Anda di halaman 1dari 15

Progja : Pemanfaatan Air untuk Budidaya Ikan Lele

Iden masalah :

1. Kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai pemanfaatan air yang cocok di Desa Sri
Menanti
2. Belum adanya pemanfaatan air yang melimpah

Kegiatan :

Penyuluhan tentang budidaya ikan yang baik cocok di Desa Sri Menanti.

Kelompok sasaran : Masyarakat di Desa Sri Menanti

Lokasi kegiatan : Desa Sri Menanti (Pekon Sri Mulyo)

Penanggung jawab : Nadia Asmara

Waktu mulai/akhir : Kamis, 23 Januari 2020

Waktu efektif : 2 Jam

Biaya : Rp. 10.000,00

Tingkat keberhasilan : 60 % masyarakat mulai tertarik pada usaha budidaya ikan lele
yang sebelumnya minat masyarakat Desa Sri Menanti menurun dikarenakan kurangnya
keberhasilan dari usaha budidaya ikan lele (yang dikarenakan kurangnya pengetahuan dasar
tentang budidaya ikan lele) namun untuk pengaplikasian secara langsung masyarakat masih
belum melakukannya hanya sebatas menerima penyuluhan dan survei langsung ke kolam yang
dimiliki oleh masyarakat.

Pembahasan : Penyuluhan dilakukan setelah pengajian rutin yang biasa


diadakan pada Kamis malam yang dihadiri oleh laki-laki Desa Sri Menanti. Pembahasan materi
yang disampaikan berupa pengetahuan dasar tentang tingkah laku ikan lele (ikan lele sendiri
dipilih karena paling cocok dengan keadaan iklim dan geografis Desa Sri Menanti yang berada di
dataran tinggi dan bersuhu dingin) yang mana sangat penting diketahui sebelum memulai
budidaya ikan seperti kebiasaan makannya dan keaktifannya, kemudian dilanjutkan membahas
tentang perbandingan budidaya ikan lele pada kolam terpal, kolam semen dan kolam tanah,
tahapan budidaya yang meliputi persiapan wadah, penebaran benih ikan,
pemeliharaan/perawatan ikan, pergantian air dan penambahan air, pemberian pakan ikan, jenis
pakan ikan yang dapat merangsang pertumbuhan ikan, hingga masa panen dari budidaya ikan
tersebut. Lalu, diajarkan cara aklimatisasi (adaptasi) ikan yang merupakan poin paling vital pada
tingkat keberhasilan budidaya ikan serta cara menyipon (menguras air) yang baik dan benar.
Selain itu juga ditambahkan beberapa print out berupa tahapan budidaya ikan nila (dipilih karena
sifat ikan yang toleransi tinggi dengan suhu dingin). Saat dilakukan penyuluhan, audiens terlihat
antusias dan aktif bertanya mengenai masalah-masalah yang dihadapi dari usaha budidaya dan
menemukan jalan keluar dari masalah tersebut. Masalah kegagalan budidaya ikan yang dihadapi
warga umumnya dikarenakan hama, pengadaptasian ikan yang salah dan pola pemberian pakan
yang tidak teratur. Setelah itu dilanjutkan dengan survei tempat atau kolam beberapa warga yang
sudah lama tidak terpakai atas permintaan warga itu sendiri pada pagi harinya dan memberikan
saran yang baik untuk warga tersebut. Sarannya berupa pola pemberian pakan harus secara
teratur, pemberian waring atau jaring untuk mengcegah hama dan praktik cara pengadaptasian
ikan yang baik dan benar.

Kesimpulan : Masyarakat sebenarnya sangat tertarik akan usaha budidaya ikan karena
ingin memanfaatkan air yang sangat melimpah serta penambahan jenis produksi panganan
berupa ikan. Akan tetapi karena belum adanya sosialisasi atau pengetahuan dasar tentang usaha
budidaya ikan, masyarakat Desa Sri Menanti tidak lagi melanjutkan budidaya ikan yang
sebelumnya pernah dilakukan.

Catatan : Print out berupa materi tentang tahapan budidaya ikan lele dan
ikan nila diserahkan kepada peratin desa yang nantinya akan diperbanyak sesuai kebutuhan
warga yang berminat untuk melakukan usaha budidaya ikan. Semuanya atas permintaan para
warga Desa Sri Menanti itu sendiri.

Foto :
Progja : Mempromosikan objek wisata sri menanti kepada masyarakat luas

Inden masalah :

1. Objek wisata yang masih terbilang baru dan masih dalam proses pembangunan sehingga
dibutuhkan bantuan dari mahasiswa untuk memberikan kreatifitasnya ataupun ide-ide
yang dimiliki

Belum adanya petunjuk jalan dan promosi terkait objek wisata di Desa Sri Menanti dikarenakan
tempat wisata masih baru, kurangnya pesebaran informasi mengenai objek wisata serta rute jalan
menuju objek wisata belum diketahui dengan jelas

Kegiatan :

1. Penanaman tanaman hias di objek wisata


2. Membantu mempromosikan objek wisata di Media Sosial
3. Membuat Petunjuk arah menuju objek wisata
4. Menambahkan lokasi wisata ke Google Maps
5. Membuat Spot foto di objek wisata dari limbah plastik

Kelompok sasaran : Masyarakat di Kampung Bali Desa Sri Mennati

Lokasi kegiatan : sumber rejeki (Dusun 3)

Penanggung jawab : Farras D.J

Waktu mulai/akhir : 20/01/20 – 05/02/20

Waktu efektif : 2 minggu/672 jam

Biaya : Rp. 250.000,00

Tingkat keberhasilan : 90 %

Pembahasan :

Pelaksanaan Program Kerja " Mempromosikan objek wisata sri menanti kepada masyarakat luas
" dilakukan dengan mensurvey tempat objek wisata di Talang Bali serta jalan menuju objek
wisata. Dalam pelaksanaan survey kami mendatangi pemangku Dusun 3 untuk meminta saran
serta meminta permohonan izin untuk melakukan program kerja yang berkaitan dengan promosi
objek wisata. Objek wisata kampung bali terletak di dusun sumber rejeki desa sri menanti dan
diberi nama Taman Wisata Tri Dharma Kerti Rangkaian kegiatan program kerja ini selain
mempromosikan objek wisata talang bali melalui media sosial juga dilakukan penanaman
tanaman hias, penambahan lokasi wisata ke google maps, pembuatan petunjuk arah menuju
objek wisata dan spot foto dari limbah gelas air mineral. Pembuatan petunjuk arah dan
penambahan lokasi wisata ke google maps bertujuan untuk mempermudah pengunjung tiba ke
lokasi objek wisata tanpa tersesat. Petunjuk jalan dibuat menggunakan besi dan keterangan
ditulis manual menggunakan cat dan pilox. Setelah pembuatan tersebut selesai, dilakukan
pemasangan petunjuk jalan dipertigaan jalan antara dusun sumber rejeki, datar mayan, dan sri
mulyo yang dilakukan oleh mahasiswa kkn dan dibantu oleh masyarakat sumber rejeki atau
talang bali. Pembuatan spot foto juga memakan waktu seminggu dimulai dari pengumpulan gelas
plastik bekas air mineral yang dilanjutkan dengan membersihkannya, pembuatan kerangka spot
foto dari besi, dan pembuatan kerajinan tangan berupa bunga dari gelas plastik bekas air mineral.
Setelah spot foto selesai dibuat dilanjutkan dengan pemasangannya di objek wisata. Pemasangan
spot foto dan penanaman tanaman hias di objek wisata kampung bali bertujuan untuk menambah
keindahan objek wisata dan menarik minat pengunjung. Untuk mempromosikan kampung bali
ini, dibuatlah instagram “kampung bali desa Sri Menanti” yang dipegang oleh salah satu pemuda
kampung bali dan objek wisata ini juga dipromosikan lewat instagram “Pesona Lampung”.

Kesimpulan : dalam proses pembangunan dan pengembangan kreatifitas yang


dilakukan mahasiswa beserta masyarakat talang bali yang berada di Dusun Sumber Rezeki
sangat menarik minat masyarakat mulai dari mempromosikan di media sosial, pembangunan spot
foto dan melakukan penanaman tanaman hias untuk menambah minat wisatawan dalam
berkunjung.

Catatan : objek wisata kampung bali ini masih dalam proses pengembangan dan
pembangunan berbagai fasilitas hiburan

Foto :
Progja :

Meningkatkan pengetahuan dan kesadaran ibu akan pentingnya pemenuhan gizi anak di 1000
hari pertama kehidupan sehingga dapat menurunkan angka stunting di Desa Sri Menanti

Identifikasi masalah :

- Tingginya angka stunting di Desa Sri Menanti


- Kurangnya pengetahuan ibu tentang pemenuhan gizi di 1000 hari kehidupan anak
- Kurangnya kesadaran ibu untuk memeriksakan status gizi anak ke posyandu
- Kurangnya penyuluhan oleh kader posyandu mengenai pentingnya pemenuhan gizi di
1000 hari kehidupan
- Kurangnya pengetahuan kader posyandu mengenai cara deteksi dini tanda-tanda stunting
pada anak

Kegiatan :

- Penyuluhan akan pentingnya pemenuhan gizi di 1000 hari kehidupan anak


- Melakukan monitoring kepada ibu tentang pemberian gizi anak
- Penyuluhan mengenai cara deteksi dini tanda-tanda stunting
- Pemberian modul pemenuhan gizi di 1000 hari kehidupan anak.

Kelompok sasaran : Ibu hamil, ibu menyusui dan ibu yang memiliki anak usia di
bawah 2 tahun

Lokasi kegiatan : posyandu sumber sehat dan samit suwon di desa Srimenanti

Penanggung jawab : Hana Nafisah

Waktu mulai/akhir : 14-15 januari 2020

Waktu efektif : 48 jam

Biaya : Rp. 200.000,00

Tingkat keberhasilan :

- 80 % ibu hamil, menyusui dan ibu yang memiliki anak usia di bawah 2 tahun mengerti
mengenai pentingnya pemenuhan gizi di 1000 hari kehidupan anak dapat dilihat dari hasil
postest yang dilakukan
- 100 % kader memahami mengenai cara mendeteksi tanda-tanda stunting

Pembahasan :

Penyuluhan pentingnya pemenuhan gizi anak di 1000 hari pertama kehidupan anak dilakukan
dengan mensosialisasikan beberapa materi mengenai pengertian stunting, tanda-tanda dan cara
mendeteksi stunting, dampak negatif stunting, cara mengatasi stunting, pentingnya pemenuhan
gizi di 1000 hari pertama kehidupan, pemenuhan gizi ibu hamil, manfaat ASI, pemberian MP-
ASI, dan isi piringku. Materi ini disampaikan melalui media poster edukasi dan power point,
sebelum dilakukan sosialisasi kami membantu bidan dan kader posyandu setempat melakukan
posyandu. Posyandu di desa Srimenanti dilakukan 2 kali yaitu pada tanggal 14 Januari 2020 di
posyandu sumber sehat yang diikuti oleh dusun datar mayan, sumber rejeki, dan sri mulyo.
Sedangkan pada tanggal 15 januari 2020 posyandu dilakukan di posyandu samit suwon yang
diikuti oleh dusun tenam 9 dan sinar jaya. Kegiatan membantu posyandu dan penyuluhan
tersebut dilakukan dari pukul 09.00-12.00 WIB. Untuk mengetahui pengetahuan kelompok
sasaran mengenai pentingnya pemenuhan gizi anak di 1000 hari pertama kehidupan dilakukan
pretest terlebih dahulu dan hasilnya 70 % kelompok sasaran belum sepenuhnya memahami
mengenai stunting, pemenuhan gizi di 1000 hari kehidupan, ASI, MP-ASI dan isi piringku. Dan
setelah penyuluhan dilakukan kembali postest untuk mengetahui tingkat pengetahuan kelompok
sasaran setelah diberikan penyuluhan, dan hasil dari postest menunjukkan 80% kelompok
sasaran sudah mengerti mengenai stunting dan pemenuhan gizi di 1000 hari pertama kehidupan
anak. Untuk mengatahui pengetahuan kader mengenai cara mendeteksi stunting dilakukan
wawancara dan hasilnya mereka belum mengetahui bagaimana cara mengelompokkan anak-anak
stunting dan tidak stunting berdasarkan grafik WHO dan tabel Kemenkes. Dan setelah dilakukan
pelatihan cara mendeteksi stunting kami lakukan penge-test-an terhadap kader secara satu
persatu dan hasilnya semua kader sudah memahami dan bisa medeteksi stunting. Setelah
kegiatan penyuluhan dilakukan kami membagikan modul “Stunting” yang berisi materi yang
berkaitan dengan stunting dan pemenuhan gizi di 1000 hari pertama kehidupan anak untuk
digunakan oleh kader posyandu dipenyuluhan berikutnya.

Kesimpulan : penyuluhan pentingnya pemenuhan gizi anak di 1000 hari pertama


kehidupan dilakukan untuk mencegah terjadinya stunting pada anak yang merupakan salah satu
masalah utama kesehatan balita di desa Srimenanti. Untuk keberlanjutan program ini dibuatlah
modul “stunting” yang diberikan kepada kader posyandu, dan juga dilaksanakan pelatihan cara
mendeteksi stunting kepada para kader. Materi penyuluhan dan isi modul yang diberikan antara
lain mengenai mengenai pengertian stunting, tanda-tanda dan cara mendeteksi stunting, dampak
negatif stunting, cara mengatasi stunting, pentingnya pemenuhan gizi di 1000 hari pertama
kehidupan, pemenuhan gizi ibu hamil, manfaat ASI, pemberian MP-ASI, dan isi piringku.
Melalui penyuluhan dan pelatihan deteksi dini stunting ini diharapkan angka stunting di desa sri
menanti bisa menurun sehingga dapat menciptakan sumber daya manusia yg berkualitas untuk
kedepannya.

Catatan : posyandu balita berikutnya dilakukan pada tanggal 13 februari 2020


sehingga kami tidak sempat melakukan pengecekan kesehatan pada balita lagi.

Foto :
Progja : Membuat produk kreatif dan inovatif berupa olahan teh dari kulit
buah kopi

Inden masalah : Belum adanya pengembangan ekonomi kreatif terkait


pemanfaatan kulit buah kopi

Kegiatan :

1. Sosialisasi pembuatan olahan teh dari kulit buah kopi


2. Demonstrasi pengolahan teh dari kulit buah kopi
3. Cara mendesign kemasan produk olahan teh dari kulit buah kopi
4. Pemasaran produk olahan

Kelompok sasaran : Kelompok wanita tani


Lokasi kegiatan : Dusun 4

Penanggung jawab : Restu Deni Bimantara

Waktu mulai/akhir : 17 januari 2020

Waktu efektif : 2 jam

Biaya : Rp. 80.000,00

Tingkat keberhasilan :

Pembahasan :

Masyarakat Desa Srimenanti bermata pencaharian utama sebagai petani kopi. Buah kopi di desa
ini hanya diolah menjadi bubuk kopi yang kemudian dipasarkan. Untuk pengembangan ekonomi
kreatif masyarakat desa srimenanti dibuatlah program kerja mengenai pemanfaatan kulit buah
kopi menjadi teh herbal. Rangkaian kegiatan dari program kerja ini antara lain sosialisasi dan
demonstrasi pembuatan olahan teh dari kulit buah kopi dan sosialisasi cara mendesign kemasan
produk yang menarik. Sebelum dilakukan sosialisasi, terlebih dahulu dilakukan pengumpulan
buah kopi yang sudah matang untuk diambil kulit luarnya, dicuci kemudian dikeringkan kurang
lebih selama 4 hari. Hasil kulit buah kopi yang kering dibawa untuk sosialisasi. Sosialisasi ini
dilakukan pada tanggal 17 januari 2020 kepada kelompok wanita tani pada pukul 15.00-17.00
WIB yang dilakukan setelah pengajian rutin ibu-ibu Srimenanti yang terdiri dari penjelasan
mengenai cara membuat olahan teh dari kulit buah kopi, cara mengemas, cara mendesign
kemasan, cara mengonsumsi teh kulit buah kopi, dan manfaat dari teh tersebut. Adapun manfaat
dari teh kulit buah kopi ialah sebagai teh herbal untuk mengatasi sembelit, asam lambung tinggi,
dan sebagai minuman diet untuk wanita maupun laki-laki. pengonsumsian teh ini tidak bisa
dikonsumsi terlalu sering karena bisa berefek seperti oba pencahar. Setelah diberikan sosialisasi
kemudian didemonstrasikan langkah-langkah membuat teh dari kulit buah kopi dan
mengonsumsinya. Untuk pemasaran produk olahan teh ini dan produk olahan kelompok tani
lainnya seperti keripik singkong, keripik pisang, opak, keripik waluh dan lainnya dipasarkan
melalui media sosial yaitu facebook “produk olahan Srimenanti” dan dipromosikan melalui
instagram “KKN Srimenanti”, dan “kuliner lampung”. Untuk menarik minat pembeli dibuatlah
design kemasan produk olahan yang menarik.

Kesimpulan : dalam proses sosialisasi yang dilakukan oleh mahasiswa bertepatan


dengan selesainya pengajian ibu-ibu bersama Kelompok Wanita Tani. Dalam proses yang
dilakukan mahasiswa sangat berantusias dalam mendengarkan materi yang diberikan serta dapat
menambah pemanfaatan dari kopi itu sendiri

Catatan : dalam proses ini tidak hanya melakukan sosialisasi namun bagaimana
kelompok tani dapat mengelolanya secara berkelanjutan dan menambah pendapatan yang mereka
miliki dan dalam proses pengelolaan tidak menjadi masalah utama dalam prosesnya melainkan
pemasaran yang dilakukan cukup suli, mulai dari mencari target pasar yang dituju serta
pengelolaan promosi media sosial yang sulit dilakukam oleh warga setempat.

Foto :

Progja :

Meningkatkan minat baca anak desa sri menanti serta Mengembangkan atau mengasah potensi
dan kreativitas dalam diri

Inden masalah :

1. Kurangnya fasilitas ataupun sarana yang memadai untuk mendukung kreativitas anak
2. Minat baca buku anak yang masih kurang

Kegiatan :
1. Membuat taman Baca Ramah anak
2. Sharing tentang pentingnya pendidikan di zaman sekarang
3. Lomba kreativitas anak

Kelompok sasaran : Anak usia 5-12 tahun

Lokasi kegiatan : PAUD & SD Sri Menanti

Penanggung jawab : Sri Dewi Utami

Waktu mulai/akhir : 02 februari 2020

Waktu efektif : 3 jam

Biaya : Rp. 200.000,00

Tingkat keberhasilan : 70%

Pembahasan : Kegiatan dilakukan dengan melakukan survey ke berbagai tempat yang


sekiranya cocok untuk dijadikan sebagai taman baca yang ramah anak, selain itu kami meminta
saran kepada Pak Pratin Sri Menanti serta para pengajar di desa Sri menanti sekiranya adakah
tempat yang cocok untuk dijadikan sebagai taman baca yang ramah anak. Setelah melaksanakan
survey, maka ditetapkan untuk pembuatan taman baca rumah baca ramah anak dilaksanakan di
lingkungan PAUD Ramadhan di pekon sri mulyo. Dikarenakan PAUD Ramadhan merupakan ...
dan juga dapat mudah diakses oleh para masyarakat di desa Sri Menanti. Pendukung dari
Program Kerja peningkatan minat baca anak di desa Sri Menanti, Kami membeli sebuah rak
buku serta buku-buku anak dan juga kami meminta untuk buku-buku di Balai Desa Sri Menanti
agar bisa digunakan di taman baca yang sudah di rencanakan, serta adanya Banner di depan
PAUD Ramadhan supaya para masyarakat mengetahui adanya Taman baca ramah anak tersebut.
Peresmian taman baca diresmikan oleh ibu pratin dan dihadiri oleh masyarakat dan anak-anak
desa sri mennati. Selain itu dilakukan kegiatan lomba anak yang dilaksanakan di balai desa pada
hari minggu tanggal 02/02/2020, yang dihadiri oleh anak-anak PAUD, SD kelas 1 dan 2 serta
Orangtua di Sri Menanti. Lomba-lomba yang diadakan antara lain yaitu lomba mewarnai gambar
yang sudah disediakan, lomba membaca dengan menggunakan buku bacaan cerita anak, serta
lomba fashion show yang dapat diikuti oleh seluruh anak-anak. Dalam pelaksanaan lomba
tersebut disambut antusias dan diikuti oleh hampir seluruh anak-anak di kedua PAUD di desa Sri
Menanti dan juga SDN Sri Menanti. Untuk meningkatkan minat baca anak-anak dilakukan
pemberian motivasi mengenai pentingnya dan keuntungan membaca sehingga kesadaran anak-
anak tentang pentingnya membaca meningkat. Pemberian motivasi ini dilakukan sebelum
perlombaan kreativitas anak dilakukan.

Kesimpulan : dalam meningkatkan minat baca anak yang berada di desa sri menanti
cukup memiliki antusias yang tinggi dari anak-anak tersebut, karena dalam proses pembelajaran
terjadi ketimpangan pembelajaran yang diberikan oleh guru hal inilah yang dijadikan mahasiswa
untuk melakukan sharing pendidikan dan memberikan ruang taman baca ramah anak yang
bertepatan di salah satu PAUD serta melakukan lomba-lomba yang dapat meningkatkan
kretifitas anak sejak dini.

Catatan : dalam proses pembuatan taman baca yang dilakukan oleh mahasiswa
terkendala dengan kurangnya fasilitas yang ada terutama tempat yang nyaman untuk dijadikan
ruang baca, sehingga pada akhirnya meminta izn pada salah satu pihak sekloah untuk bisa
dijadikan ruang baca yang dapat didatangi oleh seluruh masyarakat meskipun dalam
pembuatannya masih sangat terbilang sederhana

Foto :

Progja : Meningkatkan pengetahuan dan kesadaran anak-anak mengenai


perilaku hidup bersih dan sehat

Inden masalah :

Masih banyak anak-anak yang tidak menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat di lingkungan
sehari-hari

Kegiatan :

 Penyuluhan pentingnya dan macam-macam perilaku hidup bersih dan sehat


 Penyuluhan cara mencuci tangan WHO
 Penyuluhan sikat gigi yang benar
Kelompok sasaran : Anak-anak PAUD dan Sekolah Dasar

Lokasi kegiatan : PAUD dan Sekolah Dasar di Desa Sri Menanti

Penanggung jawab : Annisa Salsabila

Waktu mulai/akhir : 11, 13, 16 januari 2020

Waktu efektif : 3 jam

Biaya : Rp. 50.000,00

Tingkat keberhasilan : 80 % anak-anak sudah mengetahui bagaimana cara


menggosok gigi dan mencuci tangan dengan baik dan benar

Pembahasan :

Pelaksanaan program kerja berupa peningkatkan pengetahuan dan kesadaran anak-anak


mengenai perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) dilakukan di tiga tempat berbeda yaitu PAUD
Rhamadan, Bimbelan bu Fitri, dan SD Negeri Srimenanti. Penyuluhan PHBS di SDN Srimenanti
dilakukan pada murid kelas 1 dan 2. Program kerja ini diawali dengan mendatangi kedua PAUD
di Sri Menanti dan Sekolah Dasar Negeri Sri Menanti. Kedatangan ini bertujuan untuk menemui
para pengajar PAUD serta SDN Sri Menanti untuk bersilaturahmi, meminta izin serta
memberitahukan para pengajar untuk menginformasikan kepada para siswa-siswi supaya dapat
membawa peralatan yang diperlukan untuk kegiatan PHBS berupa cangkir, sikat gigi, dan pasta
gigi. Penyuluhan PHBS di PAUD dan SD dilakukan di waktu yang berbeda. Penyuluhan PHBS
pada tanggal 11 januari 2020 dilakukan di SDN Srimenati, tanggal 13 januari 2020 di bimbelan
bu fitri, sedangkan penyuluhan PHBS di PAUD Rhamadhan dilakukan pada tanggal 16 januari
2020. Penyuluhan ini dilakukan dari pukul 08.00-11.00 WIB. Pada penyuluhan ini dijelaskan
mengenai macam-macam perilaku hidup bersih dan sehat, cara mencuci tangan dan menggosok
gigi yang baik dan benar. Setelah penyuluhan kemudian dilakukan demonstrasi cara mencuci
tangan dan menggosok gigi yang baik dan benar yang selanjutnya diikuti oleh anak-anak yang
hadir. Untuk memudahkan anak-anak mengingat mengenai cara mencuci tangan dan menggosok
gigi tersebut dijelaskan menggunakan lagu yang sudah dipersiapkan, hal ini dilakukan supaya
para siswa-siswi PAUD dan SDN dapat dengan mudah menghafal cara dalam mencuci tangan
dan juga menggosok gigi. Selain itu supaya para siswa-siswi lebih semangat lagi dalam
menghafal cara mencuci tangan dan menggosok gigi dengan benar, kami meminta untuk
beberapa siswa-siswi yang bersedia maju kedepan memberanikan diri memimpin cara
melakukan cuci tangan dan menggosok gigi yang diiringi dengan lagu yang telah dinyanyikan
bersama sebelumnya.

Kesimpulan : kegiatan sosialisasi Perilaku Hidup Bersih & Sehat yang dilakukan
bersama anak-anak PAUD dan Sekolah Dasar cukup menarik perhatian minat nak-anak
dikarenakan hal ini baru mereka pertama kali dapatkan dan masih ada anak-anak yang belum
mampu menggosok giginya sendiri sehingga hal ini mnjadi tantangan untuk mereka agar selalu
melakukan hidup bersih dan sehat.

Catatan : tingginya minat anak-anak terhadap materi yang diberikan karena


disamping memberikan edukasi kita mengajak anak untuk mengingat perilaku hidup bersih dan
sehat melalui lagu serta praktek langsung dilapangan dengan membawa sikat gigi dan sabun cuci
tangan yang disediakan oleh mahasiswa.

Foto :

Progja : Meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat untuk


mencegah dan mengatasi penyakit hipertensi dan diabetes melitus
Inden masalah : Rendahnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat mengenai
penyakit hipertensi dan diabetes melitus

Kegiatan :

 Pemeriksaan kesehatan saat posyandu lansia


 Penyuluhan cara mencegah dan mengatasi penyakit hipertensi dan diabetes melitus

Kelompok sasaran : Masyarakat di desa Sri Menanti

Lokasi kegiatan : Posyandu Sri Menanti

 Posyandu lansia 1 (Sumber Sehat)


 Posyandu lansia 2 (Samit Suwon)

Penanggung jawab : Tiffani Joty Salsabila

Waktu mulai/akhir : 14-15 Jan 2020

Waktu efektif : 48 jam

Biaya : Rp. 50.000,00

Tingkat keberhasilan : 80 % lansia pada kedua posyandu melakukan pemeriksaan


kesehatan, serta sudah mengetahui bagaimana cara mencegah dan mengatasi penyakit hipertensi
dan diabetes melitus

Pembahasan :

Penyuluhan cara mencegah dan mengatasi penyakit hipertensi dan diabetes melitus dilakukan
setelah pelaksanaan posyandu balita dan posyandu lansia. Posyandu lansia dilakukan setelah
posyandu balita dan dilakukan 2 kali yaitu pada tanggal 14 Januari 2020 di posyandu sumber
sehat yang diikuti oleh dusun datar mayan, sumber rejeki, dan sri mulyo. Sedangkan pada
tanggal 15 januari 2020 posyandu dilakukan di posyandu samit suwon yang diikuti oleh dusun
tenam 9 dan sinar jaya. Kegiatan membantu posyandu lansia dan penyuluhan tersebut dilakukan
dari pukul 13.00-14.00 WIB. Kegiatan diawali dengan pengecekan kesehatan untuk lansia
berupa pengecekan tekanan darah dan dan gula darah. hasil dari Pengecekan tekanan darah
didapatkan mayoritas lansia di desa Srimenanti mengalami tekanan darah tinggi atau hipertensi.
Untuk pengecekan gula darah dilakukan oleh pihak puskesdes dibantu mahasiswa KKN dan hasil
pengecekan didapatkan beberapa lansia memiliki kadar gula darah yang tinggi. Setelah dilakukan
pengecekan kesehatan dilanjutkan dengan penyuluhan cara mencegah dan mengatasi penyakit
hipertensi dan diabetes melitus. materi disampaikan menggunakan powerpoint yang menjelaskan
mengenai pengertian, penyebab, gejala, cara mencegah dan mengatasi penyakit hipertensi dan
diabetes melitus. Pada penyuluhan ini ditekankan kepada perubahan gaya hidup yang seharusnya
dilakukan seperti aktivitas fisik, konsumsi obat yang teratur dan sesuai dosis dari dokter dan pola
makan yang seharusnya untuk penderita hipertensi dan diabetes melitus. Setelah dilakukan
penyuluhan, 3 minggu kemudian dilakukan monitoring tekanan darah dari rumah ke rumah
lansia yang menderita hipertensi dan diabetes melitus dan hasilnya mayoritas lansia tekanan
darah dan gula darahnya turun.

Kesimpulan : banyaknya para lansia yang hadir dalam penyuluhan hipertensi dan
diabetes yang dilakukan oleh mahasiswa membuktikan bahwa madsyarakat pedu;i terhadap
kesehatan dirinya, mulai dari pengecekan tensi dan sharing terhadap makanan yang dikonsumsi
dalam mencegah terjadinya penyakit tersebut. Pada sosialisasi tersebut ada beberapa lansia yang
memili gula darah yang tinggi dan masih dalam proses pengobatan berjalan yang sedang
dilakukannya

Catatan : sosialisasi dilakukan secara lancar tanpa adanya hambatan dan


harapannya para lansia sri menanti dapat menerapkan pola hidup sehat demi mendapatkan
kesehatan yang maksimal untuk diri sendiri.

Foto :

Anda mungkin juga menyukai