Disusun Oleh:
Mellania Arifin
11181020000086
Teknik sterilisasi klasik menggunakan uap jenuh di bawah tekanan atau udara
panas adalah yang paling andal dan harus digunakan jika memungkinkan. Metode
sterilisasi lainnya termasuk filtrasi, radiasi pengion (radiasi sinar gamma dan elektron),
dan gas (etilen oksida, formaldehida).
Untuk produk yang tidak dapat disterilkan dalam wadah akhir, diperlukan
pemrosesan aseptik. Bahan dan produk yang telah disterilkan dengan salah satu proses
di atas dipindahkan ke wadah presterilisasi dan disegel, kedua operasi tersebut
dilakukan dalam kondisi aseptik yang terkendali.
Apapun metode sterilisasi yang dipilih, prosedur harus divalidasi untuk setiap
jenis produk atau bahan, baik yang berkaitan dengan jaminan sterilitas dan untuk
memastikan bahwa tidak ada perubahan yang merugikan terjadi di dalam produk.
Kegagalan untuk mengikuti secara tepat proses yang telah ditentukan dan divalidasi
dapat menghasilkan produk yang tidak steril atau rusak. Program validasi khusus
untuk sterilisasi uap atau panas kering memerlukan korelasi pengukuran suhu, yang
dibuat dengan perangkat sensorik untuk mendemonstrasikan penetrasi panas dan
distribusi panas, dengan penghancuran indikator biologis, yaitu sediaan
mikroorganisme spesifik yang diketahui memiliki ketahanan tinggi terhadap bahan
tertentu. proses sterilisasi. Indikator biologi juga digunakan untuk memvalidasi
metode sterilisasi lainnya (lihat metode khusus), dan terkadang untuk kontrol rutin
siklus individu. Direkomendasikan untuk melakukan validasi ulang secara berkala.
B. Metode Sterilisasi
1. Sterilisasi uap
3. Sterilisasi gas
Perkembangan yang pesat alat kesehatan yang tidak tahan terhadap sterilisasi
panas dan kekhawatiran tentang keamanan etilen oksida mengakibatkan peningkatan
penggunaan sterilisasi radiasi. Tetapi cara ini dapat digunakan pada bahan obat dan
bentuk sediaan akhir. Keunggulan sterilisasi iradiasi meliputi reaktifitas kimia rendah,
residu rendah yang dapat diukur, dan kenyataan yang membuktikan bahwa variabel
yang dikendalikan lebih sedikit. Kenyataanya sterilisasi radiasi adalah suatu
kekhususan dalam dasar pengendalian yang penting adalah dosis radiasi yang diserap,
dan dapat diukur secara tepat. Oleh karena sifat khas tersebut, banyak prosedur baru
yang telah dikembangkan untuk menetapkan dosis sterilisasi. Walaupun begitu, hal ini
masih dalam peninjauan dan pertimbangan, terutama mengenai kegunaannya, paling
tidak, untuk pengendalian tambahan dan tindakan keamanan. Iradiasi hanya
menimbulkan sedikit kenaikan suhu, tetapi dapat mempengaruhi kualitas dan jenis
plastik atau kaca tertentu. Ada 2 jenis radiasi ion yang digunakan, yaitu disintegrasi
radioaktif dari radioisotop (radiasi gamma) dan radiasi berkas elektron. Pada kedua
jenis tersebut, dosis radiasi yang dapat menghasilkan derajat jaminan sterilitas yang
diperlukan harus ditetapkan sedemikian rupa hingga dalam rentang satuan dosis
minimum dan maksimum, sifat bahan yang disterilkan dapat di terima. Untuk iradiasi
gamma, validasi prosedur meliputi penetapan kesesuaian bahan, kesesuaian cara
memasukkan produk dan penyelesaian penataan jumlah produk di dalam wadah
sterilisasi (termasuk identifikasi zona dosis minimum dan maksimum), penetapan
pengaturan waktu, dan petunjuk pemberian dosis sterilisasi yang diperlukan. Untuk
iradiasi berkas elekton, sebagai tambahan, perlu divalidasi pengendalian voltase, arus
listrik, kecepatan ban berjalan, dan dimensi pengamat berkas elektron..