Rangkuman GEOMORFOLOGI
Rangkuman GEOMORFOLOGI
Rangkuman GEOMORFOLOGI
GEOMORFOLOGI
EBOOK|ILMU BENTANG ALAM
Geomorfologi
Studi tentang bentuklahan, khususnya mengenai sifat (nature), cara terbentuknya (origin), proses-proses
dan perkembangan serta komposisi materialnya
Bentuklahan (Landform)
Bagian dari permukaan bumi yang mempunyai karakteristik bentuk yang khas, sebagai akibat pengaruh yang
kuat dari bekerjanya proses-proses geomorfik dan struktur kerak bumi terhadap material batuan dalam
periode tertentu.
Proses-proses Geomorfik
Eksogen
Proses-proses Geomorfik
Endogen
Diastrofisme : Deformasi skala besar pada kulit bumi yang menghasilkan daratan, cekungan
laut, dan deretan pegunungan.
Volkanisme : Aktivitas gunungapi, keluarnya material gunung api berupa gas, fluida, lava,
dan piroklastik (debu, bom, breksi volkanik)
Ekstraterestrial
Gambar 1.1
Stadia geomorfik
Stadia Muda
Stadia Dewasa
Stadia Tua
Stadia Muda
Stadia Dewasa
Stadia tua
Struktural
Pengertian:
1. Struktur geologi yang dihasilkan dalam cakupan ukuran ke arah vertikal (beda tinggi) maupun
lateral, relatif mempunyai intensitas yang kuat.
2. Bebatuan yang mengalami diastrofisme mempunyai kondisi utuh, atau mengikuti asas
horizontalitas untuk batuan sedimen.
3. Kalau bebatuan yang mengalami diastrofisme batuan sedimen, yang terbaik hasilnya adalah pada
batuan yang bervariasi resistensinya
Klasifikasi :
6. Morfologi kekar
UMAR AL A,MIR
7. Morfologi patahan/sesar
Volkanik
Pengertian :
2. Depresi volkanik
3. Dataran volkanik
Fluvial
Pengertian :
Morfogenesa (atau yang disebut juga bentang alam) fluvial adalah tingkatan tertinggi dari satuan
geomorfologi, pembentukannya erat dengan proses fluvial.
Morfogenesa ini berupa area lahan rendah (low land area) dengan ketinggian relatif yang tidak
jauh berbeda dengan sungainya
Proses Fluvial :
1. Erosi
2. Transportasi
Kars
Pengertian :
Kars adalah suatu kawasan yang mempunyai bentukan morfologi dan pola penyaluran yang khas
akibat adanya proses pelarutan batuan oleh air.
1. Litologi
2. Struktur Geologi
4. Iklim
5. Vegetasi
KARS MINOR:
1. lapies
2. flowstone
3. stalagtit, dll
4. KARS MAYOR
5. Eksokars
6. - kerucut kars
7. - depresi
8. > sinkhole
9. > doline
Pantai
Pengertian :
Secara genetik, wilayah pantai (coastal area) merupakan bentanglahan yang dimulai garis batas
wilayah laut (sea) yang ditandai oleh terbentuknya zona pecah gelombang (breakers zone) ke arah
darat hingga pada suatu bentanglahan yang secara genetik pembentukannya masih dipengaruhi oleh
aktivitas marin, seperti dataran aluvial kepesisiran (coastal alluvial plain) (dirumuskan dari konsep
CERC, 1984; Pethick, 1984; Sunarto, 2000; Gunawan, dkk., 2005).
Berdasarkan atas 3 (tiga) aspek utama, yaitu: morfologi pantai, material penyusun, dan proses
utama (genesis) yang mempengaruhi pembentukan pantai maka pantai diklasifikasikan menjadi :
1. Pantai primer
UMAR AL A,MIR
2. Pantai sekunder
Eolian
Pengertian :
Pembentukan morfogenesa eolian diageni oleh angin. Morfogenesa ini dijumpai pada bagian
permukaan bumi yang terbatas
Klasifikasi morfologi :
1. Hasil deflasi
2. Hasil abrasi
3. Hasil deposisi
UMAR AL A,MIR
DENUDASI
Denudasi : jumlah keseluruhan hasil proses pengurangan permukaan lahan. Dapat berupa
pelapukan, gerakan tanah, dan erosi.
Proses denudasional :
KADAR DENUDASI
3. Pembukaan hutan
Bentang alam volkanik adalah bentang alam yang pembentukannya dikontrol oleh proses
keluarnya magma dari dalam bumi
Gunungapi
Menurut MacDonald (1972), gunungapi adalah tempat atau lubang keluarnya bahan pijar atau
gas yang berasal dari dalam bumi ke permukaan bumi.
Matahelemual (1982, pada Azwar, dkk, 1987) mengartikan gunungapi sebagai bentuk timbulan
kumpulan bahan bahan letusan di muka bumi yang berasal dari magma yang tersebar secara mandiri,
berkelompok atau berantai. Sementara itu Montgomery (1989, pada Azwar, dkk, 1987), menyatakan
bahwa gunung api adalah tempat keluarnya magma, abu dan gas hasil erupsi atau struktur yang
dibentuk disekitar pusat lubang volkan karena aktivitas erupsi.
Escher (1952, pada Azwar, dkk, 1987) membuat suatu klasifikasi letusan gunungapi berdasarkan
tekanan gas, derajat kecairan magma dan kedalaman wadah magma itu sendiri.