Disusun Oleh :
2017
A. Pengertian
Torus merupakan suatu pembasaran, penonjolan yang membulat pada rongga
mulut. Jika terjadi di daerah palatum disebut torus palatines, sedangkan jika terjadi di
daerah lingual maka disebut torus lingualis (Harty, 1995).
Torus lebih sering terjadi pada wanita dari pada laki-laki. Torus biasanya muncul
pada orang dewasa dan jarang terjadi pada usia dibawah 15 tahun. Torus dianggap
sebagai suatu anomaly yang berkembang, yang tumbuh secara perlahan-lahan sepanjang
hidup. Torus biasanya Nampak pada area premolar dan dapat muncul multiple di rongga
mulut, berdiameter 1,5-4 cm. Torus mempunyai tempat-tempat yang spesifik. Torus
palatius terletak di median line palatal, dan torus mandibularis terletak di sisi lingual dari
alveolar, sedangkan bukal eksotosis terletak pada alveolar bagian bukal. Kadang torus
sulit dibedakan dengan peripheral ossifying fibroma atau produksi masa jaringan lunak
tulang pada mulut.
Torus palatinus adalah penonjolan tulang yang umum terjadi di tengah palatum
durum. Ukurannya bervariasi dari yang hampir tidak nyata hingga sangat besar, dari yang
datar/flat hingga terbatas/lobular. Torus palatinus pada rongga mulut ini bukan
merupakan penyakit atau tanda dari suatu penyakit tetapi jika ukurannya besar
kemungkinan akan menjadi masalah dalam konstruksi dan pemakaian denture. Torus
palatinus pada rongga mulut ini biasanya terdiri dari tulang kanselous (cancellouse bone)
yang matur dan padat dikelilingi tulang kortikal dengan ketebalan bervariasi (Belsky,
2003). Torus palatinus, mempunyai ukuran dan bentuk sangat bervariasi, bisa berupa
tonjol kecil tunggal/ berupa tonjol multilobuler yang luas (Pedersen, 1996).
B. Klasifikasi
Berdasarkan pada bentuknya adalah sebagai berikut (Archer, 1975):
1. Convex sessile : lunak, pertumbuhan keluar, bilateral, biasanya simetris.
2. Nodular : massanya bersifat semifuse (agak menyebar), ukurannya berariasi dan ada
sejumlah peninggian tulang yang semi pedunculated.
3. Lobular : kebanyakan menyerupai bentuk nodular yang pertumbuhannya lebih cepat
dan sangat luas serta memunyai banyak undercut. Bagian dasarnya pedunculated tapi
hal ini sangat sukar dilihat pada torus lobular yang besar sampai beberapa segmennya
sudah diekspose dengan refleksi dari membrane mukoperiosteal.
4. Spindle : bentuknya panjang tipis, tampak disepanjang midline ridge. Spindle juga
dapat mempunyai bentuk tapered. Bentuk tapered ini merupakan bentuk yang tidak
biasa dari tori spindle yang besar
Berdasarkan letaknya (Pederson, 1996):
1. Torus palatinus : terletak di daerah palatal.
2. Torus mandibularis : terletak pada daerah lingual
b. Kontraindikasi
Karena torus removal merupakan tindakan bedah minor, sehingga kontra indikasinya
sama dengan kontra indikasi bedah minor yaitu :
1. Kelainan darah
2. Purpura hemoragik
3. Lekemia
4. Penyakit ginjal
5. Penyakit kelenjar endokrin
6. Diabetes Melitus
7. Kehamilan
8. Penyakit kardiovaskuler
9. Hipertensi
10. Jaundice
11. AIDS
12. Sifilis
13. Hipersensitivitas
3. Flap yang terbentuk lalu ditarik dengan benang jahit atau jahitan traction.
4. Lesi kermudian dibagi menjadi bagian-bagian yang lebih kecil dengan fissure bur
5. Kemudian dilakukan penghilangan fragmen eksostosis dengan monobevel chisel
Ardan,Rachman. 2007. Perbedaan Ciri Morfologis Torus Mandibularis antar Populasi dan antar
Seks pada Orang Baduy Dalam,Orang Baduy Luar, dan Suku Sunda Sekitarnya. Bandung :
Universitas Padjajaran
https://adifkgugm.blogspot.co.id/2011/07/instrumen-kedokteran-gigi-di-masa.html?m=1