Iden masalah :
1. Kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai pemanfaatan air yang cocok di Desa Sri
Menanti
2. Belum adanya pemanfaatan air yang melimpah
Kegiatan :
Penyuluhan tentang budidaya ikan yang baik cocok di Desa Sri Menanti.
Tingkat keberhasilan : 60 % masyarakat mulai tertarik pada usaha budidaya ikan lele
yang sebelumnya minat masyarakat Desa Sri Menanti menurun dikarenakan kurangnya
keberhasilan dari usaha budidaya ikan lele (yang dikarenakan kurangnya pengetahuan dasar
tentang budidaya ikan lele) namun untuk pengaplikasian secara langsung masyarakat masih
belum melakukannya hanya sebatas menerima penyuluhan dan survei langsung ke kolam yang
dimiliki oleh masyarakat.
Kesimpulan : Masyarakat sebenarnya sangat tertarik akan usaha budidaya ikan karena
ingin memanfaatkan air yang sangat melimpah serta penambahan jenis produksi panganan
berupa ikan. Akan tetapi karena belum adanya sosialisasi atau pengetahuan dasar tentang usaha
budidaya ikan, masyarakat Desa Sri Menanti tidak lagi melanjutkan budidaya ikan yang
sebelumnya pernah dilakukan.
Catatan : Print out berupa materi tentang tahapan budidaya ikan lele dan
ikan nila diserahkan kepada peratin desa yang nantinya akan diperbanyak sesuai kebutuhan
warga yang berminat untuk melakukan usaha budidaya ikan. Semuanya atas permintaan para
warga Desa Sri Menanti itu sendiri.
Foto :
Progja : Mempromosikan objek wisata sri menanti kepada masyarakat luas
Inden masalah :
1. Objek wisata yang masih terbilang baru dan masih dalam proses pembangunan sehingga
dibutuhkan bantuan dari mahasiswa untuk memberikan kreatifitasnya ataupun ide-ide
yang dimiliki
Belum adanya petunjuk jalan dan promosi terkait objek wisata di Desa Sri Menanti dikarenakan
tempat wisata masih baru, kurangnya pesebaran informasi mengenai objek wisata serta rute jalan
menuju objek wisata belum diketahui dengan jelas
Kegiatan :
Tingkat keberhasilan : 90 %
Pembahasan :
Pelaksanaan Program Kerja " Mempromosikan objek wisata sri menanti kepada masyarakat luas
" dilakukan dengan mensurvey tempat objek wisata di Talang Bali serta jalan menuju objek
wisata. Dalam pelaksanaan survey kami mendatangi pemangku Dusun 3 untuk meminta saran
serta meminta permohonan izin untuk melakukan program kerja yang berkaitan dengan promosi
objek wisata. Objek wisata kampung bali terletak di dusun sumber rejeki desa sri menanti dan
diberi nama Taman Wisata Tri Dharma Kerti Rangkaian kegiatan program kerja ini selain
mempromosikan objek wisata talang bali melalui media sosial juga dilakukan penanaman
tanaman hias, penambahan lokasi wisata ke google maps, pembuatan petunjuk arah menuju
objek wisata dan spot foto dari limbah gelas air mineral. Pembuatan petunjuk arah dan
penambahan lokasi wisata ke google maps bertujuan untuk mempermudah pengunjung tiba ke
lokasi objek wisata tanpa tersesat. Petunjuk jalan dibuat menggunakan besi dan keterangan
ditulis manual menggunakan cat dan pilox. Setelah pembuatan tersebut selesai, dilakukan
pemasangan petunjuk jalan dipertigaan jalan antara dusun sumber rejeki, datar mayan, dan sri
mulyo yang dilakukan oleh mahasiswa kkn dan dibantu oleh masyarakat sumber rejeki atau
talang bali. Pembuatan spot foto juga memakan waktu seminggu dimulai dari pengumpulan gelas
plastik bekas air mineral yang dilanjutkan dengan membersihkannya, pembuatan kerangka spot
foto dari besi, dan pembuatan kerajinan tangan berupa bunga dari gelas plastik bekas air mineral.
Setelah spot foto selesai dibuat dilanjutkan dengan pemasangannya di objek wisata. Pemasangan
spot foto dan penanaman tanaman hias di objek wisata kampung bali bertujuan untuk menambah
keindahan objek wisata dan menarik minat pengunjung. Untuk mempromosikan kampung bali
ini, dibuatlah instagram “kampung bali desa Sri Menanti” yang dipegang oleh salah satu pemuda
kampung bali dan objek wisata ini juga dipromosikan lewat instagram “Pesona Lampung”.
Catatan : objek wisata kampung bali ini masih dalam proses pengembangan dan
pembangunan berbagai fasilitas hiburan
Foto :
Progja :
Meningkatkan pengetahuan dan kesadaran ibu akan pentingnya pemenuhan gizi anak di 1000
hari pertama kehidupan sehingga dapat menurunkan angka stunting di Desa Sri Menanti
Identifikasi masalah :
Kegiatan :
Kelompok sasaran : Ibu hamil, ibu menyusui dan ibu yang memiliki anak usia di
bawah 2 tahun
Lokasi kegiatan : posyandu sumber sehat dan samit suwon di desa Srimenanti
Tingkat keberhasilan :
- 80 % ibu hamil, menyusui dan ibu yang memiliki anak usia di bawah 2 tahun mengerti
mengenai pentingnya pemenuhan gizi di 1000 hari kehidupan anak dapat dilihat dari hasil
postest yang dilakukan
- 100 % kader memahami mengenai cara mendeteksi tanda-tanda stunting
Pembahasan :
Penyuluhan pentingnya pemenuhan gizi anak di 1000 hari pertama kehidupan anak dilakukan
dengan mensosialisasikan beberapa materi mengenai pengertian stunting, tanda-tanda dan cara
mendeteksi stunting, dampak negatif stunting, cara mengatasi stunting, pentingnya pemenuhan
gizi di 1000 hari pertama kehidupan, pemenuhan gizi ibu hamil, manfaat ASI, pemberian MP-
ASI, dan isi piringku. Materi ini disampaikan melalui media poster edukasi dan power point,
sebelum dilakukan sosialisasi kami membantu bidan dan kader posyandu setempat melakukan
posyandu. Posyandu di desa Srimenanti dilakukan 2 kali yaitu pada tanggal 14 Januari 2020 di
posyandu sumber sehat yang diikuti oleh dusun datar mayan, sumber rejeki, dan sri mulyo.
Sedangkan pada tanggal 15 januari 2020 posyandu dilakukan di posyandu samit suwon yang
diikuti oleh dusun tenam 9 dan sinar jaya. Kegiatan membantu posyandu dan penyuluhan
tersebut dilakukan dari pukul 09.00-12.00 WIB. Untuk mengetahui pengetahuan kelompok
sasaran mengenai pentingnya pemenuhan gizi anak di 1000 hari pertama kehidupan dilakukan
pretest terlebih dahulu dan hasilnya 70 % kelompok sasaran belum sepenuhnya memahami
mengenai stunting, pemenuhan gizi di 1000 hari kehidupan, ASI, MP-ASI dan isi piringku. Dan
setelah penyuluhan dilakukan kembali postest untuk mengetahui tingkat pengetahuan kelompok
sasaran setelah diberikan penyuluhan, dan hasil dari postest menunjukkan 80% kelompok
sasaran sudah mengerti mengenai stunting dan pemenuhan gizi di 1000 hari pertama kehidupan
anak. Untuk mengatahui pengetahuan kader mengenai cara mendeteksi stunting dilakukan
wawancara dan hasilnya mereka belum mengetahui bagaimana cara mengelompokkan anak-anak
stunting dan tidak stunting berdasarkan grafik WHO dan tabel Kemenkes. Dan setelah dilakukan
pelatihan cara mendeteksi stunting kami lakukan penge-test-an terhadap kader secara satu
persatu dan hasilnya semua kader sudah memahami dan bisa medeteksi stunting. Setelah
kegiatan penyuluhan dilakukan kami membagikan modul “Stunting” yang berisi materi yang
berkaitan dengan stunting dan pemenuhan gizi di 1000 hari pertama kehidupan anak untuk
digunakan oleh kader posyandu dipenyuluhan berikutnya.
Foto :
Progja : Membuat produk kreatif dan inovatif berupa olahan teh dari kulit
buah kopi
Kegiatan :
Tingkat keberhasilan :
Pembahasan :
Masyarakat Desa Srimenanti bermata pencaharian utama sebagai petani kopi. Buah kopi di desa
ini hanya diolah menjadi bubuk kopi yang kemudian dipasarkan. Untuk pengembangan ekonomi
kreatif masyarakat desa srimenanti dibuatlah program kerja mengenai pemanfaatan kulit buah
kopi menjadi teh herbal. Rangkaian kegiatan dari program kerja ini antara lain sosialisasi dan
demonstrasi pembuatan olahan teh dari kulit buah kopi dan sosialisasi cara mendesign kemasan
produk yang menarik. Sebelum dilakukan sosialisasi, terlebih dahulu dilakukan pengumpulan
buah kopi yang sudah matang untuk diambil kulit luarnya, dicuci kemudian dikeringkan kurang
lebih selama 4 hari. Hasil kulit buah kopi yang kering dibawa untuk sosialisasi. Sosialisasi ini
dilakukan pada tanggal 17 januari 2020 kepada kelompok wanita tani pada pukul 15.00-17.00
WIB yang dilakukan setelah pengajian rutin ibu-ibu Srimenanti yang terdiri dari penjelasan
mengenai cara membuat olahan teh dari kulit buah kopi, cara mengemas, cara mendesign
kemasan, cara mengonsumsi teh kulit buah kopi, dan manfaat dari teh tersebut. Adapun manfaat
dari teh kulit buah kopi ialah sebagai teh herbal untuk mengatasi sembelit, asam lambung tinggi,
dan sebagai minuman diet untuk wanita maupun laki-laki. pengonsumsian teh ini tidak bisa
dikonsumsi terlalu sering karena bisa berefek seperti oba pencahar. Setelah diberikan sosialisasi
kemudian didemonstrasikan langkah-langkah membuat teh dari kulit buah kopi dan
mengonsumsinya. Untuk pemasaran produk olahan teh ini dan produk olahan kelompok tani
lainnya seperti keripik singkong, keripik pisang, opak, keripik waluh dan lainnya dipasarkan
melalui media sosial yaitu facebook “produk olahan Srimenanti” dan dipromosikan melalui
instagram “KKN Srimenanti”, dan “kuliner lampung”. Untuk menarik minat pembeli dibuatlah
design kemasan produk olahan yang menarik.
Catatan : dalam proses ini tidak hanya melakukan sosialisasi namun bagaimana
kelompok tani dapat mengelolanya secara berkelanjutan dan menambah pendapatan yang mereka
miliki dan dalam proses pengelolaan tidak menjadi masalah utama dalam prosesnya melainkan
pemasaran yang dilakukan cukup suli, mulai dari mencari target pasar yang dituju serta
pengelolaan promosi media sosial yang sulit dilakukam oleh warga setempat.
Foto :
Progja :
Meningkatkan minat baca anak desa sri menanti serta Mengembangkan atau mengasah potensi
dan kreativitas dalam diri
Inden masalah :
1. Kurangnya fasilitas ataupun sarana yang memadai untuk mendukung kreativitas anak
2. Minat baca buku anak yang masih kurang
Kegiatan :
1. Membuat taman Baca Ramah anak
2. Sharing tentang pentingnya pendidikan di zaman sekarang
3. Lomba kreativitas anak
Kesimpulan : dalam meningkatkan minat baca anak yang berada di desa sri menanti
cukup memiliki antusias yang tinggi dari anak-anak tersebut, karena dalam proses pembelajaran
terjadi ketimpangan pembelajaran yang diberikan oleh guru hal inilah yang dijadikan mahasiswa
untuk melakukan sharing pendidikan dan memberikan ruang taman baca ramah anak yang
bertepatan di salah satu PAUD serta melakukan lomba-lomba yang dapat meningkatkan
kretifitas anak sejak dini.
Catatan : dalam proses pembuatan taman baca yang dilakukan oleh mahasiswa
terkendala dengan kurangnya fasilitas yang ada terutama tempat yang nyaman untuk dijadikan
ruang baca, sehingga pada akhirnya meminta izn pada salah satu pihak sekloah untuk bisa
dijadikan ruang baca yang dapat didatangi oleh seluruh masyarakat meskipun dalam
pembuatannya masih sangat terbilang sederhana
Foto :
Inden masalah :
Masih banyak anak-anak yang tidak menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat di lingkungan
sehari-hari
Kegiatan :
Pembahasan :
Kesimpulan : kegiatan sosialisasi Perilaku Hidup Bersih & Sehat yang dilakukan
bersama anak-anak PAUD dan Sekolah Dasar cukup menarik perhatian minat nak-anak
dikarenakan hal ini baru mereka pertama kali dapatkan dan masih ada anak-anak yang belum
mampu menggosok giginya sendiri sehingga hal ini mnjadi tantangan untuk mereka agar selalu
melakukan hidup bersih dan sehat.
Foto :
Kegiatan :
Pembahasan :
Penyuluhan cara mencegah dan mengatasi penyakit hipertensi dan diabetes melitus dilakukan
setelah pelaksanaan posyandu balita dan posyandu lansia. Posyandu lansia dilakukan setelah
posyandu balita dan dilakukan 2 kali yaitu pada tanggal 14 Januari 2020 di posyandu sumber
sehat yang diikuti oleh dusun datar mayan, sumber rejeki, dan sri mulyo. Sedangkan pada
tanggal 15 januari 2020 posyandu dilakukan di posyandu samit suwon yang diikuti oleh dusun
tenam 9 dan sinar jaya. Kegiatan membantu posyandu lansia dan penyuluhan tersebut dilakukan
dari pukul 13.00-14.00 WIB. Kegiatan diawali dengan pengecekan kesehatan untuk lansia
berupa pengecekan tekanan darah dan dan gula darah. hasil dari Pengecekan tekanan darah
didapatkan mayoritas lansia di desa Srimenanti mengalami tekanan darah tinggi atau hipertensi.
Untuk pengecekan gula darah dilakukan oleh pihak puskesdes dibantu mahasiswa KKN dan hasil
pengecekan didapatkan beberapa lansia memiliki kadar gula darah yang tinggi. Setelah dilakukan
pengecekan kesehatan dilanjutkan dengan penyuluhan cara mencegah dan mengatasi penyakit
hipertensi dan diabetes melitus. materi disampaikan menggunakan powerpoint yang menjelaskan
mengenai pengertian, penyebab, gejala, cara mencegah dan mengatasi penyakit hipertensi dan
diabetes melitus. Pada penyuluhan ini ditekankan kepada perubahan gaya hidup yang seharusnya
dilakukan seperti aktivitas fisik, konsumsi obat yang teratur dan sesuai dosis dari dokter dan pola
makan yang seharusnya untuk penderita hipertensi dan diabetes melitus. Setelah dilakukan
penyuluhan, 3 minggu kemudian dilakukan monitoring tekanan darah dari rumah ke rumah
lansia yang menderita hipertensi dan diabetes melitus dan hasilnya mayoritas lansia tekanan
darah dan gula darahnya turun.
Kesimpulan : banyaknya para lansia yang hadir dalam penyuluhan hipertensi dan
diabetes yang dilakukan oleh mahasiswa membuktikan bahwa madsyarakat pedu;i terhadap
kesehatan dirinya, mulai dari pengecekan tensi dan sharing terhadap makanan yang dikonsumsi
dalam mencegah terjadinya penyakit tersebut. Pada sosialisasi tersebut ada beberapa lansia yang
memili gula darah yang tinggi dan masih dalam proses pengobatan berjalan yang sedang
dilakukannya
Foto :