Roleplay Tak Halusinas1
Roleplay Tak Halusinas1
Pengorganisasian :
1. Nama klien peserta TAK
a. Pasien 1 (P1) : Intan Fallaha
b. Pasien 2 (P2) : Ni Kadek Galih
c. Pasien 3 (P3) : Ameliya Fitrianzah
d. Pasien 4 (P4) :
2. Leader (L) : Mya silvia bella
3. Co Leader (CL) : M. Angger
4. Fasilitator
a. Fasilitator 1 (F1) : Kartika Aviliana putri
b. Fasilitator 2 (F2) :
c. Fasilitator 3 (F3) :
d. Fasilitator 4 (F4) :
5. Observer :
6. Penulis scenario dan Perlengkapan :
Skenario :
“Suatu hari di Ruang Cendrawasih, RSJ X akan dilakukan Terapi Aktivitas Kelompok
pada klien dengan gangguan persepsi sensori: halusinasi penglihatan.” (posisi melingkar,
duduk di kursi masing-masing kecuali leader dalam posisi berdiri dan observer mengamati
dari luar)
L : “Selamat pagi semuanya, perkenalkan nama saya Astuti , bisa dipanggil dengan
suster Asti, disini saya akan bertugas sebagai pemimpin pada kegiatan kita hari ini. Sebelum
kita memulai kegiatan kita hari ini, saya ingin berkenalan terlebih dahulu dengan Bapak Ibu
suster Dhytha. Pada kesempatan kali ini saya bertugas sebagai wakil ketua pada kegiatan kita
hari ini.“
F1 : “Selamat pagi, perkenalkan nama saya Siti Rosita bisa dipanggil suster Siti. Saya
adalah fasilitator dari Nyonya Ira. Terima kasih.”
F2 : “Selamat pagi, perkenalkan nama saya Esther Theresa bisa dipanggil Suster Esther,
saya adalah fasilitator dari Nyonya Novi. Terima kasih.”
F3 : “Selamat pagi, perkenalkan nama saya Yurika Sukma Pratiwi bisa dipanggil
suster Yuri. Saya adalah fasilitator dari Nyonya Aditya. Terima kasih.”
P3 : “Saya Aditya Matinda biasa dipanggil Tya, Saya suka menyanyi.. la.la.laa.laaaa.”
P4 : (Dengan gaya cool dan sedikit ketus) “Perkenalkan nama saya Rossy Januar
Halim panggil saya Rossy.. hobi saya membaca .”
L :”Bapak/ibu sekalian tujuan kegiatan hari ini yaitu mengenal halusinasi. Dalam
kegiatan ini ada beberapa aturan yang harus kita taati bersama, yaitu jika ada yang ingin
meninggalkan kegiatan harus meminta izin kepada saya selaku leader. Kegiatan ini
berlangsung selama 45 menit, setiap peserta mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir.
Dapat dimengerti bapak/ibu?”
All :”Ya..sus”
P2 :”halusinasi itu klo akyuu gaya-gaya gitu di depan kameraa (sqambil bergaya sendiri
di depan semua )
P3 :”iiihhh.. bukan tau!!!!! halusinasi itu..kalo ada bayangan gitu bukan sus??
L :”baguuss,,hampir tepat jadi halusinasi itu adalah klo kita melihat sesuatu tapi orang
lain ga melihatnya seperti itulah halusinasi.” Coba nyonya Ira pernah ga ibu melihat sesuatu
yang orang lain tidak bisa melihat?”
P1 :”ooh pernah sus, saya pernah liat anak kecil lagi duduk halaman belakang rumah,
terus saya bilang ke dia kenapa duduk disana sendirian. Terus ada teteh saya dibelakang, dia
nanya ‘ibu, nuju nyarios sareng saha?’ terus saya jawab ‘ eta teh, aya budak leutik
calik diditu..terus teteh saya bilang ‘aduh eneng da teu aya budak leutik calik diditu’.
Besoknya saya ngelihat lagi sus.. ada anak itu lagi mojok di ruang tamu, tapi kata suami saya
ga ada orang disana. Udah berapa kali saya melihat anak kecil itu sampai saya berkenalan,
ngobrol-ngobrol gituu..tapi ga tahu kenapa, suami saya langsung membawa saya kesini”
P1 :”saya suka sama anak kecil itu, sus.. anak itu lucu, saya kan udah lama mau punya
anak lucu kayak anak itu.” Tapi semua orang dirumah saya pada merasa aneh dan ga suka
gitu.
L :”oh begitu.. Coba sekarang kita dengarkan cerita dari pak Rossy ?”
F4 : “Tidak apa-apa Pak. Ceritakan saja. Kita semua yang ada disini tidak akan
menceritakan cerita bapak kepada orang lain.”
F4 : “Iya pak, percaya sama kita rahasia bapak terjamin kerahasiannya. Benar kan ya
Bapak Ibu sekalian?”
Sp : “iyaa…Benar”
P4 : “Jadi gini, waktu saya lagi sendirian di kantor, waktu saya lembur, saya melihat ada
seorang teman yang sangat baik, dia mau membantu saya menyelesaikan pekerjaan saya.”
(menundukkan muka)
P4 : ”orangnya seumuran saya, dia dengan setia membantu pekerjaan saya, disaat semua
orang sudah pada pulang, dia selalu menemani saya, sehingga saya tidak merasa
sendirian.” Tapi,lama kelamaan saya merasa takut sendiri.
L : ”kalau boleh tau, apa yang menyebabkan bapak menjadi takut?”
P4 : “Dia awalnya setia menemani saya bekerja..tapi lama kelamaan..dia menuntun saya
keluar gedung, dan seolah-olah mengajak saya untuk terjun dari atas gedung. Sehingga ada
satpam yang melihat saya dalam keadaan ketakutan dan gelisah. Sehingga keluarga saya juga
membawa saya kemari.
P4 : ”Awalnya pas lagi dikantor sewaktu saya lembur, sus. Saya pusing banyak banget
kerjaan di kantor sampai-sampai istri marah-marah ke saya katanya saya gak memperhatikan
keluarga.” (terlihat gelisah, duduk tertunduk diam). Tapi sampai sekarang, orang itu terus
ngikutin Saya. Tuh dia ada di samping suster Ketty.”
F4 : “Di samping saya? (menoleh ke belakang). Saya tidak melihat ada siapa-siapa di
samping saya. Suster Asti, apa Anda melihat ada seseorang di samping saya?”
L : ”Baiklah. Bapak Rossi tenang ya… Tidak usah takut. Tidak ada yang melihat
seseorang di samping suster Ketty seperti yang Pak Rossi ceritakan. Sekarang kita dengarkan
cerita dari ibu Tya. Silakan Bu Tya.”
P3 : ”Ooo...yang bisa melihat cowok ganteng banget, sus. Bilangnya sih dia suami saya.
Kalau kemana-mana ngikutin saya terus, sus. Saya sih percaya aja abis ganteng banget, sus.
P3 :”Gak, sus. Dia Cuma senyum aja. Saya tanya apa senyum terus.”
P3 :”kaget awalnya, ini cowok darimana. Tapi akhirnya seneng juga ada yang nemenin.”
P2 :”hmmm…bayangan? Saya ga liat bayangan, Sus. Tapi saya suka melihat ada seorang
cewek seumuran saya,udah kayak sahabat saya sendiri.”
P2 :”itu sus… dia berdiri di belakang suster. Sedang senyum melihat kita semua disini”.
ALL :”(melihat ke arah belakang suster kepala)” mana? Mana? Kok saya ga liat…
(ekspresi pasien masing-masing dan fasilitator menenangkan pasien nya)
P2 : “iihh,, itu ada.. ituuu.. mata kalian dimana sih, kok ga bisa liat sahabat aku yang
cantik itu…”
F2 : “Bu Qyza tenang yaa.. (menenangkan pasien). Coba ibu jelaskan kembali seperti apa
orang yang ibu lihat?”
P2 : “itu sus, dia temen aku dari sebelum aku masuk kesini, dia pake baju merah,
rambutnya panjang, dan selalu senyum sama aku…”
F2 : “Ibu Qyza, saya tidak melihat orang atau siapapun seperti yang ibu ceritakan.
Begitupun rekan-rekan yang lainnya.”
L : “Oke, baiklah.. semua harap tenang ya.. ”Ternyata pengalaman bapak/ibu sangat
menarik dan dari sana kita dapat mengambil pelajaran. Terima kasih untuk bapak/ibu yang
sudah menceritakan pengalamannya. Tepuk tangan untuk kita semuanya. Dengan demikian
dapat kita simpulkan bahwa para peserta mengalami halusinasi penglihatan, dimana
halusinasi itu ada yang melihat anak kecil dan melihat laki-laki, bahkan ada yang menyuruh
melukai diri sendiri. Dan halusinasi terjadi pada saat klien sedang berada di
rumah, kantor, pada saat sendirian. Sebagian besar dari peserta merasa takut, senang, kaget,
bingung, dan gelisah. Ya bapak/ibu apakah sejauh ini ada yang ingin ditanyakan?”
All :”tidaaak..”
L :”ya alhamdulillah kegiatan hari ini sudah selesai, mari kita tepuk tangan untuk
semua. Bapak/ibun sudah tau halusinasi itu apa, jadi seandainya hal itu terjadi lagi harap
bapak/ibu melapor kepada suster yang sedang bertugas. Minggu depan kita akan mengadakan
kegiatan seperti ini lagi namun dengan tema yang berbeda. Apakah bapak/ibu bersedia
mengikuti kegiatan selanjutnya?
L :”iya jadi minggu depan itu temanya tentang cara mengontrol halusinasi, jam 10.00 di
tempat ini. Dan sekian kegiatan hari ini, mohon maaf bila ada kesalahan. Terima kasih atas
partisipasi bapak/ibu. Assalamu’alaikum Wr.Wb.