Anda di halaman 1dari 8

iiin

ii l.

Victor W. Rodwell, PhD

PERAN BIOMEDIS disimpan, asam-asam amino yang tidak segera digunakan


untuk membentuk protein baru akan cepat diuraikan
Bab ini menjelaskan mekanisme pengubahan nitrogen asam menjadi zat-zat amfibolik.
^ntara
amino menjadi urea dan penyakit-penyakit jarang yang
menyertai defek biosintesis urea. Pada orang dewasa normal,
PROTEASE & PEPTIDASE
asupan nitrogen sesuai dengan nitrogen yang diekskresikan.
MENGURAIKAN PROTEIN MENJADI
Keseimbangan nitrogen positif, yakni kelebihan nitrogen
yang masuk daripada nitrogen yang keluar, terjadi pada
ASAM AMINO
masa pertumbuhan dan kehamilan. Keseimbangan nitrogen Kerentanan suatu protein terhadap penguraian dinyatakan
negatil yaitu pengeluaran melebihi pemasukan, dapat terjadi sebagai waktu-paruhnya (tr,r), yakni waktu yang diperlu-
setelah pembedahan, kanker tahap lanjut, dan kwasiorkor kan untuk menurunkan konsentrasinya menjadi separuh
atau marasmus. konsentrasi awal. \Waktu paruh protein hati berkisar antara
Sementara amonia yang terutama berasal dari nitrogen kurang dari 30 menit sampai lebih dari 150 jam. Enzim-
ct-amino asam amino sangat toksik, jaringan mengubah enzim 'rumah-tangga tipikal memiliki nilai r,,,, lebih dari
amonia menjadi nitrogen amida glutamin yang nontoksik. 100 jam. Sebaliknya, banyak enzim regulatorik kunci me-
Deaminasi glutamin selanjutnya di hati membebaskan amo- miliki 4,, 0,5-2 jam. Sekuens PESI regio-regio yang kaya
nia yang kemudian diubah menjadi urea yang nontoksik. prolin (P), glutamat (E), serin (S), dan treonin (T), menar-
Jika fungsi hati terganggu, seperti pada sirosis atau hepatitis, getkan beberapa protein untuk diuraikan secara cepat. Pro-
peningkatan kadar amonia darah menimbulkan gejala dan tease intrasel menghidrolisis ikatan-ikatan p€ptida inter-
tanda klinis. Masing-masing enzim pada siklus urea dapat nal. Peptida-peptida yang terbentuk kemudian diuraikan
memberikan contoh tentangdefek metabolik dan konsekuen- menjadi asam amino oleh endopeptidase yang memutus-
si fisiologisnya, dan siklus tersebut sebagai suatu keseluruhan kan ikatan-ikatan internal serta oleh aminopeptidase dan
berfungsi sebagai model molekular untuk meneliti gang- karboksipeptidase yang mengeluarkan asam amino secara
guan-gangguan metabolik pada manusia. sekuensial masing-masing dari terminal amino dan karbok-
sil. Penguraian peptida dalam darah, misalnya hormon ter-
PERGANTIAN PROTEIN TERJADI jadi setelah lenyapnya gugus asam sialat dari ujung-ujung
DI SEMUA BENTUK KEHIDUPAN nonreduktif rantai oligosakarida hormon tersebut. Asialo-
giikoprotein mengalami internalisasi oleh reseptor asialo-
Penguraian dan sintesis protein sel yang berlangsung terus glikoprotein sel hati dan diuraikan oleh protease lisosom
menerus terdapat di semua bentuk kehidupan. Setiap hari, yang disebut katepsin.
manusia mengganti 1-2o/o protein tubuh total, terutama Protein-protein ekstrasel, protein yang terikat-membran,
protein otot. Penguraian protein dengan kecepatan tinggi dan protein intrasel yang berumur panjang diuraikan di
terjadi di jaringan yang mengalami tata-ulang struktur, lisosom melalui proses-proses yang ddak-memerlukan AIP.
misalnya jaringan uterus selama kehamilan, jaringan ekor Sebaliknya, penguraian protein yang berumur-pendek dan
kecebong sewaktu metamorfosis, atau otot rangka dalam abnormal terjadi di sitosol serta memerlukan AIP dan
keadaan kelaparan. Dari asam-asam amino yang dibebaskan, ubikuitin. Ubikuitin yang dinamai demikian karena terdapat
sekitar 75o/o digunakan kembali. Nitrogen yang berlebihan di semua sel eukariot, adalah suatu protein kecil (8,5 kDa)
membentuk urea. Karena kelebihan asam amino tidak yang menargetkan banyak protein intrasel untuk diuraikan.

255
255 / BAGIAN lll: METABOLISME PROTEIN & ASAM AMINO

o n
il il
UB-C-O-+ E--SH+ATP+1
AMP+PP +UB-C*S-Er
o o
ilil I
UB-C-S-E.1t+ E^-SH+ E,- SH + UB- C- S- Ez

OH
ll Es
3. UB-C*S -E2 + H2N-s-Prolein ---) Er- SH +
Itt
UB- C- N- €- Protein

Gambar 28-1, Reaksi parsial pada perlekatan ubikuitin (UB) dengan protein. (1)COOH
terminal pada ubikuitin membentuk suatu ikatan tioester dengan -SH pada E, dalam suatu
reaksi yang dijalankan oleh perubahan ATP menjadi AMP dan PP.. Hidrolisis selaniutnya
.l akan berlangsung cepat. (2) Reaksi
PP. oleh pirofosfatase memastikan bahwa reaksi
pertukaran tioester memindahkan ubikuitin aktif ke Er. (3) Er mengatalisis pemindahan
ubikuitin ke gugus e-amino residu lisil protein sasaran.

Struktur primer ubikuitin tidak berubah selama evolusi rendah bersifat urikotelik dan mengeluarkan asam urat
(high$-conserued)- Hanya 3 dari 76 residu yang berbeda sebagai guano semisolid. Banyak hewan daratan, termasuk
antara ubikuitin ragi dan manusia. Beberapa molekul manusia, bersifat ureotelik dan mengeluarkan urea yang
ubikuitin melekat ke protein sasaran melalui ikatan non-ct- nontoksik dan larut-air. Kadar urea yang tinggi dalam
peptida yang terbentuk antara terminal karboksil ubikuitin darah pada penyakit ginjal merupakan akibat,bukan sebab
dan gugus e-amino residu lisil di protein sasaran (Gambar gangguan fungsi ginjal.
28-l).Residu yang terdapat di terminal amino memengaruhi
apakah suatu protein mengalami ubikuitinasi. Met atau BIOSINTESIS UREA
Ser terminal amino menahan, sedangkan Asp atau Arg
mempercepat ubikuitinasi. Penguraian terjadi di kompleks Biosintesis urea berlangsung dalam empat mhap: (l)
multikatalitik protease yang dikenal sebagai proteasom. transaminasi, (2) deaminasi oksidatif glutamat, (3) transpor
amonia, dan (4) reaksi siklus urea (Gambar 28-2) .
HEWAN'YIENGUBAH NITROGEN
O-AMINO MENJADI BERBAGAI Trqnsqminosi Memindohkon Nitrogen
PRODUK AKHIR a-Amino ke c-Ketoglutqrqt yong
Membentuk Glutomol
Hewan mengeluarkan kelebihan nitrogen sebagai amonia,
asam urat, atau urea. Lingkungan air pada ikan teleostean Tiansaminasi saling mengonversi pasangan-pasangan
yang bersifat amonotelik (mengeluarkan amonia), memaksa asam G-amino dan asam cr-keto (Gambar 28-3). Semua
ikan tersebut mengekskresikan air secara terus menerus, dan asam amino protein kecuali lisin, treonin, prolin, dan
mempermudah pengeluaran amonia yang sangat toksik. hidroksiprolin ikut serta dalam transaminasi. Transaminasi
Unggas yang harus menghemat air dan menjaga berat tetap berlangsung reversibel, dan aminotransferase j uga berfu ngsi
dalam biosintesis asam amino. Koenzim piridoksal fosfat
Asama-amino Asama-keto

"ffi n
il
rcH- c.a p,zc'-6zo-
i-Glutamal R.
ga I
ffiY
ll,-Keloglutarat

Yu
A

W Urea

Gambar 28-2. Aliran keseluruhan nitrogen dalam katabolisme asam


amino.
o
il
*.-c-6-o-
o
R'-CH-6'tO-

Gambar 28-3. Transaminasi. Reaksi bersifat reversibel


dengan konstanta kesetimbangan mendekati satu.
o

penuh
BAB 28: KATABOTISME PROTEIN & NITROGEN ASAM AMINO I 257

Piruvat <.rnz} Asam ci-amino


T.GLUTAMAT DEHIDROGENASE
MENEMPATI POSI$ SENTRAL DALAM
. L-Alanin <A Asam cr-kelo METABOTISME NITROGEN
c-Ketogldarat Asam s-amino
Pemindahan nitrogen amino ke cr-ketoglutarat membentuk
L€lutamat aA Asam s-keto L-glutamat. Pembebasan nitrogen ini sebagai amonia
kemudian dikatalisis oleh L-glutamat dehidrogenase
Gambar 28-4. Alanin aminotransferase (atas) dan glutamat (GDH) hati, yang dapat menggunakan NAD- atau NADP.
aminotrans{erase (bawah).
(Gambar 28-5). Perubahan nitrogen o-amino menjadi
amonia oleh kerja terpadu glutamat aminotransferase dan
(PLP) terdapat di bagian katalitik aminotransferase dan GDH sering disebut "transdeaminasi." Aktivitas GDH hati
banyak enzim lain yang bekerja pada asam amino. PLB secara alosterisdihambat oleh ATB GTB dan NADH serta
suatu turunan vitamin Bu, membentuk suatu z t-antara diaktifkan oleh ADP. Reaksi yang dikatalisis oleh GDH
basa Schiff terikat-enzim yang dapat mengalami tata-ulang bersifat reversibel sepenuhnya dan juga berfungsi dalam
dengan berbagai cara. Sewaktu transaminasi, PLP yang biosintesis asam amino (lihat Gambar 27-l).
terikat berfungsi sebagai pembawa gugus amino. Tata-ulang
tersebut membentuk suatu asam cr-keto dan piridolsamin Asom Amino Oksidose Jugo Mengeluorkon
fosfat terikat-enzim yang membentuk basa Schiff dengan Nitrogen Sebogoi Amonio
asam keto kedua. Setelah pengeluaran nitrogen ct-amino
melalui transaminasi, "rangka" karbon yang tersisa diuraikan Meskipun peran fuiologisnya belum jelas, namun asam L-amino
oleh jalur-jalur yang dibahas di Bab 29. oksidase di hati dan ginjal mengubah asam amino menjadi suatu
Alanin-piruvat aminotransferase (alanin a-minotransfera- asam ct-imino yang mengalami dekomposisi menjadi asam
se) dan glutamat-cr-ketoglutarat aminotransferase (glutamat ct-keto disertai pembebasan ion amonium (Gambar 28-6).
aminotransferase) mengatalisis pemindahan gugus amino ke Flavin tereduksi mengalami reoksidasi oleh oksigen molekular,
piruvat (membentuk alanin) atau ke cr-ketoglutarat (mem- dan membennrk hidrogen peroksida (HrOr), yang kemudian
bentuk glutamat) (Gambar 28-4). Masing-masing amino- terurai menjadi O, dan HrO oleh kaalase.
transferase bersifat spesifik untuk satu pasangan substrat,
tetapi tidak spesifik untut pasangan lain. Karena alanin juga lntoksikosi Amonio dopot
merupakan suatu substrat untuk glutamat aminotransfera- Mengoncom Nyowo
se, semua nitrogen amino dari asam amino yang mengalami
transaminasi dapat terkonsentrasi dalam glutamat. Hal ini Amonia yang dihasilkan oleh bakteri usus dan diserap ke
penting karena L-glutamat adalah satu-satunya asam amino dalam darah vena porta dan amonia yang dihasilkan oleh
yang menjalani deaminasi otsidatif dengar laju yang cukup jaringan cepat disingkirkan dari sirkulasi oleh hati dan
tinggi di jaringan mamalia. Jadi, pembentukan amonia dari diubah menjadi urea. Karena itu, hanya sedikit (10-20
gugus cr-amino terjadi terutama melalui nitrogen cr-amino
L-glutamat.
Tiansaminasi tidak terbatas pada gugus cr-amino.
NH^'
t' ffi
W'1 l- l'l*,. I
Gugus 6-amino pada ornitin, tetapi bukan gugus e-amino *,,fi-""f I R-c-c-o- I

pada lisin-mudah mengalami transaminasi. Kadar


u lili
LOr

X Flavin
aminotransferase serum meningkat pada beberapa keadaan Asam c,-amino Flavin-H, Asam cr-imino

penyakit (lihat Thbel 7-2).


^- V ^'o
**..4
Hro, o2 o
NAD(P)H + H* il

$*,,
NAD(P)-

ffi[/ ,"uz
-C- -C
R'C
it
| o
l-Glutamat a-Ketoglutarai HrO Asam s-kelo

Gambar 28-5. Reaksi L-glutamat dehidrogenase. NAD(P)- berarti Gambar 28-6. Deaminasi oksidatif yang dikatalisis oleh asam
NAD* atau NADP. dapat berfungsi sebagai ko-substrat. Reaksi L-amino oksidase (asam L-ct-amino:O, oksidoreduktase). Asam
bersifat reversibel, tetapi lebih condong ke arah pembentukan cr-imino yang diperlihatkan dalam kurung bukanlah suatu zat-
glutamat. antara yang stabil.
258 / BAGIAN lll: METABOLISME PROTEIN & ASAM AMiNO

pgldl) yang normalnya terdapat di darah perifer. Hal ini Pembentukqn & Sekresi Amonio
sangat penting karena amonia bersifat toksik bagi susunan Mempertohcrnkqn Keseimbongon
' saraf pusat. Seandainya darah porta memintas (mem-bypass) Asqm-Bqsq
hati, kadar amonia darah sistemik dapat meningkat ke
kadar toksik. Hal ini terjadi pada gangguan fungsi hati yang Elakresi amonia yang diproduksi oleh sel tubulus ginjal ke
parah atau terjadinya hubungan kolateral antara vena porta dalam urine merupakan cara untuk menghemat kation dan
dan vena sistemik pada sirosis. Gejala intolsikasi amonia
mengatur keseimbangan asam-basa. Produksi amonia dari
mencakup tremor, berbicara pelo, penglihatan kabur, koma, asam amino intrasel ginjal, terutama glutamin, meningkat

dan akhirnya kematian. Amonia dapat bersifat toksik bagi pada asidosis metabolik dan menurun pada alkalosis
otak, sebagian karenazat ini bereaiai dengan cr-ketoglutarat metabolik.
untuk membentuk glutamat. Kadar o-ketoglutarat yafig
menurun ini kemudian mengganggu fungsi siklus asam UREA ADATAH PRODUK AKHIR UTAMA
trikarboksilat (TCA) di neuron. KATABOI.ISME NITROGEN
PADA MANUSIA
Glutqmin Sintqse Mengikot Amonio
Meniodi Glutqmin Sintesis 1 mol urea memerlukan 3 mol AIP plus 1 mol ion
amonium dan 1 mol nitrogen ct-amino asPartat. Lima enzim
Pembentukan glutamin dikatalisis oleh glutamin sintase mengatalisis reaksi-reaksi yang tampak di Gambar 28-9 di
mitokondria (Gambar 28-7). Karena pembentukan ikatan tandai dengan nomor. Dari enam asam amino yang ikut
amida digabungkan dengan hidrolisis AIP menjadi ADP serta, l/-asetilglutamat hanya berfungsi sebagai aktivator
dan P, reaksi ini cenderung mengarah pada pembentukan enzim. Asam amino lain berfungsi sebagai pembawa atom
glutamin. Salah satu fungsi glutamin adalah mengubah yang akhirnya menjadi urea. Peran metabolik utama ornitin,
amonia menjadi suatu bentuk yang nontoksik. sitrulin, dan argininosuksinat pada mamalia adalah sintesis
urea. Sintesis urea adalah suatu proses siklik. Karena ornitin
Glulqminqse & Aspqroginqse yang dikonsumsi dalam reaksi 2 dibentuk kembali di reaksi
Mendeqminqsi Glutomin & Asporogin 5, tidak terdapat pengurangan atau penambahan netto
ornitin, sitrulin, argininosuksinat, atau arginin. Namun, ion
Pembebasan hidrolitik nitrogen amida pada glutamin amonium, COr, AIB dan aspartat dikonsumsi. Beberapa
glutaminase (Gambar
sebagai amonia, yang dikatalisis oleh reaksi pada sintesis urea berlangsung di matriks mitokondria
28-8), sangat condong pada pembentukan glutamat. Oleh dan reaksi lain berlangsung di sitosol (Gambar 28-9).
sebab itu, kerja terpadu glutamin sintase dan glutaminase
mengatalisis interkonversi ion amonium bebas dan glutamin. Kqrbqmoil Fosfot Sintqse I Memulqi
Reaksi analog dikatalisis oleh L-asparaginase. Biosintesis Ureo
Kondensasi COr, amonia, dan ATP untuk membentuk
karbamoil fosfat dikatalisis oleh karbamoil fosfat sintase
ryH; I mitokondria (reaksi l, Gambar 28-9). Bentuk sitosolik
W" ..CH2-vp 'ltzCH:^7O-
I

enzim ini, yaitu karbamoil fosfat sintase II, menggunakan


ll glutamin dan bukan amonia sebagai donor nitrogen dan
o
berfungsi dalam biosintesis pirimidin (lihat Bab 33).
L-Glutgmal
Karbamoil fosfat sintase I, enzim pembatas kecepatan pada

;;@
siklus urea, hanya aktifjika terdapat aktivator alosteriknya,
yaitu N-asetilglutamat yang meningkatkan afi nitas sintase
terhadap ATP. Pembentukan karbamoil fosfat memerltkan2
mol AIB yang salah satunya berfungsi sebagai donor fosforil.
! NHl
Perubahan ATP kedua menjadi AMP dan pirofosfat, yang
ffi-r-cHz-*.,;JH-r-o digabungkan dengan hidrolisis pirofosfat menjadi ortofosfai'
merupakan kekuatan pendorong untuk sintesis ikatan amida
dan ikatan anhidrida asam campuran pada karbamoil fosfat.
r-Glutamin
Dengan demikian, kerja terpadu GDH dan karbamoil fosfat
sintase I memindahkan nitrogen ke dalam karbamoil fosfat,
Gambar 2B-7, Reaksi glutamin sintase sangat cenderung membentuk
glutamin.
yakni suatu senyawa yang memiliki kemampuan besar
BAB 28: KATABOLISME PROTEIN & NITROGEN ASAM AMINO / 259

NHl
l' nitrogen di arginin dan pembebasan rangka aspartat sebagai
ffi"-cn -""-cHra-o- fumarat (reaksi 4, Gambar 28-9). Penambahan air ke fumarat
ilil membentuk L-malat, dan oksidasi malat selanjutnya (yang
oo
r-Glulamin dependen-NAD-) membentuk oksaloasetat. Kedua reaksi
Ho r I ini analog dengan reaksi siklus asam sitrat (lihat Gambar 17-
\,-| c*.o","^u.] 3), tetapi dikatalisis oleh fumarase dan malat dehidrogenase
| di sitosol. Tiansaminasi oksaloasetat oleh glutamat
w.4 NHl
aminotransferase kemudian membentuk kembali aspartat.
I
Karena itu, rangka karbon aspartat-fumarat berfungsi sebagai
-or"zcHr:66zcH\c/o- pembawa nitrogen glutamat menjadi prekursor urea.
lllt
Penguroion Arginin Membebqskon Uneq &
Gambar 2B-8. Reaksi glutaminase pada dasarnya berlangsung Membentuk Kemboli Ornitin
secara ireversibel dalam arah pembentukan glutamat dan NHo*.
Perhatikan bahwa nitrogen yang dikeluarkan adalah nitrogen
Penguraian hidrolitik gugus guanidino arginin yang dikatalisis
amlda, bukan nitrogen cx.-amino.
oleh arginase hati, membebaskan urea (realsi 5, Gambar 28-
9). Produk lain, ornitin, masuk kembali ke dalam mitokondria
untuk memindahkan gugus. Reaksi tersebut beriangsung hati untuk memulai sintesis urea. Ornitin dan lisin adalah
secara bertahap. Reaksi bikarbonat dengan AIP membentuk inhibitor kuat arginase yang bersaing dengan arginin. Arginin
karbonil fosfat dan ADP Amonia kemudian menggeser juga berfungsi sebagai prekursor pelemas otot poten nitrogen
ADP yang membentuk karbamat dan ortofosfat. Fosforilasi oksida (NO) dalam suatu reatr<si dependen-Ca2- yang dikatalisis
karbamat oleh AIP kedua kemudian membentuk karbamoil oleh NO sintase (lihat Gambar 48-15).
fosfat.
Korbomoil Fosfqt Sintqse t Adoloh Enzim
Korbqmoil Fosfqt Plus Ornitin Pemocu pqdo Siklus Ureo
Membentuk Sirrulin
Aktivitas karbamoil fosfat sintase I ditentukan oleh l/-
L-Ornitin transkarbamoilase mengatalisis pemindahan asetilglutamat, dengan kadar steady-state yang ditentukan
gugus karbamoil pada karbamoil fosfat ke ornitin, yang oleh laju sintesisnya dari asetil-KoA dan glutamat serta laju
membentuk sitrulin dan ortofosfat (reaksi 2, Gambar 28- hidrolisisnya menjadi asetat dan glutamat. Reaksi-reaksi ini
9). Sementara reaksi tersebut terjadi di matriks mitokondria, masing-masing dikatalisis oleh l/-asetil-glutamat sintase
baik pembentukan ornitin maupun metabolisme sitrulin dan l/-asetilglutamat hidrolase. Perubahan besar dalam
selanjutnya berlangsung di sitosol. Oleh karena itu, masuknya diet dapat meningkatkan konsentrasi masing-masing enzim
ornitin ke dalam mitokondria dan keluarnya sitrulin dari dalam siklus utea sebesar 10 sampai 20 kali lipat. Kelaparan,
mitokondria melibatkan sistem pengangkut di membran contohnya meningkatkan kadar enzim yang mungkin untuk
dalam mitokondria (Gambar 28-9). menghadapi peningkatan produksi amonia yang disebabkan
oleh peningkaran penguraian protein.
Sirrulin Plus Asportqf Membentuk
Argininosuksinot PENYAKIT METABOTIK PADA
SIKTUS UREA
Argininosuksinat sintase menghubungkan aspartat dan
sitrulin melalui gugus amino aspartat (reaksi 3, Gambar 28- Penyakit-penyakit metabolik yang berkaitan dengan
9) dan menghasilkan nitrogen kedua pada urea. Reaksi ini biosintesis urea relatif jarang dijumpai, tetapi parah secara
memerlukan AIP dan meiibatkan pembentukan zat-antara medis serta memberikan gambaran prinsip-prinsip umum
sitrulil-AMP. Penggantian selanjutnya AMP oleh aspartat penyakit metabolik berikut:
kemudian membentuk sitrulin.
1. Defek moiekular yang berbeda-beda pada suatu enzim
dapat menimbulkan gejala dan tanda yang mirip atau
Penguroion Argininosuksinot Menghosilkon
identik.
Arginin dqn Fumqrqt 2. Terapi rasional harus didasarkan pada pemahaman
Penguraian argininosuksinat yang dikatalisis oleh tentang reaksi-reaksi biokimia yang dikatalisis oleh
argininosuksinase berlangsung dengan terjadinya retensi enzim baik pada keadaan normal maupun terganggu
260 / BAGIAN lll: METABOLISME PROTEIN & ASAM AMINO

7-""'iry C'=
ffio
2Ms-ArP ffi
\l
N-Asetil- l.X-
fiffi
slutamat l(J-)
Mo-ADP + P/t
I

I
oo II
-ooc-cH
HC-COO-

w-8-"-t_o\ Fumarat
Karbamoil I
fosfat p, 4

ffi coo-
' 8-m4in
| *"' a
CH2-NH 9*'
r

cH"-
cH" cH" coo-
Argininosuksinat
cH^
H*C*NH3-
1-;
I '-JJ-"
l-Sitrulin

coo-
I

€ffiH-c-H
cH"
coo-
l-AsPartat

Gambar 28-9, Reaksi dan zat-antara pada biosintesis urea. Cugus-gugus yang mengandung nitrogen dan ikut berperan
membentuk urea diarsir. Reaksi O dan @ terjadi di matriks mitokondria hati dan reaksi @, @, dan O di sitosol hati' CO,
(sebagai bikarbonat), ion amonium, ornitin, dan sitrulin masuk ke matriks mitokondria melalui pembawa spesifik (lihal
lingkaran hitam) yang terdapat di membran dalam mitokondria hati.

3. Identifikasi zat-zat dan produk-produk samping- Semua defek pada sintesis urea menyebabkan intoksikasi
^trtara
an yang menumpuk sebelum terjadinya blok metabolik amonia. Efek defek tersebut paling parah jika blok metabolik
dapat dijadikan dasar untuk mengembangkan peme- terjadi di reaksi I atau 2 (Gamb ar 28-9) karena jika sitrulin
riksaan penyaring metabolik serta dapat menunjukkan dapat disintesis, sebagian amonia sudah dapat dibersihkan
reaksi-reaksi yang terganggu. dengan mengikatkannya secara kovalen pada suatu

4. Diagnosis pasti memerlukan pemeriksaan kuantitatif metabolit organik. Gejala klinis yang umum dijumpai pada
aktivitas enzim yang dicurigai mengalami kelainan. gangguan siklus urea adalah muntah, menghindari makanan
5. Akhirnya, gen yang menyandi enzim mutan perlu diklon tinggi-protein, ataksia intermiten, iritabilitas, letargi, dan
dan sekuens DNA-nya dibandingkan dengan gen wild' retardasi mental berat. Gambaran klinis dan terapi kelima
type unttk mengidentifikasi mutasi Cmutasi) spesifik penyakit yang dibahas berikut serupa satu sama lain'
yang menyebabkan penyakit. Perbaikan signifikan dan minimalisasi kerusakan otak dapat
BAB 28: KATABOTISME PROTEIN & NITROGEN ASAM AMINO I 261

dicapai dengan diet rendah-protein yang dikonsumsi dalam Argininosuksinqt Sinfqse


jumlah kecil, tetapi sering untuk menghindari peningkatan
mendadak kadar amonia darah. Selain pasien yang tidak memperlihatkan adanya aktivitas
argininosuksinat sintase (reaksi 3, Gambar28-9), peningkatan
SETIAP REAKSI PADA SIKIUS UREA K untuk sitrulin sebesar 25 kali lipat juga pernah dilaporkan.
DAPAT BERKAITAN DENGAN PENYAKIT Contoh-contoh ini menggambarkan prinsip pertama yang
METABOLIK TERTENTU tercantum di atas. Dalam keadaan sitrulinemia, kadar sirrulin
dalam plasma dan cairan serebrospinal meningkat dan setiap
Defek pada masing-masing enzim siklus urea pernah hari l-2 gram sitrulin diekskresikan.
dilaporkan. Banyak mutasi penyebab telah berhasil dipetakan,
dan defek spesifik pada enzim-enzim yang bersangkutan Argininosuksinqse (Argininosuksinqt Liose)
telah diketahui.
Argininosuksinatasiduria yang disertai oleh meningkatnya
N-Aserilglufomqf Sintose kadar argininosuksinat dalam darah, cairan serebrospinal,
dan urine, bermanifestasi sebagai rambut rapuh dan bernodus
//-Asetilglutamat esensial untuk aktivitas karbamoil fosfat (trikoreksis nodosa). Dikena.l adanya tipe onset-dini dan
sintase I (lihat realai
Gambar 28-9). Gen NAGS menyandi
1, onset-lanjut. Defek metabolik terletak di argininosuksinase
l/-asetilglutamat sinrase yang mengaralisis kondensasi asetil- (argininosuksinat liase; reaksi 4, Gambar 28-9). Diagnosis
KoA dengan glutamat. Defek pada gen NAGS menyebabkan dapat dilakukan in utero pada darah tali pusat atau sel cairan
hiperamonemia berat, yang dalam kasus spesifik ini dapat amnion dengan mengukur aktivitas argininosuksinase di
berespons terhadap pemberian /V-asetilglutamat. dalam eritrosit.

Korbomoil Fosfot Sintose I Arginose


Defek pada enzim karbamoil fosfat sintase I (reaksi 1 , Gambar Hiperargininemia adalah suatu penyakit autosom resesif
28-9) merupakan penyebab penyakit metabolik yang relatif di gen untuk arginase (reaksi 5, Gambar 28-9). Tidak
jarang (frekuensinya diperkirakan 1:62.000) yang dinamai seperti penyakit siklus urea lainnya, gejala-gejala awal
"hiperamonemia tipe 1." hiperargininemia biasanya belum muncul hingga usia
2 sampai 4 tahun. Kadar arginin dalam darah dan cairan
Pengongkuf Ornitin serebrospinal meningkat. Pola asam amino dalam urine,
yang mirip dengan pola lisin-sistinuria, dapat mencerminkan
Sindrom hiperornitinemia, hiperamonemia, dan homositru- persaingan arginin dengan lisin dan sistein untuk mengalami
linuria (sindrom HHH) terjadi akibat mutasi gen ORNTI reabsorpsi di tubulus ginjal.
yang menyandi pengangkut ornitin di membran mito-
kondria. Kegagalan memasukkan ornitin sitosol ke dalam Anolisis Doroh Neonotus dengon Tandem
matriks mitokondria menyebabkan siklus urea tidak dapat Ma s s Spectromefry dopot Mendeteksi
berjalan sehingga terjadi hiperamonemia, semenrara akumu- Penyokit Merobolik
lasi ornitin di sitosol menyebabkan hiperornitinemia. Tanpa
adanya akseptor normalnya, yaitu ornitin, karbamoil fosfat Penyakit metabolik yang disebabkan oleh ketiadaan atau
mitokondria akan mengarbamoilasikan lisin menjadi ho- gangguan fungsional enzim metabolik dapar sangat parah.
mositrulin sehingga terjadi homositrulinuria. Namun, pada banyak kasus, intervensi diet secara dini dapat
menghilangkan efek-efek buruk penyakit. Oleh karena itu,
Ornirin Trqnskorbqmoilqse deteksi dini penyakit metabolik ini merupakan hal yang sangat
penting. Sejak dimulainya program pemeriksaan penyaring
Defisiensi terkait-kromosom X yang disebut "hiperamone- neonatus di Amerika Serikat pada tahun 1960-an, semua
mia tipe 2" mencerminkan suatu defek pada ornitin trans- negara bagian kini melaksanakan pemeriksaan penyaring
karbamoilase (reaksi 2, Gambar 28-9). Ibu pasien mengala- metabolik terhadap neonatus meskipun cakupannya
mi hiperamonemia dan tidak menyrrkai makanan berprotein berbeda-beda untuk masing-masing negara bagian. Teknik
tinggi. Kadar glutamin meningkat di darah, cairan serebro- tandem mltss spectrometry yang sangat sensitif dan efektif
spinal, dan urine, mungkin akibat peningkatan sintesis glu- (lihat Bab 4) dapat menyaring lebih dari dua lusin penyakit
tamin sebagai respons terhadap peningkatan kadar amonia metabolik dengan hanya menggunakan beberapa tetes darah
jaringan. neonatus. Sebagian besar negara bagian, dan tidak lama lagi
262 / BAGIAN lll: METABOLISME PROTEIN & ASAM AMINO

mungkin seluruhnya, akan menerapkan tandem MS untuk metabolisme bawaan dapat terjadi di setiap reaksi dalam
melakukan pemeriksaan penyaring terhadap neonatus guna siklus urea.
'mendeteksi penyakit metabolik, seperti asidemia organik, . Perubahan kadar enzim dan regulasi alosterik karbamoil
aminoasidemia, penyakit oksidasi asam lemak, dan defek fosfat sintase oleh l/-asetiiglutamat mengatur biosintesis
enzim siklus urea. ufea.
. Penyakit metabolikdapat disebabkan oleh defekdi setiap
enzim siklus urea, pengangkut ornitin di membran, dan
Teropi Gen Memberi HqroPqn untuk
l/-asetilglutamat sintetase.
Mengoreksi Defek Biosintesis Ureo . Tandem mass s?ectrometry adalah' teknik pilihan untuk
Terapi gen untuk memperbaiki defek pada enzim-enzim menapis (skrining) lebih dari dua lusin penyakit meta-
siklus urea merupakan suatu bidang yang sedang banyak bolik pada neonatus.
diteliti. Telah diperoleh hasil-hasil awal yang menjanjikan,
contohnya, pada model hewan dengan menggunakan vektor REFERENSI
adenovirus untuk mengobati sitrulinemia.
Brooks P et al: Subcellular localization of proteasomes and
RINGKASAN their regulatory complexes in mammalian cells. Biochem J
2000'346:155.
. Manusia menguraikan 1-2o/o protein tubuhnya setiap Caldovic L et al: Late onset /y'-acetylglutamate synthase deficienry
hari dengan laju yang sangat beffariasi antar protein caused by hypomorphic alleles. Hum Motat2005;25:293.
dan keadaan fisiologis. Enzim-enzim regulatorik kunci Crombez EA, Cederbaum SD: Hyperargininemia due to liver
sering memiliki waktu paruh yang singkat. arginase deficiency. Mol Genet Metab 2005;84:243.
. Protein diuraikan oleh jalur-jalur dependen-AlP dan Elpeleg O et al: ly'-acetylglutamate synthase deficiency and the
independen-ATP Ubikuitin menyerang banyak protein treatment of hyperammonemic encephalopathy. Ann Neurol
intrasel untuk diuraikan. Reseptor di permukaan sel hati 2002;52:845.
mengikat dan menginternalisasikan asialoglikoprotein Gyato K et al: Metabolic and neuropsychological phenotype in
dalam darah untuk diuraikan di iisosom. women heterozygous for ornithine transcarbamylase defi ciency'
. Amonia merupakan z t yang sangat toksik. Ikan Ann Neurol 2004;55:80.
mengekskresikan NH, secara langsung; unggas Haberle J et al: Diagnosis of lV-acerylglutamate synthase deficiency
mengubah NHo menjadi asam urat. Vertebrata tingkat- by use of cultured fibroblasts and avoidance of nonsense-
tinggi mengubah NH, menjadi urea. mediated mRNA decay. J Inherit Metab Dis 200326:601'
. Transaminasi menyalurkan nitrogen asam cr-amino Haberle J et al: Mild citrullinemia in caucasians is an allelic variant
menjadi glutamat. L-Glutamat dehidrogenase (GDH) of argininosuccinate synthetase deficiency (citrullinemia rype
menempati posisi sentral dalam metabolisme nitrogen. 1). Mol Genet Metab 2003;80:302'
. Glutamin sintase mengubah NH, menjadi glutamin Iyer R et al: The human arginases and arginase deficiency' J Inherit
yang nontoksik. Glutaminase membebaskan NHo untuk Merab Dis l99B;21 :86.
digunakan dalam sintesis urea. Pickart CM. Mechanisms underlying ubiquitination. Annu Rev
. Atom-atom urea berasal dari NH., COr, dan nitrogen Biochem 2001;70:50J.
amida aspartat. Scriver CR, et al (editors): The Metabolic and Mobcular Bases of
. Sintesis urea di hati berlangsung sebagian di matriks Inherited Diseasr, Bth ed. McGraw-Hiil, 2001.
mitokondria dan sebagian lain di sitosol. Kelainan

Anda mungkin juga menyukai