjid Kobe, Haha.
Maafkan saya kalau hal itu
mengagetkan omawari-san, ”kata
Akira sopan. “Dan satu lagi,” Akira
mendesak omawari-san itu ke pintu
keluar mushala. “Kalau masuk ke
sini harus buka sepatu. Maafkan
saya….”
4. Sosial Budaya Dalam buku ini banyak
mengandung unsur sosial budaya
terutama social budaya negeri Jepang
seperti adanya Perayaan Shoogatsu,
Festival Nebuta, perayaan Setsubun,
Hina Matsuri, festival Tanabata, dan
tari Bon Odori. Contoh kutipan
berikut:
Setiap perayaan Shoogatsu, 1
Januari, rumahnya akan dihiasi
dengan umbul – umbul jerami dan
ranting pohon cemara, sebagaimana
rumah – rumah lain di Jepang. Dulu,
sebagaimana Chichi dan Haha, ia
yakin itu adalah penangkal
masuknya segala sesuatu yang tak
baik. Kemudian bulan Februari awal
ada perayaan Sutsubun. Hampir tiap
keluarga merayakannya secara
tradisional dengan menyebarkan

24
kacang di sekeliling rumah untuk
mencegah masuknya roh jahat.
Belum lagi perayan Hina Matsuri,
festival Boneka. Pada peringatan itu,
keluarga yang mempunyai anak
perempuan memajang seperagkat
boneka keluarga kerajaanistana
purba sambil minum sake khusus,
putih manis. Lalu festival Tanabata
tanggal 7 Juli. Dulu, pada festival
ini, ia, ni-san dan one-san erlomba –
lomba menulis keinginan mereka
diatas secarik kertas berwarna dan
mengikatnya pada ranting bamboo.

25
D. Lampiran Materi
a. Unduhan

26
27
28
29
30
31
32
33
E. Mengindentifikasi Teks Sejarah

Teks Sejarah

Tidak ada unsur atau penjelasan tentang Sejarah

34

Anda mungkin juga menyukai