TUJUAN UMUM
Secara umum penulisan makalah ini bertujuan
untuk mengetahui secara garis besar tentang pasien
ITP secara menyeluruh
TUJUAN KHUSUS
Mengetahui pengertian ITP
Mengetahui etologi, patofisilogi, dan manifestasi klinis
Mengetahui penatalaksanaan dari penyakit ITP
Mengetahui Konsep keperawatan
TINJAUAN PUSTAKA
PENGERTIAN ITP
ITP adalah singkatan dari Idiopathic
Thrombocytopenic Purpura. Idiophatic berarti tidak
diketahui penyebabnya. Thrombocytopenic berarti
darah yang tidak cukup memiliki keping darah
(trombosit). Purpura berarti seseorang memiliki
luka memar yang banyak (berlebihan).
ETIOLOGI
Penyebab dari ITP tidak diketahui secara pasti.
Mekanisme yang terjadi melalui pembentukan
antibody yang menyerang sel trombosit, sehingga
sel trombosit mati. (Imran, 2008).
EPIDEMIOLOGI
Akut ITP sering terjadi pada anak-anak, biasanya
anak-anak dengan usia 2-4 tahun. Sedangkan kronik
ITP sering terjadi pada dewasa, sebagian besar
dialami oleh wanita muda, tetapi dapat terjadi pada
siapa saja
PATOFISIOLOGI
Nama : Tn. A
Usia : 40 tahun
Pendidikan : SMA
Agama : Islam
1. Ibu
Nama : Ny. T
Usia : 35 tahun
Pendidikan : SMA
Pekerjaan/Sumber Penghasilan :-
Agama : Islam
Risiko Gangguan integritas kulit berhubungan dengan perubahan pigmentasi (D.0139) Setelah dilakukan tindakan 2x24 jam diharapkan kerusakan bisa berkurang dengan 1. Kaji integritas kulit untuk melihat adanya efek samping therapi kanker, amati
Kriteria hasil: penyembuhan luka.
1. Klien dapat mengidentifikasi intervensi yang berhubungan dengan kondisi spesifik 2. Anjurkan klien untuk tidak menggaruk bagian yang gatal.
2. Berpartisipasi dalam pencegahan komplikasi dan percepatan penyembuhan 3. Ubah posisi klien secara teratur.
4. Berikan advise pada klien untuk menghindari pemakaian cream kulit, minyak, bedak
tanpa rekomendasi dokt
Defisit pengetahuan berhubungan dengan kurang terpapar informasi (D. 0111) Setelah dilakukan tindakan 1x24 jam diharapkan keluarga mengerti akan penyakit klien dengan 1) Berikan informasi tntang ITP. Diskusikan kenyataan bahwa terapi tergantung pada tipe dan
kriteria hasil: beratnya ITP.
Pemahaman dan penerimaan terhadap program pengobatan yang diresepkan. 2) Tinjau tujuan dan persiapan untuk pemeriksaan diagnostic.
-Menyatakan pemahaman proses penyakit. 3) Jelaskan bahwa darah yang diambil untuk pemeriksaanlaboratorium tidak akan memperburuk
-Faham akan prosedur dagnostik dan rencana pengobatan. ITP.
CATATAN KEPERAWATAN
Tanggal/hari/waktu No. Dx Implementasi Evaluasi
22 februari 2021/ senin/10.00 wib 1 ●Memberi tahu pasien dan keluarga untuk makan makanan yang sedikit tapi sering dan banyak S:
minum ● Klien mengatakan akan makan dan minum banyak tapi masih mual
● Melakukan penimbangan berat badan. ● Klien mengatakan makan habis setengah porsi
O:
● BB 20 kg
A: Masalah belum teratasi
P:
● Pantau asupan makanan dan timbang berat badan setiap hari
22 februari 2021/senin/10.00 wib 3 ●Memberikan informasi kepada pasien tentang penyakit pasien dan memberitahukan bahwa S
terapi tergantung beratnya ITP ● Klien mengerti apa yang di jelaskan perawat
● Menjelaskan bahwa darah yang diambil untuk pemeriksaan laboratorium tidak akan ● Keluarga mengatakan sudah tidak khawatir lagi pengambilan darah akan memperburuk
memperburuk ITP penyakit anaknya
O;
● Klien terlihat mengangguk tanda bahwa sudah mengerti
● Klien dan keluarga terlihat jelas dengan apa yang telah di jelaskan oleh perawat
A:
Masalah belum teratasi
P:
● Monitor integritas kulit klien
● Lihat ada tidaknya tanda tanda infeksi
● Monitor suhu klien
PENUTUP
KESIMPULAN
Trombositopenia menggambarkan individu yag mengalami atau pada
resiko tinggi untuk mengalami insufisiensi trombosit sirkulasi. Penurunan
ini dapat disebabkan oleh produksi trombosit yang menurun, distribusi
trombosit yang berubah, pengrusakan trombosit, atau dilusi vaskuler
SARAN
Perawat harus memantau setiap perkembangan yang terjadi pada pasien
yang menderita ITP.
Perawat harus bekerja sama dengan tenaga kesehatan lain, seperti
tenaga kesehatan yang bekerja di laboratorium yaitu untuk memerikasa
jumlah trombosit pasien.
Perawat harus menerapkan komunikasi asertif terapeutik guna
menurunkan tingkat kecemasan pasien