Anda di halaman 1dari 13

Bidang:

Subbidang:

(CAPOTIK) Cabai Hidroponik Terpapar Suara Itik Termanipulasi


pada Peak Frekuensi Sonic Bloom Guna Meningkatkan
Produktivitas Tanaman

Nama Ketua : Muhammad Fajrulfalaq Izzulfirdausyah Suryaprabandaru


Nama Anggota : Davin Elian Qariru

SMA NEGERI 7 YOGYAKARTA


YOGYAKARTA
2020
PROPOSAL PENELITIAN OPSI

(CAPOTIK) Cabai Hidroponik Terpapar Suara Itik Termanipulasi


pada Peak Frekuensi Sonic Bloom Guna Meningkatkan
Produktivitas Tanaman

TIM PENGUSUL

NO NAMA JABATAN EMAIL


1 Muhammad Fajrulfalaq KETUA fafa123falaq@gmail.com
Izzulfirdausyah Suryaprabandaru

2 Davin Elian Qariru ANGGOTA davineliano@gmail.com

BIDANG LOMBA PENELITIAN FISIKA & TTG

SMA Negeri 7 Yogyakarta


Jl. M.T. Haryono 47 Yogyakarta 55141, Telp. (0274)377740,
Fax (0274)378333, e-mail: info@seveners.com
Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta
Tahun 2020
LEMBAR PENGESAHAN
1. Judul Proposal : (CAPOTIK) Cabai Hidroponik Terpapar Suara Itik
Termanipulasi pada Peak Frekuensi Sonic Bloom
Guna Meningkatkan Produktivitas Tanaman
2. Kelompok Bidang Penelitian : Fisika & TTG
3. Bidang Ilmu : Fisika & TTG
4. Ketua Tim Penelitian
Nama Lengkap : Muhammad Fajrulfalaq Izzulfirdausyah
Suryaprabandaru
NIS : 8296
Kelas : X IPA 5
Telp./HP : 085875777764
e-mail : fafa123falaq@gmail.com
Asal Sekolah : SMA Negeri 7 Yogyakarta
Alamat Sekolah : Jl. M.T. Haryono47 Yogyakarta Telp. (0274) 377740,
Fax (0274) 378333
5. Menyatakan bahwa substansi ini, yang berjudul CAPOTIK) Cabai Hidroponik Terpapar
Suara Itik Termanipulasi pada Peak Frekuensi Sonic Bloom Guna Meningkatkan
Produktivitas Tanaman belum pernah disertakan dalam lomba apapun, dan dikerjakan
dengan melibatkan anggota peneliti sebanyak satu orang, pembimbing sebanyak satu orang,
dengan rincian sebagai berikut:
Anggota Peneliti
Nama Lengkap : Davin Elian Qariru
NIS : 8284
Kelas : X IPA 5
Pembimbing
Nama Lengkap : Akhmad Bagus Nuryanto
NIP : -
Bidang Studi yang diampu : Fisika & TTG

Kepala Sekolah Yogyakarta, November 2019


Ketua Tim Peneliti

Drs. Budi Basuki, M.A. Muhammad Fajrulfalaq Izzulfirdausyah


NIP. 19621114 199412 1 001 Suryaprabandaru
NIS. 8296
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNya sehingga
makalah ini dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa kami mengucapkan banyak terimakasih
atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi
maupun pikirannya.
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun
menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi. Karena keterbatasan pengetahuan
maupun pengalaman kami, kami yakin masih banyak kekurangan dalam makalah ini. Oleh
karena itu kami mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.
Yogyakarta,
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................................1
A. Latar Belakang....................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...............................................................................................................2
C. Tujuan Penelitian................................................................................................................2
D. Manfaat Penelitian..............................................................................................................2
BAB II PENELITIAN TERDAHULU..................................................................................3
A. Hidroponik...........................................................................................................................4
B. Sonic Bloom..........................................................................................................................4
1. Sonic Bloom pada Tanaman Kentang...........................................................................5
2. Sonic Bloom pada Tanaman Padi..................................................................................5
3. Sonic Bloom pada Tanaman Bawang Merah...............................................................5
BAB III METODE PENELITIAN........................................................................................6
A. Tempat dan Waktu Penelitian...........................................................................................6
1. Waktu Penelitian................................................................................................................6
2. Tempat Penelitian..............................................................................................................6
B. Objek Penelitian..................................................................................................................6
C. Variabel Penelitian..............................................................................................................6
1. Variabel Bebas...................................................................................................................6
2. Variabel Kontrol................................................................................................................6
3. Variabel Terikat.................................................................................................................6
D. Alat dan Bahan....................................................................................................................6
1. Alat Penelitian...................................................................................................................6
2. Bahan Penelitian................................................................................................................7
E. Desain Alat...........................................................................................................................7
F. Kerangka Penelitian............................................................................................................7
G. Teknik Pengumpulan Data................................................................................................8
H. Metode Analisis Data..........................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................9
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Indonesia merupakan negara penghasil cabai dengan jumlah yang banyak, yaitu
sejumlah 5.391 ton pertahun (Saptana, 2012). Banyaknya hasil cabai yang diproduksi
seimbang dengan minat masyarakat untuk mengonsumsi cabai tersebut. Seperti
halnya di berbagai daerah Indonesia, hampir semua makanan menggunakan
tambahan cabai. Makanan daerah yang menggunakan cabai antara lain, gudheg gudeg
krecek dari Yogyakarta, gulai ikan patin dari Jambi, ikan bakar Manokwari dari
Manokwari, bubur pedas Sambas dari Jombang, dll (Arimbi, 2018).
Di era modern mulai banyak lahan pertanian yang dijadikan bangunan-bangunan
permanen. Hal ini menyebabkan penyempitan lahan pertanian Indonesia sehingga
produksi cabai menurun. Luas lahan pertanian Indonesia pada tahun 2012 adalah
8.132.345,91 Ha dan di tahun 2015 turun menjadi 8.092.906,80 Ha (Suwandi, 2017).
Berdasarkan data di atas, luas lahan di Indonesia semakin lama semakin menyempit
sehingga cepat atau lambat kebutuhan konsumsi cabai tidak dapat terpenuhi.
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) memudahkan kegiatan
manusia, seperti bidang pertanian. Salah satunya yaitu sistem hidroponik yang tidak
perlu menggunakan banyak lahan. Selain itu, sistem hidroponik mudah untuk
diterapkan. Terlebih lagi baru-baru ini ditemukan suatu metode untuk meningkatkan
produktivitas pertanian, yaitu dengan Sonic Bloom. Menurut penelitian (Kadarisman,
2011) menyatakan bahwa dengan pemaparan suara pada tanaman kentang dapat
meningkatkan produktivitas sebesar 171,9%. Metode Sonic Bloom yang diterapkan
pada media hidroponik diprediksi dapat mengatasi masalah menurunnya produksi
cabai di Indonesia. Dengan ini kami menggagas ide (CAPOTIK) Cabai Hidroponik
Terpapar Suara Itik Termanipulasi pada Peak Frekuensi Sonic Bloom Guna
Meningkatkan Produktivitas Tanaman. Diharapkan dengan penerapan Sonic Bloom
pada tanaman cabai dengan media hidroponik dapat meningkatkan produksi cabai
Indonesia.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana hasil suara itik terhadap metode Sonic Bloom.
2. Bagaimana pengaruh pemaparan bunyi itik dengan metode Sonic Bloom pada
tanaman cabai.

C. Tujuan Penelitian
1. hasil kapital suara itik terhadap metode Sonic Bloom.
2. Pengaruh kapital pemaparan bunyi itik dengan metode Sonic Bloom pada tanaman
cabai.

D. Manfaat Penelitian
1. Bagi siswa
a. Menambah wawasan.
b. Mengaplikasikan ilmu.
c. Menambah pengalaman.
2. Bagi instansi
a. Meningkatkan derajat.
b. Menyelesaikan masalah.
c. Sebagai upaya pengoptimalan produktivitas tanaman cabai.
3. Bagi masyarakat
a. Menambah pendapatan dari meningkatnya jumlah produksi cabai.
b. Memudahkan petani dalam mengolah lahannya.
BAB II
PENELITIAN TERDAHULU

A. Hidroponik
Hidroponik merupakan metode bercocok tanam dengan menggunakan media
tanam selain tanah, seperti batu apung, kerikil, pasir, sabut kelapa, potongan kayu
atau busa. Hal tersebut dilakukan karena fungsi tanah sebagai pendukung akar
tanaman dan perantara larutan nutrisi dapat digantikan dengan mengalirkan atau
menambah nutrisi, air dan oksigen melalui media tersebut (Roidah, 2014). Terdapat
beberapa tipe sistem hidroponik yaitu drip system (sistem tetes), Ebb and flow (flood
and drain), NFT (nutrient film technique), deep water culture, aeroponic, dan wick
system (sistem sumbu). Selain itu, sistem hidroponik bisa juga merupakan kombinasi
dari satu atau lebih dari sistem-sistem tersebut (Tallei, 2017).
Hidroponik juga memerlukan beberapa alat dan bahan yang harus digunakan.
Alat dan bahan yang berkualitas akan meningkatkan persentase keberhasilan pada
hidroponik. Alat dan bahan yang digunakan yaitu, benih tanaman (buah-buahan atau
sayuran), netpot (wadah untuk tanaman), rockwool (media tanam yang bersifat
menyerap dan menyimpan air), sumbu (digunakan pada beberapa jenis sistem), dan
pupuk (biasanya menggunakan Abmix untuk sayuran maupun buah-buahan) (Tallei,
2017).
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam merawat tanaman
hidroponik. Pertama, Pengukuran pH dan Nutrisi pH yang penting diketahui untuk
mengatur serapan unsur hara tanaman agar tidak terjadi defisiensi. Kedua,
pengendalian hama dan penyakit. Hama yang sering menyerang tanaman hidroponik
sepertu kutu putih, kutu Aphid, siput, lalat pengorok daun dan semut. Jenis penyakit
pada tanaman hidroponik umumnya sama dengan tanaman yang dibudidayakan di
tanah. Ketiga, penyulaman tanaman yang dapat dilakukan ketika umur tanaman 15
HST (hari setelah tanam). Keempat, pengontrolan instalasi. Sistem pompa dan selang
atau pipa yang tidak lancar akan sangat berpengaruh pada pertumbuhan tanaman
(Swastika, 2017).

B. Sonic Bloom
Teknologi sonic bloom merupakan teknologi terobosan yang ditujukan untuk
membuat tanaman tumbuh lebih baik. Sonic bloom memanfaatkan gelombang suara
frekuensi tinggi yang berfungsi memacu membukanya mulut daun (stomata) yang
dipadu dengan pemberian nutrisi. Salah satu pemanfaatan Teknologi sonic bloom
adalah dengan pemanfaatan musik. Teknologi sonic bloom dengan memanfaatkan
musik adalah hal yang baru dengan difokuskan pada karakteristik suara yang dapat
diterima oleh tanaman. Gelombang suara yang dihasilkan oleh musik dapat
merangsang pembukaan stomata dan mempengaruhi gerakan karbondioksida di
sekitar tanaman sehingga dapat mempengaruhi penyerapan (Prasetyo, dkk, 2017).
1. Sonic Bloom pada Tanaman Kentang
Hasil penelitian (Kadarisman, 2011) tentang paparan bunyi akustik pada tanaman
kentang mendapatkan hasil bahwa pertumbuhan dan produktivitas tanaman
kentang yang paling bagus adalah perlakuan dengan menggunakan frekuensi
audio 3000 Hz dengan peningkatan produktivitas sebesar 171,9 %. Taraf
Intensitas Bunyi untuk Pertumbuhan tanaman kentang terbaik terukur 55 s/d 86
dB sedangkan produktivitas tanaman kentang terbaik terukur 65 s/d 81 dB.

2. Sonic Bloom pada Tanaman Padi


Hasil penelitian (Caksono, 2019) tentang tanaman padi yang dipaparkan bunyi
lovebird menunjukkan bahwa pertumbuhan rata-rata tanaman padi pada kelompok
tanaman kontrol dan perlakuan berturut-turut yaitu sebesar 119.58 cm dan
124.7cm, terdapat selisih sebesar 5.12cm. Jumlah anakan padi tanaman kontrol
dan perlakuan memiliki jumlah yang sama yaitu 23 anakan. Produktivitas tanaman
perlakuan lebih baik dari tanaman kontrol. Hasil panen lahan sawah seluas 96 m2
untuk tanaman kontrol dan perlakuan berturut-turut adalah 129.324 kg dan
178.254 kg. Selisih hasil panen antara kelompok tanaman perlakuan dan kontrol
sebesar 48.93kg. Persentase peningkatan produktivitas total kelompok tanaman
perlakuan sebesar 37.8% (Caksono, 2019).

3. Sonic Bloom pada Tanaman Bawang Merah


Yulianto, 2008 menyatakan bahwa teknologi sonic bloom dan pupuk organik
(Rabog) yang diaplikasikan pada tanaman bawang merah dapat bekerja secara
sinergis sehingga mampu meningkatkan tinggi tanaman dan hasil bawang merah
secara nyata. Hasil bawang merah yang diperoleh dengan perlakuan sonic bloom
bersama pupuk organik 26,43 t/ha, perlakuan sonic bloom 23,39 t/ha, perlakuan
pupuk organik 21,98 t/ha, dan kontrolnya 19,58 t/ha bobot kering simpan.
BAB III
METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitan


1. Waktu penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 10 Februari- 12 April 2020.
2. Tempat Penelitian
 Green House SMA Negeri 7 Yogyakarta.

B. Objek Penelitian
Objek penelitian ini adalah tanaman cabai yang dibagi menjadi 2 antara lain:
1. Tanaman sampel atau tanaman perlakuan (yang dipaparkan bunyi).
2. Tanaman pembanding atau kontrol (yang tidak dipaparkan bunyi).

C. Variabel Penelitian
1. Variabel bebas
a. Frekuensi bunyi itik termanipulasi pada range peak frekuensi 3000-6000 Hz
yang digunakan dalam pemaparan tanaman perlakuan.
b. Intensitas bunyi.
c. Waktu pertumbuhan cabai.
2. Variabel Kontrol
a. Media tanam (hidroponik)
Media tanam yang digunakan pada tanaman pada tanaman cabai
b. Nutrisi
Nutrisi yang diberikan pada tanaman cabai hidroponik, yaitu pH air dan
vitamin tanaman.
c. Varietas cabai
Varietas cabai yang kami gunakan ialah jenis cabai rawit.
d. Lahan Tanaman
Lahan tanaman yang kami gunakan sebesar 180 cm x 6 pipa, intensitas cahaya
yang sama, dan tanaman kontrol tidak terpapar sonic bloom.
3. Variabel Terikat
a. Pertumbuhan tinggi tanaman cabai.
b. Lebar daun tanaman cabai.
c. Jumlah daun tanaman cabai.
d. Lebar bukaan stomata.
e. Produktivitas cabai.

D. Alat dan Bahan


1. Alat Penelitian
a. Audio Bio-Harmonik (digunakan untuk memaparkan bunyi itk termanipulasi
pada peak frekuensi 3000-6000 Hz.
b. Penggaris dan meteran (digunakan untuk mengukur tinggi tanaman).
c. Timbangan (digunakan untuk mengukur produktivitas cabai).
d. Mikroskop dynolite (digunakan untuk mengukur lebar bukaan stomata).
2. Bahan Penelitian
a. Bibit tanaman cabai rawit.
b. Seperangkat media hidroponik.
c. Insektisida
d. Vitamin

E. Desain Alat

F. Kerangka Penelitian
G. Metode Pengumpulan Data
1. Observasi
Observasi dilakukan dengan tujuan untuk menentukan tempat penelitian,
diskusi dengan pihak sekolah mengenai penelitian, menentukan instrumen dan
waktu penelitian.
2. Validasi Bunyi
Validasi bunyi digunakan untuk memastikan bahwa peak frekuensi pada bunyi
itik adalah 3000-6000 Hz.
3. Prosedur Pemaparan Bunyi Pada Tanaman Cabai
a. Mengatur posisi dan jarak antara perangkat Audio Bio-Harmonik dengan
tanaman cabai.
b. Menyalakan perangkat Audio Bio-Harmonik dengan menekan tombol on pada
bagian belakang perangkat.
c. Mengatur volume bunyi pada bagian volume di bagian belakang perangkat
Audio Bio-Harmonik.
d. Pemaparan bunyi dilakukan setiap hari pukul 06.30-09.15 WIB.
4. Pengambilan Data Lapangan
a. Mengukur tinggi tanaman, lebar daun menggunakan penggaris.
b. Mengukur lebar bukaan stomata menggunakan mikroskop dynolite.
c. Mengukur banyaknya produktivitas tanaman dengan timbangan.

H. Metode Analisis Data


Data tanaman cabai berasal dari dua kelompok utama, yaitu :
1. Kelompok Tanaman Kontrol
2. Kelompok Tanaman Perlakuan
Untuk Proses menganalisis manipulasi bunyi suara itik pada peak frekuensi 3000-
6000 Hz digunakan menggunakan software program Octave. Untuk Dalam
menganalisis data pertumbuhan tanaman perlakuan dan tanaman kontrol dalam
mengetahui rata-rata tinggi tanaman, banyak daun, lebar daun, lebar bukaan stomata,
dan produktivitas cabai digunakan program Ms Excel 2010 dan Microcal Origin 7.0.
DAFTAR PUSTAKA

Arimbi, Kiki. 2018. Jelajah 34 Makanan Khas Provinsi di Indonesia. Jakarta Timur: Badan
Pengembangan dan Pembinaan Bahasa.
Caksono, Endras. 2019. Pengaruh Sumber Bunyi Lovebird Termanipulasi pada Range Peak
Frekuensi 4000-5000 Hz Terhadap Pertumbuhan dan Produktivitas Tanaman Padi
(Oryza sativa). Skripsi. Yogyakarta. Universitas Negeri Yogyakarta.
Kadarisman, dkk. 2011. Peningkatan Laju Pertumbuhan dan Produktivitas Tanaman
Kentang (Solanum Tuberosun L.) Melalui Spesifikasi Variabel Fisis Gelombang
Akustik Keras Lemah Bunyi Pada Pemupukan Daun. Prosiding Seminar Nasional
Penelitian, 453-462.
Roidah, Ida Syamsu. 2014. Pemanfaatan Lahan dengan Menggunakan Sistem Hidroponik.
Jurnal Universitas Tulungagung Bonoworo Vol. 1. No. 2 Tahun 2014
Saptana, Agustin & Ar-Rozi, Ahmad. 2012. Kinerja Produksi dan Harga Komoditas Cabai
Merah. Bogor: Pusat Penelitian Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian.
Suwandi. 2017. Statistik Lahan Pertanian Tahun 2012-2016. Pusat Data dan Sistem
Informasi Pertanian Sekretariat Jenderal – Kementerian Pertanian 2017.
Swastika, Sri, dkk. 2017. Budidaya Sayuran Hidroponik. Balai Pengkajian Teknologi
Pertanian, ISBN: 978-602-8295-21-7.s
Tallei. T.E, dkk. 2017. Hidroponik untuk Pemula. Lembaga Penelitian dan Pengabdian
Kepada Masyarakat, Universitas Sam Ratulangi, ISBN: 978-602-60359-2-9.
Yulianto. 2008. Penerapan Teknologi Sonic Bloom dan Pupuk Organik untuk Peningkatan
Produksi Bawang Merah. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Tengah, ISSN:
0854-641X.

Anda mungkin juga menyukai