TABLE OF CONTENTS
VULKANIK FLUVIAL
STRUKTURAL KARST
VULKANIK
VULKANIK
Geologi Fisik Vulkanisme 1
PROSES VULKANISME
GUNUNG API
Pengertian gunungapi menurut beberapa ahli :
1. Gunungapi adalah tempat atau lubang keluarnya bahan pijar atau gas yang berasal dari dalam bumi ke
permukaan bumi (Macdonald, 1972).
2. Gunungapi merupakan bentuk timbulan kumpulan bahan letusan di muka bumi yang berasal dari
magma yang tersebar secara mandiri, berkelompok atau berantai (Matahelemual, 1982).
3. Gunungapi adalah tempat keluarnya magma, abu dan hasil erupsi yang dibentuk di sekitar pusat
lubang vulkan karena aktivitas erupsi (Montogomery, 1989).
Geologi Fisik Vulkanisme 1
Berdasarkan sifat erupsi dan bahan yang dikeluarkan, ada tiga macam bentuk
gunungapi, yaitu :
1. Gunungapi Perisai
Gunungapi ini terjadi karena magma yang keluar
sangat encer. Magma yang encer ini akan mengalir ke
segala arah sehingga membentuk lereng sangat
landai. Ini berarti gunung ini menjulang tetapi
melebar. Contohnya adalah
Gunung Maona Loa dan Maona Kea di Kepulauan
Hawaii.
Geologi Fisik Vulkanisme 1
2. Gunungapi Maar
Gunung api ini terjadi akibat adanya letusan eksplosif.
Bahan yang dikeluarkan relatif sedikit, karena sumber
magmanya sangat dangkal dan sempit. Gunung api ini
biasanya tidak tinggi dan terdiri dari timbunan bahan
padat (efflata). Dibekas kawasannya seperti sebuah
cekungan yang kadang-kadang terisi air dan tidak
mustahil menjadi sebuah danau. Misalnya Danau Klakah
di Lamongan atau Danau Eifel di Prancis.
Geologi Fisik Vulkanisme 1
3. Gunungapi Strato
Kubah Vulkanik
Geologi Fisik Vulkanisme 1
Kubah vulkanik merupakan morfologi gunung api yang mempunyai bentuk cembung ke atas. Morfologi ini dibedakan
atas dasar asal kejadiannya menjadi:
• Kerucut Semburan dan Kerucut Perisai
Morfologi ini terbentuk oleh erupsi lava yang bersifat encer basaltis. Sedangkan lava yang bersifat granitis
menghasilkan morfologi kubah sumbat (plug dome).
• Kerucut parasit (parasitic cone)
Morfologi ini terbentuk sebagai hasil erupsi gunung api yang berada pada lereng gunung api yang lebih besar.
Depresi Vulkanik
Depresi vulkanik adalah morfologi bagian vulkanik yang secara umum berupa cekungan.
Berdasarkan material pengisinya, depresi vulkanik dibedakan menjadi:
• Danau vulkanik, yaitu depresi vulkanik yang terisi oleh air sehingga membentuk danau
• Kawah, yaitu depresi vulkanik yang terbentuk oleh letusan dengan diameter maksimum 1,5 km
dan tidak terisi oleh apapun selain material hasil letusan.
• Kaldera, yaitu depresi vulkanik terbentuknya belum tentu oleh letusan, tetapi didahului oleh
amblesan pada kompleks volkan dengan ukuran lebih dari 1,5 km. Pada kaldera ini sering
muncul gunung api baru.
Geologi Fisik Vulkanisme 1
Dataran Vulkanik
Vulkan Semu
Vulkan semu adalah morfologi mirip kerucut gunung api, bahan
pembentuknya berasal dari vulkan yang berdekatan. Dapat pula terbentuk oleh
erosi lanjut terhadap suatu vulkan yang sudah lama tidak menunjukkan
kegiatannya (mati/dominan). Contoh morfologi vulkan semi ini adalah gunung
gendol di daerah Muntilan, Jawa Tengah pada dataran kaki vulkan gunungapi
Merapi.
Geologi Fisik Vulkanisme 1
PROSES FLUVIATIL
Bentang alam fluvial merupakan satuan geomorfologi yang erat hubungan-nya dengan
proses fluviatil. Proses fluviatil adalah semua proses yang terjadi di alam baik fisika,
maupun kimia.
Proses fluviatil dapat dibagi menjadi 3 macam yaitu:
a. Erosi oleh sungai adalah pelepasan secara progresif material dasar dan tebing sungai. Erosi
sungai dapat berbentuk :
• Hidraulic action
• Korasi/abrasi
• Korosi
Geologi Fisik Fluvial 2
b. Transportasi oleh sungai disebabkan oleh adanya kekuatan aliran sungai yang sering dikenal dengan istilah
kompetensi sungai (stream competency), yaitu kecepatan aliran tertentu yang mampu mengangkut sedimen dengan
diameter tertentu. Pada debit sungai, material sedimen, dan kecepatan aliran. ada tiga bentuk/macam sedimen yang
terangkut ,yaitu :
• Muatan terlarut (dissolved load)
• Muatan tersuspensi (suspended load)
• Muatan dasar (bed load)
c. Deposisi/sedimentasi adalah akumulasi secara progresif material sungai yang terangkut pada dasar sungai
maupun dataran banjir atau tubuh perairan dimana
sungai terhenti.
Ketiga proses sungai diatas tidak dapat terpisahkan satu sama lain sehingga dikenal dengan istilah
“Three Phases of Single Activity”.
Geologi Fisik Fluvial 2
PROSES SEDIMENTASI
Sedimentasi adalah proses mengendapnya material hasil erosi di suatu tempat
tertentu. Pengendapan material dapat diakibatkan oleh air, angin, es atau gletser pada
suatu cekungan yang kemudian membentuk jenis batuan baru yang dinamakan batuan
sedimen.
Proses sedimentasi merupakan proses panjang yang dipengaruhi oleh kekuatan alam,
seperti aliran sungai, hembusan angin, pencairan es dan gletser, serta faktor-faktor
penyebab lain yang telah disebutkan diatas.
Geologi Fisik Fluvial 2
POLA PENYALURAN
APLIKASI
Bentuk lahan struktural terbentuk karena terdapat tenaga endogen yang disebut
proses tektonik atau diatropisme. Proses ini meliputi pengangkatan, penurunan dan
perlipatan kerak bumi sehingga terbentuk struktur geologi yaitu lipatan dan
patahan. Selain itu, terdapat pula struktur horizontal yang lazimnya merupakan
stuktur asli sebelum mengalami perubahan.
Geologi Fisik Struktural 3
Untuk mengidentifikasi bentang alam struktural perlu didasari oleh beberapa prinnsip berikut:
• Resitensi (Perbedaan daya tahan) lapisan batuan terhadap tenaga pengikisan sangat berpengaruh terhadap
perbedaan relief. Lapisan batuan yang resisten akan menghasilkan relief positif (meninjol), lapisan yang tidak
resisten (mudah terkikis) akan menghasilkan relief-relief negatif (cekung/lembah)
• Permeabilitas (kelolosan air) dari batuan penyusun yang berbeda antar lapisan batuan mengakibatkan perbedaan
kepadatan alur pengatusan. Lapisan yang kedap (tidak tembus air) akan menghasilkan relief dengan alur-alur
pengatusan yang dapat, sedangkan batuan yang sarang (porous) alur pengatusannya jarang.
• Pada umumnya, pola aliran pada bentuk lahan struktural sangat terkontrol oleh struktur.
Geologi Fisik Struktural 3
STRUKTUR STRUKTUR
MENDATAR MIRING
STRUKTUR STRUKTUR
LIPATAN PATAHAN
Geologi Fisik Struktural 3
STRUKTUR MENDATAR
Menurut ketinggiannya (elevasi) dataran dapat dibagi menjadi 2 yaitu:
• Dataran rendah adalah dataran yang memiliki elevasi antara 0-500 kaki dari muka air laut
• Dataran Tinggi (plateau) adalah dataran yang menempati elevasi lebih dari 500 kaki di atas muka air laut.
Pola penyaluran yang berkembang pada daerah yang berstruktur mendatar ini adalah dendritik. Hal ini terjadi
karena oleh adanya keseragaman resistensi batuan yang ada di permukaan.
Geologi Fisik Struktural 3
Geologi Fisik Struktural 3
• Plateaus, yaitu daerah dataran tinggi relatif datar terbentuk di daerah lapisan batuan horizontal.
Dataran tinggi terbelah oleh sungai dan terbentuklah bentang alam khas.
• Mesa, yaitu daerah yang umumnya datar, dibatasi oleh tebing yang agak lebih lebar (biasanya)
daripada tingginya.
• Butte, yaitu bentuk lahan yang lebih kecil dan datar yang diisolasi oleh erosi. Mereka kurang
lebih selebar tingginya.
• Monument (atau menara), yaitu fitur ramping yang jauh lebih tinggi daripada lebarnya.
Geologi Fisik Struktural 3
STRUKTUR MIRING
Hampir semua lapisan endapan dalam posisi yang mendatar. Sedimen yang mempunyai kemiringan asal
diendapkan pada dasar pengendapan yang sudah miring, seperti pada lereng gunung api dan di sekitar terumbu
karang. Kemiringan lapisan sedimen yang demikian disebut kemiringan adal degan sudut maksimum 35 derajat
(Tjia, 1987).
Berdasarkan besar sudut kemiringan dari kedua lerengnya, bentang alam ini dapat dibedakan menjadi 2 yaitu :
• Cuesta, sudut kemiringan antara kedua sisi lerengnya tidak simetri dengan sudut lereng yang searah perlapisan
batuan kurang dari 30 derajat (Tjia, 1987). Cuesta memiliki kelerangan scarp slope yang lebih curam
sedangkan dip slopenya relatif landai pada arah sebaliknya sehingga terlihat tidak simetri.
• Hogback, sudut antara kedua sisinya relatif sama, dengan sudut lereng yang searah perlapisan batuan kebih dari
30derajat (Tjia, 1987). Hogback memiliki kelerengan scarp slope dan dip slope yang hampir sama sehingga
terlihat simetri
Geologi Fisik Struktural 3
Geologi Fisik Struktural 3
STRUKTUR LIPATAN
Lipatan terjadi karena adanya lapisan kulit bumi yang mengalami gaya kompresi (gaya tekan). Pada suatu lipatan
yang sederhana, bagian punggungan disebut dengan antiklin, sedangkan bagian lembah disebut dengan sinklin.
Unsur-unsur yang terdapat pada struktur ini dapat diketahui dengan menafsirkan kedudukan lapisan batuannya.
Kedudukan lapisan batuan (dalam hal ini arah kemiringan lapisan batuan), pada peta topografi akan berlawanan
arah dengan bagian garis kontur yang rapat (fore slope), dimana garis kontur yang rapat tersebut menunjukkan
adanya gawir-gawir yang terjal dan yang memotong landai dari topografinya (biasanya diperlihatkan dengan
punggungan yang landai/back slope).
Morfologi struktur lipatan terbagi secara umum menjadi tiga yaitu: Struktur antiklin siklin, Strktur antiklin siklin
menunjam, dan lipatan tertutup
Geologi Fisik Struktural 3
B
Ilustrasi contoh pola kontur pada pegunungan lipatan antiklin
(A) dan Lembah siklin B
Geologi Fisik Struktural 3
CEKUNGAN
Memiliki ciri ciri kenampakan alam yaitu :
• Kedudukan lapisan miring ke dalam (back slope ke arah dalam).
• Mempunyai pola kontur tertutup.
• Pada stadia muda pola penyaluran annular
Geologi Fisik Struktural 3
Geologi Fisik Struktural 3
STRUKTUR PATAHAN
Patahan (sesar) terjadi akibat adanya gaya tekan yang bekerja pada kulit bumi, sehingga mengakibatkan adanya pergeseran
letak kedudukan lapisan batuan. Ada 3 jenis sesar (berdasarkan arah gerak relatifnya) yaitu sesar geser, sesar naik dan sesar
turun.
ciri ciri kenampakan bentang alam struktur patahan :
• Beda tinggi yang relatif menyolok pada daerah yang sempit.
• Mempunyai resistensi terhadap erosi yang sangat berbeda pada posisi/elevasi yang hampis sama
• Adanya kenampakan dataran/depresi yang sempit memanjang.
• Dijumpai sistem gawir yang lurus (pola kontur yang panjang lurus dan rapat).
• Adanya batas yang curam antara perbukitan/pegunungan dengan dataran yang rendah.
• Adanya kelurusan sungai melalui zona patahan dan membelok dengan tiba-tiba dan menyimpang dari arah umum.
• Sering dijumpai (kelurusan) mata air pada bagian yang naik/terangkat
• Pola penyaluran yang umum dijumpai berupa recangular, trellis dan contorted, serta modifikasi dari ketiganya.
• Adanya jajaran triangular pada gawir yang lurus
Geologi Fisik Struktural 3
Hasil dari sesar turun berupsa morfologi horst dan graben. Sedangkan untuk sesar naik
menghasilkan morfologi pegunungan
KARST
KARST
Geologi Fisik Karst 4
Bentang alam karst adalah bentuk topografi yang terutama terbentuk dari pelarutan
batuan seperti batu kapur, dolomit, dan gipsum. Ini ditandai dengan fitur-fitur
seperti gua, sinkhole, dan bukit-bukit kapur
Geologi Fisik Karst 4
KONSTRUKSIONAL RESIDU
Geologi Fisik Karst 4
Karst Minor
• Karst Lapies: Bentuk permukaan tidak rata pada bebatuan karbonat,
terbentuk akibat pelarutan bebatuan dengan unsur lain.
• Karst Split: Celah pelarutan yang terbentuk di permukaan, sering
disebut pengembangan karst runnel.
• Parit Karst: Alur memanjang pada permukaan yang membentuk parit,
akibat pelarutan bebatuan karbonat.
• Fitokarst: Permukaan berlekuk-lekuk dengan lubang yang saling
berhubungan, dipengaruhi oleh aktivitas biologis seperti algae.
• Karst Speleothem: Ditemukan di dalam gua, memiliki endapan warna
putih yang mirip tetesan air, terbentuk dari presipitasi kalsium karbonat.
Geologi Fisik Karst 4
Karst Mayor