Oleh :
HAFSAH, S. Pd
NIP. 197002162012122001
Guru SD Negeri 020 Tarakan
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami haturkan kehadirat Allah Swt. yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya sehisd ngga kami bisa menyelesaikan makalah “.Upaya
Tidak lupa juga kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
tidak akan bisa maksimal jika tidak mendapat dukungan dari berbagai pihak.
dari penyusunan maupun tata bahasa penyampaian dalam makalah ini. Oleh
karena itu, kami dengan rendah hati menerima saran dan kritik dari pembaca agar
Kami berharap semoga makalah yang kami susun ini memberikan manfaat dan
Penulis
Hafsah,S.Pd
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………… 1
A. Kesimpulan ………………………………………………………………42
B. Saran ……………………………………………………………………..43
PENDAHULUAN
bangsa. Hal tersebut didasari karena kemajuan atau kemunduran suatu negara
tuntutan yang akan dihadapi. Dalam hal ini sekolah menjadi kata kunci utama
prinsipnya belajar adalah berbuat untuk dapat mengubah tingkah laku sebagai
hasil belajar. Dengan siswa ikut terlibat secara aktif dalam setiap tahapan
pembelajaran tentu akan berdampak pada hasil belajar yang baik pula.
Namun pada saat ini tidak sedikit guru yang dalam pembelajarannya hanya
alat peraga dalam menyampaikan materi tertentu serta siswa masih dianggap
sebagai subjek yang hanya dapat menrima informasi tanpa diberikan ruang
1
Mata pelajaran IPS menjadi salah satu mata pelajaran yang harus
dikuasai oleh siswa, hal ini dipengaruhi karena muatan-muatan materi yang
ada pada mata pelajaran IPS memuat tentang sejarah kerjaan-kerajaan Islam,
Hindu dan Budha yang berkembang di Indonesia. Tentu jika materi tersebut
tidak dipahami oleh siswa hal tersebut akan berdampak pula bagi
pembentukan rasa cinta tanah air pada diri masing-masing siswa. Maka dari
tidak hanya sebatas hafalan saja. Guru harus cermat dalam memilih dan
menentukan strategi apa yang cocok diterapkan pada pembelajaran IPS agar
(KKM). KKM untuk mata pelajaran IPS kelas V di SDN 020 Tarakan yaitu
70. Dari hasil tes tertulis peserta didik diperoleh nilai tertinggi adalah 90 dan
belajar IPS disebabkan oleh masih dominannya skill menghafal daripada skill
memproses sendiri pemahaman suatu materi. Selama ini minat belajar siswa
sangat rendah. Hal tersebut dapat dilihat pada sikap siswa selama mengikuti
proses pembelajaran tidak fokus dan ramai sendiri, bahkan ada sebagian
siswa yang menganggap mata pelajaran IPS tidak begitu penting dikarenakan
tidak masuk pada mata pelajaran yang diujikan pada Ujian Nasional (UN).
Faktor minat itu juga dipengaruhi oleh adanya metode mengajar yang
dengan komunikasi satu arah, yang aktif masih didominasi oleh pengajar,
dengan Judul Upaya meningkatkan hasil belajar mata pelajaran IPS konsep
yang muncul pada saat peulis melakukan awal pembelajaran cukup banyak
dan luas. Agar penulis lebih fokus, maka masalah dibatasi hanya pada :
1.3. Tujuan
1.4. Manfaat
Makalah ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang berguna baik secara
a. Bagi siswa
Sekolah Dasar
pembelajaran IPS.
bermakna
b. Bagi guru
proses pembelajaran.
c. Bagi sekolah
sekolah.
pembelajaran di sekolah.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1. Belajar
a. Pengertian Belajar
2006: 48).
Nana Sudjana (2002 : 28) “Belajar adalah proses yang aktif, untuk
tingkah laku individu yang relatif positif dan menetap sebagai hasil
kognitif”.
organisme tersebut.
Dalam proses belajar ada hal-hal prinsip yang perlu kita ketahui
belajar ada suatu perubahan tingkah laku dalam diri seseorang berupa
belajar.
b. Hasil Belajar
belajar pasti mengalami perubahan tingkah laku, misalnya dari tidak tahu
untuk memperbaiki hasil belajar siswa agar lebih baik. Diantara upaya
hasil belajar . Menurut Nana Sudjana (2005 : 38) hasil belajar yang
dicapai siswa dipengaruhi oleh dua faktor utama yakni faktor dari dalam
diri siswa itu dan faktor yang datang dari luar diri siswa atau faktor
lingkungan.
siswa, juga ada faktor lain, seperti motivasi belajar, minat dan perhatian,
dalam kelas. Hasil belajar juga diperoleh melalui beberapa proses, karena
tiga macam hasil belajar, yakni (a) keterampilan dan kebiasaan, (b)
2006: 22).
adalah untuk:
c. Pengertian IPS
tersebut IPS merupakan salah satu nama mata pelajaran yang diberikan
mata pelajaran ilmu sosial lainnya. Nama IPS ini sejajar dengan
berikut:
atau konsep pengetahuan atau teori yang merupakan gabungan dari unsur
satu dengan sama lain dan saling membutuhkan. Karena jiwa sosial maka
interaksi yang saling mengasihi dan bekerja sama antar sesama siswa.
kemahiran sosial.
Pembelajaran kooperatif (Cooperative Learning) mengutamakan
didik.
kecil agar siswa dapat bekerja sama dengan kemampuan maksimal yang
mereka miliki dan mempelajari satu sama lain dalam kelompok tersebut.
struktur kelas yang lebih rumit dari pada pendekatan yang lebih berpusat
metode ini juga menuntut siswa untuk memiliki kemampuan yang baik
demokrasi” .
minat anggotanya.
Berdasarkan pengertian mengenai kooperatif tipe group
mendorong siswa dituntut belajar lebih aktif sesuai minat dengan berfikir
suatu topik tertentu. Para siswa memilih topik yang ingin dipelajari,
secara keseluruhan.
kritis.
depan kelas.
Investigation
kelompoknya.
sekolah.
langsung dari guru, bisa terjadi cara belajar yang demikian apa
oleh siswa.
waktu yang cukup panjang. Dan hal ini tidak mungkin dapat
strategi ini.
3) Penilaian yang diberikan dalam strategi pembelajaran kooperatif
PEMBAHASAN
didik yang bekerja sebagai sebuah tim untuk menyelesaikan sebuah masalah,
Tugas–tugas orang lain akan memacu peserta didik untuk bekerja sama,
a. Prestasi akademik
kooperatif di antara sesama teman sekelas akan mencapai hasil terbaik apabila
dilakukan dalam kelompok kecil, di mana pertukaran di antara teman sekelas dan
sikap-sikap kooperatif bisa terus bertahan. Aspek rasa sosial dari kelompok,
materi temuan.
g.Evaluasi.
h.Penutup.
Problematika Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group
bagaimana? Apakah hanya dengan heterogen dari segi jenis kelamin saja
segi materi, pada saat presentasi, ada kemungkinan kelompok lain tidak
lengkap atau belum, sudah tepat semua atau ada yang masih kurang tepat.
c. Jika pada langkah keempat disebutkan untuk diskusi kelompok, maka ada
dapatkan.
d. Pada langkah kelima, ada juru bicara dari masing-masing kelompok yang
kelompok tersebut memilih juru bicara mereka sendiri atau guru menunjuk
salah satu anggota kelompok untuk dijadikan juru bicara? Apabila tidak
kelompok akan saling tunjuk atau hanya akan memilih anggota kelompok
Apakah mereka akan tetap statis seperti itu? Sebagian besar fakta dan
soal kelompok, maka mereka hanya akan mengcopypaste materi yang ada
di buku dan LKS. Jarang dari kelompok tersebut yang sungguh-sungguh
materi yang mereka bahas? Apakah dengan presentasi saja, guru sudah bisa
e. Pada langkah keenam disebutkan guru memberi kesimpulan, apakah ini sudah
telah disebutkan pada poin ke-3, 4, dan 5 di atas dimana ada kemungkinan
hanya siswa yang dianggap pandai saja yang bekerja dalam kelompok.
Oleh karena itu, diperlukan suatu langkah yang secara signifikan dapat
diminimalisasi.
kelompok yang terdiri dari 2-4 siswa. Kenapa 2-4 siswa? Mengacu pada
adalah 32 peserta didik. Dari 32 siswa tersebut bisa adil dalam penempatan
kelompok jika masing-masing kelompok berisi 2-4 siswa. Selain itu,
dengan teman sebangku atau teman pada bangku depan atau belakang.
Jadi dalam satu kelompok tersebut ada laki-laki, ada perempuan, ada siswa
yang akan dibahas pada hari itu adalah bangun ruang sisi lengkung.
materi, jika hasil presentasi kelompok A ada yang kurang lengkap, maka
segi efesien waktu, jam pelajaran tidak habis hanya untuk presentasi,
ini ada dua cara, memilih sendiri atau dipilih oleh guru. Apabila kelompok
memilih sendiri juru bicara mereka, maka ada kemungkinan: (1) Mereka
hanya akan menunjuk anggota kelompok yang dianggap pintar saja, (2)
hanya anggota kelompok yang ditunjuk itulah yang akan siap dengan
materi yang telah dibahas. Oleh karena itu, alangkah lebih baiknya jika juru
siap dengan materi yang telah dibahas dengan tujuan mereka memahami
anggota kelompok.
sebagai fasilitator dalam langkah ini terlaksana. Akibatnya, siswa juga bisa
memenuhi salah satu indikator tujuan belajar pada aspek kognitif yaitu
dan sebagainya.
oleh guru, karena jika kelompok memilih sendiri maka anggota kelompok
yang dianggap pintarlah yang akan dipilih menjadi juru jawab kelompok.
Apabila hal ini terjadi, maka kerjasama tersebut tidak akan terjadi karena
juru jawab sudah bisa memikirkan jawaban kuis itu sendiri. Dengan
a. Guru membagi kelas dalam beberapa kelompok heterogen baik jenis kelamin,
2-4 siswa. Pembagian kelompok dapat didasarkan pada nilai hasil ulangan
harian sebelumnya.
materi tugas, dimana setiap dua kelompok akan mendapatkan materi yang
sama.
e. Kelompok secara kooperatif membahas materi yang berisi materi temuan dari
oleh guru pada saat kelompok tersebut akan mendapat giliran untuk
presentasi.
g. Evaluasi kelompok.
k. Evaluasi individu.
l. Penutup
1. Subjek Penelitian
2. Tempat Penelitian
3. Waktu Penelitian
Rabu, 12 September
2 07.30-09.30 WIB Pertemuan 2
2022
IPS tentang konsep tokoh-tokoh sejarah pada masa Hindu Budha dan Islam.
Pertemuan 1
N NILAI
NAMA SISWA KKM
o IPS KETERANGAN
JUMLAH 1680
Pertemuan 2
NILAI
No NAMA SISWA KKM
IPS KETERANGAN
13 N. ABIDZAR 70 Tuntas
19 REHAN 70 Tuntas
JUMLAH 1940
Pertemuan 2
90
80
70
60
50
40 76.92
30
20
10 23.08
0
nilai di atas KKM nilai di bawah KKM
Pertemuan 3
NILAI
No NAMA SISWA KKM
IPS KETERANGAN
MUHAMMAD IKRAM
6 80 Tuntas
NURFAJRY
ANNISA TRIBUDIATI
7 90 Tuntas
DANAATMAJA
JUMLAH 2850
Pertemuan 3
100 92.3
90
80
70
60
50
40
30
20
10 7.69
0
nilai di atas KKM nilai di bawah KKM
1 Pertemuan 1 57,69 %
2 Pertemuan 2 76,92 %
3 Pertemuan 3 92,30%
Hasil Belajar
100
92.3
90
80 76.92
70
60 57.69
50
40
30
20
10
0
Pertemuan 1 Pertemuan 2 Pertemuan 3
Pada tabel 3.4 dan grafik 3.4 terlihat adanya peni9ngkatan secara
Sejarah pada masa Hindu, Budha dan Islam kelas V A SDN 020 Tarakan
dinyatakan berhasil
BAB V
A. Simpulan
meningkatkan perolehan hasil belajar IPS siswa pada konsep konsep tokoh-
tokoh sejarah pada masa Hindu Budha dan Islam manusia. Hal tersebut dapat
dilihat dari adanya peningkatan perolehan hasil belajar yang ditunjukkan pada
ada 10 siswa dari 26 siswa atau hanya 57,69 % yang memperoleh nilai di atas
nilai perolehan cukup meningkat menjadi 20 siswa dari 26 siswa atau 76,92
Investigation (GI) siswa yang dapat mencapai KKM menjadi 24 siswa dari 36
pelajaran IPS konsep tokoh-tokoh sejarah pada masa Hindu Budha dan Islam
55
B. Saran
berikut :
cocok serta alat peraga yang membuat siswa senang denga pelajaran IPS
arini.blogspot.com/2009/08/model-pembelajaran-kooperatif.html [ 24
November 2015]
Hamalik Omar.( 1993). Metode dan Kesulitan Belajar. Jakarta : Bumi Aksara.
PT Remaja Rosdakarya.
Baru Algesindo.
---------.(2005). Tuntuntan Penyusunan Karya Ilmiah (Makalah-Skripsi-Tesis-
Rosdakarya.
Remaja Rosdakarya.
Kontemporer.Jakarta:Bumi Aksara.