Anda di halaman 1dari 4

BAB III

KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN IBU HAMIL


DENGAN ANEMIA

1. Pengkajian

1) Aktivitas/Istirahat
 Keletihan, kelemahan, malaise umum.
 Kehilangan produktifitas, penurunan semangat untuk bekerja
 Toleransi terhadap latihan rendah.
 Kebutuhan untuk istirahat dan tidur lebih banyak

2) Sirkulasi
 Riwayat kehilangan darah kronis,
 Palpitasi.
 CRT lebih dari dua detik

3) Integritas Ego
 Cemas, gelisah, ketakutan

4) Eliminasi
 Konstipasi.
 Sering kencing.

5) Makanan / cairan
 Nafsu makan menurun
 Mual/ muntah

6) Neurosensori
 Sakit Kepala
 Tinnitus
 Vertigo
 Keseimbangan buruk
 Ketidak mampuan berkosentrasi
 Insomia
 Penurunan penglihatan
 Kelemahan

7) Nyeri / kenyamanan
 Lokasi nyeri terutama di daerah abdomen dan kepala.

8) Pernapasan
 Napas pendek pada saat istirahat maupun aktifita

9) Seksualitas
 Dapat terjadi pendarahan pervagina
 Pendarahan akut.sebelumnya
 Tinggi fundus tidak sesuai dengan umurnya.

2. Diagnosa Keperawatan

Diagnosa keperawatan yang muncul pada pasien dengan anemia meliputi


1) Intoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara suplai oksigen
(pengiriman) dan kebutuhan.
2) Risiko tinggi terhadap infeksi berhubungan dengan tidak adekuatnya pertahanan sekunder
(penurunan hemoglobin leucopenia, atau penurunan granulosit (respons inflamasi tertekan).
3) Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan kegagalan untuk
mencerna atau ketidak mampuan mencerna makanan /absorpsi nutrient yang diperlukan untuk
pembentukan sel darah merah.
4) Perubahan perfusi jaringan berhubungan dengan penurunan komponen seluler yang diperlukan
untuk pengiriman oksigen/nutrient ke sel.
5) Kurang pengetahuan sehubungan dengan kurang terpajan/mengingat ; salah interpretasi
informasi ; tidak mengenal sumber informasi.

3. Intervensi Keperawatan

Intervensi dan implementasi keperawatan pasien dengan anemia adalah :

1) Intoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara suplai oksigen


(pengiriman) dan kebutuhan.
 Tujuan : dapat mempertahankan/meningkatkan ambulasi/aktivitas.
 Kriteria hasil : melaporkan peningkatan toleransi aktivitas (termasuk aktivitas sehari-hari)
menunjukkan penurunan tanda intolerasi fisiologis, misalnya nadi, pernapasan, dan tekanan
darah masih dalam rentang normal.
 Intervensi :
a) Kaji kemampuan ADL pasien.
Rasional : mempengaruhi pilihan intervensi/bantuan. keseimbangan, gaya jalan dan
kelemahan otot.
b) Kaji kehilangan atau gangguan
Rasional : menunjukkan perubahan neurology karena defisiensi vitamin B12 mempengaruhi
keamanan pasien/risiko cedera.
c) Observasi tanda-tanda vital sebelum dan
Rasional : manifestasi kardiopulmonal dari upaya jantung dan paru untuk membawa jumlah
oksigen adekuat ke jaringan.
d) Berikan lingkungan tenang, batasi
Rasional : meningkatkan istirahat untuk menurunkan kebutuhan oksigen tubuh dan
menurunkan regangan jantung dan paru.
2) Risiko tinggi terhadap infeksi berhubungan dengan tidak adekuatnya pertahanan
sekunder (penurunan hemoglobin leucopenia, atau penurunan granulosit (respons
inflamasi tertekan).
 Tujuan : Infeksi tidak terjadi.
 Kriteria hasil : mengidentifikasi perilaku untuk mencegah/menurunkan risiko infeksi dan
meningkatkan penyembuhan luka, bebas drainase purulen atau eritema, dan demam.
 Intervensi :
a) Tingkatkan cuci tangan yang baik ; oleh
Rasional : mencegah kontaminasi silang/kolonisasi bacterial
b) Berikan perawatan kulit
Rasional : menurunkan risiko kerusakan kulit/jaringan dan infeksi.
c) Pantau/batasi pengunjung. Berikan isolasi bila memungkinkan
Rasional : membatasi pemajanan pada bakteri/infeksi
d) Pantau suhu tubuh. Catat adanya menggigil dan takikardia dengan atau tanpa demam.
Rasional : adanya proses inflamasi/infeksi membutuhkan evaluasi/pengobatan. sistemik
(kolaborasi).
e) Berikan antiseptic topical ; antibiotic
Rasional : mungkin digunakan secara propilaktik untuk menurunkan kolonisasi atau untuk
pengobatan proses infeksi local.

3) Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan kegagalan untuk
mencerna atau ketidak mampuan mencerna makanan /absorpsi nutrient yang
diperlukan untuk pembentukan sel darah merah.
 Tujuan : kebutuhan nutrisi terpenuhi
 Kriteria hasil : menunujukkan peningkatan/mempertahankan berat badan dengan nilai
laboratorium normal. tidak mengalami tanda mal nutrisi. Menununjukkan perilaku, perubahan
pola hidup untuk meningkatkan dan atau mempertahankan berat badan yang sesuai.
 Intervensi
a) Kaji riwayat nutrisi, termasuk makan yang disukai.
Rasional : mengidentifikasi defisiensi, memudahkan intervensi pasien.
b) Observasi dan catat masukkan makanan
Rasional : mengawasi masukkan kalori atau kualitas kekurangan konsumsi makanan.
c) Timbang berat badan setiap hari.
Rasional : mengawasi penurunan berat badan atau efektivitas intervensi nutrisi.

4) Perubahan perfusi jaringan berhubungan dengan penurunan komponen seluler yang


diperlukan untuk pengiriman oksigen/nutrient ke sel.
 Tujuan : peningkatan perfusi jaringan
 Kriteria hasil : – menunjukkan perfusi adekuat, misalnya tanda vital stabil.
 Intervensi
a) Tanda vital kaji pengisian kapiler, warna kulit/membrane mukosa, dasar kuku.
Rasional : memberikan informasi tentang derajat/keadekuatan perfusi jaringan dan membantu
menetukan kebutuhan intervensi.
b) Tinggikan kepala tempat tidur sesuai
Rasional : meningkatkan ekspansi paru dan memaksimalkan oksigenasi
c) Awasi upaya pernapasan ; auskultasi bunyi napas perhatikan bunyi adventisius.
Rasional : dispnea, gemericik menununjukkan gangguan jantung karena regangan jantung
lama/peningkatan kompensasi curah jantung.

5) Kurang pengetahuan sehubungan dengan kurang terpajan/mengingat ; salah


interpretasi informasi ; tidak mengenal sumber informasi.
 Tujuan : pasien mengerti dan memahami tentang penyakit, prosedur diagnostic dan rencana
pengobatan.
 Kriteria hasil : pasien menyatakan pemahamannya proses penyakit dan penatalaksanaan
penyakit. mengidentifikasi factor penyebab. Melakukan tiindakan yang perlu/perubahan pola
hidup.
 Intervensi
a) Berikan informasi tentang anemia
Rasional : memberikan dasar pengetahuan sehingga pasien dapat membuat pilihan yang tepat.
Menurunkan ansietas dan dapat meningkatkan kerjasama dalam program terapi
b) Tinjau tujuan dan persiapan untuk pemeriksaan diagnostic
Rasional : ansietas/ketakutan tentang ketidaktahuan meningkatkan stress, selanjutnya
meningkatkan beban jantung. Pengetahuan menurunkan ansietas penyakitnya.
c) Kaji tingkat pengetahuan klien dan keluarga tentang penyakitnya dan kondisinya sekarang.
Rasional : megetahui seberapa jauh pengalaman dan pengetahuan klien dan keluarga tentang
penyakitnya.
d) Berikan penjelasan pada klien tentang memperhatikan diet makanan nya.
Rasional : dengan mengetahui penyakit dan kondisinya sekarang, klien dan keluarganya akan
merasa tenang dan mengurangi rasa cemas.

Anda mungkin juga menyukai