0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
8 tayangan19 halaman
Dokumen tersebut membahas asuhan keperawatan untuk klien yang mengalami harga diri rendah kronis dan isolasi sosial. Terdapat penjelasan konsep harga diri rendah, faktor-faktor penyebabnya, gejala-gejala, mekanisme koping, dan penatalaksanaan keperawatan yang meliputi pengkajian, diagnosa, perencanaan tindakan, dan evaluasi.
Dokumen tersebut membahas asuhan keperawatan untuk klien yang mengalami harga diri rendah kronis dan isolasi sosial. Terdapat penjelasan konsep harga diri rendah, faktor-faktor penyebabnya, gejala-gejala, mekanisme koping, dan penatalaksanaan keperawatan yang meliputi pengkajian, diagnosa, perencanaan tindakan, dan evaluasi.
Dokumen tersebut membahas asuhan keperawatan untuk klien yang mengalami harga diri rendah kronis dan isolasi sosial. Terdapat penjelasan konsep harga diri rendah, faktor-faktor penyebabnya, gejala-gejala, mekanisme koping, dan penatalaksanaan keperawatan yang meliputi pengkajian, diagnosa, perencanaan tindakan, dan evaluasi.
HARGA DIRI RENDAH KRONIK DAN ISOLASI SOSIAL DI SUSUN OLEH: TITA RAHAYU 18215271 IMAS MASITOH 18215259 SERENIA DESI 18215266 KONSEP HARGA DIRI RENDAH • Pengertian harga diri rendah kronis • Harga diri rendah merupakan perasaan tidak berharga,tidak berarti, rendah diri, yang menjadikan evaluasi negatif terhadap diri sendiri dan kemampuan diri (Keliat,2011) • Harga diri rendah merupakan evaluasi diri dan perasaan tentang diri atau kemampuan diri yang negatif terhadap diri sendiri, hilangnya percaya diri dan harga diri, merasa gagal dalam mencapai keinginan (Direja,2011) • Harga diri rendah merupakan keadaan dimana individu mengalami evaluasi diri negatif tentang kemampuan dirinya(Fitria,2011) Respon adaptif terhadap konsep diri meliputi: • Aktualisasi diri • Konsep diri positif
Respon maladaptif terhadap konsep diri meliputi:
▪ Harga diri rendah adalah individu cenderung untuk menilai dirinya negatif dan merasa lebih rendah dari orang lain ▪ Kekacauan identitas ▪ Depersonalisasi Faktor predisposisi harga diri rendah kronis • Menurut kemenkes RI(2012) faktor predisposisi ini dapat di bagi sbb: • 1. Faktor biologis • 2. Faktor psikologis • 3. Faktor soaial budaya Faktor presipitasi harga diri rendah kronis • Faktor Menurut kemenkes RI(2012) faktor presipitasi harga diri rendah antara lain: • 1. Trauma: penganiayaan seksual dan psikologis atau menyaksikan peristiwa yang mengancam • 2. Ketegangan peran: berhubungan dengan peran atau posisi yang di harapkan dan individu menglami sebagai frustasi. • Transisi peran perkembangan • Transisi peran situasi • Transisi peran sehat-sakit Proses terjadinya harga diri rendah • Harga diri rendah kronis terjadi merupakan proses kelanjutan dari harga diri rendah situasional yang tidak terselesaikan, atau dapat juga terjadi karena individu tidak pernah mendapat feed back dari lingkungan tentang prilaku klien sebelumnya bahkan kecenderungan lingkungan yang selalu memberi respon negatif mendorong individu menjadi harga diri rendah Tanda dan gejala harga diri rendah • Tanda dan gejala harga diri rendah dapat di nilai dari ungkapan pasien yang menunjukan penilaian tentang dirinya dan di dukung dengan data hasil wawancara dan observasi (Kemenkes,RI) A. Data subjektif: pasien mengungkapkan tentang: - hal negatif diri sendiri atau orang lain - perasaan tidak mampu - pandangan hidup yang pesimis - Penolakan tehadap kemampuan diri B. Data objektif - Penurunan produktifitas - Tidak berani menatap lawan - Lebih banyak menundukan kepala saat berinteraksi - Bicara lambat dengan nada suara rendah Manifestasi yang bisa muncul pada klien dengan gangguan jiwa dengan harga diri rendah menurut Fitria (2009): • Mengkritik diri sendiri • Perasaan tidak mampu • Pandangan hidup yang pesimis • Tidak menerima pujian • Penurunan produktivitas • Penolakan terhadap kemampuan diri • Kurang memperhatikan perawatan diri • Berpakain tidak rapi • Selera makan kurang Tidak berani menatap lawan bicara • Lebih banyak menunduk • Bicara lambat dengan suara lemah Mekanisme koping dengan harga diri rendah kronis • Mekanisme koping pasien dengan harga diri rendah menurut Ridhyalla afnuhazi (2015) adalah: • 1. jangka pendek • Kegiatan yang di lakukan untuk lari semntara dari krisis: pemakaian obat- obatan, kerja keras,nonton TV terus menerus • Kegiatan mengganti identitas sementara (ikut kelompok sosial,keagamaan,politik) • Kegiatan yang memberi dukungan sementara (kompetisi olahraga, kontes popularitas) • Kegiatan mencoba menghilangkan identitas sementara (penyalahgunaan obat) • 2. Jangka panjang • Menutup identitas • Identitas negatif: asumsi yang bertentangan dengan nilai dan harapan masyarakat Penatalaksanaan keperawatan harga diri rendah kronis • Penatalaksanaan harga diri rendah tindakan keperawatan pada pasien menurut Suhron (2017) di antaranya: 1. Tujuan keperawatan:pasien mampu: • Membina hubungan saling percaya • Mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang di miliki • Menilai kemampuan yang dapat di gunakan • Menetapkan atau memilih kegiatan yang telah di pilih sesuai kemampuannya • Merencanakan kegiatan yang telah di latih 2. Tindakan keperawatan - Membina hubungan saling percaya - Mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang masih di miliki pasien - Membantu pasiendapat menilai kemampuan yang dapat di gunakan - Membantu pasien dapat memilih/menetapkan kegiatan berdasarkan kegiatan yang di lakukan - Melatih kegiatan yang telah di pilih sesuai kemampuannya Asuhan keperawatan jiwa harga diri rendah kronis Pengkajian keperawatan: • Identitas pasien • Keluhan utama/alasan masuk • Tipe keluarga • Suku bangsa • Agama • Status sosial dan ekonomi • Aktivitas rekreasi keluarga • Riwayat keluarga dan tahap perkembangan: - Tahap perkembangan keluarga saat ini - Tahap perkembangan keluarga yang belum tercapai - Riwayat keluarga inti - Riwayat keluarga sebelumnya ▪ Data lingkungan: - Karakteristik rumah - Karakteristik tetangga dan komunitas RW - Mobilitas geografis keluarga - Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat • Struktur keluarga: - Sistem pendukung keluarga - Pola komunikasi keluarga - Struktur kekuatan keluarga - Struktur peran - Nilai dan normakeluarga • Fungsi keluarga: - Fungsi afektif - Fungsi sosialisasi - Fungsi perawatan kesehatan - Fungsireproduksi - Fungsi ekonomi • Faktor predisposisi: - Riwayat gangguan jiwa - Pengobatan - Aniaya - Anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa - Pengalama masalalu yang kurang menyenangkan • Pengkajian fisik • Pengkajian psikososial: - genogram - Konsep diri: gambaran diri, identitas diri, peran, ideal diri,harga diri • Hubungan sosial • Spiritual: falsafah hidup, konsep kebutuhan dan praktek keagamaan • Status sosial: penampilan,pembicaraan,aktivitas motorik,alam perasaan, afek,interaksi selama wawancara,persepsi, proses pikir, isi pikir, tingkat kesadaran,memori,tingkat konsentrasi dan berhitung, kemampuan menilai, daya tilik diri • Kebutuhan persiapan pulang: makan,bab dan bak,mandi,berpakaian,istirahat dan tidur,penggunaan obat,pemeliharaan kesehatan,aktivitas di dalam rumah,aktivitas di luar rumah • Mekanisme koping • Masalah psikososial dan lingkungan • Kurang pengetahuan • Aspek medik Pohon masalah harga diri rendah Defisit perawatan diri ← Isolasi sosial ↔ Effect ↑ Harga diri rendah ↔ Core problem ↑ Koping individu tidak efektif ↔ Causa Diagnosa keperawatan yang mungkin muncul 1. Harga diri rendah kronik 2. Koping individu tidak efektif 3. Isolasi sosial 4. Defisit perawatan diri Perencanaan tindakan keperawatan • Perencanaan tindakan keperawatan pada pasien menurut Kemenkes RI (2012) 1. Strategi pelaksanaan pertama:pengkajian dan latihan kegiatan pertama 2. Strategi pelaksanaan kedua pasien:latihan kedua 3. Strategi pelaksanaan ketiga pasien:latihan kegiatan ketiga 4. Strategi pelaksanaan keempat pasien:latihan keempat Strategi tindakan keperawatan keluarga menurut Suhron (2017) 5. Strategi pelaksanaan pertama keluarga: mengenal masalah harga diri rendah dan mengenal masalah harga diri rendah dan latihan cara merawat(melatih kegiatan pertama) 6. Strategi pelaksanaan kedua keluarga 7. Strategi pelkasanaan ketiga keluarga 8. Strategi pelaksanaan keempat keluarga Evaluasi keperawata • Menurut Kemenkes RI(2012) evaluasi kemampuan pasien dan keluarga dalam merawat harga diri rendah adalah: 1. Evaluasi kemampuan pasien harga diri berhasil apabila pasien: - Mengungkapkankemampuan dan aspek positif yang di miliki - Menilai dan memilih kemampuan yang dapat di kerjakan - Membuat jadwal harian - Melatih kemampuan yang dapat di kerjakan - Melakukan kegiatan sesuai jadwal kegiatan harian - Merasakan manfaat melakukan kegiatan positif dalam mengatasi harga diri rendah 2. Evaluasi kemampuan keluarga(pelaku rawat) harga diri rendah berhasil apabila keluarga dapat: - Mengenal harga diri rendah yang di alami pasien - Mengambil keputusan merawat harga diri rendah - Menciptakan suasan keluarga dan lingkungan yang mendukung pasien untuk meningkatkan harga dirinya - Memantau peningkatan kemampuan pasien dalam mengatasi harga diri rendah - Melakukan follow up ke puskesmas, mengenal tanda kambuh dan melakukan rujukan DAFTAR PUSTAKA • Suhron, Muhammad. 2017. Asuhan Keperawatan Jiwa KonsepSelf Esteem, Jakarta: Mitra Wacana Media • Yosef, Iyus, 2009. Keperawatan Jiwa Cetakan Kedua (edisi revisi). Bandung. PT. Refrika Aditama • Yosep, Iyus, 2011. Keperawatan Jiwa. Jakarta: PT. Refika Aditama