1. Menurut Mahato (pharmaceutical dosage forms and drug delivery 3rd edition,
2017: 543)
a. Filtrasi
Sterilisasi dengan penyaringan adalah proses yang menghilangkan
mikroorganisme tetapi tidak merusak,. Filtrasi adalah metode pilihan untuk
larutan yang tidak stabil pas jenis metode sterilisasi lainnya, misalnya, produk
yang bersifat termolabil. Penyaringan membran dengan ukuran pori 0,22 μm
umumnya digunakan sebagai penyaringan untuk sterilisasi. Namun,
makromolekul, seperti protein dan peptida, dapat rusak oleh filtrasi karena
tegangan geser, yang menyebabkan perubahan struktur tiga dimensi mereka.
Dalam kasus tertentu, formulasi dapat memengaruhi integritas penyaringan
dan penyumbatan. Selain itu, beberapa penyaringan dapat menyerap obat. Oleh
karena itu, interaksi obat dengan bahan penyaringan perlu diselidiki dengan
cermat sebelum menerapkan metode sterilisasi ini. Bahan penyaringan yang
umum digunakna yaitu nilon dan teflon.
b. Sterilisasi panas kering
Sterilisasi panas kering adalah metode sterilisasi yang paling sederhana dan
paling ekonomis. Namun, metode ini membutuhkan suhu yang lebih tinggi (~
160 ° C – 250 ° C) dan paparan yang lebih lama (~ 30-180 menit) untuk
mencapai sterilitas. Masalah utama yang terkait dengan sterilisasi panas kering
adalah distribusi suhu yang tidak seragam. Selain itu, sterilisasi panas kering
tidak dapat digunakan dengan bahan yang peka terhadap panas. Ini terutama
digunakan untuk sterilisasi peralatan yang terbuat dari kaca dan logam
c. Sterilisasi uap (penggunaan autoklaf)
Sterilisasi uap dilakukan dalam autoklaf, yang merupakan ruang kedap udara
yang dirancang untuk mempertahankan tekanan tinggi uap panas jenuh,
dengan suhu khas 121 ° C. Sterilisasi uap adalah metode pilihan untuk
sterilisasi larutan berair, alat pecah belah, dan alat yang terbuat dari karet.
Namun, sterilisasi uap tidak dapat digunakan untuk bahan yang peka terhadap
panas atau formulasi yang tidak berair.
d. Sterilisasi radiasi
Sterilisasi radiasi dilakukan dengan paparan sinar ultraviolet (UV) atau radiasi
pengion berenergi tinggi. Radiasi UV berguna dalam mengurangi jumlah
mikroorganisme di udara. Mikroorganisme sering dibunuh dengan
menggunakan sinar β, sinar γ, sinar-X, dan berkas elektron yang dipercepat.
Obat-obatan termolabil, seperti penisilin, streptomisin, tiamin, dan riboflavin
telah secara efektif disterilkan dengan radiasi pengion. Namun rumah sakit
memiliki sedikit kesempatan untuk menggunakan sterilisasi radiasi.