Anda di halaman 1dari 10

MEMBUAT DAN MENGANALISIS STRUKTUR SERTA

KAIDAH KEBAHASAAN TAJUK RENCANA


PENUGASAN

Diajukan untuk memenuhi salah satu penugasan Bahasa Indonesia :

Nama : Ferry Adyansyah

Kelas : XII MIPA 1

No Absen : 09

SMA NEGERI 6 KOTA CIREBON

Jl. Dr. Wahidin Sudirohusodo No.79, Sukapura, Kec. Kejaksan, Kota Cirebon, Jawa Barat 45122

TAHUN AJARAN 2019/2020


TEKS TAJUK RENCANA :

Mudik Macet Khas Lebaran

Lebaran di Indonesia selalu diwarnai dengan kemacetan di berbagai wilayah khususnya


pulau Jawa dan Sumatra.

Meski pemerintah telah menyediakan berbagai jenis alat transportasi tambahan, akan
tetapi banyak pemudik yang memilih menggunakan kendaraan pribadi karena dengan begitu
mereka bisa bersilaturahmi ke kerabatnya dengan mudah tanpa harus memikirkan kendaraan
lagi.

Namun, resiko macet yang dihadapi juga tidak bisa disepelekan. Tak hanya itu,
kecelakaan di jalan juga menjadi resiko yang mengerikan. Lebaran semestinya menjadi momen
yang membahagiakan karena umat muslim tak hanya dapat berkumpul dan bersilaturahmi
dengan keluarganya, namun juga sebagai media untuk mempererat tali kasih sayang dan
persaudaraan.

Sayangnya lebaran juga seringkali diliputi dengan suasana duka dengan kasus meninggal
karena kecelakaan di jalan. Angka kematian karena kecelakaan pada tahun 2017 bisa dibilang
menurun berdasarkan data yang dihimpu oleh Polri dari angka 1.261 jiwa (tahun 2016) menjadi
743 jiwa (tahun 2017)

. Bisa dibilang ini menjadi salah satu prestasi dari upaya pemerintah dan Polri untuk
menekan angka kematian akibat kecelakaan sata mudik. Tetapi jika disikapi kembali, apakah
setiap tahun harus selalu ada korban? Bagaimanapun juga angka 743 jiwa yang meninggal
bukanlah hal yang sepele. Lantas apa upaya yang harus dilakukan oleh pemerintah untuk
semakin meminimalisir angka kematian akibat kecelakaan di jalan raya?

Jika ditinjau kembali, banyak masyarakat yang memilih menggunakan kendaraan pribadi
untuk mudik. Tentu selain karena mereka ingin bisa bepergian ke rumah kerabatnya tanpa harus
bingung dengan kendaraan, sarana transportasi yang disediakan oleh pemerintah tetap tidak
memadai.

Kita bisa melihat penumpang yang berjubel di setiap kendaraan umum dan tentunya
bepergian dengan kondisi semacam itu sangatlah tidak nyaman dan sama-sama beresiko. Apa
boleh buat, masyarakat tak punya pilihan lain. Mudik saat lebaran bisa jadi adalah kewajiban dan
kebutuhan yang harus dilakukan oleh sebagian besar warga muslim (dan bahkan yang non
muslim).

Sebetulnya budaya mudik ini merupakan budaya turun temurun yang telah ada bahkan
pada masa kolonial belanda. Namun demikian, di masa lalu lebaran tidak identik dengan
kemacetan karena selain masyarakat lebih memilih menggunakan kendaraan umum, kendaraan
pribadi memang tak banyak dimiliki oleh masyarakat karena harganya mahal dan cara
membelinyapun susah.
Lalu bagaimana dengan mudik pada tahun-tahun berikutnya ketika jumlah masyarakat
dan jumlah kendaraan sudah semakin bertambah? Akankah jalan raya bisa muat untuk dilalui
semua jumlah kendaraan yang ada?

Rekayasa lalu lintas, pembagian arus, dan penambahan armada harus ditingkatkan oleh
pemerintah guna menekan jumlah angkan kematian akibat kecelakaan pada saat arus mudik
lebaran.

Bagaimanapun juga, masyarakat harus dikondisikan untuk memilih kendaraan umum


sebagai alat transportasi mudik. Tentu hal tersebut harus pula diimbangi dengan kualitas
pelayanan, misalnya semua penumpang bisa duduk, jalur bus dibuat khusus agar dapat sampai
tepat waktu tanpa terganggu kendaraan lain, dan lain sebagainya.

Sangat disayangkan apabila lebaran diwarnai dengan duka akibat kematian karena
kecelakaan saat mudik. Masyarakatpun harus menyadari hal ini dan sudah semestinya untuk ikut
memikirkan solusi minimal untuk menyelamatkan diri mereka masing-masing saat mudik
dengan cara disiplin berkendara, mematuhi aturan dan melaksanakan himbauan pemerintah dan
Polri seperti misalnya beristirahat ketika sudah lelah.
ANALISIS STRUKTUR TEKS TAJUK WACANA :

No Teks Stuktur Teks Penjelasan


1. Lebaran di Indonesia selalu Pengenalan Isu Lebaran di Indonesia
diwarnai dengan kemacetan di berbagai selalu saja
wilayah khususnya pulau Jawa dan dihadapkan dengan
Sumatra. kemacetan khususnya
di pulau Jawa dan
Meski pemerintah telah Sumatra.
menyediakan berbagai jenis alat
transportasi tambahan, akan tetapi banyak
pemudik yang memilih menggunakan
kendaraan pribadi karena dengan begitu
mereka bisa bersilaturahmi ke kerabatnya
dengan mudah tanpa harus memikirkan
kendaraan lagi.

Namun, resiko macet yang


dihadapi juga tidak bisa disepelekan. Tak
hanya itu, kecelakaan di jalan juga
menjadi resiko yang mengerikan. Lebaran
semestinya menjadi momen yang
membahagiakan karena umat muslim tak
hanya dapat berkumpul dan bersilaturahmi
dengan keluarganya, namun juga sebagai
media untuk mempererat tali kasih sayang
dan persaudaraan.

2. Sayangnya lebaran juga seringkali Penyampaian Berbagai upaya telah


diliputi dengan suasana duka dengan Argumen diilaksanakan oleh
kasus meninggal karena kecelakaan di pemerintah agar
jalan. Angka kematian karena kecelakaan masalah kemacetan
pada tahun 2017 bisa dibilang menurun ini bisa diselesaikan,
berdasarkan data yang dihimpu oleh Polri namun tetap saja
dari angka 1.261 jiwa (tahun 2016) masih banyak
menjadi 743 jiwa (tahun 2017) masyarakat yang
masih mudik
. Bisa dibilang ini menjadi salah menggunakan
satu prestasi dari upaya pemerintah dan kendaraan pribadinya.
Polri untuk menekan angka kematian
akibat kecelakaan sata mudik. Tetapi jika
disikapi kembali, apakah setiap tahun
harus selalu ada korban? Bagaimanapun
juga angka 743 jiwa yang meninggal
bukanlah hal yang sepele. Lantas apa
upaya yang harus dilakukan oleh
pemerintah untuk semakin meminimalisir
angka kematian akibat kecelakaan di jalan
raya?

Jika ditinjau kembali, banyak


masyarakat yang memilih menggunakan
kendaraan pribadi untuk mudik. Tentu
selain karena mereka ingin bisa bepergian
ke rumah kerabatnya tanpa harus bingung
dengan kendaraan, sarana transportasi
yang disediakan oleh pemerintah tetap
tidak memadai.

Kita bisa melihat penumpang yang


berjubel di setiap kendaraan umum dan
tentunya bepergian dengan kondisi
semacam itu sangatlah tidak nyaman dan
sama-sama beresiko. Apa boleh buat,
masyarakat tak punya pilihan lain. Mudik
saat lebaran bisa jadi adalah kewajiban
dan kebutuhan yang harus dilakukan oleh
sebagian besar warga muslim (dan bahkan
yang non muslim).

Sebetulnya budaya mudik ini


merupakan budaya turun temurun yang
telah ada bahkan pada masa kolonial
belanda. Namun demikian, di masa lalu
lebaran tidak identik dengan kemacetan
karena selain masyarakat lebih memilih
menggunakan kendaraan umum,
kendaraan pribadi memang tak banyak
dimiliki oleh masyarakat karena harganya
mahal dan cara membelinyapun susah.

Lalu bagaimana dengan mudik


pada tahun-tahun berikutnya ketika
jumlah masyarakat dan jumlah kendaraan
sudah semakin bertambah? Akankah jalan
raya bisa muat untuk dilalui semua jumlah
kendaraan yang ada?

Rekayasa lalu lintas, pembagian


arus, dan penambahan armada
harusditingkatkan oleh pemerintah guna
menekan jumlah angkan kematian akibat
kecelakaan pada saat arus mudik lebaran.

Bagaimanapun juga, masyarakat


harus dikondisikan untuk memilih
kendaraan umum sebagai alat transportasi
mudik. Tentu hal tersebut harus pula
diimbangi dengan kualitas pelayanan,
misalnya semua penumpang bisa duduk,
jalur bus dibuat khusus agar dapat sampai
tepat waktu tanpa terganggu kendaraan
lain, dan lain sebagainya.

3. Sangat disayangkan apabila Penegasan Ulang Sangat disayangkan


lebaran diwarnai dengan duka akibat apabila setiap lebaran
kematian karena kecelakaan saat mudik. masyarakat harus
Masyarakatpun harus menyadari hal ini berduka karena
dan sudah semestinya untuk ikut kurangnya kesadaran
memikirkan solusi minimal untuk dari mereka sendiri
menyelamatkan diri mereka masing- agar sealamat ketika
masing saat mudik dengan cara disiplin mudik.
berkendara, mematuhi aturan dan
melaksanakan himbauan pemerintah dan
Polri seperti misalnya beristirahat ketika
sudah lelah.

ANALISIS KAIDAH KEBAHASAAN TEKS TAJUK RENCANA :

1). Menggunakan Kalimat Retoris :

 Tetapi jika disikapi kembali, apakah setiap tahun harus selalu ada korban?
 Lantas apa upaya yang harus dilakukan oleh pemerintah untuk semakin meminimalisir
angka kematian akibat kecelakaan di jalan raya?
 Lalu bagaimana dengan mudik pada tahun-tahun berikutnya ketika jumlah masyarakat
dan jumlah kendaraan sudah semakin bertambah?
 Akankah jalan raya bisa muat untuk dilalui semua jumlah kendaraan yang ada?

2). Menggunakan Kata-Kata Populer :

Lebaran, pemerintah, kemacetan, mudik, masyarakat, dan kecelakaan.


3). Menggunakan Kata Ganti Penunjuk :

 Meski pemerintah telah menyediakan berbagai jenis alat transportasi tambahan, akan
tetapi banyak pemudik yang memilih menggunakan kendaraan pribadi karena dengan
begitu mereka bisa bersilaturahmi ke kerabatnya dengan mudah tanpa harus memikirkan
kendaraan lagi.
 Namun, resiko macet yang dihadapi juga tidak bisa disepelekan. Tak hanya itu,
kecelakaan di jalan juga menjadi resiko yang mengerikan.
 Bisa dibilang ini menjadi salah satu prestasi dari upaya pemerintah dan Polri untuk
menekan angka kematian akibat kecelakaan sata mudik
 Kita bisa melihat penumpang yang berjubel di setiap kendaraan umum dan tentunya
bepergian dengan kondisi semacam itu sangatlah tidak nyaman dan sama-sama beresiko
 Sebetulnya budaya mudik ini merupakan budaya turun temurun yang telah ada bahkan
pada masa kolonial belanda
 Tentu hal tersebut harus pula diimbangi dengan kualitas pelayanan, misalnya semua
penumpang bisa duduk, jalur bus dibuat khusus agar dapat sampai tepat waktu tanpa
terganggu kendaraan lain, dan lain sebagainya.
 . Masyarakatpun harus menyadari hal ini dan sudah semestinya untuk ikut memikirkan
solusi minimal untuk menyelamatkan diri mereka masing-masing saat mudik dengan cara
disiplin berkendara.

4). Menggunakan Konjungsi Kausalitas :

 Meski pemerintah telah menyediakan berbagai jenis alat transportasi tambahan, akan
tetapi banyak pemudik yang memilih menggunakan kendaraan pribadi karena dengan
begitu mereka bisa bersilaturahmi ke kerabatnya dengan mudah tanpa harus memikirkan
kendaraan lagi.
 Lebaran semestinya menjadi momen yang membahagiakan karena umat muslim tak
hanya dapat berkumpul dan bersilaturahmi dengan keluarganya, namun juga sebagai
media untuk mempererat tali kasih sayang dan persaudaraan.
 Angka kematian karena kecelakaan pada tahun 2017 bisa dibilang menurun berdasarkan
data yang dihimpu oleh Polri dari angka 1.261 jiwa (tahun 2016) menjadi 743 jiwa (tahun
2017)
 Tentu selain karena mereka ingin bisa bepergian ke rumah kerabatnya tanpa harus
bingung dengan kendaraan, sarana transportasi yang disediakan oleh pemerintah tetap
tidak memadai.

ANALISIS KALIMAT FAKTA DAN OPINI YANG TERDAPAT PADA TEKS TAJUK
RENCANA

No Kalimat Fakta No Kalimat Opini


1 Lebaran di 1. Namun, resiko
Indonesia selalu macet yang dihadapi
diwarnai dengan juga tidak bisa
kemacetan di berbagai disepelekan. Tak
wilayah khususnya hanya itu, kecelakaan
pulau Jawa dan di jalan juga menjadi
Sumatra. resiko yang
mengerikan. Lebaran
semestinya menjadi
momen yang
membahagiakan
karena umat muslim
tak hanya dapat
berkumpul dan
bersilaturahmi dengan
keluarganya, namun
juga sebagai media
untuk mempererat tali
kasih sayang dan
persaudaraan.

2. Meski pemerintah 2. Jika ditinjau


telah menyediakan kembali, banyak
berbagai jenis alat masyarakat yang
transportasi tambahan, memilih
akan tetapi banyak menggunakan
pemudik yang kendaraan pribadi
memilih untuk mudik. Tentu
menggunakan selain karena mereka
kendaraan pribadi ingin bisa bepergian
karena dengan begitu ke rumah kerabatnya
mereka bisa tanpa harus bingung
bersilaturahmi ke dengan kendaraan,
kerabatnya dengan sarana transportasi
mudah tanpa harus yang disediakan oleh
memikirkan pemerintah tetap tidak
kendaraan lagi. memadai.

3. Sayangnya 3. Kita bisa melihat


lebaran juga penumpang yang
seringkali diliputi berjubel di setiap
dengan suasana duka kendaraan umum dan
dengan kasus tentunya bepergian
meninggal karena dengan kondisi
kecelakaan di jalan. semacam itu sangatlah
Angka kematian tidak nyaman dan
karena kecelakaan sama-sama beresiko.
pada tahun 2017 bisa Apa boleh buat,
dibilang menurun masyarakat tak punya
berdasarkan data yang pilihan lain. Mudik
dihimpu oleh Polri saat lebaran bisa jadi
dari angka 1.261 jiwa adalah kewajiban dan
(tahun 2016) menjadi kebutuhan yang harus
743 jiwa (tahun 2017) dilakukan oleh
sebagian besar warga
muslim (dan bahkan
yang non muslim).
4. Bagaimanapun juga,
masyarakat harus
dikondisikan untuk
memilih kendaraan
umum sebagai alat
transportasi mudik.
Tentu hal tersebut
harus pula diimbangi
dengan kualitas
pelayanan, misalnya
semua penumpang
bisa duduk, jalur bus
dibuat khusus agar
dapat sampai tepat
waktu tanpa
terganggu kendaraan
lain, dan lain
sebagainya.
5. Sangat
disayangkan apabila
lebaran diwarnai
dengan duka akibat
kematian karena
kecelakaan saat
mudik.
Masyarakatpun harus
menyadari hal ini dan
sudah semestinya
untuk ikut
memikirkan solusi
minimal untuk
menyelamatkan diri
mereka masing-
masing saat mudik
dengan cara disiplin
berkendara, mematuhi
aturan dan
melaksanakan
himbauan pemerintah
dan Polri seperti
misalnya beristirahat
ketika sudah lelah.

Anda mungkin juga menyukai