Prokolagen tipe I adalah struktur protein utama yang menyusun matriks tulang
dan jaringan fibrous lainnya, seperti kapsul organ, fasia, kornea, sklera, tendon, selaput
otak dan dermis. Sekitar 30% berat badan manusia terdiri dari prokolagen tipe I. Secara
struktural, molekul prokolagen tipe I berbentuk triple helix, terdiri dari 2 rantai proα1(I)
(disebut COL1A1, dikode pada kromosom 17) dan 1 rantai proα2(I) (disebut COL1A2,
dikode pada kromosom 7). Masing-masing rantai triple helix itu dibentuk oleh
rangkaian 388 asam amino Gly-X-Y yang berulang. Prolin sering berada di posisi X,
sedangkan hidroksiprolin atau hidroksilisin sering berada di posisi Y. Glisin (Gly)
merupakan asam amino terkecil yang mempunyai struktur cukup padat dan berperan
penting sebagai poros dari helix sehingga bila terjadi mutasi akan sangat mengganggu
struktur dan produksi helix. Prokolagen yang abnormal akan membentuk cetakan yang
tak normal sehingga matriks pelekat tulang pun tak normal dan tersusun tak beraturan.
Beberapa protein bukan kolagen dari matriks tulang juga berkurang. Hal ini
menyebabkan adanya penurunan pembentukan tulang, osteopenia, dan terjadi
kerapuhan sehingga meningkatkan angka kepatahan (fraktur). Lebih dari 200 mutasi
yang berbeda mempengaruhi sintesis atau struktur prokolagen tipe I ditemukan pada
penderita OI. Jika mutasi tersebut menurunkan produksi/ sintesis prokolagen tipe I,
maka terjadi OI fenotip ringan (osteogenesis imperfecta tipe I), namun jika mutasi
menyebabkan gangguan struktur prokolagen tipe I maka akan terjadi OI fenotip yang
lebih berat (tipe II, III, dan IV). 4,6,7
MANIFESTASI KLINIS
Selain patah tulang, gambaran klinis OI dapat juga termasuk seperti berikut:8
Sklera dapat tampak lebih gelap dari normal, dengan warna biru atau abu-abu.
Dentogenesis imperfekta, yang ditandai dengan gigi yang transparan,
perubahan warna, rapuh, dan dengan mudah fraktur.
Malformasi tulang, termasuk tulang rusuk yang abnormal, pectus carinatum
atau pectus excavatum, tulang-tulang panjang melengkung, kompresi vertebral,
spinal curves, skoliosis, kifosis ringan, dan bentuk tengkorang yang abnormal.
Osteopenia yang dapat terlihat pada x-ray atau dengan pemeriksaan kepadatan
tulang.
Lingkar kepala lebih besar dari rata-rata, atau kepala relatif tampak lebih besar
dibandingkan dengan tubuh yang kecil.
Fontanel menutup lebih cepat dari biasanya.
Tulang wormian terdapat pada tengkorak.
Bentuk wajah tirangular, karakteristik pada bentuk yang lebih berat.
Hilangnya pendengaran, dapat mulai terjadi pada usia dewasa muda.
Disproporsi tubuh
Berat badan bayi lebih rendah dari usianya. Anak yang lebih besar seringkali
overweight.
Kulit terasa lembut dan mudah memar.
Sendi lemah dan tidak stabil, dan kaki datar.
Sebagian besar anak dengan OI memiliki massa otot yang menurun dan
kelemahan otot yang terkait.
Sensitivitas terhadap panas dan dingin, dengan peningkatan jumlah keringat.
Perkembangan motorik kasar mungkin tertunda akibat fraktur dan atau
hipotonia.
Kecerdasan intelektual normal.
Pembentukan extuberant callus, yang biasanya mengikuti fraktur atau prosedur
pembedahan, menunjukkan OI jenis V.
Tipe I
Penderita sering lahir mati atau meninggal pada tahun pertama kehidupan
dengan berat lahir dan panjang badan kecil untuk masa kehamilan. Kematian terutama
disebabkan karena distres pernafasan, juga karena malformasi atau perdarahan sistem
saraf pusat.Terjadi karena mutasi baru yang diturunkan secara autosomal dominan
(jarang resesif) akibat penggantian posisi glisin pada triple helix prokolagen tipe I
dengan asam amino lain. Tulang rangka dan jaringan ikat lainnya sangat
rapuh.Terdapat fraktur multipel tulang panjang intrauterin yang terlihat sebagai
crumpled appearance pada radiografi. Selain itu juga dapat terjadi pada tulang
tengkorak dan atau vertebra. Tulang tengkorak tampak lebih besar dibanding ukuran
tubuh dengan pembesaran fontanela anterior dan posterior. Fraktur multipel tulang iga
membentuk gambaran manik-manik (beaded appearance), thoraks yang sempit ikut
berperan dalam terjadinya distres pernafasan. Penderita mungkin mempunyai hidung
yang kecil dan/ mikrognatia. Sklera berwarna biru gelap-keabuan.3,4,8
Tipe III
Tipe IV
Terjadi karena point mutation atau delesi kecil pada prokolagen tipe I yaitu
pada rantai COL1A2, kadang pada COL1A1. Merupakan tipe OI yang paling
heterogen karena memasukkan temuan-temuan pada penderita yang tidak tergolong
dalam 3 tipe sebelumnya. Fraktur dapat terjadi dalam uterus dengan tulang panjang
bawah bengkok yang tampak sejak lahir. Sering terjadi fraktur berulang, kebanyakan
penderita mempunyai tulang yang bengkok walau tidak sering mengalami fraktur.
Frekuensi fraktur berkurang setelah masa pubertas.3,4,8
Studi mikroskopis dari tulang OI yang dipimpin oleh Francis Glorieux M.D.,
PhD. di Shriners Hospital for Children di Montreal, telah mengidentifikasi subset
orang-orang yang secara klinis menderita OI tipe IV tetapi memiliki pola khusus pada
tulang mereka. Tinjauan dari riwayat klinis orang-orang ini ditemukan sifat-sifat
umum lainnya. Sebagai hasil dari penelitian ini, dua tipe (tipe V dan VI) ditambahkan
ke dalam klasifikasi Sillence. Mengeani tipe-tipe ini, perlu diperhatikan hal-hal
berikut:8
Tipe V
Tingkat keparahan OI tipe V adalah sedang. Hal ini mirip dengan OI tipe IV
dalam hal frekuensi patah tulang dan tingkat deformitas tulang. Yang paling mecolok
dari tipe ini adalah hipertrofi calluses besar pada tulang terbesar pada daerah prosedur
bedah. Hipertrofi calluses juga dapat muncul spontan. Kalsifikasi membrane
interoseus antara radius dan ulna membatasi rotasi lengan dan dislokasi caput radialis.
Wanita dengan OI tipe V yang sedang menunggu kehamilan harus melakukan
skrining hipertrofi callus pada tulang iliaka. OI Tipe V secaran dominan diwariskan
dan mewakili 5 persen dari kasus OI sedang hingga berat.8
Tipe VI
OI tipe VI sangat jarang. Tingkat keparahan tipe VI sedang, tampilan dan gejala
mirip dengan OI tipe IV. Tipe ini dibedakan oleh cacat karakterisitk mineralisasi yang
terlihat pada biopsy tulang. Pewarisannya mungkin resesif, tetapi belum
diidentifikasi.8
BAB III
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA