Anda di halaman 1dari 12

STERILISASI

PANAS BASAH
Group 2 :
Eva Zahroul W (162210101022)
Adita Putri W (162210101024)
Nurhayati (162210101025)
Amrina Rosyada F (162210101026)

ALLPPT.com _ Free PowerPoint Templates, Diagrams and Charts


Pendahuluan
Sterilisasi dilakukan untuk menghilangkan semua bentuk kehidupan, baik bentuk patogen maupun non
patogen, vegetatif, maupun nonvegetatif, dari suatu objek atau material. Sel –sel vegetatif bakteri dan
fungi dapat dimatikan pada suhu 60°C dan dalam waktu 5 – 10 menit. Namun spora fungi dapat mati
pada suhu di atas 80°C dan spora bakteri baru mati di atas suhu 120°C selama 15 menit.
(Schlegel, 1994)

Pada prinsipnya sterilisasi dapat dilakukan dengan tiga metode, yaitu metode mekanik, metode fisika,
dan metode kimia. Metode panas basah merupakan salah satu bagian dari metode fisika.

Metode sterilisasi basah atau panas basah adalah pemanasan menggunakan air atau uap air. Uap air
adalah media penyalur panas yang terbaik dan terkuat daya penetrasinya. Panas basah mematikan
mikroba melalui proses koagulasi, denaturasi enzim dan protein protoplasma mikroba, sedangkan
untuk mematikan spora diperlukan panas basah selama 15 menit pada suhu 121°C.
(Hadioetomo, 1985).
Prinsip
Prinsip metode panas basah adalah sebagai berikut :

Panas basah dapat membunuh mikroorganisme dengan mendenaturasi dan mengkoagulasi protein,
proses ini dapat menyebabkan lepasnya ikatan hidrogen pada protein sehingga struktur tiga dimensi
protein rusak. Sterilisasi dengan menggunakan panas basah akan memberikan hasil yang lebih baik
apabila dilakukan pada suhu diatas suhu air yang mendidih (diatas 100oC).
Kelebihan dan Kekurangan
Kelebihan metode panas basah adalah sebagai berikut :
 Tidak beracun bagi manusia dan lingkungan
 Siklus mudah dikendalikan dan dipantau
 Tidak terpengaruh oleh bahan organik/anorganik
 Waktu siklus yang cepat
 Menembus kemasan medis
Kekurangan metode panas basah adalah sebagai berikut :
 Tidak cocok untuk instrumen yang sensitif terhadap panas
 Tidak dianjurkan untuk bahan gelas atau kaca yang memiliki skala dan
bahan yang tajam.
 Dapat menyebabkan benda tajam menjadi tumpul pada ujung tombak
setelah beberapa siklus sterilisasi
 Dapat menyebabkan bahan yang disterilkan menjadi basah dan menyebab-
kannya berkarat
 Berpotensi untuk terbakar
AUTOKLAF
Prinsip kerja autoklaf sebagai alat
sterilisasi panas basah
Autoklaf adalah metode sterilisasi panas basah yang menggunakan uap air yang disertai tekanan. Uap
pada autoklaf dihasilkan dalam ruang bertekanan sehingga dapat mencapai suhu 121-148 ° C (250-300 °
F) pada 15 P.S.I. untuk mencapai suhu tersebut biasanya proses pemanasan memerlukan waktu 10-60
menit.

Panas digunakan sebagai agen sterilisasi

Gerakan getaran setiap molekul mikroorganisme meni


ngkat yang menyebabkan pembelahan ikatan hidrogen i
ntramolekul antara protein.

Inaktivasi oleh uap jenuh ini akan mengakibatkan koag


ulasi protein mikroorganisme dan mendenat
urasi DNA

akumulasi kerusakan permanen pada semua fungsi meta


bolisme organisme.
Jenis Autoklaf
Ada dua jenis autoclave yakni gravity-displacement dan prevacuum cycle.
Pembeda antara jenis peralatan pada Autoclave terletak pada proses
pengeluaran udara dari dalam Autoklaf saat proses sterilisasi.

Prevacuum cycle berkecepatan tinggi mirip dengan sterilisasi gravity-displace


ment kecuali pada Prevacuum cycle dilengkapi dengan pompa vakum (atau
ejector) untuk memastikan pembuangan udara dari ruang sterilisasi dan
menampung uap sebelum masuk. Keuntungan menggunakan pompa vakum
adalah adanya proses penetrasi uap yang maksimal bahkan sampai ke benda
yang disterilkan.
Penerapan sterilisasi panas basah
Penerapan sterilisasi panas basah sering digunakan pada peralatan medis dan
produk farmasi. Sayarat bahan yang dapat disterilisasi panas basah :
 bahan dan alat yang tahan terhadap pemanasan

 tahan penembusan uap air

 larutan dengan pembawa air

Contoh : alat-alat gelas, instrumen bedah, penutup karet dan plastik dan produk
dalam wadah terbungkus/tersegel, wraps, kapas, sarung tangan, alat suntik, alat
transfusi dan alat bedah.
Bahan yang tidak dapat disterilisasi panas
basah
Bahan yang tidak tahan panas seperti :
Serum
Vitamin
Antibiotik
enzim
pelarut organik (seperti : fenol)
Kesimpulan
 Sterilisasi adalah pemusnahan atau pengeliminasian semua mikroorganisme,
termasuk spora bakteri, yang sangat resisten
 Metode utama yang biasa digunakan dalam proses sterilisasi dapat berupa
sterilisasi fisika dan kimia
 Sterilisasi dengan panas basah mematikan mikroba melalui proses koagulasi,
denaturasi enzim dan protein protoplasma mikroba
 Autoklaf adalah metode sterilisasi panas basah yang menggunakan uap air
yang disertai tekanan. Transfer panas dari uap jenuh ke lingkungan ruang
jauh lebih efektif dan tepat untuk koagulasi dan denaturasi asam nukleat dan
protein daripada metode sterilisasi panas kering
 Penerapan sterilisasi panas basah sering digunakan pada peralatan medis,
produk farmasi dan diterapkan untuk bahan dan alat yang tahan terhadap
pemanasan, tahan penembusan uap air, larutan dengan pembawa air, alat-
alat gelas, pembalut untuk bedah, penutup karet dan plastik dan produk
dalam wadah terbungkus/tersegel.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai