Anda di halaman 1dari 8

TUGAS KLIPING

MENGENAL KEBUDAYAAN DAN ADAT ISTIADAT


SUKU BADUY

Mata Pelajaran : PKN

Di Susun Oleh:

LANGI MAHEZA FITHRA MIDANI

JUAN DUNGA SAVA

SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 9


BANDUNG
1. Suku bangsa / letak
Kabupaten Lebak Banten, di sebut suku Orang Kanekeas atau baduy Urang
Kanekes atau Orang Baduy/Badui merupakan kelompok etnis masyarakat adat
suku Banten di wilayah Kabupaten Lebak, Banten. Populasi mereka sekitar 26.000
orang, dan mereka merupakan salah satu suku yang mengisolasi diri mereka dari
dunia luar. Selain itu mereka juga memiliki keyakinan tabu untuk
didokumentasikan, khususnya penduduk wilayah Baduy Dalam.

2. Rumah adat Sulah nyanda


Rumah adat Sulah Nyanda dibagi dalam 3 ruangan yaitu bagian sosoro (depan),
tepas (tengah) dan ipah (belakang). Masing-masing ruangan berfungsi sesuai
dengan rencana pembuatan. Pada bagian depan rumah atau yang biasa disebut
sosoro berfungsi sebagai ruang penerima tamu. Hal ini dikarenakan tamu tidak
diperkenankan masuk ke dalam rumah. Fungsi lainnya digunakan sebagai tempat
bersantai dan menenun bagi kaum perempuan. Bagian depan ini berbentuk
melebar ke samping dengan lubang di bagian lantainya.
Sedangkan bagian tengah atau biasa disebut tepas digunakan untuk aktivitas
tidur dan pertemuan keluarga. Sementara pada bagian belakang rumah atau biasa
disebut imah digunakan sebagai tempat untuk memasak serta menyimpan hasil
ladang dan beras. Tiap ruangan ini dilengkapi dengan lubang pada bagian lantainya.
Lubang di lantai rumah Suku Baduy berfungsi sebagai sirkulasi udara. Ini
dikarenakan rumah adat Suku Baduy tidak dilengkapi dengan jendela. Tujuan tidak
dibangunnya jendela agar para penghuni rumah yang ingin melihat keluar
diharuskan pergi untuk melihat sisi bagian luar rumah.

SMPN 9 Bandung Page 1


3. Tarian Daerah
Tarian daerah suku baduy diantaranya:
a. Tari Prajurit
b. Tari Topeng
c. Tari Rampak Beduk
d. Tari Grebeg Terbang Gede
e. Tari Cokek
f. Tari Lesung

Salah satu contoh tarian rampak beduk merupakan sajian instrumen berupa
perkusi, yang ditingkahi suara bedug berbagai ukuran. Ada empat bedug diikat
kain merah biru, yang dipukul oleh pemain yang berdiri di tengah. Di pinggirannya,
kelompok musik menimpali dengan bedug berbagai ukuran. Sesekali suara
terdengar dari mulut para pemainnya, mirip suara musik tiup. Namun, tak ada
sajian instrumen tiup. Yang terdengar, suara harmonis antara bedug dan para
vokalis tradisi saling menyahut.

4. Nama Pakaian Adat


Pakaian adat suku baduy yaitu :
1. Pakaian suku baduy dalam
Pakaian yang dikenakan oleh kaum pria suku Baduy Dalam berupa baju lengan
panjang yang disebut jamang sangsang. Hal ini dikarenakan penggunaannya
hanya disangsangkan atau dilekatkan di badan. Desain baju sangsang cukup
sederhana yaitu hanya dilubangi pada bagian leher sampai bagian dada, tanpa
kerah, tanpa kancing dan tanpa kantong baju. Pembuatan baju adat ini hanya

SMPN 9 Bandung Page 2


boleh dilakukan dengan tangan dan tidak boleh dijahit dengan mesin. Bahan
yang digunakan pun harus terbuat dari benang kapas asli yang ditenun.

Pakaian adat Baduy Dalam


2. Pakaian adat suku baduy luar
Sementara pakaian adat yang dikenakan oleh suku Baduy Luar dikenal dengan
nama baju kampret berwarna hitam. Desain bajunya terbelah dua sampai
bagian bawah dengan potongan seperti baju yang biasa dipakai khalayak
ramai yaitu mengunakan kantong, kancing dan bahan dasarnya tidak
diharuskan dari benang kapas murni

Pakaian adat Baduy Luar

5. Sistem Kekerabatan

Dalam masyarakat Baduy ada pola atau sistem kekerabatan dalam lingkungan
masyarakat Baduy. Sistem kekerabatan masyarakat Baduy menitik beratkan pada
wilayah tempat tinggal. Hubungan kekerabatan bisa dilihat dari tiga sisi yaitu
pertama, kampung Tangtu. Kedua, kampung Panamping. Ketiga, Pajaroan. Dalam

SMPN 9 Bandung Page 3


hal itu, seluruh masyarakat Baduy menyatakan bahwa seluruh wilayah Desa Baduy
adalah “Tangtu Teulu Jaro Tujuh” yang memiliki arti seluruh penduduk di wilayah
Kanekes Baduy merupakan satu kerabat yang berasal dari satu nenek moyang.
Adapun perbedaan itu terletak pada sisi generasi antara tua dan muda. Dalam
kekerabatan orang Baduy, orang Cikeusik dianggap yang tertua, Cikertawana yang
menengah dan Cibeo yang termuda.

Selain itu, dalam masyarakat Baduy sistem kekerabatan merujuk pada nama ibu
(suku kata) contoh seorang ibu bernama Sarimin maka nama anak laki-lakinya
adalah bisa Saripin, Sarpin¸ atau anak perempuannya Sartin. Cara panggilan
masyarakat Baduy terbilang unik, seseorang memanggil kepada seseorang dengan
nama anak. Contoh, ayah Mursyid karena nama anak laki-lakinya Mursyid jadi ia
dipanggil ayah Mursyid padahal nama aslinya adalah Alim.

6. Agama Yang dianut : Sunda Wiwitan


Kepercayaan yang dianut oleh Suku Baduy atau masyarakat kanekes sendiri sering
disebut dengan Sunda Wiwitan yang berdasarkan pada pemujaan nenek moyang
(animisme), namun semakin berkembang dan dipengaruhi oleh agama lainnya
seperti agama Islam, Budha dan Hindu. Namun inti dari kepercayaan itu sendiri
ditunjukkan dengan ketentuan adat yang mutlak dengan adanya “pikukuh”
( kepatuhan) dengan konsep tidak ada perubahan sesedikit mungkin atau tanpa
perubahan apapun

7. Nama Pekakas : Golok dan Kujang


Bedog menjadi atribut sehari-hari lelaki Baduy. Ada dua macam Bedog yang dibuat
dan digunakan oleh orang Baduy, yaitu bedog polos dan bedog pamor. Bedog
polos dibuat dengan proses yang biasa, menggunakan besi baja bekas per pegas
kendaraan bermotor yang ditempa berulang-ulang. Bedog ini digunakan oleh
orang Baduy untuk menebang pohon, mengambil bambu, dan keperluan lainnya.
Bedog Baduy yang telah diyakini kekuatannya yaitu bedog yang berpamor. Bedog
pamor memiliki urat-urat atau motif gambar yang menyerupai urat kayu dari
pangkal hingga ujung bedog pada kedua permukaannya. Proses pembuatannya
lebih lama dan memerlukan pencampuran besi dan baja yang khusus. Kekuatan
dan ketajaman bedog pamor melebihi bedog polos biasa, di samping memiliki
kharisma tersendiri bagi yang menyandangnya.

SMPN 9 Bandung Page 4


Gambar Golok
8. Upacara adat
Ada beberapa kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat Baduy menurut
kepercayaan sunda wiwitan:
1. Upacara Kawalu yaitu upacara yang dilakukan dalam rangka menyambut bulan
kawalu yang dianggap suci dimana pada bulan kawalu masyarakat baduy
melaksanakan ibadah puasa selama 3 bulan yaitu bulan Kasa,Karo, dan Katiga.
2. Upacara ngalaksa yaitu upacara besar yang dilakukan sebagain uacapan syukur
atas terlewatinya bulan-bulan kawalu, setelah melaksanakan puasa selama 3
bulan. Ngalaksa atau yang bsering disebut lebaran.
3. Seba yaitu berkunjung ke pemerintahan daerah atau pusat yang bertujuan
merapatkan tali silaturahmi antara masyarakat baduy dengan pemerintah, dan
merupakan bentuk penghargaan dari masyarakat baduy.
4. Upacara menanam padi dilakukan dengan diiringi angklung buhun sebagai
penghormatan kepada dewi sri lambing kemakmuran.

Upacara Adat Seba

SMPN 9 Bandung Page 5


9. Lagu daerah
Lagu daerah suku baduy diantaranya
a. Dayung Sampan
b. Jereh Bu Guru
c. Tong Sarakah
d. Lagu Ibu
e. Yu ragem belajar

Salah satu contoh lirik lagu Jereh Bu Guru

lagu Jereh Bu Guru

10. Bahasa
Suku baduy pada umumnya menggunakan bahasa dengan dialek sunda-banten
sebagai alat komunikasi dengan masyarakat luar. Masyarakat suku baduy
sebenarnya menegerti bahasa indonesia walaupun mereka tidak mendapatkan
pengetahuan tersebut dari sekolah. Karena masyarakat baduy tidak mengenal
sekolah sehingga mereka hanya tidak menegenal budaya tulis menulis. Usaha
pemerintah untuk membangun fasilitas sekolah di wilayah tersebut ditolak keras
olah masyarakat baduy, karena menurut mereka pendidikan sanagat berlawanan
dengan adat istiadat mereka.

SMPN 9 Bandung Page 6

Anda mungkin juga menyukai