i
Spesifikasi Umum & Spesifikasi Teknik
Bendungan Ameroro di Kabupaten Konawe, Provinsi Sulawesi Tenggara
SPESIFIKASI UMUM
Spesifikasi Umum & Spesifikasi Teknik
Bendungan Ameroro di Kabupaten Konawe, Provinsi Sulawesi Tenggara
SPESIFIKASI TEKNIK
Spesifikasi Umum
Bendungan Ameroro di Kabupaten Konawe, Provinsi Sulawesi Tenggara
SPESIFIKASI UMUM
1. GAMBARAN UMUM
1.1 LATAR BELAKANG PEKERJAAN
Rencana pembangunan Bendungan Ameroro ini dimulai sejak tahun 2015 dengan
Studi Kelayakan/Feasibility Study Bendungan Ameroro; dilanjutkan tahun 2017
dengan DED Bendungan Ameroro Kabupaten Konawe; dilanjutkan pada tahun 2018
dengan Penyelidikan Geologi Detail dan Model Test Bendungan Ameroro Kab.
Konawe; serta pada tahun 2019 dilakukan Studi AMDAL, Studi LARAP dan Sertifikasi
Desain Bendungan Ameroro. Sebelum sampai pada tahap konstruksi maka sebagai
salah satu syarat pembangunan bendungan di Indonesia, perlu adanya sertifikasi
desain bendungan yang bertujuan agar sesuai dengan kaidah dan syarat-syarat
desain keamanan yang berlaku.
Aliran Sungai Ameroro dengan debit aliran yang cukup besar di musim hujan, saat ini
menjadi tumpuan harapan utama bagi pemenuhan kebutuhan air irigasi dan air
bersih di wilayah daerah bendungan dan wilayah bagian hilirnya. Dengan adanya
Bendungan Ameroro ini diharapkan dapat memenuhi kontinuitas suplai air irigasi
terutama pada musim kemarau yang selalu kekeringan dan penyediaan kebutuhan
air bersih bagi masyarakat sekitar bendungan, sehingga akan menjadi faktor
pendukung kesejahteraan masyarakat yang sangat nyata dalam proses
pembangunan di masa yang akan datang.
Suatu pekerjaan tidak boleh dilaksanakan tanpa dilengkapi Request dan Ijin
Pelaksanaan dari Pengawas Pekerjaan, pekerjaan yang dilaksanakan tanpa
permohonan dan Ijin Pelaksanaan dapat dimungkinkan untuk tidak diakui oleh
Direksi dan Pengawas Pekerjaan.
Hasil perhitungan tersebut kemudian diajukan ke Direksi dan Pengguna Jasa untuk
mendapat persetujuan dan kemudian juga sertifikat pembayarannya dapat disetujui.
4. PEKERJAAN PERSIAPAN
Penyedia Jasa wajib menyediakan medan (tempat) kerja dan daerah kerja termasuk
sewa tanah yang diperlukan dan pembersihan medan kerja dari tanaman
(tumbuhan) agar siap digunakan.
Profil
Profil dibuat sesuai dengan rencana bentuk konstrusksi dan terpasang kokoh, dari
bahan kayu 2 cm x 3 cm, dipasang tiap jarak maksimum 10 meter.
Bouwplank
Bouwplank dibuat dengan balok kayu dan papan kayu, tiap jarak 50 meter. Tiang
bouwplank dibuat dari balok kayu yang berukuran sekurang-kurangnya 5 cm x 7 cm
terpasang kokoh. Bouwplank dipasang dengan peil yang diambil dari Titik Tetap
(BM). Pada bouwplank harus ditegaskan posisi as dan angka peil-nya.
8. KEAMANAN
Penyedia Jasa wajib menjaga keamanan di sekitar lokasi pekerjaan. Sehubungan
dengan keamanan tersebut, Penyedia Jasa wajib menyediakan orang personil
keamanan di lokasi pekerjaan. Minimal 2 (dua) orang personil keamanan harus selalu
ada di lokasi pekerjaan selama 24 jam. Pembayaran untuk keamanan seperti
disebutkan di atas tidak dibayar terpisah, namum termasuk dalam penawaran harga
satuan pekerjaan.
Data dan hasil pengukuran awal oleh Penyedia Jasa yang telah disahkan dan
disetujui oleh Direksi pekerjaan tersebut, akan menjadi acuan dan dasar pembuatan
gambar-gambar selama waktu pelaksanaan sampai selesai pekerjaan.
Semua dimensi bangunan, jenis serta komposisi jenis material dan rencana elevasi
posisi dan kedudukan dari masing-masing jenis bangunan yang tergambar pada
“Construction Drawing” atau Working Drawing” harus mengacu dan didasarkan pada
“Design Drawing” yang diberikan oleh Pengguna Jasa.
Atas dasar persetujuan Pengguna Jasa, jika ada penyesuaian dimensi, elevasi posisi
dan kedudukan bangunan, maka kondisi terakhir rancang bangun yang telah
disepakati bersama, disetujui dan disyahkan Pengguna Jasa adalah yang mengikat
pada kondisi awal pelaksanaan pekerjaan, dan merupakan dasar serta acuan utama
bagi Penyedia Jasa pada pelaksanaan pekerjaan.
Gambar Konstruksi atau Gambar Kerja yang disyahkan oleh Pengguna Jasa, dipakai
sebagai dasar dan acuan perhitungan volume awal saat akan dimulainya
pelaksanaan pekerjaan atau Mutual Check pada kondisi pelaksanaan 0%.
Penyedia Jasa wajib membuat copy Gambar Konstruksi atau Gambar Kerja sebanyak
minimum 5 (lima) hard copy ukuran A1, dengan distribusi satu (1) copy A1 untuk
Direksi pekerjaan, satu (1) copy A1 untuk Pengawas Pekerjaan, satu (1) copy A1
dipasang di barak kerja, satu (1) copy A1 untuk Penyedia Jasa dan satu (1) copy A1
beserta gambar aslinya dari kertas milar atau sejenis termasuk soft file-nya dalam
bentuk eksternal disk, harus diserahkan kepada Pengguna Jasa.
Untuk kondisi engineering adjusment, tidak diperlukan adanya gambar baru yang
disaahkan oleh Pengguna Jasa, namun Penyedia Jasa wajib memberikan laporan
Sedangkan pada kondisi perubahan desain atau revised design, Pengguna Jasa
secara resmi akan memberikan gambar perubahan desain yang telah disahkan oleh
Pengguna Jasa kepada Penyedia Jasa secara administratif dalam bentuk variation
order.
Semua biaya yang timbul akibat pekerjaan pembuatan Gambar Konstruksi atau
Gambar Kerja termasuk penggandaannya, sepenuhnya menjadi tanggung jawab dan
beban Penyedia Jasa, serta sudah harus diperhitungkan termasuk overhead pada
analisa harga satuan pekerjaan.
Penyedia Jasa wajib menyerahkan gambar kerja (working drawing) dan dokumen
yang dapat dibaca dengan jelas kepada PPK (Pejabat Pembuat Komitmen) untuk
diperiksa dan disetujui. Format gambar kerja dan dokumen tersebut harus terlebih
dahulu disetujui PPK. Dalam waktu 15 (lima belas) hari sesudah menerima gambar
kerja dan dokumen dari Penyedia Jasa, PPK akan mengirimkan kembali kepada
Penyedia Jasa 1 (satu) copy dengan dibubuhi keterangan klasifikasi hasil
pemeriksaan: ”SETUJU” atau ”PERBAIKI”
Klasifikasi hasil pemeriksaan (persetujuan) pada gambar kerja (working drawing) dan
dokumen:
(a) “DISETUJUI”
(b) ”DISETUJUI DENGAN SYARAT-SYARAT”
(c) ”DIKEMBALIKAN UNTUK DIKOREKSI”
(d) ”TIDAK DISETUJUI”
kesalahan dan koreksi (revisi) gambar kerja dan dokumen yang diperiksa
sebelumnya. Prosedur ini akan berlanjut hingga gambar-gambar kerja dinyatakan
dalam klasifikasi (a) atau (b) seperti tersebut.
Bila diperlukan revisi atas gambar-gambar kerja dan dokumen-dokumen yang telah
disetujui, Penyedia Jasa harus menyampaikannya kepada PPK untuk persetujuannya
seperti tata cara yang telah dijelaskan.
Apabila pada konstruksi bangunan yang akan dikerjakan, ada unit bangunan yang
harus dikerjakan pembuatannya diluar areal perkerjaan, dan karena sifat
kekhususannya harus dan terpaksa dikerjakan oleh Sub-Penyedia Jasa, maka
sebelumnya Sub-Penyedia Jasa yang bersangkutan diharuskan membuat dan
menyerahkan Shop Drawing (gambar rencana) bentuk unit bangunan tersebut,
lengkap dengan perhitungan konstruksinya.
Shop Drawing tersebut, harus diserahkan kepada Pengguna Jasa, diperiksa, dikoreksi
apabila perlu, dan untuk selanjutnya disahkan oleh Pemilik Pekerjaan. Gambar unit
bangunan atau Shop Drawing tersebut harus secara lengkap memuat:
Bentuk unit bangunan serta dimensinya.
Material yang akan dipakai serta spesifikasinya.
Daftar/list komponen unit bangunan yang memuat:
a) Panjang, lebar, tebal komponen unit bangunan.
b) Berat persatuan komponen unit bangunan.
c) Jumlah komponen unit bangunan dan lain-lain.
Gambar dan bar list pekerjaan pembuatan dan pemasangan tulangan konstruksi
termasuk dalam kategori Shop Drawing.
Penyedia Jasa wajib membuat copy Shop Drawing sebanyak minimum 4 (empat)
copy ukuran A1 dan 1 (satu) copy ukuran A3. Gambar-gambar tersebut
didistribusikan sebagai berikut: 1 (satu) copy A1 untuk Direksi Pekerjaan atau
Pengawas Pekerjaan, 1 (satu) copy A1 dipasang di barak kerja, 1 (satu) copy A1
untuk arsip Penyedia Jasa dan 1 (satu) copy A1 dan 1 (satu) copy A3 serta gambar
aslinya harus diserahkan kepada Pengguna Jasa.
Semua biaya yang timbul akibat pekerjaan pembuatan Shop Drawing termasuk
penggandaannya, sepenuhnya menjadi tanggung jawab dan beban Penyedia Jasa,
serta sudah harus diperhitungkan termasuk overhead pada analisa harga satuan
pekerjaan.
Gambar Purna Bangun atau As Built Drawing tersebut, harus lengkap berisi antara
lain :
Garis elevasi muka tanah yang sekarang ada.
Dimensi dan masing-masing bangunan.
Elevasi posisi dan kedudukan masing-masing bangunan.
Jenis material dan komposisi yang telah dipergunakan.
Gambar purna bangun yang telah selesai tersebut harus diserahkan Penyedia Jasa
kepada Direksi pekerjaan untuk diperiksa dan disetujui, selanjutnya diserahkan
kepada Pengguna Jasa guna mendapatkan pengesahan dari Pengguna Jasa.
Perhitungan volume akhir dari pekerjaan yang telah dilaksanakan oleh Penyedia Jasa
atau yang Mutual Check volume pekerjaan 100%, semua mengacu dan didasarkan
pada gambar purna bangun yang telah disahkan oleh Pengguna Jasa, dan
merupakan volume akhir yang akan dibayar oleh Pengguna Jasa kepada Penyedia
Jasa.
Penyedia Jasa wajib membuat copy Gambar Purna Bangun ( As Built Drawing)
sebanyak 5 (lima) set hard copy dengan ukuran A1 sebanyak 2 set dan A3 sebanyak
3 set, satu (1) set print out dalam kertas milar atau sejenis yang berukuran A1 dan
soft file dalam external disk diserahkan kepada Pengguna Jasa, termasuk data dan
perhitungan hasil pengukuran akhir sebagai pendukungnya.
Semua biaya yang timbul akibat pekerjaan pembuatan Gambar Purna Bangun ( As
Built Drawing) sepenuhnya menjadi tanggung jawab dan beban Penyedia Jasa, serta
sudah harus diperhitungkan termasuk overhead pada analisa harga satuan
pekerjaan.
Untuk memperlancar pelaksanaan, Penyedia Jasa harus membuat patok bantu dari
beton dengan duga ketinggian diambil dari peil pokok (titik tetap) yang ditetapkan.
Patok bantu dibuat dari beton campuran 1 Pc : 2 Psr : 3 Kr berukuran 20 cm x 20 cm
x 50 cm dengan diberi baut (paku) pada bidang atasnya.
Patok bantu dibuat secukupnya dan ditempatkan sedemikian agar aman selama dan
selesainya pekerjaan.
Rencana Mutu Kontrak (RMK), Rencana Kerja (Metoda Kerja) dan Rencana K-3
tersebut diatas dibuat oleh Penyedia Jasa dan dimintakan persetujuan PPK.
Persetujuan terhadap RMK, Rencana kerja (Metoda Kerja) dan Rencana K-3 ini
tidak membebaskan Penyedia Jasa dari tanggung jawabnya.
Gambar kegiatan dan grafik-grafik di atas di-plot setiap minggu dan harus ditempel
di kantor Direksi.
Tenaga kerja (yang tidak memerlukan keahlian khusus) yang dikerahkan untuk
pelaksanaan pekerjaan ini diusahakan menggunakan tenaga kerja setempat. Dalam
hal tenaga kerja setempat kurang (tidak) mencukupi kebutuhan tenaga, dapat
mendatangkan tenaga kerja dari luar daerah.
Dalam hal Penyedia Jasa akan bekerja di luar jam kerja/lembur maka Penyedia Jasa
harus memberitahukan kepada Pengawas Pekerjaan secara tertulis sekurang-
kurangnya 24 jam sebelumnya.
Hasil pemeriksaan ditulis pada laporan hasil pemeriksaan yang ditandatangani oleh
kedua belah pihak yang memeriksa.
Penyedia Jasa wajib menyediakan 2 (dua) buah buku besar yang digunakan untuk :
a. Mencatat semua kegiatan pelaksanaan pekerjaan yang selanjutnya disebut Buku
Harian Pelaksanaan Pekerjaan.
b. Mencatat semua kegiatan alat-alat yang dipergunakan yang selanjutnya disebut
Buku Harian Peralatan.
c. Kedua Buku Harian tersebut harus diisi setiap hari dan ditandatangani bersama-
sama oleh Pelaksana dan Pengawas Lapangan. Pada serah terima pekerjaan
selesai atau penyerahan pertama kalinya, buku-buku tersebut harus diserahkan
kepada PPK.
Buku harian dibuat (diisi) setiap hari untuk mencatat hal-hal sebagai berikut:
a. Catatan tenaga kerja yang terdiri dari: jumlah pekerja, mandor, tukang, kepala
tukang serta tenaga personalia dari Penyedia sendiri.
b. Catatan bahan meliputi: stock bahan yang datang, bahan yang ditolak dan bahan
yang digunakan untuk pelaksanaan pekerjaan.
c. Jenis kegiatan bagian konstruksi yang dilaksanakan pada hari tersebut.
d. Hasil fisik pekerjaan yang dicapai.
e. Volume galian, timbunan, pasangan batu yang dicapai pada hari itu.
f. Jumlah alat baik yang dioperasikan maupun yang tidak.
g. Keadaan cuaca (hujan, banjir dan lain-lain).
Pencatatan dalam Buku Harian dibuat oleh petugas Pelaksana dan diperiksa
(diketahui) kebenarannya oleh Pengawas Pekerjaan dengan memberi paraf tiap hari.
Pekerjaan tambah dan kurang hanya boleh dilakukan oleh Penyedia Jasa atas
perintah tertulis Pejabat Pembuat Komitmen (PPK). Pekerjaan tambah yang
dilakukan oleh Penyedia Jasa diluar ketentuan ayat ini sepenuhnya menjadi
tanggungan Penyedia Jasa.
BAB I
PEKERJAAN PERSIAPAN
2) Pembayaran
a. Pembayaran untuk mobilisasi dan demobilisasi akhir harus dibuat atas dasar harga
lump sum dalam daftar kuantitas pekerjaan.
b. Cara pembayaran harus dibuat sebagai berikut:
Penyedia Jasa berhak atas pembayaran 50 % dikenakan retensi 5% dari nilai
mobilisasi dan demobilisasi setelah Alat didatangkan dan disetujui oleh direksi.
Penyedia Jasa berhak atas pembayaran 50 % dikenakan retensi 5% dari nilai
mobilisasi dan demobilisasi setelah pekerjaan selesai alat dikembalikan dan disetujui
oleh direksi.
1) Lingkup Pekerjaan
Ruang lingkup pekerjaan meliputi :
Pembersihan lahan
Pengupasan
Pekerjaan pondasi:
Pekerjan Dinding :
Pasangan batu bata (1PC : 4Ps)
Beton K-175
Bekisting
Plesteran (1PC : 3 PS)
Pengecatan tembok
Pekerjan Lantai:
Keramik 30 x 30 cm
Pekerjaan Atap :
Kuda-kuda WF 150.150
Gording 8/12
Rangka Kuda-kuda L. 50.50.5
Nock 8/12
Atap Asbes Gelombang Kecil
Plafon Eternit
Pekerjaan Pintu dan Jendela:
Kusen Pintu
Kusen Jendela
Daun Pintu
Kaca Rayban Polos Tebal 5 mm
Pekerjaan Lain-lain:
Wastafel
Kloset Jongkok
Kran Air
Bak Mandi (0,60 x 0,60 x 0,80)
Grendel
Engsel
Kunci Tanam Besar Kuda Terbang 2
Septik tank
Spesifikasi teknik pada item pekerjaan kantor lapangan ini mengikuti masing- masing
spesifikasi pekerjaan yang sesuai dengan pekerjaan yang lain.
Rencana tata letak harus sudah diserahkan kepada Direksi dalam tiga puluh (30) hari
dari tanggal diterimanya Surat Perintah Mulai Kerja untuk mendapatkan persetujuan.
Biaya untuk penyediaan kantor dan fasilitas umum dimasukkan dalam harga lump sum
seperti yang tercantum dalam Daftar Kuantitas dan Harga.
2) Pembayaran
Cara pembayaran untuk pekerjaan ini sesuai progress pelaksanaan pekerjaan yang
dilaksanakan dan pada saat pekerjaan selesai maksimum pembayaran 80% dan 20%
sisa akan dibayarkan apabila bangunan tersebut selesai digunakan dan telah dilakukan
pembongkaran atas ijin atau persetujuan direksi.
1) Lingkup Pekerjaan
Ruang lingkup pekerjaan meliputi:
Pengupasan
Pekerjaan Pondasi :
Pasangan Batu Kali (1PC : 3Ps)
Beton K-175
Bekisting
Timbunan Tanah
Pekerjan Dinding :
Pasangan Batu Bata (1PC : 4Ps)
Beton K-175
Bekisting
Plesteran (1PC : 3 PS)
Pengecatan Tembok
Keramik 30 x 30 cm
Pekerjaan Atap :
Kuda-kuda Kayu Meranti
Kayu Usuk Kamper/Reng Meranti
Listplank Kayu Kamper
Wuwung Asbes Gelombang Kecil
Atap Asbes Gelombang Kecil
Pekerjaan Lantai
Timbunan Tanah
Tegel Plain Abu-abu
Tegel Porselin
Tegel Traso
Pekerjaan Plafon
Pekerjaan Lain-lain:
Wastafel
Kloset Jongkok
Kran Air
Bak Mandi (0,60 x 0,60 x 0,80)
Grendel
Engsel
Kunci Tanam Besar Kuda Terbang 2 atau yang setara
Septik tank
Spesifikasi teknik pada item pekerjaan barak pekerja ini mengikuti masing-masing
spesifikasi pekerjaan yang sesuai dengan pekerjaan yang lain.
Rencana tata letak harus sudah diserahkan kepada Direksi dalam tiga puluh (30)
hari dari tanggal diterimanya Surat Perintah Mulai Kerja untuk mendapatkan
persetujuan.
Biaya untuk penyediaan kantor dan fasilitas umum dimasukkan dalam harga lump
sum seperti yang tercantum dalam Daftar Kuantitas dan Harga.
2) Pembayaran
Cara pembayaran untuk pekerjaan ini sesuai progress pelaksanaan pekerjaan yang
dilaksanakan dan pada saat pekerjaan selesai maksimum pembayaran 80% dan 20%
sisa akan dibayarkan apabila bangunan tersebut selesai digunakan dan telah dilakukan
pembongkaran atas ijin atau persetujuan direksi.
Biaya pemakaian tenaga listrik yang digunakan tidak dibayarkan secara terpisah tetapi
harus sudah termasuk dalam harga satuan atau harga lump sum untuk masing-masing
item pekerjaan seperti tercantum dalam Daftar Kuantitas dan Harga.
2) Cara pembayarannya
Cara Pembayaran pekerjaan ini akan dibayar sesuai progress pelaksanaan pekerjaan
dan maksimum pembayaran adalah sampai 65%, 20% dapat dilakukan pembayaran
dalam bulan berjalan sebagai biaya operasional setiap bulan dan 15% akan dilakukan
pembayaran setelah tidak digunakan lagi dan fasilitas tersebut telah dilakukan
pembongkaran dan mendapatkan persetujuan direksi.
Penyedia Jasa harus menyerahkan rencana sistem telekomunikasi kepada Direksi untuk
mendapat persetujuan. Penyedia Jasa tidak boleh memasang sistem telekomunikasi tanpa
persetujuan Direksi.
Cara Pembayaran pekerjaan ini akan dibayar sesuai dengan diterimanya peralatan
telekomunikasi, maksimum pembayaran adalah sampai 80%, 20% sisanya dilakukan
pembayaran dalam bulan berjalan sebagai biaya operasional setiap bulan. Seluruh
peralatan telekomunikasi harus diserahkan kepada Direksi pada saat selesai pelaksanaan
pekerjaan.
Terdiri dari:
Hydrometer A (152 H) : Glass,stream line,range 0 to 60gr soil/ltr 1bh
Hydrometer B (151 H ) : Glass,stream line, range 0.995 to 1.038 1bh
Mechanical Stirer : Electric,220 volt,cast alumunium frame,10.000 1bh
rpm
Dispersion Cup : Stainless steel cup, 3.75” top diameter, 2.6” 1bh
bottom dia. 7” height brass baffles
: Steel sheet, fibre glass
Hydrometer jar Bath couted, temperature control 1bh
Terdiri dari:
1
Bath : Steel sheet, fibre glass coated, 60x30x40 cm 1bh
Water heater dispension agent : Electric, range amblent to 402 C 1 bh
Terdiri dari:
Sodium hexa : Bottled, powder 1kg
Water Glass : Bottled, liquid 1kg
Hidrometer jar : Glass,1000 ml capacity, 21/2” diameter 3 bh
Graduated Cylinder approx 1bh
Thermometer : 1000 ml capacity 1 bh
: Range 0 to 50o C
Standard supply with instruction manual
operating
Dimension (lxwxh) : 90x50x50cm
Gross Weight : 50 kg
Terdiri dari:
Speedy Gauge : M/C range 0-20%, sens : 0.2%, sample
weight 20gr 1 bh
Speedy Balance Calibrated by KAN Register LK-011-IDN
Calcium Carbide : Digital 200 gr capacity x 0.1gr sensitivity 1 bh
Crushing Ball : Reagent calcium carbide 1 can
Cleaning Brush : Steel ball,31.7mm diameter 2 bh
Carrying Case : Plastic bruss/ plastic holder 1 bh
: Wooden case with handle 1 bh
Standard supply:
- Calibration Certificate Registered LK-
011-IDN
- Instruction user manual Dimension
(lxwxh) : 45x45x30cm Gross Weight :
15 Kg
Terdiri dari:
Slump Cone : Heavy gauge sheet steel, 4” top dia, 8” 1 bh
bottom dia, 12” Height
Inspection Scale : Machine steel, 0-10 cm slump 1 bh
measurement, 1cm Increment
Base Plate : Steel sheet, carrying handle, 600x600x5 mm 1 bh
Scoop : Cast alumunium, large size, round buttom 1 bh
Trowel : Pointed type, wooden handle 1 bh
Steel Wire Brush : Wooden handle 1 bh
Tamping Rod : Machine steel, galvanized 16mm dia, 1 bh
600mm length
Standard supply with instruction manual
operating
Dimension (lxwxh) : 70x70x50 cm
Gross weight : 30 kg
Technical data:
Frame : Frame –duty welded steel construction 30 cm
Terdiri dari:
Terdiri dari:
Stock Solution : Sodium sulphate solution (Na2s04), 1 litre 1 btl
Mixing Bowl : Stainless steel, 24cm diameter 1 bh
Beaker Glass : Glass made, with spout, 1000 ml capacity 1 bh
Thermometer : Range 0 to 100o C, Glass, alcohol indicator, 1 bh
30cm length Standard supply with instruction
manual operating Dimension (l x w x h) : 80 x
50 x 40 cm
Gross weight : 8 Kg
Terdiri dari:
Mounting Table Welded steel table, elevated container support 1 set
Water Container Galvanized container, 20 litre capacity Capacity 1 bh
Heavy duty Solution Balance (metric): 20kg; Readability (metric): 1 set
1g Additional tare capacity (g): 2270
Front beam calibration (g) : 100 x 1
Rear beam calibration (g) : 1000 x 100
Platform construction : Stainless Steel plate
Platform size (Dia) (in/cm) : 11/27.g
Calibrated by KAN Register LK-011-IDN
Sample Basket # 8 mesh, 200 mm diameter, 200 mm height.
Standard supply: 1 bh
- Calibration Certificate Registered LK – 011-
IDN
- Instruction user manual
Dimension (l x w x h) : 85 x 50 x 130 cm Gross
Weight: 60 kg
10 AGREGATE IMPACT TEST 1 SET
Bs – 812
Terdiri dari:
Uncinfined Compression Macl Electric, 220V-AC, 200 W, Variable Speed, 1 set
adjustable height
Sample tubes
Terdiri dari: 35.0 mm dia x 70 mm height 1 bh
Sample Tubes 47.5 mm dia x 95 mm height 1 bh
Sample Tubes 70.0 mm dia x 140 mm height 1 bh
Sample Tubes
Sample Extruder
Terdiri dari:
Extruder 34.5 mm dia x 71mm height 1 bh
Extruder 47.0 mm dia x 96 mm height 1 bh
Extruder 69.5 mm dia x 141 mm height 1 bh
Trimmer Steel frame, 3 tube size 1 set
Proving Ring 100 kg capacity 1 set
Calibrated by KAN Register LK-011-IDN
Dial Indicator Range 30 mm x 0.01 mm 1 bh
Thin Box Wire Alumunium, 60 gr capacity 12 bh
Saw 10 cm length approx 1 bh
Standard supply:
- Calibration Certificated Registered LK-
011-IDN
- Instruction user manual
Dimension (l x w x h) : 80 x 70 x 100 cm
Gross Weigth: 60 Kg
Terdiri dari:
Compaction Permeameter 1/30 cu.ft.mold, 4 inch I.d, Inlet-Outlet
connector, overflow, valve, porous stone. Cast 1 set
Frame alumunium base, alumunium column,
3 burette (5, 10, 15mm diameter) 1 set
Graduated Cylinder Glass made, 100 ml capacity, single
Stop Watch numbering, 1 bh
Precision timer, stainless steel body, 60 sec 1 bh
sweep
x 30 Min standard supply with instruction
manual operating Dimension (l x w x h) :
30 x 30 x 50 cm
Gross Weigth : 30 Kg
13 COMBINATION 1
PERMEAMETER SET
ASTM D-2434 / AASHTO T-215
Terdiri dari:
Sample Chamber Transparent flore glass, 2 1/2 “ I.d, 8”
height, compressive spring, cast, 1 set
Funnel alumunium body
Frame Plastic, wide mouth, with over flow 1 bh
Parous Stone Alumunium frame 1 bh
Burette 2 ½” diameter 1 bh
Graduated Cylinder 50 ml capacity 1 bh
Stop Watch Glass made, 100ml capacity, single 1 bh
numbering
Precision timer, stainless steel body, 60 sec
sweep x 30 min
Standard supply with instruction manual
operating
Dimension (l x w x h) : 110 x 40 x 30 cm
Grass Weight : 10 kg
Terdiri dari:
Standard Proctor Mold Machine steel, plated, 4” i.d, 4.584”, 2”
Height, 2” Height of collar. 1 bh
Modified Proctor Mold Machine steel, plated, 6” i.d, 4.584”, 2”
Height, 2” Height of collar. 1 bh
Standard Proctor Hammer Machine steel, plated, 12” drop height, 5.5 lbs
Modifed Proctor Hammer weight 1 bh
Extruder Machine steel, plated, 18” drop height, 10 lbs 1 bh
Square pan weight 1 set
Thin Box Steel frame, hydraulic jack 1 bh
Graduated Cylinder Galvanized steel 65 x 65 x 7.5 cm 12 bh
Scoop Trowel Alumunium, 60 gr capacity 1 bh
Straigth Edge Plastic 1000 ml capacity with scale 1 bh
Rubber Mallet Cast alumunium, large size, round buttom 1 bh
Steel Wire Brush Pointed type, wooden handle Galvanized 1 bh
steel, 30 cm length Rubber head, 0.5 Kg 1 bh
weight, wooden handle
Steel wire, wooden handle standard supply with
instruction manual operating Dimension (l x w x
15 SHRINKAGE LIMIT TEST SET h) : 62 x 62 x 40 cm Gross Weigth: 120 Kg 1
ASTM D-427 /AASHTO T-29 SET
Monel Sherinkage Dish Steel needies, 0.8 mm dia 3.2 helght Flat
Cristalizing Dish bottom; 44.4 i.d, 12.7 mm helght approx. 1 bh
Terdiri Glass made
dari: Dish
OverFlow Dish 1 bh
Mercury Glass, 57,2 mm I.d, 12.7 mm helght 1 bh
Glass Plate approx 1 kg
Thin Box 9 cm dia approx 1 bh
Graduated Cylinder Bottled 12 bh
Evaporating Dish Glass 10 mm thick, 30 x 30 cm 1 bh
Spatula Alumunium, 60 gr capacity 1 bh
Scraper Glass made, 100 ml capacity, single 1 bh
numbering 1 bh
Heat resistance porcelain, 12 cm dia. 250
ml capacity.
Plastic handle, stainless blade, 150 mm
length.
Plastic handle, stainless blade, 100 mm
length.
Standard supply with instruction manual
operating
Dimension ( l x w x h ) : 10 X 10 X 30 cm
Gross Weight : 6 kg
Terdiri dari:
Liquid Limit Device Electric,220 V-AC, brass cup, hard rubber base, 1 set
provided with counter
Machine steel, head gauge.
ASTM Grooving Tool Brass plate 1bh
Cassagrande Grooving Tool Alumunium, 60 gr capacity 1 bh
Thin Box Glass made, 100 ml capacity, single 12 bh
Graduated Cylinder numbering 1 bh
Evaporating Dish Heat resistance porcelain, 12 cm dia. 250 1 bh
Spatula ml capacity. 1 bh
Scraper Plastic handle, stainless blade, 150 mm 1bh
length.
Plastic handle, stainless blade, 100 mm
length.
Standard supply with instruction manual
operating
Dimension ( l x w x h ) : 40 X 40 X 40 cm
Gross Weight : 7 kg
PLASTIC LIMIT TEST SET 1
17 ASTM D-4318/ AASHTO T- SET
90
Terdiri dari:
Plastic Limit Plate Glass made 1 bh
Terdiri dari:
Reference Rod Stainless steel rod, 3.2 mm diameter 1 bh
Glass Plate Thin Glass 10 mm thick, 30 x 30 cm 12 bh
Box Alumunium, 60 gr capacity 1 bh
Graduated Cylinder Glass made, 100 ml capacity, single 1 bh
Evaporating Dish numbering 1 bh
Spatula Heat resistance porcelain, 12 cm dia. 250 ml 1 bh
Scraper capacity. 1 bh
Plastic handle, stainless blade, 150 mm
length.
Plastic handle, stainless blade, 100 mm
length.
Standard supply with instruction manual
operating
Dimension ( l x w x h ) : 40 X 40 X 40 cm
Gross Weight : 5 kg
Load
Terdiri dari:
Load 3167 gr weight 2 bh
Load 6334 gr weight 1 bh
Sample tube Machine steel, 63.5 mm dia, galvanized, with 1 set
Proving Ring extruder 100 100 kg capacity. Calibrated by 1 set
KAN Ragister LK – 011 -IDN Range 10 mm x
0.01 mm.
Dial Indicator Range 20 mm x 0.01 mm. 1 bh
Dial Indicator 10 cm length approx 1 bh
Wire Saw Standard supply with instruction manual 1 bh
operating
Dimension ( l x w x h ) : 130 X 50 X 130
Cm
Gross Weight : 125 kg
Terdiri dari:
Cent O-Gram Balance 311 gr capacity x 0,01 gr readability 1 bh
Front beam : 1g x 0.01g ; second beam :
10g x 1g
Third beam : 100g x 10g rear beam : 200g x
100g
Drying Oven Calibrated by KAN Register LK-011-IDN 1 bh
53 litre capacity ; natural air circulation,
temperature
Stainless steel interior (w x h x d)
=400x400 x330 mm
Stainless steel exterior (w x h x d)
=550x680 x480 mm
From +30°C (however,at least 5° above
amblent ) up to +220°C
Precission (at 100°C) with mech/electr
control = ± 1,0/0.5°C
Thin Box Alumunium, 60 gr capacity. 12 bh
Dessicator Transparent glass, 24 cm diameter approx non 1 bh
vacuum type, supplied with silica gel Standard
supply :
-
011-IDN
Dimension ( l x w x h ) : 80 X 80 X 90 cm
Gross Weight : 70 kg
BAB II
PENGELAKAN SUNGAI DAN PENGALIHAN AIR
Kontraktor harus menyediakan semua material, tenaga kerja, dan alat yang diperlukan
untuk membangun saluran pengelak sebelum konstruksi Bendungan dimulai.
Kontraktor dilarang menghalangi atau mengganggu aliran air sungai asli atau aliran lain
di area kerja Kontraktor untuk maksud apapun tanpa persetujuan Direksi.
Direksi telah mempelajari dan menyiapkan rencana mengenai saluran pengelak seperti
terdapat dalam Gambar Tender. Adalah tanggung jawab Kontraktor untuk
mengembangkan secara detail rencana dan jadwal pembuatan saluran pengelak
tersebut dan harus mendapat persetujuan dari Direksi.
Paling tidak 14 (empat belas) hari sebelum memulai pekerjaan, Kontraktor harus
mengajukan kepada Direksi, rencana pengendalian air termasuk metode untuk
memindahkan aliran air sungai selama masa konstruksi bendungan. Rencana dan
metode tersebut harus mengacu kepada jadwal Konstruksi secara keseluruhan.
Data hidrologi (dalam data teknis) untuk area proyek Bendungan Bagong diberikan pada
Spesifikasi Umum. Data-data tersebut diberikan hanya sebagai informasi umum untuk
membantu Kontraktor dalam perencanaan konstruksi pengelak dan pemeliharaan sungai
selama pelaksanaan konstruksi. Direksi dan Pemberi Kerja tidak bertanggung jawab
terhadap ketelitian atau kebenaran data dan segala konsekuensi dan resiko dalam
menginterpretasikan data sepenuhnya merupakan tanggung jawab Kontraktor.
Banjir 25 tahunan dipakai sebagai dasar untuk mendesain bendungan pengelak (main
cofferdam). Kontraktor disarankan untuk mengevaluasi dan memodifikasi rencana
bendungan pengelak berdasarkan hasil pengamatan dan informasi terakhir yang didapat
atas persetujuan Direksi. Semua resiko dan kerugian yang terjadi selama masa
pelaksanaan dengan adanya perubahan desain adalah merupakan tanggung jawab
Kontraktor.
Dalam kejadian bila terjadi banjir besar melebihi kapasitas dari fasilitas pengelakan atau
melebihi elevasi maksimum banjir yang diizinkan, Kontraktor tidak akan memikul dan
bertanggung jawab terhadap kegagalan atau kerusakan terhadap cofferdam atau
pekerjaan yang lainnya dapat dianggap sebagai “resiko yang tidak diharapkan (force
major)”.
Paling lambat 30 (tiga puluh) hari sebelum memulai pekerjaan, yang berkenaan dengan
pengelakan dan pemeliharaan sungai dan konstruksi pekerjaan pengelakan, Kontraktor
harus mengirimkan kepada Direksi detail pekerjaan yang dilengkapi dengan metode
pengelakan dan pemeliharaan sungai selama periode pelaksanaan konstruksi untuk
memperoleh persetujuan.
Main Cofferdam merupakan bagian dari timbunan bendungan utama yang akan
digunakan untuk mengelakkan sungai ke dalam saluran pengelak selama periode
pelaksanaan untuk pekerjaan bendungan, spillway, dan timbunan lain dan pekerjaan
outlet.
Pekerjaan timbunan untuk main cofferdam hulu dan cofferdam hilir yang merupakan
bagian dari timbunan bendungan permanen, maka semua kegitan pekerjaan galian,
pondasi, persiapan, dan konstruksi timbunan harus dilaksanakan seperti yang
ditunjukkan dalam gambar atau sesuai dengan arahan dari Direksi, persyaratan dan
spesifikasi yang berhubungan seperti diuraikan pada Bab 3 “Pekerjaan Galian dan
Timbunan” pada Spesifikasi Teknik ini. Main Cofferdam harus dikerjakan dalam dua
tahap seperti yang ditunjukkan dalam gambar yang terdiri dari:
i) Tahap-1
Tahap pertama, konstruksi main cofferdam harus meliputi galian pondasi dan
konstruksi timbunan cofferdam seperti pada gambar, di bagian mulut sungai,
bentang main cofferdam 106 meter dengan lebar puncak 6 m, agar dapat membawa
aliran sungai selama pelaksanaan galian pondasi dan konstruksi timbunan ke dalam
saluran pengelak.
ii) Tahap-2
Tahap kedua, konstruksi main cofferdam harus meliputi penyelesaian cofferdam
dengan membuat timbunan pada bagian yang telah ditutup dan melakukan
pengeringan pada area yang ada di dalamnya.
Bagian dari pekerjaan ini harus dilaksanakan pada kondisi air paling minimum dalam
musim kering, selain itu juga diperlukan konstruksi primary cofferdam pada bagian
hulunya agar galian pondasi dan konstruksi timbunan dapat dikerjakan terutamanya.
Perencanaan dan konstruksi cofferdam sementara (temporary/primary),
pengontrolan dan pengelakan air selama konstruksi timbunan pada bagian main
cofferdam harus menjadi tanggung jawab Kontraktor.
Penutupan main cofferdam tidak harus dilaksanakan sebelum pelaksanaan saluran
pengelak telah selesai dan tidak boleh dimulai tanpa persetujuan atau pengarahan
dari Direksi.
Paling tidak 30 (tiga puluh) hari sebelum penutupan main cofferdam, Kontraktor
harus mengirimkan usulan program, urutan pekerjaan dan pembuatan konstruksi
cofferdam hilir kepada Direksi untuk disetujui. Program harus menyatakan waktu
yang spesifik mulai pekerjaan termasuk detail usulan tindak lanjut secara umum
pekerjaan pengeringan, pembersihan, galian, dan persiapan pondasi cofferdam
seperti halnya pembersihan khususnya zone kontak timbunan pada main cofferdam
hulu dan metode kerja konstruksi timbunan.
Sesudah penyelesaian pekerjaan main cofferdam, aliran Sungai Bagong harus
dialihkan ke saluran pengelak selama pekerjaan konstruksi kecuali pemasangan
peralatan hydromechanical.
Kontraktor harus bertanggung jawab untuk melakukan pemeliharaan cofferdam
selama periode pengelakan sungai, dan timbunan bendungan utama memenuhi
persyaratan spesifikasi dan gambar.
Dengan seizin Direksi, Kontraktor diizinkan untuk memakai puncak timbunan hulu
sebagai jalan sementara untuk pengangkutan material. Walaupun demikian
Kontraktor harus melakukan tindakan pencegahan terhadap kerusakan dan
memindahkan semua material di permukaan jalan sementara atau material yang
tertumpah sebagaimana arahan Direksi dan tidak ada biaya tambahan untuk itu.
Kontraktor harus menyediakan tenaga kerja, peralatan, dan material untuk membangun
saluran pengelak sungai sesuai dengan gambar, spesifikasi, jadwal pelaksanaan,
prosedur dalam dokumen kontrak atau sesuai arahan Direksi.
Galian saluran pengelak harus dilaksanakan mengikuti bab 3 “Pekerjaan Galian dan
Timbunan” pada Spesifikasi Teknik ini dengan cara proporsional material yang digali
dapat digunakan untuk konstruksi timbunan tubuh bendungan.
Penutupan Saluran Pengelak harus dilakukan dalam musim kering dimana saat itu aliran
sungai sangat minim, dan harus atas persetujuan atau pengarahan Direksi.
Pengukuran dan pembayaran untuk konstruksi main cofferdam dan saluran pengelak
akan dibuat sesuai dengan ketentuan yang berkaitan dengan pengukuran dan
pembayaran untuk macam-macam item pekerjaan seperti galian, persiapan, dan
perbaikan pondasi dan konstruksi timbunan, dan selanjutnya diberikan pada Bab 3
“Pekerjaan Galian dan Timbunan” pada Spesifikasi Teknik ini.
Pembayaran untuk pekerjaan yang sebelumnya akan dibuat dalam harga satuan seperti
yang ditawarkan untuk item pekerjaan yang berkaitan pada daftar kuantitas dan harga.
Pembayaran untuk semua perlengkapan pengelakan dan pemeliharaan sungai selama
konstruksi termasuk material, tenaga kerja, dan peralatan yang diperlukan dibuat dalam
harga satuan seperti yang ditenderkan untuk item pengelakan dan pemeliharaan sungai
dalam daftar kuantitas dan harga.
bagian dari pekerjaan tersebut telah selesai seperti misalnya untuk inspeksi, keamanan,
pemasangan, atau untuk alasan-alasan tertentu yang ditentukan oleh Direksi.
Kontraktor harus memompa seluruh air dari tempat kerja dan harus menjaga tempat
kerja tersebut bebas air (kering) selama penggalian, persiapan pembuatan pondasi,
penempatan material timbunan, penuangan beton, atau pekerjaan lain untuk
menyelesaikan keseluruhan pekerjaan. Kontraktor harus bertanggung jawab dan harus
memperbaiki atas biaya sendiri segala kerusakan pada pondasi, lereng galian, struktur
atau bagian lain dari pekerjaan karena air, termasuk banjir.
Kontraktor dilarang memindahkan pompa yang telah dipasang tanpa ijin tertulis dari
Direksi.
Kontraktor harus membuat suatu cara untuk memindahkan air dari seluruh area pondasi
dan galian dan mengajukannya kepada Direksi untuk persetujuan paling tidak seminggu
sebelum pelaksanaan lapangan. Jika penggalian harus diperdalam sampai dibawah
muka air tanah, muka air tanah harus diturunkan sesuai kemajuan pekerjaan galian.
Dewatering harus dikerjakan dengan tetap menjamin kestabilan lereng dan dasar galian.
Kontraktor harus mengendalikan air dari mata air dan dari rembesan sepanjang galian
pondasi bendungan Pada dasar galian zona kedap air mungkin memerlukan sistem
dewatering khusus seperti pipa untuk mengarahkan air dari pondasi ke tempat
tampungan air untuk selanjutnya dipompa keluar area galian.
Selama penempatan dan pemadatan timbunan tanah untuk zona kedap air, muka air di
setiap titik harus dijaga tetap berada di bawah dasar timbunan sampai lapisan yang
telah dipadatkan mencapai ketinggian 3 meter dari dasar timbunan. Setelah itu muka air
harus dijaga tidak boleh lebih tinggi dari 1,5 meter dari permukaan timbunan padat.
Jika perlu, atas persetujuan Direksi, Kontraktor harus memasang pipa drain yang
diselimuti oleh sandy gravel untuk pengendalian dan pemindahan air selama
penempatan material timbunan termasuk pada pekerjaan penimbunan kembali
(backfill).
Pembayaran untuk Penanganan Air akan dibuat dalam format harga Lump Sump
didalam Daftar Kuantitas dan Harga. Harga Lump Sump tersebut sudah termasuk semua
biaya tenaga kerja, alat, dan material yang diperlukan untuk pekerjaan yang dimaksud.
50% dari Harga Lump Sump akan dibayarkan jika Direksi telah menyatakan secara
tertulis bahwa aliran sungai telah secara memuaskan dialihkan melalui diversion
channel dan pengeluaran lainnya, cofferdam telah berfungsi, dan timbunan di cut off
trench sudah selesai.
25% dari Harga Lump Sump akan dibayarkan jika Direksi telah menyatakan secara
tertulis bahwa aliran sungai telah secara memuaskan dialihkan melalui struktur out
let, penimbunan di diversion channel selesai, dan struktur out let selesai.
Sisa 25% dari Harga Lump Sump akan dibayarkan jika Direksi telah menyatakan
secara tertulis bahwa semua pekerjaan pengendalian air selama pekerjaan lapangan
telah selesai.
BAB III
PROTEKSI DAN PENYANGGA GALIAN
3.1 UMUM
Kontraktor harus mempersiapkan, membuat dan memasang struktur penyangga tetap
maupun sementara pada pekerjaan galian batuan atau batuan lapuk, baik secara
terpisah atau menjadi satu kesatuan dari metoda pelaksanaan sebagaimana terlihat
pada gambar, atau spesifikasi teknis atau atas petunjuk Direksi.
Struktur penyangga dari pekerjaan galian mencakup satu atau gabungan konstruksi dari
struktur-dibawah ini :
3.2 ROCKBOLT
3.2.1 Umum
Pelaksanaan rockbolt meliputi satu (1) set besi yang sebagian berdrat dengan
perlengkapan bearing plate, baut (nut) dan ring (washer).
Kontraktor harus mengajukan gambar yang menunjukkan desain rockbolt dengan
posisinya untuk mendapat persetujuan Direksi paling lambat 30 (tiga puluh) hari kerja
sebelum pelaksanaan instalasi dari rockbolt tersebut dilaksanakan, dan semuanya harus
disiapkan dilapangan baik spare part ataupun bahan cadangan lainnya.
Kontraktor harus siap pengadaannya di gudang agar tidak sampai mengganggu jalannya
pelaksanaan galian, karena dapat mengganggu kestabilan lereng galian. Pelaksanaan
pengangkeran dari kontraktor tersebut tidak membebaskan tanggung jawab Kontraktor
terhadap ketidakstabilan dari lereng galian walaupun sudah dipasang rockbolt, artinya
apabila dalam pelaksanaannya mengalami kegagalan, hal itu adalah menjadi tanggung
jawab Kontraktor.
3.2.2 Material
Lubang dalam bahan tersebut harus dapat men-set cartridge sedemikian rupa sehingga
tepat pada diameternya dan spasi / kelonggarannya tidak lebih dari 6 mm atau atas
persetujuan Direksi.
Pengeboran dapat mempergunakan rotary boring atau dengan percussion drilling
machine atau dengan yang lainnya atas inisiatif Kontraktor yang dalam penilaiannya
lebih mudah asal semuanya atas seijin Direksi.
Lubang tersebut harus dibersihkan dengan air jet compression atau peralatan lain, yang
menurut Kontraktor dapat mempermudah dalam pelaksanaannya.
3.2.4 Instalasi
3.2.5 Grouting
Bilamana dalam gambar tidak ditunjukkan atau dalam instruksi Direksi tidak dijelaskan
mengenai grout resin, maka resin grout sebagai ganti dari penyuntikan/grouting,
dengan campuran cement milk sebagai berikut :
3.2.6 Pengetesan
Test tarik harus dilaksanakan oleh Kontraktor pada batuan yang ditentukan oleh Direksi,
dan hasilnya dipakai sebagai acuan pada pelaksanaan pengangkeran dalam terowongan.
Hal ini untuk mengklarifikasi proposalnya Kontraktor pada tipe rockbolt yang diusulkan
apakah efisien atau tidak.
Rockbolt akan diinstalasi di terowongan atau tebing-tebing yang potensial longsor,
bilamana hasil pull-out test tersebut sukses dan terbukti baik, akan mendapat
persetujuan Direksi, atau bila ada tipe rockbolt lain yang diusulkan oleh Kontraktor,
maka Kontraktor harus menyerahkan proposal, catalog dan spesifikasi dari tipe rockbolt
yang lain itu ke Direksi serta harus melakukan uji coba pull-out lagi. Apabila hasilnya
baik, maka Direksi bisa saja menyetujuinya. Atau Kontraktor mengusulkan tipe rockbolt
yang lebih sederhana tapi dengan catatan instalasinya harus lebih rapat jaraknya dari
desain sehingga desain stressnya tercapai, akan tetapi penambah biaya tidak
diperkenankan oleh Direksi.
Kontraktor harus melaksanakan test tarik tersebut sebanyak paling tidak 5% dari
banyaknya rockbolt yang dipasang dan telah disuntik dengan mortar grout.
Bilamana satu titik atau lebih dari pelaksanaan rockbolt yang dilaksanakan oleh
Kontraktor tersebut hasilnya tidak memenuhi kriteria desain (meluncur tanpa ikatan),
maka Direksi berhak menentukan pemasangan rockbolt pada lokasi di dekatnya tanpa
biaya tambahan. Semua test baik metode maupun titik rockbolt yang akan diuji coba,
akan ditentukan oleh Direksi.
Pembayaran untuk pengadaan dan pemasangan rockbolt dan asesori untuk proteksi
dan penyangga galian dilakukan berdasarkan harga satuan per kilogram sesuai
dengan harga penawaran seperti tercantum dalam Daftar Kuantitas dan Harga,
dimana harga satuan tersebut sudah termasuk ongkos tenaga kerja, material dan
peralatan yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan, termasuk pemakaian
scaffolding perancah yang diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan dan
pengetesan.
2) Pemboran
Bilamana Kontraktor berkeinginan memakai mata bor yang lebih besar diameternya
dari ketentuan spesifikasi, maka harus meminta izin pada Direksi. Dan apabila
disetujui, hal tersebut tidak menimbulkan biaya tambahan.
3) Grouting
Pembayaran untuk material grouting adalah semen dan agregat halus. Dibayar
berdasarkan harga satuan berat (kg) yang tertera dalam Daftar Kuantitas dan
Harga. Harga tersebut sudah termasuk biaya untuk pengadaan, pelaksanaan,
pekerja, peralatan yang dibutuhkan, material semen dan agregat halus dan segala
hal yang berhubungan dengan pelaksanaan pekerjaan grouting.
Spesifikasi anchor bar (batang angker yang digroting) ini meliputi pemasangan baja
tulangan ulir (deform-bar) kedalam batuan (bed rock) dan injeksi grouting pada lubang
bor seperti ditunjukkan pada gambar atau arahan dari Direksi.
Anchor bar pada spesifikasi ini berbeda penerapannya dengan grouted anchore bars,
dimana grouted anchore bar dipakai untuk penahan struktur beton pada fondasi
tumpuannya.
3.3.2 Material
Material berupa besi angker (anchor bar) dengan diameter tulangan minimum 16 mm.
Tulangan tersebut harus bergerigi (deform-bar) dan sesuai dengan spesifikasi teknik
dengan mutu baja minimal U-40.
3.3.3 Grouting
Material grouting harus sesuai dengan spesifikasi dari grouting. Campuran (mixing)
grouting
Campuran mix. desain dari grout adalah suatu campuran yang dimasukkan kedalam
lubang bor sebelum lubang bor itu diisi oleh besi angker, komposisi campurannya ialah
sebagai berikut :
Lubang bor harus sedalam yang dibutuhkan, pelaksanaan dapat mempergunakan rotary
drilling atau percussion drilling machine. Setelah itu baik lubang bor maupun besi beton
harus dibersihkan, dalam pelaksanaan ini Direksi harus diberitahu dan jika Direksi setuju
maka shop-drawing dapat diajukan untuk persetujuan Direksi. Diameter lubang bor
minimal sebesar 50 mm.
3.3.5 Instalasi
Pada pelaksanaannya, angker tersebut harus ditempatkan secara miring dan dengan
kedalaman yang telah ditentukan dalam gambar atau yang disetujui oleh Direksi.
Lubang bor harus dibersihkan seluruhnya dengan water jet, setelah itu dengan
compressor udara hingga bersih. Metode pembersihan harus mempertimbangkan
kondisi dan jenis batuannya.
Sebelum memasukkan injeksi cement grout, lubang bor angker harus sudah bersih dan
kering, tidak ada air yang menggenang. Setelah kering benar, maka cement grout dapat
dimasukkan kedalam lubang bor tersebut. Campuran yang digunakan ialah 1 cement : 2
pasir halus. Lalu besi angker dimasukkan kedalam lubang yang sudah terisi mortar grout
itu. Setelah itu, dimasukkan mortar grout yang ke 2 (kedua) dengan campuran 1
cement : 1 pasir halus dan ditekan. Besi angker yang dimasukkan harus dalam kondisi
sudah bersih, bebas dari kotoran, minyak dan sebagainya. Cara memasukkan besi
angker tersebut adalah dengan cara ditekan kuat kuat kedalam dan digetarkan sampai
seluruh batang besi itu kontak dan lekat dengan mortar grout sebelum mortar grout
tersebut mengeras.
3.3.6 Grouting
Perbandingan campuran antara air-semen harus proposional, dan Direksi dari waktu
ke waktu berhak mengubah ratio campuran air-semen tersebut; tergantung kondisi
dan test pada lubang bor dilapangan. Perubahan tersebut bisa dilakukan dengan
tiba-tiba, apabila Direksi memandang bahwa kondisi dilubang bor tersebut
meragukan.
Bilamana lubang bor sudah dimasuki besi angker maka campurannya sebagai
berikut;
Mortar grout terdiri dari semen, pasir halus dan air bila memungkinkan ditambah
admixture.
Semen grout terdiri dari semen, air dan kalau memungkinkan ditambah
admixture antara lain Intraplast-Sika (1% dari berat semen) dan bentonite.
Perbandingan campuran dari semen, pasir halus, dan air akan ditetapkan oleh
Direksi. Kontraktor diharuskan mengadakan proposal campuran tersebut
berdasarkan uji coba test grouting dilapangan dan hasilnya diserahkan ke Direksi
untuk disetujui.
Bila diperintah oleh Direksi, maka Kontraktor harus menyiapkan uji coba di
laboratorium lapangan sebagai sample dari injeksi semen grout tersebut.
Perbandingan air dan semen dalam ukuran berat sangat bervariasi, hal ini sangat
ditentukan oleh karakteristik dari tiap lubang bor dan hasil dari WPT (water pressure
test) tersebut. Perbandingan Air : Semen bervariasi antara 4 : 1 dan 0.6 : 1.
Sebagai perkiraan, dapat digunakan acuan seperti yang dibicarakan pada bagian
pekerjaan sementasi.
3.4 SHOTCRETE
3.4.1 Umum
Spesifikasi ini diterapkan pada seluruh pekerjaan dimana shotcrete akan dipakai, seperti
memperkuat permukaan batu, perlindungan lereng, perlindungan pondasi bendungan
bagian zona inti, pendukungan khusus pada konstruksi konduit, dan bervariasi jenis
lapis perlindungan permukaan yang tipis.
Shotcrete dikenal sebagai perpaduan campuran antara portland cement, agregat, air
dan zat additive, yang dapat disemprotkan dengan cara menyemprotkan udara
bertekanan melalui sebuah lubang semprotan ke suatu sasaran. Bila shotcrete
menggunakan perbandingan yang benar, dicampur, dicor dan dibasahi dengan benar,
maka akan membentuk sebuah beton berkekuatan tinggi yang sangat keras.
Penyedia Jasa akan menerapkan shotcrete pada lereng galian terbuka, baik dengan atau
tanpa anyaman kawat baja (steel wire mesh) seperti yang ditunjukkan dalam Gambar
atau diperintahkan oleh Direksi. Dimana shotcrete digunakan untuk proteksi dan
stabilisasi pekerjaan penggalian, Penyedia Jasa akan menerapkan shotcrete dengan
tebal seperti yang ditunjukkan dalam Gambar atau diperintahkan oleh Direksi. Tebal
shotcrete dengan steel wire mesh 10 cm dan tebal shotcrete tanpa steel wire mesh 5.0
cm. Direksi dapat memerintahkan kepada Penyedia Jasa untuk menambah ketebalan
lapisan shotcrete pada tempat-tempat tertentu apabila diperlukan.
Sebelum pelaksanaan pekerjaan, Penyedla Jasa harus menyerahkan detil metode
pekerjaan, instalasi konstruksi yang digunakan, usulan desain campuran, usulan gradasi
agregat halus, agregat kasar dan jadwal kerja untuk dimintakan persetujuannya dari
Direksi.
Secara khusus kualitas dari pengecoran shotcrete tergantung dari seberapa lama
pengalaman kerja dan kehandalan tenaga kerja semprot sebagaimana jarak keluaran
(nozzle) yang benar dan sudut penyemprotan. Untuk itu Penyedia Jasa harus
memperkerjakan tenaga kerja yang berkeahlian dalam pekerjaan ini.
3.4.2 Material
Semen dan air untuk shotcrete harus sama dengan untuk beton yang ditentukan
dalam bagian (Semen dan Bahan Pencampur) dan bagian (Air).
2) Agregat
Agregat untuk shotcrete harus partikel yang seragam, bergradasi, padat dan keras
mengacu pada persyaratan pada Agregat Halus dan Agregat Kasar serta perlu untuk
menghindari butiran yang remuk dan berbentuk bubuk halus dengan
melewatkannya melalui nozzle.
Secara garis besar, interval yang direkomendasikan untuk gradasi agregat adalah
sebagai berikut :
Kemurnian dan keseragaman fraksi, keduanya harus selalu dijamin dalam kondisi
standar secara terus-menerus. Agregat harus disimpan dalam jumlah yang cukup
dengan suatu cara sehingga kemurnian dan komposisi tetap tidak berubah.
3) Admixture
Hanya agen akseterator yang bebas dari klorida yang boleh dlgunakan. Admixture
harus tidak mengakibatkan korosi dan efek merugikan terhadap baja dan pola
pengerasan beton. Penyedia Jasa harus bertanggung jawab penuh terhadap
kecocokan admixture. la harus memiliki surat jaminan kualitas barang dari pembuat
admixture.
4) Wire mesh
Anyaman kawat baja (steel wire mesh) yang dipakai untuk shotcrete seperti
ditunjukkan dalam Gambar atau seperti yang diarahkan oleh Direksi, harus terdiri
dari anyaman kawat baja berat (heavy steel wire mesh).
Anyaman kawat baja berat dibuat dari kawat baja dia. 4 mm yang spesifikasinya
mengacu pada JIS G3532-62 atau yang setara yang disetujui Direksi. Anyaman
kawatnya berbentuk bujur sangkar dengan jarak masing-masing 150 mm atau yang
disetujui oleh Direksi. Anyaman kawat baja berat digunakan pada shotcrete dengan
dukungan rockbolt dan anchore bar yang dipasang untuk melindungi permukaan
galian seperti yang ditunjukkan dalam Gambar atau atas arahan Direksi.
Anyaman kawat baja (wire mesh) harus dikencangkan dengan penjepit/paku yang
pada interval kurang lebih 0.5 m untuk masing-masing arah dan pengencangan
dengan anchor bar dia. 16 mm, yang diangker pada batuan dengan kedalaman 100
cm dan interval 2 m untuk setiap arahnya, seperti ditunjukkan pada gambar atau
atas arahan Direksi. Supaya wire mesh tidak menempel pada permukaan
batuan/tanah, pada bagian bawah tulangan diberi beton decking.
Seluruh panel harus mempunyai tebal minimum 8 cm. Panel-panel harus dibuat dengan
kehadiran Direksi. Panel-panel harus dibiarkan tanpa gangguan pada titik pengecoran
hingga kumpulan akhir (final set) diletakkan.
Direksi akan menentukan kuat tekan shotcrete dengan pengujian kubus 8 cm yang
dipotong dari panel pengujian langsung sebelum pengujian. Lubang bekas potongan
harus ditutup mengacu ASTM Kode C 192 atau yang setara.
Hasil pengujian kubus akan secara statistik dianalisa mengacu pada rekomendasi ACI-
214. Hasil pengujian harus konsisten dengan kuat tekan rata-rata pada 28 hari yang
diperlukan untuk membatasi probabilitas pengujian jatuh di bawah kuat tekan hancur,
satu (1) diantara lima (5) pengujian dengan sebuah koefisien variasi 15% untuk
pengujian desain campuran yang disetujui dan 20% untuk test kendali mutu. Rata-rata
dari 6 pengujian berturut-turut kuat tekan hancur harus tidak kurang dari yang
ditentukan.
Seluruh batuan lepas, beton dan juga material tajam menonjol dan juga pula debu,
pelumas, oli, kerak, air dan material lain yang mengotori harus dibuang dengan hati-
hati. Kemudian, bagian dasar yang akan disemprot harus seluruhnya dibersihkan
dengan air bertekanan udara. Air yang tersisa harus dibersihkan dengan penyemprotan
udara yang bertekanan.
Rembesan air setempat yang masuk harus ditangani dengan cara yang sesuai, seperti
boring drainage dengan pipa yang digrouting, dihubungkan dengan weep hole,
peralatan segel lokal (local sealing measures), dan tindakan drainase lainnya. Air
apapun harus dijaga tidak berhubungan dengan shotcrete segar hingga waktunya cukup
untuk mengeras.
Seperti ditunjukkan pada gambar atau bila disarankan oleh Direksi, weep hole dengan
pipa PVC berpori (perporated) berdiameter 50 mm yang dibungkus dengan geotextile
harus dibuat 1 buah dalam setiap luasan ± 4 m2 permukaan shotcrete.
Pemasangan weep hole harus ditempatkan secara miring pada lubang bor dengan
kedalaman seperti ditentukan dalam gambar atau yang disetujui oleh Direksi. Sebelum
pipa PVC dimasukkan lubang bor, lubang bor harus dibersihkan dengan water jet dan
setelah itu dengan compressor udara hingga bersih. Metode pembersihan juga harus
mempertimbangkan kondisi dan jenis batuannya.
Ketebalan shotcrete harus dapat dipastikan agar memenuhi persyaratan minimum,
dengan menggunakan alat bantu seperti benang, lidi pengatur ketebalan atau alat bantu
lain yang dapat diterima oleh Direksi. Alat bantu tersebut harus dipasang menonjol
tegak lurus bidang, sehingga ketebalan minimum dapat tercapai. Jarak maksimum alat
bantu sama dengan jarak antara nail. Bila digunakan benang, maka harus dipastikan
benang terpasang dengan kencang, lurus, dan ditempatkan sedemikian rupa sehingga
memungkinkan dilakukan pengencangan kembali. Benang tersebut harus dilepaskan
setelah selesai menempatkan shotcrete.
3.4.6 Aplikasi
Shotcrete harus tidak diaplikasikan pada permukaan tanpa persetujuan Direksi. Direksi
harus mempelajari permukaan batuan setelah peledakan dan kegiatan penyesuaian
skala serta harus menginstruksikan Penyedia Jasa, jika diperlukan, untuk melanjutkan
proses pekerjaan shotcrete secara langsung terhadap permukan, pengecoran shotcrete
harus dilakukan tidak lebih dari 4 jam setelah peledakan ( blasting) dan sebelum
pengeboran dari sesi berikutnya. Anyaman kawat (wire mesh) harus dipasang seperti
ditunjukkan dalam Gambar dengan penjepit sekuat mungkin diangkur.
Pekerjaan shotcrete di atas tanah harus tidak dilakukan ketika, menurut pendapat
Direksi shotcrete tidak dapat dicor secara efektif karena area pekerjaan yang merugikan
hingga shotcrete perlu dibasahi secukupnya untuk rnencegah kerusakan.
Penyedia Jasa harus menyusun prosedur pengoperasian dan operasi yang sesuai
dengan keinginan Direksi, sehingga menghasilkan:
- Pantulan minimum,
- Tidak ada inklusi pantulan dari shotcrete yang telah mengeras,
- Permukaan yang telah selesai harus sehalus mungkin,
- Tidak ada area berongga dalam shotcrete,
- Retakan susut yang minimum,
- Rekatan yang bagus dari shotcrete dan batuan atau permukaan lain.
Kuantitas shotcrete yang dimuntahkan melalui nozzle harus ditentukan dengan dasar
dari ketebalan rata-rata shotcrete yang ditunjukkan dalam Gambar atau yang
dtbutuhkan oleh Direksi dan dengan memperhatikan pantulan yang terjadi. Bila satu kali
prosedur pengecoran shotcrete telah dibuat, pekerjaan setanjutnya harus dilaksanakan
dengan mengacu padanya.
Seluruh perlengkapan yang dibutuhkan untuk disiapkan, campuran dan pengecoran
shotcrete harus dijaga bersih dan dijaga dalam kondisi operasi yang bagus pada setiap
waktu selama pekerjaan konstruksi berlangsung. Ketika pekerjaan shotcrete dilakukan
didekat struktur eksisting, Penyedia Jasa harus menjamin tidak adanya kerusakan
terhadapstruktur dan harus menjaga permukaan struktur sebelum penyemprotan.
Sambungan konstruksi (construction joints) atau titik henti (stop joints) harus disediakan
seperti yang disetujui atau diinginkan oleh Direksi dan harus memiliki kemiringan lereng
≤ 45° dengan permukaan shotcrete yang bersambungan dalam keadaan bersih dan sisi
ujung yang tetap. Sebelum pengecoran dalam pekerjaan yang berkaitan, bagian yang
miring dari shotcrete yang bersambungan harus disiapkan seperti dinyatakan di dalam
spesifikasi ini. Sebelum lapisan shotcrete berikutnya dicor, lapisan sebelumnya harus
diperiksa kepadatannya dengan mengetuk shotcrete sesuai dengan saran dari Direksi.
Penyedia Jasa harus memperbaiki area yang berpasir, bersuara ketika diketuk (tidak
padat), retak atau menyempal dari area manapun, yang mana menurut pendapat
Direksi, shotcrete adalah gagal, dengan memindahkan shotcrete ke area yang cukup
keras yang terdiri dari batuan atau shotcrete, menyiapkan permukaan seperti yang
dinyatakan di dalam spesisfikasi ini dan dilakukan penyemprotan ulang pada area
tersebut sesuai dengan saran Direksi.
3.4.7 Pembasahan
Pembasahan dilakukan dalam satu periode disesuaikan dengan kondisi lokal yang ada,
dan dengan persetujuan Direksi. Selama pembasahan, shotcrete harus dijaga dan
ditempatkan ditempat yang terlindung dari sinar matahari, cuaca dingin, hujan, aliran
air, bahan kimia, getaran dan kelembaban hingga mengeras minimal selama 7 hari.
Pembayaran shotcrete dengan penguat anyaman kawat baja (steel wire mesh),
sesuai dengan harga satuan per meter persegi (m2) penawaran yang terdapat dalam
Daftar Kuantitas dan Harga, harga satuan tersebut sudah meliputi ongkos tenaga
kerja, admixture, bahan, peralatan, tulangan wire mesh termasuk klip, staples,
pasak/paku, beton decking, percobaan pencampuran, panel uji, pengendalian mutu
dan pelaporan sesuai yang disyaratkan dalam Spesifikasi, serta pemakaian
scaffolding perancah yang diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan ini.
Biaya yang dikeluarkan untuk pengadaan dan pemasangan anchor bar dihitung
dengan pembayaran terpisah.
Pembayaran shotcrete tanpa penguat anyaman kawat baja, sesuai dengan harga
satuan per meter persegi (m2) penawaran yang terdapat dalam Daftar Kuantitas dan
Harga, harga satuan tersebut sudah meliputi ongkos tenaga kerja, admixture,
bahan, peralatan, percobaan pencampuran, panel uji, pengendalian mutu dan
pelaporan sesuai yang disyaratkan dalam Spesifikasi, serta pemakaian scaffolding
perancah yang diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan ini.
3) Weep hole
Pengukuran untuk pembayaran weep hole pipa PHD perporated (berpori) dia. 50
mm, dilakukan per buah pipa yang dipasang.
Pembayaran weep hole pipa PVC perporated (berpori) sesuai dengan harga satuan
per meter linier yang ditawarkan dalam Daftar Kuantitas dan Harga, dimana dalam
harga tersebut sudah termasuk biaya tenaga kerja, bahan (pipa PHD perporated tipe
AW & geotextile non-woven), pengangkutan dan pemasangan.
Biaya yang dikeluarkan untuk pemboran lubang untuk menempatkan pipa weep hole
dihitung dengan pembayaran terpisah.
BAB IV
GALIAN DAN TIMBUNAN
4.1.1 Umum
Menurut Spesifikasi ini, yang termasuk dalam sub-bab Penggalian dan Timbunan
Kembali meliputi semua pekerjaan yang meliputi operasi sebagai berikut:
Pengupasan dan pembersihan.
Galian terbuka termasuk parit dan saluran.
Timbunan kembali, pembuatan lantai kerja dan pekerjaan permukaan.
Pembuangan atau penggunaan material galian.
Pekerjaan galian dan timbunan kembali lainnya yang diperintahkan oleh Direksi.
Rencana yang menerangkan bagaimana Penyedia Jasa melaksanakan pekerjaan galian
dan/atau timbunan kembali untuk setiap macam kegiatan, misalnya pekerjaan pada
timbunan bendungan, pelimpah, pekerjaan outlet, pekerjaan pengelakan, bangunan dan
jalan masuk harus diserahkan kepada Direksi untuk meminta persetujuan tak kurang
dari 30 hari kalender sebelum dimulainya pekerjaan. Harga satuan untuk melaksanakan
semua jenis penggalian seperti timbunan kembali, untuk berbagai kegiatan seperti yang
dicantumkan dalam Daftar Kuantitas dan Harga.
Apabila menurut Direksi bahwa material galian cocok digunakan untuk timbunan atau
pekerjaan lainnya, maka akan ditimbun di area yang tepat atau diangkut atau langsung
ditempatkan pada konstruksi permanen yang ditentukan oleh Direksi. Timbunan
material harus diratakan sesuai dengan garis dan tingkatan yang dianjurkan oleh
Direksi.
Pada dasarnya, harga satuan untuk material galian dari berbagai lokasi konstruksi harus
mencakup biaya untuk pengangkutannya dan pembuangannya pada lokasi pembuangan
(disposal) yang ditunjuk.
Seluruh daerah harus dibersihkan dan dikupas (clearing & stripping), untuk persiapan
pondasi yang mana bangunan akan dibangun dan untuk memakai material tanah
maupun batu, akan disesuaikan dengan yang ada pada gambar dan/atau sesuai dengan
yang ditentukan oleh Direksi.
Pekerjaan ini pada dasarnya terdiri atas pembersihan semua pepohonan, semak belukar,
tumbuhan, tunggul pohon (stumps), akar-akaran, sampah dan material lainnya
termasuk bangunan, pondasi, pagar dan dinding penahan yang ada dan memindahkan
top soil dari area (daerah) yang ditentukan untuk memenuhi kepuasan Direksi. Material
yang diperoleh dari operasi pembersihan dan pengupasan harus dibakar atau dibuang
sesuai petunjuk Direksi.
Pohon-pohon di luar daerah tersebut di atas, tidak boleh ditebang tanpa persetujuan
Direksi. Semua yang ditebang dan laku dijual tetap menjadi milik Pemberi Kerja. Lubang
yang diakibatkan pencabutan akar-akaran akan ditimbun kembali dengan material yang
disetujui sesuai dengan ketentuan untuk timbunan pada level terkait.
Semua material yang akan dibakar harus ditumpuk dengan rapi dan kalau
memungkinkan dibakar sekaligus. Pembakaran harus dilakukan sedemikian rupa untuk
meminimalkan risiko kebakaran dan pada waktu yang disetujui oleh Direksi sesuai
dengan peraturan yang berlaku.
Pembakaran ini harus dilaksanakan secara sempurna sehingga semua menjadi abu.
Penyedia Jasa harus sangat berhati-hati agar api tidak menjalar keluar daerah
penebangan dan perlengkapan pemadam kebakaran harus tersedia setiap saat.
Pengukuran untuk pembayaran pekerjaan pembersihan dan pengupasan akan dilakukan
dengan dasar seluruh daerah permukaan yang dibersihkan, sesuai dengan petunjuk
Direksi.
Pembayaran untuk pembersihan dan pengupasan dihitung menurut harga satuan per m 2
sebagaimana tercantum dalam Daftar Kuantitas dan Harga, yaitu termasuk harga
tenaga/pekerja, material dan peralatan lain yang dibutuhkan untuk pekerjaan ini.
4.1.3.1 Umum
Penyimpanan bahan peledak dan detonator diluar gudang penyimpanan dalam waktu
semalam tidak diperbolehkan.
Penyedia Jasa harus menjaga catatan inventarisasi untuk penyimpanan dan
pengembalian seluruh bahan peledak termasuk detonator. Catatan ini harus disediakan
untuk Direksi dan Direksi sewaktu-waktu dapat memberitahukan bila ada pencurian
bahan peledak. Tutup peledak, detonator atau sekring tidak boleh disimpan di tempat
yang sama dengan dinamit atau bahan peledak lainnya disimpan atau diangkut.
4.1.3.3 Peledakan
meminimalkan kerusakan pada batuan di luar garis permukaan akhir galian yang
dibutuhkan.
Penyedia Jasa harus menyerahkan uraian secara detail mengenai metode dan prosedur
pelaksanaan pekerjaan penggalian dengan peledakan kepada Direksi, untuk disetujui,
paling lambat 30 (tiga puluh) hari sebelum pekerjaan galian dimulai, dengan
menggunakan teknik pre-splitting. Jarak dan diameter lubang pre-splitting dan
susunan untuk bahan peledak pada masing-masing lubang dibuat bervariasi untuk
menyesuaikan dengan kondisi batuan dan akan dipilih yang permukaannya dalam
kondisi baik setelah peledakan.
Penyedia Jasa harus melaksanakan percobaan lapangan di daerah yang disetujui oleh
Direksi untuk peledakan dengan teknik pre-splittingnya untuk meminimalkan patahan
batu diluar batas galian di daerah yang akan digali. Percobaan ini akan dilaksanakan
dengan ukuran lubang bor dan pola lubang, kedalaman lubang, jenis bahan peledak
dan jumlah yang bervariasi. Biaya untuk pengembangan teknik ini sudah termasuk
dalam Daftar Kuantitas dan Harga untuk penggalian batu di daerah dimana teknik pre-
splitting diperlukan. Pada saat peledakan, Penyedia Jasa harus mengantisipasi untuk
mencegah kerusakan pada beton atau tekanan groting yang telah diselesaikan.
Penyedia Jasa harus menyediakan alat untuk memonitor kecepatan gelombang
peledakan di lokasi kritis yang ditentukan oleh Direksi. Tak ada peledakan yang
diperbolehkan kurang dari 30 m dari area terkait kecuali disetujui oleh Direksi.
Detail program keselamatan yang mencakup semua aspek penanganan bahan peledak
dan pelaksanaan operasi peledakan akan disiapkan dan diserahkan oleh Penyedia Jasa
kepada Direksi untuk meminta persetujuan sekurang-kurangnya 60 hari kalender
sebelum waktu Penyedia Jasa membawa alat peledak ke lapangan. Ini tidak terbatas
pada lokasi dan desain gudang bahan peledak, metode pengangkutan bahan peledak,
penggunaan bahan peledak dan penanggulangan secara umum untuk mengantisipasi
kecelakaan yang berkaitan dengan bahan peledak dan peledakan.
Setelah disetujui, Penyedia Jasa akan menyerahkan salinan program keselamatan
untuk penanganan peledakan dan bahan peledak kepada Direksi.
Material yang digali digolongkan untuk pengukuran dan pembayaran sebagai berikut:
1) Galian tanah
Galian tanah merupakan galian terbuka dari semua material yang meliputi, tapi tidak
terbatas pada tanah, lempung, lumpur, pasir, kerikil, batuan lepas dan sebagainya
yang bukan termasuk batuan lapuk dan batuan yang dapat digali secara efisien tanpa
menggunakan bahan peledak atau bulldozer dengan ripper atau penggali hidrolis,
seperti yang ditetapkan oleh Direksi.
Semua galian terbuka yang diperlukan untuk bangunan permanen harus dibuat pada
batas, tingkatan dan ukuran yang ditunjukkan pada gambar atau sesuai petunjuk
Direksi.
Selama pekerjaan berlangsung, Direksi menganggap perlu untuk membuat kemiringan,
tingkatan, ukuran galian yang sudah ditentukan dan Penyedia Jasa tidak berhak
memperoleh tambahan biaya yang melebihi harga satuan yang dicantumkan dalam
Daftar Kualitas dan Harga untuk penggalian dengan alasan perubahan tersebut.
Galian terbuka lain, yang dilaksanakan atas kehendak Penyedia Jasa sendiri, misalnya
membuang material galian, atau untuk keperluan lain, harus sesuai dengan petunjuk
Direksi dan biayanya ditanggung oleh Penyedia Jasa dan tak ada penggantian dari
Pemberi Kerja.
Dalam hal menyimpan material di bawah atau di atas garis galian yang sudah
ditentukan, harus dilaksanakan dengan hati-hati sekali dan pada situasi yang
memungkinkan. Kecuali jika sudah ditentukan oleh Direksi, setiap dan semua
penggalian lebih (over-excavation) yang dilakukan oleh Penyedia Jasa untuk tujuan
atau alasan tertentu, kecuali dengan petunjuk Direksi merupakan penggalian yang
tidak sah dan akan ditanggung oleh Penyedia Jasa tanpa ada penggantian dari
Pemberi Kerja untuk penggalian lebih semacam ini.
Semua penggalian tidak sah termasuk penggalian lebih akan ditimbun kembali dengan
beton K-125 atau material lainnya, sesuai petunjuk Direksi dengan biaya ditanggung
oleh Penyedia Jasa.
Semua penggalian untuk pondasi bangunan yang dilakukan dalam keadaan kering
(dimana “dalam keadaan kering” akan diartikan seperti yang didefinisikan dalam
Pekerjaan Pengeringan). Tak ada tambahan biaya di luar harga satuan yang
ditetapkan dalam Daftar Kuantitas dan Harga yang akan dilaksanakan untuk material
yang basah.
Semua peledakan dan penanganan bahan peledak akan disesuaikan dengan Spesifikasi
yang ada dalam Sub-bab 4.1.3 pada bab ini. Penggalian akan dilakukan dengan ukuran
(dimensi) penuh yang diperlukan dan akan diselesaikan pada batas dan tingkatan yang
ditentukan, kecuali tonjolan batu yang ujungnya tajam yang tidak terganggu, diizinkan
untuk diperpanjang dalam batas yang ditentukan tak lebih dari 20 cm atau sesuai
petunjuk Direksi, dimana permukaannya boleh tidak ditutup dengan beton. Jika
permukaan ditutup beton, maka harus diratakan sesuai dengan petunjuk Direksi.
Kecuali ditunjukkan dalam gambar atau sesuai petunjuk Direksi, pengukuran untuk
keperluan pembayaran pekerjaan galian terbuka harus sesuai dengan kemiringan
seperti tabel berikut ini.
Kemiringan permukaan galian harus dilindungi oleh Penyedia Jasa. Berm dengan lebar
2,0 m harus dibuat setiap interval ketinggian 5,0 m pada kemiringan material biasa,
kecuali bila ditunjukkan dalam gambar atau ada petunjuk Direksi.
Jika diperlukan dan jika diperintahkan oleh Direksi, Penyedia Jasa akan melakukan
menggali saluran terbuka dan tak berbatas untuk mengalihkan permukaan air jauh dari
galian terbuka. Keseluruhan biaya kerja akan ditanggung oleh Penyedia Jasa kecuali
jika saluran semacam ini merupakan bagian dari pekerjaan permanen, dimana
pembayaran untuk penggalian akan dilaksanakan sesuai dengan harga satuan yang
ditetapkan dalam Daftar Kuantitas dan Harga. Untuk semua pekerjaan yang terkait
dengan penggalian terbuka, Penyedia Jasa akan melaksanakan langkah-langkah
konservasi tanah dan biaya untuk item pekerjaan ini akan dimasukkan dalam harga
satuan yang ditetapkan dalam Daftar Kuantitas dan Harga.
Dalam penyelidikan investigasi untuk pondasi dan kemiringan galian, tidak bisa
diketahui semua retakan dan cacat-cacat lain yang mungkin ada.
Hal ini untuk mengantisipasi jika terjadi depresi/penurunan, kegagalan, retakan dan
sekumpulan batu halus, termasuk batuan hancur yang ada pada berbagai arah dalam
pondasi dan kemiringan galian.
Bila terjadi retak, maka harus diperbaiki dengan cara penggalian lokal di bawah
permukaan galian pada garis kedalaman dan ukuran yang ditentukan Direksi. Juga
berdasarkan perintah Direksi, retak dan cacat lain di bawah pondasi, harus diperbaiki
dengan galian setempat. Galian setempat ini juga harus diisi dengan beton K-125 atau
material lain sesuai petunjuk Direksi. Biaya galian dan timbunan ini ditentukan
berdasarkan harga satuan untuk galian terbuka, beton, dsb. yang dicantumkan dalam
Daftar Kuantitas dan Harga.
Dasar dan sisi kemiringan galian untuk pondasi atau yang akan dicor dengan beton,
harus digali pada batas, tingkatan dan dimensi yang ditunjukkan pada gambar atau
sesuai dengan petunjuk Direksi.
Tak ada material yang diizinkan untuk ditambahkan pada batas bangunan beton. Jika
pada titik tertentu dalam galian, material digali dengan perintah tertulis dari Direksi
diluar batas yang diperlukan untuk bangunan, penggalian tambahan akan ditimbun
dengan baik dengan beton K-125.
Pembayaran untuk penggalian semacam ini akan dilakukan dengan harga satuan per
meter kubik yang ditetapkan dalam Daftar Kuantitas dan Harga untuk penggalian
untuk bangunan terkait dan pembayaran untuk beton K-125 yang ditempatkan pada
penggalian tambahan tersebut akan dilaksanakan sesuai dengan yang ditetapkan
dalam Daftar Kuantitas dan Harga.
Galian yang berlebihan yang dikerjakan oleh Penyedia Jasa dengan maksud tertentu
tanpa ada persetujun tertulis dari Direksi, harus ditimbun kembali dengan beton K-125
dan biayanya ditanggung oleh Penyedia Jasa.
Pengukuran untuk pembayaran dari setiap klasifikasi material galian terbuka harus
dibuat menurut batas, tingkatan dan ukuran yang ditunjukkan dalam gambar atau
sesuai dengan petunjuk Direksi dan pengukuran tersebut didasarkan pada permukaan
tanah asli sebelum galian, yang disetujui oleh Direksi. Kelas material galian akan
ditentukan berdasarkan analisa dan pertimbangan Direksi sendiri.
Macam pekerjaan yang tercantum pada Daftar Kuantitas dan Harga untuk galian dari
berbagai klasifikasi material, termasuk galian semua macam parit seperti terlihat pada
gambar atau atas petunjuk Direksi meliputi hal hal berikut ini :
a) Parit untuk pipa beton, saluran lintas, galian saluran dan saluran parit sisi untuk
jalan masuk permanen.
b) Parit untuk pondasi untuk serambi grouting di tanggul bendungan.
c) Parit untuk saluran pipa di bawah mercu pelimpah dan saluran pelimpah.
d) Parit untuk alat pengukur kebocoran air.
e) Parit untuk saluran parit dan kabel palung dan galian sekitar bangunan.
f) Parit lain sebagaimana yang ditunjukkan pada Gambar atau sesuai petunjuk Direksi.
Penggalian parit terbuka akan dilakukan dengan menggunakan alat manual dan/atau
peralatan mekanis lainnya yang disetujui sedemikian rupa untuk melindungi kehancuran
pada sisi samping dan bagian bawah galian.
Apabila Penyedia Jasa mau menanggung resiko dan telah disetujui Direksi, maka batas
lubang bor dan peledakan ringan bisa dilakukan di lokasi tersebut, seperti yang telah
dicantumkan pada Sub-bab 4.1.3 pada Bab ini.
Penyedia Jasa akan menyediakan, membangun dan menjaga semua papan penopang,
strutting dan penunjang lainnya yang diperlukan untuk menahan sisi penggalian parit
terbuka dalam kondisi aman. Penggalian parit terbuka akan disesuaikan dengan
ketentuan dalam Sub-bab 4.1.5 pada Bab ini.
Pengukuran untuk pembayaran setiap klasifikasi material pada galian terbuka untuk
parit harus dilakukan berdasarkan ukuran kedalaman galian sesuai dengan gambar atau
petunjuk Direksi dan sesuai dengan Sub-bab 4.1.5. pada Bab ini. Klasifikasi material
galian ditentukan berdasarkan analisa dan pertimbangan Direksi.
Pembayaran untuk berbagai macam galian terbuka untuk parit dilakukan berdasarkan
harga satuan per meter kubik (m3) seperti yang tercantum pada Daftar Kuantitas dan
Harga dan sesuai dengan yang tercantum pada Sub-bab 4.1.5. pada Spesifikasi ini.
4.1.7.1 Umum
Penyedia Jasa harus mendapatkan dan menempatkan berbagai macam material untuk
timbunan kembali, lantai kerja dan permukaan di lokasi seperti ditunjukkan dalam
Gambar dan petunjuk dari Direksi.
Mutu material di atas harus mendapatkan persetujuan dari Direksi dan tidak termasuk
semua zat organik atau material pengganggu lainnya. Penyedia Jasa akan memakai
alat stabilisasi lereng lainnya seperti rock bolt, rock anchor dan shotcrete seperti yang
ditunjukkan pada Gambar atau sesuai petunjuk Direksi.
Timbunan (urugan kembali) lolos air harus ditempatkan pada batas-batas dan dimensi
seperti tertera pada Gambar atau petunjuk dari Direksi.
Material yang dipergunakan untuk timbunan lolos air harus dipilih dari material lolos air
yang sudah dipilih dengan ukuran butiran maksimum 15 cm dan tidak berisi lebih dari
5% material dengan ukuran 0,074 mm (No. 200) yang ditetapkan pada JIS Z-8801.
Fragmen yang lebih besar dari 15 cm dapat digunakan jika disetujui oleh Direksi,
asalkan pecahan batu seperti itu tidak melebihi 10% dan harus didistribusikan rata
pada timbunan kembali.
Material tersebut harus ditangani dan ditempatkan sedemikian rupa untuk mencegah
terjadinya segregasi. Cara penempatan timbunan lolos air harus lebih dahulu
mendapat persetujuan Direksi. Timbunan lolos air harus ditempatkan dalam keadaan
basah pada lapisan horizontal tidak lebih dari 30 cm sebelum pemadatan dan
dipadatkan dengan sempurna dengan cara yang sudah disetujui Direksi, yaitu 60%
dari berat isi kering atau seperti yang disarankan Direksi.
Timbunan (urugan kembali) random harus ditempatkan pada batas-batas garis dan
dimensi seperti terlihat pada gambar atau sesuai petunjuk Direksi.
Material yang dipakai untuk timbunan random dipilih semua bekas material yang
ditumpuk atau yang digali dimana saja. Kualitas material tersebut harus mendapat
persetujuan Direksi dan harus bebas dari semua zat organik atau zat pengganggu
yang lain seperti bongkahan batu yang besar, batu-batu besar dan sebagainya.
Material akan ditangani dan ditempatkan sedemikian rupa untuk mendapatkan
pemadatan dan kepadatan yang diinginkan. Metode penanganan, penempatan, kontrol
kelembaban dan pemadatan timbunan sembarang harus sesuai dengan spesifikasi
atau persetujuan Direksi.
Timbunan random harus ditempatkan dalam keadaan kadar air mendekati optimum
dengan ketebalan tidak lebih dari 30 cm sebelum dipadatkan dan derajat kepadatan
terpenuhi tidak kurang dari 95%.
Lantai kerja batuan untuk pondasi bangunan harus ditempatkan dengan batas-batas
garis dan dimensi seperti ditunjukkan pada gambar atau petunjuk Direksi.
Catatan :
Spesifikasi untuk material lantai kerja batuan dan material pelindung untuk
bangunan drainase seperti gorong-gorong, saluran pembuang dan sebagainya,
seperti tercantum dalam Bab 7 – Pekerjaan Beton.
Permukaan gravel (kerikil) akan ditempatkan pada batas, tingkatan dan dimensi
seperti yang ada pada Gambar, atau sesuai petunjuk Direksi. Kerikil dibawah ukuran
40 mm yang diperoleh dari sungai akan digunakan. Material untuk batu cobble akan
dipilih dari batu angular alami dari endapan sungai yang mempunyai kekuatan dan
daya tahan yang cukup. Jika kerikil dan batu cobble tersebut mutunya tidak baik atau
tidak memadai volumenya, material akan digunakan untuk lantai kerja dan permukaan
akan diambil dari quarry dan batuan pecah dengan kualitas yang disetujui Direksi.
Penyedia Jasa akan menangani dan menempatkan material lantai kerja dan
permukaan sedemikian rupa untuk mencegah terjadinya segregasi. Cara penempatan
lantai kerja batuan untuk bangunan yang bukan drainasi dan permukaan batuan harus
terlebih dahulu mendapat persetujuan Direksi. Bila perlu ditambah air sehingga kadar
air dapat terdistribusi secara merata dan material harus dipadatkan dengan alat yang
sudah disetujui Direksi.
Penyedia Jasa akan menyediakan dan menempatkan rip-rap batu di lokasi seperti yang
ditunjukkan pada Gambar atau sesuai petunjuk Direksi.
Ukuran material untuk rip-rap batu berkisar antara 20 cm dan 60 cm yang mana sesuai
dengan permintaan dari Direksi. Batunya harus keras, padat dan kuat. Sumber
material rip-rap mengacu pada persetujuan Direksi.
Ukuran dan gradasi material rip-rap batu akan diuji di tempat oleh Direksi. Setiap
partikel yang lebih besar dari ukuran maksimum yang ditentukan akan dipindah kecuali
jika disetujui oleh Direksi.
Operasi Penyedia Jasa dalam pengangkutan, penempatan dan penyelesaian rip-rap
batu akan dilakukan sedemikian rupa untuk mendistribusikan fragmen batu yang lebih
besar atau kecil untuk mengisi rongga antar batuan yang lebih besar untuk
menghasilkan sambungan dan permukaan yang baik. Kluster partikel yang lebih kecil
dan ruang kosong yang besar tidak diperbolehkan.
Ketebalan tiap-tiap lapisan tidak boleh lebih dari 100 cm atau sesuai petunjuk Direksi.
Tak ada pemadatan yang dilakukan untuk rip-rap.
Pekerjaan dalam bagian ini meliputi penyediaan dan penempatan batu kali yang tepat
sesuai dengan Gambar dan Spesifikasi ini atau sesuai petunjuk Direksi. Batu kali
diperoleh dari sungai atau quarry, atau diambil dari tempat lain.
Batu kali yang digunakan untuk pasangan batu harus bersiku, batu sungai atau quarry
dengan kualitas yang disetujui, bebas dari seam(retakan) dan kerusakan lainnya.
Semua batu untuk pasangan batu yang ditimbun di lapangan harus disimpan
sedemikian rupa agar agak basah pada saat akan digunakan. Batu yang digunakan
untuk pekerjaan atau bagian pekerjaan maksimum ukuran 30 cm dan minimum 15 cm.
Batu bulat diperbolehkan untuk dipakai hanya dalam jumlah terbatas dengan
kombinasi batu bersiku. Mortar semen digunakan untuk sambungan batu
diklasifikasikan menurut rasio (perbandingan) volume semen - pasir. Perbandingan
semen dan pasir sesuai dengan volume yang ada pada Tabel berikut ini. Semen dan
pasir disesuaikan dengan ketentuan dalam Bab 7 Pekerjaan Beton.
a) Bangunan utama, satu bagian semen dengan tiga bagian pasir (1Pc : 3 Psr)
b) Permukaan akhir, satu bagian semen dengan dua bagian pasir (1Pc : 2 Psr)
Sebelum konstruksi pasangan batu dengan batu kali, pasir dan kerikil ditempatkan dan
dipadatkan dengan sempurna. Penyelesaian diatur sesuai dengan Gambar dan akan
diperiksa dan disetujui oleh Direksi.
Batu harus dibasahkan dengan cukup sebelum ditempatkan. Batu untuk pasangan
batu basah harus ditempatkan dengan tangan dimana tiap batu harus dikelilingi
dengan mortar. Mortar 1 Pc : 3 Psr akan digunakan untuk sambungan.
Batu akan dimasukkan ke tempat sedemikian rupa agar mortar dapat bersinggungan
dengan utuh dengan batu di semua sambungan. Batu akan dilonggarkan dan
dikonsolidasikan dengan alat pemukul (palu) baja dan yang pecah harus dipindahkan,
dibersihkan dan digunakan kembali dengan mortar baru. Sambungan akan disediakan
dengan bebas dengan mortar dan akan dipererat dengan menjepitkan bilah batu
kedalam sambungan. Lebar sambungan pada permukaan batu tak boleh lebih dari 3
cm.
Sambungan pada permukaan untuk semua batu untuk pasangan batu akan
diselesaikan dengan baik. Mortar pada sambungan pasangan batu akan dipindah lebih
dulu hingga kedalaman 2 cm. Kemudian sambungan akan dibersihkan secara
keseluruhan dengan sikat kawat dari semua material lepas dan ditimbun dengan
mortar 1 Pc : 2 Psr. Permukaan batu akan dibersihkan dari semua mortar setelah
penyelesaian operasi akhir. Sambungan konstruksi disediakan pada tiap 10 m.
Pengukuran untuk pembayaran untuk timbunan lolos air, timbunan random tanah,
lantai kerja batu, permukaan kerikil, pasangan batu kali dan rip-rap batu akan
dilakukan untuk material yang ditempatkan pada batas, tingkatan dan dimensi yang
ditunjukkan pada Gambar atau sesuai dengan petunjuk Direksi.
Pembayaran untuk timbunan lolos air, timbunan random tanah, lantai kerja batu,
permukaan kerikil, stone pitching, pitching balok beton dan riprap batu akan dilakukan
sesuai harga satuan per m3 yang ditetapkan dalam Daftar Kuantitas dan Harga, yang
mana harga satuan mencakup biaya untuk tenaga kerja, peralatan dan material yang
diperlukan untuk penggalian atau perolehan material ini dari sumber alaminya atau
temapt lain sesuai petunjuk Direksi, yang diproses pada pabrik penghancur/ klasifikasi,
mengangkutnya ke lokasi yang akan ditempatkan, disebar dan dipadatkan sesuai yang
diperlukan dan semua pekerjaan lain yang terkait.
Pengukuran untuk pasangan batu dari batu kali dalam dasar meter kubik yang
diselesaikan dan diterima oleh Direksi sesuai Gambar. Hanya pekerjaan yang diterima
akan diukur untuk pembayaran dan perhitungan kuantitas yang didasarkan pada
daerah dalam dimensi terbatas yang ditentukan dalam Gambar.
Pembayaran untuk pasangan batu dari batu kali akan dilaksanakan sesuai harga
satuan per meter kubik yang ditetapkan dalam Daftar Kuantitas dan Harga, yang mana
satuan harganya mencakup persiapan lereng (kemiringan) dan kompensasi penuh
untuk penyediaan semua tenaga kerja, perkakas, peralatan, penyediaan dan material
dan semua pengeluaran lain-lain, atau pekerjaan tambahan yang diperlukan untuk
penyelesaian pekerjaan yang berhasil sesuai dengan Gambar atau Spesifikasi atau
petunjuk Direksi. Harga satuan termasuk pasir dan kerikil yang ditempatkan dan
dipadatkan.
4.1.8.1 Umum
Jika kerusakan alami dan bukan karena kesalahan Penyedia Jasa ditemukan di
permukaan pondasi bendungan, Direksi dapat merubah batas penggalian dan
memerintahkan batas penggalian baru. Biaya untuk penggalian semacam ini akan
dibayarkan kepada Penyedia Jasa, dengan memakai harga satuan yang sama untuk
material penggalian yang ditetapkan dalam Daftar Kuantitas dan Harga.
Setelah penggalian dirampungkan hingga batas formasi seperti yang diminta oleh
Direksi, semua material formasi lepas yang halus dan item yang rusak akan dipindah
dari permukaan. Sebagai tambahan, semua retakan, patahan, kantong, dan lain-lain
akan dibersihkan dan ditimbun kembali dengan beton K-125.
Karena penggalian untuk pondasi pada daerah inti kedap air (zona-1) dilaksanakan
sampai dengan 30 cm di atas garis formasi galian rencana, penggalian akan ditahan
sampai pelaksanaan konstruksi untuk Zona-1 sudah siap, hal ini untuk mencegah
bagian sisi dan bawah pondasi dari kehancuran karena cuaca. Segera sebelum
penempatan material Zona-1, pondasi akan digali penuh sampai dengan batas galian
rencana yang diperlukan dengan menggunakan alat manual atau metode lain yang
disetujui Direksi sedemikian rupa untuk menghindari pelapukan permukaan pondasi
batuan.
Rencana batas galian ditentukan secara visual dan berdasarkan hasil uji laboratorium
mekanika tanah dan batuan, bukan hanya berdasarkan gambar desain/ rencana.
Galian pondasi bila sesuai dengan batas rencana galian belum ditemui kriteria yang
dipersyaratkan, maka harus diperdalam sampai dengan kriteria yang dipersyaratkan.
Sebaliknya bila belum mencapai batas galian sudah ditemui kriteria tersebut, pekerjaan
galian dapat dihentikan.
4.1.9.1 Umum
Penyedia Jasa akan menyerahkan rencana penggalian untuk pengelak sungai dan
pekerjaan saluran lainnya untuk jalannya air, kepada Direksi untuk mendapatkan
persetujuannya. Penyedia Jasa dalam melaksanakan penggalian terbuka untuk saluran
akan disesuaikan dengan ketentuan dalam Bab ini.
Penggalian untuk bangunan pengelak (dan pekerjaan saluran lainnya) akan dilakukan
hingga kedalaman yang sesuai seperti yang ditentukan oleh Direksi untuk
mendapatkan tingkatan yang dapat diterima, yang bebas dari pelapukan yang
berlebihan, retakan terbuka atau kerusakan lainnnya. Apabila penggalian untuk
bangunan pengelak (dan pekerjaan saluran lainnya) harus menggunakan bahan
peledak, semua peledakan dan penanganan bahan peledak akan disesuaikan dengan
spesifikasi yang ada dalam Sub-bab 4.1.3 pada Bab ini. Juga, Direksi akan
memerintahkan penggalian pada potongan berturut-turut sampai mencapai tingkatan
yang sesuai, dan setiap tahap penggalian akan mencakup pembersihan yang memadai
untuk memungkinkan Direksi menentukan apakah penggalian selanjutnya diperlukan
atau tidak.
Pengukuran untuk pembayaran untuk tiap- tiap kelas material yang dipindahkan dari
galian terbuka untuk pekerjaan pengelak sungai didasarkan pada harga satuan yang
tertuang pada daftar kuantitas dan harga. Pengukuran untuk pembayaran tiap kelas
material yang dipindah dari penggalian terbuka untuk saluran dan saluran lain yang
ditentukan dalam Gambar akan dilakukan sesuai batas dan tingkatan yang ditunjukkan
pada Gambar, dengan pengukuran tersebut didasarkan pada permukaan tanah asli
sebelum penggalian dan permukaan galian sebenarnya sesuai dengan ketentuan
dalam Sub-bab 4.1.5 Spesifikasi ini.
Pembayaran untuk tiap-tiap kelas material yang digali untuk saluran yang ditentukan
akan dilakukan dengan harga satuan per meter kubik (m3) yang ditetapkan dalam
Daftar Kuantitas dan Harga.
Penyedia Jasa akan menyerahkan rencana yang diusulkan untuk penggalian terbuka
jalan masuk untuk meminta persetujuan Direksi.
Operasi Penyedia Jasa untuk jalan pada setiap kelas dari penggalian terbuka untuk
jalan akan disesuaikan dengan ketentuan dalam Bab ini dan Bab 8 – Pekerjaan Jalan.
Pengukuran untuk pembayaran pada tiap kelas material yang dipindah dari penggalian
terbuka untuk jalan permanen akan dilaksanakan sesuai batas dan tingkatan yang
ditunjukkan pada Gambar atau sesuai dengan perintah Direksi, dengan pengukuran
yang didasarkan pada permukaan tanah asli sebelum penggalian dan permukaan
galian sebenarnya, sesuai dengan ketentuan dalam Sub-bab 4.1.5. Kelas material
galian akan didasarkan pada analisa dan penilaian Direksi sendiri.
Pembayaran untuk tiap kelas material galian untuk jalan permanen akan dilaksanakan
sesuai harga satuan per meter kubik yang ditetapkan pada Daftar Kuantitas dan
Harga, sesuai dengan ketentuan dalam Sub-bab 4.1.5.
4.1.10.1 Umum
Penyedia Jasa harus menyerahkan rencana penggalian terbuka pada daerah batuan
buruk untuk reformasi pada sisi slope (lereng) yang diusulkan untuk meminta
persetujuan Direksi. Penyedia Jasa melaksanakan galian terbuka pada semua kelas
untuk daerah batuan buruk akan disesuaikan dengan ketentuan dalam Bab ini.
Seperti dijelaskan dalam Sub-bab 4.1.1, jumlah tertentu dari material galian dari
daerah batuan buruk akan digunakan untuk material timbunan sembarang, sementara
sisanya akan diangkut dan dibuang di disposal.
Pengukuran untuk pembayaran tiap kelas material yang dipindah dari penggalian
terbuka pada daerah batuan buruk akan dilakukan sesuai batas dan tahapan yang
ditunjukkan pada Gambar atau sesuai perintah Direksi, dengan pengukuran yang
didasarkan pada permukaan tanah asli sebelum penggalian dan permukaan galian
sebenarnya, sesuai dengan ketentuan dalam Sub-bab 4.1.5. Kelas material galian akan
ditentukan berdasarkan analisa dan penilaian Direksi sendiri.
Pembayaran untuk tiap kelas material galian dari daerah batuan buruk akan
dilaksanakan berdasarkan harga satuan per m3 seperti yang tercantum dalam Daftar
Kuantitas dan Harga, sesuai dengan ketentuan dalam Sub-bab 4.1.5.
Tumpukan sampah pada disposal akan ditempatkan sedemikian rupa agar tidak
mempengaruhi arus sungai alami, dengan operasi waduk, atau dengan arus air dari
konduit pengelak, pelimpah atau pekerjaan outlet, dan juga agar tidak mempengaruhi
aksesibilitas struktur (bangunan) untuk operasi dan agar tidak mengurangi hasil proyek
yang sudah dirampungkan. Jika diperlukan, sesuai petunjuk Direksi, tumpukan sampah
akan diratakan, dibuat tingkatan untuk drainase, dilindungi terhadap erosi dan
keseimbangan yang layak pada batas reguler.
Perubahan lokasi, atau tambahan pada daerah pembuangan untuk kenyamanan
Penyedia Jasa sendiri akan dibuat biayanya ditanggung sendiri oleh Penyedia Jasa
sesuai petunjuk Direksi.
Penyedia Jasa akan menyerahkan proposal (usulan) kepada Direksi untuk meminta
persetujuan untuk pembuangan material di daerah lain dari yang sebelumnya disetujui
dan untuk perlindungan material ini dari erosi, sekurang-kurangnya dalam 30 hari
kalender sebelum dimulainya pengang-kutan material ke area tersebut.
Biaya untuk pengangkutan material yang tidak cocok ke disposal dan untuk menjaga
daerah pembuangan yang ditentukan dimasukkan dalam harga satuan per meter kubik
untuk material galian yang ditetapkan pada Daftar Kuantitas dan Harga.
Semak, akar-akar, rumput dan material lain yang tidak sesuai untuk timbunan harus
dibuang dalam menghampar timbunan. Kelayakan tiap bagian pondasi dimana
timbunan akan diletakkan diatasnya serta semua material yang digunakan dalam
pelaksanaan timbunan akan ditentukan oleh Direksi. Material timbunan tidak boleh
dihampar di atas permukaan pondasi sebelum mendapat persetujuan dari Direksi.
Metode pemuatan dan pengangkutan material timbunan merupakan kebebasan
Penyedia Jasa, yang harus mendapat persetujuan dari Direksi.
Material timbunan dapat diperoleh dari tempat pengambilan tanah (borrow area) dan
pengambilan batu (quarry) seperti ditunjukkan pada Gambar atau ditunjuk oleh
Direksi. Sebelum material ditetapkan untuk digunakan sebagai bahan timbunan pada
sumber material (borrow area dan quarry) perlu dilakukan uji sifat fisik dan sifat teknis
sesuai dengan SNI-8062-2015 Tata cara desain tubuh bendungan tipe urugan untuk
konfirmasi parameter desain.
Sebagian material hasil galian dari tempat lain seperti galian pelimpah, pekerjaan
outlet dan galian bendungan, juga akan digunakan untuk timbunan bendungan. Dalam
hal material hasil galian tersebut tidak layak dipakai sebagai material timbunan, maka
material tersebut harus diangkut dan dibuang ke tempat pembuangan ( disposal)
seperti ditunjukkan pada Gambar atau seperti ditunjuk oleh Direksi.
Penyedia Jasa diharuskan memelihara timbunan dengan cara yang disetujui sampai
pekerjaan dinyatakan selesai dan sampai diserahkannya pekerjaan. Penyedia Jasa
harus bertanggung jawab terhadap pengawasan terjadinya erosi permukaan timbunan,
dan material timbunan yang hilang akibat erosi tersebut harus diganti atas biaya
Penyedia Jasa.
Setiap tipe bukaan yang dibuat di timbunan selama pelaksanaan (untuk pemasangan
instrument, dsb.) harus mendapatkan persetujuan dari Direksi dan bukaan tersebut,
apabila disetujui, harus dilaksanakan sedemikian sehingga lereng permukaan antara
timbunan yang ada dan timbunan yang akan dihampar tidak lebih terjal dari satu
vertikal ke dua horisontal (1V: 2,0H) untuk zona inti kedap air (Zona-1), zona filter
halus (Zona-2) dan zona transisi/filter kasar (Zona-3). Dan satu vertikal ke satu
setengah horisontal (1V : 1,5H) untuk zona random (Zona-4) dan zona timbunan batu
(Zona-5). Permukaan ikatan antara timbunan yang lama dengan yang baru harus
disiapkan dan dibuat kasar untuk kepuasan Direksi.
Percobaan timbunan (trial embankment) untuk material yang digunakan pada
pelaksanaan timbunan bendungan yang dilakukan sebelum timbunan, harus dibuat
sesuai dengan ketentuan pada Sub-bab 4.2.8. Pengujian-pengujian pada pengawasan
kualitas material timbunan juga harus dibuat sesuai dengan ketentuan pada Sub-bab
4.2.9. Direksi berhak untuk membuat penyesuaian terhadap gradasi, kandungan air,
kepadatan, syarat-syarat penghamparan dan pemadatan yang telah ditentukan untuk
berbagai tipe material timbunan apabila dipandang perlu.
Setiap pemuatan material yang dihampar di timbunan, tanpa menghiraukan
sumbernya, harus dihampar di lokasi yang disetujui Direksi dan Penyedia Jasa tidak
4.2.2.1 Umum
Zona inti kedap air (Zona-1) untuk bendungan utama dan bendungan pengelak utama
hulu harus dilaksanakan sesuai dengan sub-bab ini dan spesifikasi lain yang dapat
dipakai. Material inti kedap air harus didapat dari tempat pengambilan tanah ( borrow
area) seperti ditunjukkan pada Gambar atau atas arahan Direksi.
Gradasi material Zona-1 akan ditetapkan secara pasti oleh Direksi sebelum dimulainya
timbunan bendungan.
Tidak boleh ada material yang dihampar di sembarang bagian zona inti kedap air dari
bendungan utama sampai pondasi untuk bagian tersebut telah selesai digali,
dikeringkan dan disiapkan dengan pantas, serta disetujui Direksi. Semua bagian-bagian
bekas galian yang dibuat untuk sumur uji atau investigasi bawah tanah lain dan semua
rongga, celah, dan ketidak beraturan lain yang ada yang ditemukan dalam pondasi
bendungan utama yang memanjang di bawah atau melampaui garis galian yang telah
ditentukan untuk pondasi bendungan, harus diisi dengan material isian beton (dental
work) atau sementasi (slush grout) atau seperti ditunjuk oleh Direksi, dan pembayaran
untuk ini dibuat sebagaimana disediakan dalam item pekerjaan dalam Daftar Kuantitas
dan Harga Pekerjaan.
Penggalian pondasi batuan harus terbatas sampai kedalaman 30 cm di atas batas
galian rencana yang diperlukan untuk mencegah sisi-sisi dan bagian bawah pondasi
pecah akibat bukaan yang berlebihan terhadap cuaca. Segera sebelum menghampar
zona inti kedap air (Zona-1), pondasi batuan harus selesai digali sampai ke formasi
yang diperlukan dengan menggunakan peralatan tangan atau metoda lain yang
disetujui untuk mencegah hancurnya permukaan pondasi.
Permukaan pondasi dimana bagian Zona-1 timbunan bendungan akan dihampar di
atasnya, harus dibersihkan dari kotoran dan sisa material lepas dengan menggunakan
pompa udara bertekanan atau dengan pompa air bertekanan sesuai dengan kondisi
batuan pondasi. Semua material yang lepas atau goyah dan material yang tidak
menguntungkan lainnya harus dibuang sebelum menghampar lapisan pertama material
Zona-1.
Kondisi batuan pondasi sebelum penghamparan dibuat lembap namun tidak terdapat
genangan air. Genangan air yang ada harus dibuang dari bagian terendah dan semua
permukaan pondasi harus dalam keadaan basah dan dirawat secukupnya untuk
memperoleh ikatan yang baik dengan material Zona-1 yang akan dihampar di atasnya.
Sebelum penimbunan lapisan Zona-1, di permukaan pondasi dihampar lapisan contact
clay dengan ketebalan 30 cm yang dipadatkan setiap 10 cm sebagaimana disyaratkan
pada Sub-bab 4.2.2.8.
Permukaan pondasi dimana lapisan inti kedap air untuk bendungan pengelak utama
hulu akan dihampar di atasnya harus dibersihkan dari semua material lepas dan
material yang tidak menguntungkan lainnya dengan cara seperti disyaratkan pada
Sub-bab 4.2.2.2.
Material zona inti kedap air (Zona-1) merupakan material galian dari tempat
pengambilan tanah (borrow area) seperti ditunjukkan pada Gambar atau yang ditunjuk
oleh Direksi.
Spesifikasi material untuk timbunan inti adalah :
1) Ukuran butir maksimum 10 cm
2) Persentase berat butiran yang lolos saringan No. 200 (0,074 mm) antara 40%
sampai dengan 75%.
3) Persentase berat butiran yang tertahan saringan No. 4 (4,75 mm) tidak boleh lebih
dari 10%.
4) Kadar air material selama dan sesudah pemadatan antara -3% di bawah kadar air
optimum sampai dengan 3% di atas kadar air optimum atau menurut petunjuk
Direksi.
5) Koefisien permeabilitas lebih kecil dari 2 x 10-5 cm/detik setelah dipadatkan.
6) Merupakan campuran homogen antara lempung, silt, pasir dan kerikil.
7) Tidak mengandung akar-akar tanaman, tonggak-tonggak kayu, humus dan
kotoran lainnya.
8) Plasticity Index (PI) antara 15% sampai 45%.
9) Dry density lapangan harus lebih besar atau sama dengan 95% dry density dari
tes pemadatan standar (Standard Compaction Test).
10) Nilai Ɣd minimal 1,25.
Hasil uji gradasi harus masuk di dalam batas kriteria desain gradasi Zona-1. Bila
terdapat material yang keluar dari batas disesuaikan dengan petunjuk Direksi.
Penyedia Jasa bertanggung jawab untuk menyediakan dan membawa material inti ke
lokasi penimbunan menurut spesifikasi tersebut.
Jika kadar air material tidak memenuhi syarat, maka Penyedia Jasa wajib
mengusahakan agar syarat kadar air seperti disebut dalam Spesifikasi Teknik dapat
dipenuhi, misalnya dengan jalan menambahkan air kedalam material dan
mencampurkannya sampai merata jika material terlalu kering, atau menjemur terlebih
dahulu jika material terlalu basah. Tidak ada biaya tambahan atau kompensasi untuk
usaha-usaha mencapai kadar air material seperti yang disyaratkan. Cara lain adalah
dengan jalan mengganti material yang tidak memenuhi syarat dengan material baru
sesuai Spesifikasi Teknik atas biaya Penyedia Jasa sendiri.
Di atas permukaan pondasi dihampar lapisan contact clay dengan ketebalan 30 cm
yang dipadatkan setiap 10 cm. Kriteria kadar air contact clay antara 5% sampai
dengan 10% dari kadar kelembapan optimum (optimum moisture content; OMC) dan
bersifat lebih plastis, sebagaimana disyaratkan pada Sub-bab 4.2.2.8
Kadar air (moisture content) material Zona-1 sebelum dan selama pemadatan harus
dijaga di setiap lapis material. Kisaran yang diizinkan kadar air untuk material yang
akan dihampar adalah berdasarkan pertimbangan desain. Untuk keperluan pekerjaan
proyek ini, kadar air yang tertinggi biasanya didefinisikan sebagai kadar air yang akan
menghasilkan kepadatan kering maksimum material yang didapat dari Borrow Area
atau daerah lain yang mungkin ditunjukkan oleh Direksi.
Kadar air material Zona-1 harus dijaga selama dan sesudah pemadatan, berada dalam
kisaran -1% sampai dengan 3% dari OMC hasil Test Pemadatan Standar (Standard
Proctor Test) di laboratorium. Tingkat kepadatan kering (dry density) timbunan harus
tidak boleh lebih kecil dari 95% (sembilan puluh lima persen) dari kepadatan kering
maksimum berdasarkan Test Proctor di di laboratorium.
Kadar air isian dan kadar air tertinggi material Zona-1 akan ditentukan oleh Direksi dari
contoh tanah yang dipilih secara acak. Apabila kadar air yang ditentukan dari contoh
tanah tidak berada dalam batasan yang diperlukan, Penyedia Jasa harus memperbaiki
material sedemikian sehingga kadar air berada dalam batasan yang diperlukan seperti
dibuktikan dengan rangkaian uji-uji selanjutnya.
Direksi berhak untuk menyesuaikan batas kadar air yang diizinkan berdasarkan
informasi yang didapat dari percobaan timbunan dan/atau pelaksanaan yang
sesungguhnya, dan dalam hal ini tidak ada perubahan mengenai harga satuan per
meter kubik (m3) Zona-1 sebagaimana tercantum dalam Daftar Kuantitas dan Harga
pekerjaan.
Sebagaimana disebut secara rinci pada Sub-bab 4.2.9, sebelum pengangkutan material
Zona-1 dari borrow area, kadar air material harus berada pada tingkat yang diperlukan
dan kemudian material diangkut ke tempat timbunan dan dihampar; akan tetapi,
apabila Direksi menetapkan bahwa kadar air material di Borrow Area berada pada
tingkat yang memuaskan, izin mungkin dapat diberikan kepada Penyedia Jasa untuk
menggali material di Borrow Area dan langsung diangkut ke tempat timbunan untuk
dihampar dan dipadatkan.
Bila diperlukan dari borrow area ke tempat sementara atau stock pile, perlu dilakukan
pengawasan kadar air.
Sepanjang dapat dilakukan, material Zona-1 harus berada dalam kadar air yang layak
sebelum dibawa ke tempat timbunan. Apabila disetujui oleh Direksi, tambahan air tidak
lebih dari 3% (tiga persen) dari berat material, dapat ditambahkan dengan penyiraman
atau cara lain untuk menjamin kadar air yang seragam. Di sisi lain, apabila permukaan
material Zona-1 terlalu basah untuk pemadatan yang layak, maka harus dikeringkan
atau dikerjakan dengan digaru atau dengan peralatan lain yang layak untuk
mengurangi kadar air sampai ke jumlah nilai yang diperlukan dan kemudian di
padatkan kembali. Apabila material Zona-1 tidak dapat mencapai ke angka kadar air
yang ditentukan, maka harus dibuang dan diganti dengan material yang memadai.
Penyedia Jasa bertanggung jawab untuk mendapatkan kadar air Zona-1 yang telah
ditetapkan sehubungan dengan metoda yang diusulkannya dan telah disetujui oleh
Direksi.
4.2.2.6 Penghamparan
Distribusi dan gradasi material yang dihampar harus sedemikian hingga lapisan
tersebut bebas dari lensa-lensa, kantong-kantong, atau lapisan-lapisan material lain
yang mempunyai perbedaan besar dalam susunan atau gradasi atau kelembaban
material disekitarnya. Kombinasi operasi penggalian dan penghamparan harus
sedemikian hingga material tersebut bila dipadatkan akan menghasilkan kestabilan dan
derajat pemadatan yang paling baik.
Material Zona-1 harus dihampar secara berkesinambungan, tebal lapisan mendatar
tidak lebih dari 30 cm (tiga puluh senti meter) sebelum dipadatkan.
Timbunan material secara berurutan harus dilakukan sedemikian sehingga
menghasilkan distribusi material yang paling baik setelah mendapat persetujuan dari
Direksi, dan jika dipandang perlu untuk mencapai tujuan ini, Direksi dapat menunjuk
lokasi timbunan dimana timbunan secara sendiri-sendiri perlu dilakukan.
Butiran yang mempunyai ukuran lebih dari 10 cm (sepuluh senti meter) harus tidak
diikut sertakan sebagai material timbunan. Butiran yang lebih besar dari 10 cm yang
ditemukan dalam material timbunan harus dibuang sebelum material timbunan
tersebut dipadatkan. Sampah atau kotoran, akar pohon, ranting dan lain-lain di sekitar
hamparan zona 1 harus dibuang untuk mencegah terjadinya kemungkinan bocoran
(piping) di sepanjang permukaan yang bersinggungan (contact surface). Bongkah-
bongkah tanah harus diurai terlebih dahulu sebelum dipadatkan agar timbunan
menjadi homogen.
Kemiringan yang cukup untuk drainasi harus disediakan sebelum atau selama hujan
pada tempat yang sedang dilakukan penimbunan.
yang sejenis dengan banyaknya lintasan seusai dengan hasil trial embankment/
percobaan timbunan. Pemadatan dilakukan pada setiap jalur (setara dengan lebar
sepanjang roda alat pemadatan) lapisan hingga seluruh lebar lapisan zona-zona selesai
dipadatkan sampai mencapai kepadatan yang diperlukan.
Tingkat kepadatan kering (dry density) timbunan harus tidak boleh lebih kecil dari 95%
(sembilan puluh lima persen) dari kepadatan kering maksimum berdasarkan Test
Proctor di di laboratorium.
Jumlah lintasan sebenarnya yang diperlukan untuk alat pemadatan akan ditentukan
berdasarkan pada percobaan timbunan (trial embankment) yang dilakukan seperti
ditentukan pada Sub-bab 4.2.8 berikut ini. Sedemikian, hingga Direksi berhak untuk
menentukan variasi jumlah lintasan alat pemadatan tergantung ke pada hasil
percobaan timbunan. Sebagai tambahan, Direksi akan melakukan uji-uji seperti
ditentukan pada Sub-bab 4.2.9 berikut ini untuk menentukan apakah kepadatan yang
diperlukan bisa dicapai.
Sambungan timbunan baru dengan timbunan lama (seperti timbunan pada palung
sungai dengan timbunan bantaran kanan-kiri), permukaan sambungan timbunan lama
harus dibuat miring 1V : 4H.
Tipe spesifik tamping roller atau roller dengan memakai ban angin atau yang
sejenisnya yang diusulkan oleh Penyedia Jasa harus mendapat persetujuan dari
Direksi.
Pemuatan, pengoperasian dan kecepatan laju alat pemadat roller harus dilakukan
seperlunya untuk mendapatkan pemadatan yang diinginkan. Jika lebih dari satu alat
roller digunakan untuk pemadatan pada satu lapisan, semua alat roller yang digunakan
harus mempunyai tipe yang sama dan harus mempunyai ukuran yang sama. Traktor
yang digunakan untuk menarik alat pemadatan roller harus mempunyai tenaga yang
cukup untuk menarik alat roller dengan sempurna apabila drum atau ban roller dalam
keadaan muatan penuh.
Selama pengoperasian alat pemadat, Penyedia Jasa harus menjaga ruang antara ujung
kaki pemadat atau ban dan permukaan drum atau ban, agar bersih dari tanah yang
dapat mengumpul yang dapat mengganggu keefektifan kerja ban roller.
Apabila dipandang perlu oleh Direksi, permukaan lapisan material yang akan di- roller
terlalu kering atau terlalu halus untuk dapat mengikat dengan baik dengan lapisan
material yang akan dihampar padanya, maka lapisan tersebut harus dibasahi dan/atau
dikerjakan dengan alat garu, atau dengan menggunakan alat yang layak lainnya yang
disetujui, pada kedalaman yang cukup, untuk mendapatkan ikatan permukaan yang
baik sebelum lapisan material yang selanjutnya dihampar. Apabila dipandang perlu
oleh Direksi, dimana permukaan lapisan material yang sudah diroller di lapangan
terlalu basah bagi pemadatan material yang akan dihampar di atasnya, maka lapisan
material tersebut harus dibuang dan dikeringkan atau dikerjakan dengan alat garu,
atau dengan menggunakan alat yang layak lainnya untuk mengurangi kadar airnya
sampai pada nilai yang diperlukan. Kemudian lapisan material tersebut harus
dipadatkan lagi sebelum lapisan berikutnya dihampar di atasnya.
Material ini harus dipilih dari material yang lebih plastis dan lebih halus di borrow area
sebagaimana ditunjuk Direksi, untuk dihampar dan dipadatkan secara khusus dengan
tebal 10 cm (sepuluh senti meter) sebanyak 3 (tiga) lapis hamparan di atas semua
permukaan pondasi Zona-1 (termasuk lereng tumpuan) dan di sekitar struktur beton
capping dan bangunan pelimpah.
Material ini harus dihampar kurang lebih berupa lapisan horisontal dengan tebal tidak
lebih dari 10 cm (sepuluh senti meter) setelah dipadatkan kecuali apabila
diperintahkan oleh Direksi. Lapisan material ini harus mempunyai kadar air sebesar
5%-10% dari OMC dari material Zona-1 biasa yang sudah ditentukan kadar airnya
yang digunakan untuk timbunan bendungan utama. Material contact clay ini harus
dipadatkan dengan alat pemadat mekanis yang dioperasikan dengan tangan (hand
stamper, baby roller atau alat lain yang disetujui Direksi) sehingga mempunyai lekatan
yang kuat pada semua permukaan pondasi yang tidak beraturan dan juga harus
dipadatkan sempurna pada struktur beton.
Tingkat kepadatan kering (dry density) timbunan harus tidak boleh lebih kecil dari 95%
(sembilan puluh lima persen) dari kepadatan kering maksimum berdasarkan Test
Proctor di laboratorium.
Apabila material ini ditempatkan pada permukaan pondasi yang miring (tumpuan) dan
pada dinding beton maka timbunan dibuat miring 1V : 6H dan arah gerakan
pemadatan harus tegak lurus lereng tumpuan agar tekanan alat pemadat mengarah
langsung ke permukaan pondasi.
Apabila, pondasi yang tidak beraturan terlampau kecil, sehingga penggunaan alat
pemadatan mekanis yang dioperasikan dengan tangan tidak dapat dilaksanakan, maka
material ini harus dipadatkan secara khusus sesuai dengan petunjuk Direksi; dan
bagaimanapun juga tidak ada penyesuaian harga satuan untuk pelaksanaan dengan
hal ini.
Pengukuran untuk pembayaran material Zona-1 yang dipadatkan secara khusus seperti
yang ditentukan pada sub-ayat ini akan dibuat berdasarkan garis, angka dan dimensi
yang ditentukan oleh Direksi.
Pembayaran untuk material Zona-1 dan pemadatan khususnya seperti ditentukan pada
sub-ayat ini akan dibuat berdasarkan harga satuan per meter kubik dalam penawaran
seperti tercantum pada Kuantitas Pekerjaan, dan akan dipisah dengan pembayaran
untuk pelaksanaan Zona-1 timbunan bendungan biasa seperti ditentukan pada Sub-
bab 4.2.9. Harga satuan ini terdiri dari untuk semua tenaga kerja, material dan
peralatan yang perlu untuk pelaksanaan pekerjaan termasuk penggalian material di
Borrow Area, pengangkutan sampai ke pondasi bendungan utama, penempatan,
4.2.3.1 Umum
Material filter halus (Zona-2) dan filter kasar atau transisi (Zona-3) harus terdiri dari
partikel material alam, keras dan awet bentukan dari hancuran batuan andesit vulkanik
yang didapat dari endapan sungai yang terdiri dari pasir dan kerikil atau diproses
melalui penghancuran, pengayakan dan pencucian sebagaimana untuk mendapatkan
gradasi yang diperlukan. Material bentukan dari hancuran batuan tuf (breksi tuf) tidak
boleh dipergunakan untuk material ini.
Material filter halus (Zona-2) harus bersih, material tidak berkohesi terutama terdiri
dari pasir dan kerikil (gravel) dengan ukuran butir maksimum 50 mm (lima puluh
milimeter), persentase berat butiran lolos saringan No. 200 (0,074 mm) kurang dari
5% (lima persen) dan persentase berat butiran tertahan saringan No.4 (4,76 mm)
kurang dari 35% (tiga puluh lima persen).
Gradasi material Zona-2 akan ditetapkan secara pasti oleh Direksi sebelum dimulainya
timbunan bendungan.
Sebelum dan selama pemadatan, material di setiap lapisan zona filter harus dalam
keadaan basah untuk mencapai tingkat kepadatan yang memuaskan.
Ukuran dan gradasi material Zona-2 dan Zona-3 akan diuji di lapangan oleh Direksi
setelah pemadatan.
Kontraktor harus menyediakan instalasi, perlengkapan dan peralatan yang diperlukan
untuk memproses/memproduksi filter sesuai spesifikasi yang ditetapkan.
4.2.3.2 Penghamparan
Apabila terdapat fragmen batuan pada material yang dihampar lebih besar dari ukuran
yang ditentukan, maka harus dibuang sebelum material tesebut dipadatkan, kecuali
apabila diperintah oleh Direksi, dimana fragmen batuan yang harus dibuang itu
memenuhi syarat untuk zona batuan, maka dapat ditempatkan pada zona timbunan
random tanah (Zona-4) atau zona timbunan batu (Zona-5).
Material Zona-2 harus dihampar terlebih dahulu sebelum penghamparan material
Zona-1. Ketebalan hamparan sebelum dipadatkan tidak boleh lebih dari 40 cm (empat
puluh senti meter).
Pengoperasian Penyedia Jasa dalam penanganan, penghamparan dan pemadatan
material Zona-2 harus sedemikian sehingga akan menghasilkan distribusi dan gradasi
material yang dapat diterima di semua zona. Kantong-kantong batuan dan sekelompok
batuan yang akan mengganggu pemadatan material dengan sempurna tidak boleh
ada.
Material untuk Zona-2 harus dihampar secara terus menerus, kurang lebih berupa
lapisan mendatar untuk mencegah terjadinya pemisahan butiran (segregation) atau
terjadinya formasi rongga. Tebal tiap lapis tidak boleh lebih dari 40 cm (empat puluh
senti meter) sebelum dipadatkan. Apabila permukaan yang dihampar terkontaminasi
oleh material timbunan yang lain, maka permukaan yang dihampar harus dibersihkan
atau dikupas dari material yang menyebabkan kontaminasi sebelum lapis yang
berikutnya dihampar. Butiran yang lebih besar dari ⅔ dari tebal lapisan setelah
dipadatkan harus dibuang.
Timbunan material secara berurutan harus dilakukan sedemikian sehingga
menghasilkan distribusi material yang paling baik setelah mendapat persetujuan dari
Direksi, dan jika dipandang perlu untuk mencapai tujuan ini, Direksi dapat menunjuk
lokasi timbunan dimana timbunan secara sendiri-sendiri perlu dilakukan.
4.2.3.3 Pemadatan
Tiap lapis material untuk Zona-2 harus dipadatkan sampai kepadatan relatif (relative
density) paling sedikit 75% (tujuh puluh lima persen) dengan menggunakan alat
pemadat dengan getar (vibratory roller) dengan berat lebih dari 110 kN (11 ton) atau
berdasarkan program trial embankment. Hal ini akan dapat dilakukan dengan lintasan
sesuai hasil trial embankment pada setiap jalur (sama dengan lebar sampai panjang
dari drum roller) lapisan hingga seluruh lapisan zona-zona selesai dipadatkan sampai
mencapai kepadatan yang diperlukan.
Jumlah lintasan sebenarnya yang diperlukan untuk alat pemadatan akan ditentukan
berdasarkan pada percobaan timbunan (trial embankment) yang dilakukan seperti
ditentukan pada Sub-bab 4.2.8 berikut ini. Sedemikian, hingga Direksi berhak untuk
menentukan variasi jumlah lintasan alat pemadatan tergantung ke pada hasil
percobaan timbunan. Sebagai tambahan, Direksi akan melakukan uji-uji seperti
ditentukan pada Sub-bab 4.2.9 berikut berikut ini untuk menentukan apakah
kepadatan yang diperlukan bisa dicapai.
Tipe spesifik vibratory roller yang digunakan Penyedia Jasa untuk pemadatan material
Zona-2 harus diajukan dan mendapatkan persetujuan dari Direksi
Pengoperasian alat roller getar, termasuk frekuensi getaran dan kecepatan lintasan
harus sesuai dengan petunjuk Direksi. Jika lebih dari satu alat roller getar yang
digunakan, maka semua alat roller harus mempunyai tipe yang sama dan yang
terpenting mempunyai dimensi yang sama pula.
Mesin penarik traktor harus mempunyai tenaga yang cukup untuk menarik alat
pemadatan roller dengan baik dalam semua keadaan yang ditemui pada pekerjaan
timbunan. Permukaan roller harus dijaga agar bebas dari tanah yang menempel
padanya; dan apabila terdapat tanah atau material lain menempel padanya, maka
harus dibuang. Roller harus dipelihara dengan baik sedemikian hingga karakteristik
pemadatan dapat dipertahankan secara konsisten.
Apabila, pada pemadatan lapisan Zona-2, pada bagian permukaan lapisan terdapat
material yang dapat menghalangi jalannya air keluar melalui zona, dan/atau dapat
mencegah lekatan yang baik dengan material yang selanjutnya, maka Penyedia Jasa
harus membuang material yang dapat menghalangi jalannya air keluar tersebut ketika
dipadatkan dan/atau digaru atau kalau tidak dipersiapkan permukaan lapisan
sedemikian sehingga diperoleh lekatan yang baik diantara lapisan tersebut.
4.2.4.1 Umum
a. Semua materal untuk filter akan didapatkan dari quarry seperti ditunjukkan dalam
Gambar.
b. Semua pekerjaan penggalian di quarry akan dikerjakan sesuai dengan Sub-Bab.
c. Penyedia Jasa akan mengajukan metode kerja berkaitan dengan produksi filter dan
penempatan/panghamparan material filter untuk mendapatkan persetujuan dari
Direksi. Paling tidak/minimal 60 hari sebelum instalasi peralatan produksi material
filter, Penyedia Jasa harus mengajukan gambar, metode kerja berkenaan dengan
pengaturan plant, deskripsi peralatan, metode kerja penghamparan dan material
filter.
d. Material Zona-3 diperoleh dari hasil crushing dan belum dilakukan uji gradasi. Pada
saat awal pelaksanaan konstruksi harus dilakukan uji gradasi dari hasil crushing
tersebut.
e. Gradasi material dan Zona-3 akan ditetapkan secara pasti oleh Direksi sebelum
dimulainya timbunan bendungan.
a. Material filter kasar harus merupakan komposisi dari material batuan keras yang kuat
dan awet dan tidak mengandung lempung, lanau dan material organik, material batu
untuk kebutuhan filter kasar didapat dari hasil penggalian quarry. Material bentukan
dari hancuran batuan tuf (breksi tuf) tidak boleh dipergunakan untuk material ini.
Hanya batuan lapuk sedang ke batuan keras yang diizinkan dipergunakan untuk
material ini.
b. Material untuk filter kasar ini harus diproses untuk memenuhi kebutuhan
sebagaimana disebutkan dalam sub bab 3 dalam Bab ini. Seperti proses pekerjaan
dimaksud adalah pemecahan, pengayakan, pencucian, pemisahan dan pencampuran
(blending) sudah termasuk dalam pekerjaan pemrosesan material filter kasar ini.
c. Penyedia Jasa akan membangun fasilitas pemorosesan untuk material filter kasar ini.
4.2.4.3 Pengujian
b. Pada saat penghamparan dan pemadatan material filter kasar harus sudah sesuai
dengan gradasi seperti ditunjukkan dalam Gambar. Kurva gradasi akan ditentukan
kemudian oleh Direksi.
c. Penyedia Jasa akan membuang material filter kasar yang tidak memenuhi syarat
sesuai sub bab ini. Gradasi material filter harus memenuhi kriteria yang akan
melindungi material lempung yang diambil dari borrow area.
4.2.4.4 Penghamparan
Apabila terdapat fragmen batuan pada material yang dihampar lebih besar dari ukuran
yang ditentukan, maka harus dibuang sebelum material tesebut dipadatkan, kecuali
apabila diperintah oleh Direksi, dimana fragmen batuan yang harus dibuang itu
memenuhi syarat untuk zona batuan, maka dapat ditempatkan pada zona timbunan
random (Zona-4) atau zona timbunan batu (Zona-5).
Material Zona-3 harus dihampar terlebih dahulu sebelum penghamparan material
Zona-1. Ketebalan hamparan sebelum dipadatkan tidak boleh lebih dari 40 cm (empat
puluh senti meter).
Pengoperasian Penyedia Jasa dalam penanganan, penghamparan dan pemadatan
material Zona-3 harus sedemikian sehingga akan menghasilkan distribusi dan gradasi
material yang dapat diterima di semua zona. Kantong-kantong batuan dan sekelompok
batuan yang akan mengganggu pemadatan material dengan sempurna tidak boleh
ada.
Material untuk Zona-3 harus dihampar secara terus menerus, kurang lebih berupa
lapisan mendatar untuk mencegah terjadinya pemisahan butiran ( segregation) atau
terjadinya formasi rongga. Tebal tiap lapis tidak boleh lebih dari 40 cm (empat puluh
senti meter) sebelum dipadatkan. Apabila permukaan yang dihampar terkontaminasi
oleh material timbunan yang lain, maka permukaan yang dihampar harus dibersihkan
atau dikupas dari material yang menyebabkan kontaminasi sebelum lapis yang
berikutnya dihampar.
Timbunan material secara berurutan harus dilakukan sedemikian sehingga
menghasilkan distribusi material yang paling baik setelah mendapat persetujuan dari
Direksi, dan jika dipandang perlu untuk mencapai tujuan ini, Direksi dapat menunjuk
lokasi timbunan dimana timbunan secara sendiri-sendiri perlu dilakukan.
4.2.4.5 Pemadatan
Tiap lapis material untuk Zona-3 harus dipadatkan sampai kepadatan relatif (relative
density) paling sedikit 70% (tujuh puluh persen) dengan menggunakan alat pemadat
tanpa getar (vibratory roller) dengan berat lebih dari 110 kN (11 ton). Hal ini akan
dapat dilakukan dengan lintasan alat pemadat kurang lebih 4 (empat) kali lintasan
pada setiap jalur (sama dengan lebar sampai panjang dari drum roller) lapisan hingga
(empat) kali lintasan untuk alat pemadatan roller getar, maka tidak ada penyesuaian
harga satuan penawaran yang akan dibuat pada Daftar Kuantitas dan Harga.
4.2.5.1 Umum
Material zona timbunan batu (Zona-5) untuktimbunan bendungan harus diperoleh dari
quarry atau daerah lain yang disetujui oleh Direksi, dan harus berupa campuran batu
yang cukup keras, awet dan bergradasi baik.
Material zona-5 harus berupa campuran pilihan yang mempunyai ukuran partikel
maksimum 75 cm (tujuh puluh lima senti meter), prosentase berat butiran yang
tertahan pada ayakan No.4 (4,76 mm) tidak boleh kurang dari 80 % (delapan puluh
persen), dan prosentase berat butiran yang lolos ayakan No.200 (0,074 mm) tidak
boleh lebih dari 1 % (satu persen).
Pada tempat-tempat dimana Zona-5 berdekatan dengan Zona-3, Zona-4 dan pondasi
bendungan, Penyedia Jasa harus berhati-hati untuk menjamin tidak ada material yang
ukurannya lebih dari 20 cm (dua puluh senti meter) terhampar di lokasi tersebut.
Pondasi di bawah Zona-5 timbunan bendungan harus dipersiapkan sesuai petunjuk
Direksi sehingga permukaan pondasi dapat dipadatkan dan mempunyai lekatan yang
baik dengan lapisan pertama material Zona-5 yang akan dihampar di atasnya.
Material zona-5 tidak boleh dihampar di timbunan bendungan sampai pondasi tersebut
sudah disiapkan dengan baik dan disetujui oleh Direksi.
Gradasi material Zona-5 akan ditetapkan secara pasti oleh Direksi sebelum dimulainya
timbunan bendungan.
4.2.5.2 Penghamparan
Material untuk Zona-5 harus dihampar secara terus menerus, kurang lebih berupa
lapisan horisontal untuk mencegah terjadinya pemisahan butiran (segregation),
kantong-kantong batuan atau terjadinya formasi rongga. Tebal tiap lapis tidak boleh
lebih dari 100 cm (seratus senti meter).
Timbunan material secara berurutan harus dilakukan sedemikian sehingga
menghasilkan distribusi material yang paling baik setelah mendapat persetujuan dari
Direksi, dan jika dipandang perlu untuk mencapai tujuan ini, Direksi dapat menunjuk
lokasi timbunan dimana timbunan secara sendiri-sendiri perlu dilakukan.
4.2.6.1 Umum
Material untuk zona rip-rap (zona pelindung) adalah batu pilihan yang berasal dari
quarry atau dari tempat lain yang disetujui Direksi. Ukuran butir maksimum timbunan
rip-rap adalah 100 cm untuk tebal zona rip-rap 1,0 m dan 60 cm untuk tebal zona rip-
rap 0,60 m. Untuk Zona rip-rap tidak perlu ada pemadatan.
Gradasi material Zona-6 akan ditetapkan secara pasti oleh Direksi sebelum dimulainya
timbunan bendungan.
4.2.6.2 Penghamparan
Apabila pada material yang dihampar terdapat partikel yang lebih besar dari pada
ukuran maksimum yang telah ditetapkan, maka material tersebut harus dibuang
kecuali apabila mendapat persetujuan dari Direksi.
Operasi Penyedia Jasa dalam pengangkutan, penghamparan dan penyelesaian
permukaan kemiringan harus sedemikian sehingga menghasilkan fragmen batu besar
menyebar rata dengan ukuran maksimum membesar ke arah luar kemiringan dan
fragmen batu yang lebih kecil akan mengisi tempat-tempat di antara fragmen batu
yang lebih besar agar menghasilkan ikatan saling mengunci yang baik serta
menghasilkan permukaan yang cukup kasar. Adanya kelompok partikel-partikel yang
lebih kecil dan adanya rongga-rongga yang besar tidak diizinkan.
Material untuk zona rip-rap harus dihampar secara terus menerus, kurang lebih berupa
lapisan mendatar untuk mencegah terjadinya pemisahan butiran ( segregation) dan
formasi rongga besar yang membahayakan. Tebal tiap lapis tidak boleh lebih dari 100
cm (seratus senti meter). Apabila permukaan pondasi yang akan dihampar menjadi
halus atau terkontaminasi sedemikian sehingga menggangu lekatan yang baik dengan
material yang akan dihampar di atasnya, maka permukaan tersebut harus dikasarkan
atau bagian yang terkontaminasi harus dibuang agar mendapatkan lekatan yang baik
dengan material selanjutnya yang akan dihampar.
4.2.7.1 Umum
4.2.7.2 Peralatan
1) Sumber Material
Material untuk pelaksanaan pengujian timbunan harus didapat dari borrow area,
tempat quarry yang telah disetujui atau tempat lain yang ditunjuk oleh Direksi.
2) Proses Material
Untuk material yang harus diproses sampai ke gradasi yang diperlukan di tempat
pemecahan batu, penyesuaian-penyesuaian metode campuran dasar harus dibuat
sebagaimana perlu dan tidak ada tambahan biaya sehubungan dengan perbaikan
kekurangan yang dinyatakan oleh prosedur pengujian, dan tambahan pengujian
harus dibuat sebagaimana perlu dalam mengevaluasi metode yang dimodifikasi.
Apabila, selama pelaksanaan pekerjaan, prosedur pencampuran dimodifikasi,
percobaan tambahan harus dilaksanakan sebagaimana perlu untuk evaluasi
metode dan pengaruh modifikasi pada penghamparan, penyebaran dan
pemadatan sebelum mendapat persetujuan.
3) Persiapan Lapisan Bawah (Sub-Grade)
Lapisan bawah pada setiap lokasi percobaan timbunan harus dibersihkan dari
tumbuhan dan semua kotoran dan material yang tidak memenuhi syarat. Daerah
pengujian harus dibuat miring seperlunya untuk menyediakan permukaan untuk
pengaliran air (drained) yang cukup layak untuk pengujian. Apabila permukaan di
setiap lokasi pengujian timbunan telah dibersihkan, dibuat miring dan disetujui
oleh Direksi, lapisan bawah (sub-grade) harus dipadatkan sesuai dengan petunjuk
Direksi.
4) Penghamparan dan Penyebaran
Material harus dihampar dan disebar pada lapisan yang seragam di semua arah
melebar dan memanjang daerah pengujian timbunan. Tebal lapisan akan
ditentukan oleh Direksi. Ukuran fragmen maksimum yang diizinkan pada lapisan
yang akan dipadatkan harus seperti yang telah ditentukan dan harus tidak
melebihi tebal lapisan. Metode yang dipergunakan untuk pengangkutan,
penghamparan dan penyebaran harus mempunyai tipe yang akan dapat
4.2.7.4 Pengujian
Tidak ada pembayaran terpisah yang perlu dibuat untuk percobaan timbunan maupun
untuk tambahan percobaan timbunan. Biaya untuk pelaksanaan percobaan timbunan
maupun tambahan percobaan timbunan untuk tiap-tiap bagian zona termasuk biaya
pembongkarannya seperti diperintahkan oleh Direksi harus sudah termasuk dalam
harga satuan untuk tiap zona timbunan bendungan sebagaimana dalam penawaran
pada Daftar Kuantitas dan Harga.
4.2.8.1 Umum
No
Zona Material Jenis Tes Frekuensi
.
Specifik gravity 1 x tes tiap 20.000 m3
Atterberg limit 1x tes tiap 20.000 m3
Gradasi + hydrometer 1x tes tiap 20.000 m3
Specifik gravity
1 x tes tiap 15.000 m3
Gradasi
1 x tes tiap 20.000 m3
Tidak ada pembayaran terpisah akan dibuat, untuk pengujian yang diperlukan dalam
ayat ini. Biaya yang dikeluarkan oleh Penyedia Jasa untuk melaksanakan pengujian ini,
harus sudah termasuk dalam harga satuan penawaran yang dipakai untuk pelaksanaan
timbunan bendungan dalam Daftar Kuantitas dan Harga.
Pengoperasian borrow area harus merupakan tanggung jawab Penyedia Jasa di bawah
petunjuk Direksi.
Material Zona-1 didapat dari Borrow Area seperti ditunjukkan pada Gambar atau atas
petunjuk Direksi.
Pengujian material di borrow area dilakukan sesuai Standar Nasional Indonesia di bawah
petunjuk Direksi.
Batas garis-garis pada Borrow Area seperti ditunjukkan pada Gambar hanya merupakan
pendekatan saja, dan mungkin dapat diperluas apabila diperlukan. Dalam hal dapat
diperluas, Penyedia Jasa tidak berhak untuk mengajukan tambahan biaya di atas harga
satuan dalam penawaran seperti dalam Daftar Kuantitas dan Harga, untuk material
tersebut.
Borrow Area harus dibersihkan dan dikupas (stripping) seperti disyaratkan pada Sub-bab
4.1.2 pada Spesifikasi ini sampai kedalaman seperti ditunjuk oleh Direksi. Penyedia Jasa
diharuskan menjaga semua daerah permukaan yang dikupas agar bebas dari tumbuhan
sampai operasi penggalian di borrow area selesai. Material yang diperoleh dari stripping
harus sementara ditempatkan di tempat yang berdekatan dengan borrow area dan
mendapat persetujuan dari Direksi. Apabila di borrow area ditemukan material yang
tidak layak atau tidak diperlukan untuk pelaksanaan yang permanen, maka material
tersebut harus dibiarkan ditempatnya atau digali dan ditempatkan di daerah yang
ditunjuk untuk penempatan material hasil kupasan ( stripping), sebagaimana ditunjuk
oleh Direksi.
Atas persetujuan Direksi, Penyedia Jasa akan mengatur urutan dan kedalaman operasi
penggalian di borrow area sedemikian untuk menjamin agar gradasi material dapat
diterima ketika dipadatkan.
Borrow area harus dioperasikan sedemikian sehingga tidak mengganggu kegunaan
maupun merusak pemandangan bagian Proyek. Bentuk dan lokasi material hasil
stripping maupun material yang tidak layak dipakai dari borrow area harus diatur
sedemikian sehingga dapat menimbulkan erosi sekecil mungkin.
Apabila di borrow area ditemukan ada butiran yang menpunyai ukuran lebih dari 10 cm
(sepuluh sentimeter), material tersebut harus dibuang oleh Penyedia Jasa baik di
Borrow Area maupun di lokasi timbunan bendungan sebelum material digilas dan
dipadatkan.
Selama pengoperasian borrow area dan pengangkutan material, Penyedia Jasa harus
melakukan tindakan yang perlu untuk pengawasan terhadap debu di sekitar borrow area
dan di sepanjang jalan.
Setelah penggalian di borrow area selesai, material hasil stripping (termasuk material
yang tidak layak dipakai) harus dikembalikan ke borrow area, pada saat akan ditutup
sebagaimana perintah Direksi untuk mencegah bahaya terhadap manusia maupun
binatang ternak.
Apabila pada lokasi borrow area (sebelum atau selama operasi penggalian) terdapat
kelembaban yang berlebihan, maka atas ketentuan Direksi, suatu langkah tindakan
harus diambil untuk mengurangi kelembaban seperti: dengan penggalian secara selektif
untuk menjamin material yang lebih kering, dengan menganginkan, dengan
menempatkan material yang kedapatan mengandung kelembaban yang berlebihan dan
membiarkannya kering, atau dengan cara lainnya. Penyedia Jasa tidak berhak untuk
mendapatkan tambahan harga satuan penawaran pada Dafar Kuantitas dan Harga
untuk material Zona-1, sehubungan dengan kesulitan yang timbul akibat adanya
material yang basah di borrow area.
Penyedia Jasa akan diminta untuk menggali material yang layak dipakai dalam jumlah
yang cukup untuk menyelesaikan timbunan bendungan sesuai dengan spesifikasi-
spesifikasi ini, tanpa menghiraukan apakah keadaan basah kerena air tanah, hujan,
kesulitan pengeringan, atau untuk alasan yang lain.
Untuk menghindari terjadinya genangan air di borrow area, saluran-saluran drainasi dari
borrow area ke saluran pembuang yang terdekat harus digali oleh Penyedia Jasa dimana
menurut Direksi saluran drainasi tersebut diperlukan. Apabila diperlukan, Penyedia Jasa
harus melindungi borrow area untuk mencegah erosi yang berlebihan dengan membuat
saluran-saluran drainasi, plengsengan, dan lain-lain.
Penyedia Jasa harus bertanggung jawab terhadap desain, membuat dan memelihara
jalan sementara untuk borrow area untuk kepuasan Direksi. Tidak ada tambahan biaya
untuk pekerjaan ini. Biaya untuk semua tenaga kerja, material dan peralatan untuk
pelaksanaan pekerjaan ini harus sudah termasuk dalam biaya untuk pekerjaan yang
sesuai dengannya dalam penawaran seperti tercantum pada Daftar Kuantitas dan
Harga.
Tidak kurang dari 60 (enam puluh) hari sebelum beroperasi, Penyedia Jasa diharuskan
menyerahkan ke Direksi untuk mendapatkan persetujuan mengenai detail usulan
metoda cara bekerja di borrow area, termasuk urutan pengoperasian, tinggi galian,
letak berm dan tata letak borrow area yang diusulkan. Berm horisontal harus dibuat
pada interval yang teratur dan borrow area harus ditinggal dalam keadaan yang rapi
dan aman menurut kepuasan Direksi.
Penyedia Jasa harus mengambil tindakan pencegahan yang diperlukan setiap saat untuk
menjamin terhadap keamanan umum dan keamanan personil, peralatan dan harta milik
lainnya yang berada di dekat dan di dalam borrow area.
Penyedia Jasa tidak diperbolehkan me-ngambil material dari borrow area untuk
keperluannya sendiri tanpa mendapat persetujuan dari Direksi. Jika diperintah-kan oleh
Direksi, material galian dari borrow area oleh Penyedia Jasa digunakan untuk
keperluannya sendiri, dimana material tersebut dapat dipergunakan pada pekerjaan
yang permanen, maka harus diperhitungkan tersendiri.
Biaya semua pekerjaan (kecuali stripping dan pembuangan material yang tidak layak
dipakai pada borrow area) termasuk akan tetapi tidak terbatas pada galian, drainasi,
memelihara kemiringan yang stabil dan seragam, tindakan konservasi tanah, dan
pekerjaan phisik lain yang dilakukan di borrow area, harus sudah termasuk dalam harga
satuan untuk pelaksanaan zona inti kedap air (Zona-1) di timbunan bendungan
sebagaimana disebut dalam penawaran pada Daftar Kuantitas dan Harga.
Pengukuran untuk pembayaran material yang harus dibersihkan dan dikupas ( clearing &
stripping) dari borrow area akan dibuat seperti ditentukan pada Sub-bab 4.1.2.
Tidak ada pengukuran dan pembayaran terpisah akan dibuat, untuk material yang tidak
layak dipakai yang harus dibuang dari borrow area dan ditempatkan pada daerah yang
ditunjuk untuk material hasil stripping. Biaya yang diperlukan untuk galian dan
penempatan material yang tidak layak dipakai pada daerah yang ditunjuk untuk material
hasil stripping, harus sudah termasuk pada harga satuan pada macam pekerjaan yang
sesuai dalam penawaran dan tercantum pada Daftar Kuantitas dan Harga.
Ketentuan-ketentuan yang dapat dipakai yang berhubungan dengan pekerjaan galian
yang termasuk pada Sub-bab 4.1 Spesifikasi ini, harus dipatuhi sepenuhnya selama
periode Penyedia Jasa beroperasi di borrow area.
Penyedia Jasa diharuskan membuat drainasi tangkapan (catch drains) atau bentuk
saluran drainasi lainnya bilamana diperlukan, untuk mengalirkan aliran permukaan
(surface run-off) dari tempat quarry.
Ketentuan-ketentuan yang dapat dipakai yang berhubungan dengan pekerjaan galian
yang termasuk pada Sub-bab 4.1 Spesifikasi ini harus diikuti sepenuhnya oleh Penyedia
Jasa selama periode mengoperasikan quarry.
Penyedia Jasa harus bertanggung jawab terhadap perencanaan, pembuatan dan
pemeliharaan jalan sementara ke quarry untuk kepuasan Direksi. Biaya untuk semua
tenaga kerja, material dan peralatan untuk pelaksanaan pekerjaan ini harus sudah
termasuk dalam biaya untuk pekerjaan yang sesuai dengannya dalam penawaran
seperti tercantum pada Daftar Kuantitas dan Harga.
Paling lama 60 (enam puluh) hari sebelum beroperasi quarry, Penyedia Jasa diharuskan
menyerahkan ke Direksi untuk mendapatkan persetujuan mengenai usulan metoda kerja
di borrow area, termasuk urutan pengoperasian, tinggi galian, letak berm dan tata letak
quarry, dll. Kecuali apabila mendapat persetujuan dari Direksi, semua kemiringan galian
yang sudah selesai tidak boleh lebih terjal dari 1 Vertikal ke 0,75 Horizontal (1V : 0,75H)
setelah pengoperasian quarry selesai. Berm horisontal harus dibuat pada interval yang
teratur dan quarry harus ditinggal dalam keadaan yang rapi dan aman menurut
kepuasan Direksi. Penyedia Jasa harus mengajukan detail pengujian peledakan ( blasting
test) dan bahan peledak bilamana perlu ke pada Direksi untuk mendapatkan
persetujuan.
Penyedia Jasa harus mengambil tindakan pencegahan yang diperlukan setiap saat untuk
menjamin terhadap keamanan umum dan keamanan personil, peralatan dan harta milik
lainnya yang berada di dekat dan di dalam daerah quarry.
Penyedia Jasa tidak diperbolehkan mengambil material dari quarry untuk keperluannya
sendiri tanpa mendapat persetujuan dari Direksi. Jika diperintahkan oleh Direksi,
material galian dari quarry oleh Penyedia Jasa digunakan untuk keperluannya sendiri,
dimana material tersebut dapat dipergunakan pada pekerjaanpermanen, maka harus
diperhitungkan tersendiri.
Setelah penggalian di quarry selesai, material yang tidak layak dipakai yang mungkin
telah dipindah atau ditempatkan di lokasi dekat quarry, maka harus dikembalikan ke
quarry bilamana perlu. Pada saat tempat quarry akan ditutup sebagaimana perintah
Direksi, untuk mencegah bahaya terhadap manusia maupun binatang ternak.
Biaya semua pekerjaan di quarry (kecuali pembersihan dan pengupasan) sudah
termasuk akan tetapi tidak terbatas pada galian, drainase, memelihara kemiringan yang
stabil, dan pekerjaan fisik lain yang dilakukan di quarry, harus sudah termasuk dalam
harga satuan untuk macam pekerjaan yang sesuai, seperti pelaksanaan Zona-5, dan
Zona-6 untuk timbunan bendungan, agregat beton, agregat lapis dasar (base course)
dan lapis permukaan (surface course) untuk jalan, dan lain-lain., sebagaimana disebut
dalam penawaran pada Daftar Kuantitas dan Harga.
BAB V
PEMBORAN DAN GROUTING
5.1 UMUM
Pekerjaan yang termasuk dalam Bab ini meliputi penyediaan semua tenaga kerja,
peralatan dan material, dan kinerja seluruh pekerjaan yang diperlukan untuk pemboran
melalui beton atau batu, pembersihan dan pengujian tekanan lubang grouting dan
pengadaan, pengangkutan, pencampuran dan penyuntikan grouting;
material
pengadaan dan instalasi pipa grouting, headers, risers, groove (galur) dan grouting
outlet; pemboran inti dan pengujian tekanan air pada lubang uji; semuanya seperti
yang ada pada Gambar atau sesuai petunjuk Direksi dan yang ditentukan berikut.
Penyedia Jasa akan mempekerjakan Sub-Penyedia Jasa spesialis yang disetujui untuk
melaksanakan pekerjaan grouting kecuali jika dia dapat menunjukkan kinerja yang
bagus kepada Direksi bahwa dia dapat melaksanakan pekerjaan serupa sebelumnya
dan dia memiliki peralatan dan staff terampil yang diperlukan. Penyedia Jasa akan
bertanggung jawab untuk pengerjaan dan pelaksanaan yang tepat pada semua kelas
pekerjaan pemboran dan grouting.
Curtain grouting akan dilaksanakan untuk tujuan membentuk zona permeabilitas air
rendah di batuan pondasi bendungan dan bangunan sekitarnya dengan menyuntikkan
semen grouting dengan tekanan tertentu kedalam lubang bor untuk mengisi adanya
retakan dan patahan pada batuan pondasi.
Rim grouting akan dilaksanakan jika diperlukan untuk tujuan memperluas Curtain
grouting diluar ujung puncak bendungan terutama pada lokasi terowong yang
berbatasan dengan inti kedap air.
Slush grouting akan dilaksanakan untuk tujuan menimbun dengan semen atau mortar
grout setiap lubang pada permukaan batuan pondasi untuk daerah inti kedap air untuk
menghindari rembesan atau kebocoran arus air agar tidak membentuk kontak yang
bahaya dengan dasar inti kedap air.
Backfill grouting akan dilaksanakan untuk tujuan menimbun lubang antara lapisan
beton pada adit dan permukaan batu galian untuk menyatukan lapisan beton dan batu
sekitarnya dengan menyuntikkan cement grout atau mortar grout ke dalam lubang
dibelakang lapisan.
Contact grouting akan dilakukan untuk tujuan menimbun lubang antara permukaan
bagian dalam pada lapisan beton pada konduit dan pada sumbat atau antara pipa baja
dan encasing betonnya dan jenis timbunan beton lainnya dengan alat injeksi semen
atau grouting mortar melalui pipa yang diletakkan dalam beton, atau melalui lubang
yang dibor dalam beton.
Lubang uji pengeboran inti akan dilaksanakan untuk tujuan penyelidikan kondisi
geologi batu pondasi dan batuan disekitar bangunan bawah tanah yang akan
digrouting dan untuk menyelidiki pengaruh grouting .
Sebelum dimulainya setiap pemboran dan grouting, Penyedia Jasa harus menyerahkan
program detail yang berisi perintah pekerjaan yang dia usulkan dan detail lengkap
material yang diusulkan dan peralatan termasuk lay out-nya kepada Direksi untuk
meminta persetujuan. Penyedia Jasa akan menyediakan duplikat catatan akurat untuk
Direksi setiap hari atas semua pelaksanaan grouting yang dilakukan hari sebelumnya.
Jika grouting di lubang sudah diselesaikan, Penyedia Jasa akan memberikan duplikat
catatan lengkap kepada Direksi tentang pekerjaan grouting pada lubang tersebut.
Catatan tersebut akan dilengkapi dengan duplikat grafik dari pencatat pengukur
tekanan otomatis.
Consolidation grouting, Curtain grouting dan grouting lainnya yang diikuti dengan
pengujian tekanan air pada lubang pengeboran akan disesuaikan dengan petunjuk
Direksi. Tujuan dari pengujian ini adalah untuk mendapatkan informasi kualitas batu
untuk menentukan konsistensi grouting yang digunakan dan untuk membasahi
permukaan lapisan batu untuk menghindari penyegelan prematur pada lapisan dengan
menebalkan campuran grouting.
Semua lubang bor di lokasi bendungan akan ditimbun dengan material grouting yang
tebal setelah pelaksanaan grouting dirampungkan, sesuai dengan petunjuk Direksi.
Campuran air untuk grouting harus air segar, bersih dan bebas dari zat berbahaya
seperti minyak, asam, alkali, garam, zat organic atau berbahaya lainnya.
Semua semen untuk grouting harus mempunyai kualitas yang setara dengan semen
Portland jenis biasa atau jenis I atau II yang ditetapkan dalam JIS R 5210 atau desain
ASTM C150 dan/atau sesuai petunjuk Direksi.
Jika pasir ditambahkan pada material grouting, maka pasir tersebut harus bersih,
terdiri atas partikel batu yang kuat, bebas dari gumpalan tanah liat dan zat asing
lainnya dan dengan ukuran butiran yang disetujui oleh Direksi.
Isian mineral untuk grouting, bentonite, dll. akan digunakan sesuai petunjuk Direksi.
Penyedia Jasa harus menyerahkan dalam penawarannya material alternatif yang
diusulkan dengan informasi lengkap. Prosedur pencampuran isian mineral akan
ditentukan oleh kondisi lapangan dan sesuai petunjuk Direksi.
Ketentuan untuk jenis alat pemercepat pada campuran grouting akan ditentukan oleh
Direksi.
5.3 PERALATAN
Semua peralatan yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan akan disediakan oleh
Penyedia Jasa.
Untuk curtain grouting dan rim grouting, peralatan pengeboran yang mampu
mengebor hingga kedalaman 100 m akan digunakan. Bor bit dengan diameter
tak kurang dari 45 mm sesuai petunjuk Direksi. Deviasi lubang bor, sesuai
dengan posisi yang direncanakan tidak boleh melebihi 3% dari bagian
melintangnya.
Kecuali jika diminta oleh Direksi, pengeboran tersebut akan dilakukan tanpa
pengambilan contoh. Alat pemboran yang digunakan tipe rotary atau tipe
percussion atau sesuai petunjuk Direksi.
Jika dalam pemboran perkusi, bit dalam bentuk yang tepat harus mempunyai
pergerakan rotasi yang cukup, agar pada saat pengeboran lubang,
dindingnya agak halus untuk dapat dipasang dengan baik pada packer
(menghindari gejala galur helocoidal di dinding lubang yang dibor).
Pada saat palu perkusi atau bor wagon digunakan, pemboran harus
dilaksanakan dengan tekanan air dan jumlah yang cukup untuk memastikan
pembersihan yang efisien pada lubang dan untuk sedimen selanjutnya
(jumlah minimum air outflow adalah 0.5 liter untuk lubang 45 mm).
Untuk blanket grouting, lubang akan dibor dengan peralatan pemboran rotary
dan/atau perkusi standar yang mampu mengebor hingga kedalaman 15 m,
dengan diameter lubang tak kurang dari 45 mm. Bor perkusi akan dilengkapi
dengan water swivel atau alat lainnya untuk peng-gelontoran lubang secara
terus menerus.
Untuk pemboran inti pada lubang uji, peralatan pemboran rotasi standar yang
mampu membor hingga kedalaman tak kurang dari 100 m akan digunakan.
Barrel inti dipakai dari “jenis swivel tabung ganda atau triple” atau “jenis
wireline”. Untuk mendapatkan inti tinggi dari daerah batu lapuk halus, barrel
inti mata air dengan jenis retractor akan disiapkan. Diameter lubang pemboran
inti tak boleh kurang dari 65 mm. Penyedia Jasa akan menyerahkan detail
diameter pemboran yang diusulkan untuk digunakan memastikan inti
maksimum.
Peralatan pengujian tekanan air meliputi jenis packer atau rakitan uji tekanan
air jenis packer ganda, fasilitas penyimpanan air, pengukur arus, pengukur
tekanan termasuk pengukur protector, katup, selang karet, perabot lainnya dan
pompa yang mampu menghasilkan sekurang-kurangnya 100 liter air/menit
pada tekanan maksimum tak kurang dari 2.000 kPa (kira-kira 20 kg/cm2) dan
menjaga tekanan konstan. Packer secara mekanis akan mengembang dari jenis
lingkar karet dan atau jenis sleeve (packer udara) dengan ukuran yang
disesuaikan dengan diameter lubang bor. Jenis packer bervariasi untuk
menyesuaikan dengan kondisi batu, sesuai petunjuk Direksi.
Water meter harus mampu menahan tekanan air sampai 20 kg/cm 2 (bar)
dengan penyaluran air paling sedikit 6 liter/detik. Dial gauge harus dilengkapi
dengan accumulative totalizer dan knob reset. Meteran air harus mampu
membaca paling tidak 9999 liter dengan dial graduated 1 (satu) liter. Strainer
yang mempunyai cleaning valve dapat disetujui untuk meteran airnya agar
mencegah pasir atau abrasi dari partikel yang masuk ke instrumentasi.
Valve cut-off yang cepat diperlukan dalam meteran tersebut. Kontraktor harus
mengetes ketelitian meteran air secara periodik dan diadakan perbaikan
sehingga ketelitiannya harus dalam 2%.
Agitator grout harus mempunyai paddle type yang biasa digunakan untuk
menggerakan/memutar semen grout. Pengukuran dan peralatan untuk
pencampuran additive harus disediakan pada tiap mixer.
Fasilitas akan selalu dipelihara dalam kondisi pelaksanaan kelas satu dan lubang
grouting yang hilang atau rusak karena kegagalan mekanis pada peralatan atau
ketidakcukupan penyediaan grouting akan dibor ulang dengan biaya
ditanggung Penyedia Jasa.
Katup lubang grouting akan diletakkan antara manipol dan penghubung packer,
atau pada pentil grouting (nipple). Dua katup pengontrol akan diletakkan pada
manipol sebagai katup jalur suplai, dan katup jalur sebaliknya. Pengukur
tekanan diletakkan pada pompa grouting. Pengukur tekanan lainnya diletakkan
antara katup lubang grouting dan bagian atas lubang yang menunjukkan
tekanan di lubang. Jalur balik (kembali) akan tidak menunjukkan injeksi
simultan pada beberapa lubang bor dari pompa tunggal yang diijinkan.
Semua sisa galian, lapukan, serpihan dan kotoran-kotoran harus dibersihkan secara
manual atau dengan peralatan. Pencukilan (chipping), penyapuan (brooming),
penyemprotan dengan air (water jetting) maupun peniupan dengan udara (air jetting)
perlu dilakukan setelah pekerjaan dengan alat berat dan peledakan selesai.
Pengujian ditempat (insitu test) harus dilakukan apabila ditemui gua (cavity) perlu diuji
dengan pengisian air apakah lubang buntu atau bagian dari gua yang besar. Begitu
pula apabila ditemui zona lemah yang telah terisi lempung perlu ditelusuri
penyebarannya dan sifat fisik serta mekanisnya.
Seperti terlihat dalam penampang tipikal dibawah, perbaikan pondasi permukaan harus
dilakukan disesuaikan dengan cacat batuan yang dijumpai.
Batuan dasar pondasi retak terbuka, mengisinya dengan pasir dan pecahan batu. Pada
bendungan tanah homogen, harus mendapat perhatian khusus, agar butiran-butiran
tanah tidak lolos/tercuci melalui retakan batuan tersebut, bersamaan dengan aliran
rembesan.
Slush grouting pada rekahan terbuka zone inti pada pondasi rock
Pada tebing rekahan yang terbuka, diisi dengan pasir dan gravel, kemudian dipasang
pipa grouting dan pipa ventilasi, dan kemudian digrouting. Grouting dengan tekanan
rendah dilakukan setelah permukaan rekahan ditutup dengan beton.
Pipa Ventilasi
Tutup Beton
Diameter lubang tak boleh kurang dari 45 mm. Kedalaman akhir lubang
biasanya 5 m dibawah permukaan batu dan maksimal 10 m jika diperlukan.
Penggunaan bentonite dan rod dope, rod grease atau pelumas lainnya pada
rod bor tidak akan diijinkan.
Slurries dan mortar grouting akan diuji oleh Penyedia Jasa di laboratorium
yang disiapkan di lapangan dengan biayanya sendiri dan dilengkapi dengan
semua tes dan pengukuran yang diperlukan. Penyedia Jasa akan
menyerahkan proposalnya untuk konsentrasi slurries dan mortar grouting
untuk pekerjaan kepada Direksi untuk mendapat persetujuan.
Pada saat tekanan maksimum yang diijinkan sudah dicapai, injeksi grouting
dilanjutkan hingga diperoleh tekanan yang sama dengan mengatur katup
jalur balik, dan menjaga konsentrasi yang sama, sampai rata- rata injeksi
menurun dibawah 0,2 liter per menit. Kemudian, konsentrasi grouting akan
diturunkan lagi hingga perbandingan air/semen 10:1, dan injeksi akan
diteruskan dengan tekanan maksimum yang diperboleh-kan selama 10
menit. Jika rata-rata injeksi masih dibawah 0,2 liter per menit, setelah 10
menit injeksi, katup suplai akan ditutup, dan jika tekanan maksimum yang
diperbolehkan dijaga pada batas ini selama 10 menit, grouting akan
diselesaikan.
Jika tekanan lebih rendah selama injeksi akhir pada grouting 10:1 atau
selama 10 menit terakhir tanpa injeksi, seluruh proses grouting akan
dimulai lagi, dengan menggunakan konsentrasi encer pada awalnya.
alasan lain, untuk lebih dari satu jam, grouting yang disiapkan di mixer/
pencampur akan dibuang.
Jika kualitas grouting yang disiapkan kurang baik menurut penilaian Direksi,
maka akan dibuang.
Diameter lubang tidak boleh kurang dari 45 mm. Kedalaman tiap lubang
seperti yang ada pada Gambar dengan kedalaman maksimum 50 m.
Lubang dibuat vertikal atau miring pada sudut tertentu seperti yang ada
pada Gambar.
Daerah pertama terdiri atas tahapan yang mencakup 5 bagian yang diukur
dari permukaan dasar batuan. Semua lubang grouting dalam daerah yang
dibagi pada pondasi bendungan, sesuai petunjuk Direksi akan di grouting
untuk daerah pertama sebelum pemboran daerah selanjutnya.
Untuk lubang sekunder dan tersier pada daerah kedua, grouting akan
dilakukan dengan menaikkan tahapan, jika disetujui Direksi. Metode ini
akan mengebor lubang hingga kedalaman akhir yang ditentukan,
selanjutnya grouting dengan tahap 5 m dengan menaikkan packer dari
bawah ke atas lubang.
Penggunaan bentonite, rod dope, rod grease atau pelumas lainnya pada rod
bor tidak diijinkan.
Packer harus dipasang 0,5 m di atas bagian atas bagian yang di grouting.
Pada tahap pertama, packer akan diatur dalam lantai beton (grouting cap),
atau jika tidak ada tutup beton, pada 0,5 m dari permukaan batuan.
Rata-rata kontrol injeksi dan tekanan grouting selama proses grouting akan
dilakukan sesuai petunjuk Direksi.
Blanket grouting akan dilakukan di pondasi daerah inti kedap air pada
bendungan. Lubang, dengan kedalaman 5 m pada batu, akan disusun pada
jarak 2 - 3 m pada garis parallel pada garis curtain grouting dan pada jarak
masing- masing 2 m atau sesuai dengan hasil uji grouting, seperti yang ada
pada Gambar.
Diameter lubang tak boleh kurang dari 45 mm. Blanket grouting akan
dilakukan sebelum dimulainya Curtain grouting.
Rim grouting akan dilakukan untuk tujuan memperluas curtain grout kedepan
sayap lokasi bendungan atau area lain sesuai petunjuk Direksi. Lubang akan
direncanakan di jalan yang sama seperti curtain grouting. Ukuran lubang,
prosedur pengeboran dan grouting sama seperti yang dijelaskan pada Sub-bab
5.4.2 tentang curtain grouting.
Slush grouting akan dilakukan untuk tujuan menimbun dengan grouting setiap
lubang di permukaan pondasi batu untuk daerah inti kedap air atau bangunan
lainnya.
Semen atau mortar grout akan di sapu kedalam permukaan pondasi dengan
sapu atau objek lainnya, sehingga dapat menutup seluruh retakan, celah dan
ketidaksempurnaan minor di permukaan batu.
Grouting akan diinjeksi melalui sistem pipa grouting yang ditanam di beton
dan melalui lubang yang ada pada pipa baja.
Outlet grouting dari jenis yang disetujui akan disediakan dalam posisi dan
Groove, jika perlu akan disediakan pada lapisan konduit atau di batian dan
di sambungan kontraksi pada steker beton dengan posisi dan sedemikian
rupa sesuai Gambar atau petunjuk Direksi. Groove akan ditutup dengan
pelat baja dengan pipa riser yang di las pada tiap ujungnya.
Tak ada sistem pipa grouting terpisah yang diperlukan untuk Contact
Grouting dengan menimbun void (ruang kosong) pada beton encasing
dibelakang pipa baja. Grouting akan dibuat melalui lubang grouting yang
ada pada pipa baja oleh Penyedia Jasa lain.
Grouting
Grouting akan diinjeksi melalui header suplai. Pada saat grouting yang
diinjeksi bocor dari ujung headers, katup yang dikaitkan pada header
tersebut akan ditutup satu per satu, sampai semua katup headers tertutup.
Pada saat tekanan maksimum yang diperbolehkan tercapai dan nilai injeksi
turun sampai nol (0), katup header suplai akan akan ditutup. Grouting
kemudian diinjeksi melalui lubang headers sampai tingkat injeksi turun
hingga mencapai titik nol (0) dengan tekanan maksimum yang
diperbolehkan. Setelah semua proses yang digambarkan diatas selesai,
semua katup akan ditutup. Grouting akan diselesaikan jika tekanan
maksimum dijaga selama 10 menit.
Katup headers tidak akan dibuka sampai grouting yang diinjeksi diset
(diatur) dan tidak mengalir dengan pengenduran tekanan tersebut.
Pada saat grouting yang diinjeksi bocor melalui retakan, patahan, dll. dalam
rangkaian grouting, kebocoran tersebut harus disumbat secara efektif
sesuai petunjuk Direksi.
Penyedia Jasa akan menyimpan core box, untuk Direksi dari setiap lubang yang
dibor yang mana akan dicatat koordinatnya, lokasi, elevasi dan kedalaman final
dari lubang, sifat batuan yang dibor dan data-data lain yang ada yang biasanya
dicatat pada log lubang bor, seperti ditemukannya inti lubang persentasinya,
RQD nya dsb.
Contoh inti harus diletakkan pada kotak kayu dengan tutup berengsel yang
disediakan oleh Penyedia Jasa. Contoh inti masing-masing lubang dipisah-
pisahkan dalam kotak dengan pembatas dan akan diidentifikasikan dengan
memakai label kayu dimasukkan di ujung lubang, sehingga kedalaman lubang
bisa ditandai.
Semua kotak contoh inti ditandai dengan jelas dengan jumlah lubang dimana
contoh inti tersebut diambil serta tanggal pemborannya. Setelah pemeriksaan
contoh inti dan pekerjaan logging selesai dikerjakan, core box akan dikirim oleh
Penyedia Jasa ketempat penyimpanan di lokasi proyek seperti ditunjukkan oleh
Direksi.
Sebelum core box disimpan semua contoh inti harus difoto warna dengan skala
yang diperkecil yaitu 1:7 sehingga detail tanda dalam kotak akan terlihat pada
foto. Skala linier akan tercakup dalam foto. Penyedia Jasa harus menyerahkan
satu foto negatif dan 2 foto positipnya setiap foto kepada Direksi. Contoh inti
harus dicuci sebelum difoto dan ketika difoto harus masih lembab sehingga
sifat batuan dan ciri- cirinya tampak jelas.
Pengujian tekanan air di lubang uji dilaksanakan pada descending stage yang
panjangnya 5 m atau kurang dari 5 m seperti yang disarankan Direksi.
Lubang tes harus termasuk lubang contoh, lubang kontrol terhadap akibat dari
grouting yang harus digrouting dengan langkah turun setiap 5 m kecuali jika
diarahkan oleh Direksi, tetapi pemboran ke arah atas untuk mendapatkan
konfirmasi zona geologi lubang drainase tidak perlu di grouting.
Di dalam tes lubang pemboran inti atau lubang lainnya yang disetujui oleh
Direksi, tes tekanan air akan dilaksanakan untuk kepentingan menaksir kondisi
batuan sebelum dan sesudah grouting. Packer akan di set dengan kuat sekitar
0,5 m di atas permukaan yang harus dites dan air bersih harus dipompa ke
dalam lubang di bawah tekanan yang konstant yang akan dikontrol dengan
pengaturan katup saluran. Injeksi air tersebut kontinyu untuk sekurang-
kurangnya 10 menit di bawah suatu tekanan tertentu setelah injeksi tersebut
berjalan stabil.
Sebagian besar tetapi tidak secara khusus di dalam beberapa pengeboran inti
(tidak lebih dari 7) tekanan berbeda sesuai arahan Direksi, akan diterapkan di
dalam urutan masing-masing langkah. Tekanan tidak boleh melebihi tekanan
maksimum yang diijinkan untuk menekan grouting atau tidak boleh lebih dari
1.000 kPa kecuali jika ditentukan oleh Direksi.
Penyedia Jasa harus membuat catatan data setiap tes termasuk jumlah lubang,
langkah, elevasi dari manometer elevasi water table, posisi dari packer,
tekanan, kecepatan injeksi, dll. Kehilangan produksi energi selama tes antara
manometer dan bagian tes harus diperhitungkan.
Untuk tes tekanan air dengan beberapa tekanan yang berbeda, hasil tes
tekanan airnya harus diberikan dalam bentuk grafik, yang mana semuanya
dalam skala yang sama ditunjukkan dalam absis tekanan efektif setiap tahapan,
diambil untuk mempertimbangkan energi tetap dan kehilangan energi dan
diordinat tingkat aliran keluar air dalam ukuran liter per menit dan per meter.
Grafik untuk lubang pengeboran yang sama akan dilampirkan log geologi.
Zona sesar yang memotong pengelak dan pelimpah (sesar F3 dan F4) akan
dilakukan perbaikan pondasi dengan grouting konsolidasi dan kalau zonanya
lebar material hancuran (weak zone) akan diganti dengan beton yang akan
disesuaikan dengan kedalaman kondisi zona hancurannya.
Untuk zona sesar didaerah genangan (F1 dan F2) yang berpotensi
menimbulkan bocoran waduk akan dilakukan dengan penimbunan blanket cley
selebar zona hancur
Maksud dan tujuan dari test pelaksanaan test grouting (sementasi) adalah
untuk mendapatkan gambaran yang lebih detail mengenai pengaturan jarak
dan pola lubang grouting, besarnya tekanan injeksi pada waktu pelaksanaan,
banyaknya material yang akan digunakan dalam pelaksanaan sementasi nanti
dan juga jenis alat yang akan digunakan.
Test Grouting dilaksanakan pada poros bendungan yaitu Sandaran Kiri pada
pondasi batugamping. Daerah pengetesan dikupas tanah penutupnya (soil)
hingga tersingkap batuan dasarnya dan membentuk tempat yang cukup datar
kurang lebih 20 m x 15 m. Pengukuran geodetik dilakukan untuk menentukan
titik-titik bor.
Lokasi test grouting ditentukan dari kondisi geologi melintang poros bendungan
dan uji permeabilitas / Lugeon dari lubang bor investigasi sebelumnya (profil
Lugeon).
Pengaturan jarak dan pola lubang disusun seperti pada gambar berikut ini.
4,00
m
G3 D/S
G4 CH-2
CH-1
G1 G2
8.0 m
Catatan :
Meterial yang digunakan untuk test grouting adalah semen (PC), air, bentonit
(10% berat semen) dan ditambah zat warna. Zat warna larutan Phenolphtaline
merah (C2OH14O3) ditambah sebanyak 3% berat semen, yang berfungsi untuk
mengetahui jangkauan penyerapan campuran grouting.
Perbandingan dimulai dari yang encer (10:1) dan seterusnya menjadi semakin
pekat (1:1).
P = 0,4 H ( kg/cm2)
Dimana H adalah jarak antara setengah panjang dari bagian yang digrouting
sampai permukaan tanah.
Diameter bor untuk lubang grouting tidak boleh kurang dari 45 mm, sedangkan
lubang pilot dan check hole tidak boleh kurang dari 55 mm dan tidak boleh
lebih dari 87 mm.
Prosedur yang dipakai untuk test grouting adalah metode down stage
(descending) dan harus menunggu 4 jam untuk melanjutkan stage berikutnya
(di bawahnya).
Depth :
40
cm
110
cm
Sebelum grouting uji permeabilitas lubang bor dilaksanakan pada lubang pilot
dan check hole dengan tujuan memperkirakan kondisi permeabilitas batuan
sebelum dan sesudah grouting.
Q L
k ln
2 LH R
Dimana : k = koef. Permeabilitas
Q = debit (dibaca pada alat)
L = panjang stage
R = jari-jari lubang bor
P = tekanan (pada manometer)
d = kedalaman sampai ujung packer
H = P + tinggi manometer
10Q
lu , dimana : lu = nilai lugeon
LH
Pengetesan 1 2 3 4 5 6 7
Interpretasi aliran Lugeon (oleh Houlsby, tahun 1976), dapat dibagi menjadi 5
group, yaitu:
Aliran Laminer
Aliran Turbulen
Aliran Dilatasi
Wash-out dan
Void Filling
Jenis batuan
Jenis rongga pada batuan, apakah antar butir atau rekahan
Jenis dan ukuran kekar / rongga, terbuka atau tertutup
Macam isian kekar (mudah larut atau tidak)
Hubungan antar rekahan
Ukuran butir tanah
Jika tekanan maksimum yang diijinkan telah tercapai hingga kecepatan injeksi
menurun di bawah 0,2 lt/menit dan tekanan tetap (konstan) selama 15 menit,
kemudian katub ditutup. Grouting dianggap selesai jika tekanan maksimum
yang diijinkan bisa dipertahankan dalam waktu 15 menit tanpa injeksi.
5.6.13 Sasaran
Apabila dari hasil test grouting tidak efektif dan koefisien permeabilitasnya
masih besar, maka langkah-langkah yang harus dilakukan adalah :
pengeboran bagian lain dari lubang grouting sesuai dengan kedalaman dari
bagian tersebut. Harga satuan untuk pengeboran akan selalu bervariasi
tergantung dari sudut kemiringan dari lubang tersebut kecuali untuk
pengeboran untuk batas luar dari konduit atau adit.
Harga satuan untuk pemboran lubang grouting sudah termasuk semua biaya
untuk penyediaan tenaga kerja, material, tempat dan semua kegiatan yang
diperlukan untuk pengeboran melalui tanah, batuan dan beton, pemindahan
peralatan, pencucian dengan tekanan dari lubang bor, perlindungan lubang
sampai grouting pengeboran ulang pada grouting yang keras pada metode
langkah turun dan semua pekerjaan insidentil yang berkaitan dengan
pengeboran sesuai dengan spesifikasi.
Pengukuran dan pembayaran untuk pemboran inti lubang tes ke arah bawah
dibuat berdasarkan meter panjang dari lubang tes yang telah dibor sesuai
dengan spesifikasi dan atau petunjuk Direksi. Panjang pengeboran ulang dari
lubang tes akibat kegagalan Penyedia Jasa tidak termasuk dalam pengukuran
untuk pembayaran. Panjang pemboran untuk selubung dari lubang dan untuk
pembersihan dalam lubang untuk sekali pengeboran tidak termasuk dalam
pengukuran dan pembayaran.
Harga satuan untuk pemboran inti lubang tes mengarah ke bawah sudah
termasuk semua biaya penyiapan tenaga kerja, material, tempat dan semua
peralatan yang dibutuhkan untuk pengeboran inti melalui tanah, batuan dan
beton, pemindahan mesin, pencucian dengan tekanan untuk lubang bor,
perlindungan lubang sampai pelaksanaan grouting, pengeboran ulang grouting
yang mengeras untuk grouting dalam metode menurun dan semua pekerjaan
yang berkaitan dengan pengeboran inti sesuai dengan spesifikasi.
Pengukuran dan pembayaran pemboran inti lubang tes ke atas 0 sampai 30
ke arah vertikal dan kedalaman sampai 30 m dibuat berdasarkan meter
panjang dari lubang tes yang mana telah dibor naik pada sudut dan ke dalam
dalam cakupan yang direncanakan, sebagian besar sebagai pengeboran inti
lubang drainase sesuai dengan spesifikasi dan atau petunjuk Direksi. Harga
satuan sudah termasuk semua biaya penyediaan tenaga kerja, material, tempat
dan semua kegiatan yang diperlukan untuk pengeboran inti melalui tanah,
batuan dan beton, pemindahan mesin, pencucian dengan tekanan dari lubang
pengeboran dan semua pekerjaan insidentil yang berkaitan dengan pengeboran
inti naik sesuai dengan spesifikasi.
Perngukuran dan pembayaran untuk backfill grouting untuk galeri dan konduit
lain tidak boleh dibuat terpisah dan harus menjadi bagian dari dinding
perkuatan beton. Harga satuan untuk dinding perkuatan beton sudah sudah
termasuk semua biaya untuk penyiapan tenaga kerja, material termasuk
material grouting, tempat / lokasi, penyuplai grouting dan sistem baik termasuk
pipa baja diameter 50 mm untuk pipa grouting dan semua operasi yang
dibutuhkan untuk pemasangan pipa grouting pada dinding beton dan atau
pengeboran lubang grouting melalui dinding beton, berhubungan dengan
saluran penyuplai grouting dengan pipa grouting atau pipa penyuntik secara
tepat di lubang grouting dengan packer, pemasangan packer, penyiapan,
pemasangan packer pada lubang atau bagian dari lubang yang mana telah diuji
tekanan airnya dan/atau digrouting sesuai metode urutan pengerjaannya.
Material grouting terdiri dari material grouting kering seperti semen, bentonite,
pasir dan admixtures yang mana akan disuntikkan ke dalam lubang Curtain
grouting, blanket grouting dan consolidation grouting dan lubang tes.
Pembayaran untuk backfill grouting dan contact grouting sesuai dengan yang
ada pada sub-bab 5.5.4 dan 5.5.5.
Pengukuran dan pembayaran untuk tes tekanan air di lubang bor dilakukan
berdasarkan waktu atau berapa kali telah dilakukan pengujian atau pengukuran
terhadap tes tekanan air dari pemasukan air di bawah tekanan sesuai
spesifikasi atau petunjuk atau persetujuan Direksi. Harga satuan yang
dicantumkan dalam tender sudah termasuk semua biaya untuk penyediaan
tenaga kerja, material, peralatan dan semua operasi yang diperlukan untuk
pengujian serta samua pekerjaan insidental yang terkait, seperti tertera pada
spesifikasi.
untuk penyediaan tenaga kerja kerja, material, peralatan dan semua operasi
yang dibutuhkan untuk pemboran, pembersihan, perlindungan lubang sesuai
dengan spesifikasi.
BAB VI
INSTRUMENTASI BENDUNGAN
6.1 UMUM
- Pneumatic Piezomenter
- Standpipe piezometer
- Inklinometer kombinasi dengan Multi layer settlement
- Surface settlement point
- Crest settlement point
- Total stress cell
- Strong motion accelerograph
- Observation well
- Seepage water measuring device
- Automatic water level recorder (AWLR)
- Automatic wheather station/ Automatic wheather season
Tipe alat yang diuraikan disini bisa diusulkan oleh Penyedia Jasa tetapi harus ada
persetujuan dari Pengawas Pekerjaan. Seratus delapan puluh hari (180) sesudah
diterbitkannya kontrak, Penyedia Jasa harus menyerahkan secara rinci semua alat-alat
instrumentasi dan material yang diusulkan untuk mendapat persetujuan Pengawas
Pekerjaan serta detail prosedur untuk pemasangan alat dan operasi pembacaan dan
pemeliharaan.
- Uraian secara rinci alat-alat yang diusulkan, tipe dan data teknisnya.
- Uraian referensi lokasi bendungan dimana peralatan sudah dipasang.
- Bukti-bukti bahwa alat-alat yang ditempatkan pada timbunan isian tanah dalam
jangka waktu 5 (lima) tahun masih dalam keadaan baik.
- Prosedur yang dibuat pabrik bagi pemasangan dan operasi alat-alat.
Penyedia Jasa harus memasang semua peralatan sesuai dengan prosedur yang dibuat
oleh pabrik dan sesuai dengan syarat spesifikasi. Bagi pemasangan peralatan ini,
Penyedia Jasa menugaskan supervisor/pengawas yang berpengalaman dalam
pemasangan pekerjaan ini yang disetujui Pengawas Pekerjaan. Supervisor / Pengawas
dari Penyedia Jasa ini juga harus memberi pengarahan kepada staf tim Operasi dan
Pemeliharaan Bendungan Lolak dalam pembacaan, pengoperasian dan pemeliharaan
serta perawatan peralatan instrumentasi yang terpasang.
Pneumatic Piezometer yang dipasang terdiri dari dua jenis, yaitu foundation pneumatic
piezometer sejumlah 12 buah dan embankment pneumatic piezometer sejumlah 25
buah. Penyedia Jasa harus menyediakan dan memasang semua piezometer, termasuk
pipa-pipa dan peralatan lain seperti ditunjukkan pada gambar.
URAIAN SPESIFIKASI
URAIAN SPESIFIKASI
Spesifikasi teknik tipe dan range piezometer yang terpasang adalah sebagai
berikut :
Pondasi
Penjelasan spesifikasi alat piezometer (material, tipe, range kesalahan, dll)
Kapasitas bacaan
Timbunan
Penjelasan spesifikasi alat piezometer (material, tipe, range kesalahan, dll)
Kapasitas bacaan
- Di atas elevasi xx,xx
- Di bawah elevasi xx,xx
A. di Timbunan Inti
1 PP.1-1 HAE 350
2 PP.1-2, PP.1-3, PP.1-4 HAE 500
3 PP.2-1 HAE 250
4 PP.2-2, PP.2-3 HAE 350
5 PP.2-4, PP.2-5, PP.2-6 HAE 500
6 PP.2-7, PP.2-8, PP.2-9 HAE 700
7 PP.2-10, PP.2-11, PP.2-12 HAE 1000
8 PP.3-1 HAE 170
9 PP.3-2, PP.3-3 HAE 350
10 PP.3-4, PP.3-5, PP.3-6 HAE 500
B. di Pondasi
1 FPP.1-1, FPP.1-2 LAE 700
2 FPP.2-1, FPP.2-2 LAE 1000 ~ 1 Mpa
3 FPP.2-3, FPP.2-4 LAE 1500 ~ 1,5 Mpa
4 FPP.3-1, FPP.3-2 LAE 700
HAE = High Air Entry; dipasang di Timbunan
LAE = Low Air Entry; dipasang di Pondasi
Persiapan Pemasangan
a. Twin-tubings dipotong dengan panjang sesuai jarak dari posisi masing-masing
Piezometer Tip ke instrument house ditambah 10% panjang [hindari sambungan
di dalam zona-1 (inti kedap)]. Masing-masing potongan twin-tubings ditandai
dengan isolasi warna dan dipasang pada setiap interval 5 m dan masing-masing
set digulung terpisah.
b. Piezometer Tip yang sudah dikalibrasi, direndam (saturasi) dulu di dalam air
bersih untuk menghilangkan gelembung-gelembung udara di dalam tip selama
24 jam, atau dengan metode yang lain.
c. Salah satu ujung twin tubing disambungkan dengan Piezometer tip dan ujung
lainnya disambung dengan quick release coupling Sambungan ditutup dengan
Silicon Sealant sebagai pengaman tambahan.
d. Untuk pemasangan pada lubang bor yang perlu persiapan tambahan :
- Bentonite Powder direndam pada drum yang berisi air dan dibiarkan selama
2-3 hari.
- Setelah itu bentonite diambil sebagian untuk membuat Bentonite Ball.
Bentonite Ball dibuat dari bentonite yang sudah direndam dicampur dengan
Bentonite Powder (kering) dan kemudian dibentuk menjadi bulatan-bulatan
kecil seperti bola.
- Menimbang Bentonite Ball dan bentonite rendaman untuk pemasangan pada
lubang bor.
- Mencuci pasir.
Pada saat pemasangan instrumen piezometer, perlu diperhatikan hal sebagai berikut:
a). Bagian Tip harus betul-betul bersentuhan langsung dengan material tanah agar
tidak ada udara yang terperangkap di dalam sistim
b). Kadar air material tanah disekitar Tip harus sama atau mendekati kadar air
material tanah keseluruhan.
c). Paritan untuk kabel diberi lapisan penyekat kedap air, biasanya digunakan bentonit
untuk menghindari terjadinya erosi buluh disepanjang paritan.
d). Kabel, slang dan penghantar lainnya dipasang secara berkelok-kelok tidak lurus
agar tidak rusak sewaktu terjadi regangan yang tinggi.
.
6.2.2 Standpipe Piezometer
URAIAN SPESIFIKASI
Tipe Sensor Casagranda
Element Diameter 27mm
Lengths 300 mm
Overall diameter 32 mm
Pore diameter 60 micron
-4
Permeability 3 x 10 m/s (low entry)
Material Galvanised/plated steel
Tubing and Copling
Tubing material Galvanised steel
Tubing lengths 3m
Coupling material Galvanised steel
Coupling threading Threaded
End cap material Galvanised steel
End cap threading Threaded
Nominal Inner diameter 19 mm
Water level meter
Cable 100 m
Penyedia Jasa harus menyediakan dan memasang semua total stress cell sejumlah 3
set pada lokasi seperti pada gambar. Pemasangan peralatan termasuk tubing, kabel,
pipa dan peralatan lain seperti ditunjukkan di gambar.
1. Kabel dipotong sesuai dengan kedalaman rencana dan ditambah dengan allowance
10 %.
2. Persiapkan alat total stress meter dan dicatat seriesnya guna pemasangan dilokasi
serta table kalibrasi alat dari pabrik, kemudian masukkan persamaan alat total
stress kealat baca.
3. Hubungkan alat total stress meter dengan alat baca guna memeriksa alat tersebut
sudah bisa dibaca. Bila bisa dibaca maka kondisi alat tersebut baik dan bisa
dipasang di timbunan, bila tidak bisa terbaca maka kondisi alat tersebut dikatakan
rusak dan harus diganti oleh kontraktor.
4. Sambung alat tersebut dengan kabel yang sudah direncanakan untuk dipasang.
5. Bila pemasangan sudah selesai, sekali lagi alat tersebut disambungkan dengan
readout/ alat baca. Bila sudah terbaca maka alat tersebut dalam kondisi baik dan
siap untuk dipaang di tubuh bendungan.
Penyedia Jasa harus menyediakan dan memasang alat strong motion accelerograph
sejumlah 3 (tiga) buah, termasuk semua peralatan penunjangnya seperti ditunjukkan
di gambar.
11. Ambil pipa bagian atas, masukkan kedalam Straigt coupling pada pipa yang sudah
tertanam kemudian dibor.
12. Angkat kembali pipa tersebut, kemudian diberi lem dan dimasukkan kembali
kedalan straight coupling.
13. Paku rivet diberi lem dan dimasukkan kedalam lubang bor yang ada, kemudian
dipasang (dirivet)
14. Untuk mengatasi bidang yang lemah akibat pemasangan paku rivet, setelah
selesai dirivet diatas diberi lem kemudian pada bagian sambungan tersebut ditutup
dengan denso tipe yang kemudian ditutup dengan flushing tape.
15. Penutupan yang dilakukan adalah mulai dari pipa dibawah sambungan sampai
dengan pipa diatas sambungan.
16. Demikian berlanjut pada sambungan pipa berikutnya.
Pada pelaksanaan timbunan, didaerah pipa inti terdapat pelemahan karena terdapat
kondisi bila dipadatkan dengan menggunakan alat berat maka dikhawatirkan pipa
tersebut patah. Oleh karena itu maka :
Penyedia Jasa harus menyediakan dan memasang semua surface settlement point dan
crest settlement point, termasuk pipa-pipa, pipe fittings dan beton seperti ditunjukkan
gambar termasuk juga pengadaan alat baca yaitu Total Station 1 set lengkap.
Surface settlement point dipasang pada lokasi upstream sejumlah 10 buah dan pada
lokasi downstream sejumlah 30 buah.
Crest settlement point dipasang pada lokasi upstream sejumlah 6 buah dan pada
lokasi downstream sejumlah 5 buah.
Pipa-pipa dan fittings untuk slope surface settlement dan crest surface settement
survey points harus terbuat dari baja lunak yang digalvanisir.
Pemasangan dan pembetonan pipa untuk semua surface settlement pont harus selesai
segera setelah penemptan material pada lokasi dimana diperlukan Surface Settlement
Survey Points.
Segera setelah pemasangannya pada titik-titik tertentu, posisi dan ketinggian di survai
dan data ini dilaporkan kepada Pengawas Pekerjaan.
Penyedia Jasa harus menyediakan dan memasang 3 (tiga) unit alat ukur rembesan
atau seepage water measuring device pada hilir bendungan (kaki), sebelah kanan dan
kiri bendungan, termasuk semua peralatan penunjangnya seperti ditunjukkan di
gambar.
Alat ukur rembesan (seepage water measuring device) dilengkapi dengan pressure
sensor system dan semua assesiris yang diperlukan sehingga dapat dibaca melalui
rumah instrument tanpa harus mengukur langsung pada lokasi alat.
Penyedia Jasa harus menyediakan dan memasang 1 set alat ukur elevasi air otomatis
(AWLR) serta papan duga air yang diletakkan seperti pada Gambar dengan
persetujuan Pengawas Pekerjaan.
Penyedia Jasa harus menyediakan dan memasang 1 set alat Penakar hujan yang terdiri
dari 1 Alat pengukur Hujan Manual dan Alat Pengukur Hujan Otomatis (ARR) untuk
mengetahui curah hujan yang terjadi di lokasi Bendungan. Peletakan alat tersebut
diletakkan seperti pada Gambar dengan persetujuan Pengawas Pekerjaan.
AWS (Automatic Weather Stations) merupakan suatu peralatan atau sistem terpadu
yang di disain untuk pengumpulan data cuaca secara otomatis serta di proses agar
pengamatan menjadi lebih mudah. AWS ini umumnya dilengkapi dengan sensor, RTU
(Remote Terminal Unit), Komputer, unit LED Display dan bagian-bagian lainnya.
Sensor-sensor yang digunakan meliputi sensor temperatur, arah dan kecepatan angin,
kelembaban, presipitasi, tekanan udara, pyranometer, net radiometer.
RTU (Remote Terminal Unit) terdiri atas data logger dan backup power, yang berfungsi
sebagai terminal pengumpulan data cuaca dari sensor tersebut dan di transmisikan ke
unit pengumpulan data pada komputer.
Masing-masing parameter cuaca dapat ditampilkan melalui LED (Light Emiting Diode)
Display, sehingga para pengguna dapat mengamati cuaca saat itu (present weather )
dengan mudah
Penyedia jasa harus menyediakan dan memasang 1 set alat pengukur klimatologi yang
terdiri dari 1 rangkaian alat ukur yang meliputi beberapa komponen, yaitu :
Arah dan kecepatan angin
Curah Hujan
Suhu dan Kelembaban Udara
Intensitas Radiasi matahari
Tekanan Udara (Barometer)
Logger
Kecepatan Angin
Turning radius 4.25”
Tranducer Magnetic reed switch
Accuranci 0.5 mph
Curah Hujan
Sensore type Tipping bucket with magnetic reed switch
Accurancy ±4%
Output Contack closure
Dimension rain collector 8,75 “, diameter x 9.5” high (16.5 x 24
cm)
Collection area 31 in3 (200 cm3)
Suhu Udara
Temperature measurement - 40o to +140o F (-40o C t0 +60 o C)
Temperatur accurancy 1.1 o F (± 0.6oC) @ =68oF (+20oC)
Output signal 0 to 1 vdc standard, 0 to 5 vdc available
Kelembaban
Humadity measurement range 10 to 90 %
Humadity accurancy Better than ± 3 % @ =68oF (+20oC)
Stability ± 2 % RH over 2 years
Housing material Chrome coated aluminium (IP 65)
Cable connector Screw on 4 pin M8 molded 1.5 “ L (37
mm)
Intensitas Radiasi Matahari
Sensitivity Approx 80 mV/1000 W/m2
Spectral response Equals silicon
Temperatur range -30 o C to + 70 oC
Responbility time Less than 1 sec
Range + 2000 W/m2
Tekanan Udara (Barometer)
Measure range 500 to 1100 mb
Resolution 0.01 MB
Long term stability 0.1 mb/yr
Operating temperature - 40o F to +140o F (-40o C t0 +60 o C)
Response time < 100 m sec
Logger
Tipe Micro controller
Data Transmisi GSM (sms/GPRS service)
Data storage Micro SD
Power Sistem
Solar cell system
Batteray 12 v 24 Ah
Power Regulator
Penyedia jasa harus menyediakan Instrumen Penangkal Petir guna melindungi daerah
disekeliling Instrumen dan waduk.
Penyedia Jasa harus membuat bangunan rumah instrument untuk terminal (terminal
structure) dan box pada lokasi seperti ditunjukkan pada Gambar dengan persetujuan
Pengawas Pekerjaan. Pada bangunan tersebut harus dipasang alat instrumentasi yang
relevan dengan dihubungkan ke alat yang dipasang.
Bangunan harus terbuat dari beton bertulang serta dari bahan–bahan lain yang sudah
disetujui Pengawas Pekerjaan.
Pada kondisi tidak normal atau kondisi khusus, frekuensi pembacaan lebih ditingkatkan
lagi dari pada kondisi normal, akan ditentukan oleh Pengawas Pekerjaan.
Hasil pembacaan dan pengukuran instrumen yang dilakukan pada waktu konstruksi
dan pengisian waduk, harus dicatat secara sistematis dan dilaporkan secara teratur
kepada Pengawas Pekerjaan sebagai bahan evaluasi.
Program pelatihan hendaknya diberikan kepada staf atau petugas operator yang
menangani pelaksanaan Operari pemeliharaan dan Pengamatan Bendungan. Program
seyogyanya diberikan sejak awal, mencakup pengenalan instrumen, instalasinya, tata
cara pengukuran / pembacaan, pengeplotan data, perawatan dan instrumen serta cara
mengatasi permasalahan yang mungkin timbul. Pelatihan dilakukan oleh Instruktur
yang disediakan pihak Penyedia Jasa dan dari pabrik pembuat instrumen.
Instrumen yang terpasang ditubuh bendungan ini akan dimonitoring selama umur
bendungan. Dengan demikian maka kerusakan yang ada di instrument akan
mengurangi data yang digunakan untuk membuat keyakinan kondisi keamanan tubuh
bendungan.
Untuk menjamin hal tersebut maka Kotraktor/Penyedia jasa bertanggung Jawab dan
memberikan garansi sebagai berikut :
Pengukuran dan pembayaran untuk instrumentasi dan alat-alat pengukur dalam unit
atau buah sesuai dengan harga satuan yang terdapat dalam Daftar Kuantitas dan
Harga Pekerjaan. Harga satuan sudah termasuk upah tenaga kerja, bahan, alat-alat
yang diperlukan dalam pengadaan, kalibrasi, pemasangan, pembacaan awal dan
pembacaan rutin, penyelesaian dan operasi dan pemeliharaan pekerjaan tersebut
sampai selesainya masa pemeliharaan sesuai kontrak.
BAB VII
PEKERJAAN BETON
7.1 UMUM
Semua pekerjaan beton harus dilaksanakan seperti yang tercantum pada spesifikasi dan
seperti pada gambar dan sesuai dengan petunjuk Direksi. Semua pekerjaan beton
dilaksanakan pada waktu ada Direksi.
Enam puluh (60) hari sebelum pemasangan instalasi atau alat apa saja yang dipakai
untuk pemrosesan, pengerjaan, pengangkutan, penyimpanan dan penentuan, proporsi
material beton, pencampuran dan pengangkutan serta penempatan beton dan mortar,
Penyedia Jasa harus menyerahkan flow chart, gambar dan penjelasan tertulis agar ada
perencanaan yang baik dalam memproduksi dan menempatkan beton dan mortar yang
terkait dengan Pekerjaan dalam spesifikasi ini.
Sesudah dipasang, maka operasi instalasi fasilitas, peralatan dan penampungan harus
sudah disetujui Direksi.
Bila dalam spesifikasi ini memerlukan tipe peralatan khusus yang harus dipakai atau
prosedur tertentu yang harus diikuti, maka Penyedia Jasa dilarang menentukan
kebutuhan peralatan tersebut, kecuali Penyedia Jasa bisa menunjukkan bahwa hasil
yang diperoleh dengan pemakaian peralatan dengan alternatif tersebut sama
sebagaimana disebutkan dalam spesifikasi.
Seluruh tindakan penanganan atau pencegahan yang benar harus ditangani oleh
Penyedia Jasa untuk mengurangi pasokan ke dalam sungai dari air yang mengandung
material terendap kasat mata yang akan dihasilkan dari segala proses untuk
memproduksi agregat dan beton. Di lokasi dimana Direksi merasa pasokan tersebut
terjadi, Penyedia Jasa harus membangun, memelihara dan mengoperasikan kolam
pengendap yang cocok atau cara lain yang efektif yang mungkin perlu untuk
mencegah arus atau sungai terkontaminasi.
Persetujuan dari fasilitas instalasi dan peralatan atau perlengkapan atau operasi atau
dari prosedur konstruksi apapun, harus tidak dijalankan untuk merubah atau
memodifikasi peraturan-peraturan atau persyaratan-persyaratan yang terkandung dalam
Buku Spesifikasi ini yang mengatur kualitas dari material-material atau pekerjaan
penyelesaian.
Penyedia Jasa tidak berhak memperoleh biaya tambahan melebihi harga satuan yang
tercantum dalam Daftar Kuantitas dan Harga untuk beton karena terbatasnya batching,
mixing, pengangkutan dan penempatan beton yang diperlukan seperti yang disyaratkan
pada spesifikasi.
Sebelum pelaksanaan pekerjaan beton, Penyedia Jasa akan mendirikan laboratorium
beserta kelengkapannya yang diperlukan dan instrumen yang dibutuhkan di lokasi
konstruksi, untuk menjalankan pengujian rutin dan harian. Penyedia Jasa harus
Semen yang dipakai pada pekerjaan ini harus berkualitas sama dengan semen
Portland, tipe biasa seperti standar JIS R 5210 atau yang disarankan ASTM C 150
dan atau yang disarankan oleh Direksi.
Sebelum pemesanan semen, Penyedia Jasa harus memberitahukan kepada
Direksi, mengenai semen yang akan dibeli. Semen harus dikirimkan ke lokasi
disertai dengan mutu pabrik dan sertifikat pengujiannya, yang harus diserahkan
kepada Direksi.
Bila perlu Penyedia Jasa harus menangani pengujian untuk pengaliran semen
sesuai arahan Direksi. Dalam menyediakan fasilitas penyimpanan. Penyedia Jasa
harus memperhitungkan semua factor yang menyebabkan keterlambatan
penyediaan semen seperti kapasitas produksi, gudang penyimapanan di pabrik,
waktu untuk pengangkutan dari pabrik ke lokasi, hari libur, kondisi cuaca dan
kemacetan.
Bagaimanapun juga, Penyedia Jasa harus menyediakan pengangkutan yang cukup
dan fasilitas penyimpanan untuk setidaknya penyediaan semen selama 4 bulan
di lokasi proyek.
Ruangan penyimpanan yang terbuat dari besi (metal) di batching plant untuk
semen harus tahan cuaca dan dibangun sedemikian rupa sehingga tidak ada
simpanan mati (dead storage). Jika menurut Direksi, tidak ada alasan untuk
mempercayai tentang adanya simpanan mati terdapat dalam tempat isian material
(bin) manapun, tempat isian material tersebut harus dikosongkan dan
dibersihkan paling sedikit satu kali setiap dua bulan.
Semen dikirimkan dalam kantung harus diangkut dalam suatu cara yang telah
disetujui Direksi dan harus disimpan dalam gudang penyimpanan yang benar-
benar tahan cuaca dengan aturan-aturan yang cukup untuk mencegah absorpsi
Semen harus disimpan di gudang yang lantainya lebih dari 30 cm dari permukaan
tanah, sedemikian pengaturannya sehingga yang masuk lebih dahulu nanti
dikeluarkan lebih dahulu. Diantara tumpukan semen harus ada cukupruang.
Dalam satu tumpukan tidak boleh ditempatkan lebih dari 13 kantung, atau kurang
dari 13 kantung seperti yang disarankan Direksi, dan jangka waktu didalam
gudang tidak boleh lebih dari 60 hari. Biaya gudang semen termasuk dalam
masing-masing satuan beton seperti yang tertera pada Daftar Kuantitas dan
Harga.
Tidak ada semen yang sudah disimpan selama 90 hari atau lebih yang dibenarkan
dipakai untuk Pekerjaan ini, kecuali bila hasil pengujian cukup memuaskan untuk
dipakai pada pekerjaan ini.
Penyedia Jasa harus menjamin bahwa persediaan semen masih cukup. Pada hari
pertama setiap bulan Penyedia Jasa harus memberi tahu kepada Direksi mengenai
data sebagai berikut:
(a) Persediaan semen di lokasi pada setiap akhir bulan
(b) Pengiriman semen yang diterima bulan itu
(c) Semen yang dipakai bulan itu.
(d) Semen yang dibuang atau hilang pada bulan itu dan alasannya.
(e) Data lain yang diperlukan Direksi.
(1) Umum
Penyedia Jasa harus menyediakan mengangkut dan memasukkan bahan
tambahan beton (bahan pencampur) ke dalam campuran beton untuk
menyempurnakan pelaksanaan pekerjaan dan penyelesaian pekerjaan beton
dan menaikkan sifat spesial lainnya. Bahan pencampur tidak boleh digunakan
sebelum mendapat persetujuan Direksi. Penyedia Jasa harus terlebih dahulu
memberi tahu kepada Direksi darimana asal diperolehnya bahan pencampur,
kemudian melengkapinya dengan informasi teknik dan contoh pengujiannya
setidaknya 90 hari sebelum waktu pemakaiannya. Informasi tersebut
termasuk:
(a) Dosis tipikal dan efek kekurangan dari sebuah kelebihan atau kekurangan
dari dosis.
(b) Nama kimia dari daftar campuran utama yang aktif dalam admixture.
(c) Apakah admixture mengandung chlorida atau tidak, dan bila iya,
kandungan FeCl2 dinyatakan dalam persentase dari berat adxmiture.
7.3 AGREGAT
7.3.1 Umum
Material yang dipakai untuk menghasilkan agregat halus dan kasar diperoleh dari
quarry site atau borroew area di dasar sungai seperti pada gambar atau dari lokasi
lain yang disarankan Direksi.
Test yang sudah dilakukan sejauh ini pada sample yang diambil dari quarry area
menunjukkan bahwa sampel tersebut mengandung material yang mana pada saat
diproses akan disesuaikan dengan agregat kasar dan halus.
Penyedia Jasa bertanggung jawab untuk membayar dengan cara royalti atau
tonasi untuk material yang diambil sendiri dari quarry area dan dipakai pada pada
pekerjaan dalam spesifikasi ini. Persetujuan Direksi mengenai pemakaian material
oleh Penyedia Jasa dari quarry site tidak boleh ditafsirkan sebagai persetujuan
untuk semua material yang diambil dari quarry site dan Penyedia Jasa harus
bertanggung jawab atas kualitas semua material yang dipakai untuk pekerjaan ini.
Bila material untuk agregat harus diperoleh selain dari sumber lain ataupun quarry
site, Penyedia Jasa harus menyerahkan sampel/contoh masing-masing sebanyak
50 kg untuk agregat halus dan kasar, yang diusulkan untuk dipakai pada
pekerjaan ini, setidak-tidaknya 3 bulan sebelum material tersebut diperlukan.
Biaya untuk pengujian tersebut ditanggung oleh Penyedia Jasa.
Bila material diambil dari lokasi selain quarry area, yang digunakan untuk
memperoleh material sebagai produksi agregat beton. Penyedia Jasa harus
melakukan pembersihan tumbuh-tumbuhan, akar-akaran, rerumputan dan
lempung serta pasir dan kerikil yang tidak memadai, batuan lapuk dann batuan
yang tidak memadai serta benda-benda lain dari permukaan di mana diperoleh
material untuk agregat.
Lokasi dimana diambilnya material untuk agregat harus dijaga dan dioperasikan
agar tidak mengurangi manfaat atau nilai material lainnya dan juga dilindungi,
sepanjang dapat dilaksanakan, kelak dikemudian bermanfaat dan mempunyai nilai
tambah.
Material yang dipindahkan dari lokasi tersebut dan tidak dimanfaatkan dalam
pekerjaan harus ditumpuk sesuai saran Direksi.
Pemrosesan material termasuk pemecah, pemisahan, pencucian, pencampuran
dan sebagainya untuk menghasilkan agregat halus dan kasar yang sesuai dengan
persyaratan spesifikasi dengan cara yang disetujui Direksi. Air yang digunakan
untuk mencuci agregat harus bebas dari zat-zat organik, alkali, garam-garaman
dan kotoran yang lain.
Setelah pencucian, agregat halus harus disimpan dalam tempat penyimpanan
(stockpile) dengan sebuah dasaran drainase bebas (free draining base) untuk
jangka waktu paling sedikit 7 jam dan harus secara berturut-turut ditangani untuk
menjamin pasir terkirim ke instalasi pencampuran (batching plant) harus secara
seragam dan berkadar air yang stabil. Bilamana permukaan dari penyimpanan
yang mana pasir dikirimkan secara langsung ke instalasi pencampuran secara
substantif lebih kering atau lebih basah daripada kumpulan pasir di penyimpanan,
penanganan harus mengecualikan permukaan pasir ini dari instalasi pencampuran.
Sebelum pengadaan fasilitas instalasi untuk pemrosesan agregat, Penyedia Jasa
harus menyerahkan kepada Direksi untuk persetujuan sebuah deskripsi yang
naratif, diagram alur, dan gambar-gambar dalam detail yang mencukup untuk
memperlihatkan layout, tipe dan kapasitas dari penghancur ( crusher), penyaringan
(screening), pencucian (washing), pengangkutan (conveying) dan proses agregat
yang lain serta instalasi penanganan. Bagaimanapun, persetujuan Direksi tidak
dapat meniadakan Penyedia Jasa dari tanggung jawab penuhnya untuk
kesesuaian dari pengaturan yang diusulkan. Biaya dari produksi agregat yang
dibutuhkan dalam Buku Spesifikasi ini harus termasuk dalam harga satuan yang
ditenderkan dalam Daftar Kuantitas dan Harga untuk jenis-jenis materi pekerjaan
konsruksi beton yang mana agregat digunakan.
Harga satuan harus termasuk juga seluruh biaya dari Penyedia Jasa dalam
penggalian, penanganan, pemprosesan, pengangkutan dan penyimpanan
material.
Penyedia Jasa tidak berhak memperoleh kompensasi tambahan untuk material
yang dibuang percuma dari quarry atau area lain yang disetjui, termasuk
penghancur halus, (fine crusher), material berlebihan dari segala jenis ukuran
yang mana untuk menjadi agregat-agregat yang digunakan untuk dipisahkan oleh
Penyedia Jasa, dan material-material yang mana tidak dipindahkan dengan alasan
berada di atas ukuran maksimum yang ditentukan untuk dipakai.
Istilah agregat halus dimaksudkan untuk memberi istilah agregat dengan partikel
maksimum 5 mm. Agregat halus untuk beton, mortar dan grouting harus
disediakan Penyedia Jasa.
Direksi akan melaksanakan pengujian untuk pengetesan agregat halus dan
Penyedia Jasa harus menyediakan dan memasang fasilitas yang disetujui Direksi
dalam menyediakan sampel untuk pengujian. Agregat halus terdiri dari pecahan
batuan bersih, keras, padat, tahan lama dan tidak dicat dengan gradasi memadai
dan harus bebas kotoran, debu, lempung atau zat organik lain atau material lain
yang tidak diperlukan. Kadar air agregat halus yang dibawa ke batching plant
dapat bervariasi tidak lebih dari 1.0 % dari total air yang ada pada agregat halus
dalam waktu 1 jam dan tidak boleh bervariasi melebihi 3.0% dalam waktu kerja 1
shift.
Agregat halus harus terdiri dari partikel yang bentuknya baik. Partikel yang
bentuknya baik adalah partikel yang mempunyai dimensi / ukuran maximum tidak
lebih besar dari 3 kali ukuran minimum.
Agregat halus, seperti yang sudah digolongkan, harus dipilih dengan tepat dan
harus sesuai dengan batas-batas di bawah ini tetapi bisa bervariasi bila ada saran
dari Direksi dan Penyedia Jasa tidak berhak mendapatkan biaya tambahan.
Persentasi standart
Ukuran
untuk berat material
ayakan
yang lewat pada
(mm)
masing-masing ayakan
10.00 100
5.00 90 – 100
2.50 80 – 100
1.20 50 – 90
0.60 25 – 65
0.30 10 – 35
0.15 2 - 10
Persentasi zat yang merugikan pada agregat halus tidak melebihi nilai berikut:
Uraian Persentasi
Berat
Gumpalan 1.0
lempung 3.0 *)
Material yang
lewat saringan 0.5
0.088 m
Material yang
tertinggal pada
saringan 0.297
mm dan
terapung yang
mempunyai berat
jenis 1.95
) Bila material lebih halus dari pada lubang saringan berukuran 0.088 mm, terdiri dari
debu batuan yang bebas dari lempung atau pasir, persentasi ini bisa ditingkatkan
menjadi 5.0.
Besarnya persentasi benda-benda yang mengganggu seperti yang dibawa ke
mixer tidak boleh melampaui 3 % beratnya atau 5 % pada material seperti *).
Agregat halus mungkin ditolak bila mengeluarkan warna lebih gelap daripada
standar di pengujian colorimetric untuk kotoran-kotoran organic seperti yang
dipersyaratkan pada JIS designation A 1105.
Hilangnya agregat halus karena 5 siklus pengujian sodium sulfat, tidak boleh
melebihi 10 %.
Gradasi agregat halus harus diawasi sehingga saat kapan saja modulus kehalusan
setidaknya dari 9 atau 10 sampel penguji yang bertaraf agregat halus, bila diambil
setiap jam sekali, tidak melebihi 0.20 modulus kehalusan rata-rata dari 10 sampel
yang diuji. Modulus kehalusan dari agregat halus adalah antara 2,5 dan 3,3. Bila
agregat dari sumber yang berlainan akan digunakan pada batching plant pada
saat sama, harus dicampur sedemikian rupa sehingga peng- klasifikasiannya sama
dalam pencampuran berikutnya.
Istilah agregat kasar dipakai untuk agregat yang ukuran nominalnya 5 mm dan
digradasikan mulai dari 5 mm sampai ukuran terbesar seperti yang diperlukan
dalam pekerjaan. Agregat kasar untuk beton harus disediakan Penyedia Jasa dari
material yang diperoleh dari lokasi quarry yang disetujui oleh Direksi.
Direksi akan melaksanakan pengujian agregat kasar dan Penyedia Jasa
menyediakan dan memasang fasilitas yang sesuai dengan pengarahan Direksi.
Agregat kasar harus bersih, keras, baru, tidak lapuk, berbentuk baik, padat, tidak
dicat fragmen batuan yang tahan lama dan bebas dari jumlah partikel-partikel
yang panjang atau datar yang jumlahnya tidak disetujui, zat-zat organik atau
material lain yang mengganggu.
Gradasi agregat kasar (persentasi standarnya dengan melewatkan ke dalam
saringan) harus seperti di bawah ini, tetapi bila bervariasi harus ada saran Direksi
dan bila ini yang menjadi keputusan Direksi, Penyedia Jasa tidak berhak
mendapatkan biaya tambahan:
Banyaknya zat yang merugikan pada agregat kasar tidak boleh melampaui batas-
batas yng tertera berikut:
) Bila material lebih halus dari saringan 0.088 mm terdiri dari debu batuan yang
bebas dari lempung atau silt, maka persentasi berat bertambah hingga 1.5.
Besar persentasi benda yang merugikan berukuran berapapun, seperti yang
terbawa ke mixer, beratnya tidak boleh melampaui 5 % dari berat benda tersebut.
Ukuran Saringan
Ukuran (segiempat)
Agregat Untuk Untuk
(mm) pengujian pengujian
undersize oversize
10 STM No. 5 11 mm
20 7 mm 22 mm
40 16 mm 44 mm
80 32 mm 88 mm
7.4 AIR
Air yang dipakai untuk beton, grouting dan mortar untuk pencucian agregat dan untuk
pembasahan beton harus betul-betul bersih dan bebas jumlah yang tidak disetujui dari
lumpur, zat-zat organik, alkali, garam, asam dan kotoran yang lain.
Fasilitas penyimpanan air yang memadai harus disediakan untuk pelaksanaan
penempatan beton secara kontinyu.
Metode pengiriman dan penyimpanan air harus mengacu pada saran dari Direksi. Jika
dibutuhkan oleh Direksi, air harus diuji dengan standar pengujian yang disetujui. Seluruh
biaya yang terlibat dalam pengujian ini harus menjadi tanggungan Penyedia Jasa.
7.5.1 Komposisi
Beton harus terdiri dari semen Portland, air, agregat halus dan kasar dan bahan
pencampur yang sudah disetujui, semuanya dicampur dan diaduk sampai
mencapai ketetapan yang tepat.
Ukuran Tegangan
Interval Kandungan
Agregat minimum
Kelas Slump Semen
Maksimum pada umur 28
(cm) (kg/m3)
(mm) hari (kg/cm2)
Perlu diberi catatan bahwa kandungan semen yang tertulis dalam tabel di atas
bersifat secara garis besar untuk memperkirakan kuantitas semen untuk keperluan
tender. Kuantitas aktualnya ditentukan dalam Percobaan Campuran.
Sekalipun demikian kandungan semen yang diberikan dalam tabel di atas, Direksi
harus menyimpan hak untuk menganekaragamkan kandungan semen dari salah
satu atau berbagai tipe beton dan perbandingan campuran, berdasar pada
percobaan campuran dan dari waktu ke waktu selama proses pekerjaan
berlangsung. Penyedia Jasa harus tidak diberikan kompensasi tambahan untuk
pekerjaan beton dalam variasi kuantitas semen karena perubahan apapun dari
Direksi akan dibuat dalam perbandingan campuran.
Disain kuat tekan dari beton seperti ditunjukkan di atas dan tipe beton seperti
ditunjukkan dalam Gambar. Dimana kuat tekan adalah kriteria yang menentukan,
kendali mutu (quality control) dari beton harus proporsional sehingga kekuatan
mencapai 80 % dari specimen pengujian lebih besar dari disain kuat tekan yang
ditentukan dan kekuatan rata-rata yang diperlukan akan ditentukan dengan rumus
berikut:
Dimana
Penentuan Perbandingan campuran oleh Direksi tidak berarti Penyedia Jasa bebas
dari tanggung jawab menghasilkan dan mendapatkan beton yang sesuai dengan
persyaratan yang dibutuhkan. Sebelum campuran beton digunakan untuk
bangunan atau bagian bangunan, Penyedia Jasa harus merasa yakin bahwa
perbandingan campuran beton yang ditentukan Direksi mengijinkan Penyedia Jasa
memproduksi beton yang sesuai dengan persyaratan yang diperlukan.
Penyedia Jasa harus memberitahukan kepada Direksi apabila ada keberatan
mengenai perbandingan campuran dan harus menyerahkan kepada Direksi
proporsi alternatifnya untuk mendapatkan persetujuan dan bila sudah disetujui,
harus dipakai untuk menghasilkan beton. Penyedia Jasa tidak berhak
mendapatkan biaya tambahan bila ada penambahan perbandingan campuran.
Ukuran maksimum agregat kasar dalam beton untuk bagian apapun dari
pekerjaan harus merupakan ukuran paling besar dari ukuran yang ditentukan,
kegunaannya adalah dapat diaplikasikan dari suatu titik standar dari pemadatan
yang benar dari beton oleh getaran seperti disebutkan dalam Gambar atau
diarahkan oleh Direksi. Dikatakan bahwa pengurangan ukuran agregat maksimum
akan diinstruksikan oleh Direksi pada struktur dengan ketebalan yang minim.
Jumlah dari air yang digunakan dalam beton harus diatur oleh Direksi dengan
batas yang disahkan olehnya untuk faktor air semen yang dibutuhkan untuk
menjamin konsistensi yang benar dari beton, perlu dipertimbangkan efek dari
penggunaan admixture tertentu dan beberapa variasinya atau keduanya
bersamaan antara kadar kelembaban dan gradasi dari agregat yang dimasukkan
ke dalam mixer.
Penambahan dari air untuk mengimbangi kekakuan dari beton sebelum peletakan
tidak diperbolehkan. Keseragaman dari konsistensi beton dari ember pengumpul
ke ember pengumpul sangat dibutuhkan.
Pengecekan dari slump harus diambil setelah beton dikumpulkan tetapi
sebelumnya dipadatkan. Kegunaan dari ember (buckets), gerobak (hoppers ),
ember luncur ( chutes) atau perlengkapan angkut dan peralatan penanganan lain
yang tidak siap dipakai dan meletakkan beton seperti lesser slump harus tidak
diijinkan. Direksi akan menentukan slump yang dapat diterima untuk masing-
masing kelas dari beton dan Penyedia Jasa harus mengacu terhadap hal itu.
Enam puluh (60) hari sebelum dimulai-nya pekerjaan beton yang permanen, Penyedia
Jasa harus melaksanakan campuran untuk percobaan untuk setiap kelas beton seperti
yang disyaratkan di bawah pengawasan Direksi, penggunaan semen, admixture dan
semua agregat yang dihasilkan, dan operasi batching plant, dan concrete mixing plants,
yang disediakan oleh Penyedia Jasa untuk melaksanakan pekerjaan ini. Trial mix seperti
itu harus berlangsung terus sampai menghasilkan beton sesuai dengan spesifikasi.
Tidak ada pembayaran secara terpisah yang dilaksanakan terhadap ketentuan yang
ada dalam paragraf ini dan semua yang berkaitan dengan pekerjaan trial mix
termasuk biaya material, kecuali penyediaan dan pemasangan alat pengujian, sudah
termasuk pada harga satuan beton yang sesuai, pada Daftar Kuantitas dan Harga.
Penyedia Jasa harus melakukan pengujian beton secara rutin untuk menentukan
tegangan tekan, slump, kandungan udara dan berat jenisnya. Jumlahnya dan frekuensi
pengujian beton baru harus seperti yang dianjurkan Direksi setiap saat dan pengujian
dilakukan 2 kali untuk setiap kelas beton, yang ditempatkan selama penugasan.
Kalau keadaannya lain, misalnya kalau kalau kadar air agregat halus naik turun, maka
diperlukan pengujian beton baru yang lebih sering dan Penyedia Jasa tidak berhak
mendapatkan biaya tambahan, karena sampel atau pengujian tambahan untuk beton
baru di lokasi manapun, harus sesuai saran Direksi. Hasil pengujian tersebut secara
rutin harus diserahkan Direksi dalam bentuk dan interval seperti yang disarankan
Direksi.
Direksi harus melakukan tes material beton, beton baru dan beton keras bila dianggap
perlu. Penyedia Jasa harus membantu Direksi untuk pelaksanaan tes sesuai dengan
standard desain. Tegangan tekan beton harus ditentukan dengan tes silinder yang
tingginya 30 cm dan diameternya 15 cm. Beton yang mengandung agregat yang lebih
kasar dari 40 mm harus diayak dalam keadaan basah untuk menghilangkan partikel yang
lebih besar sebelum pembuatan sillinder.
Penyedia Jasa harus menyediakan alat-alat, fasilitas, material dan tenaga kerja yang
diperlukan untuk membuat, menangani dan membuang sisa-sisa sampel yang diuji
seperti yang disyaratkan di sini.
Sampel yang diperlukan adalah semua bahan beton yang harus ditempatkan di
stockpiles dan beton baru di batching mixing plant dan pada bekisting dimana beton
tersebut akan ditempatkan. Batching plant harus dilengkapi dengan alat- alat untuk
sampel dan fasilitas-fasilitas yang sudah disetujui Direksi dalam mendapatkan sampel
air, es (bila perlu), semen, agregat dan bahan pen-campur beton.
Alat-alat seperti itu sering dipergunakan dan harus didesain sedemikian rupa sehingga
contoh/sampel material yang di-perlukan bisa diperoleh dengan kerusakan minimal.
Penyedia Jasa harus menanggung semua biaya yang terkait dengan penyediaan fasilitas
untuk sampel, tenaga kerja dan sampel yang diambil dan tidak berhak mendapatkan
biaya tambahan bila ada kelambatan atau biaya penyediaan sampel.
Untuk sampel material yang diuji, tidak ada pembayaran khusus, tetapi biaya
pemeliharaan dan operasi laboratorium di lapangan dan untuk pengujian material
beton, sudah termasuk dalam harga satuan seperti tercantum pada Daftar Kuantitas dan
Harga untuk item beton yang sesuai.
7.8 BATCHING
Penyedia Jasa harus memasang, memelihara dan mengoperasikan alat batching yang
diperlukan untuk menentukan dan mengontrol ketelitian mengenai banyaknya material,
termasuk air, semen, bahan pencampur, agregat halus dan kasar yang dipakai pada
beton.
Banyaknya air, semen, agregat, halus dan kasar harus ditentukan Direksi dengan
menimbangnya. Banyaknya bahan pencampur “air entraining” harus ditentukan dengan
mengukur volume pada dispenser atau ditimbang dengan alat lain, dinaikkan sehingga
tidak ada getaran alat pada saat batching plant dijalankan dengan segala kondisi.
Bak pada batching plant harus dibangun sehingga bisa membersihkan secara otomatis
pada waktu turun baik diturunkan sampai betul-betul kosong, setidaknya 3 kali
seminggu. Material harus diendapkan pada bak dengan segera melalui pintu
pengeluaran. Agregat kasar harus diendapkan pada bak dengan segera melalui tangga
batu dengan jarak dimana agregat jatuh, lebih dari 1.5 m.
Alat untuk membawa material yang dicampur dari batcher atau hopper ke mixer harus
dibuat, dipelihara dan dioperasikan sedemikian rupa sehingga tidak ada pengotoran
material campuran pada batching plant. Alat yang tidak sesuai dengan persyaratan ini
harus diubah atau diganti dengan alat yang sudah disetujui Direksi.
Pelaksanaan dan ketelitian untuk penimbangan dan alat pengukuran harus dipelihara
dengan ketelitian 0.4 % dengan skala kapasitas. Alat tersebut harus bisa langsung
disetel untuk mengetahui variasi berat dengan beberapa kandungan kelembaban agregat
dan memberikann perubahan-perubahan pada perbandingan campuran beton.
Alat batching harus dipelihara dan dioperasikan sedemikian rupa sehingga ketidaktelitian
dalam mengukur material tidak lebih dari 1% untuk air dan bahan pencampur air-
entraining dan 3% untuk semen dan agregat. Semen dan air akan ditimbang pada
container tersendiri dan masing-masing beratnya ditunjuk kepada skala yang berbeda.
Penyedia Jasa harus melakukan pengujian secara periodik dengan melakukan
pengukuran pada pengoperasian batching dengan mempergunakan timbangan pengujian
standar atau alat penunjang yang lain untuk memeriksa pengoperasian setip timbangan
atau alat ukur yang lain. Pengujian tersebut harus dilaksanakan dengan dihadiri Direksi
dan pengujiannya harus dapat membuktikan ketelitian alat ukur. Pengujian alat-alat
untuk pelaksanaan pekerjaan harus dilakukan sekali setiap bulan, kecuali kalau ada
pengarahan dari Direksi. Penyedia Jasa harus melakukan penyetelan, perbaikan atau
penggantian bila perlu, sesuai dengan persyaratan ketelitian pengukuran.
Cara kerja pada alat batching harus dilakukan sehingga tidak terjadi kebocoran bila
katup ditutup. Setelah pelaksanaan tidak ada bagian dari jumlah air campuran yang
telah ditetapkan yang ditahan di pengumpul air.
Perlengkapan batching harus dipelihara dan dioperasikan dalam suatu cara dimana dapat
diketahui penambahan debu dalam instalasi selama pengukuran dan pelepasan dari
masing-masing ember pengumpul dari material dicegah. Gerobak penimbang juga
dikonstruksikan sedemikin rupa sehingga memudahkan pemindahan konvensional dari
material yang kelebihan beban, dalam kelebihan dari toleransi yang ditentukan
sebelumnya, dapat diterapkan. Agregat tidak boleh dikumpulkan untuk beton atau
mortar bila air bebas menetes dari agregat atau bila agregat terkontaminasi oleh debu.
Penyedia Jasa harus menyiapkan dan menyerahkan detail dari data pengumpulan dalam
materi-materi berikut kepada Direksi, jika diminta.
7.9 PENCAMPURAN
Komposisi beton harus dicampur sepenuhnya dalam ember pengumpul mixer milik
Penyedia Jasa hingga keseragaman yang cukup melalui ember pengumpul pencampur
diperoleh untuk sampel beton diambil dari awal hingga akhir dari pelaksanaan
pencampuran untuk memenuhi syarat JIS Kode A1119 seperti berikut:
(a) Berat jenis udara bebas mortar dari 2 sampel tersebut, tidak boleh berbeda
melebihi 0,8 % dari rata-rata berat 2 sampel
(b) Berat jenis agregat kasar dari 2 sampel yang volume masing-masingnya 50 liter,
tidak boleh berbeda melebihi 5 % dari rata-rata berat 2 sampel
Pencampuran dengan tangan tidak boleh digunakan untuk beton yang akan digunakan
dalam struktur permanen, dan bila digunakan untuk struktur sementara, harus secara
ketat mengacu pada persetujuan dari Direksi. Kecuali selain diinstruksikan atau diijinkan
oleh Direksi, pencampuran dari masing- masing ember pengumpul harus berkelanjutan
tidak kurang dari atau bahkan lebih dari 3 kali dari jumlah berikut dalam menit, setelah
seluruh komposisi kecuali dengan jumlah penuh air dan admixture berada di dalam
mixer.
3 sampai 2 2.5
2 sampai 1.5 2
1.5 atau kurang 1.5
Penambahan pencampuran harus kontinu kurang 1 menit setelah semua air yang
diperlukan selesai ditambahkan. Lamanya untuk pencampuran harus ditentukan oleh
Direksi sesudah melaksanakan pengujian efisiensi mixer yang didasarkan atas
perbandingan sampel yang diambil mulai dari keluarnya campuran yang pertama sampai
terakhir seperti diuraikan pada awal bab ini. Lamanya pencampuran minimal seperti yang
disyaratkan, tergantung kepada kondisi material yang dimasukkan ke bak pencampur,
sehingga menghasilkan pencampuran yang efisien dn memudahkan operasi
pencampuran dengan kecepatan yang ditetapkan. Direksi mempunyai hak untuk
menentukan waktu pencampuran atau batas-batas ukuran bak (batch) kalau operasi
pengisian dan mixing gagal menghasilkan batch beton yang sesuai dengan yang
diperlukan dan dengan pencampuran yang baik. Beton, begitu lepas dari mixer harus
rata komposisinya dan konsistensi dalam batch dan dari batch ke batch, kecuali bila
diperlukan perubahan dalam komposisi ataupun konsistensi.
Air harus ditambahkan sebelum, selama dan sesudah pelaksanaan pengisian mixer. Tidak
diperbolehkan adanya kelebihan pencampuran sehingga memerlukan tambahan air untuk
memperoleh konsistensi beton yang diperlukan. Beton yang berada pada mixer lebih
dari 1 jam, harus dibuang. Bak pencampur (mixer) yang tidak memenuhi persyaratan
harus segera diperbaiki atau diganti. Bak pencampur harus diisi sesuai dengan
kapasitasnya atau sesuai dengan ukuran batch, yang dtentukan sesuai dengan
persyaratan kecuali kalau mencampur mortar atau beton untuk penempatan beton. Bak
pencampur tidak boleh diisi lebih dari kapasitas yang ditentukan kecuali atas pengarahan
direksi, tetapi pada keadaan tertentu kapasitas bak pencampur dapat melebihi
kapasitasnya sekitar 10 %. Setiap bak pencampur harus dilengkapi dengan pengatur
waktu dan pemberi tanda yang menunjukkan dan memastikan bahwa periode
pencampuran berakhir.
7.10 PENGECORAN
7.10.1 Umum
Permukaan tanah atau pondasi pasir dan kerikil dimana beton akan ditempatkan
harus bebas dari air yang menggenang atau air yang mengalir, perca-perca kayu
atau material lainnya yang dianggap mencemari. Untuk tanah atau pondasi
pasir dan kerikil, kondisinya harus lembab sebelum beton ditempatkan.
Permukaan “construction joint‟” yang berhubungan dengan pengecoran beton
baru atau mortar baru harus bersih dan lembab dengan cara yang disetujui
Direksi.
Pembersihan ini harus terdiri dari penghilangan semua adukan semen atau mortar
yang mengering dan dari segala kotoran. Permukaan sambungan dari beton lama
dimana beton baru harus ditempatkan, harus dikasarkan dengan mengelupas
(chipping) atau dengan cara lain lalu dibiarkan lembab dimana jangka waktunya
ditentukan Direksi, sebelum menempatkan beton baru.
Permukaan “construction jont” harus benar-benar bersih terhadap tambahan
beton atau material yang lain, dengan mengerik, mengelupas atau dengan cara
lain yang disetujui Direksi. Sambungan akan diberi campuran cat pelindung
seperti saran Direksi, untuk mencegah pengikatan dengan beton yang
ditempatkan pada sisi sambungan yang lain.
Suhu beton pada waktu pengecoran tidak boleh melebihi 35 oC. Bila perlu,
Penyedia Jasa mempertahankan suhu beton di bawah 35 oC saat pengecoran
beton dan Penyedia Jasa harus memakai cara yang efektif untuk pendinginan
agregat, mendinginkan air pencampur, penambahan, serpihan es ke dalam air
pencampur pengecoran di malam hari atau cara apa saja yang disarankan Direksi.
Penyedia Jasa tidak berhak mendapatkan tambahan biaya untuk memenuhi
persyaratan pada pasal ini.
Cara dan alat yang dipakai untuk mengangkut dan mengecor beton dan waktu
yang hilang selama pengangkutan tidak boleh menyebabkan segregasi agregat
kasar, turunnya slump sampai lebih dari 25 mm atau hilangnya kandungan udara
sebelum konsolidasi sampai lebih dari 1 % pada waktu beton di cor pada
pekerjaan.
Bila beton diangkut dan atau di cor dengan alat seperti di bawah ini, alat
tersebut harus dipasang dan ditangani sebagai berikut:
kotor dari drum. Dengan persetujuan dari Direksi, truk pencampur dapat
dipakai sebagai pengganti truk pengaduk untuk transportasi beton. Interval
antara memasukkan air kedalam drum pencampur dan pelepasan beton dari
pengaduk harus tidak melebihi dari 1 jam. Selama interval ini, air harus
diaduk secara bersambungan pada kecepatan yang disebutkan di atas.
(3) Chutes
Secara garis besar, pengangkutan beton dengan mempergunakan “chute”
(terjunan) tidak dibenarkan, kecuali bila ada saran dari Direksi. Bila
disetujui, chute harus mempunyai potongan (profil) dengan sudut bulat
dan kemiringannya harus bagus sehingga beton mengalir dengan lancar
tanpa ada segregasi. Ujung chute bawah harus dilengkapi dengan drop
chute, yang tingginya tidak lebih dari 1.5 m, untuk mencegah adanya
segregasi dari beton yang jatuh. Chute harus terlindung dari sinar matahari
langsung.
pipa secara lembut tanpa efek merugikan pada bekisting dan besi
tulangan yang telah dipasang pada posisinya. Kehati-hatian harus dilakukan
untuk mencegah kebocoran dari campuran beton dari batang pipa atau pada
bagian lain.
7.10.5 Pengecoran
menyebabkan segregasi. Cara dan alat-alat yang dipakai dalam pengecoran beton
pada bekisting harus baik sehingga agregat kasar tidak terpisah dari beton.
Penyedia Jasa harus mempunyai cara untuk membatasi dan mengontrol tinggi
jatuh beton, sehingga tidak menyebabkan segregasi atau benturan keras yang
dapat mengenai besi tulangan dan bekisting yang sudah dirakit. Tinggi jatuh
beton tidak melebihi 1.5 meter.
Semua beton yang dituangkan, kecuali beton lining untuk struktur bawah
tanah, harus ditempatkan pada lapisan horisontal yang ketebalannya tidak
melebihi 40 cm. Direksi mempunyai hak untuk meminta kedalaman lapisan lebih
kecil apabila lapisan beton setebal 40 cm tidak bisa dicor sesuai dengan
persyaratan spesifikasi. Tinggi satu angkutan pengecoran beton haruslah seperti
yang disarankan Direksi atau seperti pada gambar. Kecuali selain yang diijinkan
oleh Direksi, beton lining untuk struktur bawah tanah harus diletakkan dengan
pompa beton atau pengecor kedalam bekisting tanpa pelepasan berkecepatan
tinggi (high velocity discharge ).
Beton harus dipaksakan menyesuaikan ketidakseragaman permukaan batuan
sehingga tidak ada rongga tersisa. Bilamana beton terbalik dicor terpisah dari
dinding samping dan beton melengkung, dan tanpa bekisiting bagian dalam,
perlengkapan cor pneumatic (pneumatic placing equipment) tidak boleh
digunakan, kecuali tipe tertentu yang disetujui mampu mencegah segregasi
tersedia. Sebelum memulai pengecoran beton, mortar harus dimasukkan melalui
pipa dari pompa beton atau pengecor. Saat mengisi puncak melengkung dalam
struktur bawah tanah, bagian akhir dari pipa pompa beton harus tetap dijaga
terendam paling sedikit 2 meter dari beton segar. Perlengkapan cor harus
dioperasikan hanya oleh tenaga yang berpengalaman. Penopang (struts), penguat
(stays) dan pengikat (braces) yang membantu sementara untuk menahan
bekisting agar berada pada bentuk yang benar dan siku, harus dipindahkan bila
pengecoran beton telah mencapainya dan dukungannya sudah tidak diperlukan
lagi. Bagian- bagian sementara ini selain dari yang terbuat dari besi harus
dibuang seluruhnya dari bekisting dan tidak terkubur dalam beton. Sambungan
yang dingin harus dihindari bilamana diterapkan dalam pengecoran beton dalam
konduit. Bila terjadi kerusakan dari perlengkapan, atau bila dengan alasan lain
pengecoran dari beton mengalami gangguan, Penyedia Jasa harus secara
menyeluruh mengkonsolidasi beton pada sambungan tersebut sehingga seragam
dan berkemiringan stabil pada waktu beton dalam kondisi plastis. Sambungan
yang dingin kemudian harus diperlakukan seperti konstruksi sambungan.
Pengecoran beton tanpa bekisting pada kemiringan yang cukup tajam,
sebagaimana membuat getaran internal terhadap beton tidak dapat diterapkan
tanpa penggunaan bekisting, beton harus diletakkan didepan dari slip form cor-
coran yang belum digetar, kira-kira 80 cm lebih panjang dari bagian belakang sisi
depannya. Beton yang berada di depan slip form cor-coran harus dipadatkan
(a) Pengecoran dapat ditunda tidak kurang dari 1 jam atau lebih dari 3 jam pada
bacaan atas lubang dan pada bagian bawah bevel di bawah deck lantai beam
girder atau bagian bangunan lainnya pada saat bevel ditentukan dan pada
bagian bawah anggota bangunan tersebut bila bevel tidak ditentukan, tetapi
jika pe-ngecoran ditunda terlalu lama hingga unit vibrasi / getar tidak
dalam berat yang siap untuk menembus beton yang dimasukkan sebelum
penundaan tersebut. Bila konsolidasi beton ditempatkan sesudah penundaan,
unit vibrasi akan menembus dan menggetarkan kembali beton yang dicor
sebelum penundaan.
(b) 60 cm atau lebih dari beton yang ditempatkan sebelum penundaan harus
ditempatkan dengan slump yang rendah dan Penyedia Jasa harus merasa
yakin bahwa konsolidasi beton sudah terlaksana dengan baik.
(d) Beton yang dicor di atas bagian yang terbuka dan di dek, lantai, balok,
girder dan bagian-bagian semacam-nya harus dicor dengan slump serendah
mungkin dan Penyedia Jasa harus merasa yakin bahwa konsolidasi beton
tersebut terlaksana dengan baik.
operasinya dengan kecepatan setidaknya 7000 putaran per menit bila dicelupkan
ke beton. Kepala vibrator harus dimasukkan ke beton secara vertikal, setidaknya
5 cm ke dalam lapisan di bawahnya. Bila sukar menggunakan internal vibrator,
beton bisa dikonsolidasi dengan external vibrator seperti diuraikan di bawah
ini atau dipadatkan dengan “hand plunger” sesuai saran direksi.
Konsolidasi beton pada bagian-bagian bangunan yang nantinya akan tampak
harus dengan “immersion vibrator” yang bisa pula dipakai sebagai alat yang bisa
membantu dan disarankan Direksi. Bisa menggunakan “heavy duty vibrator”.
Form vibrator ini harus dipasang kuat-kuat pada bekisting pada saat operasi tetapi
vibrator harus bisa segera dibongkar dan dipasang lagi ke posisi lain pada
bekisting dan harus beroperasi dengan kecepatan sedikitnya 8000
putaran/menit.
Pelaksanaan pekerjaan di atas harus sangat berhati-hati sehingga vibrasinya bisa
sistematis sehingga beton betul-betul padat. Di daerah di mana baru saja
ditempatkan beton yaitu pada pada setiap lapisan dicor terlebih dahulu dan
beton sudah mengeras, harus dilakukan vibrasi yang lebih dari biasanya. Vibrator
menembus dalam sekali dengan interval pendek di sepanjang hubungan ini.
Hubungan antara kepala vibrator dengan permukaan bekisting harus dihindari.
maka untuk mencegah lalu lintas yang melewati permukaan yang baru dilapisi
dengan “curing compound”, “membrane” harus dilindungi, dengan menutupinya
dengan pasir yang tebalnya tidak kurang dari 25 mm, atau dengan cara lain.
Penutupan untuk tujuan melindungi permukaan ini, tidak ditempatkan dulu sampai
lapisan pelindung betul-betul kering. Sebelum penerimaan pekerjaan akhir, Penyedia
Jasa harus menghilangkan semua pasir tersebut dengan cara yang sudah disetujui
Direksi. Bila ada kerusakan pada lapisan pelindung yang mengelupas dari
permukaan beton sesudah 28 hari dipakai, maka harus diperbaiki tanpa ditunda lagi,
dengan cara yang sudah disetujui Direksi. Tipe “curing compound” yang diusulkan,
diperlukan untuk pengambilan sampel, dan pengetesan harus diserahkan direksi,
setidaknya 30 hari sebelum dipakai. Kecuali bila sampel dan pengetesan disisihkan
oleh Direksi, maka “curing compound” tidak boleh dipakai dulu, kecuali bila sudah
dites oleh Direksi. Penyedia Jasa harus menyediakan, fasilitas-fasilitas dan bantuan
yang diperlukan untuk pengambilan sampel dan pengetesan “curing compound” atas
biaya Penyedia Jasa. Petunjuk yang disediakan pabrik harus diikuti, dalam
penyimpanan, pencampuran dan pemakaian “curing compound” tersebut.
Selain menyemprot dengan “membrane curing”, lembaran plastik bisa juga dipakai,
terutama pembasahan pada pelat dan semua bentuk konstruksi. Dalam hal semacam
ini, segera setelah beton mengeras dan terhindar dari kerusakan, permukaan harus
disemprot sedikit dengan air, lalu ditutup dengan lembaran plastik putih yang telah
disetujui oleh Direksi. Lembaran tersebut harus kedap udara dan anti uap untuk
mencegah hilangnya kelembaban kedap udara, dan harus dilakukan dengan hati-
hati, dengan memukul-mukul bagian tepi dan memeperkuatnya dengan lapisan
pelindung. Lapisan tersebut harus dijaga minimum selama 14 hari.
Semua “construction joint” harus terus menerus lembab, yaitu dengan “water curing”
dari waktu ke waktu sampai tertutup beton. Bila dianggap perlu untuk mengadakan
penundaan pengecoran beton baru di atas construction joint, maka pembasahan
untuk melembabkan permukaan joint harus dihentikan pada saat pembasahan
dianggap kadaluarsa, tetapi bila pembasahan dihentikan, harus dimulai lagi dalam 48
jam sebelum pengecoran beton baru pada sambungan itu.
Bila pengkasaran bagian beton yang membuka belum dilaksanakan sampai
pembasahan menjadi kadaluarsa, maka permukaan bagian yang membuka harus
terus dalam keadaan lembab setidaknya 4 jam sebelum pengisiannya (filling). Biaya
penyediaan dan pemakaian semua material untuk pembasahan beton, harus
termasuk dalam harga satuan beton seperti tercantum dalam Daftar Kuantitas dan
Harga.
pembayaran untuk galian dilakukan. Pengukuran untuk pembayaran setiap kelas beton,
dilakukan sesuai dengan garis batas kerapian konstruksi, seperti tercantum dalam
gambar, kecuali bila tercantum dalam spesifikasi. Tidak ada pengukuran untuk
pembayaran pemrosesan dan pengangkutan agregat, persiapan pondasi, penyesuaian
titik sambung konstruksi (construction joint treatment) termasuk mortar yang dipasang
sebelum pengecoran beton, perbaikan, fitur-fitur arsitektural dan lain sebagainya, untuk
pembasahan atau untuk pembetonan cuaca panas. Pengukuran untuk pembayaran
beton pengisi dilakukan sesuai dengan volume beton aktual yang ditempatkan pada
lokasi- lokasi yang memerlukan pengisian.
Dalam mengukur beton untuk pembayarannya, volume semua bagian yang terbuka,
bagian ceruk, saluran, pipa, pekerjaan kayu dan pekerjaan besi, yang ternyata lebih
luas 0.05 m2, maka harus dikurangi pembayarannya. Kecuali tercantum dalam
spesifikasi, pembayaran setiap kelas beton di berbagai bagian pekerjaan, dilakukan
berdasarkan harga satuan per m3 seperti yang tercantum dalam Daftar Kuantitas dan
Harga, dimana harga satuan tersebut termasuk semua biaya peralatan, tenaga kerja dan
material yang diperlukan dalam penerimaan air dari sistem suplai air, dan penanganan
air untuk pencampuran beton, pembasahan, pendinginan dan pembersihan;
pengangkutan, penyimpanan dan pencampuran agregat diluar jalur produksi agregat
seperti penggalian, pemecahan, penyaringan dan pencucian; suplai semen termasuk
pengaturan, pengangkutan, penyimpanan dan pengiriman, pengumpulan, pencampuran,
pemadatan, penyelesaian permukaan, perlindungan dan perbaikan beton, pemeliharaan
titik sambung konstruksi, pekerjaan pengujian, kecuali bekisting dan penyelesaian,
pekerjaan akhir besi tulangan, “joint filler” dan “Waterstop” dimana pembayarannya
dilakukan secara terpisah.
Pembayaran tidak dilakukan untuk beton yang dicor diluar garis yang ditentukan dari
garis bawah batas penggalian hingga garis atas batas penggalian atau dengan alasan
lain, kecuali telah ada ketentuan lain yang disetujui. Tiada pembayaran yang dilakukan
untuk beton atau mortar yang cacat atau dibuang. Beton apapun yang mana dicor
Penyedia Jasa atau dengan menggunakan instalasinya sendiri atau dengan inisiatifnya
sendiri, harus menjadi tanggungan dari Penyedia Jasa.
Tidak ada pengukuran untuk pembayaran yang dilakukan untuk penggunaan admixture.
Seluruh biaya insidental yang berkaitan dengan penggunaan admixture harus termasuk
dalam harga satuan penawaran dalam Daftar Kuantitas dan Harga untuk materi
pekerjaan beton yang berkaitan, yang mana admixture dipakai.
Bila diperlukan atau sesuai saran Direksi, bekisting harus dipakai, untuk
membentuk beton sesuai dengan yang diinginkan. Bila diperlukan, bekisting harus
disanggah dengan kayu penyangga. Penyedia Jasa harus menentukan dan
Semua material yang dipakai untuk bekisting, dari kayu atau dari baja, harus
lebih dulu disetujui Direksi. Kayu harus bagus dan lurus, bebas dari
penyimpangan, bengkokan dan kekeroposan, serta lebar dan tebalnya harus sama
dan halus, sebelum pembuatan bekisting.
Bekisting yang dipakai pada alur air dan untuk beton yang akan tampak harus
ditutup dengan plywood dan harus bebas dari semua cacat yang
menghasilkan noda pada permukaan beton. Bila yang dipakai adalah plywood,
maka tidak boleh dibungkus, tidak kerut-kerut dan diproduksi dengan lem
khusus anti air. Kalau bisa, plywood harus punya lebar dan panjang sama.
Lapisan kulit kayu atau harus berjenis dan berkualitas tertentu atau harus diolah
atau dilapis sedemikian rupa sehingga tidak ada bahan kimia perusak atau
pemudaran permukaan beton yang mengeras. Tipe dan kondisi dari lapis kulit
kayu, kemampuan bekisting untuk menjaga gangguan yang disebabkan oleh
peletakan dan getaran beton, dan pengerjaan yang diterapkan dalam konstruksi
bekisting harus sedemikian rupa sehingga permukaan yang keras mengacu
dengan persyaratan yang dapat diterapkan dengan Buku Spesifikasi ini berkaitan
dengan penyelesaian akhir permukaan beton.
Bila yang dispesifikasikan finishing B2, B3 dan B4, bahan bekisting harus
ditempatkan sedemikian rupa sehingga tanda-tanda sambungan pada permukaan
beton yang kontinyu, dan bahan bekisting yang dipakai pada permukaan seperti
itu harus terbatas pada satu bentuk pekerjaan besar saja. Papan bekisting untuk
permukaan beton dimana F4 yang harus dipakai, harus menggunakan plywood
yang dilapisi dengan plastik atau dammar epoxy dan lembaran yang dipakai
harus lebar. Sebelum pemakaian ulang, papan bekisting, harus dibersihkan,
lubang- lubang harus disumbat dan bila perlu dipermukaan dilapisi lagi.
Bahan bekisting harus sesuai dengan persayaratan berikut, kecuali bila ada
saran dari Direksi.
Finishing atau
Bahan bekisting dari Bahan bekisting dari
permukaan bekisting
kayu baja
yang diperlukan
minyak mineral yang disuling, dari jenis yang sudah disetujui Direksi. Minyak
bekisting harus digunakan sebelum besi tulangan diletakkan.
Bekisting yang mana telah ditinggal untuk periode tertentu mengakibatkan
kering, harus dilakukan perbaikan permukaan sesuai arahan Direksi. Bila
bekisting untuk permukaan yang menerus ditempatkan pada pengangkatan
berikutnya, harus dilakukan dengan hati-hati sekali agar penempatan bekisting
persis di atas permukaan seluruhnya, untuk mencegah kebocoran mortar dari
beton dan untuk menjaga alinyemen permukaan yang baik.
Bekisting yang dipakai lebih dari satu kali, kondisinya harus dijaga dan harus
betul-betul bersih untuk dipakai lagi. Bekisting untuk permukaan dinding
bagian luar harus bersih betul, yaitu dengan menyemprot kayu dengan air.
Sebelum beton ditempatkan, harus diperhatikan bahwa semua bekisting ada pada
alinyemen yang baik, sehingga semua penyangga bekisting pada kondisi yang
bagus dan kokoh.
Ganjalan (beton tahu) yang diletakkan untuk menahan bekisting harus tetap
melekat, dan kecuali dimana penyelesaian F1 telah dibolehkan, harus mengurangi
tidak kurang dari dua diameter atau dua kali dimensi minimum dari ganjalan atau
5 mm, yang mana yang terbesar, dari permukaan beton yang mengeras. Bila
penyelesaian F1 dibolehkan, ganjal dapat dipotong sama tinggi atau rata
dengan permukaan beton yang mengeras kecuali ganjal diikat pada tulangan.
Ganjal kawat yang melewati bekisting, tidak boleh dipakai kecuali bila disarankan
oleh Direksi. Ganjal harus dibuat sedemikian rupa sehingga pemindahan
penyumbat akhir bisa dilakukan tanpa menyebabkan adanya serpihan pada beton
permukaan. Lubang-lubang yang disebabkan karena pemindahan ujung ganjal
bekisting harus diisi.
Bekisting tidak boleh diangkat apabila beton belum mengeras dan cukup kuat
untuk menanggung beban dengan aman ditambah beban kostruksi yang akan
didukungnya. Bekisting diangkat bila sudah disetujui Direksi. Bekisting harus
diangkat setelah beton mengeras untuk mencegah kerusakan yaitu dengan
mengangkatnya sedemikian rupa sehingga mempermudah kegiatan berikutnya
yaitu dengan pembasahan dan memudahkan perbaikan pada permukaan yang
kurang baik. Tetapi harus yakin betul bahwa kekuatan beton ketika dilakukan
pengangkatan tidak menyebabkan runtuhnya atau gagalnya beton.
Bekisting harus dihilangkan dengan segera, setelah beton sudah mengeras untuk
mencegah penggantungan atau keruntuhan. Bila perlu dilakukan perbaikan pada
permukaan yang miring, dan segera diteruskan dengan pembasahan. Untuk
menghindari tegangan yang berlebihan pada beton akibat dari pemuaian pada
bekisting, bekisting kayu untuk bagian dinding yang terbuka harus dilonggarkan
sehingga hal ini bisa dikerjakan tanpa merusak beton. Beton untuk bagian yang
terbuka harus dilakukan sehingga memudahkan pelepasannya.
Dengan terlebih dulu minta saran Direksi, bekisting pada permukaan beton yang
dekat dengan permukaan batuan yang digali harus dibiarkan ditempatnya,
asalkan jarak antara permukaan beton dengan batuan kurang dari 50 cm sehingga
bekisting tidak tampak sesudah pekerjaan selesai. Bekisting harus diangkat
dengan hati-hati sehingga beton tetap bagus, dan bila terjadi kerusakan harus
segera diperbaiki.
(a) Umum
Pekerjaan akhir / finishing dari permukaan beton hanya dilaksanakan oleh
tenaga yang terampil Penyedia Jasa harus selalu berkonsultasi kepada
direksi mengenai waktu pelaksanaan finishing beton. Finishing beton harus
dilakukan bila kehadiran Direksi, karena bila ada kasus spesifik yang
membutuhkan pengaturan dari Direksi. Permukaan beton dites oleh Direksi
untuk menentukan apakah ketidak-teraturan yang terjadi masih dalam
batas pada spesifikasi.
Ketidakteraturan permukaan diidentifikasikan sebagai „kasar‟ atau „miring‟.
Keseimbangan yang disebabkan dengan pergeseran atau salah peletakan
lapis permukaan kayu bekisting, atau karena mata kayu yang rusak atau
bekisting yang cacatpun akan dianggap sebagai ketidakteraturan kasar,
dan dites melalui pengukuran langsung.
Ketidakteraturan yang lain dianggap ketidakteraturan berjalan dan akan dites
dengan menggunakan acuan yang terdiri dari pinggiran yang lurus untuk
U1 – Finishing
U1 adalah lapisan finishing (screeded finish) yang dipakai untuk permukaan
yang tidak dibekisting yang akan ditutup dengan material pengisi atau
dengan beton. Finishing U1 juga dipakai sebagai tahap pertama sebelum
finishing U2 dan U3 yang dipakai. Pelaksanaan finishing harus terdiri dari
pemerata-an dan pelapisan yang memadai untuk menghasilkan permukaan
yang rata. Ketidakteraturan pada permukaan tidak boleh lebih dari 20
mm.
U2 – Finishing
U2 adalah finishing (floated finish) yang digunakan untuk permukaan yang
tidak dibekisting yang harus tampak, seperti puncak spillway, puncak dinding
dan tiang (piers). Finishing U2 digunakan sesudah finishing U3. Floating
dilaksanakan dengan alat yang digerakkan mesin atau tangan, yang dimulai
setelah permukaan yang di screeded sudah mengeras, dan harus
menghasilkan permukaan yang bebas dari tanda-tanda screed dan teksturnya
harus rata. Bila finishing U3 yang harus dipakai, floating dilanjutkan sampai
sedikit mortar tanpa penambahan air terbawa ke permukaan, sehingga
memungkinkan untuk disekop. Irregularitas permukaan yang diukur seperti
uraian di atas, harus esuai dengan persyaratan untuk finishing F2.
U3 – Finishing
U3 adalah finishing yang disekop yang dipergunakan untuk permukaan
pelat dan bagian lain yang tidak difinishing yang tidak dibekisting. Bila
“floated finish” sudah cukup mengeras sehingga mencegah masuknya
material halus tertarik ke permukaan, maka harus dimulai penyekopan, yang
dilaksanakan dengantekanan kuat seperti akan meratakan bentuk permukaan
floated yang berpasir dan menghasilkan permukaan yang rata yang lembab,
bebas dari cacat dan tanda-tanda sekop. Ketidakteraturan permukaan yang
diukur seperti ketentuan yang lebih dulu, harus sesuai dengan kebutuhan
finishing F4. Pemercikan permukaan dengan semen kering atau material lain
selama pelaksanaan finishing diperlukan untuk mengeringkan beton agar
memudahkan penyekopan atau untuk tujuan yang lain, tidak diperbolehkan.
Beton yang cacat atau rusak harus dibongkar dan diganti dengan beton lain oleh
Penyedia Jasa dan biayanya ditanggung Penyedia Jasa sendiri. Alinyemen yang
tidak teratur karena kurangnya finishing pada permukaan, tonjolan bekisting atau
cacat yang lain harus diperbaiki dan biaya dtanggung oleh Penyedia Jasa.
Sebelum pekerjaan akhir diterima, Penyedia Jasa harus membersihkan semua
permukaan beton yang tampak dari semua noda, semen, mortar atau
grouting dan semua noda yang tidak baik dihilangkan demi kepuasan Direksi.
Perbaikan pada beton harus dilakukan oleh tenaga yang terampil. Penyedia Jasa
harus terus berkonsultasi dengan Direksi, kapan perbaikan beton harus dilakukan
dengan hadirnya Direksi kecuali bila Direksi tidak melakukan pengawasan.
Penyedia Jasa harus memperbaiki semua cacat pada permukan beton, untuk
menghasilkan permukaan yang sesuai dengan persyaratan. Kecuali bila sudah
disetujui Direksi, perbaikan beton yang cacat harus diselesaikan dalam waktu 24
jam sesudah pengangkatan bekisting, atau untuk beton yang tidak dibekisting
selama 24 jam sesudah pengecoran beton. Kecuali bila diperlukan perbaikan
dengan damar epoxy, perbaikan tdak dilakukan dulu sampai 28 hari sesudah
beton dicor.
Noda harus dipindahkan dengan rapi dari permukaan yang mana penyelesaian
B3 dan B4 yang disyaratkan dan noda juga harus dibersihkan dari permukaan
yang mana penyelesaian U2 dan U3 disyaratkanBila tonjolan dan
ketidakteraturan melebihi pada batas yang disyaratkan di sub bab 5.16, pada
permukaan yang dibekisting, dimana yang diperlukan adalah finishing selain F1,
penonjolannya harus diperkecil dengan dipalu atau diratakan sehingga
permukaan seperti yang disyaratkan.
Beton yang rusak dan beton yang retak atau cacat karena tekanan permukaan
yang melebihi, harus digali dan dibentuk lagi sehingga permukaan mempunyai
garis batas seperti yang disyaratkan, atau harus dibongkar dan diganti dengan
mortar kering atau beton seperti yang disarankan di sini. Pengisian lubang di
permukaan, dimaksudkan untuk mendapatkan finishing F1, yang akan
diperlukan bila lubang tersebut lebih dalam dari 25 mm, di dinding yang
tebalnya kurang dari 30 cm atau lebih.
Pembongkaran beton yang rusak dilakukan dengan mengkasarkan permukaan
yang terbuka. Luas dan dimensi pengkasaran harus seperti yang disarankan
Direksi. Lubang yang dikelupas tepi- tepinya harus tajam dan terkunci dan harus
diisi sampai batas yang diperlukan, dengan mortar atau beton, seperti petunjuk
Direksi. Bila yang dipakai untuk pengisian adalah beton, lubang yang dikelupas
tidak lebih dari 8 cm dalamnya. Dry-pack yang berupa campuran yang sudah
disetujui Direksi harus digunakan untuk mengisi lubang yang setidaknya punya 1
dimensi permukaannya dan tidak lebih besar daripada kedalaman lubang, bagi
celah lubang sempit untuk perbaikan keretakan, lubang pipa grout dan untuk
lubang-lubang ganjal penguat dari batang seperti tertera dalam spesifikasi. Dry-
pack tidak dibenarkan bila dipakai untuk mengisi di sebelah penulangan atau
untuk mengisi lubang yang membentang melalui bagian (section) beton.
Permukaan lubang harus dipel bersih dan bila perlu, air dipermukaan harus
dihilangkan dengan cara lain yang efektif. Permukaan lubang dan beton
disekitarnya harus dikeringkan dan dipanaskan dengan menggunakan lampu
(oxe-acetylene flame) yang sesuai untuk heate, “descalling tip”, “dry oil-free
compressed air” atau dengan cara lain yang sudah disetujui Direksi.
Pemanasan dan pengeringan harus dilakukan sedemikian rupa sehingga
mencegah kerusakan pada beton dan sehingga lubang bebas dari
o
kelembaban di permukaannya, dan diperoleh suhu + 20 C dan tetap seperti
itu sampai sekitar 30 menit.
(b) Bila telah siap sesuai pasal sebelumnya, permukaan lubang harus dicat
dengan satu atau dua lapis dengan damar epoxy seperti saran Direksi, yang
dsiapkan dilembabkan sesaui petunjuk dari pabriknya. Damar epoxy dan filler
yang telah disetujui, dipersiapkan sesuai petunjuk pabrik dan harus dipakai
dipermukaan yang bersih tanpa damar epoxy, baja yang dikeringkan di
permukaan yang halus dan dibiarkan lembab seperti pengarahan Direksi.
Diperkirakan akan diperlukan pembasahan dengan suhu 20oC dalam waktu
24 jam. Selama saat itu, daerah tersebut harus tetap kering.
(c) Damar epoxy yang tidak dipakai, bik yang diisikan atau yang tidak
diisikan, harus dibuang bila syarat keplastisannya telah hilang. Damar yang
lebih atau tumpah harus dibersihkan pada waktu dalam keadaan plastis.
(d) Bila harus mempergunakan bekisting untuk mencetak campuran damar, juga
material yang dipakai untuk bekisting harus sesuai dengan damar atau
bekisting yang harus dilapisi dengan zat khusus.
(e) Dalam hal melakukan finishing dengan damar epoxy, penggilingan yang
diperlukan harus dilakukan dengan mempergunakan karbid silikon atau
abrasif lain yang cocok. Kecuali untuk material yang dipakai untuk perbaikan
dengan damar epoxy, semua material yang dipakai untuk memperbaiki beton
harus sesuai dengan persyaratan spesifikasi dan saran dari Direksi. Semua
pengisian harus terikat ke permukaan lubang dengan baik dan harus bebas
dari keretakan karena mengkerut dan daerah “drummy” sesudah pengisian
dibasahi dan menjadi kering.
Penyedia Jasa harus menyediakan dan memasang semua besi tulangan yang
diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan. Pengiriman penulangan ini harus
dijadwal agar Penyedia Jasa dapat memberi penyediaan yang mencukupi untuk
memulai pemotongan dan pembengkokan penulangan untuk konstruksi, 60
(enam puluh) hari sebelum jadwal pengecoran beton di sekitar tulangan. Jadwal
pengiriman didasarkan pada program pelaksanaan Penyedia Jasa secara rinci,
termasuk amandemen (bila ada), dan ditinjau kembali oleh Direksi.
Kecuali bila tercantum pada spesifikasi, besi tulangan harus menggunakan
tulangan ulir (D-form) yang dibuat oleh pabrik yang sudah disetujui Direksi
dan harus sesuai dengan JIS G 3112 atau ASTM A 15-16 atau standar yang
sejenis yang disetujui Direksi. Penyedia Jasa harus menyiapkan dengan biayanya
sendiri seluruh detil dari gambar penulangan. Gambar-gambar ini harus mencakup
gambar letak tulangan, gambar pembengkokan tulangan, daftar tulangan dan
gambar penulangan lain yang mungkin dibutuhkan untuk mendukung fabrikasi
dan peletakan tulangan. Gambar-gambar tersebut harus mendapat persetujuan
dari Direksi sebelum tahap fabrikasi dan peletakan. Detail konstruksi untuk
penulangan dan jadwal pembengkokan tulangan harus disiapkan oleh Penyedia
Jasa dan diserahkan pada Direksi untuk disetujui. Detil harus berdasar pada data
akhir yang tergambar dalam Gambar.
Beton penutup dalam beton harus dibangun, seperti tercantum pada Gambar atau
seperti yang disarankan Direksi, untuk pemasangan dan penyetelan pekerjaan
baja untuk peralatan mekanik yang harus dipasang pada beton. Blockout seperti
itu harus diisi dengan beton klas A, kecuali kalau ada arahan Direksi sesudah
pemasangan selesai.
Sebelum pengecoran beton klas A pada blockout, permukaan beton harus
dikasarkan dan dibersihkan. Pengasaran harus dilakukan dengan mengelupas
(chipping) atau dengan cara lain yang disetujui, sehingga tidak meretakkan
atau merusakkan beton yang ada di atas permukaan kasar. Sesudah dikasarkan,
permukaan beton harus dibersihkan dan kondisinya harus baik dan cukup keras
sehingga pemasangan peralatan mekanis antara beton yang sudah ada dan
beton baru dijamin baik. Semua beton yang tidak keras, tidak lembab dan tidak
awet harus dibongkar sampai kedalaman tertentu agar permukaan memuaskan.
Sesudah membersihkan permukaan yang kasar sampai memuaskan Direksi,
permukaan harus tetap dalam keadaan lembab setidaknya selama 24 jam
sebelum pengecoran beton di blockout.
Penyedia Jasa harus menempatkan beton pada blockout penutup sedemikian rupa
agar ikatan dengan beton yang lama bagus dan menghasilkan sambungan yang
baik dengan pekerjaan baja yang dipasang pada beton blockout dan untuk
menghindari salah penempatan pada pekerjaan baja. Bila Direksi menyetujui,
Perbedaan dimensi potongan melintang untuk kolom, balok, dan ketebalan pelat
dan dinding:
Minus 6 mm
Plus 12 mm
Perbedaan unting-unting dan ketinggian pada ambang dan dinding samping untuk
pintu dan alur trashrack:
3 mm dalam 3 m
Perbedaan tangga:
2 mm untuk naik
3 mm untuk tapak
(c) Toleransi konstruksi untuk peletakan tulangan. Variasi untuk lapisan pelindung
6 mm dengan pelindung <50 mm
9 mm dengan pelindung 51 - 60 mm
12 mm dengan pelindung >60 mm
Variasi dari jarak spasi yang ditentukan (terhadap satu baris tulangan)
25 mm
harus dikasarkan dengan hati-hati sedemikian rupa sehigga tidak merusak outlet
grouting eksisting yang digunakan saat contact grouting sedang dilakukan. Untuk
mengisi rongga-rongga antara lapisan permukaan konduit dan beton sumbat. Lapisan
permukaan harus dibasahi tidak kurang dari 48 jam sebelum pengecoran beton sumbat.
Sumbat konduit harus dibangun dalam 1.0 meter dari tumpangan dasar atau seperti yang
ditunjukkan dalam Gambar, dengan waktu minimum yang dibutuhkan sebanyak 72 jam
antara tumpangan yang berurutan. Tabung dinding yang tipis dipasang pada
tumpangan beton sumbat seperti ditunjukkan dalam Gambar untuk penggunaan sirkulasi
air melalui pipa-pipa untuk mengontrol temperatur beton yang sedang dicor. Penyedia
Jasa harus menjamin bahwa seluruh klem atau pelapis antara beton lapis permukaan
dan sumbat beton pada konduit pengelak harus sepenuhnya terisi dengan contact
grouting.
Perlu dicatat bahwa pengaturan khusus harus dibuat untuk pemindahan bekisting bagian
atas setelah sumbat selesai seperti yang ditunjukkan oleh Direksi.
Pengukuran, untuk pembayaran dan pembayaran beton untuk penyumbatan dibuat
dengan harga satuan per m3 yang ditenderkan untuk Daftar Kuantitas dan Harga.
Harga satuan tersebut untuk tenaga kerja, material dan perlengkapan termasuk
mencacah permukaan beton untuk bagian sumbat dan seluruh pekerjaan yang
berkaitan dengannya. Sedangkan pembayaran untuk penyediaan dan perakitan sistem
pendingin dibuat berdasarkan harga lump sum yang ditenderkan untuk Daftar Kuantitas
dan Harga.
Pengukuran, untuk pembayaran dan pembayaran beton untuk bekisting dan
2
penyelesaian akhir dibuat dengan mengacu harga satuan per m yang ditenderkan untuk
Daftar Kuantitas dan Harga. Harga satuan tersebut digunakan untuk seluruh tenaga
kerja, material dan perlengkapan yang dibutuhkan untuk menjalankan pekerjaan ini.
Pembayaran untuk sistem pipa untuk contact grouting dan grouting yang dicor
antara lapisan beton pelindung dan beton sumbat dibuat dengan harga lump sum seperti
yang dinyatakan dalam Daftar Kuantitas dan Harga.
Pengukuran, untuk pembayaran dari instalasi dan pemindahan plat baja pelindung harus
dibuat dengan dasar lump sum. Pembayaran untuk plat baja pelindung menggunakan
harga satuan lump sum, yang mana termasuk biaya yang dibutuhkan untuk pemindahan,
pengangkutan dan penyimpanannya sesuai dengan instruksi Direksi.
Pengukuran, untuk pembayaran dari instalasi dan pemindahan irisan kayu tipis harus
dibuat dengan dasar lump sum. Pembayaran untuk plat baja pelindung menggunakan
harga satuan lump sum, yang mana termasuk biaya yang dibutuhkan untuk pemindahan,
pengangkutan dan penyimpanannya sesuai dengan instruksi Direksi.
pada gambar perencanaan atau sesuai rekomendasi Direksi. Penyedia Jasa harus
memastikan semua permukaan pondasi dimana beton ditempatkan dibersihkan sebelum
penuangan beton, hingga beton tersebut dapat melekat pada pori pori batu atau beton
yang dicor sebelumnya.
Sebelum beton dicor, permukaan luar dari pipa baja dan saluran dibersihkan dari
semua karat yang melekat, kerak atau material pengganggu lain, dan kondisi ini dijaga
hingga beton ditempatkan. Pekerjaan pengelasan dan semua hal yang menyangkut
penyambungan pipa baja dan saluran diselesaikan dengan persetujuan Direksi sebelum
pipa baja dan saluran diselubungi beton. Semua pendukung temporer dan penopang
harus dipindah-kan dari sekitar pipa baja dan saluran sebelum beton ditempatkan.
Semua bagian pipa baja dan saluran yang akan diselubungi dengan beton harus
ditopang dan dipasak dengan baja atau beton crandle sebagai penopang seperti yang
ditunjukkan dalam gambar perencanaan atau menurut persetujuan Direksi. Lokasi
pengelasan penopang atau pasak pada bagian luar pipa baja dan saluran tidak
diperbolehkan. Temporary internal stiffeners untuk pipa dan saluran tidak boleh
dipindahkan minimal 24 jam setelah beton dituangkan, kecuali atas persetujuan Direksi.
Contact grouting yang akan dilaksanakan untuk mengisi rongga diantara pipa baja dan
penutup beton.
Pengukuran dan pembayaran untuk pekerjaan beton, bekisting / finishing dan besi
tulangan yang digunakan untuk selubung pipa baja dan saluran ditentukan dengan
harga satuan sesuai dengan penawaran untuk pekerjaan tersebut yang tercantum dalam
Daftar Kuantitas dan Harga, harga satuan tersebut telah meliputi: seluruh ongkos tenaga
kerja, peralatan dan bahan selama melaksanakan pekerjaan tersebut. Pengukutan dan
pembayaran untuk contact grout.
dengan pengarahan Direksi. Spesifikasi dari bab ini yang bisa diterapkan untuk beton
bagi pekerjaan penambalan, juga bisa dipakai.
Pengukuran untuk pembayaran beton pada pekerjaan penambalan, dilakukan sesuai
dengan banyaknya beton yang ditempatkan seperti saran Direksi. Pembayaran untuk
beton pada pekerjaan penambalan dilakukan berdasarkan harga satuan per meter kubik
yang tercantum dalam Daftar Kuantitas dan Harga, dimana harga satuan tersebut
termasuk biaya semua tenaga kerja, material dan peralatan, seperti bekisting kasar atau
pekerjaan lain yang terkait yang diperlukan.
dengan beton yang ada sebelumnya, untuk itu perlu diperlakukan sebagai
sambungan konstruksi.
Beberapa sambungan yang ditunjukkan dalam gambar dengan garis menerus
ataupun putus putus merupakan construction joint utama. Construction joint ini
tidak dapat dirubah dan beton tidak akan ditempatkan pada sambungan selama
3 hari untuk ketebalan dibawah 90 cm dan 7 hari untuk beton dengan
ketebalan di atas 90 cm, kecuali atas persetujuan Direksi. Urutan penempatan
sambungan untuk konstruksi utama ini mengacu pada gambar, dan tidak akan
berubah kecuali atas pengarahan dari direksi.
Construction joint lain yang ditempatkan bukan pada sambungan utama, mengacu
pada persetujuan dari direksi. Penyedia Jasa diperbolehkan mengatur
penempatan construction joint jenis ini dan urutan pengecoran yang
ditunjukkan dalam gambar, dengan syarat bahwa Penyedia Jasa telah
menyesuaikan tulangan, dan direksi telah menyetujui dan tanpa menambah
beban biaya pada pemberi kerja.
Sebagai tambahan, construction joint tersebut ditunjukkan dalam gambar,
Penyedia Jasa harus menyiapkan gambarnya sendiri yang menunjukkan lokasi
dari construction joint yang mana diinginkannya untuk dibuat termasuk urutan
pengecoran beton. Penulangan yang diperlukan harus pula didetilkan dalam
gambarnya sedemikian rupa sehingga cocok dengan titik sambung. Bila
disetujui, seluruh pekerjaan yang dibutuhkan dan berhubungan harus dibuat
tanpa biaya tambahan pada Pemberi Kerja.
Construction Joint harus sedemikian horisontal atau vertikal kecuali selain yang
ditunjukkan dalam Gambar atau dinyatakan oleh Direksi dan harus diberikan
bentuk yang telah dinyatakan sebelumnya tentang penggunaan bekisting, bila
perlu, atau dengan maksud lain yang akan menjamin sambungan yang cocok
dengan pekerjaan berikutnya; asalkan, selain yang ditunjukkan dalam Gambar,
keyway tidak diperlukan pada construction joint. Seluruh persimpangan dari
construction joint dengan beton permukan yang mana sengaja untuk
diperlihatkan harus dibuat lurus, datar atau rata.
Permukaan dari construction joint harus dijaga bersih dan lembab ketika
diselubungi dengan beton segar atau mortar. Kebersihan harus mencakup
pembuangan seluruh beton rusak atau cacat, lapis pelindung (coating), pasir dan
senyawa penutup (sealing compound) bila dipakai, dan material asing lainnya.
Permukaan seluruh construction joint harus dikasarkan dan dicuci. Pengasaran
dan pencucian harus dilakukan pada kesempatan akhir sebelum pengecoran
beton. Permukaan dari seluruh construction joint, termasuk permukaan
penutup harus dicuci seluruhnya dengan air bertekanan udara sebelum
pengecoran atau penyambungan beton. Seluruh genangan air harus dibuang
dari permukaan construction joint sebelum beton baru dicor.
Biaya construction joint harus termasuk dalam harga satuan per m3 yang
ditenderkan untuk Daftar Kuantitas dan Harga Beton yang mana
membutuhkan titik sambung.
Tidak ada construction joint (sambungan) pada pekerjaan beton konduit
pengelak di posisi sepanjang bagian bawah timbunan material inti pada tubuh
bendungan. Pada posisi tersebut beton konduit pengelak dikonstruksi menerus.
Contraction joint harus diletakkan dan dibuat sesuai dengan gambar atau sesuai
dengan saran dari Direksi. Sambungan harus dibuat dengan memasang bekisting
beton pada salah satu sisi sambungan dan dipasang sebelum beton ditempatkan
pada sisi sambungan yang lain. Permukaan beton yang ditempatkan pertama kali
pada “Contraction joint”, harus dibersihkan dan dilapisi dengan lapisan
pembasahan untuk memecahkan ikatan, sebelum beton di sisi sambungan
yang lain di tempatkan.
Biaya untuk contraction joint termasuk harga satuan per meter kubik seperti
tertera pada Rencana Biaya Pekerjaan untuk beton yang memerlukan sambungan
seperti itu.
Penyedia Jasa harus meletakkan elastic joint filler seperti yang ditunjukkan
dalam Gambar atau seperti yang diinstruksikan oleh Direksi. Material elastic
joint filter harus merupakan tipe expanded polystrene dan berstandar ASTM D
2125 kelas 1, grade 15, atau yang setara dan disetujui serta cukup tebal untuk
menutup seluruh celah atau rongga. Penyedia Jasa harus memotong dan
membuat joint filter agar cukup menutup seluruh lubang seperti yang
ditunjukkan dalam Gambar atau seperti yang diperintahkan oleh Direksi.
Pengukuran untuk pembayaran pekerjaan pemasangan dan penyediaan elastic
joint filter dibuat berdasar luasan yang telah dipasang dalam satuan m2 yang
ditentukan dengan dimensi seperti terdapat dalam Gambar atau seperti yang
disetujui oleh Direksi.
Pembayaran untuk elastic joint filter dibuat dalam jumlah luasan m2 yang
diukur seperti disebutkan di atas dengan harga satuan dinyatakan dalam
Daftar Harga dan Kuantitas, yang mana harga satuan untuk elastic joint filter itu
harus termasuk seluruh biaya tenaga kerja, peralatan, memasang dan material-
material dan termasuk pula penyediaan, pengangkutan, pembuatan,
pemasangan elastic joint filter dengan pelapis aspal dan materi pekerjaan lain
yang diperlukan untuk melengkapi pekerjaan.
7.23 WATERSTOP
7.23.1 Umum
Waterstop dengan Tipe A (lebar 300mm) dan Tipe B (lebar 200 mm), harus
disediakan Penyedia Jasa dan ditempatkan pada posisi seperti dalam gambar
atau seperti pengarahan dari Direksi. Tidak ada penggunaan Waterstop pada
pekerjaan beton sepanjang konduit di bawah timbunan inti karena tidak ada
sambungan beton di tempat tersebut.
Waterstop harus dari material plastik yang memenuhi persyaratan JIS K 6773
atau standar lain dan terlebih dahulu harus disetujui Direksi.
Untuk jalur Waterstop yang harus ditempatkan pada contraction joint, harus
diperhatikan betul-betul agar terpasang dengan tepat. Yang harus lebih
diperhatikan adalah pengisian beton pada jalur bagian bawah. Dalam
mencetak beton di bawah harus Waterstop pada titik-titik yang kritis ini, beton
harus divibrasi betul-betul sehingga bisa mengalir dengan arah sejajar dengan
sambungan. Dan waterstop harus divibrasi, bila cukup berat untuk menahan
vibrasi tanpa ada kerusakan atau pemindahan.
Semua waterstop harus disimpan di suatu tempat yang cukup dingin dan tidak
dibenarkan diletakkan di tempat terbuka dan kena sinar matahari. Semua
waterstop harus disimpan sedemikian rupa sehingga memudahkan sirkulasi udara
secara bebas.
7.24.1 Umum
Bantalan tumpu elastomer yang diusulkan harus bantalan besi cor non-laminasi,
yang dicor dalam cetakan dengan tekanan dan panas. Bantalan tumpu harus
direkatkan dengan plat baja anti karat pada permukaan atas dan bawahnya.
Variasi ketebalan dari bantalan tumpu elastomer, diukur pada dua titik sembarang
tidak mencapai 0,8 mm. Bantalan harus dipasang dalam jangka waktu 12
bulan dari tanggal pembuatan.
Penyedia Jasa harus menyerahkan pada Direksi usulan penggunaan 60 hari
sebelum menggunakan detil dari usulan metode pembuatan dan contoh pengujian
dari bantalan tumpu elastomer. Bantalan harus memiliki kondisi fisik seperti
berikut ini:
Kekerasan, ASTM D1415, I.R.H.D
atau 60 + 5,
atau 50 + 5,
atau seperti yang diperintahkan,
Kuat tarik, ASTM D412, perpanjangan minimum waktu putus, minimum persen
300% untuk 70 kekerasan
400% untuk 60 kekerasan
500% untuk 50 kekerasan
Pengujian koyak, ASTM D624-Die “C”, minimum 45 kg/cm2
Set Tekanan, ASTM D3395, 24 + 0 jam
Pada 70C- Metode B, -2, di bawah defleksi konstan, maksimum persen 25
Kekakuan Suhu Rendah, ASTM D1053, pada suhu - 40C,
Efek penuaan demgam oven, 14 hari pada suhu 70oC, ASTM D573
Kekerasan, titik perubahan, maksimum
Kuat tarik, % perubahan, maksimum
Perpanjangan saat putus, % perubahan, maksimum
Ketahanan terhadap Ozon, ASTM D1149 p.p.m ozon dalam udara dengan volume,
100 jam, ketahanan 20% pada 40+1C
Penyedia Jasa harus menyimpan bantalan tumpu elastomer dengan suatu cara
yang mana dapat mencegah kerusakan, seperti yang telah disetujui oleh Direksi.
Kuantitas, yang mana harga satuan sudah termasuk biaya tenaga kerja,
material dan perlengkapan yang dibutuhkan oleh Buku Spesifikasi ini.
BAB VIII
PEKERJAAN JALAN
8.1 UMUM
Penyedia Jasa harus membangun jalan masuk seperti tercantum dalam gambar dan
sesuai dengan saran dari Direksi. Selain itu Penyedia Jasa bertanggung jawab atas
perencanaan, pelaksanaan dan pemeliharaan berbagai konstruksi jalan sementara dan
jalan akses.
Macam pekerjaan yang terkait dengan konstruksi jalan seperti pengontrolan dan
pembuangan air, galian dan timbunan kembali, timbunan, drainasi, pekerjaan beton, Lapis
Pondasi Bawah (LPB) / Lapis Pondasi Atas (LPA) dan Lapis Permukaan (LP), guard railing
dan sebagainya, harus sesuai dengan spesifikasi yang tercantum pada bab ini dan bab lain
yang berkaitan dengan masalah ini.
Dalam hal alinyemen horisontal dan alinyemen vertikal, direksi akan menyediakan gambar-
gambar untuk Penyedia Jasa, dimana gambar-gambar tersebut menunjukkan lokasi-lokasi
dari titik perpotongan garis-garis kemiringan. Gambar-gambar tersebut juga menunjukkan
data-data dari lengkung horisontal dan lengkung vertikal termasuk bagian transisi serta
tingkat superelevasinya, bila hal ini diperlukan.
Penyedia Jasa harus mengawasi pekerjaan dan sebelum dimulainya pekerjaan harus ada
persetujuan dari Direksi. Bila menurut Direksi, perlu dibuat modifikasi kemiringan atau
alinyemen, sebelum atau sesudah pengawasan, maka direksi akan menyampaikan
petunjuk secara detail kepada Penyedia Jasa akan modifikasi itu dan Penyedia Jasa harus
memperbaiki dan nantinya dikonsultasikan lagi kepada direksi untuk mendapat
persetujuan. Syarat ini harus dipenuhi tanpa ada pembayaran tambahan.
harga satuan untuk pekerjaan seperti ini, seperti dicantumkan dalam Daftar Kuantitas dan
Harga.
Pembayaran untuk pengontrolan dan pembuangan air selama pekerjaan galian dan
pekerjaan timbunan tidak dilakukan secara terpisah tetapi sudah termasuk didalam harga
satuan yang sesuai masing-masing pekerjaan seperti yang tercantum dalam Daftar
Kuantitas dan Harga.
8.3 PEMBERSIHAN
Lahan dimana dibangun jalan, yaitu selebar satu (1) meter di luar semua bagian yang
dipotong dan satu (1) meter dari ujung-ujung timbunan jalan raya, dan tanah di
sepanjang saluran samping (drain ditch), harus dibersihkan dari pepohonan, semak-
semak, sampah dan barang-barang lain yang tidak dikehendaki. Permukaan tanah di
bawah timbunan jalan, harus dibersihkan dari bonggol pohon, akar-akaran dan benda-
benda lain kecuali tanah yang berada minimum satu (1) meter di bawah sub grade atau
kemiringan timbunan. Semua bahan hasil pembersihan harus dibuang dengan cara sama
seperti yang telah diuraikan atau seperti saran dari Direksi.
Semua kayu hasil pembersihan lokasi yang telah dibuang tetap menjadi milik Direksi.
Spesifikasi detail yang menguraikan tentang saluran pembangunan, catch basins gorong-
gorong dan cross drains, headwalls dan sebagainya, untuk jalan masuk termasuk
pengukuran dan pembayarannya, seperti tercantum pada bab Drainasi dan Bab Pekerjaan
Beton. Spesifikasi pada bab ini harus disesuaikan dengan bab-bab tersebut.
Penyedia Jasa harus membangun parit (ditches) dan gorong-gorong seperti yang
terdapat pada Gambar. Untuk menjaga agar timbunan lapis pondasi bawah dan atas
bebas dari air selama waktu pelaksanaan pekerjaan, Penyedia Jasa harus melengkapinya
dengan drainasi, dengan membangun parit-parit dan gorong-gorong sehingga drainasi
tersebut bisa beroperasi sebelum pekerjaan timbunan dan perkerasan dimulai. Sarana
drainasi ini harus bersih dan dirapikan pinggirnya sehingga arus air berjalan lancar selama
periode kontrak. Apabila ada kerusakan yang disebabkan drainasi yang kurang baik atau
kegagalan fungsi drainasi maka Direksi akan memerintahkan kepada Penyedia Jasa untuk
memperbaiki kerusakan tersebut dan biaya ditanggung Penyedia Jasa.
Pembayaran pekerjaan drainasi dan pekerjaan pembetonan yang terkait, didasarkan pada
harga satuan yang dicantumkan di Daftar Kuantitas dan Harga.
8.5 GALIAN
8.5.1 Umum
Semua klasifikasi material (tanah dan batuan) yang ditemukan dalam penggalian jalan
harus digali sampai ke kemiringan dan batas seperti yang ditunjukkan dalam gambar
atau disarankan Direksi. Spesifikasi detil mengenai penggalian untuk jalan masuk,
termasuk pengukuran dan pembayarannya, seperti tercantum pada bab 3 Pekerjaan
Galian Timbunan. Spesifikasi pekerjaan ini harus sesuai dengan bab di atas.
Bila subgrade berada pada potongan tanah biasa maka harus dibentuk potongan
melintang yang tepat dan bila diperlukan dibentuk profil memanjang, tetapi pada
kemiringan yang lebih tinggi dari pada tingkat kemiringan akhir (final) dimana
dimungkinkan adanya pengaruh pemadatan. Material harus dipadatkan dengan roller yang
sudah disetujui Direksi dan kadar air harus disesuaikan sebelum pemadatan yaitu dengan
penyiraman air dengan menggunakan truck sprinkler atau cara lain yang sudah disetujui
Direksi atau mungkin dengan mengeringkan bila perlu agar menghasilkan pemadatan
seperti yang dikehendaki.
Apabila subgrade berada pada potongan batuan, maka batuan harus digali dengan rapi
sehingga didapat potongan melintang dan profil memanjang yang tepat dan diperiksa
dengan “straightedges”. Tidak ada pembayaran bagi penggalian pada batuan di bawah
permukaan kemiringan. Penyedia Jasa harus menyingkirkan semua batuan lepas (loose)
dan bila perlu meningkatkan kemiringan hingga diperoleh permukaan yang tepat yaitu
dengan menambahkan bahan bergradasi yang dipadatkan dengan roller. Batuan tidak
boleh lebih dari 4 cm di atas kemiringan yang diijinkan pada pekerjaan ini.
Material yang digali dalam batas-batas jalan masuk, harus secara efektif dimanfaatkan
untuk formasi timbunan jalan kecuali ditentukan lain oleh direksi. Batuan galian yang
lebih setelah dimanfaatkan timbunan jalan, harus dibuang sesuai dengan yang
Pengukuran untuk pembayaran bagi setiap klasifikasi material yang dipindahkan dari
penggalian untuk jalan masuk, dilaksanakan berdasarkan batas dan tingkat
kemiringan seperti tercantum dalam gambar atau seperti yang disarankan Direksi dan
pengukuran seperti itu harus didasarkan pada permukaan tanah asli sebelum di-
laksanaan penggalian dan pada permukaan yang digali seperti yang disetujui Direksi,
seperti diuraikan pada bab 3. Klasifikasi material galian akan ditentukan hanya
berdasarkan analisa dan pertimbangan dari Direksi.
Pembayaran setiap klasifikasi material galian untuk jalan masuk dilakukan berdasarkan
harga satuan per m3 seperti dicantumkan di Daftar Kuantitas dan Harga dan sesuai
dengan Bab 3. Galian dan Timbunan.
8.6 TIMBUNAN
8.6.1 Umum
Timbunan untuk jalan masuk harus dibangun di lokasi-lokasi yang mana trase jalan
(lines), kemiringan dan dimensinya seperti tercantum dalam Gambar atau seperti yang
disarankan Direksi.
Material tanah untuk timbunan jalan masuk terdiri dari material dari hasil galian jalan
masuk, atau dari daerah lain seperti disarankan oleh Direksi, dan harus bebas dari
semak-semak akar-akaran, tumbuh-tumbuhan atau batu-batu besar serta material lain
yang tidak sesuai.
Material ini tidak boleh ditempatkan pada bagian jalan yang akan ditimbun kecuali bila
pondasinya sudah siap dan sudah disetujui Direksi.
Sesudah pemadatan, gradasi dari material timbunan harus sesuai dengan ketentuan yang
diberikan oleh Direksi.
Kecuali disetujui sebaliknya atau ditentukan oleh Direksi, kadar air bahan timbunan
selama dan sesudah pemadatan, harus berkisar antara minus empat (4)% sampai plus
dua (2)% dari kadar air optimal dan harus seragam di setiap lapisan timbunan yang
dipadatkan.
Kadar air optimal bahan timbunan adalah kadar air yang menghasilkan berat isi kering (dry
density) maksimum yang didapat dari hasil tes pemadatan.
Kadar air dan kadar air optimal dari material yang ditempatkan di bagian timbunan jalan,
harus ditentukan oleh direksi dari pemilihan contoh secara acak (random). Apabila kadar
air yang ditentukan dari contoh tidak memenuhi syarat spesifikasi, Penyedia Jasa harus
mengusahakan agar material sedemikian rupa sehingga kadar airnya mencapai syarat
yang diperlukan, yang nantinya ditunjukkan lagi dari hasil serangkaian tes.
Penyedia Jasa bertanggung jawab untuk memperoleh kadar air yang ditentukan untuk
timbunan jalan masuk dan untuk itu Penyedia Jasa harus menerapkan metode yang
disetujui direksi.
Setiap lapisan timbunan harus dipadatkan tidak kurang dari 92% berat isi kering
maksimal, sesuai dengan ASTM D 698, JIS A-1210 atau standar lain yang disetujui Direksi.
Timbunan jalan harus diletakkan dalam lapisan horizontal menutupi semua lebar
timbunan sampai kemiringan yang diinginkan. Ketebalan setiap lapisan sebelum
pemadatan tidak boleh lebih dari 30 cm. Setiap lapisan harus dipadatkan dengan vibrator
atau roller seperti saran Direksi.
Timbunan jalan tidak boleh diperlebar dengan bahan lepas (loose) yang ditumpahkan
dari atas. Untuk memperoleh konsolidasi timbunan maksimum alat yang dijalankan di
atas timbunan jalan pada waktu pelaksanaan konstruksi harus diatur rutenya.
Kepadatan harus sama di setiap lapisan pemadatan. Harus dihindari adanya kantung
batuan atau gugusan batuan yang akan mengganggu pemadatan material.
Bila setiap lapisan material sudah dibuat sedemikian rupa sehingga kadar air sesuai
dengan spesifikasi, kemudian dipadatkan dengan roller sampai berat isi kering dari semua
lapisan sama atau lebih tinggi dari berat isi kering yang dipersyaratkan. Detail mengenai
tipe-tipe roller yang akan dipakai Penyedia Jasa, harus diserahkan kepada Direksi untuk
mendapatkan persetujuan.
Traktor yang dipakai untuk menarik roller harus bertenaga cukup besar sehingga bisa
menarik roller dengan baik terutama kalau dibebani beberapa drum yang penuh.
Apabila menurut Direksi permukaan lapisan material yang sudah dipadatkan terlalu kering
atau halus untuk dapat digabungkan dengan lapisan berikutnya, oleh karena itu lapisan
material tersebut harus dilembabkan dan / atau dikerjakan dengan garu, penggaruk atau
dengan peralatan lainnya yang sesuai, dalam cara-cara yang disetujui hingga kedalaman
yang cukup untuk mendapatkan permukaan yang diinginkan sebelum lapisan material
berikutnya ditempatkan.
Apabila menurut Direksi permukaan lapisan material yang sudah dipadatkan terlalu basah
untuk kepadatan lapisan material yang tepat maka lapisan tersebut harus dipindahkan
dan dikeringkan atau dikerjakan dengan garu atau penggaruk atau dengan alat lain
untuk mengurangi kadar air sampai ke tingkatan yang ditentukan, lalu dipadatkan ulang
sebelum lapisan material berikutnya ditempatkan. Tidak diadakan penyesuaian harga
satuan sebagai akibat tambahan pekerjaan seperti diperlukan pada sub-paragraph ini.
Bila Penyedia Jasa merasa yakin bahwa jumlah lintasan roller yang dilewatkan di
permukaan untuk mencapai kepadatan seperti yang disyaratkan maka Penyedia Jasa
harus meminta Direksi untuk mengadakan tes kepadatan di lapangan untuk mengetahui
hasilnya. Hasil tes tersebut harus sesuai dengan JIS A-1214., ASTM D 1556 atau metode
lain yang disetujui Direksi. Sesudah dilaksanakan tes, Direksi akan memberitahu Penyedia
Jasa mengenai hasilnya dan kalau sudah diperoleh kepadatan seperti yang disyaratkan,
Direksi akan mengijinkan Penyedia Jasa memulai menempatkan dan memadatkan lapisan
berikutnya.
Apabila material timbunan ditimbun hanya pada satu sisi dinding atas gorong-gorong dan
sebagainya, daerah yang sangat berdekatan dengan bangunan harus dijaga agar tidak
dipadatkan sampai pada tingkatan yang akan menyebabkan overturning atau tekanan
yang berlebihan pada bangunan.
Material timbunan jalan harus ditempat-kan di sepanjang jalur subgrade seperti
tercantum dalam Gambar dan harus dirapikan pinggirnya sampai permukaan-nya punya
toleransi + 3 cm setiap lebar 5 m.
Bagian jalur subgrade manapun yang sudah diselesaikan harus dilindungi terhadap
kekeringan dan keretakan atau dari kerusakan apapun yag diakibatkan kelalaian Penyedia
Jasa, harus diperbaiki sesuai yang disarankan Direksi, tanpa adanya pembayaran
tambahan.
dicantumkan pada Daftar Kuantitas dan Harga, dimana harga satuan tersebut meliputi
biaya tenaga kerja, peralatan dan bahan, termasuk penggalian, pengangkutan,
penempatan, penyebaran, pengeringan atau pembasahan (seperti yang diperlukan),
pemadatan, levelling serta pengujian-pengujian, sesuai dengan yang diuraikan pada
spesifikasi.
8.7.1 Umum
Ketebalan total sub-base course seperti yang dicantumkan dalam gambar atau seperti
yang disarankan oleh Direksi. Lapis pondasi bawah tidak boleh ditempatkan pada bagian
batuan yang dipotong kecuali atas saran Direksi.
Penyedia Jasa harus mengerjakan lapis pondasi bawah termasuk bahu jalan dengan
ketebalan seperti tercantum pada gambar atau seperti yang disarankan direksi.
Sesudah dilakukan pemadatan, gradasi material lapis pondasi bawah harus sesuai dengan
ketentuan seperti di bawah ini :
Macam Ayakan
(mm) / Nominal 63 37,5 19,0 9,5 4,75 2,36 1,18 0,425 0,075
Sieve SizeBerat
Persen (mm)
Lolos / Percentage 100 67-100 40-100 25-80 16-66 10-55 6-45 3-33 0-20
Passing
Spesifikasi untuk pengaturan kadar air dan kepadatan dari material lapis pondasi bawah
harus sama dengan yang dicantumkan pada sub bab 8.6.2, kecuali bila kadar air berkisar
antara minus tiga persen (3%) sampai plus satu persen (1%) dari kadar air optimal dan
berat isi kering untuk setiap layer material lapis pondasi bawah tidak boleh kurang dari
sembilan puluh lima persen (95%) berat isi kering maksimum, sesuai dengan ASTM D 698
dan JIS A-1210 atau standar lain yang disetujui Direksi.
Material lapis pondasi bawah harus dipadatkan minimum 40% dari nilai CBR yang
ditentukan dalam ASTM D 1883, JIS A-1211 atau standar yang sama dengan standar
tersebut.
Spesifikasi untuk penempatan dan pemadatan material lapis pondasi bawah termasuk
pengujiannya harus sama, seperti yang tercantum dalam sub bab 8.6.3, kecuali bahwa
ketebalan setiap lapisan sesudah pemadatan, tidak lebih dari dua puluh (20) cm.
Pengukuran, untuk menentukan pembayaran lapis pondasi bawah termasuk bahu jalan,
dilaksanakan berdasarkan volume pemadatan secara nyata dalam m3 yang ditentukan
oleh garis rencana dan tingkatan, seperti tampak pada gambar atau seperti saran Direksi.
Pembayaran untuk lapis pondasi bawah termasuk bahu jalan dilaksanakan berdasarkan
harga satuan per m3 seperti dicantumkan pada Daftar Kuantitas dan Harga, dimana harga
satuan tersebut meliputi kompensasi biaya tenaga kerja, peralatan, dan bahan termasuk
pembebanan (loading), pengangkutan (hauling), penempatan, penyebaran pembasahan
atau pengeringan bila diperlukan, pemadatan, pembentukan dan penyelesaian
pengujian dan pekerjaan lain yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan ini.
Lapis pondasi atas adalah bagian jalan yang terletak antara bagian atas lapis
pondasi bawah dan bagian bawah lapisan permukaan bitumen.
Spesifikasi untuk pengaturan kadar air material lapis pondasi bawah sama dengan
spesifikasi yang tercantum pada sub bab 8.6.2, kecuali kadar airnya berkisar antara minus
tiga (3) % sampai plus satu (1) % dari kadar air optimal.
Material lapis pondasi bawah harus dipadatkan paling tidak delapan puluh (80) % dari
nilai CBR, yang ditentukan dalam ASTM D 1883, JIS A-1211 atau standar yang sama
dengan standar tersebut.
Semua material lapis pondasi bawah harus terdiri dari bahan yang digali dari quarry site
atau dari tempat lain yang disetujui Direksi, yang sudah diproses dengan peralatan
penghancur (crushing and classifying) sehingga memenuhi spesifikasi gradasi yang
diperlukan. Material tersebut harus disetujui lebih dulu oleh Direksi, sebelum pelaksanaan
pekerjaan dan mungkin perlu diperiksa oleh Direksi, pada waktu pemrosesan dan
pemakaian material ini. Material yang masih diragukan, yang masih harus diuji dan yang
ditangguhkan, tidak boleh dijadikan satu dengan yang sudah disetujui dan diterima,
apabila tingkatan dan kualitas material tidak sesuai dengan yang diinspeksi atau yang
diuji sebelumnya atau tidak sesuai dengan spesifikasi, Direksi berhak menolak bahan
tersebut.
Sampel harus memenuhi syarat yang diperlukan dan sesuai dengan spesifikasi serta
disetujui Direksi. Penyedia Jasa harus mengijinkan Direksi untuk mengadakan inspeksi
dan/atau pengetesan material yang dipakai atau akan dipakai, pada saat selama atau
sesudah disiapkan untuk dipakai atau saat sedang dipakai untuk pelaksanaan
pekerjaan atau sesudah pekerjaan selesai. Semua material yang tidak sesuai dengan
yang tertera pada spesifikasi, sudah berada di tempat atau belum, harus ditolak dan
harus segera dipindahkan dari lokasi pekerjaan.
Penyedia Jasa harus melengkapi semua faktor yang diperlukan seperti material, tenaga
kerja, alat dan peralatan untuk melaksanakan pengetesan. Material harus disimpan
sedemikian rupa sehingga memenuhi kualitas dan sesuai untuk pekerjaan. Material
tersebut harus ditempatkan di permukaan yang keras dan dan bersih seperti yang
disetujui Direksi dan ditempatkan sedemikian rupa sehingga mudah melaksanakan
inspeksinya. Bagian tengah penyimpan bahan harus tinggi dan dengan sisi- sisi yang
miring untuk memudahkan drainasi. Material harus disimpan sedemikian rupa sehingga
melindunginya dari segregasi serta menjamin gradasi dan kelembabannya. Jadi harus
dibuat tumpukan-tumpukan dengan lapisan tidak lebih dari satu (1) meter. Tingginya
tidak melebihi lima (5) meter, kecuali bila ada saran lain dari Direksi.
Semua agregat yang diproses harus terdiri dari fragmen-fragmen yang bersih, keras,
tahan lama (durable) bersegi runcing dan bebas dari potongan-potongan tipis
memanjang dan bersih dari batu lunak dan mudah lepas, dan bersih dari kotoran-kotoran
atau zat-zat yang lain.
Material untuk lapis pondasi atas terdiri dari material yang diproses, harus sesuai dengan
syarat gradasi yang diberikan oleh Direksi.
Macam Ayakan
63 37,5 19,0 9,5 4,75 2,36 1,18 0,425 0,075
(mm) / Nominal
Sieve Size (mm)
Persen Berat Lolos
/ Percentage 100 100 65-81 42-60 27-45 18-33 11-25 6-16 0-8
Passing
Penyedia Jasa harus mengangkut material lapis pondasi bawah yang berasal dari
peralatan penghancur (crushing plant) dan menempatkan material tersebut pada lapis
pondasi bawah yang sudah disiapkan sebelumnya. Sesudah penempatan material pada
setiap lapisan, material harus di campur pada kadar air yang diperlukan dengan alat
grader atau alat lain yang disetujui Direksi, sehingga campurannya rata.
Apabila pengangkutan material dilakukan di atas material yang baru diletakkan, alat
pengangkutan harus disebarkan merata di atas permukaan lapisan yang dibangun
Berat beban, operasi dan kecepatan roller harus sedemikian rupa untuk memperoleh
kepadatan seperti dalam spesifikasi. Bekas roller yang sebelumnya dengan sesudahnya
harus overlap tidak kurang dari 50 cm. Bila yang dipakai lebih dari satu roller, maka tipe
dan dimensinya harus sama.
Pemadatan dengan roller setahap demi setahap dari pinggir ke tengah, sejajar dengan
garis tengah jalan, dan harus dilanjutkan terus sampai semua permukaan dipadatkan.
Bagian yang tidak rata atau depresi harus dibetulkan dengan merenggangkan bahan di
tempat tersebut dengan menambahkan atau mengurangi bahan sampai permukaan
menjadi rata dan seragam. Tempat yang tidak bisa dilewati roller, bahan harus dipadatkan
dengan tamper atau compactor. Bahan harus diratakan atau/dan digilas sampai diperoleh
permukaan yang rata.
Apabila menurut Direksi, permukaan lapisan yang dipadatkan terlalu kering atau terlalu
basah atau terlalu licin, maka harus diperlakukan sedemikian rupa sehingga sesuai
dengan spesifikasi pada sub bab 8.6.3.
Pengetesan base course ini harus dilakukan sesuai dengan JIS A-1214 atau ASTM D 1556.
Ketinggian (level) permukaan yang sudah selesai dipadatkan harus sesuai dengan
gambar atau sesuai dengan pengarahan Direksi, dengan toleransi + 3 cm tiap lebar 5
meter.
Pembayaran untuk lapis pondasi atas dilakukan berdasarkan harga satuan per m3 seperti
yang dicantumkan pada Daftar Kuantitas dan Harga. Harga satuan tersebut meliputi
semua biaya kompensasi untuk tenaga kerja, peralatan dan bahan, termasuk penggalian
bahan di quarry atau ditempat lain yang sudah disetujui Direksi serta pemrosesannya
Penyedia Jasa harus membangun lapis permukaan dari penetrasi makadam dengan
alinyemen dan kemiringan seperti ditunjukkan pada Gambar atau seperti yang disarankan
direksi. Pekerjaan ini termasuk juga produksi agregat yang disebarkan dan pembentukan
(shaping) dengan mempergunakan aspal termasuk prime coat, pemadatan, finishing,
pengujian dan operasi-operasi yang lain. Penyedia Jasa bertanggung jawab dalam
memelihara semua bagian jalan yang sudah selesai sampai diserah terimakan kepada
Direksi atau Pemilik.
Kuantitas bahan dan urutan operasi untuk konstruksi permukaan (surface course) harus
memenuhi persyaratan :
8.9.4 Bahan dan Peralatan yang Dipakai untuk Konstruksi Surface Course
Placement
Type of Bitumen Penetration Range Standard
Temperature
Straight Asphalt 80 – 120 130 – 1700C JIS K 2530 or equivalent
Enam puluh (60) hari sebelum diperlukan dalam pekerjaan, sampel bitumen harus
diserahkan kepada Direksi untuk mendapatkan persetujuan. Pada tiap pengiriman
bitumen, harus disertai sertifikat dengan analisa kilang minyak dan pabrik, dan
(2) Agregat
Agregat harus diproduksi di peralatan pemecahan batu, dari batu keras yang
diperoleh dari quarry site atau dari lokasi lain yang disetujui Direksi. Agregat
tersebut harus sesuai dengan syarat-syarat gradasi yang diberikan oleh Direksi.
betul-betul padat dan menyatu selebar surface course, seperti yang disarankan Direksi.
Pada waktu pekerjaan pemadatan dilaksanakan, bahan harus dibentuk sesuai dengan
alinyemen dan kemiringan yang ditentukan. Pemisahan bahan halus dan kasar harus
dihindari dan permukaan bahan harus bebas dari gelombang-gelombang selama
waktu pemadatan.
Level permukaan yang sudah dipadatkan harus benar seperti yang tertera pada
Gambar atau seperti yang disarankan oleh Direksi, dengan toleransi 1 cm dalam lebar
5 meter, dimana pengukurannya dengan alat pengukur kemiringan (straightedge).
Waktu yang diperlukan untuk penempatan bahan dan pemadatannya harus
disetujui Direksi.
8.9.5.1 Umum
(1) Uraian
(a) Pekerjaan ini mencakup pengadaan lapis perata atau lapis permukaan
padat yang awet, yang terdiri dari agregat dan material aspal dicampur di
pusat pencampur, serta menghampar dan memadatkan campuran
tersebut, diatas lapis pondasi atau permukaan jalan yang telah disiapkan,
sesuai dengan persyaratan ini dan memenuhi bentuk sesuai Gambar
Rencana dalam hal
ketinggian, penampang memanjang dan melintang atau sesuai dengan
yang diperintahkan Direksi Teknik.
HRS (Hot Rolled Sheet) / Lataston (Lapis Tipis Aspal Beton), yang
selanjutnya disebut HRS (Lataston).
(a) Tebal dari HRS (Lataston) yang dihampar harus diamati dengan benda uji
“inti” (cores) perkerasan yang diambil oleh Kontraktor dibawah
pengawasan Direksi Teknik. Selang antara dan lokasi pengambilan benda
uji harus sebagaimana yang diperintahkan oleh Direksi Teknik.
Koefisien keragaman dari tebal benda Jumlah minimum benda uji yang
uji untuk semua benda uji dari bagian harus diambil dari bagian jalan
jalan yang diukur untuk pembayaran yang diukur untuk pembayaran
30 % 6
30 – 40 % 10
41 – 50 % 14
51 – 60 % 20
61 – 70 % 28
71 – 80 % 40
80 %
(b) Tebal HRS (Lataston) 50
yang sesungguhnya dipasang, sebagaimana
ditetapkan dalam bab ini, harus sama atau lebih besar dari tebal
rancangan nominal pada tabel dibawah ini untuk lapis permukaan, dan
untuk lapisan perata harus sama dengan atau lebih besar dari tebal
yang ditentukan dalam Gambar Rencana dari Dokumen Kontrak. Dalam
beberapa hal, Direksi Teknik atas dasar kerataan perkerasan atau ukuran
maksimum atau data rancangan yang lain boleh menyetujui atau
menerima tebal rata-rata yang kurang dari tebal rancangan nominal,
asalkan HRS (Lataston) yang dipasang pada ketebalan tersebut baik
dalam segala hal lainnya, meskipun begitu, sama sekali tidak ada bagian
dari HRS (Lataston) yang dipadatkan yang kekurangan ketebalannya
melebihi 5 mm dari ketebalan nominal rancangannya.
HRS (Lataston) 3
(c) Untuk semua campuran HRS (Lataston), baik yang dibayarkan menurut
luas maupun berat sesungguhnya dari material yang dihamparkan, berat
campuran HRS (Lataston) yang benar-benar dipakai harus dipantau oleh
Kontraktor dengan menimbang setiap muatan truk pengangkut material
yang meninggalkan pusat pencampur. Dalam hal bagian yang manapun
yang sedang diukur untuk menentukan pembayarannya, berat material
yang benar- benar dihamparkan yang dihitung dari timbangan muatan
truk adalah kurang dari ataupun lebih dari lebih besar 5 % dari berat
yang dihitung dari ketebalan dan rata-rata kepadatan contoh lapisan
(cores), Direksi Teknik harus mengambil tindakan untuk menyelidikinya
agar bisa memastikan sebab terjadinya selisih berat tersebut sebelum
menyetujui pembayaran material yang telah dihamparkan itu.
(d) Variasi kerataan permukaan HRS (Lataston) yang telah selesai ditangani
diukur dengan mistar penyipat yang panjangnya 3 meter harus tidak
boleh lebih dari 5 mm pada setiap titik. Keleluasaan harus dibuat untuk
masing-masing kasus terutama untuk perubahan bentuk yang disebabkan
perubahan rancangan punggung perkerasan dan lengkung vertikal pada
profil memanjang.
Standar AASHTO
T 50 – 78 Penguji daya apung dari material aspal
T 164 – 76 Quantitative Extraction dari aspal dalam campuran
perkerasan aspal
T 166 – 78 Berat isi dari campuran aspal yang dipadatkan
T 168 – 55 Pengambilan campuran perkerasan aspal
T 209 – 74 Berat jenis maksimum dari campuran perkerasan aspal
T 176 – 73 Plastisitas partikel halus agregat bergradasi dan tanah
menggunakan pengujian ekivalen pasir.
M 17 – 77 Bahan pengisi (filler) mineral untuk campuran
perkerasan aspal
M 226 – 78 Tingkat kekentalan (viscosity) aspal
Standar Indonesia
PA.0301-76 Penetrasi dari material aspal
PB.0206-76 Daya tahan terhadap gerusan dari agregat kasar
berukuran kecil dengan menggunakan Mesin Los
Angeles.
SNI-03-3407-1994 Kelapukan Agregat menggunakan Sodium Sulfat atau
Magnesium Sulfat
Pd M-06-1997-03 Pengaruh dari air pada kohesi campuran aspal yang
dipadatkan
Pd M-03-1996-03 Memperoleh kembali aspal dari larutan dengan metode
Abson
SNI-06-2440-1991 Pengaruh panas dan udara pada material aspal (
pengujian lapisan tipis dengan oven/tungku ).
SNI-03-2439-1991 Penyelaputan dan pengelupasan aspal pada campuran
agregat.
(6) Pelaporan
Kontraktor harus menyerahkan kepada Direksi Teknik hal berikut ini :
(b) Laporan tertulis yang memberikan sifat-sifat hasil pengujian dari seluruh
material, seperti dipersyaratkan dalam tabel diatas bab ini.
(c) Formula campuran kerja dan data uji yang mendukungnya, seperti yang
dipersyaratkan dalam tabel diatas bab ini.
(g) Untuk setiap material aspal yang diusulkan Kontraktor untuk digunakan,
pernyataan asal sumbernya, bersama dengan data uji yang memberikan
sifat- sifatnya, baik sebelum maupun sesudah pengujian lapisan tipis
dalam oven (Thin Film Oven Test) (SNI-06-2440-1991), meliputi :
8.9.5.2 Material
(b) Agregat tidak boleh digunakan sebelum disetujui terlebih dahulu oleh
Direksi Teknik. Material harus ditimbun sesuai dengan persyaratan pada
Bab – Material dan Penyimpanan.
(d) Tiap-tiap agregat harus diangkut ke pusat pencampuran lewat cold bin
yang terpisah. Pencampuran terlebih dahulu agregat dari jenis atau
sumber agregat yang berbeda, tidak diperbolehkan.
(b) Agregat kasar harus terdiri dari material yang bersih, keras, awet yang
bebas dari kotoran atau bahan yang tidak dikehendaki dan harus
memiliki persentase keausan yang tidak lebih dari 40% pada 500 putaran
seperti yang ditetapkan oleh PB. 0206-76
(c) Bila diuji dengan pengujian-pengujian penyelaputan dan pengelupasan
(Coating and Stripping Tests), SNI-03-2439-1991, agregat tersebut harus
memiliki luas yang terselaput tidak kurang dari 95 %.
Pemuatan komponen abu batu dan pasir alam kedalam mesin pencampur
harus dipisahkan melalui “cold bin feed” yang terpisah sehingga
perbandingan pasir terhadap abu batu dapat dikendalikan.
Ukuran Saringan
(mm) (ASTM) Persen Berat Lolos
(e) Dalam keadaan apapun, pasir alam yang kotor dan berdebu dan
mengandung partikel halus lolos ayakan no. 200 lebih besar dari 8% dan
atau mempunyai nilai ekivalen pasir kurang dari 50 menurut SNI-03-
4428-1997, tidak boleh digunakan dalam campuran.
(b) Harus kering dan bebas dari gumpalan-gumpalan dan bila diuji dengan
pengayakan basah harus mengandung bahan yang lolos saringan 75
mikron tidak kurang dari 75 % beratnya.
Spesifikasi Aspal
Metode Pen. Pen.
Pengujian 60/70 80/100
Jenis Pengujian min mak min mak Satuan
0
1. Penetrasi 25 C, 100 SNI-06-2456- 60 79 80 99 0,1mm
gr, 5 detik 1991
0
2. Titik Lembek SNI-06-2434- 48 58 46 54 C
1991
0
3. Daktilitas 25 C, 5 cm SNI-06-2432- 100 - 100 - Cm
per menit 1991
9. Daktilitas setelah 50 - 50 -
0
C
SNI-06-2432-
kehilangan berat
1991
(2) Bahan aspal yang terkandung dari benda uji pada campuran kerja harus
mempunyai nilai penetrasi tidak kurang dari 70 % terhadap nilai penetrasi
aspal sebelum pencampuran dan nilai daktilitas tidak kurang dari 40 cm, bila
diperiksa masing- masing dengan PA.0301-76 dan AASHTO T 51.
(3) Bahan aspal harus diekstraksi dari benda uji sesuai dengan cara AASHTO T
164. Setelah konsentrasi bahan aspal yang terekstraksi mencapai 200 mm,
partikel mineral yang terkandung harus dipindahkan kedalam suatu
sentrifugal.
(1) Persetujuan
(a) Dalam menyetujui campuran kerja, Direksi Teknik atas dasar
pertimbangannya dapat menggunakan formula yang diserahkan, secara
keseluruhan atau sebagian, atau dapat meminta Kontraktor untuk
melaksanakan pengujian campuran percobaan tambahan atau untuk
menyelidiki alternatif agregat- agregat lainnya.
(b) Campuran kerja harus ditetapkan dan kualitas campuran tersebut harus
dikendalikan, dalam bentuk rancangan fraksi untuk agregat yang
berbeda- beda, seperti diuraikan dalam tabel diatas di bab ini, bukannya
dalam bentuk proporsi takaran agregat.
(2) Menyusul Persetujuan atas Rumus Campuran Kerja oleh Direksi Teknik
Kontraktor harus menghampar percobaan paling sedikit 8 ton campuran
HRS (Lataston) dengan menggunakan produk, peralatan penghampar dan
prosedur yang diusulkan. Apabila percobaan tersebut gagal memenuhi
persyaratan pada salah satu seginya, perlu dibuat penyesuaian dan
percobaan diulang kembali. Pekerjaan pengaspalan yang permanen belum
dapat dimulai hingga percobaan yang memuaskan telah dilaksanakan dan
disetujui oleh Direksi Teknik.
(3) Penerapan Formula Campuran Kerja dan Toleransi yang diijinkan
(a) Semua campuran HRS (Lataston) yang disediakan harus sesuai dengan
Rumus Campuran Kerja yang ditetapkan oleh Direksi Teknik, dalam
batas antara toleransi-toleransi yang ditetapkan dibawah :
Toleransi Komposisi Campuran :
Gabungan agregat yang lolos : 7 % berat total campuran
Saringan 9,5 mm
Gabungan agregat yang lolos : 5 % berat total campuran
Saringan 2,36 mm
Gabungan agregat yang lolos : 2 % berat total campuran
Saringan 150 mikron
Gabungan agregat yang lolos : 1,5 % berat total campuran
Saringan 75 mikron
Kadar bahan aspal : + 0,3 % berat total campuran
Toleransi Temperatur :
Bahan yang meninggalkan tempat pencampuran: ± 10º C.
Bahan-bahan yang diterima di tempat penghamparan : ± 10º C.
(b) Setiap hari Direksi Teknik harus mengambil contoh dari material dan
campuran yang dipandang perlu untuk pengecekan keseragaman yang
(1) Umum
Unit pencampuran (Mixing Plant), yang dapat berupa pusat pencampuran
dengan penakaran (batching) atau pusat pencampuran menerus (continous),
harus memiliki kapasitas yang cukup untuk melayani mesin penghampar
secara menerus (tidak terhenti-henti) sewaktu menghampar campuran pada
kecepatan normal dan ketebalan yang disyaratkan. Pusat pencampur harus
dirancang, disyaratkan dan dioperasikan sedemikian rupa untuk
menghasilkan campuran dalam batas toleransi campuran kerja.
(6) Ayakan
Alat penyaring tersebut harus memiliki efisiensi pengoperasian yang
sedemikian rupa sehingga agregat yang tertampung dalam setiap
penampung (bin) harus tidak boleh mengandung lebih dari 10 % material
yang berukuran terlampau besar atau terlampau kecil.
(a) Peralatan penghampar dan pembentuk harus dari mesin mekanis yang
telah disetujui, mempunyai mesin sendiri yang mampu menghampar
dan membentuk campuran HRS (Lataston) sampai sesuai dengan garis,
permukaan serta penampang melintang yang diperlukan.
(b) Mesin penghampar harus dilengkapi dengan penadah serta ulir
pembagi dari tipe yang berlawanan untuk menempatkan campuran
secara merata dimuka “screed” (sepatu) yang dapat disetel. Mesin ini
harus dilengkapi dengan perangkat kemudi yang cepat dan efesian dan
harus dapat bergerak mundur dan maju.
(c) Mesin penghampar harus mempunyai perlengkapan mekanis seperti
penyeimbang (equalizing runners), pisau (straightedge runners), lengan
perata (evener arms), atau perlengkapan lainnya untuk
mempertahankan kelurusan permukaan dan kelurusan garis tepi
yang telah rusak secara berlebihan atau tidak melekat dengan baik
perkerasan dengan dibawahnya, harus dibuat rata terlebih dahulu
sebagaimana diperintahkan, seluruh material yang lepas atau yang lunak
harus dibuang, dan permukaannya dibersihkan dan/atau diperbaiki
dengan campuran aspal material lain yang disetujui oleh Direksi Teknik
dan kemudian dipadatkan. Toleransi permukaan setelah diperbaiki harus
sama dengan yang diperlukan untuk konstruksi pondasi agregat.
(4) Pemadatan
(a) Segera setelah campuran HRS (Lataston) dihampar dan diratakan,
permukaan harus diperiksa dan setiap ketidak rataan diperbaiki.
(b) Penggilasan campuran HRS (Lataston) harus terdiri dari tiga operasi
yang berbeda sebagai berikut :
(h) Kecepatan dari mesin gilas harus tidak melebihi 4 km/jam untuk roda
baja dan 15 km/jam untuk ban angin dan kecepatan harus selalu cukup
rendah sehingga tidak mengakibatkan tergesernya campuran panas
tersebut.
(j) Untuk mencegah penempelan campuran panas ke roda mesin gilas, roda-
roda tersebut harus dibasahkan secara menerus, tetapi air yang
berlebihan tidak diijinkan.
(k) Peralatan berat atau mesin gilas tidak diperbolehkan berada diatas
lapisan yang baru selesai, sampai lapisan-lapisan tersebut betul-betul
telah mendingin dan mengeras.
(l) Setiap produk minyak bumi yang tumpah atau tercecer dari kendaraan
atau perlengkapan yang digunakan oleh Kontraktor diatas tiap bagian
perkerasan yang sedang dikerjakan, dapat menjadi sebab pembongkaran
(m) Permukaan campuran setelah pemadatan harus licin dan sesuai dengan
bentuk dan ketinggian permukaan yang masih dalam batas-batas
toleransi yang dipersyaratkan. Seluruh tonjolan-tonjolan sambungan,
lekukan, dan permukaan yang kasar (cacat) harus diperbaiki
sebagaimana diperintahkan oleh Direksi Teknik.
(5) Sambungan-sambungan
(a) Sambungan melintang harus dipasang secara bertahap dengan minimum
jarak antaranya 25 cm dan harus lurus.
(b) Campuran tidak boleh dihampar pada material yang baru saja digilas
kecuali kalau tepinya tegak lurus atau telah dipotong tegak lurus.
(b) Cara pengambilan contoh-contoh material dan pemadatan dari benda uji
tersebut dalam (a), harus masing-masing sesuai dengan AASHTO T 168
dan SNI-06-2489-1991.
(a) Kontraktor harus menyimpan catatan dari seluruh pengujian dan catatan-
catatan ini harus dikirim dengan segera ke Direksi Teknik.
(vii) Kadar aspal dan gradasi agregat dari campuran seperti yang
ditetapkan dari pengujian ektraksi aspal untuk paling sedikit 2 (dua)
contoh. Jika memakai metoda ekstraksi centryfuge, koreksi abu
dilakukan sesuai ketentuan AASHTO T 164 -76.
(AASHTO T 209-74).
(b) Penentuan kadar aspal campuran kerja (job mix) di laboratorium harus
dilaksanakan paling sedikit 1 (satu) kali per hari produksi dan paling
sedikit 1 (satu) contoh setiap 200 ton campuran yang diproduksi.
Pengambilan contoh dari campuran kerja harus dilakukan dibawah
pengawasan Direksi Teknik.
(ii) Untuk bahan lapisan perata, jumlah metric ton dari material yang
telah dihampar dan diterima, yang ditentukan oleh monitoring yang
terus- menerus dari tiket pengiriman muatan dari timbangan truk.
(b) Kuantitas yang diterima untuk pengukuran harus tidak meliputi lokasi-
lokasi dimana tebal HRS (Lataston) kurang dari tebal minimum yang
dapat diterima atau setiap bagian yang terkelupas, terbelah, retak atau
menyempit (tapered) di sepanjang tepi perkerasan atau di tempat
lainnya. Lokasi-lokasi yang materialnya memiliki kadar aspal dibawah
kebutuhan yang disetujui tidak akan diterima untuk pembayaran.
(c) HRS (Lataston) yang dibayar atas dasar meter persegi yang dihampar
langsung diatas permukaan jalan lama, dimana pembuatan lapis
permukaan jalan lama tersebut tidak tercakup pada Kontrak yang
sama, dan menurut pendapat Direksi Teknik memerlukan koreksi yang
cukup besar, harus dibayar atas tebal nominal yang diterima yang
dihitung atas dasar kerapatan laboratorium dari campuran HRS
(Lataston) padat menurut SNI-06-2489-1991, luas bagian yang diukur
dan berat dari campuran, sesuai catatan penimbangan truk yang telah
disetujui, yang benar-benar dibutuhkan dan digunakan untuk pekerjaan
permanen. Jika menurut pendapat Direksi Teknik, tebal rata-rata
campuran HRS (Lataston) yang digunakan, melebihi dari sesungguhnya
(d) Lebar hamparan HRS (Lataston) yang akan dibayar, harus seperti yang
ditunjukkan dalam Gambar Rencana atau yang disetujui oleh Direksi
Teknik dan harus ditetapkan dengan menggunakan pita ukur yang
dilakukan Kontraktor dibawah pengawasan Direksi Teknik.
(e) Panjang hamparan HRS (Lataston) arah memanjang yang akan dibayar,
harus ditentukan dari pengukuran sepanjang sumbu jalan, dengan
menggunakan prosedur pengukuran teknik standar.
(f) Kadar aspal rata-rata dari campuran kerja, seperti yang diperoleh dari
hasil pemeriksaan ekstraksi di laboratorium, harus sama dengan atau
lebih besar dari kadar aspal yang ditetapkan dalam formula campuran
kerja dari Direksi Teknik yang akan diperhitungkan dalam pengukuran
atau pembayaran.
(g) Bila perbaikan HRS (Lataston) yang tidak memuaskan telah diperintahkan
oleh Direksi Teknik, kuantitas yang diukur untuk pembayaran haruslah
kuantitas yang akan dibayar bila pekerjaan semula (awal) dapat diterima.
Tidak ada pembayaran tambahan untuk pekerjaan tambahan atau
tambahan kuantitas yang diperlukan untuk perbaikan.
8.9.6.1 Umum
(1) Uraian
(c) Pekerjaan ini mencakup pengadaan lapis perata atau lapis pondasi atas
padat yang awet, yang terdiri dari agregat dan material aspal dicampur di
pusat pencampur, serta menghampar dan memadatkan campuran
tersebut, diatas lapis pondasi atau permukaan jalan yang telah disiapkan,
sesuai dengan persyaratan ini dan memenuhi bentuk sesuai Gambar
Rencana dalam hal ketinggian, penampang memanjang dan melintang
atau sesuai dengan yang diperintahkan Direksi Teknik.
(d) Campuran dirancang menggunakan prosedur khusus yang diberikan di
dalam Seksi ini, untuk menjamin bahwa asumsi rancangan yang
berkenaan dengan kadar bitumen efektif minimum, rongga udara,
stabilitas, fleksibilitas dan ketebalan film aspal benar-benar terpenuhi.
Dalam hal ini penting diingat bahwa, dalam pembuatan campuran ATB
(Asphalt Treated Base) / Laton Atas (Lapis Aspal Beton Pondasi Atas),
metode konvensional dalam merancang campuran beraspal, yang dimulai
mendapatkan kepadatan agregat maksimum yang paling mungkin, tidak
boleh digunakan karena pendekatan cara ini pada umumnya tidak akan
menghasilkan campuran yang memenuhi persyaratan Seksi ini.
(2) Campuran Beraspal ATB (Laston Atas)
ATB (Asphalt Treated Base) / Laton Atas (Lapis Aspal Beton Pondasi Atas),
yang selanjutnya disebut ATB (Laston Atas), adalah khusus diformulasikan
untuk meningkatkan keawetan dan ketahanan kelelehan. Penting diketahui
bahwa setiap penyimpangan dari Spesifikasi ini, khususnya pengurangan
dalam kadar bitumen, memungkinkan tidak berlakunya rancangan
perkerasan proyek dan memerlukan pelapisan ulang yang lebih tebal.
(3) Tebal Lapisan dan Toleransi
(f) Tebal dari ATB (Laston Atas) yang dihampar harus diamati dengan benda
uji “inti” (cores) perkerasan yang diambil oleh Kontraktor dibawah
pengawasan Direksi Teknik. Selang antara dan lokasi pengambilan benda
uji harus sebagaimana yang diperintahkan oleh Direksi Teknik, tetapi
paling sedikit dua buah diambil arah melintang dari masing-masing
setengah lebar penampang yang diselidiki dan selang antara potongan
melintang ke arah memanjang yang diselidiki tidak boleh lebih dari 200
m, dan harus sedemikian rupa sehingga
jumlah total benda uji yang diambil pada setiap segmen yang diukur
untuk pembayaran tidak boleh kurang dari batas-batas yang diberikan
dalam Tabel dibawah ini.
(h) Untuk semua campuran ATB (Laston Atas), baik yang dibayarkan
menurut volume maupun berat sesungguhnya dari material yang
dihamparkan, berat campuran ATB (Laston Atas) yang benar-benar
dipakai harus dipantau oleh Kontraktor dengan menimbang setiap
muatan truk pengangkut material yang meninggalkan pusat pencampur.
Penyelidikan Direksi teknik bisa meliputi, tetapi tidak perlu terbatas pada
hal-hal berikut ini :
(i) Memerintahkan Kontraktor untuk lebih sering atau lebih banyak
atau mencari lokasi-lokasi cores yang lain.
(ii) Memeriksa kalibrasi dan ketepatan timbangan serta prosedur dan
peralatan percobaan laboratorium.
(iii) Memperoleh hasil-hasil pemeriksaan lapangan dan laboratorium
yang independen tentang kepadatan campuran ATB (Laston Atas)
yang dicapai setelah dihamparkan.
(iv) Menetapkan suatu sistem penghitungan dan pencatatan truk secara
terinci.
(i) Variasi kerataan permukaan ATB (Laston Atas) yang telah selesai
ditangani diukur dengan mistar penyipat yang panjangnya 3 meter harus
tidak boleh lebih dari 5 mm pada setiap titik.
Standar AASHTO
T 50 - 78 Penguji daya apung dari material aspal
T 164 - 76 Quantitative Extraction dari aspal dalam campuran
perkerasan aspal
T 166 - 78 Berat isi dari campuran aspal yang dipadatkan
T 168 - 55 Pengambilan campuran perkerasan aspal
T 209 - 74 Berat jenis maksimum dari campuran perkerasan aspal
T 176 - 73 Plastisitas partikel halus agregat bergradasi dan tanah
menggunakan pengujian ekivalen pasir.
M 17 - 77 Bahan pengisi (filler) mineral untuk campuran
aspal
perkerasan
M 226 - 78 Tingkat kekentalan (viscosity) aspal
Standar Indonesia
(h) Catatan-catatan tertulis dari pengukuran tebal lapisan ATB (Laston Atas)
dan dimensi perkerasan seperti yang dipersyaratkan.
(i) Untuk setiap material aspal yang diusulkan Kontraktor untuk digunakan,
pernyataan asal sumbernya, bersama dengan data uji yang memberikan
sifat- sifatnya, baik sebelum maupun sesudah pengujian lapisan tipis
dalam oven (Thin Film Oven Test) (SNI-06-2440-1991), meliputi :
(i) Penetrasi pada 25 o C
(ii) Penetrasi pada 35 o C
(iii) “Ring and Ball Softening Point”
(iv) Kekentalan pada 60 o C
(v) Kekentalan pada 135 o C.
(8) Perbaikan dari Pekerjaan ATB (Laston Atas) yang tidak Memuaskan
Lokasi-lokasi dengan tebal atau kepadatan yang kurang dari yang
dipersyaratkan atau angka-angka yang disetujui dan juga lokasi-lokasi yang
tidak memuaskan dalam hal lainya tidak akan dibayar sampai diperbaiki oleh
Kontraktor seperti yang diperintahkan oleh Direksi Teknik. Tidak ada
pembayaran tambahan yang akan dilakukan untuk pekerjaan atau volume
tambahan yang diperlukan untuk perbaikan.
8.9.6.2 Material
(b) Agregat tidak boleh digunakan sebelum disetujui terlebih dahulu oleh
Direksi Teknik. Material harus ditimbun sesuai dengan persyaratan pada
(e) Tiap-tiap agregat harus diangkut ke pusat pencampuran lewat cold bin
yang terpisah. Pencampuran terlebih dahulu agregat dari jenis atau
sumber agregat yang berbeda, tidak diperbolehkan.
(a) Agregat kasar pada umumnya harus memenuhi gradasi yang disyaratkan
seperti tabel dibawah dan harus terdiri dari batu pecah atau campuran
yang memadai dari batu pecah dengan kerikil besi.
Campuran
(mm) (ASTM) Campuran Normal
Lapisan Perata
20 3/4" 100 100
12,7 1/2" 30 - 100 95 - 100
9,5 3/8" 0 - 55 50 - 100
4,75 #4 0 - 10 0 - 50
0,075 # 200 0-1 0-5
(b) Agregat kasar harus terdiri dari material yang bersih, keras, awet yang
bebas dari kotoran atau bahan yang tidak dikehendaki dan harus
memiliki persentase keausan yang tidak lebih dari 40 % pada 500
putaran seperti yang ditetapkan oleh PB. 0206-76.
(a) Biasanya diperlukan sejumlah abu batu hasil pengayakan batu pecah
(“crusher dust”) untuk menghasilkan suatu campuran yang ekonomis dan
memenuhi persyaratan-persyaratan campuran yang dinyatakan dalam ini.
Ukuran Saringan
(mm) (ASTM) Persen Berat Lolos
Spesifikasi Aspal
Metode Pen. Pen.
Pengujian 60/70 80/100
Jenis Pengujian min mak min mak Satuan
0
1. Penetrasi 25 C, 100 SNI-06-2456- 60 79 80 99 0,1mm
gr, 5 detik 1991
0
2. Titik Lembek SNI-06-2434- 48 58 46 54 C
1991
0
3. Daktilitas 25 C, 5 cm SNI-06-2432- 100 - 100 - Cm
per menit 1991
9. Daktilitas setelah - 0
C
SNI-06-2432- 50 50 -
kehilangan berat
1991
(11)
10.Bahan Tambahan
Titik lembek setelahuntuk Aspal
-
0
C
SNI-06-2434- - - -
penurunan berat
Direksi Teknik dapat menetapkan
1991 atau menyetujui penggunaan suatu bahan
tambahan untuk mencapai stabilitas yang ditetapkan, stabilitas sisa atau
11. Perkiraan suhu 0
syarat-syarat sifat lainnya,AASHTO-72- - -
atau untuk meningkatkan - keawetan,
- C
ketahanan
pencampuran
1990
terhadap deformasi atausifat kelelahan.
12. Perkiraan suhu
Bahan tambahan tersebut harus dari jenis- yang- telah- disetujui
AASHTO-72- - oleh Direksi
pemadatan
Teknik. Takaran bahan tambahan
1990 dan metode pencampuran dengan bahan
tambahan lainnya, harus sesuai dengan petunjuk pabrik dan petunjuk Direksi
Teknik.
(1) Campuran ATB (Laston Atas) harus memenuhi persyaratan yang ditentukan
dalam Tabel dibawah.
(3) Bahan aspal harus diekstraksi dari benda uji sesuai dengan cara AASHTO T
164. Setelah konsentrasi bahan aspal yang terekstraksi mencapai 200 mm,
partikel mineral yang terkandung harus dipindahkan kedalam suatu
sentrifugal.
(d) Fraksi rancangan dari campuran umumnya harus berada dalam batas-
batas komposisi yang diberikan dalam Tabel dibawah. Walaupun
demikian Direksi Teknik dapat menyetujui atau langsung dapat
menggunakan campuran yang melampaui batasan asalkan memenuhi
sifat-sifat campuran yang ditentukan pada Tabel dibawah ini.
(1) Persetujuan
(c) Sebelum memulai pekerjaan, Kontraktor harus mengajukan kepada
Direksi Teknik secara tertulis suatu Rumus Campuran Kerja yang
diusulkan, untuk campuran ATB (Laston Atas) yang akan disediakan
untuk Proyek. Rumus yang diajukan demikian harus merinci ukuran
partikel maksimum nominal, sumber- sumber agregat, persentase
agregat kombinasi yang lolos saringan-saringan berukuran 2,36 mm (no.
8) dan 75 mikron (no. 200), jumlah dan kadar bitumen efektif yang
dinyatakan sebagai persentase berat jumlah campuran, suatu
temperatur tunggal tertentu dimana campuran tersebut harus
dikosongkan dari alat pencampur, dan suatu temperatur tunggal
(2) Menyusul Persetujuan atas Rumus Campuran Kerja oleh Direksi Teknik
Kontraktor harus menghampar percobaan paling sedikit 8 ton campuran ATB
(Laston Atas) dengan menggunakan produk, peralatan penghampar dan
prosedur yang diusulkan. Pekerjaan pengaspalan yang permanen belum
dapat dimulai hingga percobaan yang memuaskan telah dilaksanakan dan
disetujui oleh Direksi Teknik.
Toleransi Temperatur :
Bahan yang meninggalkan tempat pencampuran : ± 10º C.
Bahan-bahan yang diterima di tempat penghamparan : ± 10º C.
(e) Setiap hari Direksi Teknik harus mengambil contoh dari material dan
campuran atau contoh-contoh tambahan yang dipandang perlu untuk
pengecekan keseragaman yang diperlukan dari campuran.
(f) Jika terjadi perubahan dalam material atau bila ada perubahan dari
sumber material, suatu formula campuran kerja yang baru harus
diserahkan dan disetujui, sebelum campuran ATB (Laston Atas) yang
mengandung material baru dikirimkan.
(18) Umum
Unit pencampuran (Mixing Plant), yang dapat berupa pusat pencampuran
dengan penakaran (batching) atau pusat pencampuran menerus
(continous), harus memiliki kapasitas yang cukup untuk melayani mesin
penghampar secara menerus (tidak terhenti-henti) sewaktu menghampar
campuran pada kecepatan normal dan ketebalan yang disyaratkan.
(23) Ayakan
Ayakan yang mampu menyaring seluruh agregat sampai ukuran dan
proporsi yang disyaratkan dan memiliki kapasitas normal sedikit diatas
kapasitas penuh dari pencampur, harus disediakan. Alat penyaring tersebut
harus memiliki efisiensi pengoperasian yang sedemikian rupa sehingga
agregat yang tertampung dalam setiap penampung (bin) harus tidak boleh
mengandung lebih dari 10 % material yang berukuran terlampau besar
atau terlampau kecil.
(d) Perangkat pengukur aliran untuk material aspal haruslah tipe pompa
meteran aspal yang berputar dengan sistem pemindahan secara positif,
dengan susunan penyemprot, pada pencampur, yang baik. Untuk unit
(e) Mesin gilas ban bertekanan (pneumatic tired rollers) harus dari tipe
yang disetujui yang memiliki tidak kurang dari tujuh roda ban halus
dengan ukuran dan konstruksi yang sama yang mampu beroperasi
pada tekanan 8,5 kg/cm2 (120 psi). Roda harus berjarak sama satu
sama lain pada kedua garis sumbu dan diatur sedemkian rupa sehingga
roda pada sumbu yang satu jatuh diantara tanda roda yang lainnya
(tumpang-tindih). Masing-masing ban harus dipertahankan tekanannya
pada tekanan operasi yang dipersyaratkan sehingga selisih antara dua
(f) Mesin gilas yang dapat bergerak sendiri dapat dibagi dalam tiga tipe:
(i) Mesin gilas tiga roda (Three Wheel Roller)
(ii) Mesin gilas roda tandem (Tandem Wheel Roller)
(iii) Mesin gilas tandem dengan tiga sumbu (Three Axle Tandem Roller).
Mesin gilas harus mampu menimbulkan beban tekanan pada roda
belakang tidak kurang dari 400 kg per 0,1 m kali lebar minimum roda.
Paling sedikit satu dari mesin gilasnya mampu menimbulkan tekanan
gilas sebesar 600 kg per 0,1 m kali lebar.
(d) Agregat untuk campuran harus dikeringkan dan dipanaskan pada alat
pengering sebelum dimasukkan kedalam alat pencampur. Api yang
digunakan untuk pengeringan dan pemanasan harus diatur secara ketat
untuk mencegah rusaknya agregat dan mencegah terbentuknya selaput
jelaga pada agregat.
(e) Bila dicampur dengan aspal, agregat tersebut harus kering dan pada
rentang temperatur yang dipersyaratkan untuk material aspal, tetapi
tidak lebih dari 14º C diatas temperatur material aspal.
Tabel Persyaratan Batas untuk Viskositas Aspal dan suhu Campuran Aspal
Prosedur Pelaksanaan Viskositas Suhu Campuran Aspal (º C)
Aspal Campuran Campuran
(centistokes memakai AC- memakai AC-
) 20 (Ekivalen 10
dng Aspal (Ekivalen
Pen. 60/70) dng Aspal
Pen. 80/100)
Pencampuran benda uji 170 + 20 155 145
Marshall 280 + 30 140 130
Pemadatan benda uji Marshall
Suhu pencampuran - < 165 <155
maksimum di AMP
Mengosongkan Pencampuran 100 - 400 >135 >125
AMP Kedalam truk 400 - 1000 150 - 120 140 - 110
Penyerahan ke Paver
Pengilasan Break down 1000 - 1800 125 - 110 111 - 102
(silinder baja) 1800 - 10000 110 - 95 102 - 83
Penggilasan ke dua (ban 10000 -100000 95 - 80 83 - 63
karet) Penggilasan akhir
(silinder baja)
(9) Pemadatan
(o) Segera setelah campuran ATB (Laston Atas) dihampar dan diratakan,
permukaan harus diperiksa dan setiap ketidak rataan diperbaiki.
Temperatur campuran yang terhampar dalam keadaan lepas harus
(v) Kecepatan dari mesin gilas harus tidak melebihi 4 km/jam untuk roda baja
dan 15 km/jam untuk ban angin dan kecepatan harus selalu cukup rendah
(x) Untuk mencegah penempelan campuran panas ke roda mesin gilas, roda-
roda tersebut harus dibasahkan secara menerus, tetapi air yang
berlebihan tidak diijinkan.
(y) Peralatan berat atau mesin gilas tidak diperbolehkan berada diatas
lapisan yang baru selesai, sampai lapisan-lapisan tersebut betul-betul
telah mendingin dan mengeras.
(z) Setiap produk minyak bumi yang tumpah atau tercecer dari kendaraan
atau perlengkapan yang digunakan oleh Kontraktor diatas tiap bagian
perkerasan yang sedang dikerjakan, dapat menjadi sebab pembongkaran
dan penggantian dari perkerasan yang rusak tersebut (oleh Kontraktor).
(aa) Permukaan campuran setelah pemadatan harus licin dan sesuai dengan
bentuk dan ketinggian permukaan yang masih dalam batas-batas
toleransi yang dipersyaratkan. Tiap campuran yang menjadi lepas atau
rusak, tercampur dengan tanah, atau rusak dalam bentuk apapun, harus
dibongkar dan diganti dengan campuran panas yang baru, yang harus
dipadatkan secepatnya agar sama dengan sekitarnya.
(bb) Sewaktu permukaan sedang dipadatkan dan diselesaikan, Kontraktor
harus memotong tepi-tepi perkerasan agar bergaris rapi. Setiap material
berlebihan harus dipotong tegak lurus setelah penggilasan akhir, dan
dibuang oleh Kontraktor diluar daerah milik jalan sehingga tidak kelihatan
dari jalan.
(10) Sambungan-sambungan
(c) Baik sambungan memanjang maupun melintang dalam lapisan yang
berurutan harus diatur sedemikian rupa agar tidak berada satu diatas
lainnya. Sambungan memanjang harus diatur sedemikian rupa agar
sambungan yang berada di lapisan paling atas akan berlokasi di
pemisah jalur lalu lintas. Sambungan melintang harus dipasang secara
bertahap dengan minimum jarak antaranya 25 cm dan harus lurus.
(d) Campuran tidak boleh dihampar pada material yang baru saja digilas
kecuali kalau tepinya tegak lurus atau telah dipotong tegak lurus.
(c) Kontraktor harus menyimpan catatan dari seluruh pengujian dan catatan-
catatan ini harus dikirim dengan segera ke Direksi Teknik.
(d) Kontraktor harus menyampaikan pada Direksi Teknik hasil-hasil dan
catatan- catatan pengujian yang berikut, yang dilaksanakan pada setiap
hari produksi bersama dengan lokasi yang tepat dimana produksi tersebut
dihampar :
(i) Kuantitas yang diterima untuk pengukuran harus tidak meliputi lokasi-
lokasi dimana tebal ATB (Laston Atas) kurang dari tebal minimum yang
dapat diterima atau setiap bagian yang terkelupas, terbelah, retak atau
menyempit ( tapered) di sepanjang tepi perkerasan atau di tempat
lainnya. Lokasi-lokasi yang materialnya memiliki kadar aspal dibawah
kebutuhan yang disetujui tidak akan diterima untuk pembayaran.
(j) ATB (Laston Atas) yang dibayar atas dasar meter kubik yang dihampar
langsung diatas permukaan jalan lama, dimana pembuatan lapis
permukaan jalan lama tersebut tidak tercakup pada Kontrak yang
sama, dan menurut pendapat Direksi Teknik memerlukan koreksi yang
cukup besar, harus dibayar atas tebal nominal yang diterima yang
dihitung atas dasar kerapatan laboratorium dari campuran ATB (Laston
Atas) padat menurut SNI-06-2489- 1991, luas bagian yang diukur dan
berat dari campuran, sesuai catatan penimbangan truk yang telah
disetujui, yang benar-benar dibutuhkan dan digunakan untuk pekerjaan
permanen. Jika menurut pendapat Direksi Teknik, tebal rata-rata
campuran ATB (Laston Atas) yang digunakan, melebihi dari
sesungguhnya yang dibutuhkan (diperlukan untuk perbaikan bentuk),
tebal nominal yang dikurangi dan diterima harus ditentukan berdasarkan
atas suatu perhitungan yang tidak berat sebelah dari tebal rata-rata yang
dibutuhkan.
(k) Kecuali sebagaimana ditentukan dalam Paragraf (c) diatas, tebal ATB
(Laston Atas) yang diukur untuk pembayaran umumnya harus tidak
lebih besar dari tebal rancangan nominal yang ditetapkan dalam Gambar
Rencana dari Dokumen Kontrak.
(l) Lebar hamparan ATB (Laston Atas) yang akan dibayar, harus seperti
yang ditunjukkan dalam Gambar Rencana atau yang disetujui oleh
Direksi Teknik dan harus ditetapkan dengan menggunakan pita ukur
yang dilakukan Kontraktor dibawah pengawasan Direksi Teknik.
(m) Panjang hamparan ATB (Laston Atas) arah memanjang yang akan
dibayar, harus ditentukan dari pengukuran sepanjang sumbu jalan,
dengan menggunakan prosedur pengukuran teknik standar.
(n) Kadar aspal rata-rata dari campuran kerja, seperti yang diperoleh dari
hasil pemeriksaan ekstraksi di laboratorium menurut tersebut diatas,
harus sama dengan atau lebih besar dari kadar aspal yang ditetapkan
dalam formula campuran kerja dari Direksi Teknik yang akan
diperhitungkan dalam pengukuran atau pembayaran.
(o) Bila perbaikan ATB (Laston Atas) yang tidak memuaskan telah
diperintahkan oleh Direksi Teknik, kuantitas yang diukur untuk
pembayaran haruslah kuantitas yang akan dibayar bila pekerjaan semula
(awal) dapat diterima. Tidak ada pembayaran tambahan untuk pekerjaan
tambahan atau tambahan kuantitas yang diperlukan untuk perbaikan.
(4) Dasar Pembayaran
Kuantitas yang ditentukan, sebagaimana diuraikan diatas, harus dibayar
menurut Harga Satuan per satuan pengukuran untuk masing-masing Mata
Pembayaran yang terdaftar dibawah dan tercantum dalam Jadual
Penawaran. Harga dan pembayaran ini harus merupakan kompensasi
penuh untuk mengadakan dan memproduksi dan mencampur serta
menghampar semua material, termasuk semua buruh, peralatan, pengujian-
pengujian, perkakas dan perlengkapan-perlengkapan lainnya yang
diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan yang diuraikan dalam bab ini.
Nomor Mata
Pembayaran Uraian Satuan Pengukuran
(1)
ATB (Laston Atas) Meter kubik
(2)
ATBL (Laston Atas Levelling) Ton
8.9.7 AC (Laston)
8.9.7.1 Umum
1 Uraian
Pekerjaan ini mencakup pengadaan lapis permukaan atau lapis perata atau
lapis pondasi atas padat yang awet, yang terdiri dari agregat dan material
aspal dicampur di pusat pencampur, serta menghampar dan memadatkan
campuran tersebut, diatas lapis pondasi atau permukaan jalan yang telah
disiapkan, sesuai dengan persyaratan ini dan memenuhi bentuk sesuai
Koefisien keragaman dari tebal benda uji Jumlah minimum benda uji yang
untuk semua benda uji dari bagian harus diambil dari bagian jalan
jalan yang diukur untuk pembayaran yang diukur untuk pembayaran
30 % 6
30 – 40 % 10
41 – 50 % 14
51 – 60 % 20
61 – 70 % 28
71 – 80 % 40
80 % 50
Tebal AC (Laston) kecuali untuk lapisan perata, yang sesungguhnya dipasang
di setiap bagian dari pekerjaan didefinisikan sebagai tebal rata-rata dari
benda-benda uji inti yang diambil dari bagian tersebut.
Penyelidikan Direksi teknik bisa meliputi, tetapi tidak perlu terbatas pada hal-
hal berikut ini :
Memerintahkan Kontraktor untuk lebih sering atau lebih banyak atau mencari
lokasi- lokasi cores yang lain.
Memeriksa kalibrasi dan ketepatan timbangan serta prosedur dan peralatan
percobaan laboratorium.
4 Lapisan Perata
5 Standar Rujukan
Standar AASHTO
T 50 – 78 Penguji daya apung dari material aspal
T 164 - 76 Quantitative Extraction dari aspal dalam
campuran perkerasan aspal
T 166 - 78 Berat isi dari campuran aspal yang dipadatkan
T 168 - 55 Pengambilan campuran perkerasan aspal
T 209 - 74 Berat jenis maksimum dari campuran perkerasan
aspal
T 176 - 73 Plastisitas partikel halus agregat bergradasi dan
tanah menggunakan pengujian ekivalen pasir.
M 17 - 77 Bahan pengisi (filler) mineral untuk campuran
perkerasan aspal
M 226 - 78 Tingkat kekentalan (viscosity) aspal
Standar Indonesia
PA.0301-76 Penetrasi dari material aspal
PB.0206-76 Daya tahan terhadap gerusan dari agregat kasar
berukuran kecil dengan menggunakan Mesin Los
Angeles.
SNI-03-3407-1994 Kelapukan Agregat menggunakan Sodium Sulfat
atau Magnesium Sulfat
Pelaporan
Kontraktor harus menyerahkan kepada Direksi Teknik hal berikut ini :
Contoh dari seluruh material-material yang disetujui untuk digunakan, yang
akan disimpan oleh Direksi Teknik selama Periode Kontrak untuk keperluan
rujukan.
Laporan tertulis yang memberikan sifat-sifat hasil pengujian dari seluruh
material, seperti dipersyaratkan dalam tabel tersebut diatas.
Formula campuran kerja dan data uji yang mendukungnya, seperti yang
dipersyaratkan dalam tersebut diatas.
Pengukuran pengujian permukaan seperti yang dipersyaratkan dalam table
tersebut diatas.
Laporan tertulis mengenai kerapatan (density) dari campuran AC (Laston) yang
dihampar, seperti yang dipersyaratkan sebagaimana dalam table tersebut
diatas.
Data uji laboratorium dan lapangan seperti yang dipersyaratkan dalam table
tersebut diatas untuk pengendalian harian dari takaran campuran dan kualitas
campuran dalam bentuk laporan tertulis.
Catatan-catatan harian dari seluruh truk yang ditimbang pada alat penimbang,
seperti yang dipersyaratkan dalam table sebagaimana tersebut diatas.
Catatan-catatan tertulis dari pengukuran tebal lapisan AC (Laston) dan dimensi
perkerasan seperti yang dipersyaratkan sebagaimana dalam table tersebut
diatas.
Untuk setiap material aspal yang diusulkan Kontraktor untuk digunakan,
pernyataan asal sumbernya, bersama dengan data uji yang memberikan sifat-
sifatnya, baik sebelum maupun sesudah pengujian lapisan tipis dalam oven
(Thin Film Oven Test) (SNI-06-2440-1991), meliputi :
Penetrasi pada 25 0 C
Penetrasi pada 35 0 C
8.9.7.2 Material
Agregat – Umum
Agregat yang akan digunakan dalam pekerjaan harus sedemikian rupa agar
campuran AC (Laston) yang proporsinya dibuat sesuai dengan rumus campuran
kerja akan memiliki kekuatan sisa yang tidak kurang dari 75 % bila diuji untuk
hilangnya kohesi akibat pengaruh air sesuai dengan Pd M-06-1997-03 dan SNI-
06-2489-1991.
Agregat tidak boleh digunakan sebelum disetujui terlebih dahulu oleh Direksi
Teknik. Material harus ditimbun sesuai dengan persyaratan.
Tiap-tiap agregat harus diangkut ke pusat pencampuran lewat cold bin yang
terpisah. Pencampuran terlebih dahulu agregat dari jenis atau sumber agregat
yang berbeda, tidak diperbolehkan.
Agregat Kasar
Agregat kasar pada umumnya harus memenuhi gradasi yang disyaratkan seperti
tabel dibawah dan harus terdiri dari batu pecah atau campuran yang memadai
dari batu pecah dengan kerikil besi.
Campuran
(mm) (ASTM) Campuran Normal
Lapisan Perata
20 3/4" 100 100
12,7 1/2" 30 - 100 95 - 100
9,5 3/8" 0 - 55 50 - 100
4,75 #4 0 - 10 0 - 50
0,075 # 200 0-1 0-5
Agregat kasar harus terdiri dari material yang bersih, keras, awet yang bebas dari
kotoran atau bahan yang tidak dikehendaki dan harus memiliki persentase
keausan yang tidak lebih dari 40 % pada 500 putaran seperti yang ditetapkan
oleh PB. 0206-76.
< 60/50
Angularitas 1.000.000
(Kedalaman >100 mm) SST
> 80/75
1.000.000
SST
Agregat pipih dan ASTM D-4791 Maks 10
lonjong %
Agregat Halus
Biasanya diperlukan sejumlah abu batu hasil pengayakan batu pecah (“crusher
dust”) untuk menghasilkan suatu campuran yang ekonomis dan memenuhi
persyaratan-persyaratan campuran yang dinyatakan dalam Tabel dibawah.
Ukuran Saringan
Persen Berat Lolos
(mm (ASTM)
)
9,5 3/8" 100
4,75 #4 90 – 100
2,36 #8 80 – 100
600 mikron # 30 25 – 100
75 mikron # 200 3 – 11
Dalam keadaan apapun, pasir alam yang kotor dan berdebu dan mengandung
partikel halus lolos ayakan no. 200 lebih besar dari 8 % dan atau mempunyai
nilai ekivalen pasir kurang dari 50 menurut SNI-03-4428-1997, tidak boleh
digunakan dalam campuran.
Material Aspal
Material aspal pengikat yang dipakai harus dari jenis aspal semen AC-10
(yang kurang lebih ekivalen dengan Aspal Pen. 80/100), atau AC-20 (yang
kurang lebih ekivalen dengan Aspal Pen. 60/70) dan harus memenuhi
persyaratan-persyaratan sebagaimana tertera dalam tabel dibawah ini (Pd S-
15-1996-03 dan AASHTO M 226-78 (1996)).
Untuk mencapai kekuatan campuran AC (Laston) yang ditetapkan, disarankan
menggunakan aspal semen AC-20.
Frekuensi pengujian bahan aspal ditentukan lebih lanjut sesuai petunjuk Direksi Teknik.
Spesifikasi Aspal
Metode Pen. Pen.
Jenis Pengujian Pengujian 60/70 80/100 Satuan
min mak min mak
SNI-06-2456- 75 - 75 -
7. Kehilangan Berat 1630 1991 % asli
C, 5 jam Cm
SNI-06-2432- 50 - 50 -
8. Penetrasi setelah 1991 0C
kehilangan berat
SNI-06-2434- - - - -
9. Daktilitas setelah 1991 0C
kehilangan berat
AASHTO-72- - - - -
10. Titik lembek setelah 1990
penurunan berat 0C
AASHTO-72- - - - -
11. Perkiraan suhu 1990
pencampuran
Sumber Pasokan
Persetujuan awal sumber-sumber pengadaan agregat dan bahan pengisi mineral
harus diperoleh dari Direksi Teknik sebelum pengiriman material. Contoh-
contohnya harus diserahkan seperti yang diperintahkan.
Dalam pemilihan sumber-sumber agregat, Kontraktor harus memperhitungkan
aspal yang akan hilang karena absorbsi (penyerapan) kedalam agregat, untuk
memastikan penggunaan agregat setempat yang mempunyai daya penyerapan
yang paling kecil.
Catatan :
Modifikasi Marshall, diameter mold 15,24 cm. Untuk kondisi kepadatan
mutlak gunakan alat penumbuk getar agar terhindar dari kemungkinan
adanya agregat yang pecah.
Untuk lalu lintas yang bergerak sangat lambat atau lalu lintas mengalur
yang berat, gunakan kriteria untuk satu tingkat SST (Setara Sumbu-
Standar Tunggal) yang lebih tinggi.
Berat Jenis efektif agregat dihitung berdasarkan pada Berat Jenis
Maksimum dari Metode Rice (AASHTO T 209-74).
Umum
Kontraktor bertanggung jawab atas rancangan campuran. Campuran harus
memenuhi persyaratan yang diberikan.
Bahan-bahan Pengisi
Bahan pengisi dengan kadar tidak kurang dari 1% harus ditambahkan kedalam
campuran dan harus memenuhi ketentuan-ketentuan dalam diatas.
Tabel Batas-batas Gradasi untuk Kombinasi Agregat dan Bahan Pengisi pada
Campuran.
Ukuran Saringan Persen Berat Lolos
(mm) (ASTM) AC AC - WC 1 AC - WC 2 AC - BASE
37,5 1,5" - - - 100
25,0 1" 100 - 100 90 – 100
19,0 3/4" 100 100 90 – 100 Maks. 90
12,7 ½" 75 – 100 90 – 100 Maks. 90 -
Untuk campuran AC (Laston) lapis aus dan lapis pondasi, disyaratkan agar minimum
80 % dari agregat yang lolos saringan 2,36 mm dan harus lolos pula pada saringan
0,600 mm. Pada Tabel diatas diberikan tingkat ketimpangan atau gap untuk bahan
yang lolos saringan 2,36 mm dan tertahan diatas saringan 0,600 mm.
Gradasi agregat untuk AC (Laston), digunakan titik kontrol gradasi agregat
campuran, harus berada diantara titik kontrol tersebut. Gradasi campuran berada
pada ukuran nominal, ukuran menengah (2,36 mm) dan ukuran terkecil (0,075
mm). Gradasi agregat campuran tidak boleh memotong Zona Terbatas Gradasi.
Zona Terbatas Titik Kontrol Gradasi dan Rumus Kurva Fuller.
Variasi kadar aspal harus dipilih dengan penambahan 0,5% menurut berat.
Sekurang- kurangnya harus terdapat 2 variasi diatas dan dua variasi dibawah kadar
aspal yang diperkirakan. Benda uji harus diperiksa untuk Stabilitas Marshall,
Marshall Flow, Berat Satuan dan Kadar Rongga Udara.
Untuk keperluan ini harus disiapkan tiga benda uji tambahan untuk setiap
penyimpangan berikut terhadap campuran kerja sementara :
Sifat-sifat dari setiap variasi campuran ini harus memenuhi semua batas sifat yang
disyaratkan. Jika campuran kerja sementara tidak dapat memenuhi ketentuan ini,
harus diselidiki penyesuaian/modifikasi rancangan campuran selanjutnya. Campuran
yang paling memenuhi semua syarat yang ditetapkan dipilih sebagai campuran kerja.
Persetujuan
Sebelum memulai pekerjaan, Kontraktor harus mengajukan kepada Direksi Teknik
secara tertulis suatu Rumus Campuran Kerja yang diusulkan, untuk campuran AC
(Laston) yang akan disediakan untuk Proyek. Rumus yang diajukan demikian harus
merinci ukuran partikel maksimum nominal, sumber- sumber agregat, persentase
agregat kombinasi yang lolos saringan-saringan berukuran 2,36 mm (no. 8) dan 75
mikron (no. 200), jumlah dan kadar bitumen efektif yang dinyatakan sebagai
persentase berat jumlah campuran, suatu temperatur tunggal tertentu dimana
campuran tersebut harus dikosongkan dari alat pencampur, dan suatu temperatur
tunggal tertentu dimana campuran tersebut akan dikirim ke tempat
penghamparan, yang semuanya akan berada dalam batas-batas antara yang
ditetapkan dari komposisi umum dan batas- batas temperatur.
Sewaktu menyetujui Rumus Campuran Kerja, Direksi Teknik akan menunjuk agregat
tertentu, dan sumber-sumbernya yang mendasari formula campuran kerja yang
diterapkan.
Campuran kerja harus ditetapkan dan kualitas campuran tersebut harus dikendalikan,
dalam bentuk rancangan fraksi untuk agregat yang berbeda- beda, seperti diuraikan
dalam Bab diatas, bukannya dalam bentuk proporsi takaran agregat.
Pekerjaan pengaspalan yang permanen belum dapat dimulai hingga percobaan yang
memuaskan telah dilaksanakan dan disetujui oleh Direksi Teknik.
Toleransi Temperatur :
Bahan yang meninggalkan tempat pencampuran : ± 10º C.
Bahan-bahan yang diterima di tempat penghamparan : ± 10º C.
Setiap hari Direksi Teknik harus mengambil contoh dari material dan campuran
sebagaimana digariskan dalam diatas atau contoh-contoh tambahan yang
dipandang perlu untuk pengecekan keseragaman yang diperlukan dari campuran.
Jika terjadi perubahan dalam material atau bila ada perubahan dari sumber material,
suatu formula campuran kerja yang baru harus diserahkan dan disetujui, sebelum
campuran AC (Laston) yang mengandung material baru dikirimkan. Material kerja
akan ditolak bila ternyata mempunyai pori atau sifat- sifatnya membutuhkan, untuk
menghasilkan campuran yang seimbang, kadar aspal yang lebih tinggi atau lebih
kecil dari pada batas yang dipersyaratkan.
Umum
Unit pencampuran (Mixing Plant), yang dapat berupa pusat pencampuran dengan
penakaran (batching) atau pusat pencampuran menerus (continous), harus
memiliki kapasitas yang cukup untuk melayani mesin penghampar secara menerus
(tidak terhenti-henti) sewaktu menghampar campuran pada kecepatan normal dan
Bila timbangan-timbangan tipe pembacaan jarum tanpa pegas digunakan, ujung dari
jarum harus dipasang sedekat mungkin dengan permukaan dan harus berupa tipe
yang bebas dari parallax (penyimpangan sinar) yang berlebihan.
Timbangan harus telah disetujui oleh Direksi Teknik dan akan diperiksa berulang kali,
sebagaimana dianggap perlu oleh Direksi Teknik, untuk selalu menjamin
ketepatannya.
Kemampuan penyimpanan tangki harus 30.000 liter dan paling sedikit dua tangki
berkapasitas sama harus disediakan. Tangki-tangki tersebut harus dihubungkan ke
sistem sirkulasi sedemikian rupa agar masing-masing tangki dapat diisolasi secara
terpisah tanpa mengganggu sirkulasi aspal ke pengaduk.
Ayakan
Ayakan yang mampu menyaring seluruh agregat sampai ukuran dan proporsi yang
disyaratkan dan memiliki kapasitas normal sedikit diatas kapasitas penuh dari
pencampur, harus disediakan. Alat penyaring tersebut harus memiliki efisiensi
pengoperasian yang sedemikian rupa sehingga agregat yang tertampung dalam
setiap penampung (bin) harus tidak boleh mengandung lebih dari 10 % material
yang berukuran terlampau besar atau terlampau kecil.
Penampung / Bin
Perlengkapan harus termasuk penampung-penampung (bins) yang berkapasitas
cukup untuk melayani pencampuran sewaktu beroperasi pada kapasitas penuh.
Penampung harus dibagi paling sedikit dalam tiga bagian (ruang) dan harus diatur
untuk menjamin penyimpanan yang terpisah serta memadai untuk masing-masing
fraksi agregat, tidak termasuk bahan pengisi. Masing-masing (ruang) harus
dilengkapi dengan pipa pengeluar yang sedemikian rupa agar baik ukuran maupun
lokasinya dapat mencegah masuknya material kedalam penampung lainnya.
Penampung harus dikonstruksi sedemikian rupa agar contoh (sampel) dapat
diperoleh dengan mudah.
Unit harus juga dilengkapi dengan skala cakram tipe air raksa (mercury-actuated),
pyrometer listrik atau perlengkapan pengukur panas lainnya yang disetujui, yang
dipasang pada corong pengeluaran dari alat pengering untuk mencatat secara
otomatis atau menunjukkan temperatur dari agregat yang dipanaskan. Sebuah
“thermo couple” (pengukur listrik yang mengukur perbedaan temperatur) atau
“tahanan lampu” (resisteance bulb) harus dipasang dekat dasar penampung untuk
mengukur temperatur agregat halus sebelum memasuki pencampur.
Untuk pengaturan temperatur agregat yang lebih baik, penggantian dari setiap
termometer dengan alat pencatat temperatur yang disetujui mungkin diminta oleh
Direksi Teknik, dan juga Direksi Teknik dapat meminta grafik temperatur harian
untuk disimpan sebagai arsip.
Perlengkapan ini harus mencakup suatu cara untuk menimbang secara teliti,
masing- masing menampung ukuran agregat tertentu dalam kotak penimbang atau
penadah, yang digantung pada timbangan, berukuran cukup untuk menampung
campuran satu takaran penuh tanpa harus diratakan dengan tangan atau tanpa
tumpah
Pencampur (Mixer).
Pencampur batch harus dari tipe “twin pugmill ” (pengaduk putar ganda) yang
disetujui yang mampu menghasilkan campuran yang merata dalam batas toleransi
campuran kerja. Pencampur harus dipanasi dengan selubung uap, minyak panas,
atau cara lainnya yang disetujui Direksi Teknik. Juga rancangannya (design) harus
sedemikian rupa agar memungkinkan kapasitas pencampuran yang tidak kurang
dari 500 kg dan konstruksinya harus sedemikian rupa untuk mencegah kebocoran
isinya. Jika tidak disertai kotak pencampur harus dilengkapi dengan penutup debu
untuk mencegah hilangnya debu.
Sinkronisasi Pemasukan Agregat dan Aspal .
Suatu cara yang memuaskan harus disediakan yang mampu melaksanakan kontrol
saling mengunci antara aliran agregat dari penampung dengan aliran aspal dari
meteran atau sumber pengatur lainnya. Kontrol ini harus disertai dengan cara
penguncian mekanis atau metode positif lainnya yang memuaskan Direksi Teknik.
Penampung.
Peralatan Pengangkut
Truk untuk mengangkut campuran AC (Laston) harus mempunyai bak dari logam yang
rapat, bersih dan rata, telah disemprot dengan sedikit air sabun, minyak yang telah
diencerkan, minyak tanah, atau larutan kapur untuk mencegah melekatnya campuran
ke bak. Jika ada genangan minyak di bak truk setelah penyemprotan, harus dibuang
sebelum campuran dimasukkan dalam truk. Tiap muatan harus ditutup dengan
kanvas/terval atau bahan lainnya yang cocok dengan ukuran yang sedemkian rupa
agar dapat melindungi campuran terhadap cuaca.
Truk yang menyebabkan segregasi yang berlebihan akibat sistem pegasnya atau faktor
lain, atau yang menunjukkan kebocoran oil yang nyata, atau yang menyebabkan
kelambatan yang tidak perlu, atas perintah Direksi Teknik harus dikeluarkan dari
pekerjaan sampai kondisinya diperbaiki.
Bila dianggap perlu, agar campuran AC (Laston) yang dikirim ke tempat pekerjaan
pada temperatur yang dipersyaratkan, bak truk hendaknya diisolasi untuk memperoleh
temperatur dimana campuran mudah dikerjakan, dan seluruh penutup harus diikat
kencang.
Peralatan penghampar dan pembentuk harus dari mesin mekanis yang telah disetujui,
mempunyai mesin sendiri yang mampu menghampar dan membentuk campuran AC
(Laston) sampai sesuai dengan garis, permukaan serta penampang melintang yang
diperlukan.
Mesin penghampar harus dilengkapi dengan penadah serta ulir pembagi dari tipe yang
berlawanan untuk menempatkan campuran secara merata dimuka “ screed” (sepatu)
yang dapat disetel. Mesin ini harus dilengkapi dengan perangkat kemudi yang cepat
Mesin penghampar harus dilengkapi dengan “screed” (sepatu) atau yang dengan tipe
vibrator yang dapat digerakkan dan perangkat untuk pemanas “screed” pada
temperatur yang diperlukan untuk penghamparan campuran tanpa menggusur atau
merusak permukaan.
Jika, selama pelaksanaan diketahui bahwa perlengkapan penghampar dan pembentuk
dalam pengoperasiannya meninggalkan bekas pada permukaan atau cacat atau
ketidak rataan permukaan lainnya yang tidak diperbaiki dengan memuaskan dengan
pelaksanaan yang dijadwalkan, maka pengunaan peralatan tersebut, harus dihentikan
dan peralatan penghampar dan pembentuk lainnya yang memuaskan harus
disediakan oleh Kontraktor.
Peralatan Pemadat
Setiap mesin penghampar harus disertai mesin gilas baja (steel wheel roller) dan
mesin gilas ban bertekanan. Semua mesin gilas harus mempunyai tenaga penggerak
sendiri.
Mesin gilas ban bertekanan (pneumatic tired rollers) harus dari tipe yang
disetujui yang memiliki tidak kurang dari tujuh roda ban halus dengan ukuran dan
konstruksi yang sama yang mampu beroperasi pada tekanan 8,5 kg/cm2 (120 psi).
Roda harus berjarak sama satu sama lain pada kedua garis sumbu dan diatur
sedemkian rupa sehingga roda pada sumbu yang satu jatuh diantara tanda roda
yang lainnya (tumpang-tindih). Masing-masing ban harus dipertahankan tekanannya
pada tekanan operasi yang dipersyaratkan sehingga selisih antara dua ban harus
tidak melebihi 350 gram/cm2 (5 psi). Suatu alat harus disediakan untuk
memeriksa dan menyetel tekanan ban di lapangan setiap saat. Untuk setiap ukuran
dan tipe ban yang digunakan, Kontraktor harus memberikan kepada Direksi
Teknik grafik atau tabel yang menunjukan hubungan antara beban roda, tekanan
ban, dan tekanan ban pada bidang penyentuh, lebar dan luas.
Mesin gilas yang dapat bergerak sendiri dapat dibagi dalam tiga tipe:
Mesin gilas tiga roda (Three Wheel Roller)
Mesin gilas roda tandem (Tandem Wheel Roller)
Mesin gilas tandem dengan tiga sumbu (Three Axle Tandem Roller).
Mesin gilas harus mampu menimbulkan beban tekanan pada roda belakang tidak
kurang dari 400 kg per 0,1 m kali lebar minimum roda. Paling sedikit satu dari
mesin gilasnya mampu menimbulkan tekanan gilas sebesar 600 kg per 0,1 m kali
lebar. Mesin gilas harus bebas dari permukaan yang datar (flat), penyok, robek-
robek atau tonjolan yang akan merusak permukaan perkerasan.
Kemajuan Pekerjaan
Tidak ada pencampuran takaran yang boleh dilakukan bila tidak cukup tersedia
peralatan pengangkutan, penghamparan atau pembentukan, atau buruh yang
cukup, untuk menjamin kemajuan dengan kecepatan tidak kurang dari 60 %
kapasitas alat pencampur.
Penyiapan Agregat
Agregat untuk campuran harus dikeringkan dan dipanaskan pada alat pengering
sebelum dimasukkan kedalam alat pencampur. Api yang digunakan untuk
pengeringan dan pemanasan harus diatur secara ketat untuk mencegah rusaknya
agregat dan mencegah terbentuknya selaput jelaga pada agregat.
Bila dicampur dengan aspal, agregat tersebut harus kering dan pada rentang
temperatur yang dipersyaratkan untuk material aspal, tetapi tidak lebih dari 14º C
diatas temperatur material aspal.
Penyiapan Campuran
Agregat kering, yang disiapkan seperti yang dijelaskan diatas, harus digabung di
unit pengolah dalam proporsi yang akan menghasilkan fraksi agregat rancangan
sesuai dengan yang dipersyaratkan dalam rumusan campuran kerja. Proporsi
takaran ini harus ditentukan dari penyaringan basah pada contoh-contoh yang
diambil dari penampung panas (hot bin) segera sebelum produksi campuran
dimulai dan pada selang waktu tertentu sesudahnya, sebagaimana ditetapkan
oleh Direksi Teknik, untuk menjamin mutu dari penakaran campuran. Material aspal
harus ditimbang atau diukur dan dimasukan kedalam alat pencampur dengan
jumlah yang ditetapkan oleh Direksi Teknik.
Bila digunakan alat pencampur batch, agregat harus dicampur secara menyeluruh
dalam keadaan kering, baru sesudah itu aspal dengan jumlah yang tepat
ditambahkan kedalam agregat tersebut dan keseluruhannya diaduk selama paling
sedikit 45 detik, lebih lama lagi jika diperlukan, untuk menghasilkan campuran
yang merata dan seluruh butir agregat tersebut terselaput secara merata.
Total waktu pencampuran harus ditetapkan oleh Direksi Teknik dan diatur
dengan alat pengatur waktu yang sesuai.
Tabel Persyaratan Batas untuk Viskositas Aspal dan suhu Campuran Aspal
Bila permukaan yang akan dilapisi yang terdapat ketidak rataan, rusak,
menunjukkan ketidak stabilan, mengandung material permukaan lama yang telah
rusak secara berlebihan atau tidak melekat dengan baik perkerasan dengan
dibawahnya, harus dibuat rata terlebih dahulu sebagaimana diperintahkan, seluruh
material yang lepas atau yang lunak harus dibuang, dan permukaannya dibersihkan
dan/atau diperbaiki dengan campuran aspal material lain yang disetujui oleh Direksi
Teknik dan kemudian dipadatkan.Toleransi permukaan setelah diperbaiki harus
sama dengan yang diperlukan untuk konstruksi pondasi agregat.
Balok kayu atau kerangka lain yang disetujui harus dipasang sesuai dengan garis
serta ketinggian yang diperintahkan pada tepi-tepi dari tempat dimana campuran
AC (Laston) akan dihampar.
Sebelum memulai operasi pelapisan, sepatu (screed) dari mesin penghampar harus
dipanaskan. Campuran AC (Laston) harus dihampar dan diratakan sesuai dengan
kelandaian, elevasi, serta bentuk melintang yang disyaratkan.
Mesin penghampar harus dioperasikan pada suatu kecepatan yang tidak akan
menyebabkan retak permukaan, belahan, atau bentuk ketidak teraturan lainnya
pada permukaan. Kecepatan penghamparan harus disetujui oleh Direksi Teknik dan
ditaati.
Jika terjadi segregasi, belahan atau alur pada permukaan, mesin penghampar harus
dihentikan dan tidak dijalankan. Tempat-tempat yang kasar atau tersegregasi dapat
diperbaiki dengan menaburkan bahan yang halus (fine) dan perlahan-lahan
diratakan. Perataan (raking) kembali sebaiknya dihindari sedapat mungkin. Butir-
butir kasar tidak boleh ditaburkan diatas permukaan yang dihampar dengan rapi.
Harus diperhatikan agar campuran tidak terkumpul dan mendingin pada tepi-tepi
penadah atau tempat lainnya di mesin.
Dimana jalan akan diaspal hanya separoh dari lebarnya untuk setiap operasi,
urutan pengaspalan itu harus dilakukan sedemikian rupa sehingga panjang
pengaspalan setengah lebar jalan itu pada akhir setiap hari kerja dibuat sependek
mungkin.
Pemadatan
Segera setelah campuran AC (Laston) dihampar dan diratakan, permukaan harus
diperiksa dan setiap ketidak rataan diperbaiki. Temperatur campuran yang
terhampar dalam keadaan lepas harus dimonitor dan penggilasan harus dimulai
didalam batas viskositas aspal yang ditunjukkan pada Tabel diatas.
Penggilasan campuran AC (Laston) harus terdiri dari tiga operasi yang berbeda
sebagai berikut :
Penggilasan awal atau pemecahan dan penggilasan akhir atau penyelesaian harus
seluruhnya dilakukan dengan mesin gilas roda baja. Penggilasan sekunder atau
antara harus dilakukan dengan mesin gilas ban angin. Mesin gilas pemecah harus
beroperasi dengan roda penggerak berada di arah mesin penghampar.
Ketika menggilas sambungan memanjang, mesin gilas pemecah harus terlebih dulu
pindah ke jalur yang telah dihampar sebelumnya sehingga tidak lebih dari 15 cm
dari roda penggerak akan menggilas tepi yang belum dipadatkan. Mesin gilas harus
meneruskan sepanjang jalur ini, dengan menggeser posisinya sedikit demi sedikit
melewati sambungan dengan beberapa lintasan, sampai tercapai sambungan yang
Peralatan berat atau mesin gilas tidak diperbolehkan berada diatas lapisan yang
baru selesai, sampai lapisan-lapisan tersebut betul-betul telah mendingin dan
mengeras.
Setiap produk minyak bumi yang tumpah atau tercecer dari kendaraan atau
perlengkapan yang digunakan oleh Kontraktor diatas tiap bagian perkerasan yang
sedang dikerjakan, dapat menjadi sebab pembongkaran dan penggantian dari
perkerasan yang rusak tersebut (oleh Kontraktor).
Permukaan campuran setelah pemadatan harus licin dan sesuai dengan bentuk
dan ketinggian permukaan yang masih dalam batas-batas toleransi yang
dipersyaratkan. Tiap campuran yang menjadi lepas atau rusak, tercampur dengan
tanah, atau rusak dalam bentuk apapun, harus dibongkar dan diganti dengan
campuran panas yang baru, yang harus dipadatkan secepatnya agar sama dengan
sekitarnya.
Sambungan-sambungan
Baik sambungan memanjang maupun melintang dalam lapisan yang berurutan
harus diatur sedemikian rupa agar tidak berada satu diatas lainnya. Sambungan
memanjang harus diatur sedemikian rupa agar sambungan yang berada di lapisan
paling atas akan berlokasi di pemisah jalur lalu lintas. Sambungan melintang harus
dipasang secara bertahap dengan minimum jarak antaranya 25 cm dan harus lurus.
Campuran tidak boleh dihampar pada material yang baru saja digilas kecuali kalau
tepinya tegak lurus atau telah dipotong tegak lurus. Sapuan aspal untuk
melekatkan kedua lapisan permukaan harus diberikan sesaat sebelum campuran
Persyaratan Kepadatan
Kerapatan dari campuran yang telah dipadatkan, seperti yang ditentukan dalam
AASHTO T 166, harus tidak kurang dari 98 % dari kerapatan benda uji yang
dipadatkan di laboratorium dari material dengan proporsi yang sama.
Cara pengambilan contoh-contoh material dan pemadatan dari benda uji tersebut
dalam (a), harus masing-masing sesuai dengan AASHTO T 168 dan SNI-06-2489-
1991.
Agregat dari hot bin untuk gradasi-gradasi hasil pencucian Gabungan agregat panas
untuk gradasi-gradasi hasil pencucian Campuran aspal untuk ekstraksi Stabilitas
Marshall.
Analisa saringan (metode pencucian) untuk paling sedikit 2 (dua) contoh dari
setiap hot bin.
Analisa saringan (metode pencucian) untuk paling sedikit 2 (dua) contoh dari
gabungan agregat panas.
Kadar aspal dan gradasi agregat dari campuran seperti yang ditetapkan dari
pengujian ektraksi aspal untuk paling sedikit 2 (dua) contoh. Jika memakai
metoda ekstraksi centryfuge, koreksi abu harus dilakukan sesuai ketentuan
AASHTO T 164 -76.
Aspal yang diabsorbsi oleh agregat, sebagaimana dihitung atas dasar Maximum
Speciffic Gravity of Bituminous Paving Mixtures (AASHTO T 209-74).
Metode Pengukuran
Untuk bahan lapis permukaan atau lapis antara, jumlah meter persegi dari
material yang dihampar dan diterima, yang dihitung sebagai hasil perkalian
dari panjang penampang yang diukur dan lebar yang diterima.
Untuk bahan lapis pondasi, jumlah meter kubik dari material yang dihampar
dan diterima, yang dihitung sebagai hasil perkalian luas bagian yang diukur
dan tebal nominal yang ditentukan dalam Gambar Rencana dari Dokumen
Kontrak.
Untuk bahan lapisan perata, jumlah metric ton dari material yang telah
dihampar dan diterima, yang ditentukan oleh monitoring yang terus-menerus
dari tiket pengiriman muatan dari timbangan truk.
(b) Kuantitas yang diterima untuk pengukuran harus tidak meliputi lokasi-lokasi
dimana tebal AC (Laston) kurang dari tebal minimum yang dapat diterima
atau setiap bagian yang terkelupas, terbelah, retak atau menyempit
(tapered) di sepanjang tepi perkerasan atau di tempat lainnya. Lokasi-lokasi
yang materialnya memiliki kadar aspal dibawah kebutuhan yang disetujui
tidak akan diterima untuk pembayaran.
(c) AC (Laston) yang dibayar atas dasar meter persegi yang dihampar langsung
diatas permukaan jalan lama, dimana pembuatan lapis permukaan jalan
lama tersebut tidak tercakup pada Kontrak yang sama, dan menurut
pendapat Direksi Teknik memerlukan koreksi yang cukup besar, harus
dibayar atas tebal nominal yang diterima yang dihitung atas dasar kerapatan
laboratorium dari campuran AC (Laston) padat menurut SNI-06-2489-1991,
luas bagian yang diukur dan berat dari campuran, sesuai catatan
penimbangan truk yang telah disetujui, yang benar-benar dibutuhkan dan
digunakan untuk pekerjaan permanen. Jika menurut pendapat Direksi
Teknik..
(d) Lebar hamparan AC (Laston) yang akan dibayar, harus seperti yang
ditunjukkan dalam Gambar Rencana atau yang disetujui oleh Direksi
Teknik dan harus ditetapkan dengan menggunakan pita ukur yang dilakukan
Kontraktor dibawah pengawasan Direksi Teknik. Pengukuran harus dilakukan
tegak lurus dengan sumbu jalan dan harus tidak termasuk tiap bagian
hamparan material yang tipis atau tidak memuaskan sepanjang tepi dari
hamparan AC (Laston).
(e) Panjang hamparan AC (Laston) arah memanjang yang akan dibayar, harus
ditentukan dari pengukuran sepanjang sumbu jalan, dengan menggunakan
prosedur pengukuran teknik standar.
Dasar Pembayaran
Nomor Mata
Pembayaran Uraian Satuan Pengukuran
Pembayaran surface course dilakukan dengan harga satuan per m3 seperti yang
dicantumkan pada Daftar Kuantitas dan Harga, dimana harga satuan tersebut meliputi
semua kompensasi biaya tenaga kerja, peralatan dan bahan, termasuk penggalian bahan
di quarry atau tempat lain yang sudah disetujui Direksi, pemrosesannya menjadi agregat
di peralatan (plant), penghancuran, pengangkutannya ke jalan, penyebarannya,
perlengkapannya dan pemakaian bahan aspal, pemadatan pembentukan, finishing,
pengetesan, pemeliharaan dan segala macam pekerjaan untuk menyelesaikan pekerjaan
seperti diuraikan disini.
Sebelum dimulainya pekerjaan, dinding penahan dari beton, beton mutu K175 harus
ditempatkan pada permukaan galian yang terbuka, pada batuan, pada ketinggian dasar
dinding penahan seperti pada gambar atau seperti yang ditentukan Direksi. Penempatan
beton dan pemasangan besi tulangan untuk tembok harus sesuai dengan spesifikasi Bab
5-Pekerjaan Beton. Permukaan beton harus tetap terbuka dan ditutup dengan bahan
timbunan, yang harus dibentuk untuk Finish F3 dan F1, seperti pada sub bab 5.13 Bab 5.
pengukuran yang tepat untuk beton, bekisting dan besi beton seperti pada sub bab 5.12
dan sub bab 5.13.8 dan 5.14.3 Bab 5, atau yang ditentukan Direksi.
Pembayaran untuk dinding penahan dari beton dilaksanakan berdasarkan harga satuan
per m3 beton (termasuk bekisting) yang ditempatkan dan per ton besi tulangan yang
seperti yang ditentukan pada Daftar Kuantitas dan Harga, dimana harga satuan meliputi
biaya tenaga kerja, biaya bahan dan peralatan yang diperlukan untuk melaksanakan
pekerjaan ini.
Dinding pasangan batu kali dibangun sesuai dengan garis, dimensi, dan lokasi seperti
pada Gambar atau seperti ketentuan Direksi. Batu yang digunakan harus diseleksi, keras
dan blok, tidak boleh kurang dari 35 cm panjangnya dan tidak boleh kurang dari 400 cm2
luasnya. Batu harus disusun dengan hati-hati sehingga hubungan batu satu dengan
lainnya tampak rapi dengan kekosongan yang seminim mungkin untuk diisi dengan
mortar.
Mortar terdiri dari 1 pc : 3 ps Pasir, semen dan air harus sesuai dengan spesifikasi yang
ada di sub-paragraph 5.2.1 dan 5.3.2 dan paragraph 5.4. Bab 5.
Beton untuk dinding terdiri dari Beton klas E untuk pondasi dan untuk backfill seperti
ditunjukkan dalam gambar.
Spesifikasi yang ada di Bab 5 dapat dipakai dan sesuai dengan beton untuk pondasi dan
backfill.
Lubang pengaliran backfill ditempatkan pada garis dan dimensi seperti terlihat pada
gambar. Lubang pengaliran backfill harus sesuai dengan spesifikasi pada sub-paragraph
2.7.2 Bab 2. Pada saat pemasangan dan pemberian mortar pada batu setiap 4 m2
dinding dipasang pipa PVC 50 mm atau seperti terlihat pada gambar atau atas
persetujuan direksi.
Dinding pasangan batu kali dikerjakan oleh tukang batu yang berpengalaman, seperti
kualitas pabrik . Batu dapat diletakkan cepat kemudian diperlihatkan pada permukaan
yang rata dan betul pada dimensi, garis dan level seperti ditunjukkan dalam gambar atau
disetujui oleh Direksi sebelum pemasangan, batu harus dibasahi sampai meresap ke
seluruh permukaan.
Pengukuran untuk pembayaran pekerjaan dinding pasangan batu kali dibuat per m 3 dari
dinding yang terpasang di lokasi pada garis dan dimensinya. Pembayaran untuk
pekerjaan dinding pasangan batu kali dilaksanakan berdasarkan harga satuan per m3 dari
dinding yang terpasang seperti pada Daftar Kuantitas dan Harga dimana harga satuan
tersebut termasuk upah pekerja, material dan peralatan yang dibutuhkan sesuai
spesifikasi pada paragraph ini.
Pengukuran dan pembayaran pekerjaan untuk lubang pengaliran backfill, random backfill,
gravel surfacing dan stone pitching dilaksanakan seperti yang diuraikan pada Pasal 2.7.7
Bab 2 sebelumnya.
Material yang digunakan untuk besi pagar pembatas disesuaikan dengan ketentuan JIS
G 3101 (Structural Rolled Steel for General Use), ASTM A36-70a (structural Steel),
atau Standard yang sejenis. Pipa besi yang digunakan untuk tiang disesuaikan dengan
ketentuan JIS G 3452 (Steel Gas Pipes), ASTM A53-73 (Welded and Seamless Steel Pipe)
atau Standard yang sejenis. Material untuk beton harus disesuaikan dengan ketentuan
yang ada di Bab 5 Spesifikasi Pekerjaan Beton.
Pagar pembatas dibangun pada garis dan tingkat dan lokasi seperti ditunjukkan dalam
gambar. Tiangnya dipasang tegak di atas kaki beton. Bagian rail dipasang dengan
cara halus dan kontinue. Semua mur kecuali mur yang disesuaikan, harus
dikencangkan, mur harus dipajangkan di atas tiang minimum 0,6 cm tetapi tidak boleh
lebih dari 1,2 cm. Pengecekan semua komponen pagar pembatas yang mana dikerjakan
sesuai dengan Paragraph 9.11 pada Bab 9.
Pengukuran untuk pembayaran penyiapan dan pemasangan pagar pembatas dan tiangnya
dilaksanakan berdasarkan per m panjang dari pagar pembatas.
Pembayaran untuk persiapan dan pemasangan pagar pembatas dan tiangnya didasarkan
atas harga satuan per m panjang seperti yang terdapat pada Daftar Kuantitas dan Harga
yang mana harga satuan tersebut termasuk biaya tenaga kerja, peralatan material yang
dibutuhkan untuk pemasangan guard rail dan post termasuk galian untuk pondasi tiang,
penempatan beton untuk pondasi tiang, timbunan kembali disekitar tiang dan pengecatan
serta pekerjaan lainnya.
Penyedia Jasa harus bertanggung jawab dalam mendisain, membangun dan memelihara
berbagai konstruksi jalan sementara yang dipakai sebagai jalan hantar selama
pelaksanaan pekerjaan. Lokasi jalan untuk jalan sementara harus ditentukan berdasarkan
perencanaan dan gambar layout Penyedia Jasa yang sudah disetujui Direksi, tetapi untuk
tujuan perencanaan harus dimaksudkan jalan sementara yang tertera di bawah ini
dibangun di sepanjang alinyemen yang tertera pada Gambar.
(1) Jalan pelaksanaan sementara Penyedia Jasa menuju borrow area.
(2) Jalan pelaksanaan sementara Penyedia Jasa ke quarry site, peralatan beton
( concrete plant) dan peralatan pemecah batu (crushing plant).
(3) Jalan pelaksanaan sementara Penyedia Jasa dan daerah kamp Penyedia Jasa.
Perencanaan jalan pelaksanaan sementara ini harus didasarkan kepada standar yang
berlaku dan harus diserahkan kepada Direksi untuk mendapatkan persetujuan setidaknya
empat puluh lima (45) hari sebelum pekerjaan dimulai.
Metode konstruksi jalan sementara untuk Penyedia Jasa termasuk, dan tidak terbatas
pada alinyemen, penggalian, timbunan dan surfacing (kalau diperlukan), drainasi, pagar
pengaman dan sebagainya, yang harus diserahkan secara tertulis kepada direksi
setidaknya tiga puluh (30) hari sebelum pelaksanaan pekerjaan berjalan.
Penyedia Jasa harus bertanggung jawab untuk memelihara semua jalan pelaksanaan
sementara pada setiap saat, seperti yang ditentukan Direksi.
Semua biaya yang berhubungan dengan pelaksanaan dan pemeliharaan jalan sementara
Penyedia Jasa sudah termasuk di dalam harga satuan atau lump sum untuk item
pekerjaan yang berkaitan.
BAB IX
PEKERJAAN BATU
9.1 UMUM
Analisa harga satuan pekerjaan batu dan pasangan batu dalam Dokumen Penawaran,
Kontraktor harus sudah memasukkan harga satuan untuk material, pekerja, dan alat.
Pekerjaan batu dan pasangan batu dalam pembangunan bendungan meliputi:
a. Pasangan batu;
b. Pasangan batu kosong (rip-rap);
c. Pasangan batu pecah (stone pitching);
d. Pasangan batu muka (tempelan batu candi).
Material batu yang digunakan adalah batu kali yang kokoh, tidak retak/patah, tidak
mengandung biji besi, tanah, dan pasir. Semua material yang digunakan untuk pekerjaan
batu dan pasangan batu harus diperiksa dan mendapat persetujuan Direksi.
9.2.2 Semen
Semua semen untuk adukan mortar pada pekerjaan batu harus sesuai dengan
persyaratan dan ketentuan seperti yang ditentukan di dalam Bab Pekerjaan Beton.
9.2.3 Pasir
Pasir untuk adukan mortar yang digunakan pada pasangan batu yang diperlukan
pada persyaratan ini harus disediakan oleh Kontraktor dan harus sesuai dengan
persyaratan dan ketentuan seperti yang ditentukan dalam Bab VI (Pekerjaan
Beton).
9.2.4 Air
Air yang digunakan untuk adukan mortar harus tidak mengandung bahan-bahan
yang dapat merusak seperti lumpur, bahan-bahan organik, alkali, garam, dan
bahan lain yang tidak dikehendaki. Air tersebut harus diperiksa dan disetujui oleh
Direksi serta sesuai dengan Bab Pekerjaan Beton.
Adukan mortar untuk semua pasangan batu kecuali ditentukan lain terdiri dari 3
(tiga) macam, yaitu:
a. Pasangan 1:2 (Pc:Ps) untuk struktur yang membutuhkan kekuatan tinggi;
b. Pasangan 1:3 (Pc:Ps) untuk konstruksi pasangan batu yang berhubungan
langsung dengan aliran air;
c. Pasangan 1:4 (Pc:Ps) untuk pondasi dan struktur yang tidak berhubungan
langsung dengan aliran air.
Volume air harus secukupnya agar menghasilkan konsistensi yang tepat untuk
penggunaan dimaksud. Komposisi campuran adukan mortar untuk bagian tertentu
sesuai gambar atau yang ditentukan oleh Direksi.
Cara dan alat yang digunakan untuk mencampur adukan mortar harus sedemikian
rupa sehingga dapat menentukan dengan teliti dan mengontrol jumlah tiap bahan
secara terpisah yang diaduk dan harus mendapat persetujuan Direksi. Bila
dipergunakan mesin pengaduk harus disesuaikan dengan rencana dan lama
pengadukan, sesudah semua bahan berada didalam mesin pengaduk tidak boleh
kurang dari 2 menit kecuali bila airnya sudah cukup. Banyaknya adukan yang
dicampur air secukupnya sesuai dengan yang digunakan, dan semua adukan yang
tidak digunakan dalam 30 menit sesudah pemberian air harus dibuang. Pencairan
ulang adukan mortar yang sudah mengeras tidak diizinkan. Bak dan ember-ember
adukan harus selalu dibersihkan dan dicuci pada akhir selesai kerja.
9.2.7 Pemasangan
Semua batu yang digunakan dalam pasangan batu harus betul-betul bersih
sebelum dipasang dan harus disetujui oleh Direksi. Batu tidak boleh dipasang
selama hujan lebat atau cukup lama agar adukan pasangan tidak larut. Adukan
yang sudah dihamparkan dan meleleh karena air hujan harus dibuang dan diganti
sebelum pekerjaan dilanjutkan. Sebelum pasangan batu betul-betul mengeras,
tidak diperbolehkan ada kegiatan pekerjaan lain di atasnya.
Semua batu yang digunakan dalam pasangan batu harus dibasahi dengan air
antara tiga sampai empat jam sebelumnya dengan cara yang menjamin batu
benar-benar basah seluruhnya dan merata.
Jarak antar batu dalam spesi sekitar 10 mm ~ 50 mm, dan antar batu tidak boleh
saling bersentuhan/bersinggungan. Ukuran dan distribusi batu dalam pasangan
batu harus dikontrol sedemikian sehingga spesi yang diisikan dalam rongga antar
batu dapat seminimal mungkin volumenya.
1. Contraction Joints
Secara vertikal contraction joints pada pasangan batu harus rata dan tegak
lurus dengan arah aliran atau dengan keputusan Direksi. Secara horisontal
contraction joints pada pasangan batu harus rata dan tegak lurus dengan
tinggi bangunan atau dengan keputusan Direksi.
2. False Joints
Adukan mortar untuk semua siaran kecuali bila tentukan lain dari spesifikasi ini
atau ditentukan lain oleh Direksi harus terdiri dari 1:3 (Pc:Ps) perbandingan
dalam volume serta air secukupnya untuk menghasilkan konsistensi yang tepat
bagi penggunaan yang dimaksud.
2) Syarat pelaksanaan
Kecuali ditentukan lain dalam gambar rencana atau oleh Direksi, pasangan batu
harus diplester dan diaci.
Dinding pasangan batu harus diberi lubang drainase dengan ketentuan 1 (satu)
lubang tiap 4 (empat) meter persegi tampak muka bangunan. Pipa PVC yang
digunakan adalah diameter 50 mm kelas D.
Dilakukan sesuai dengan garis, elevasi, dan dimensi seperti yang ditunjukkan pada
gambar kerja atau sesuai dengan arahan dari Direksi. Material timbunan yang
diisikan dan metode pemadatan yang dilakukan harus sesuai dengan penjelasan
tentang bronjong batu atau dengan arahan dari Direksi.
Kecuali bila tidak terdapat dalam gambar kerja, antara material timbunan tanah
(backfill) dengan dinding penahan tanah, dinding dan dasar saluran, dan pasangan
batu pelindung slope harus diberi bedding dan atau drainase memanjang berupa
kerikil dengan ketebalan minimum 150 mm. Pemasangan bedding harus mengikuti
ketentuan:
(1) Antara random backfill atau impervious backfill dengan pasangan batu:
dipasang lapisan filter dengan urutan back fill - fine filter - coarse filter -
pasangan batu.
(2) Antara timbunan tanah bebas dengan pasangan batu, dipasang lapisan filter
dengan susunan backfill - coarse filter - Pasangan batu.
(3) Antara galian tanah berbatuan lunak dengan pasangan batu, dipasang lapisan
filter dengan susunan galian tanah berbatuan lunak - fine filter - coarse filter -
pasangan batu.
(4) Antara galian batuan lunak sampai batuan keras dengan pasangan batu,
dipasang filter dengan urutan galian batuan lunak sampai batuan keras -
coarse filter - pasangan batu.
Untuk dinding saluran dan lantai beton bangunan air, drainase atau bedding harus
dibuat sesuai dengan gambar kerja atau sesuai dengan arahan Direksi. Bila
disetujui oleh Direksi, geotekstil sintetis dapat digunakan sebagai pengganti
lapisan fine filter. Biaya penggantian ini menjadi tanggung jawab Kontraktor. Tipe,
ketebalan, dan karakteristik geotekstil yang dipakai harus mendapat persetujuan
Direksi dan pemasangannya harus mengikuti petunjuk industri pembuatnya. Ijuk
dan bahan filter alam lain tidak boleh digunakan sebagai pengganti geotekstil
tanpa persetujuan dari Direksi.
9.2.13 Perawatan
Semua pasangan batu atau pasangan batu kosong termasuk pekerjaan siaran
harus dirawat dengan air atau cara-cara lain yang dapat diterima dan disetujui
Direksi. Bila perawatan dilaksanakan dengan air, pasangan batu harus tetap dijaga
agar tetap basah minimum 14 hari kecuali bila ditentukan lain, misalnya ditutup
dengan karung yang direndam air atau dengan alat penyiram, atau cara-cara lain
yang disetujui, untuk tetap menjaga semua permukaan selalu basah. Air yang
dipakai untuk perawatan harus memenuhi ketentuan-ketentuan persyaratan untuk
air.
Bila sesudah penyelesaian pekerjaan pasangan batu, pasangan berada di luar garis
ketentuan atau ternyata tidak rata, atau tidak sesuai dengan garis-garis dan
tingkatan sesuai pada gambar, harus dibongkar dan diganti atas biaya Kontraktor
kecuali bila Direksi mengizinkan secara tertulis, untuk menambal atau mengganti
bagian yang rusak.
Pekerjaan pasangan batu kosong terdiri dari pemasangan batu kosong di tempat
seperti yang ditunjukkan dalam gambar atau yang ditentukan Direksi sesuai
dengan persyaratan ini.
9.3.2 Umum
Pasangan batu kosong harus terdiri dari batu pecah yang dipasang pada lapisan
dasar, sesuai dengan syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan pada persyaratan ini
dan yang ditunjukkan dalam gambar atau yang ditentukan oleh Direksi.
Semua bahan batu pecah dan bahan lapisan dasar yang digunakan dalam
pekerjaan ini harus disediakan oleh Kontraktor sesuai dengan tujuan
penggunaannya dan memenuhi syarat-syarat dan ketentuan-ketantuan untuk batu
pecah dan dapat disetujui oleh direksi.
9.3.3 Pemasangan
Pemasangan batu kosong harus dilaksanakan di atas pondasi yang kuat dan
menurut garis serta dimensi seperti yang ditunjukkan pada gambar atau
ditentukan oleh Direksi. Terdapat dua macam pasangan batu:
Tempat-tempat yang rendah pada pondasi harus diisi dengan bahan yang
cocok dan dipadatkan secara berlapis, tebal tiap lapisan 15 cm. Bila galian
Batu pecah yang dipakai dalam pasangan batu kosong harus dipasang dan
disusun sedemikian rupa pada lapisan dasar yang kuat sehingga bila pekerjaan
tersebut telah selesai, menjadi stabil dan tidak longsor. Adanya rongga-rongga
besar antara batu-batu pasangan harus dihindarkan.
Di atas pasangan batu kosong harus dibuat penutup dengan kemiringan yang
cukup untuk melindungi puncak pasangan. Penutup harus terdiri dari batu-batu
pilihan, datar serta dipasang menurut arah dan tingkatan seperti ditunjukkan
pada gambar atau ditentukan oleh Direksi.
Dipasang pada saluran pembuang, saluran irigasi, dan permukaan tanah miring
sesuai dengan gambar rencana atau dengan petunjuk Direksi. Dapat juga
dipasang sebagai material pada badan jalan kerja pada lokasi tertentu. Spesifikasi
batu untuk stone pitching sama dengan spesifikasi untuk pasangan batu. Terdapat
dua tipe stone pitching berdasarkan pengikat antar batu, yaitu:
Sebelum dry stone pitching dipasang di lokasi tanah galian, Kontraktor harus
melakukan pekerjaan pengupasan tanah lapisan atas sesuai dengan gambar
rencana atau dengan petunjuk Direksi. Semua material lepas hasil galian harus
dipindahkan dan dilakukan pemadatan sesuai persetujuan Direksi.
Dipasang sesuai dengan gambar rencana atau menurut petunjuk dari Direksi
sesuai dengan dimensi yang disyaratkan. Ukuran batu minimum yang digunakan
adalah 20/30 atau ditentukan lain dalam gambar rencana atau sesuai dengan
petunjuk Direksi.
Pemasangan stone picthing harus dipadatkan dengan hammer agar rapat dan
dapat terikat kuat pada dasar pasangan atau lapisan filter. Finishing pasangan dry
stone pitching dilakukan dengan penyiraman air dan material pasir agar rongga
antar batu terisi oleh material pasir dan pasangan menjadi lebih padat.
Dipasang sesuai dengan gambar rencana atau menurut petunjuk dari Direksi
sesuai dengan dimensi yang disyaratkan. Ukuran batu minimum yang digunakan
adalah 20/30 atau ditentukan lain dalam gambar rencana atau sesuai dengan
petunjuk Direksi.
Lantai pasangan dan ikatan antar batu diisi dengan campuran semen 1:3 (Pc:Ps)
dengan spesifikasi sama dengan campuran semen untuk pasangan batu. Ketebalan
semen untuk lantai pasangan minimum 60 mm atau ditentukan sesuai petunjuk
Direksi. Kecuali ditentukan lain permukaan pasangan batu harus diplester halus
sesuai dengan spesifikasi.
Permukaan pasangan pada bangunan tertentu bila ditentukan oleh Direksi harus
dikerjakan dengan pasangan batu muka dengan bahan batu pipih berukuran
seragam atau dengan tempelan batu candi.
Batu candi merupakan batu khusus yang umum digunakan untuk pekerjaan
pasangan batu muka pada bangunan air yang berhubungan dengan aliran air yang
konsentrasi sedimennya tinggi. Sehingga disamping berfungsi memperindah
pasangan batu muka dengan batu candi merupakan salah satu metode untuk
menghasilkan permukaan bangunan yang tahan terhadap abrasi.
Batu candi merupakan batu alam pipih yang dipotong berbentuk segi enam, bujur
sangkar atau persegi panjang dan dipasang menempel rapat pada bangunan
pasangan batu atau pasangan bata.
9.5.2 Bahan
Karakteristik batu candi harus sesuai dengan spesifikasi standar material batu yang
digunakan. Terdapat dua macam pekerjaan pasangan batu muka:
Pekerjaan siaran pada pasangan batu muka harus sesuai dengan spesifikasi yang
ditetapkan. Hal-hal yang harus diperhatikan adalah:
(1) Pasangan batu muka harus dipasang sesuai dengan alur pemasangan
pasangan batu atau beton, sehingga arahnya horisontal pada bidang
pemasangan vertikal.
(2) Pasangan batu muka harus dipasang tegak lurus arah aliran bila bidang yang
dipasang horisontal.
Batu tempel segi enam dipasang seperti sarang lebah (honey comb) dengan
diagonal terpanjang pada arah vertikal bila dipasang pada bidang vertikal dan
tegak lurus arah aliran bila dipasang pada bidang horizontal.
Batu tempel segi empat dipasang seperti pola pasangan bata dengan continuous
horizontal joints dan staggered vertical joints pada pemasangan bidang vertikal
dan continuous joints tegak lurus arah aliran bila dipasang pada bidang horizontal.
Sambungan antar batu harus seragam sekitar 10 mm. Siaran pada batu tempel
segi enam terdiri dari recessed pointing, flush pointing dan raised pointing kecuali
ditentukan secara khusus dalam gambar atau atas instruksi Direksi maka pointing
yang dilakukan pada batu tempel adalah flush pointing. Pointing menggunakan
campuran 1:2 (Pc:Ps) kecuali ditentukan lain dalam gambar atau atas instruksi
Direksi.
(2) Pengukuran plesteran untuk pembayaran dilaksanakan dalam satuan luas m2 sesuai
dengan garis dan dimensi seperti pada gambar atau ditentukan oleh Direksi secara
tertulis.
(3) Pengukuran pasangan batu candi untuk pembayaran dilaksanakan terpisah dan
ditentukan oleh Direksi secara tertulis berdasarkan klausul pekerjaan tambahan.
(4) Pengukuran untuk pembayaran pekerjaan batu kosong dilaksanakan menurut garis
luar pasangan tersebut termasuk lapisan dasar berdasarkan tebal pasangan dan
lapisan dasar seperti yang ditunjukkan pada gambar atau ditentukan oleh Direksi.
Harga satuan pasangan batu pada penawaran sudah harus mencakup biaya untuk air,
semen, pasir, pengangkutan, penyiapan untuk pemasangan, perawatan, perlindungan,
penyelesaian dan perbaikan permukaan pasangan, dan semua pekerjaan lainnya termasuk
perencanaan drainase, serta prosedur & ketentuan yang diperlukan untuk menyelesaikan
pasangan batu menurut persyaratan.
Pembayaran untuk pasangan batu kosong dilaksanakan menurut harga satuan per meter
kubik (m3) di dalam harga penawaran. Jumlah harga penawaran harus merupakan biaya
keseluruhan untuk menyelesaikan pekerjaan menurut spesifikasi, pada gambar pasangan
batu kosong, serta harus meliputi biaya penyelesaian dan pemasangan lapisan dasar.