Anda di halaman 1dari 21

RUANG VEKTOR UMUM

A. Pengertian Ruang Vektor


Definisi
Misalkan 𝑉 adalah suatu himpunan tak kosong dari objek-objek
sebarang dimana dua operasinya didefinisikan, yaitu penjumlahan dan
perkalian dengan skalar (bilangan). Operasi penjumlahan (addition) dapat
diartikan sebagai suatu aturan yang mengasosiasikan setiap pasang objek 𝑢
dan 𝑣 pada 𝑉 dengan suatu objek 𝑢 + 𝑣, yang disebut jumlah (sum) dari 𝑢
dan 𝑣. Operasi perkalian skalar (scalar multiplication), dapat diartikan
sebagai suatu aturan yang mengasosiasikan setiap skalar 𝑘 dan setiap objek 𝑢
pada 𝑉 dengan suatu objek 𝑘𝑢. Yang disebut kelipatan skalar (scalar
multiple) dari 𝑢 oleh 𝑘. Jika aksioma-aksioma berikut dipenuhi oleh semua
objek 𝑢, 𝑣, 𝑤 pada 𝑉 dan pada semua skalar 𝑘 dan 𝑙, maka kita menyebut 𝑉
sebagai ruang vektor (vector space) dan kita menyebut objek-objek pada 𝑉
sebagai vektor.
1. Jika 𝑢 dan 𝑣 adalah objek-objek pada 𝑉, maka 𝑢 + 𝑣 berada pada 𝑉
2. 𝑢 + 𝑣 = 𝑣 + 𝑢 (komutatif)
3. 𝑢 + (𝑣 + 𝑤) = (𝑢 + 𝑣) + 𝑤 (asosiatif)
4. di dalam 𝑉 terdapat suatu objek 0, yang disebut vektor nol (zero vektor)
untuk 𝑉, sedemikaian rupa sehingga 0 + 𝑢 = 𝑢 + 0 = 𝑢 untuk semua
𝑢 pada 𝑉 .
5. untuk setiap 𝑢 pada 𝑉, terdapat suatu objek (– 𝑢) pada 𝑉 , yang disebut
sebagai negatif dari 𝑢, sedemikian rupa sehingga 𝑢 + (−𝑢) = (−𝑢) +
𝑢 = 0
6. jika 𝑘 adalah skalar sebarang dan 𝑢 adalah objek sebarang pada 𝑉, maka
𝑘𝑢 terdapat pada 𝑉.
7. 𝑘(𝑢 + 𝑣) = 𝑘𝑢 + 𝑘𝑣
8. (𝑘 + 𝑙)𝑢 = 𝑘𝑢 + 𝑙𝑢
9. (𝑘𝑙)𝑢 = 𝑘(𝑙𝑢)

1
10. 1 𝑢 = 𝑢

Operasi Penjumlahan
Operasi penjumlahan dapat diartikan sebagai suatu aturan yang
mengasosiasikan setiap pasang objek 𝑢 dan 𝑣 pada 𝑉 dengan suatu objek 𝑢 +
𝑣, yang disebut jumlah 𝑢 pada 𝑣

Operasi Perkalian Skalar


Operasi perkalian skalar (scalar multiplication), dapat diartikan sebagai suatu
aturan yang mengasosiasikan setiap skalar 𝑘 dan setiap objek 𝑢 pada 𝑉dengan
suatu objek 𝑘𝑢, yang disebut kelipatan skalar (skalar multiple) dari 𝑢 oleh 𝑘.

Keterangan:
𝑉 ruang vektor yang diketahui
𝑢, 𝑣, 𝑤 vektor-vektor di dalam 𝑉
𝐹 medan bilangan yang diketahui
𝑎, 𝑏, 𝑐 atau 𝑘, 𝑙 skalar-skalar didalam 𝐹

B. Contoh Ruang Vektor


Misalkan matriks-matriks berordo 2×2 di bawah ini adalah elemen dari 𝑉 .
𝑎 𝑏
Jika 𝑉 = {[ ] |𝑎, 𝑏, 𝑐, 𝑑, ∈ 𝑅}
𝑐 𝑑
Misalkan
𝑎11 𝑎12 𝑏11 𝑏12 𝑐11 𝑐12
𝐴 = [𝑎 𝑎22 ] , 𝐵 = [𝑏21 ] , 𝐶 = [𝑐 𝑐22 ]
21 𝑏22 21

Buktikan bahwa 𝑉 merupakan ruang vektor!


Pembuktian:
𝑎11 𝑎12
𝐴 = {[𝑎 ] |𝑎11 , 𝑎12 , 𝑎21 , 𝑎22 ∈ 𝑅}
21 𝑎22

𝑏11 𝑏12
𝐵 = {[ ] |𝑏 , 𝑏 , 𝑏 , 𝑏 ∈ 𝑅}
𝑏21 𝑏22 11 12 21 22
𝑐11 𝑐12
𝐶 = {[𝑐 ] |𝑐11 , 𝑐12 , 𝑐21 , 𝑐22 ∈ 𝑅}
21 𝑐22

2
𝑉 ≠ {}, sebab ada.
0 0
[ ]∈𝑉
0 0
Aksioma 1
∀𝐴, 𝐵 ∈ 𝑉, 𝐴 + 𝐵 ∈ 𝑉
𝑎11 𝑎12 𝑏11 𝑏12
𝐴 + 𝐵 = [𝑎 𝑎22 ] + [𝑏21 ]
21 𝑏22
𝑎11 + 𝑏11 𝑎12 + 𝑏12
= [ ]
𝑎21 + 𝑏21 𝑎22 + 𝑏22
Misalkan
𝑎11 + 𝑏11 = 𝑘 ∈ 𝑅
𝑎12 + 𝑏12 = 𝑙 ∈ 𝑅
𝑎21 + 𝑏21 = 𝑚 ∈ 𝑅
𝑎22 + 𝑏22 = 𝑛 ∈ 𝑅
𝑘 𝑙
𝐴 + 𝐵 =[ ]
𝑚 𝑛
Maka aksioma 1 terbukti, karena ∀𝐴, 𝐵 ∈ 𝑉, 𝐴 + 𝐵 ∈ 𝑉

Aksioma 2
∀𝐴, 𝐵 ∈ 𝑉, 𝐴 + 𝐵 = 𝐵 + 𝐴 ∈ 𝑉
𝑎11 𝑎12 𝑏11 𝑏12
𝐴 + 𝐵 = [𝑎 𝑎22 ] + [𝑏21 ]
21 𝑏22
𝑎11 + 𝑏11 𝑎12 + 𝑏12
= [ ]
𝑎21 + 𝑏21 𝑎22 + 𝑏22
𝑏11 + 𝑎11 𝑏12 + 𝑎12
= [ ]
𝑏21 + 𝑎21 𝑏22 + 𝑎22
𝑏11 𝑏12 𝑎11 𝑎12
=[ ] + [𝑎 𝑎22 ]
𝑏21 𝑏22 21

𝐴+𝐵 =𝐵+𝐴
Maka aksioma 2 terpenuhi

Aksioma 3
∀𝐴, 𝐵, 𝐶, ∈ 𝑉, 𝐴 + (𝐵 + 𝐶) = (𝐴 + 𝐵) + 𝐶 ∈ 𝑉

3
𝑎11 𝑎12 𝑏11 𝑏12 𝑐11 𝑐12
𝐴 + (𝐵 + 𝐶) = [𝑎 𝑎22 ] + ([ ] + [𝑐 𝑐22 ])
21 𝑏21 𝑏22 21

𝑎11 𝑎12 𝑏11 + 𝑐11 𝑏12 + 𝑐12


= [𝑎 𝑎22 ] + [𝑏21 + 𝑐21 ]
21 𝑏22 + 𝑐22
𝑎11 + 𝑏11 + 𝑐11 𝑎12 + 𝑏12 + 𝑐12
=[ ]
𝑎21 + 𝑏21 + 𝑐21 𝑎22 + 𝑏22 + 𝑐22
𝑎 + 𝑏11 𝑎12 + 𝑏12 𝑐11 𝑐12
= [ 11 ] + [𝑐 𝑐22 ]
𝑎21 + 𝑏21 𝑎22 + 𝑏22 21

𝐴 + (𝐵 + 𝐶) = (𝐴 + 𝐵) + 𝐶
Maka aksioma 3 terpenuhi.

Aksioma 4
∀𝐴, 𝐸 ∈ 𝑉, 𝐴 + 𝐸 = 𝐴 ∈ 𝑉
𝐴+0=0
∋ 𝐸 ∈ 𝑉, 𝐴 ∈ 𝑉, 𝐴 + 𝐸 = 𝐸 + 𝐴 = 𝐴
Misalkan
𝑒11 𝑒12
𝐸 = [𝑒 ]
21 𝑒22

𝐴+𝐸 =𝐴
𝑎11 𝑎12 𝑒11 𝑒12 𝑎11 𝑎12
[𝑎 𝑎 ] + [𝑒 𝑒 ] = [𝑎 𝑎22 ]
21 22 21 22 21
𝑎 +𝑒 𝑎 +𝑒 𝑎11 𝑎12
[𝑎11 + 𝑒11 𝑎12 + 𝑒12 ] = [𝑎 𝑎22 ]
21 21 22 22 21

 𝑎11 + 𝑒11 = 𝑎11


⟺ 𝑒11 = 0
 𝑎12 + 𝑒12 = 𝑎12
⟺ 𝑒12 = 0
 𝑎21 + 𝑒21 = 𝑎21
⟺ 𝑒21 = 0
 𝑎22 + 𝑒22 = 𝑎22
⟺ 𝑒22 = 0
𝑒11 𝑒12 0 0
𝐸 = [𝑒 𝑒 ]=[ ]
21 22 0 0
Jadi terbukti bahwa 𝐴 + 𝐸 = 𝐴 atau 𝐴 + 0 = 𝐴

4
Pengecekan
𝑎11 𝑎12 0 0
𝐴 + 0 = [𝑎 𝑎 ]+[ ]
21 22 0 0
𝑎 + 0 𝑎12 + 0
= [ 11 ]
𝑎21 + 0 𝑎22 + 0
𝑎11 𝑎12
= [𝑎 ]
21 𝑎22

=𝐴
Maka aksioma 4 terpenuhi.

Aksioma 5
∀𝐴, 𝐴−1 ∈ 𝑉, 𝐴 + 𝐴−1 = 0 ∈ 𝑉
𝐴 + (−𝐴) = (−𝐴) + 𝐴 = 0
Misalkan

(−𝐴) = 𝐴−1 = [ 𝑘 𝑙
]
𝑚 𝑛
𝐴 + 𝐴−1 = 0
𝑎11 𝑎12 𝑘 𝑙 0 0
[𝑎 𝑎22 ] + [𝑚 ]=[ ]
21 𝑛 0 0
𝑎11 + 𝑘 𝑎11 + 𝑙 0 0
[ ]=[ ]
𝑎21 + 𝑚𝑎21 + 𝑛 0 0
 𝑎11 + 𝑘 = 0
⟺ 𝑘 = −𝑎11
 𝑎12 + 𝑙 = 0
⟺ 𝑙 = −𝑎12
 𝑎21 + 𝑚 = 0
⟺ 𝑚 = −𝑎21
 𝑎22 + 𝑛 = 0
⟺ 𝑛 = −𝑎22
𝑘 𝑙 −𝑎11 −𝑎12
𝐴−1 = [ ] = [−𝑎 −𝑎22 ] = −(𝐴)
𝑚 𝑛 21

Pengecekan
𝑎11 𝑎12 −𝑎11 −𝑎12
𝐴 + 𝐴−1 = [𝑎 𝑎22 ] + [−𝑎21 −𝑎22 ]
21

5
𝑎11 + (−𝑎11 )𝑎11 + (−𝑎12 )
=[ ]
𝑎21 + (−𝑎21 )𝑎21 + (−𝑎22 )
0 0
=[
]
0 0
Jadi terbukti bahwa 𝐴 + (−𝐴) = (−𝐴) + 𝐴 = 0 , maka aksioma 5
terpenuhi.

Aksioma 6
∀𝐴 ∈ 𝑉, 𝑘 ∈ 𝐹, 𝑘𝐴 ∈ 𝑉
𝑘𝐴 ∈ 𝑉
∀𝑘 ∈ 𝐹, ∀𝐴 ∈ 𝑉, 𝑘𝐴 ∈ 𝑉
𝑎11 𝑎12
𝑘𝐴 = 𝑘 [𝑎 ]
21 𝑎22

𝑘𝑎11 𝑘𝑎12
=[ ]
𝑘𝑎21 𝑘𝑎22

Misalkan
𝑘𝑎11 = 𝑝
𝑘𝑎12 = 𝑞
𝑘𝑎21 = 𝑟
𝑘𝑎22 = 𝑠
𝑝 𝑞
𝑘𝐴 = [ ]∈𝑉
𝑟 𝑠
Maka aksioma 6 terpenuhi.

Aksioma 7
∀𝐴, 𝐵 ∈ 𝑉, 𝑘 ∈ 𝐹, 𝑘(𝐴 + 𝐵), 𝑘𝐴 + 𝑘𝐵 ∈ 𝑉
𝑘(𝐴 + 𝐵) = 𝑘𝐴 + 𝑘𝐵
𝑎11 𝑎12 𝑏11 𝑏12
𝑘(𝐴 + 𝐵) = 𝑘 ([𝑎 𝑎22 ] + [𝑏21 ])
21 𝑏22
𝑎11 + 𝑏11 𝑎12 + 𝑏12
= 𝑘[ ]
𝑎21 + 𝑏21 𝑎22 + 𝑏22
𝑘(𝑎11 + 𝑏11 ) 𝑘(𝑎12 + 𝑏12 )
=[ ]
𝑘(𝑎21 + 𝑏21 ) 𝑘(𝑎22 + 𝑏22 )

6
𝑘𝑎 + 𝑘𝑏11 𝑘𝑎12 + 𝑘𝑏12
= [ 11 ]
𝑘𝑎21 + 𝑘𝑏21 𝑘𝑎22 + 𝑘𝑏22
𝑘𝑎 𝑘𝑎12 𝑘𝑏 𝑘𝑏12
= [ 11 ] + [ 11 ]
𝑘𝑎21 𝑘𝑎22 𝑘𝑏21 𝑘𝑏22
𝑎11 𝑎12 𝑏11 𝑏12
= 𝑘 [𝑎 𝑎22 ] + 𝑘 [ ]
21 𝑏21 𝑏22
= 𝑘𝐴 + 𝑘𝐵
Maka aksioma 7 terpenuhi

Aksioma 8
∀𝐴 ∈ 𝑉, 𝑘, 𝑙 ∈ 𝐹, (𝑘 + 𝑙)𝐴, 𝑘𝐴 + 𝑙𝐴 ∈ 𝑉
(𝑘 + 𝑙)𝐴 = 𝑘𝐴 + 𝑙𝐴
𝑎11 𝑎12
(𝑘 + 𝑙)𝐴 = (𝑘 + 𝑙) + [𝑎 𝑎22 ]
21

(𝑘 + 𝑙)𝑎11 (𝑘 + 𝑙)𝑎12
=[ ]
(𝑘 + 𝑙)𝑎21 (𝑘 + 𝑙)𝑎22
𝑘𝑎11 + 𝑙𝑏11 𝑘𝑎12 + 𝑙𝑏12
=[ ]
𝑘𝑎21 + 𝑙𝑏21 𝑘𝑎22 + 𝑙𝑏22
𝑘𝑎11 𝑘𝑎12 𝑙𝑎 𝑙𝑎12
=[ ] + [ 11 ]
𝑘𝑎21 𝑘𝑎22 𝑙𝑎21 𝑙𝑎22
𝑎11 𝑎12 𝑎11 𝑎12
= 𝑘 [𝑎 ] + 𝑙 [𝑎21 𝑎22 ]
21 𝑎22

= 𝑘𝐴 + 𝑙𝐴
Maka aksioma 8 terpenuhi

Aksioma 9
∀𝐴 ∈ 𝑉, 𝑘, 𝑙 ∈ 𝐹, (𝑘𝑙)𝐴, 𝑘(𝑙𝐴) ∈ 𝑉
(𝑘𝑙)𝐴 = 𝑘(𝑙𝐴)
𝑎 𝑎12
(𝑘𝑙)𝐴 = (𝑘𝑙) [𝑎11 𝑎22 ]
21

(𝑘𝑙)𝑎11 (𝑘𝑙)𝑎12
=[ ]
(𝑘𝑙)𝑎21 (𝑘𝑙)𝑎22
𝑙𝑎11 𝑙𝑎12
= 𝑘[ ]
𝑙𝑎21 𝑙𝑎22

7
𝑎11 𝑎12
= 𝑘 (𝑙 [𝑎 𝑎22 ])
21

= 𝑘(𝑙𝐴)
Maka aksioma 9 terpenuhi

Aksioma 10
∀𝐴, 1 ∈ 𝑘, 1𝐴 ∈ 𝑉
𝑎11 𝑎12
1𝐴 = 1 [𝑎 ]
21 𝑎22
1𝑎11 1𝑎12
=[ ]
1𝑎21 1𝑎22
𝑎11 𝑎12
= [𝑎 ]
21 𝑎22

=𝐴
Karena kesepuluh aksioma terpenuhi, maka terbukti bahwa V
merupakan ruang vektor.

Sifat-sifat Vektor
Teorema 3
Misalkan 𝑉 adalah sebuah ruang vektor, 𝑢 sebuah vektor pada 𝑉, dan 𝑘
sebuah skalar maka:
a) 0𝑢 = 0
b) 𝑘0 = 0
c) (−1)𝑢 = (−𝑢)
d) Jika 𝑘𝑢 = 0, maka 𝑘 = 0 atau 𝑢 = 0
Pembuktian teorema :
a) Perhatikan bahwa
(0 + 0)𝑢 = 0𝑢 + 0𝑢 aksioma 8
= 0𝑢 sifat bilangan 0
Berdasarkan aksioma 5, vektor 0𝑢 memiliki bentuk negatif, −0𝑢. Dengan
menambahkan negatifnya pada kedua ruas diatas, maka akan
menghasilkan :

8
(0𝑢 + 0𝑢) + (−0𝑢) = 0𝑢 + (−0𝑢)
0𝑢 + (0𝑢 + (−0𝑢)) = 0𝑢 + (−0𝑢) aksioma 3
0𝑢 + 0 = 0 aksioma 5
0𝑢 = 0 aksioma 4

b) Akan dibuktikan k0  0 .
Untuk membuktikannya, maka kita gunakan persamaan 0+0=0.
0+0=0
𝑘(0 + 0) = 𝑘(0)
𝑘0 + 𝑘0 = 𝑘0
𝑘0 + 𝑘0 − 𝑘0 = 𝑘0 − 𝑘0
𝑘0 = 0
Terbukti bahwa k0=0

c) Untuk menunjukkan 1u u , diperlihatkan bahwa u  1u  0

𝑢 + (−1)𝑢 = 1𝑢 + (−1)𝑢 aksioma 10


= (1 + (−1))𝑢 aksioma8
= 0𝑢
=0 teorema 3a
d) Akan dibuktikan jika 𝑘𝑢 = 0, maka 𝑘 = 0 atau 𝑢 = 0.
𝑘𝑢 = 𝑘𝑢
𝑘𝑢 + 𝑘0 + 0𝑢 + 0 = 𝑘𝑢 + 𝑘0 + 0𝑢 + 0 kedua ruas ditambah k0, 0u, 0
(𝑘 + 0)(𝑢 + 0) = 𝑘𝑢 + 𝑘0 + 0𝑢 + 0 dibuat bentuk perkalian
(𝑘 + 0)(𝑢 + 0) = 0 + 0 + 0 + 0 Teorema 3b, Teorema 3a
(𝑘 + 0)(𝑢 + 0) = 0 Sifat dari bilangan
𝑘 = 0 atau 𝑢 = 0

maka terbukti bahwa jika ku=0, maka k=0 atau u=0.

9
C. Contoh Bukan Ruang Vektor
Himpunan semua pasangan bilangan real (𝑢, 𝑣) dengan operasi (𝑢, 𝑣) +
(𝑢′ , 𝑣 ′ ) = (𝑢 + 𝑢′ , 𝑣 + 𝑣′) dan 𝑘(𝑢, 𝑣) = (2𝑘𝑢, 2𝑘𝑣). Apakah himpunan
tersebut merupakan ruang vektor ?
Penyelesaian:
Aksioma 1
𝑢 + 𝑣 = (𝑢1 , 𝑢2 ) + (𝑣1 , 𝑣2 )
= (𝑢1 + 𝑣1 , 𝑢2 + 𝑣2 )
= (𝑢1 , 𝑢2 ) + (𝑣1 , 𝑣2 )
=𝑢+𝑣
Maka, aksioma 1 terpenuhi

Aksioma 2
𝑢 + 𝑣 = (𝑢1 , 𝑢2 ) + (𝑣1 , 𝑣2 )
= (𝑢1 + 𝑣1 , 𝑢2 + 𝑣2 )
= (𝑣1 + 𝑢1 , 𝑣2 + 𝑢2 )
= (𝑣1 , 𝑣2 ) + (𝑢1 , 𝑢2 )
=𝑣+𝑢
Maka aksioma 2 terpenuhi

Aksioma 3
𝑢 + (𝑣 + 𝑤) = (𝑢 + 𝑣) + 𝑤
𝑢 + (𝑣 + 𝑤) = (𝑢1 , 𝑢2 ) + [(𝑣1 , 𝑣2 ) + (𝑤1 , 𝑤2 )]
= (𝑢1 , 𝑢2 ) + (𝑣1 + 𝑤1 , 𝑣2 + 𝑤2 )
= (𝑢1 + 𝑣1 + 𝑤1 , 𝑢2 + 𝑣2 + 𝑤2 )
= [(𝑢1 + 𝑣1 ) + 𝑤1 , (𝑢2 + 𝑣2 ) + 𝑤2 ]
= [(𝑢1 + 𝑣1 ), (𝑢2 + 𝑣2 )] + (𝑤1 , 𝑤2 )
= [(𝑢1 , 𝑢2 ) + (𝑣1 , 𝑣2 )] + (𝑤1 , 𝑤2 )
= (𝑢 + 𝑣) + 𝑤
Karena 𝑢 + (𝑣 + 𝑤) = (𝑢 + 𝑣) + 𝑤 maka aksioma 3 terpenuhi

10
Aksioma 4
0+𝑢 =𝑢+0=𝑢
0 + 𝑢 = (0,0) + (𝑢1 , 𝑢2 )
= (0 + 𝑢1 , 0 + 𝑢2 )
= (𝑢1 + 0, 𝑢2 + 0)
= (𝑢1 , 𝑢2 )
=𝑢
Karena 0 + 𝑢 = 𝑢 + 0 = 𝑢 maka aksioma 4 terpenuhi.

Aksioma 5
𝑢 + (−𝑢) = (−𝑢) + 𝑢 = 0
𝑢 + (−𝑢) = (𝑢1 , 𝑢2 ) + (−(𝑢1 , 𝑢2 ))
= (𝑢1 , 𝑢2 ) − (𝑢1 , 𝑢2 )
= (𝑢1 − 𝑢1 , 𝑢2 − 𝑢2 )
= (0,0)
=0
Karena 𝑢 + (−𝑢) = (−𝑢) + 𝑢 = 0 maka aksioma 5 terpenuhi.

Aksioma 6
𝑘𝑢 = 𝑘(𝑢 1 , 𝑢2 )
= (𝑘𝑢1 , 𝑘𝑢2 )
Maka aksioma 6 terpenuhi.

Aksioma 7
𝑘(𝑢 + 𝑣) = 𝑘𝑢 + 𝑘𝑣
𝑘(𝑢 + 𝑣) = 𝑘((𝑢1 , 𝑢2 ) + (𝑣1 , 𝑣2 ))
= 𝑘(𝑢1 + 𝑣1 , 𝑢2 + 𝑣2 )
= (𝑘𝑢1 + 𝑘𝑣1 , 𝑘𝑢2 + 𝑘𝑣2 )
= (𝑘𝑢1 , 𝑘𝑢2 ) + (𝑘𝑣1 , 𝑘𝑣2 )
= 𝑘𝑢 + 𝑘𝑣

11
Karena 𝑘(𝑢 + 𝑣) = 𝑘𝑢 + 𝑘𝑣 maka aksioma 7 terpenuhi.

Aksioma 8
(𝑘 + 𝑙)𝑢 = 𝑘𝑢 + 𝑙𝑢
(𝑘 + 𝑙)𝑢 = (𝑘 + 𝑙)(𝑢1 , 𝑢2 )
= (2(𝑘 + 𝑙)𝑢1 , 2(𝑘 + 𝑙)𝑢2 )
= (2𝑘𝑢1 + 2𝑙𝑢1 , 2𝑘𝑢2 + 2𝑙𝑢2 )
= (2𝑘𝑢1 , 2𝑘𝑢2 + 2𝑙𝑢1 , 2𝑙𝑢2 )
= 𝑘(𝑢1 , 𝑢2 ) + 𝑙(𝑢1 , 𝑢2 )
= 𝑘𝑢 + 𝑘𝑙
Karena (𝑘 + 𝑙)𝑢 = 𝑘𝑢 + 𝑙𝑢 maka aksioma 8 terpenuhi.

Aksioma 9
(𝑘𝑙)𝑢 = 𝑘𝑙(𝑢1 , 𝑢2 )
= 𝑘(𝑙(𝑢1 , 𝑢2 ))
= 𝑘(2𝑙𝑢1 , 2𝑙𝑢2 )
= (2𝑘2𝑙𝑢1 , 2𝑘2𝑙𝑢2 )
= (4𝑘𝑙𝑢1 , 4𝑘𝑙𝑢2 )
Aksioma 9 tidak terbukti

Aksioma 10
1𝑢 = 𝑢
1𝑢 = 1(𝑢1 , 𝑢2 )
= (2𝑢1 , 2𝑢2 )
Karena 1𝑢 ≠ 𝑢 maka aksioma 10 tidak terpenuhi.

Dari kesepuluh aksioma tersebut, terdapat dua aksioma yang tidak


terpenuhi yaitu aksioma 9 dan 10. Maka himpunan tersebut bukan ruang
vektor.

12
Latihan Soal

Kerjakan soal-soal berikut!


1. Jika diketahui M = {semua matriks berordo 3x2}. Operasi penjumlahan
pada M adalah operasi penjumlahan matriks. Operasi perkaliannya adalah
perkalian skalar dari F dengan anggota-anggota M. Apakah M merupakan
ruang vektor ?
2. Diberikan ruang 𝑅(𝑓) yang menyatakan himpunan semua fungsi 𝑓 pada
garis real 𝑅 untuk setiap 𝑓, 𝑔 ∈ 𝑅(𝑓) dan skalar 𝑎 ∈ 𝑅, operasi
penjumlahan dan perkalian dengan skalar mengikuti :
𝑓 + 𝑔 = (𝑓 + 𝑔)(𝑥) = 𝑓(𝑥) + 𝑔(𝑥), dan
𝑎𝑓 = (𝑎𝑓)(𝑥) = 𝑎𝑓(𝑥), 𝑥 ∈ 𝑅.
Apakah 𝑅(𝑓) merupakan ruang vektor atas bilangan real R?

Penyelesaian:
1. Misalkan matrik A, matrik B, dan matrik C adalah elemen dari M.
𝑎11 𝑎12 𝑏11 𝑏12 𝑐11 𝑐12
𝐴 = [𝑎21 𝑎22 ] 𝐵 = [𝑏21 𝑏22 ] 𝐶 = [𝑐21 𝑐22 ]
𝑎31 𝑎32 𝑏31 𝑏32 𝑐31 𝑐32
Aksioma 1
𝑎11 𝑎12 𝑏11 𝑏12
𝑎
𝐴 + 𝐵 = [ 21 𝑎22 ] + [𝑏21 𝑏22 ]
𝑎31 𝑎32 𝑏31 𝑏32
𝑎11 + 𝑏11 𝑎12 + 𝑏12
= [𝑎21 + 𝑏21 𝑎22 + 𝑏22 ]
𝑎31 + 𝑏31 𝑎32 + 𝑏32
Maka aksioma 1 terpenuhi karena 𝐴 + 𝐵 merupakan matriks berordo 3x2

Aksioma 2
𝑎11 𝑎12 𝑏11 𝑏12
𝐴 + 𝐵 = [𝑎21 𝑎22 ] + [𝑏21 𝑏22 ]
𝑎31 𝑎32 𝑏31 𝑏32

13
𝑎11 + 𝑏11 𝑎12 + 𝑏12
= [𝑎21 + 𝑏21 𝑎22 + 𝑏22 ]
𝑎31 + 𝑏31 𝑎32 + 𝑏32
𝑏11 + 𝑎11 𝑏12 + 𝑎12
= [𝑏21 + 𝑎21 𝑏22 + 𝑎22 ]
𝑏31 + 𝑎31 𝑏32 + 𝑎32
𝑏11 𝑏12 𝑎11 𝑎12
= [𝑏21 𝑎
𝑏22 ] + [ 21 𝑎22 ]
𝑏31 𝑏32 𝑎31 𝑎32
𝐴+𝐵 =𝐵+𝐴
Maka aksioma 2 terbukti karena A+B adalah matrik berordo 3x2

Aksioma 3
𝐴 + (𝐵 + 𝐶) = (𝐴 + 𝐵) + 𝐶
𝑎11 𝑎12 𝑏11 𝑏12 𝑐11 𝑐12
A+(𝐵 + 𝐶) = [𝑎21 𝑎22 ] + ([𝑏21 𝑏22 ] + [𝑐21 𝑐22 ])
𝑎31 𝑎32 𝑏31 𝑏32 𝑐31 𝑐32
𝑎11 𝑎12 𝑏11 + 𝑐11 𝑏12 + 𝑐12
= [𝑎21 𝑎22 ] + [𝑏21 + 𝑐21 𝑏22 + 𝑐22 ]
𝑎31 𝑎32 𝑏31 + 𝑐31 𝑏32 + 𝑐32
𝑎11 + 𝑏11 + 𝑐11 𝑎12 + 𝑏12 + 𝑐12
= [𝑎21 + 𝑏21 + 𝑐21 𝑎22 + 𝑏22 + 𝑐22 ]
𝑎31 + 𝑏31 + 𝑐31 𝑎32 + 𝑏32 + 𝑐32
𝑎11 + 𝑏11 𝑎12 + 𝑏12 𝑐11 𝑐12
= [𝑎21 + 𝑏21 𝑐
𝑎22 + 𝑏22 ] + [ 21 𝑐22 ]
𝑎31 + 𝑏31 𝑎32 + 𝑏32 𝑐31 𝑐32
𝑎11 𝑎12 𝑏11 𝑏12 𝑐11 𝑐12
= ([𝑎21 𝑎22 ] + [𝑏21 𝑏22 ]) + [𝑐21 𝑐22 ]
𝑎31 𝑎32 𝑏31 𝑏32 𝑐31 𝑐32
= (𝐴 + 𝐵) + 𝐶
Karena 𝐴 + (𝐵 + 𝐶) = (𝐴 + 𝐵) + 𝐶 maka aksioma 3 terpenuhi.

Aksioma 4
𝐴+0=𝐴
𝑎11 𝑎12 0 0
𝑎
𝐴 + 0 = [ 21 𝑎22 ] + [0 0]
𝑎31 𝑎32 0 0

14
𝑎11 + 0 𝑎12 + 0
= [𝑎21 + 0 𝑎22 + 0]
𝑎31 + 0 𝑎32 + 0
𝑎11 𝑎12
= [ 21 𝑎22 ]
𝑎
𝑎31 𝑎32
=𝐴
Karena 𝐴 + 0 = 𝐴 maka aksioma 4 terpenuhi.

Aksioma 5
𝐴 + (−𝐴) = (−𝐴) + 𝐴 = 0
𝑎11 𝑎12 𝑎11 𝑎12
𝐴 + (−𝐴) = [𝑎21 𝑎22 ] + (− [𝑎21 𝑎22 ])
𝑎31 𝑎32 𝑎31 𝑎32
𝑎11 𝑎12 −𝑎11 −𝑎12
= [𝑎21 𝑎22 ] + [−𝑎21 −𝑎22 ]
𝑎31 𝑎32 −𝑎31 −𝑎32
𝑎11 − 𝑎11 𝑎12 − 𝑎12
= [ 21 − 𝑎21 𝑎22 −𝑎22 ]
𝑎
𝑎31 − 𝑎31 𝑎32 − 𝑎32
−𝑎11 + 𝑎11 −𝑎12 + 𝑎12
= [−𝑎21 + 𝑎21 −𝑎22 +𝑎22 ]
−𝑎31 + 𝑎31 −𝑎32 + 𝑎32
0 0
= [0 0 ]
0 0
=𝑂
Karena 𝐴 + (−𝐴) = (−𝐴) + 𝐴 = 0 maka aksioma 5 terpenuhi.

Aksioma 6
𝑎11 𝑎12
𝑎
𝑘𝐴 = 𝑘 [ 21 𝑎22 ]
𝑎31 𝑎32
𝑘𝑎11 𝑘𝑎12
= [𝑘𝑎21 𝑘𝑎22 ]
𝑘𝑎31 𝑘𝑎32
Maka aksioma 6 terpenuhi karena kA adalah matrik berordo 3x2
yang merupakan objek di M.

15
Aksioma 7
𝑘(𝐴 + 𝐵) = 𝑘𝐴 + 𝑘𝐵
𝑎11 𝑎12 𝑏11 𝑏12
𝑎
𝑘(𝐴 + 𝐵) = 𝑘 ([ 21 𝑎22 ] + [𝑏21 𝑏22 ])
𝑎31 𝑎32 𝑏31 𝑏32
𝑎11 + 𝑏11 𝑎12 + 𝑏12
= 𝑘 [𝑎21 + 𝑏21 𝑎22 + 𝑏22 ]
𝑎31 + 𝑏31 𝑎32 + 𝑏32
𝑘𝑎11 + 𝑘𝑏11 𝑘𝑎12 + 𝑘𝑏12
= [𝑘𝑎21 + 𝑘𝑏21 𝑘𝑎22 + 𝑘𝑏22 ]
𝑘𝑎31 + 𝑘𝑏31 𝑘𝑎32 + 𝑘𝑏32
𝑘𝑎11 𝑘𝑎12 𝑘𝑏11 𝑘𝑏12
= [𝑘𝑎21 𝑘𝑎22 ] + [𝑘𝑏21 𝑘𝑏22 ]
𝑘𝑎31 𝑘𝑎32 𝑘𝑏31 𝑘𝑏32
= 𝑘𝐴 + 𝑘𝐵
Karena 𝑘(𝐴 + 𝐵) = 𝑘𝐴 + 𝑘𝐵 maka aksioma 7 terpenuhi.

Aksioma 8
(𝑘 + 𝑙)𝐴 = 𝑘𝐴 + 𝑙𝐴
𝑎11 𝑎12
(𝑘 + 𝑙)𝐴 = (𝑘 + 𝑙) [𝑎21 𝑎22 ]
𝑎31 𝑎32
𝑎11 𝑎12 𝑎11 𝑎12
𝑎
= 𝑘 [ 21 𝑎 𝑎
22 ] + 𝑙 [ 21 𝑎22 ]
𝑎31 𝑎32 𝑎31 𝑎32
𝑘𝑎11 𝑘𝑎12 𝑙𝑎11 𝑙𝑎12
𝑘𝑎
= [ 21 𝑘𝑎 22 ] + [ 21 𝑙𝑎22 ]
𝑙𝑎
𝑘𝑎31 𝑘𝑎32 𝑙𝑎31 𝑙𝑎32
𝑎11 𝑎12 𝑎11 𝑎12
= 𝑘 [𝑎21 𝑎22 ] + 𝑙 [𝑎21 𝑎22 ]
𝑎31 𝑎32 𝑎31 𝑎32
= 𝑘𝐴 + 𝑙𝐴
Karena (𝑘 + 𝑙)𝐴 = 𝑘𝐴 + 𝑙𝐴 maka aksioma 8 terpenuhi.

Aksioma 9

16
(𝑘𝑙)𝐴 = 𝑘(𝑙𝐴)
𝑎 𝑎12
(𝑘𝑙)𝐴 = (𝑘𝑙) [𝑎11 𝑎22 ]
21

(𝑘𝑙)𝑎11 (𝑘𝑙)𝑎12
=[ ]
(𝑘𝑙)𝑎21 (𝑘𝑙)𝑎22
𝑙𝑎11 𝑙𝑎12
= 𝑘[ ]
𝑙𝑎21 𝑙𝑎22
𝑎11 𝑎12
= 𝑘 (𝑙 [𝑎 ])
21 𝑎22

= 𝑘(𝑙𝐴)
Maka aksioma 9 terpenuhi.

Aksioma 10
1𝐴 = 𝐴
𝑎11 𝑎12
1𝐴 = 1 [𝑎 𝑎22 ]
21
𝑎11 𝑎12
= [𝑎 𝑎22 ]
21

=𝐴
Maka aksioma 10 terpenuhi.

Karena kesepuluh aksioma di atas terpenuhi, maka terbukti bahwa M


merupakan ruang vektor.
2. Untuk memperlihatkan 𝑅(𝑓) merupakan ruang vektor, haruslah
memenuhi semua aksioma. Ambil sembarang 𝑓, 𝑔, ℎ ∈ 𝑅(𝑓), dan skalar
𝛼, 𝛽 ∈ 𝑅 maka 𝑓, 𝑔, ℎ dapat dinyatakan menjadi :
𝑓 = 𝑓(𝑥) ∈ 𝑅, 𝑔 = 𝑔(𝑥) ∈ 𝑅, dan ℎ = ℎ(𝑥) ∈ 𝑅, 𝑥 ∈ 𝑅.
Aksioma 1
𝑓 + 𝑔 = (𝑓 + 𝑔)(𝑥) = 𝑓(𝑥) + 𝑔(𝑥) ∈ 𝑅
Sebab 𝑓(𝑥) ∈ 𝑅, 𝑑𝑎𝑛 𝑔(𝑥) ∈ 𝑅, maka 𝑓(𝑥) + 𝑔(𝑥) ∈ 𝑅
Maka aksioma 1 terpenuhi.
Aksioma 2
𝑓 + 𝑔 = (𝑓 + 𝑔)(𝑥)

17
= 𝑓(𝑥) + 𝑔(𝑥)

= 𝑔(𝑥) + 𝑓(𝑥)

= (𝑔 + 𝑓)(𝑥)

=𝑔+𝑓

Aksioma 2 terpenuhi.
Aksioma 3
(𝑓 + 𝑔) + ℎ = ((𝑓 + 𝑔) + ℎ)(𝑥)

= (𝑓 + 𝑔)(𝑥) + ℎ(𝑥)

= 𝑓(𝑥) + (𝑔(𝑥) + ℎ(𝑥))

= (𝑓 + (𝑔 + ℎ))(𝑥)

= 𝑓 + (𝑔 + ℎ)

Maka aksioma 3 terpenuhi

Aksioma 4

Untuk setiap 𝑓 ∈ 𝑅(𝑓) terdapat 0 = 0(𝑥) ∈ 𝑅(𝑓), sehingga:

0 + 𝑓 = (0 + 𝑓)(𝑥) = 0(𝑥) + 𝑓(𝑥) = 𝑓(𝑥) = 𝑓

𝑓 + 0 = (𝑓 + 0)(𝑥) = 𝑓(𝑥) + 0(𝑥) = 𝑓(𝑥) = 𝑓

Maka aksioma 4 terpenuhi

Aksioma 5

Untuk setiap 𝑓 ∈ 𝑅(𝑓) terdapat −𝑓 = −𝑓(𝑥) ∈ 𝑅(𝑓),sehingga

𝑓 + (−𝑓) = (𝑓 + (−𝑓))(𝑥)

= 𝑓(𝑥) + (−𝑓(𝑥))

(−𝑓) + 𝑓 = ((−𝑓) + 𝑓)(𝑥)

= (−𝑓(𝑥)) + 𝑓(𝑥)

= 0(𝑥) ∈ 𝑅(𝑓)

Aksioma 5 terpenuhi.

18
Aksioma 6

𝛼𝑓 = (𝛼𝑓)(𝑥) = 𝛼𝑓(𝑥) ∈ 𝑅(𝑓). Sebab 𝛼, 𝑓(𝑥) ∈ 𝑅 maka 𝛼𝑓(𝑥) ∈ 𝑅

Aksioma 6 terpenuhi.

Aksioma 7

𝛼(𝑓 + 𝑔) = (𝛼(𝑓 + 𝑔))(𝑥)

= 𝛼(𝑓 + 𝑔)(𝑥)

= 𝛼(𝑓(𝑥) + 𝑔(𝑥))

= 𝛼𝑓(𝑥) + 𝛼𝑔(𝑥)

= (𝛼𝑓)(𝑥) + (𝛼𝑔)(𝑥)

= (𝛼𝑓 + 𝛼𝑔)(𝑥)

= 𝛼𝑓 + 𝛼𝑔

Aksioma 7 terpenuhi.

Aksioma 8

(𝛼 + 𝛽)𝑓 = ((𝛼 + 𝛽)𝑓)(𝑥)

= (𝛼 + 𝛽)𝑓(𝑥)

= 𝛼𝑓(𝑥) + 𝛽𝑓(𝑥)

= (𝛼𝑓)(𝑥) + (𝛽𝑓)(𝑥)

= (𝛼𝑓 + 𝛽𝑓)(𝑥)

= 𝛼𝑓 + 𝛽𝑓

Aksioma 8 terpenuhi.

Aksioma 9

𝛼(𝛽𝑓) = (𝛼(𝛽𝑓)(𝑥)

= 𝛼((𝛽𝑓)(𝑥))

= 𝛼(𝛽𝑓)(𝑥)

= (𝛼𝛽)𝑓(𝑥)

19
= (𝛼𝛽)𝑓.

Aksioma 9 terpenuhi.

Aksioma 10

𝑙𝑢 = (𝑙𝑓)(𝑥) = 𝑙𝑓(𝑥) = 𝑓(𝑥) = 𝑓.

Aksioma 10 terpenuhi.

Karena kesepuluh aksioma terpenuhi, maka 𝑅(𝑓) merupakan ruang vektor


atas bilangan real R

20
DAFTAR PUSTAKA

Anton, Howard.Aljabar Linear Edisi Ketiga. Jakarta: Erlangga.


Anton, Howard.Aljabar Linear Edisi Kedelapan. Jakarta: Erlangga.
Abdul aziz Saefudin,.2012. Bahan Ajar Aljabar Linear. Yogyakarta: UPY.

Anda mungkin juga menyukai