Makalah KTV Kelompok 11 Fix Ya Allah
Makalah KTV Kelompok 11 Fix Ya Allah
Makalah
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas dari Mata Kuliah Kajian Teknologi
dan Vokasi yang diampu oleh:
Disusun oleh:
Bismillahirahmanirahim.
Adapun tujuan dari penulisan resume ini adalah untuk memenuhi tugas dari
Dr. Rina Marina Masri, M.P. dan Dr. Ir. H. Iskandar Muda P, M.T. pada mata kuliah
Kajian Teknologi dan Vokasi.
Kami mengucapkan terimakasih kepada Dr. Rina Marina Masri, M.P. dan
Dr. Ir. H. Iskandar Muda P, M.T. selaku dosen dari mata kuliah Kajian Teknologi
dan Vokasi yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah
pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidangg studi yang kami tekuni.
Penyusun
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
1
2
1.5 Tujuan
1.6 Sistematika
Untuk lebih jelas memahami makalah ini, maka materi – materi dalam
makalah ini dikelompokkan menjadi beberapa bab dan sub bab dengan
sistematika penyampaian sebagai berikut:
1. BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Identifikasi Masalah
1.3 Pembatasan Masalah
1.4 Rumusan Masalah
1.5 Tujuan
1.6 Sistematika
5.1 Simpulan
5.2 Implikasi
5.3 Rekomendasi
6. DAFTAR PUSTAKA
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2. 1. Bangunan Gedung
5
6
BIDANG KETERANGAN
SNI 2833:2008 Tata Cara Perencanaan Gempa
Untuk Jembatan (Revisi dari SNI 03-2833-1992)
SNI 03-2395-1991 Tata Cara Perencanaan dan
Perancangan Bangunan Radiologi di Rumah Sakit
SNI 03-2394-1991 Tata Cara Perencanaan dan
Perancangan Bangunan Kedokteran Nuklir di
Rumah Sakit
Struktur SNI – 1726 – 2002 Standard Perencanaan Ketahanan
Gempa Untuk Struktur Bangunan Gedung
METODOLOGI
Malakah ini dikerjakan dalam kurun waktu 7 hari, 4-10 November 2019.
3.3. Metode
Data Primer : -
Data Sekunder : jurnal, buku, blog website (internet).
3.5. Instrumen
8
9
3.9.Diagram Alir
Mulai
Selesai
BAB IV
10
11
Pada awalnya, manusia hanya memanfaatkan apa yang ada di alam sebagai
tempat tinggal, jalan, jembatan, serta sarana dan prasarana lainnya untuk
memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Misalnya,pada zaman dahulu manusia
menggunakan gua sebagai tempat tinggal. Seiring dengan perkembangan ilmu
pengetahuan, manusia mulai memanfaatkan apa yang ada di alam seperti batu,
tanah, dan kayu seperti batu, tanah, dan kayu sebagai bahan untuk membuat
infrastruktur dan bangunan.
Ilmu pengetahuan teknologi mengalami perkembangan yang sangat pesat.
Pada akhirnya manusia mulai menggunakan bahan-bahan olahan hasil rekayasa
dari bahan alam maupun gedung yang dinilai memiliki kekuatan, keindahan,
dan kepraktisan lebih tinggi dibandingkan dengan bahan-bahan dari alam.
Misalnya, dahulu sebagian besar masyarakat Indonesia menggunakan bilik
kayu/gedung sebagai dinding rumahnya. Akan tetapi, saat ini gedung sebagian
besar masyarakat Indonesia telah banyak memilih tembok yang terbuat dari
semen dan bata sebagai dinding rumahnya. Tembok dianggap lebih kukuh dan
lebih kuat. Saat ini telah banyak bahan bangunan lain hasil rekayasa manusia
yang memberikan pengaruh positif dalam kehidupan manusia.
Kemajuan teknologi konstruksi tidak hanya terlihat dari bahanbahan yang
digunakan. Alat-alat yang digunakan untuk membuat produk konstruksi pun
semakin berkembang pesat. Dulu alat-alat yang digunakan untuk membuat
bangunan konstruksi masih bersifat sederhana sehingga membutuhkan waktu
pengerjaan yang lebih lama. Namun kini, telah banyak alat-alat pertukangan
berteknologi canggih sehingga dapat mempermudah dan mempercepat
12
yang bertingkat empat dan berbentuk flat (konsep barat) dengan atapnya yang
berbentuk atap limas (tradisional). Contohnya adalah Bank Indonesia, Gedung
Pos dan Telkom, Gedung PLN, Bangunan gerbang Taman Pahlawan Jakarta,
dll. Sepuluh tahun kemudian bentuk atap joglo pun mulai muncul. Sementara
itu di tahun-tahun lima puluhan ini, teori-teori bangunan serta teknologi baru
masuk ke Indonesia baik secara langsung (para ahli) maupun secara tidak
langsung (buku-buku dsb). Teknologi tersebut dari cara-cara menahan terik
matahari (sun-louvers) sampai ke teknologi beton tinggi (sophisticated).
Penerapannya di Indonesia berlangsung dengan perlahan dan secara
berangsur. Hal ini disebabkan adanya keterbatasan tenaga, peralatan dan biaya.
Bangunan bertingkat pada masa itu belum menggunakan peralatan modern
seperti AC dan lift. Cara penahan sinar matahari dengan pembias (louvers)
adalah cara yang umum. Gedung Depertemen Pertanian di Jakarta (1950) dan
Gedung DPMB (1953) merupakan gedung-gedung yang pertama direncanakan
dengan cara itu di Indonesia. Perhatian Presiden Soekarno terhadap penonjolan
nasionalisme di segala bidang – termasuk arsitektur – sangat menentukan
perkembangan selanjutnya. Bantuan-bantuan dari luar negeri di bidang gedung-
gedung dari berbagai pelosok dunia. Di samping itu, kesempatan-kesempatan
untuk menciptakan karya dimantapkan, dengan peranan utama oleh Presiden
Soekarno sendiri, dengan dibantu juga oleh arsitek Silaban dan Sudharsono.
Proyek-proyek mercusuar dibangun berurutan, mulai dari pendirian patung-
patung (untuk memperindah kota), monument-monumen kejayaan, stadion olah
raga raksasa, dan gedung-gedung pemerintahan yang megah. Semuanya dari
yang ‘biasa’ sampai pada yang ‘luar biasa’. Beberapa bangunan perlu dicatat
sebagai bangunan yang bernilai sejarah karena bangunan tersebut merupakan
sesuatu yang pertama atau baru dan mempunyai kekhasan, serta mempengaruhi
perkembangan gaya arsitektur Indonesia di kota-kota lainnya, yaitu dalam
bentuk peniruan yang kemudian menjadi ‘mode’ secara nasional.
Menjelang Asean Games IV tahun 1962, ketika Indonesia mendapatkan
kehormatan untuk menjadi tuan rumah, kesempatan itu mengundang banyak
teknisi dari luar negeri untuk menjadi pendamping dan konsultan bagi teknisi
Indonesia untuk berbagai macam proyek pembangunan sipil dan arsitektur.
15
Berikut ini beberapa inovasi terkini dalam teknologi konstruksi yang dapat
mengubah gedung operasi pembangunan pada masa mendatang.
1) Prefabrikasi
2) 3D printing
5.1 Simpulan
5.2 Implikasi
Dengan adanya kemajuan teknologi yang semakin pesat dalam dunia
konstruksi, memungkinkan pengelola proyek untuk memilih salah satu metode
pelaksanaan konstruksi tertentu dari beberapa alternative metode pelaksanaan
konstruksi yang ada. Salah satu usaha yang dilakukan oleh pengelola proyek adalah
mengganti cara -cara konvensional menjadi lebih modern
5.3 Rekomendasi
18
DAFTAR PUSTAKA
http://ciptakarya.pu.go.id/plp/upload/peraturan/UU_No_28_Tahun_2002_-
_Bangunan_gedung.pdf. Diakses pada 7 November 2019.
http://rudiniaciel.blogspot.com/2012/05/pengertian-bangunan-gedung.html.
http://archefan.blogspot.com/2011/04/arsitektur-di-zaman-kemerdekaan.html
http://walpaperhd99.blogspot.com/2018/03/perkembangan-dan-fungsi-
teknologi.html. Diakses pada 8 November 2019.
https://jefrihutagalung.wordpress.com/2014/03/02/standard-dan-peraturan-sni-
bangunan-dan-gedung/. Diakses pada 8 November 2019.
19