PENUGASAN BAHASA INDONESIA-tajuk Rencana
PENUGASAN BAHASA INDONESIA-tajuk Rencana
No Absen : 09
Jl. Dr. Wahidin Sudirohusodo No.79, Sukapura, Kec. Kejaksan, Kota Cirebon, Jawa Barat 45122
Meski pemerintah telah menyediakan berbagai jenis alat transportasi tambahan, akan
tetapi banyak pemudik yang memilih menggunakan kendaraan pribadi karena dengan begitu
mereka bisa bersilaturahmi ke kerabatnya dengan mudah tanpa harus memikirkan kendaraan
lagi.
Namun, resiko macet yang dihadapi juga tidak bisa disepelekan. Tak hanya itu,
kecelakaan di jalan juga menjadi resiko yang mengerikan. Lebaran semestinya menjadi momen
yang membahagiakan karena umat muslim tak hanya dapat berkumpul dan bersilaturahmi
dengan keluarganya, namun juga sebagai media untuk mempererat tali kasih sayang dan
persaudaraan.
Sayangnya lebaran juga seringkali diliputi dengan suasana duka dengan kasus meninggal
karena kecelakaan di jalan. Angka kematian karena kecelakaan pada tahun 2017 bisa dibilang
menurun berdasarkan data yang dihimpu oleh Polri dari angka 1.261 jiwa (tahun 2016) menjadi
743 jiwa (tahun 2017)
. Bisa dibilang ini menjadi salah satu prestasi dari upaya pemerintah dan Polri untuk
menekan angka kematian akibat kecelakaan sata mudik. Tetapi jika disikapi kembali, apakah
setiap tahun harus selalu ada korban? Bagaimanapun juga angka 743 jiwa yang meninggal
bukanlah hal yang sepele. Lantas apa upaya yang harus dilakukan oleh pemerintah untuk
semakin meminimalisir angka kematian akibat kecelakaan di jalan raya?
Jika ditinjau kembali, banyak masyarakat yang memilih menggunakan kendaraan pribadi
untuk mudik. Tentu selain karena mereka ingin bisa bepergian ke rumah kerabatnya tanpa harus
bingung dengan kendaraan, sarana transportasi yang disediakan oleh pemerintah tetap tidak
memadai.
Kita bisa melihat penumpang yang berjubel di setiap kendaraan umum dan tentunya
bepergian dengan kondisi semacam itu sangatlah tidak nyaman dan sama-sama beresiko. Apa
boleh buat, masyarakat tak punya pilihan lain. Mudik saat lebaran bisa jadi adalah kewajiban dan
kebutuhan yang harus dilakukan oleh sebagian besar warga muslim (dan bahkan yang non
muslim).
Sebetulnya budaya mudik ini merupakan budaya turun temurun yang telah ada bahkan
pada masa kolonial belanda. Namun demikian, di masa lalu lebaran tidak identik dengan
kemacetan karena selain masyarakat lebih memilih menggunakan kendaraan umum, kendaraan
pribadi memang tak banyak dimiliki oleh masyarakat karena harganya mahal dan cara
membelinyapun susah.
Lalu bagaimana dengan mudik pada tahun-tahun berikutnya ketika jumlah masyarakat
dan jumlah kendaraan sudah semakin bertambah? Akankah jalan raya bisa muat untuk dilalui
semua jumlah kendaraan yang ada?
Rekayasa lalu lintas, pembagian arus, dan penambahan armada harus ditingkatkan oleh
pemerintah guna menekan jumlah angkan kematian akibat kecelakaan pada saat arus mudik
lebaran.
Sangat disayangkan apabila lebaran diwarnai dengan duka akibat kematian karena
kecelakaan saat mudik. Masyarakatpun harus menyadari hal ini dan sudah semestinya untuk ikut
memikirkan solusi minimal untuk menyelamatkan diri mereka masing-masing saat mudik
dengan cara disiplin berkendara, mematuhi aturan dan melaksanakan himbauan pemerintah dan
Polri seperti misalnya beristirahat ketika sudah lelah.
ANALISIS STRUKTUR TEKS TAJUK WACANA :
Tetapi jika disikapi kembali, apakah setiap tahun harus selalu ada korban?
Lantas apa upaya yang harus dilakukan oleh pemerintah untuk semakin meminimalisir
angka kematian akibat kecelakaan di jalan raya?
Lalu bagaimana dengan mudik pada tahun-tahun berikutnya ketika jumlah masyarakat
dan jumlah kendaraan sudah semakin bertambah?
Akankah jalan raya bisa muat untuk dilalui semua jumlah kendaraan yang ada?
Meski pemerintah telah menyediakan berbagai jenis alat transportasi tambahan, akan
tetapi banyak pemudik yang memilih menggunakan kendaraan pribadi karena dengan
begitu mereka bisa bersilaturahmi ke kerabatnya dengan mudah tanpa harus memikirkan
kendaraan lagi.
Namun, resiko macet yang dihadapi juga tidak bisa disepelekan. Tak hanya itu,
kecelakaan di jalan juga menjadi resiko yang mengerikan.
Bisa dibilang ini menjadi salah satu prestasi dari upaya pemerintah dan Polri untuk
menekan angka kematian akibat kecelakaan sata mudik
Kita bisa melihat penumpang yang berjubel di setiap kendaraan umum dan tentunya
bepergian dengan kondisi semacam itu sangatlah tidak nyaman dan sama-sama beresiko
Sebetulnya budaya mudik ini merupakan budaya turun temurun yang telah ada bahkan
pada masa kolonial belanda
Tentu hal tersebut harus pula diimbangi dengan kualitas pelayanan, misalnya semua
penumpang bisa duduk, jalur bus dibuat khusus agar dapat sampai tepat waktu tanpa
terganggu kendaraan lain, dan lain sebagainya.
. Masyarakatpun harus menyadari hal ini dan sudah semestinya untuk ikut memikirkan
solusi minimal untuk menyelamatkan diri mereka masing-masing saat mudik dengan cara
disiplin berkendara.
Meski pemerintah telah menyediakan berbagai jenis alat transportasi tambahan, akan
tetapi banyak pemudik yang memilih menggunakan kendaraan pribadi karena dengan
begitu mereka bisa bersilaturahmi ke kerabatnya dengan mudah tanpa harus memikirkan
kendaraan lagi.
Lebaran semestinya menjadi momen yang membahagiakan karena umat muslim tak
hanya dapat berkumpul dan bersilaturahmi dengan keluarganya, namun juga sebagai
media untuk mempererat tali kasih sayang dan persaudaraan.
Angka kematian karena kecelakaan pada tahun 2017 bisa dibilang menurun berdasarkan
data yang dihimpu oleh Polri dari angka 1.261 jiwa (tahun 2016) menjadi 743 jiwa (tahun
2017)
Tentu selain karena mereka ingin bisa bepergian ke rumah kerabatnya tanpa harus
bingung dengan kendaraan, sarana transportasi yang disediakan oleh pemerintah tetap
tidak memadai.
ANALISIS KALIMAT FAKTA DAN OPINI YANG TERDAPAT PADA TEKS TAJUK
RENCANA