Anda di halaman 1dari 7

SURAT PERJANJIAN

Pelaksanaan Pekerjaan Pembangunan Rumah Tinggal antara

Ibu Dita Kunti Heru Putri

dengan

Bapak Budi Andriyanto

__________________________________________________________________________________

Nomor : .................................

Tanggal : …………………….

Pada hari ini Sabtu, tanggal 22 Februari 2020 kami yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama :

Alamat : ……………………………………………………………………

Telepon : ……………………………………………………………………

lam hal ini bertindak sebagai pemilik rumah tinggal dan selanjutnya disebut sebagai Pihak Pertama.

Dan

Nama :

Alamat : .......................................................................................................

Telepon : .......................................................................................................

Jabatan : .......................................................................................................

Dalam hal ini bertindak sebagai pelaksana bangunan rumah tinggal dan selanjutnya disebut sebagai

Pihak Kedua.
Dengan ini menyatakan bahwa Kedua belah pihak telah sepakat untuk mengadakan ikatan Kontrak

Pelaksanaan Pekerjaan Pembangunan Rumah Tinggal yang dimiliki oleh Pihak Pertama yang terletak
di

……………………………………………………………

Pihak Kedua bersedia untuk melaksanakan pekerjaan pembangunan rumah tinggal milik Pihak
Pertama,

yang pembiayaannya ditanggung oleh Pihak Pertama, dengan ketentuan yang disebutkan dalam
pasal-pasal

sebagai berikut :

Pasal 1

TUJUAN KONTRAK

Tujuan kontrak ini adalah bahwa Pihak Kedua bersedia melaksanakan dan, menyelesaikan pekerjaan

Pembangunan Rumah Tinggal yang berlokasi tersebut diatas.

Pasal 2

BENTUK PEKERJAAN

Bentuk pekerjaan yang akan dilaksanakan oleh Pihak Kedua adalah sebagai berikut :

Pekerjaan Bangunan ( pelaksanaan konstruksi bangunan, sesuai dengan spesifikasi material dan
bahan

yang akan dilampirkan oleh pihak kedua pada saat Penandatanganan Kontrak Kerja

Pasal 3
SISTEM PEKERJAAN

Sistem pekerjaan yang disepakati oleh kedua belah pihak adalah sebagai berikut :

1. Pihak Pertama menggunakan system penunjukan langsung dengan memberikan anggaran biaya (
budget )

dengan system borongan per m2 (meter persegi ) luas bangunan dan adapun untuk perhitungan
luas

bangunan terlampir dalam draf kontrak ini. Dan harga satuan borongan pelaksanaan bangunan
rumah

tingga yang telah disepakati oleh kedua belah pihak adalah : Rp ...................... /m2

2. Total Anggaran Biaya pelaksanaan pembangunan rumah tinggal ini sebesar


......................................

( ............................................................................................................. Rupiah ) dengan rincian

perhitungan sebagai berikut :

Luas Total Bangunan : ................... m2

Total Harga Borongan : .................... m2 x Rp .................... = Rp .................................

Dan harga tersebut tidak termasuk :

a. Pajak – pajak yang di timbulkan atas pelaksanaan pembangunan termasuk : Pajak pelaksanaan

pembangunan, pajak membangun sendiri dan lain-lain.

b. IMB ( Ijin mendirikan bangunan ) mulai dari tingkat RT/RW, Lurah / Kepala Desa, Camat dan
instansi

terkait lainya.

Pasal 4

BIAYA

Adapun total biaya pelaksanaan pembangunan rumah tinggal tersebut adalah Rp


......................................... (
........................................................................................................................ Rupiah )
Pasal 5

SISTEM PEMBAYARAN

DOWN PAYMENT ( Uang Muka )

pembayaran 30 % x Rp ....................... = Rp. ..................... (

................................................................... Rupiah ) yang harus dibayarkan oleh Pihak Pertama


kepada Pihak Kedua pada saat penandatanganan kontrak kerja dilakukan oleh kedua belah pihak.

TAHAP I

pembayaran 25 % x Rp ........................ = Rp ........................ (

..................................................................... Rupiah ) dibayarkan setelah progres kerja fisik bangunan


rumah tinggal mencapai 30%

TAHAP II

pembayaran 25 % x Rp .......................... = Rp. ........................ (


...................................................................... Rupiah ) dibayarkan setelah .progres kerja fisik
bangunan rumah tinggal mencapai 55%

TAHAP III

pembayaran 15 % x Rp .......................... = Rp. ......................... (


....................................................................... Rupiah ) dibayarkan setelah progres kerja fisik
bangunan rumah tinggal mencapai 80%

TAHAP IV
pembayaran 5 % x Rp .......................... = Rp. ......................... (
....................................................................... Rupiah ) dibayarkan setelah progres kerja fisik
bangunan rumah tinggal mencapai 100%

Pembayaran tersebut dapat dilakukan cash tunai atau melalui transfer ke rekening :

Penerima : .......................................

Bank : .......................................

No rekening : ......................................

Pasal 6

JANGKA WAKTU PENGERJAAN

Jangka waktu pengerjaan adalah ....... ( ..................... ) hari, terhitung setelah Pihak Pertama
memberikan Surat Perintah Mulai Kerja kepada Pihak Kedua.

Apabila terjadi keterlambatan waktu pelaksanaan pembangunan rumah tinggal dari waktu yang
telah ditentukan, maka Pihak Kedua wajib membayar denda kepada Pihak Pertama sebesar Rp.
10.000/hari. ( Sepuluh ribu rupiah perhari ).

Pasal 7

PERUBAHAN

Apabila pada waktu pengerjaan pelaksanaan bangunan rumah tinggal terdapat perubahan -
perubahan terhadap luasan, posisi dan bentuk serta penambahan – penambahan lain di luar gambar
kerja yang telah disepakati oleh kedua belah pihak, maka Pihak Pertama wajib membayar setiap
perubahan pembongkaran dan pemasangan kembali bangunan yang dirubah tersebut yakni sebesar
Rp. 120.000/M2. ( seratus dua puluh ribu rupiah ) per meter persegi luas bangunan yang mengalami
pembongkaran & perubahan.

Pasal 8

MASA PEMELIHARAAN
1. Masa pemeliharaan berlaku selama 2 bulan, setelah selesai pekerjaan/serah terima hasil
pekerjaan yang diikuti dengan penandatanganan berita acara penyerahan bangunan.

2. Apabila dalam masa pemeliharaan tersebut terdapat kerusakan yang disebabkan bukan dari
pekerjaan Pihak Kedua, maka Pihak Pertama tidak berhak menuntut Pihak Kedua untuk
mengerjakannya.

Namun, Pihak Kedua dapat memperbaiki kerusakan tersebut sesuai dengan formulir perubahan
dengan biaya yang ditanggung oleh Pihak Pertama.

Pasal 9

PENYELESAIAN PERSELISIHAN

Apabila terjadi perselisihan di antara kedua belah pihak, maka akan ditempuh cara-carasebagai
berikut:

1. Melalui jalur musyawarah untuk mufakat.

2. Melalui Panitia Arbitrase apabila perselisihan tersebut tidak bisa dilakukan melalui jalur
musyawarah untuk mufakat. Panitia Arbitrase tersebut terdiri dari:

a.Seorang wakil yang ditunjuk PIHAK PERTAMA,

b.Seorang wakil yang ditunjuk PIHAK KEDUA, dan

c.Seorang wakil yang ditunjuk PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA.

3. Dan apabila dengan kedua cara diatas tidak didapat penyelesain perselisihan maka langkah
berikutnya

bisa melalui jalur hukum yang berlaku di Indonesia

Pasal 10

Lain – Lain

Pihak Pertama dan Pihak Kedua akan bersama- sama mematuhi dengan baik dan bertanggung jawab
terhadap seluruh kesepakatan kerja yang telah disetujui.

Demikian Kontrak Kerja ini telah di setujui dan di tanda tangani untuk dilaksanakan dengan sebagai
mana mestinya tanpa adanya campur tangan dari pihak lain.

Pasal 10
PENUTUP

Surat Perjanjian ini mulai berlaku terhitung sejak ditandatangani oleh kedua belah pihak di -------------
--- pada hari, tanggal, bulan, dan tahun seperti tersebut di atas, yang dibuat rangkap 2 (dua) yang
berkekuatan hukum yang sama, dimana lembar pertama (asli) dan lembar kedua dibubuhi materei
secukupnya.

Dibuat di : -----------------------

Tanggal : ( ---- tanggal,............. bulan, ...............tahun )

Pihak Pertama Pihak Kedua

( .................................) ( .............................)

Anda mungkin juga menyukai