Anda di halaman 1dari 32

Skip to content

 HOME
 SMP
 SMA
 SMK
 S1
 S2
 UMUM

Teks Editorial
Oleh Dosen Pendidikan 2Diposting pada 14/11/2019
Untuk hal ini apakah kamu pernah menemui sebuah teks yang berisi
pendapat pribadi dari seseorang terhadap suatu masalah..???, bila pernah
secara sadar atau tidak sadar anda telah membaca teks editorial atau teks
opini. Untuk dapat bagaimana membedakan teks editorial/opini dengan teks
lain, nah dibawah ini kami akan mengulanya yang dimana seperti pengertian,
tujuan, manfaat, fungsi, ciri, struktur, kaidah dan contoh, nah lebih jelas dan
dapat untuk dipahaminya simak saja ulasannya berikut ini.
Pengertian Teks Editorial Menurut Para Ahli
Daftar Isi Artikel Ini :

 Menurut Dja’far H Assegaf dalam bukunya “jurnalistik masa kini”yang


dikutip dari Lyle Spencer dalam “editoril writing”, tajuk
rencana merupakan pernyataan mengenai fakta dan opini secara singkat,
logis, menarik ditinjau dari segi penulisan dan bertujuan untuk
mempengaruhi pendapat atau memberikan interpretasi terhadap suatu
berita yang menonjol sebegitu rupa sehingga bagi kebanyakan pembaca
surat kabar akan menyimak pentingnya arti berita yang ditajukkan
tadi(Dja’far H. Assegaff : 1991).

Tujuan Teks Editorial/Opini


Adapun tujuan teks editorial/opini yang diantaranya yaitu:

 Mengajak pembaca untuk ikut berpikir dalam masalah (isu/topik) yang


sedang hangat terjadi di kehidupan sekitar.
 Memberikan pandangan kepada pembaca terhadap isu yang sedang
berkembang.

Manfaat Teks Editorial/Opini


Teks editorial memberi informasi kepada pembaca, untuk merangsang
pemikiran dan terkadang mampu menggerakkan pemnaca untuk bertindak.

Fungsi Teks Editorial/Opini


Adapun fungsi teks editorial yang diantaranya yaitu:

 Fungsi tajuk rencana umumnya menjelaskan berita dan akibatnya pada


masyarakat.
 Mengisi latar belakang dari kaitan berita tersebut dengan kenyataan
sosial dan faktor yang mempengaruhi dengan lebih menyeluruh.
 Terkadang ada analisis kondisi yang berfungsi untuk mempersiapkan
masyarakat akan kemungkinan yang bisa terjadi.
 Meneruskan penilaian moral mengenai berita tersebut.

Jenis jenis Teks Editorial


 Interpretaive editorial, editorial ini bertujuan untuk menjelaskan isu
dengan menyajikan fakta dan figur untuk memberikan pengetahuan.
 Controversial editorial, editorial bertujuan untuk meyakinkan pembaca
pada keinginan atau menumbuhkan kepercayaan pembaca terhadap
suatu isu. Dalam editorial ini biasanya pendapat yang berlawanan akan
digambarkan lebih buruk.
 Explantory editorial, editorial ini menyajikan masalah atau suatu isu
agar dinilai oleh pembaca. Biasanya teks editorial ini bertujuan untuk
mengeidentifikasi suatu masalah dan membuka mata masayarakat untuk
memperhatikan suatu isu.

Ciri-Ciri Teks Editorial/Opini


Adapun ciri-ciri teks editorial/opini yang diantaranya yaitu:

 Tema tulisannya selalu hangat (sedang berkembang dibicarakan secara


luas oleh masyarakat), aktual dan faktual.
 Bersifat sistematis dan logis.
 Tajuk rencana merupakan opini/pendapat yang bersifat argumentative.
 Menarik untuk dibaca karna penggunaan kalimatnya yang singkat, padat
dan jelas.

Struktur Teks Editorial


Struktur yang menyusun teks editorial/opini sama dengan struktur yang telah
membangun teks eksposisi, 3 struktur teks editorial/opini:

 Pernyataan pendapat (tesis), bagian berisi sudut pandang penulis


mengenai masalah yang dibahas, biasanya sebuah teori yang akan
diperkuat oleh argumen.
 Argumentasi, alasan atau bukti yang digunakan guna memperkuat
pernyataan dalam tesis, walau secara umum argumentasi diartikan untuk
menolak suatu pendapat. Argumen bisa berbentuk pertanyaan
umum/data hasil penelitian, pernyataan para ahli, maupun fakta-fakta
berdasarkan referensi yang bisa dipercaya.
 Penyataan/Penegasan ulang pendapat (Reiteration), bagian berisi
penegasan ulang pendapat yang didorong oleh fakta di bagian
argumentasi guna memperkuat/menegaskan, ada di bagian akhir teks.

Kaidah Kebahasaan Teks Editorial


Tidak jauh berbeda dengan kaidah kebahasaan yang dipakai di teks prosedur
kompleks, di ciri kebahasaan teks editorial juga menggunakan verba material,
berikut kaidah kebahasaan teks editorial:

 Adverbia yakni ditujukan agar pembaca meyakini teks yang dibahas,


dengan menegaskan menggunakan kata keterangan (adverbia
frekuentatif), kata yang biasa digunakan yaitu, selalu, biasanya, sering,
kadang-kadang, sebagian besar waktu, jarang dan lainnya.
 Konjungsi yakni kata penghubung pada teks, contohnya, bahkan.
 Verba material yakni verba yang menunjukkan perbuatan fisik/peristiwa.
 Verba Relasional yakni verba yang menunjukkan hubungan intensitas
(pengertian A adalah B) dan milik (mengandung pengertian A mempunyai
B).
 Verba Mental yaitu verba yang menerangkan persepsi (misalnya melihat,
merasa), afeksi (misalnya suka, khawatir) dan kognisi (misalnya berpikir,
mengerti), pada verba mental terdapat partisipan pengindra (senser) dan
fenomena.

Contoh Teks Editorial Tentang Kesehatan


Judul : Pelayanan Rumah Sakit Dan Mutu Kesehatan Harus Ditingkatkan
Di tahun lalu, ada sekitar 269 pengaduan tentang minimnya pelayanan
kesehatan diberbagai rumah sakit di Indonesia, jumlah itupun yang dilaporkan
dan diterima di Kemenkes.
Yang belum dilaporkan tentunya lebih banyak lagi, salah satu hal yang
menjadikan mutu pelayanan dokter kurang memuaskan ialah soal
penanganan terhadap pasien. Dokter banyak yang belum bisa mengetahui
penyakit pasien yang sebenarnya sehingga kadang obat yang diberikan tidak
tepat.
Seharusnya pemerintah terutama bidang kesehatan selalu
memperbaharui/meningkatkan mutu para dokter di seluruh Indonesia secara
berkala, hal itu bertujuan agar pelayanan kesehatan masyarakat dapat
berhubungan dengan baik.
Contoh Teks Editorial Tentang Kebjiakan Hukum

Judul : Kebijakan Itu Harus Efektif Diimplementasikan


Untuk apakah sebuah peraturan dibuat? Agar bisa diimplementasikan, karena
peraturan itu dibuat untuk kepentingan bersama. Apa jadinya kalau peraturan
dibuat, tetapi tidak efektif dilaksanakan? Pasti ada sesuatu yang tidak tepat
dalam merumuskan peraturan itu.
Mulai hari Senin (29/12) masyarakat Ibu Kota menjalani tata aturan yang baru
lagi. Mulai kemarin peraturan three in one tidak lagi hanya berlaku pagi hari,
tetapi juga sore hari. Setiap mobil yang melintasi jalan-jalan utama Jakarta
minimal harus ditumpangi tiga orang. Pada pagi hari, aturan itu berlaku pukul
07.00 hingga 10.00, sementara petang hari mulai pukul 16.00 hingga 19.00.
Ketika rencana itu mulai dilontarkan, sudah muncul keberatan dari
masyarakat. Bukan hanya peraturan itu dinilai memberatkan, tetapi sejak
konsep three in one diterapkan pada pagi hari saja, efektivitas sangatlah
rendah. Yang muncul adalah joki-joki yang berdiri menawarkan jasa di
sepanjang jalan utama itu.
Namun, Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso tetap pada sikapnya. Peraturan tetap
akan diberlakukan dengan sebulan masa sosialisasi.
Tentunya terlalu dini untuk mengevaluasi efektivitas peraturan itu. Namun,
dari evaluasi awal, para pengemudi tidak mempedulikan aturan baru itu.
Petugas DLLAJR pun tidak mengambil tindakan apapun terhadap para joki.
Mengapa peraturan itu tidak efektif? Pertama, karena soal disiplin.
Masyarakat kita, termasuk juga masyarakat Jakarta, sangat rendah tingkat
disiplinnya. Mereka selalu mencari cara untuk mengakali peraturan, apalagi
masyarakat tidak mendukung peraturan pembatasan itu.
Ancaman hukuman bukanlah sesuatu yang ditakuti karena masyarakat
paham bahwa hal yang satu itu merupakan kelemahan lain dari bangsa kita.
Masyarakat pun tahu bagaimana caranya terhindar dari ancaman hukuman,
yang dikenal sangat tidak tegas itu.
Alasan kedua adalah tidak adanya alternatif bagi masyarakat untuk
mendapatkan jasa transportasi yang bisa menjamin mobilitas mereka. Kita
tahu, Pemerintah Provinsi DKI sedang mempersiapkan sistem bus dengan
jalur khusus atau busway. Namun, selain sistem transportasi alternatif itu
belum berjalan, konsepnya tidak utuh untuk bisa menjamin kebutuhan
tranportasi masyarakat.
Sekarang ini justru berkembang pertanyaan baru, apakah kebijakan Primprov
DKI itu tidak justru akan berlawanan dengan kebijakan Gubernur Sutiyoso
yang sangat kuat keinginannya untuk membuat Jakarta tertib. Ia mencoba
membatasi orang untuk bisa masuk Jakarta dan menggusur masyarakat
maupun pedagang kaki lima yang menempati lahan yang bukan hak mereka.
Namun, bagaimana orang tidak tertarik untuk masuk Jakarta kalau semua
kesempatan itu mudah didapat di Ibu Kota. Meski pertarungan hidupnya
keras, lebih mudah mendapatkan uang di Jakarta dibandingkan dengan di
daerah. Di Jakarta menjadi penjaga toilet di hotel ataupun di mall saja bisa
dapat beberapa puluh ribu rupiah sehari. Jadi, tukang parkir liar, asal bisa
teriak-teriak, dengan mudah dapat seribu atau dua ribu rupiah. Bahkan
menjaga tempat perputaran jalan pun, di Jakarta bisa dapat uang.

Peluang itu ditambah lagi dengan menjadi joki. Bagi kalangan pengusaha
yang harus keluar-masuk jalan utama Jakarta, apa susahnya untuk
menambah satu pegawai yang bisa menemani dia bekerja. Dengan satu sopir
dan satu ajudan, maka ia bisa bebas keluar-masuk jalan utama.
Inilah yang sebenarnya kita ingin ingatkan. Peraturan itu seharusnya dibuat
dengan mempertimbangkan segala segi secara matang. Peraturan itu juga
harus mendapat dukungan dari masyarakat agar bisa berjalan efektif.
Untuk apa peraturan dibuat kalau kemudian hanya untuk dilanggar. Begitu
banyak peraturan yang kita buat, pada akhirnya tidak bisa diterapkan karena
tidak dirasakan sebagai kebutuhan bersama oleh seluruh rakyat.
Ketika peraturan itu tidak bisa efektif dilaksanakan, yang akhirnya menjadi
korban adalah si pembuat peraturan itu sendiri. Setidaknya wibawanya
menjadi turun karena peraturan yang dibuat ternyata tidak bergigi.
Peraturan bukanlah sesuatu yang mudah untuk dibuat. Selain soal three in
one, yang juga menjadi pembicaraan ramai masyarakat adalah soal bunga
bank.
Kita ketahui bahwa Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia sekitar dua pekan
lalu kembali membahas soal apakah bunga bank itu tergolong riba atau tidak.
Putusan Komisi Fatwa MUI sendiri kemudian menggolongkan bunga bank itu
sebagai riba. Tetapi segera ditambahkan bahwa haramnya bunga bank itu
hanya berlaku di kotakota yang sudah memiliki Bank Syariah.
Keputusan Komisi Fatwa MUI itu seharusnya dibawa dulu ke Sidang Lengkap
MUI, yang melibatkan seluruh ulama, sebelum menjadi fatwa yang menjadi
pegangan seluruh umat. Namun, keputusan itu sudah dikeluarkan terlebih
dahulu ke masyarakat, apalagi media pun terjebak seakan-akan itu sudah
menjadi fatwa MUI.
Namun, di sini kita menangkap adanya kearifan pada jajaran pimpinan MUI.
Keputusan Komisi Fatwa itu tidak dianulir, tetapi pembahasannya dalam
sidang lengkap MUI ditunda sampai diperoleh waktu yang memadai untuk
bisa membahas masukan Komisi Fatwa itu secara menyeluruh.
Pimpinan MUI sangat menyadari bahwa persoalan ini bukanlah masalah
mudah sebab bukan hanya berkaitan dengan urusan ekonomi, tetapi juga
kehidupan masyarakat banyak. Dengan tradisi yang sudah panjang, tidak
sedikit umat muslim yang bekerja di bidang itu. Kalaupun sekarang harus
diubah menjadi Bank Syariah, apakah sistemnya bisa cepat berubah dan
menunjang perkembangan Bank Syariah itu sendiri.
Begitu banyak aspek yang harus dilihat sehingga pada tempatnya bila MUI
menunda keputusan itu. Sebab, pada akhirnya, sebuah peraturan itu bukan
hanya harus bagus di atas kertas, tetapi sungguh bermanfaat bagi kehi-dupan
masyarakat yang menjalankannya.

Contoh Teks Editorial Tentang Teknologi dan


Strukturnya
Judul : Pengembangan Teknologi Pendidikan di Indonesia

Di masa kini, pendidikan sangatlah penting dalam menjalani kehidupan. Tak
dapat dipungkiri bahwa tanpa pendidikan masyarakat Indonesia akan
tertinggal jauh oleh negara lain. Oleh karena itu, banyak sekali upaya yang
dilakukan oleh pemerintah Indonesia tentang kemajuan pendidikan. Salah
satu contoh pengupayaan nya adalah teknologi yang digunakan dalam suatu
proses pendidikan, karenateknologi merupakan salah satu faktor untuk
berkembangnya suatu negara.

Baru-baru ini tidak jarang orang yang membicarakan mengenai Ujian
Nasional dengan berbasis computer. Itulah salah satu upaya pengembangan
teknologi di Indonesia.

Computer Based Test atau yang sering disebut dengan istilah CBT ini
memang sudah seharusnya diberlakukan pada sistemUN di Indonesia. Pada
dasarnya, sistem ini tidak hanya untuk pengembangan teknologi saja, namun
sistem ini juga lebih efisien dan lebih hemat dibanding dengan Paper Based
Test yang harus mencetak soal ke dalam kertas. Padahal, peserta Ujian
Nasional sangatlah banyak,dapat mencapai jutaan peserta. Tidak hanya itu,
biaya pengiriman naskah soal pun tidak sedikit.

Pemanfaatan teknologi seperti itu sebenarnya sangatlah meringankan.
Manfaat yang diberikan nya pun tidaklah sedikit. Manfaat tersebut tidak hanya
didapat oleh pemerintahan saja. Untuk siswa, mereka akan lebih terbantu,
karena mereka sudah tidak focus menghitamkan jawaban. Selama ini, factor
menjawab pada kertas LJK sangatlah memengaruhi pada nilai mereka.
Mereka hanya tinggal mengeklik jawabannya. Jadi, waktu nya tidak terbuang
sia-sia.

Kendala dari program tersebut adalah beberapa masyarakat yang belum bisa
menyetujui hal tersebut. Mereka menganggap bahwa CBT tersebut akan
membebankan siswa, terutama pada siswa yang belum lancar dalam
masalah teknologi. Padahal,dengan itu merekaakan termotivasi untuk lebih
bisa dalam teknologi seperti computer, karena pada dasarnya saat ini banyak
sekali test-test yang menggunakan sistem CBT. Mereka yang tidak setuju,
masih belum bisa untuk diajak berjalan menuju suatu perubahan yang lebih
baik. Kecenderungan seperti itu dapat memengaruhi daya pengembangan,
kreasi dan kreativitas. Padahal, untuk menjadi suatu negara yang maju,
berubah itu perlu, berubah untuk yang lebih baik.

Suatu negara memerlukan suatu kondisi paling tidak sejajar dengan negara
lain yang ada di dunia. Indonesia merupakannegara berkembang dan
Indonesia sendiri perlu suatu kemajuan.
Analisis Teks Editorial:

 Pernyataan pendapat

Masa kini, pendidikan sangatlah penting, tak dapat dipungkiri bahwa tanpa
pendidikan, masyarakat Indonesia akan tertinggal jauh oleh bangsa lain. Oleh
karena itu, banyak upaya yang telah dilakukan oleh pemerintah Indonesia
untuk memajukan pendidikan.

 Argumentasi

Computer Based Test atau CBT memang seharusnya sudah diberlakukan


pada sistem UN di Indonesia. Pada dasarnya, sistem ini tidak hanya untuk
pengembangan teknologi saja, namun juga efisien dan lebih hemat dibanding
dengan Paper Based Test yang harus mencetak soal ke dalam bentuk kertas.
Dan juga biaya untuk pengiriman soal-soal ke beberapa sekolah tidak sedikit.
Pemanfaatan teknologi seperti CBT sangatlah meringankan. Manfaat yang
didapat banyak sekali, untuk siswa, mereka akan lebih terbantu, karena
mereka sudah tidak perlu fokus untuk menghitamkan kertas jawaban.

 Penegasan ulang pendapat

Pada suatu negara diperlukan kondisi paling tidak sejajar dengan negara lain
di dunia. Indonesia merupakan negara berkembang dan sangat perlu suatu
kemajuan.

Contoh Teks Editorial Tentang Ekonomi


Judul : Kenaikan TDL Bukan Lagi Masalah
Mulai 1 Januari 2017, PT PLN (Persero) menaikkan tarif dasar listrik bagi
pelanggan 900 volt ampere (VA) yang dinilai tidak layak menikmati subsidi.
Terhitung mulai 1 Juli 2017, tarif mereka akan disesuaikan bersamaan
dengan 12 golongan tarif lainnya yang mengalami penyesuaian tiap bulan.
Maka secara bertahap tarif pelanggan rumah tangga mampu 900 VA akan
mengalami kenaikan dari Rp 605 menjadi Rp 791 per 1 Januari 2017, Rp
1.034 mulai 1 Maret 2017, dan Rp 1.352/kWh per 1 Mei 2017. Kenaikan tarif
dilakukan bertahap, mulai 1 Januari 2017, 1 Maret 2017, dan 1 Mei 2017.
Lalu, mulai 1 Juli 2017, pelanggan rumah tangga mampu 900 VA itu akan
dikenakan penyesuaian tarif otomatis setiap bulan seperti 12 golongan tarif
nonsubsidi lainnya. Jika mengikuti tarif listrik 12 golongan tarif nonsubsidi per
1 Januari 2017, maka tarifnya sebesar Rp 1.467,28/kWh.
Kenaikan tarif tersebut merupakan kebijakan pemerintah untuk memberikan
subsidi secara tepat sasaran. Secara teori subsidi hanya diberikan kepada
masyarakat yang tidak mampu, tetapi, pada kenyataannya sebagian besar
yang menerima subsidi ialah golongan menenggah keatas. Sebanyak 74
persen subsidi listrik dinikmati oleh golongan mampu. Pencabutan subsidi
bagi pengguna listrik 900 VA diharapkan dapat mengurangi pengeluaran
anggaran negara dan anggaran tersebut dapat digunakan secara tepat.
Kenaikan tarif dasar listrik yang dilakukan secara bertahap semoga dapat
mengurangi dampak yang signifikan bagi masyarakat dan dapat mencegah
inflasi jangka pendek. Seharusnya pengguna listrik 900 VA yang subsidinya
dicabut tidak perlu khawatir tagihannya akan naik. Pengeluaran listrik
hanyalah sebagian kecil dari total pengeluaran. Bukannya tidak akan
berpengaruh, tapi ini dampaknya kecil. Bagi golongan mampu kenaikan listrik
ini tidak akan mengubah kesejahteraan mereka.
Kenaikan tarif dasar listrik bagi pengguna listrik 900 VA ini seharusnya tidak
perlu menjadi permasalahan yang diperpanjang karena tidak terlalu
mempengaruhi kesejahteraan mereka. Apa yang sudah menjadi kebijakan
pemerintah harus kita dukung karena tidak mungkin pemerintah membuat
kebijakan asal-asalan. Pastinya pemerintah sudah mempertimbangkan
banyak hal untuk kebaikan bersama.

Contoh Teks Editorial Tentang Kurikulum 2013


Judul : Make-Up, Skincare, dan Pelajar SMA
Redaksi: Sewonoayu, 01 November 2018
Pada zaman milenial ini, orang-orang berlomba-lomba untuk mempercantik
diri. Tidak terkecuali dengan para pelajar di SMAN 1 Wonoayu. Di antara
mereka ada yang mengenakan make-up tipis sehingga tidak terlalu terlihat.
Ada juga yang mengenakan make-up tebal. Make-up tersebut bisa berupa
lipstik, pelembab, bedak, maskara, dan sebagainya. Selain itu, ada juga yang
membawa skincare ke sekolah. Entah itu hanya sekedar handbody,
atau skincare yang lain. Padahal, pelajar SMA belum pantas untuk
mempercantik diri. Tata tertib di sekolah pun sudah melarang para pelajar
untuk menggunakannya.
Pasalnya, ada beberapa make-up yang tidak cocok untuk anak SMA. Make-
up yang tidak cocok tersebut malah akan menimbulkan kerusakan di anggota
tubuh. Misalnya saja dalam penggunaan lipstik. Siswi yang sudah terbiasa
memakai lipstik, bibirnya pasti akan terlihat sangat berbeda saat tidak
menggunakannya. Bibir mereka menjadi pucat. Yang lebih parahnya lagi, bibir
mereka menjadi pecah-pecah. Hal tersebut disebabkan karena adanya zat
kimia yang berbahaya. Bakteri juga dapat tersebar ke area wajah jika remaja
sering bertukar alat makeup dengan teman mereka.
Jika bakteri telah masuk ke dalam tubuh, maka infeksi mata, batuk-batuk atau
bahkan herpes tak dapat dihindari. Make-up sendiri sebenarnya bisa
mengembangbiakkan bakteri dari waktu ke waktu. terutama produk make-
up berbahan cair seperti pelembab, maskara, dan lip gloss yang menjadi
tempat paling subur untuk bakteri berkembang biak.
Sebuah studi yang dilakukan di Brazil pun menyebutkan bahwa sebanyak 45
persen wanita yang menggunakan makeup mengidap penyakit kulit, terkait
dengan makeup yang mereka gunakan. Sedangkan 14 persen sisanya
menderita lesi jerawat atau jerawat yang masuk ke dalam kategori sangat
parah.
Mirisnya, beberapa siswi tidak memperdulikan hal itu. Walaupun mereka
mengetahuinya, mereka tetap memakai make-up setiap hari. Bahkan, mereka
menolak untuk berpergian tanpa menggunakan make-up.
Selain itu, mempercantik diri bukanlah kewajiban utama para pelajar.
Kewajiban utama mereka adalah belajar.
Dengan demikian, pelajar SMAN 1 Wonoayu seharusnya tidak mempercantik
diri mengingat bahaya-bahaya yang dapat ditimbulkan oleh peralatan make-
up ataupun skincare. Mereka seharusnya fokus dalam belajar agar bisa
masuk ke universitas yang mereka inginkan.

Contoh Teks Editorial Tentang Kebersihan


Lingkungan Di Sekolah
1. Lingkungan adalah sesuatu yang berada diluar atau disekitar makhluk
hidup. Lingkungan merupakan tempat tinggal bagi semua makhluk hidup.
Melestarikan lingkungan merupakan kebutuhan yang tidak bisa ditunda lagi
dan bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah melainkan tanggung
jawab kita semua. Setiap orang harus melakukan usaha untuk
menyelamatkan lingkungan di sekitarnya sesuai dengan kapasitasnya
masing-masing. Di sekolah, seluruh warganya mulai dari kepala sekolah,
guru, karyawan dan juga siswa harus menjaga kelestarian lingkungan sekolah
agar dapat beraktifitas dengan nyaman. Salah satu cara menjaga kelestarian
lingkungan adalah menjaga kebersihannya.
2. Menjaga kebersihan lingkungan sangatlah berguna karena dengan
lingkungan yang bersih tercipta kehidupan yang aman, sejuk dan sehat.
Dengan menjaga kebersihan lingkungan, maka kita dapat terhindar dari
penyakit yang disebabkan lingkungan yang tidak sehat. Lingkungan pun
menjadi lebih sejuk dan bebas dari polusi udara dan kita pun lebih tenang
dalam menjalankan aktifitas sehari hari. Sedangkan di sekolah, lingkungan
yang bersih dapat mendorong semangat belajar siswa, kebersihan lingkungan
juga dapat menjadi keunggulan sekolah.
3. Demi tercapainya lingkungan yang bersih dan nyaman untuk belajar, maka
diperlukan langkah-langkah kongkrit untuk melestarikan lingkungan, seperti :
membuat tata tertib kebersihan dan kelestarian lingkungan sekolah, membuat
daftar piket kebersihkan kelas serta kebersihan lingkungan, mengembangkan
kecintaan dan kepedulian siswa terhadap lingkungan sekolah melalui
berbagai lomba peduli lingkungan, seperti lomba kebersihan antar kelas, atau
aneka kreativitas lain yang bersifat ramah lingkungan, menunjuk petugas
untuk mengadakan pengawasan dan penegakan kedisiplinan (polisi
lingkungan), mengadakan gerakan cinta kebersihan dan kesehatan
lingkungan sekolah dan memanfaatkan hari-hari besar nasional untuk
kegiatan-kegiatan peduli lingkungan.
4. Selain itu perlu dilakukan kegiatan sekolah peduli dan berbudaya
lingkungan seperti apotek hidup/TOGA di sekolah, melakukan kegiatan
penghematan energi, melakukan kegiatan 3R (reuse, reduce, recycle),
melakukan kegiatan pemilahan sampah, komposter, mengintegrasikan
kegiatan lingkungan dalam pembelajaran dan kegiatan ekstrakurikuler, dan
mengadakan karya wisata atau studi banding dalam rangka pemeliharaan
dan peningkatan kebersihan dan kelestarian lingkungan sekolah.
5. Dengan kegiatan-kegiatan ini diharapkan mampu menyadarkan siswa
untuk menjaga kebersihan. Secara keseluruhan, kebersihan dan keasrian
sekolah adalah tanggung jawab bersama dari setiap warga sekolah. Selain
guru dan siswa, pemeliharaan dan perwujudan lingkungan sekolah yang
bersih, sehat dan asri tidak lepas dari peran orang tua, swasta, lembaga
swadaya masyarakat mapupun pemerintah. Akhirnya, diharapkan akan lahir
siswa-siswa yang cerdas, bermutu, berwawasan lingkungan serta mampu
menerapkan sikap cinta dan peduli lingkungan baik di sekolah maupun
masyarakat.

Analisis Teks Editorial Tentang Kebersihan Disekolah :

 Pernyataan pendapat

Ada Di Point Nomor 1

 Argumentasi

Ada Di Point Nomor 2, 3 dan 4

 Penegasan Ulang

Point 5

Contoh Teks Editorial Dalam Surat Kabar/ Di


Koran

Sedia Mitigasi Sebelum Bencana


Tim Redaksi Lampung Post 09 Aug 2018 – 1:30 199
SEDIA payung sebelum hujan, menjadi ungkapan yang diajarkan nenek
moyang dan menjadi patokan untuk mengantisipasi setiap problem yang akan
datang. Untuk itulah pemerintah menggaungkan program mitigasi untuk
setiap daerah yang rawan bencana.
Sudah sepatutnya pemerintah menggelar berbagai upaya pencegahan,
kesiapsiagaan, peringatan dini, antisipasi, dan mitigasi hingga
penanggulangan becana. UU No 24/2007 tentang Penanggulangan Bencana,
Pasal 5 menyebutkan pemerintah dan pemerintah daerah menjadi
penanggung jawab dalam penyelenggaraan penanggulangan bencana.
Tolok ukur kesiapsiagaan dan mitigasi yang dilakukan pemerintah itu tecermin
dari gempa dua kali di Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat (NTB). Gempa
pertama terjadi pada 28 Juli 2018 dengan kekuatan 6,4 skala Richter (SR)
dan tidak ada korban jiwa. Selain itu, juga tidak terjadi tsunami di sepanjang
pantai Lombok Utara itu.
Dan sepekan kemudian, pada 5 Agustus 2018 gempa kembali mengguncang
Lombok Utara, saat warga sedang menunaikan salat magrib. Kali ini gempa
berkekuatan makin dahsyat, yakni 7 SR. Walau tidak terjadi tsunami, korban
jiwa jatuh sangat banyak. Ratusan warga meninggal dunia terkena reruntuhan
bangunan saat gempa itu.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat sebagian besar
korban meninggal akibat tertimpa bangunan roboh. Sementara Badan
Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) berteori bahwa gempa
pertama merupakan pendahuluan, sementara gempa utamanya atau main
earthquake pada 5 Agustus dengan kekuatan 7 SR. Selanjutnya gempa
susulan dengan kekuatan yang relatif lebih kecil.
Jika disimak dari penjelasan dua badan pemerintah yang dipercaya untuk
menanggulangi bencana itu, berarti sudah ada prediksi bahwa Lombok Utara
adalah daerah rawan gempa. Sebab, daerah itu berada di atas patahan
lempeng bumi, sehingga jauh hari mestinya sudah bisa dilakukan mitigasi
bencana.
Pengertian mitigasi sendiri sesuai dengan UU 24/2007 itu adalah upaya
mengurangi risiko bencana bagi masyarakat yang berada pada kawasan
rawan bencana. Hal itu berarti di daerah Lombok Utara semestinya sudah
dilakukan upaya itu, setidaknya sosialisasi kepada masyarakat menghadapi
gempa. Sosialisasi konstruksi bangunan antigempa dan jalur-jalur evakuasi
sudah disiapkan.
Kini Lampung juga merupakan daerah rawan bencana gempa bumi, terkait
posisi Bumi Ruwa Jurai di atas patahan lempeng Eurasia dan Indo-Australia.
Sehingga akan ada ancaman korban jiwa, jika pemerintah lalai untuk
menyediakan mitigasi sebelum bencana itu datang, penderitaan bagi
masyarakat banyak akan menjadi pemandangan tragis yang tidak dapat
terelakkan lagi.
Jangan sampai akibat kurangnya mitigasi, bencana yang datang akan
memakan banyak korban. Apalagi jika mitigasi dan penanggulangan bencana
hanya dijadikan proyek. Maka, korban yang sudah sangat terluka justru makin
menjerit pada dalamnya sakit. Sedia mitigasi sebelum bencana datang
menerjang adalah keharusan.

Contoh Teks Editorial Pendidikan


Nama: Elvinna Frieska Rusman
Kelas : XII MIPA 1
Perhatikan Kualitas Pendidikan di Tanah Air
Minggu-minggu ini orangtua mungkin disibukkan dengan berbagai urusan
yang berkaitan dengan kelanjutan pendidikan. Sebagian bisa saja susah
ketika menghadapi kenyataan biaya pendidikan ternyata tinggi, bisa juga ada
yang terkejut karena anaknya tidak lolos akibat nilai ujian nasional tidka
memenuhi standar. Hal terakhihr inilah yang barangkali cukup banyak
dijumpai di masyarakat. Penerimaan siswa yang semata-mata didasarkan
atas nilai ujian nasional, banyak yang disesalkan sekarang. Kontroversi
tentang ujian nasional itu sudah berlangsung sejak lama dan dipandang tidak
fair untuk merekrut anak didik baru. Tetapi inilah yang terjadi di Indoneisa
sekarang.
Mungkin saja beberapa tempat pelaksanaan dari ujian nasional tersebut
berlangsung fair dan tertib. Akan tetapi di beberapa tempat lain berlangsung
tidak sesuai dengan rencana. Bebrapa rumor pernah mengatakan bahwa
kunci jawaban telah bocor dan tersebar di masyarakat. Rumor yang
mengatakan beberapa guru sengaja membuatkan jawaban kepada siswa,
bukan saja agar siswanya mampu mendapatkan nilai tinggi, tetapi demi
mendongkrak reputasi lembaganya. Cara-cara seperti ini tentu saja tidak fair
dan tidak adil. Kalau misalnya hal terakhir ini terjadi, sangat mungkin anak
yang suka bolos, berandalan, dan tidak pintar bisa lolos dengan nilai tinggi.
Penerimaan siswa baru yang di dasarkan semata-mata atas nilai ujian
nasional, sangat tidak mencerminkan keadilan. Sungguh kasihan anak-anak
yang berprestasi dan belajar sungguh-sungguh bertahun-tahun ditumbangkan
oleh mereka yang kebetulan mendapatkan kuncu jawaban pada saat ujian
nasional berlangsung sekitar 3 hari.
Catatan ini sengaja kita ulangi lagi, semata-mata demi tercapainya rasa
keadilan dalam pendidikan mumpung minggu ini para orangtua dipusingkan
oleh kegiatan yang berkaitan dengan urusan sekolah. Kita sering berbicara
soal ketertingalan dengan negara lain di segala bidang. Satu muara jawaban
dari persoalan itu adalah kualitas penyelenggaraan pendidikan kita.
Penyelenggaraan pendidikan secara formal di Indonesia memang terletak
pada sekolah atau lembaga pendidikan tertinggi. Termasuk juga kursus-
kursus yang ada. Tetapi kita tetap mengakui bahwa penyelenggaraan
pendidikan itu juga lingkungan dan keluarga. Karena berbagai pekerjaan dan
karier di Indonesia ditentukan dengan cara-cara formal seperti menunjukkan
ijazah, sertifikat, nilai raport, dan sejenisnya, maka mau tidak mau kita
mengingatkan lembaga formal ini untuk memperbaiki diri.
Paling dasar sekali pada masalah pendidikan adalah kejujuran dan kemudian
kreativitas yang mengembangkan kemampuan nalar peserta didik. Hanya
dengan kejujuran dan pengembangan nalar itulah kita akan mampu
membentuk manusia yang unggul dan mandiri dna mmapu bersaing dengan
pihak manapun dalam kehidupan ini. Mereka juga akan mampu menjadi filter
di sengaja bidang demi kemajuan negara. Tetapi apabila kemudian
pendidikan kita dihiasi dengan ketidakjujuran, bahkan dari jenjang pendidikan
paling rendah, sungguh hasilnya akan merugikan di masa depan.
Pemerintah haruslah tau dan memahami fenomena ini. Terhadap
pelaksanaan ujian nasional, pemerintih harus langsung turun tangan ke
bawah, bertanya ke masyarakat, kepada orangtua siswa, juga ke siswa.
Tanyakan bagaimana ketegasan psikologis siswa ketika harus mengikutio
ujian nasional, bertanyalah kepada orangtua tentang efektivitas ujian tersebut,
untuk selanjutnya ambillah langkah yang tegas ketika misalnya ditemukan
ketidaadilan dalam pelaksanaan ini.
Kita semua ingin agar negara ini menjadi maju, mampu bersaing di era
globalisasi dalam bidang pendidikan. Dengan demikian, tidak ada cara yang
lebih baik kecuali memperikan perhatian terhadap masalah pendidikan kita di
tanah air.
Contoh teks editorial tentang Bencana Alam
Banjir
Nama : Elvinna Frieska Rusman
Kelas : XII MIPA 1
BANJIR BAGIAN DARI INDONESIA
Siapa yang tidak kenal dengan bencana banjir ?
Banjir di Indonesia sudah seperti peerayaan yang setiap tahun ada. Banjir
adalah peristiwa yang terjadi ketika aliran air yang berlebihan merendam
daratan atau seiringnya curah hujan. Penyebab terjadinya banjir yaitu
penyumbatan aliran sungai yang disebabkan seringnya membuah sampah di
sungai dengan sembarangan. Bias jadi dengan cara penggundulan hutan
yang dilakukan oleh ulah tangan manusia karena sikap manusia yang berfikir
singkat tanpa berfikir ke depannya sebelum bertindak, sewenang –
wenangnya sendiri terhadap lingkungan.
Tindakan tersebut berupa penebangan hutan yang tidak menggunakan
system tebang pilih, akibatnya tidak ada pohon untuk menyerap air sehingga
air mengalir tanpa terkendali. Dampak yang ditimbulkan dari banjir yaitu
menimbulkan korban jiwa, rusaknya saran dan prasarana, dan timbulnya
berbagai macam penyakit.
Banjir tidak boleh dibiarkan menjadi ritual tahunan yang dari tahun ke tahun
bukan berkurang melainkan malah bertambah parah. Kawasan yang
terendam air makin meluas karena sekarang diperkirakan tidak kurang 70%
wilayah sekitar mengalami banjir. Setiap ada banjir, mengalami banyak
kerugian yang sangat besar, tiap bencana pada dasarnya memiliki hikmah
yang sama meskipun secara teknis penjelasannya bias berbeda.
Ada satu hal yang tidak akan pernah dipisahkan dari semua itu yakni
bagaimana manusia seharusnya belajar dari alam. Akibat ulah manusia juga
bencana itu datang dari waktu ke waktu dan semakin parah. Bahkan masalah
itu jauh lebih besar lahan kota dihabiskan bangunan beton yang menjulang
tinggi ataupun bangunan yang lain. Kesadaran yang semacam itu hanya
muncul sesaat pada saat terjadi bencana seperti banjir, setelah itu orang akan
kembali kepada kehidupan normal dan melupakan bencana banjir tersebut.
Seharusnya kita harus sadar dalam bencana banjir tersebut.
“Mari Kita Sama – Sama Menanggulangi Bencana Banjir Dengan
Menghilangkan Kebiasaan Membuang Sampah Sembarangan Dan Mari Kita
Menghijaukan Negara Indonesia Ini”

Contoh Teks opini / editorial tentang lingkungan


Nama : Elvinna Frieska Rusman
Kelas : XII MIPA 1
Hutan Rusak di Samosir
Jambi-Menyadari semakin tingginya ancaman kerusakan lingkungan hidup
terhadap kehidupan manusia saat ini, Gereja Kristen Protestan Simalungun
(GKPS) yang berpusat di Kota Pematangsiantar, Sumatera Utara (Sumut)
terus meningkatkan gerakan pelestarian lingkungan. Gerakan pelestarian
lingkungan itu merupakan salah satu wujud dukungan GKPS terhadap
program – program pelestarian lingkungan tingkat daerah, nasional dan
internasional.
Gerakan pelestarian lingkungan tersebut tidak hanya dilakukan dengan
melakukan penghijauan daerah-daerah kritis di wilayah Simalungun, Sumut,
tetapi juga menggelar ibadah – ibadah khusus bertema lingkungan hidup.
Ibadah khusus bertema lingkungan hidup tersebut dimaksudkan menggugah
kesadaran dan aksi nyata segenap umat GKPS dalam pelestarian lingkungan
hidup.
Berkaitan dengan Hari Bumi Sedunia, Jumat, 22 April 2016, GKPS
mengadakan ibadah khusus Hari Bumi Sedunia, Minggu (17/4/2016). Ibadah
khusus Hari Bumi tersebut dilaksanakan secara serentak di 627 gereja dan 31
Pos Pekabaran Injil GKPS yang tersebar di berbagai daerah di Tanah Air.
Pada ibadah Hari Bumi tersebut, seluruh ritual ibadah, baik pengakuan dosa,
refleksi dan nyanyian bertema upaya pelestarian lingkungan hidup.
Ephorus (Pimpinan Pusat) GKPS, Pdt Martin Rumanja Purba, MSi dalam
surat pengembalaannya pada ibadah khusus Hari Bumi Sedunia 2016 di
GKPS Jambi, Minggu (17/4/2016) mengatakan, GKPS sebagai salah satu
anggota Gereja di Indonesia senantiasa dituntut menjaga dan memelihara
kelestarian lingkungan hidup. Peranan GKPS perlu ditingkatkan dalam
pelestarian lingkungan hidup karena GKPS juga terpanggil menyelamatkan
seluruh ciptaan Allah, termasuk flora dan fauna.
“Gereja, termasuk GKPS tidak hanya terpanggil untuk menyelamatkan umat
manusia dari berbagai persoalan hidup kerohanian, ekonomi dan sosial.
Gereja juga terpanggil menyelamatkan ciptaan Allah lainnya, yaitu tumbuhan,
hewan dan seluruh sumber daya alam. Karena itu gereja tidak bisa berpangku
tangan melihat kerusakan lingkungan,”katanya.
Martin Rumanja Purba pada kesempatan tersebut mengajah seluruh umat
GKPS melakukan aksi nyata dalam upata-upaya pelestarian lingkungan
hidup. Aksi nyata tersebut dapat dilakukan melalui gerakan penghijauan,
mengurangi pemakaian plastic, menghindarkan diri dari pemborosan sumber
energi listrik dan air, mencegah dan menanggulangi pencemaran lingkungan
serta senantiasa mendoakan maupun mendukung program-program
pelestarian lingkungan hidup.
“Melalui ibadah khusus peringatan Hari Bumi 2016, seluruh umat GKPS
diharapkan menunjukkan aksi nyata pelestarian lingkungan hidup di mana
pun berada. Dengan demikian warga GKPS bisa menjadi panutan dalam
upaya-upaya pelestarian lingkungan bagi masyarakat sekitar,”katanya.
Sementara itu Pendeta (Pdt) GKPS Resort Jambi, Pdt Riando Tondang, STh
pada ibadah khusus Hari Bumi Sedunia di GKPS Jambi mengatakan, umat
Kristen perlu memberikan keteladanan kepada masyarakat luas dalam
pelestarian lingkungan hidup. Karena itu seluruh umat Kristen di mana pun
mereka berada, perlu melakukan pencegahan dan penanggulangan
kerusakan lingkungan.
“Aksi nyata yang bisa dilakukan umat Kristen melestarikan lingkungan antara
lain mengurangi penggunaan plastik, memelihara kebersihan lingkungan,
menanam pohon di lingkungan gereja dan rumah serta menolak berbagai
kegiatan yang mencemari lingkungan maupun merusak hutan,”katanya.
(Warna/Rds) .

Contoh Teks opini / editorial di Sekolah

Nama : Elvinna Frieska Rusman


Kelas : XII MIPA 1
Perlukah Ujian Nasional Online Diadakan?
Beberapa bulan lagi ujian nasional akan dilaksanakan di tingkat SD hingga
SMA. Nah Kemendikbud menambahkan aturan baru yaitu pelaksanaan ujian
nasional secara online di beberapa sekolah.
Dilihat dari keadaan dan situasi lapangan saat ini, rencana ini belum tepat dan
perlu dipertimbangkan kembali karena permasalahan seperti infrastruktur
yang belum merata dan kurangnya pengetahuan dari tenaga ahli di beberapa
sekolah.
Padahal hal ini sangatlah baik. Jika pelaksanaan ujian nasional online tetap
dilaksanakan, maka beberapa sekolah akan kesulitan karena tidak adanya
infrastruktur yang memadai seperti komputer, akses internet, dan listrik.
Coba bayangkan ketika ada sebuah sekolah yang mempunyai 250 siswa
yang akan mengikuti ujian nasional, maka berapa jumlah komputer yang
dibutuhkan oleh pihak sekolah untuk melaksanaan ujian nasional ini.
Tentunya membutuhkan komputer yang banyak. Dan apabila tetap
dipaksakan maka salah satunya yaitu dengan menggunakan komputer secara
bergiliran. Tetapi hal ini rentan akan timbulnya kecurangan dalam ujian
nasional.
Selain itu kurangnya tenaga ahli di beberapa sekolah juga menjadi masalah,
karena pasti beberapa sekolah akan bingung dalam pelaksanaan karena tidak
mengerti bagaimana melaksanakannya.
Sudah semestinya jika pemerintah ingin melaksanakan ujian nasional secara
online, pemerintah harus menjamin ketersediaan infrastruktur yang
mendukung serta tidak terburu-buru dalam melaksanakannya.
Pemerintah juga harus melakukan sosialisasi langsung ke sekolah-sekolah
yang jauh sebelum ujian nasional agar tidak menimbulkan masalah seperti
yang telah diuraikan diatas.

Contoh Teks Editorial Tentang Sampah

Kebiasaan Membuang Sampah


Kebiasaan membuang sampah di sembarangan tempat telah tertanam di
benak orang Indonesia sejak masih usia dini. Bagaimana tidak orang tua
secara tidak sadar mengajarkan cara membuang sampah yang tidak benar
kepada anak-anak mereka. Itu bisa dilihat dari cara mereka dengan gampang
melempar sebungkus sampah ke sungai atau di depan rumah yang dianggap
hal lumrah. Masyarakat kita secara umum mempunyai kesadaran yang
rendah dalam hal memikirkan konsekuensinya.
Parahnya lagi kebiasaan tersebut oleh sebagian besar masyarakat kita tidak
dianggap sebagai sesuatu yang salah. Sampah yang tertumpuk di sungai
akan menyumbat aliran air dan dengan hanya sedikit curah hujan yang lebih
tinggi dari biasanya atau air kiriman dari daerah yang lebih tinggi, banjir sudah
tidak bisa dielakan lagi. Yang disalahkan pasti pemerintah yang tidak becus.
Kurangnya kesadaran untuk mendidik dan memberikan contoh adalah hal
yang perlu diperbaiki dan akan membutuhkan waktu yang lama supaya
kesadaraan akan kebersihan dapat terciptakan.
Kebiasaan untuk hidup sehat dan bersih tidak terlalu menjadi prioritas
masyarakat karena masih banyak hal-hal yang lebih penting antara lain
seperti memikirkan bagaimana menyediakan makanan sehari-hari di atas
meja atau lantai untuk keluarga, kesehatan, pendidikan, dan lain sebagainya.
Menurut opini saya, orang kaya biasanya lebih bersih dan tidak membuang
sampah sembarangan (hanya) di rumah mereka. Masih banyak kebiasaan
orang kaya yang kalau udah di luar rumah atau lingkungan mereka, tetap saja
membuang sampah sembarangan. Tidak sedikit saya lihat botol aqua kosong
yang melayang keluar dari pintu kaca mobil di dalam jalan tol.
Menjaga kebersihan di dalam mobil itu baik, tapi bisa kan kalau sampah itu
jangan dibuang keluar dari mobil yang sedang melaju di jalan umum. Tidak
salah kalau sediakan kantong sampah di dalam mobil, setelah sampai di
tempat tujuan kantong sampah tersebut bisa dibuang ke tempat yang
semestinya.
Yang menjadi pertanyaan kenapa sih orang yang punya mobil bisa jaga
kebersihan di dalam mobil mereka dan tidak begitu peduli dengan kebersihan
di jalan tol atau di jalan-jalan umum? Botol kosong yang berterbangan tidak
hanya akan membuat mata sakit kalau pas kita ada di belakangan mobil
mereka, tapi kemungkinan besar akan menyebabkan kecelakaan lalu lintas.
Yang kita butuhkan itu adalah kesadaran diri untuk mau hidup sehat dan
bersih, bukan hidup bersih karena takut dikenai denda sama Jokowi.
Berapapun besarnya denda, tetap saja orang akan curi-curi untuk buang
sampah sembarangan, lagian kalau ketangkap, apakah dendanya akan
masuk ke Pemprov DKI? Ini akan membuka peluang baru untuk korupsi.
Pertanyaannya siapa yang akan menjadi petugas untuk melakukan denda
terhadap orang yang membuang sampah sembarang?
Jika hanya mengandalkan petugas saja, saya rasa tidak akan terlalu efektif
karena berapa petugas yang harus ditempatkan di tempat-tempat umum?
Pembuangan sampah sembarangan itu tidak hanya di tempat umum saja, tapi
semuanya bermula dari lingkungan hidup sekitarnya.
Melibatkan masyarakat umum untuk membantu menjaga kebersihan di
lingkungan masing-masing secara umum akan lebih efektif dan efisien.
Masyarakat harus berani menegur orang-orang yang tidak bertanggung jawab
dengan membuat sampah sembarangan. Sering kali hal-hal seperti ini tidak
akan terjadi karena masyarakat meraka kalau negur orang yang dikenal kan
jadinya gak enak dan akan dimusihi, kalau negur orang yang tidak dikenal
malah akan terjadi percecokan atau malah terjadi perkelahian.
Pemerintah Pemprov DKI dan Pusat harus secara rutin melakukan kampanye
dan sosialisasi kepada masyarakat untuk membuang sampah pada
tempatnya akan membuahkan hasil yang diinginkan.
Saya selalu ajarkan cara buang sampah yang benar terhadap anak-anak
saya baik di rumah atau di tempat umum. Di rumah, saya sediakan dua jenis
tong sampah, satu untuk pembuangan sampah organic dan satunya lagi buat
sampah yang bisa didaur ulang.
Pernah sekali saya bawa anak saya ke Indonesia, dia tanyain saya kenapa
sih ibu itu main lempar kantong sampah sembarangan? Saya perhatikan dan
memang benar sampah ada dimana-mana, yang absen dari situ adalah tong
sampah. Mungkin sebulan sekali atau kalau lagi punya perasaan
menyenangkan baru masyarakat mengumpulkan dan membakar sampah-
sampah yang ada di sekitar rumah mereka.
Masyarakat yang hidup di bantaran sungai akan dengan mudah membuang
sampah ke dalam sungai dari pada harus buang ke dalam tong sampah.
Kebiasaan ini telah dilakukan bertahun-tahun. Lagian tidak akan memakan
waktu banyak untuk melemparkan sekantong sampah ke sungai. Kekurangan
yang lain karena tidak tersedianya tong sampah yang cukup oleh pemerintah
dan adanya iuran sampah bulanan.
Bukan rahasia umum lagi kalau ada tanah kosong yang tidak ditempati,
dipenuhi oleh sampah-sampah. Biasanya masyarakat akan keluar malam-
malam, diam-diam atau cari waktu sepi untuk membuang sampah ke tanah
kosong tersebut. Jika satu orang lempar sampah disitu, orang lain akan pada
ikutan, dan tidak disadari tanah yang kosong sebelumnya telah dipenuhin
sampah se gunung, kemudian masalah bau sampah yang menyengat akan
mengikuti.
Harusnya Pemprov DKI atau pemerintah pusat menyediakan tong sampah
gratis untuk semua masyarakat yang tidak mampu dan masyarakat tidak
dipunggut biaya iuran sampah, dengan begitu sampah akan diambil pada
jadwal yang ditentukan.
Petugas kebersihan tahu betul rumah mana yang bayar iuran sampah dan
yang mana yang tidak, sehingga hanya mengambil sampah dari tempat-
tempat tertentu.
Pemerintah jangan hanya memberikan penghargaan untuk RT, kelurahan,
kecamatan, kabupaten, provinsi yang bersih saja, penghargaan ini harus
diberikan kepada individual yang berperan membuat lingkungan mereka
bersih dari sampah yang sebelumnya ada dimana-mana.
Marilah kita mulai hari ini setelah baca artikel ini, memperbaiki kebiasaan
buruk kita, dan mulailah membuang sampah pada tempatnya.

Contoh teks opini atau editorial Tentang


kesehatan

Puskesmas Harus Diberdayakan Lagi


KESEHATAN adalah ”barang” langka di dunia ini. Banyak yang menyebutkan
sehat adalah nomor satu. Ada pula yang menyindir ”jangan sakit kalau tak
punya duit”. Itu artinya, biaya dokter, rumah sakit, dan obat-obatan sudah
sangat mahal. Apalagi kini para investor berlomba-lomba membangun rumah
sakit berstandar internasional (RSI). Termasuk Pemprov Bali pun
merencanakan membangun RSI.
Padahal kita tahu, biaya rumah sakit apalagi yang berstandar internasional
pasti sangat mahal. Tentu akan sangat banyak masyarakat di negeri ini yang
tak bisa menjangkau. Apalagi mereka yang memiliki label ”KK Miskin”.
Harus diakui pula, saat ini banyak persoalan kesehatan dan pendidikan
terutama di daerah pedesaan. Masih banyak dijumpai anak-anak usia sekolah
tidak lagi mengenyam pendidikan. Demikian pula masih ada beberapa
kabupaten di Bali yang ”menyimpan” anak gizi buruk. Belum lagi tingginya
angka kematian ibu dan anak, serta tingginya prevalensi penyakit menular
berbasis lingkungan. Semua itu berangkat dari kondisi miskin masyarakat.
Salah kalau menyebut, munculnya berbagai hal tersebut karena pemerintah
belum berbuat. Sebab pemerintah sudah bekerja memberikan pelayanan
terbaik untuk rakyatnya melalui berbagai program pembangunan. Tetapi tak
jarang program tersebut hanya sporadis. Artinya, program yang dicanangkan
pemerintah hanya aktif saat diresmikan. Setelah itu, tidak ada lagi
pemantauan dan evaluasi, sehingga tidak jarang program gagal di tengah
jalan.
Sama halnya dengan kondisi pelayanan kesehatan masyarakat yang disebut
puskesmas. Ide awal untuk mendekatkan pelayanan kepada masyarakat,
ternyata tak terwujud. Padahal konsep ideal dari pembanguna puskesmas
yang disebar di desa-desa sangatlah mulia. Pemerintah berkeinginan untuk
mendekatkan pelayanan kepada masyarakat. Dengan harapan si penderita
akan cepat tertangani dengan biaya yang terjangkau. Bahkan bila perlu
digratiskan.
Namun fakta yang ada di lapangan, puskesmas tidak lebih dari sekadar
”tukang” rujukan. Bahkan tidak jarang puskesmas kosong, karena ditinggal ke
undangan oleh petugas. Kondisi inilah yang menyebabkan pamor puskesmas
mulai meredup. Bahkan banyak masyarakat yang ”alergi” datang ke
puskesmas karena pelayanan yang diberikan sangat tidak maksimal.
Karenanya, pemerintah tidak boleh tinggal diam melihat fenomena tersebut.
Apalagi mengeluarkan kebijakan untuk menggabungkan dua atau lebih
puskesmas menjadi satu. Itu sangat keliru. Sebab salah satu tujuan
puskesmas adalah mendekatakan pelayana kesehatan pada masyarakat
utamanya yang ada di pedesaan.
Karenanya, reformasi pelayanan kesehatan harus dilakukan pada era
otonomi daerah ini. Pemerintah daerah yang diberikan tanggung jawab
mengelola puskesmas harus mengembalikan fungsi pelayanan dasar seperti
ide awalnya. Selain itu pemerintah harus memperbaiki kualitas pelayana
dasar yang harus diberikan. Caranya tentu dengan menempatkan dokter dan
para paramedis dengan alat kesehatan yang standar. Jangan sampai
puskesmas dipelesetkan menjadi tempat mengobati ”PUSing, KESeleo dan
Masuk Angin Saja (Puskesmas)”.
Selain itu, pemerintah harus secara terus-menerus menanamkan pola hidup
sehat bagi masyarakat. Untuk maksud tersebut, pemerintah daerah harus
mempunyai komitmen menambah tenaga kerja atau pegawai yang ahli bidang
kesehatan. Sebab selama ini sangat jarang petugas kesehatan yang datang
ke rumah-rumah. Mereka juga jarang memberikan arahan kepada ibu-ibu
PKK tentang cara hidup sehat.
Demikian pula pemerintah perlu mengefektifkan kerja sama lintas sektor yang
lebih antisipatif terhadap masalah kesehatan masyarakat yang potensial
berkembang di daerah. Upaya promosi kesehatan dan pencegahan penyakit
seharusnya tidak hanya menjadi tanggung jawab dan kewenangan Dinas
Kesehatan dan RSUD. Semua sektor terkait harus dilibatkan untuk
menanggulangi masalah kesehatan masyarakat yang potensial berkembang
di daerahnya masing-masing.
Kerja sama seperti ini akan memperkuat realisasi pembangunan berwawasan
kesehatan yang bertujuan untuk mengurangi faktor risiko berkembangnya
penyakit menular dan tidak menular di masyarakat.

Contoh Teks Editorial Tentang Hukum


Peristiwa Pelanggaran HAM yang Menggemparkan
Pelanggaran HAM (Hak asasi Manusia) di Indonesia dan Mancanegara.
Pelanggaran hak asasi manusia adalah setiap perbuatan seseorang atau
kelompok orang termasuk aparat negara, baik disengaja maupun tidak
disengaja atau kelalaian yang secara hukum mengurangi, menghalangi,
membatasi dan atau mencabut hak asasi manusia seseorang atau kelompok
orang yang dijamin oleh undang-undang dan tidak mendapatkan atau
dikhawatirkan tidak akan memperoleh penyesalan hukum yang adil dan benar
berdasarkan mekanisme hukum yang berlaku.
Contohnya di Indonesia banyak kasus-kasus pelanggaram HAM yang kini
pelum diusut sampai tuntas, hal ini tentu saja menjadi perhatian kita semua
untuk belajar dari sejarah mengenai contoh-contoh kasus pelanggaran HAM
baik itu di Indonesia atau yang terdapat di berbagai negara agar tidak terulang
di hari kemudian.
Coba kita bayangkan betapa kejamnya negara kita dahulu disaat HAM ibarat
tulisan dan nama saja yang tak berfungsi apa-apa. Tentu kita semua tidak
ingin berada di masa tersebut yang terdapat banyak pelanggaran-
pelanggaran HAM baik yang ringan maupun yang berat. Apalagi jika saat ini
HAM sama seperti dulu, tentu banyak macam-macam kasus pelanggaran
HAM di sekitar kita, jadi beruntunglah kita sekarang ini HAM (Hak Asasi
Manusia) kini telah hadir, telah kuat, dan dapat menjaga kita semua.
Banyak Contoh Kasus Pelanggaran-Pelanggaran HAM, menjadi pelajaran
untuk tidak terjadi lagi dengan intensif kebijakan pemerintah akan
ketegasannya menjaga Hak Asasi Manusia (HAM). Bukti kebijakan-kebijakan
menjaga Hak Asasi Manusia tidak terjadinya pelanggaran-pelanggaran HAM
dapat dilihat dari kurangnya kasus pelanggaran HAM yang terjadi sekarang
ini.
Sebelum membahas mengenai contoh-contoh kasus pelanggaran HAM,
tahukah anda mengenai Pengertian HAM (Hak Asasi Manusia) menurut
Undang-Undang No. 39 Tahun 1999, HAM adalah seperangkat hak yang
melekat pada hakekat dan keberadaan manusia sebagai makhlukh Tuhan
Yang Maha Esa dan merupakan Anugerah-Nya yang wajib dihormati,
dijunjung tinggi dan dilindungi oleh negara, hukum, pemerintah, dan setiap
orang demi kehormatan serta perlindungan harkat dan martabat manusia.
Menurut Pasal 9 UU No. 39 Tahun 1999 mengenai macam-macam hak dasar
manusia adalah sebagai berikut:
Hak atas kesejahteraan
Hak untuk hidup
Hak mengembangkan diri
Hak atas rasa aman
Hak berkeluarga dan melanjutkan keterunan
Hak atas kebebasan pribadi
Hak atas memperoleh keadilan
Hak atas wanita
Hak anak
Hak turut serta dalam pemerintahan
Dasar Hukum Penegakan Hak Asasi Manusia di Indonesia tertulis dalam
empat hukum yang menyatakan tentang HAM yakni UUD 1945, Tap MPR,
UU, Perda, Kepres, dll. Salah satu dari keempat hukum tersebut adalah UUD
1945 RI, seperti pasal 27 ayat 1, pasal 28, pasal 29 ayat 2, pasal 30 ayat 1,
dan pasal 31 ayat 1. Hak asasi Manusia setiap tahun dirayakan diseluruh
negara di dunia yakni pada tanggal 10 Desember.

Demikianlah pembahasan mengenai Teks Editorial semoga dengan adanya


ulasan tersebut dapat menambah wawasan dan pengetahuan anda semua,
terima kasih banyak atas kunjungannya.
Baca Juga:

 “Teks Deskripsi” Pengertian & ( Tujuan – Ciri – Struktur – Jenis –


Contoh )
 “Teks Eksemplum” Pengertian & ( Ciri – Struktur – Unsur – Contoh )
 Definisi Paragraf Dan Jenis-Jenisnya Beserta Contohnya
 Penjelasan Paragraf Argumentasi Beserta Ciri, Jenis Dan Contohnya
 “Teks Laporan Hasil Observasi” Pengertian, 11 Contohnya, Ciri Dan
Tujuan

Advertiser >>> https://merkterbaik.com/


 23SHARES
 Facebook
 Twitter
 Print
 Email
 WhatsApp
 Yahoo Mail
 Gmail
 Evernote
 Line
 SMS
 Telegram
 Facebook Messenger
Posting terkait:
Pantun Nasehat

Teks Tanggapan Kritis adalah

Pengertian Bahasa Menurut Para Ahli


Posting pada Bahasa IndonesiaDitag ciri ciri teks editorial, ciri-ciri teks
editorial/opini, contoh teks editorial, contoh teks editorial atau opini, contoh
teks editorial tentang bencana alam, contoh teks editorial tentang budaya
beserta strukturnya, contoh teks editorial tentang ekonomi, contoh teks
editorial tentang hukum, contoh teks editorial tentang kesehatan, contoh teks
editorial tentang kurikulum 2013, contoh teks editorial tentang
pengangguran, contoh teks editorial terbaru, contoh teks editorial terbaru
2018, fungsi teks editorial, jenis teks editorial, kaidah teks editorial, kumpulan
teks editorial, manfaat teks editorial, sifat teks editorial, struktur teks
editorial, tujuan teks editorial
Pos-pos Terbaru

 Hewan Avertebrata (Invertebrata)


 Pengertian, Jenis Dan 4 Keuntungan Serta Kerugian Investasi Saham
 Pengertian Redoks (Reaksi Reduksi / Oksidasi) Menurut Ahli Kimia
 Konferensi Asia-Afrika
 Pengertian Besaran, Satuan, Pengukuran
 Pengertian Geografi Menurut Para Ahli
 Kerjasama Regional
 Otonomi Daerah Adalah
 Kolonialisme Adalah
 Macam-Macam Najis
Materi Terpilih

 Contoh Teks Editorial


 Contoh Teks Laporan Hasil Observasi
 Pengertian Hubungan Internasional Menurut Para Ahli
 Pengertian Hukum Menurut Para Ahli
 Teks Negosiasi
 Majas Repetisi
 Contoh Diksi
 Contoh Teks Eksplanasi
 Contoh Teks Berita
 Contoh Teks Negosiasi
 Contoh Teks Ulasan
 Contoh Teks Eksposisi
 Contoh Teks Cerita Ulang
 Contoh Teks Prosedur Sederhana, Kompleks dan Protokol
 Contoh Karangan Eksposisi
 Contoh Pamflet
 Contoh Seni Rupa Murni
 Contoh Paragraf Campuran
 Contoh Seni Rupa Terapan
 Teks Debat
 Contoh Karangan Deskripsi
 Contoh Paragraf Persuasi
 Contoh Paragraf Eksposisi
 Contoh Paragraf Narasi
 Contoh Karangan Narasi
 Teks Prosedur
 Contoh Karangan Persuasi
 Contoh Karangan Argumentasi
 Teks Proklamasi

Created By : DosenPendidikan.Com | 2014

 Home

 SMP

o Matematika

o Agama
o Bahasa Indonesia

o Pancasila

o Biologi

o Kewarganegaraan

o IPS

o IPA

o Penjas

 SMA

o Matematika

o Agama

o Bahasa Indonesia

o Pancasila

o Biologi

o Akuntansi

o Matematika

o Kewarganegaraan

o IPA

 Fisika

 Biologi

 Kimia

o IPS
 Sejarah

 Geografi

 Ekonomi

 Sosiologi

o Penjas

 SMK

o Penjas

 S1

o Agama

o IMK

o Pengantar Teknologi Informasi

o Uji Kualitas Perangkat Lunak

o Sistem Operasi

o E-Bisnis

o Database

o Pancasila

o Kewarganegaraan

o Akuntansi

o Bahasa Indonesia

 S2
 Umum

 Tutup Menu
undefined

Anda mungkin juga menyukai