Anda di halaman 1dari 9

Kerangka Acuan Kerja

Feasibility Study (FS) Penatagunaan Sumber Daya Air Kawasan


Industri Taiwan Park

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)


FEASIBILITY STUDY (FS)
PENATAGUNAAN SUMBER DAYA AIR KAWASAN
INDUSTRI TAIWAN PARK

I. LATAR BELAKANG
Air adalah sumber daya alam yang sangat vital, yang mutlak
diperlukan bagi hidup dan kehidupan manusia. Dari waktu ke waktu tingkat
pemanfaatan air semakin bertambah. Meningkatnya pemanfaatan sumber
daya air ini bukan hanya disebabkan oleh tingginya kebutuhan akibat
pertumbuhan penduduk yang tinggi tapi juga oleh beragamnya jenis
pemanfaatan sumber daya air. Sementara, air yang tersedia di alam yang
secara potensial dapat dimanfaatkan manusia tetap tidak bertambah
jumlahnya.
Tantangan dalam penyediaan sumber daya dewasa ini adalah
bagaimana mencapai keberlanjutan ketersediaan sumber daya air baik dari
segi kuantitas maupun kualitas dengan memperhatikan pengelolaan yang
menjaga sumber daya tersebut dari pemanfaatannya yang merusak.
Sumber daya air merupakan karunia Tuhan Yang Maha Esa yang
memberikan manfaat untuk mewujudkan kesejahteraan bagi seluruh rakyat
Indonesia dalam segala bidang. Sejalan dengan Pasal 33 ayat (3) Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, undang-undang ini
menyatakan bahwa sumber daya air dikuasai oleh negara dan dipergunakan
untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat secara adil. Atas penguasaan
sumber daya air oleh negara dimaksud, negara menjamin hak setiap orang
untuk mendapatkan air bagi pemenuhan kebutuhan pokok sehari-hari dan
melakukan pengaturan hak atas air. Penguasaan negara atas sumber daya
air tersebut diselenggarakan oleh Pemerintah dan/atau pemerintah daerah
dengan tetap mengakui dan menghormati kesatuan-kesatuan masyarakat
hukum adat beserta hak-hak tradisionalnya, seperti hak ulayat masyarakat
hukum adat setempat dan hak-hak yang serupa dengan itu, sepanjang masih

1
Kerangka Acuan Kerja
Feasibility Study (FS) Penatagunaan Sumber Daya Air Kawasan
Industri Taiwan Park

hidup dan sesuai dengan perkembangan masyarakat dan prinsip Negara


Kesatuan Republik Indonesia.
Kebutuhan masyarakat terhadap air yang semakin meningkat
mendorong lebih menguatnya nilai ekonomi air dibanding nilai dan fungsi
sosialnya. Kondisi tersebut berpotensi menimbulkan konflik kepentingan
antarsektor, antarwilayah dan berbagai pihak yang terkait dengan sumber
daya air. Di sisi lain, pengelolaan sumber daya air yang lebih bersandar pada
nilai ekonomi akan cenderung lebih memihak kepada pemilik modal serta
dapat mengabaikan fungsi sosial sumber daya air.
Air sebagai sumber kehidupan masyarakat secara alami
keberadaannya bersifat dinamis mengalir ke tempat yang lebih rendah tanpa
mengenal batas wilayah administrasi. Keberadaan air mengikuti siklus
hidrologis yang erat hubungannya dengan kondisi cuaca pada suatu daerah
sehingga menyebabkan ketersediaan air tidak merata dalam setiap waktu dan
setiap wilayah. Sejalan dengan perkembangan jumlah penduduk dan
meningkatnya kegiatan masyarakat mengakibatkan perubahan fungsi
lingkungan yang berdampak negatif.
Menurut UU No.7 tahun 2004 tentang sumber daya air, pengelolaan
suber daya air (SDA) adalah upaya merencanakan, melaksanakan,
memantau dan mengevaluasi penyelenggaraan konservasi SDA,
penatagunaan SDA dan pengendalian daya rusak air. Langkah awal
pengelolaan SDA adalah menyusun pola pengelolaan SDA yang merupakan
kerangka dasar dalam merencanakan, melaksanakan, memantau dan
mengevaluasi kegiatan pengelolaan SDA. Penyusunan pola pengelolaan
SDA meliputi 3 (tiga) aspek pengelolaan, yaitu : (1) Konservasi sumber daya
air, (2) Penatagunaan sumber daya air, dan (3) Pengendalian daya rusak air.
Pola pengelolaan sumber daya air adalah kerangka dasar dalam
merencanakan, melaksanakan, memantau, dan mengevaluasi kegiatan
konservasi sumber daya air, penatagunaan sumber daya air,
danpengendalian daya rusak air. Penatagunaan sumber daya air adalah
upaya penatagunaan, penyediaan, penggunaan, pengembangan, dan
pengusahaan sumber daya air secara optimal agar berhasil guna dan

2
Kerangka Acuan Kerja
Feasibility Study (FS) Penatagunaan Sumber Daya Air Kawasan
Industri Taiwan Park

berdaya guna. Penatagunaan sumber daya air ditujukan untuk menetapkan


zona pemanfaatan sumber air dan peruntukan air pada sumber air.
Penetapan zona pemanfaatan sumber air merupakan salah satu acuan untuk
penyusunan atau perubahan rencana tata ruang wilayah dan rencana
pengelolaan sumber daya air pada wilayah sungai yang bersangkutan.
Saat ini perkembangan yang dialami kota Batam sebagai daerah
tujuan investasi industri, perdagangan, kegiatan alih kapal dan kegiatan
pariwisata yang kompetitif di Asia Pasifik menyebabkan laju pertumbuhan
penduduk meningkat drastis yang tentunya membutuhkan persediaan air
baku yang banyak pula. Disamping itu lajunya tingkat pembangunan di Kota
Batam sehingga tidak jarang berdampak pada permasalahan air limpasan
atau genangan yang dapat berakibat kepada banjir atau tidak terkendalinya
air limbah industri, komersial maupun domestik.
Untuk itu BP Batam terus melakukan kajian terhadap adanya potensi-
potensi atau penatagunaan sumber daya air yang ada di batam, dalam hal ini
khususnya adalah pada kawasan Industri Taiwan Park Batu Besar.

II. MAKSUD DAN TUJUAN


Maksud dari kegiatan Feasibility Study Penatagunaan Sumber Daya
Air ini adalah untuk mengetahui dan mewujudkan suatu potensi penataan dan
pengelolaan sumber daya air di Kota Batam khususnya Kawasan Industri
Taiwan Park Batu Besar sehingga dapat dimanfaatkan untuk kesejahteraan
masyarakat dengan memperhatikan kelestarian alam dan lingkungan serta
pembangunan berkelanjutan.
Tujuan dari penugasan untuk menetapkan kelayakan zona
pemanfaatan sumber air dan peruntukan air pada sumber air maupun sarana
pengendali kelestarian alam dan lingkungan sekitar.

III. SASARAN
Sasaran dari Feasibility Study Penatagunaan Sumber Daya Air ini
adalah tersedianya bahan acuan (salah satu) untuk penyusunan atau
perubahan rencana tata ruang wilayah dan rencana pengelolaan sumber

3
Kerangka Acuan Kerja
Feasibility Study (FS) Penatagunaan Sumber Daya Air Kawasan
Industri Taiwan Park

daya air pada wilayah genangan air Kawasan Industri Taiwan Park Batu
Besar.

IV. LOKASI KEGIATAN


Lokasi kegiatan ini berada di Kawasan Industri Taiwan Park Jl. Hang
Kesturi, Batu Besar Batam Provinsi Kepulauan Riau.

V. DASAR HUKUM
Dasar-dasar hukum dalam melaksanakan kegiatan ini adalah :
a. Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 2008 tentang Pengelolaan
Sumber Daya Air;
b. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2019 tentang Sumber Daya Air;
c. Undang-undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan
Pemukiman;
d. Undang-undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang;
e. Permen PU Nomor 12/PRT/M/2014 tentang Penyelenggaraan Sistem
Drainase Perkotaan;

4
Kerangka Acuan Kerja
Feasibility Study (FS) Penatagunaan Sumber Daya Air Kawasan
Industri Taiwan Park

VI. RUANG LINGKUP PEKERJAAN


Ruang lingkup pekerjaan Feasibility Study Penatagunaan Sumber
Daya Air Kawasan Industri Taiwan Park Batu Besar adalah :
a. Survey Pendahuluan
Untuk mengetahui kondisi dan permasalahan yang ada di daerah survei,
dalam rangka penyiapan pelaksanaan survei lapangan yang meliputi :
1. Menghubungi instansi-instansi terkait di daerah sehubungan dengan
program pembangunan sektoral/regional dan perencanaan
pengembangan wilayah di lokasi studi;
2. Inventarisasi kondisi fisik dan permasalahan di lokasi studi;
3. Penentuan referensi pengukuran dan batas lokasi survei.
b. Survei Topografi
Kegiatan survey topografi dilaksanakan dalam areal rencana lokasi
fasilitas bangunan serta rencana saluran pensuplai air.
Lingkup kegiatan survey topografi akan dilakukan meliputi:
1. Pemasangan Bench Mark (BM) baru;
2. Pengukuran poligon dan waterpass pada areal rencana
penatagunaan sumber daya air kawasan;
3. Pengolahan dan analisa data hasil pengukuran di lapangan;
4. Penggambaran hasil pengukuran tipikal DTA situasi detail, dalam
daerah DTA, yang disajikan dalam bentuk peta situasi dan daerah
DTA dengan beda kontur 1 m.
c. Analisis Data
Data-data yang telah dikumpulkan kemudian dianalisis, kemudian
dilakukan kajian-kajian untuk menilai kelayakan penatagunaan sumber
daya air di lokasi studi.
1. Melakukan kajian hidrologi, meteorologi dan klimatologi untuk
mendapatkan data temperatur, kelembaban, curah hujan, angin,
tekanan udara, radiasi matahri dan penguapan di suatu daerah
selama periode tertentu, serta mencari parameter hidrologi yaitu
besaran hujan dan debit air sebagai data masukan dalam perhitungan

5
Kerangka Acuan Kerja
Feasibility Study (FS) Penatagunaan Sumber Daya Air Kawasan
Industri Taiwan Park

luas DTA volume DTA, instalasi pengolahan air hingga sedimentasi;


2. Melakukan kajian kebutuhan dan ketersediaan air baku berdasarkan
jumlah dan pertumbuhan penduduk, serta kegiatan industri, komersial
dan domestik yang akan memanfaatkan air baku dari waduk;
3. Melakukan kajian kelayakan teknik atas rencana pembuatan instalasi
pengolahan air dan bangunan pendukungnya;
4. Melakukan kajian kelayakan teknik atas rencana pembuatan sarana
pra sarana pendukung pengendalian banjir dan dampak lingkungan;
5. Melakukan perhitungan kebutuhan biaya pembuatan tampungan air,
berikut kebutuhan operasional dan pemeliharaan tampungan dan
semua bangunan pendukungnya dan atau bangunan pengendali
banjir;
6. Menetapkan zona-zona pada lokasi genangan beserta sistem
penyediaan air baku, contohnya zona manfaat, zona dampak, zona
konstruksi dll;
d. Membuat laporan yang terkait dengan hasil studi ini yang disesuaikan
dengan tahapannya, yaitu:
a. Laporan pendahuluan; berisi metoda dan rencana pelaksanaan
pekerjaan;
b. Laporan antara yang berisi hasil analisa dan kajian kelayakan;
c. Membuat laporan final yang merupakan laporan rinci didiskusikan
dengan pemberi tugas, meliputi kajian teknis fungsi operasional.

VII. SUMBER PENDANAAN


Sumber pendanaan pekerjaan ini dibiayai dari BP Batam untuk Jasa
Feasibility Study (FS) Penatagunaan Sumber Daya Air Kawasan Industri
Taiwan Park Batu Besar sebesar Rp. 100.000.000,- (seratus juta rupiah).

VIII. NAMA DAN ORGANISASI PENGGUNA JASA


a. Nama Pekerjaan : Feasibility Study (FS) Penatagunaan Sumber Daya Air
Kawasan Industri Taiwan Park Batu Besar.

6
Kerangka Acuan Kerja
Feasibility Study (FS) Penatagunaan Sumber Daya Air Kawasan
Industri Taiwan Park

b. Satuan Kerja Pengguna Jasa : Badan Usaha Fasilitas dan Lingkungan


BP Batam.

IX. WAKTU PELAKSANAAN


Seluruh pekerjaan direncanakan harus selesai dalam waktu 1 (satu)
bulan sejak dikeluarkan Kontrak Pekerjaan.

X. KELUARAN
a. Tersedianya informasi menyeluruh mengenai riwayat/informasi
tampungan air dengan dilengkapi data-data sebagai berikut :
1. Data Hidrologi dan Hidrometri terkini;
2. Data Pengukuran situasi DTA dan Pemetaan Topografi meliputi :
- Luas Daerah Tangkapan Air (DTA)
- Tipikal Daerah Tangkapan Air (DTA)
- Volume Daerah Tangkapan Air (DTA)
b. Dokumen analisa kelayakan lingkungan dan kelayakan teknis;
c. Rekomendasi tindak lanjut yang diperlukan pada tahap desain dan
pembangunan sarana pra sarana penatagunaan sumber daya air
kawasan Industri Taiwan Park tersebut.

XI. PERSONIL
Untuk menyelasaikan pekerjaan ini diperlukan keterlibatan tenaga ahli
serta tenaga pendukung yang berpengalaman di bidang sumber daya air,
tenaga pendukung sebagai berikut :
a. Tenaga Ahli
1. Team Leader, Ahli Sumber Daya Air, Sarjana S1 Teknik
Sipil/Pengairan dengan pengalaman sekurang kurangnya 5 tahun;
2. Ahli Lingkungan, Sarjana S1 Teknik Lingkungan dengan pengalaman
sekurang kurangnya 3 tahun;
b. Tenaga Pendukung
1. Drafter (Juru Gambar) sebanyak 1 orang, yang berpengalaman
sekurang-kurang 3 tahun;

7
Kerangka Acuan Kerja
Feasibility Study (FS) Penatagunaan Sumber Daya Air Kawasan
Industri Taiwan Park

2. Surveyor sebanyak 1 orang, yang berpengalaman sekurang-kurang 3


tahun;
3. Tenaga Administrasi sebanyak 1 orang yang berpengalaman
sekurang-kurang 3 tahun;
4. Cost Estimator sebanyak 1 orang yang berpengalaman sekurang-
kurang 3 tahun.

XII. PELAPORAN
Jadwal pelaksanan pekerjaan ini akan dilaksanakan dalam waktu 1
(satu) bulan, dengan rincian kelengkapan laporan secara lengkap adalah :
a. Laporan Pendahuluan;
b. Laporan Antara;
c. Laporan Akhir.
- Data eksisting;
- Dokumen Analisa kelayakan teknis, lingkungan dan sosial
budaya;
- Dokumentasi

XIII. PENUTUP
1. Setelah Kerangka Acuan Kerja ( KAK ) ini diterima, maka calon dan/atau
pelaksana konsultan hendaknya memeriksa semua bahan masukan
yang diterima dan mencari bahan masukan lain yang dibutuhkan.
2. Berdasarkan bahan-bahan tersebut konsultan agar segera menyusun
program kerja untuk dibahas dengan Pengelola Kegiatan.

Batam, Februari 2020


Direktur. Badan Usaha Fasilitas
dan Lingkungan

Ir. Binsar Oktavidwin Tambunan

8
Kerangka Acuan Kerja
Feasibility Study (FS) Penatagunaan Sumber Daya Air Kawasan
Industri Taiwan Park

Anda mungkin juga menyukai