Anda di halaman 1dari 3

MENTERI PERHUBUNGAN

REPUBLIK INDONESIA
KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN

NOMOR : KM. 41 TAHUN 1990

TENTANG

PENGUKURAN KAPAL – KAPAL INDONESIA

MENTERI PERHUBUNGAN,

Menimbang : a. bahwa dengan telah disahkannya (ratifikasi) International Convention on


Tonnage Measurement of Ships 1969 dengan Keputusan Presiden Nomor 5
Tahun 1969, maka terhadap pengukuran kapal – kapal Indonesia perlu
disesuaikan dengan Convension tersebut;

b. bahwa sehubungan dengan hal tersebut diatas penerapan konvensi tersebut


perlu dilakukan secara bertahap, efektif dan efesien;

c. bahwa sehubungan dengan hal tersebut butir a dan b diatas perlu ditetapkan
keputusan Menteri Perhubungan tentang Pengukuran Kapal-kapal Indonesia

Mengingat : 1. Ordonansi Pengukuran Kapal Tahun 1927 (Scheepmeting Ordonnantie,


Staatsblad Tahun 1927 Nomor 210) beserta peraturan pelaksanaannya;

2. Ordonansi Kapal Tahun 1935 (Scheepen Ordonnantie, Staatsblad Tahun 1935


Nomor 66 sebagaimana diubah terakhir dengan Staatsblad Tahun 1947 Nomor
66);

3. Undang – Undang Pelayaran Tahun 1936 (Indische Scheepvaarswet, Staatsblad


Tahun 1936 Nomor 700);

4. Peraturan kapal-kapal Tahun 1935 (Staatsblad Tahun 1935 Nomor 344


sebagaimana diubah terakhir dengan Staatsblad tahun 1947 Nomor 50);

5. Keputusan Presiden Nomor 44 tahun 1974 tentang Pokok – Pokok Organisasi


Departemen;

6. Keputusan Presiden Nomor 15 tahun 1984 tentang Susunan organisasi


Departemen, sebagaimana telah diubah terakhir dengan Keputusan Presiden
Nomor 4 Tahun 1990;

7. Keputusan Presiden Nomor 5 Tahun 1989 tentang Pengesahan International


Convention On Tonnage Measurement Of Ships 1969;

8. Keputusan Menteri
164/Phb-80 Perhubungan
tentang Organisasi Nomor
dan TataKM 91/OT
Kerja 002/Phb-80
Departemen dan KM
Perhubungan,
sebagaimana telah diubah terakhir dengan Keputusan Menteri Perhubungan
Nomor KM 23 Tahun 1989; 721
12. DPP INSA;
13. DPP PELRA. MEMUTUSKAN :

Menetapkan : KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN TENTANG PENGUKURAN KAPAL –


KAPAL INDONESIA.

Pasal 1
Pengukuran kapal-kapal berbendera Indonesia yang berukuran panjang 24 (dua
puluh empat) meter atau
lebih dilakukan sesuai ketentuan International Pasal Convention
2 On Tonnage
Measurement Of– kapal
(1) Pengukuran Kapal Ships 1969.Indonesia yang berukuran panjang kurang dari 24 (dua puluh
berbendera
empat) meter dapat tetap dilakukan sesuai ketentuan Ordonansi Pengukuran Kapal Tahun 1927.

(2) Secara bertahap – terhadap pelaksanaan pengukuran kapal tersebut ayat 91) diarahkan untuk
disesuaikan dengan cara pengukuran menurut ketentuan International Convention on Tonnage
Measurement Of Ships 1969.

Pasal 3
Semua kapal – kapal berbendera Indonesia harus sudah dilengkapi dengan Ukur menurut ketentuan
yang berlaku bagi masing-masing kelompok kapal sesuai dengan pengelompokan sebagaimana Pasal 1
dan 2, paling lambat tanggal 18 Juli 1994.

Pasal 4

(1) Pelaksanaan Keputusan ini diatur lebih lanjut Oleh Direktur Jenderal
Perhubungan Laut;
Pasal 5
(2) Direktorat Jenderal Perhubungan Laut mengawasi pelaksanaan keputusan ini.
Keputusan ini mulai berlaku pada tangggal ditetapkan.
Ditetapkan di : J A K A R T A
Pada tanggal : 8 Juni 1990
____________________________

MENTERI PERHUBUNGAN

SALINAN Keputusan ini disampaikan kepada : ttd


1. Ketua Badan Pemeriksa Keuangan;
2. Menteri Koordinator Bidang EKUIN dan WASBANG;
3. Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara;
4. Menteri Keuangan;
5. Menteri Perindustrian;
Ir. AZWAR ANAS
6. Menteri Perdagangan;
10.
7. Menteri
Para Kepala
Pertahanan
Biro didan
Lingkungan
Keamanan Departemen Perhubungan;
11.
8. Para
Sekretaris
Atase Jenderal,722
Perhubungan;
Inspektur
9. Para
Departemen
Kepala
Jenderal,
Kantor
Perhubungan
ParaWilayah
DirekturDepartemen
Laut
Jenderal Para
Perhubungan;
Kepala Badan di Lingkungan 723

Anda mungkin juga menyukai