Anda di halaman 1dari 9

Tugas 1 :

1. a Uraikan kembali jenis-jenis resiko usaha tani disertai contohnya melalui media
online, cetak, surat kabar disertai sumber !

1. a Resiko usaha tani :


a) Keterbatasan pendidikan dan pengetahuan
Keterbatasan pendidikan dan pengetahuan yang dimiliki oleh petani menjadi kendala
dalam memanajemen usaha produksi di bidang peternakan dan pertanian.
Pengetahuan mengenai berbagai informasi yang didapatkan oleh petani dapat
membantu mengatasi permasalahan usaha tani yang dihadapi oleh petani dalam
meningkatkan produksi. Contohnya :
Permasalahan utama yang dihadapi petani adalah posisi tawar yang cenderung
masih lemah. Selama ini aktivitas petani masih fokus pada kegiatan produksi (on
farm) dan belum sepenuhnya terlibat pada kegiatan agribisnis. Petani memroduksi
pertanian dengan penguasaan lahan terbatas tanpa dukungan pengetahuan dan
informasi yang cukup memadai terhadap masalah manajemen produksi. Akibatnya
hasil produksi belum maksimal.
Sumber : Wahyuni, D. 2017. Majalah Info Singkat Kesejahteraan Sosial.
9(17)/I/Puslit/September/2017

b) Kesulitan transfer farm


Kesulitan transfer farm terjadi ketika petani akan memasarkan produksinya dimana
petani tidak mempunyai akses dalam pemasaran produk. Selain itu, petani tidak
mengetahui pangsa pasar yang nantinya dapat membantu petani dalam menjual
produk hasil pertanian yang dimilikinya. Oleh karena itu, petani memanfaatkan para
tengkulak atau perantara yang dapat memasarkan produk pertanian mereka.
Masalah muncul lagi ketika petani hendak menjual hasil produksinya. Petani
tidak mempunyai akses langsung ke konsumen. Kemampuan petani juga terbatas
dalam hal negosiasi harga. Akibatnya muncul tengkulak yang berperan menyalurkan
hasil produksi dari petani ke pabrik pengolahan hasil pertanian. Tengkulak membeli
hasil pertanian dengan harga yang ditentukan secara sepihak. Dan petani dalam posisi
tidak berdaya untuk ikut menentukan harga jual hasil produksinya karena keterbatasan
informasi pasar. Selain itu, beberapa petani diindikasikan terjerat hutang dari
tengkulak karena terbatasnya akses petani terhadap permodalan. Hal ini mendorong
petani mencari alternatif pembiayaan yang mudah dan cepat. Para tengkulak pada
umumnya menawarkan modal usaha pertanian dengan syarat pengembalian dari hasil
panen petani.

Sumber : Wahyuni, D. 2017. Majalah Info Singkat Kesejahteraan Sosial.


9(17)/I/Puslit/September/2017

c) Keterbatasan sarana dan prasarana


Keterbatasan sarana dan prasarana berkaitan dengan kendala dalam menyusun
rencana produksi dan meningkatkan hasil prodktivitas. Sarana dan prasarana yang
mendukung dapat membantu petani dalam meningkatkan produktivitas dan
memajukan sektor pertanian lebih terarah lagi serta dapat bergerak secara mandiri.
Contohnya :
Ini Syarat Agar Sektor Pertanian Indonesia Mandiri

21 Mar 2017, 11:00 WIB

Sawah (Antara Foto)


Liputan6.com, Jakarta Sektor pertanian Indonesia saat ini belum sepenuhnya mandiri.
Salah satunya terkait penyediaan alat-alat pertanian yang hingga kini harus impor.
Sebab itu, pemerintah dinilai perlu melakukan pembenahan menyeluruh dari sisi data maupun
kebijakan pertanian yang berkaitan dengan industri, untuk mendukung pertanian dan industri
nasional.
Ini diungkapkan Pengamat Ekonomi Pertanian dan Lingkungan Institut Pertanian Bogor
(IPB) Ricky Avenzora yang mengatakan sejatinya, Indonesia sudah mumpuni dalam hal
memperkuat sektor pertanian. Sehingga tidak perlu bergantung dari impor.
"Pertanian haruslah bukan hanya dimaknai sebagai sektor pembangunan, bukan pula hanya
sebagai komoditas ekonomi, maupun hanya sebagai cultural history saja. Secara hakekat,
pertanian haruslah dimaknai dan dinyatakan sebagai soko-guru kehidupan," jelas dia, Selasa
(21/3/2017).
Sebagai contoh kasus impor kepala cangkul beberapa waktu lalu yang menjadi bukti industri
nasional masih belum terintegrasi dari hulu ke hilir. Di mana bahan baku baja yang
kebutuhan produksi cangkul industri dalam negeri tak tersedia.
Berdasarkan catatan Kementerian Perdagangan, pemerintah mengimpor kepala cangkul
sebanyak 86.160 unit melalui PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI). Jumlah tersebut
sebesar 5,7 persen dari keseluruhan izin impor yang diberikan Kementerian Perdagangan
(Kemendag) sebanyak 1,5 juta unit.
Kebutuhan cangkul nasional rata-rata sebesar 10 juta unit per tahun dan belum sepenuhnya
dapat dipenuhi oleh industri dalam negeri.
Jangankan untuk memproduksi cangkul, Indonesia dinilai sebenarnya sudah lama mampu
menciptakan berbagai prasyarat memperkuat sektor pertanian.
Fenomena impor cangkul, itu juga bisa memberi sinyal tidak sinkronnya berbagai lembaga
kementerian dan perusahaan BUMN dalam mendukung industri dan pertanian nasional.
Sumber : http://bisnis.liputan6.com/read/2893702/ini-syarat-agar-sektor-pertanian-indonesia-
mandiri

d) Keterbatasan sumberdaya modal


Keterbatasan modal berhubungan dengan biaya yang harus dikeluarkan oleh petani
dalam menjalankan usahanya. Modal merupakan faktor utama yang dibutuhkan oleh
petani karena dengan tersedianya sumberdaya modal yang mendukung maka petani
tidak akan kesusahan untuk membiayai usaha yang dijalankannya. Contohnya :

10 May 2017
SUARA TANI : Pedas di Hulu, Panas di Hilir

Berbagai kendala berbeda dihadapi petani cabai di setiap daerah. Bagaimana


mengatasinya?
Bagi Sutrimo, petani cabai di Jember, Jatim, dan Sarwo, petani cabai di Lampung Selatan,
Lampung, budidaya cabai berasa pedas di hulu karena budidaya cabai merah cukup
rewel. “Di musim penghujan agak sulit. Produktivitas sangat turun,” ungkapnya.
Pembudidaya cabai sejak 2009 ini mengaku belum bisa menyediakan lahan yang sesuai
pada musim hujan. Fisiologi tanaman juga terganggu karena tidak mendapat penyinaran
secara optimal sehingga banyak bunga yang rontok atau gagal berbuah. “Gangguan
terutama di fase generatif,” ujar Trimo, sapaannya.
Perkembangan organisme pengganggu tumbuhan, khususnya penyakit lumayan banyak.
“Antraknosa buah sampai sekarang belum bisa kami atasi. Kami hanya bisa panen 20% dari
buah yang seharusnya atau tidak panen sama sekali. Luasan tanam bulan April-Mei lalu
hanya panen 10%-15%,” papar Ketua Kelompok Bina Mitra Usaha Tani Hortikultura ini.
Ia belum menemukan varietas cabai yang toleran serangan antraknose. “Kami sangat
terbantu kalau ada perbaikan varietas cabai. Selama ini varietas yang kami tanam belum
ada yang cocok untuk musim penghujan,” terang pengguna berbagai varietas cabai ini.
Karena itu Trimo dan kelompoknya belum bisa memproduksi cabai merah besar dengan
produktivitas yang stabil dan kontinu sepanjang tahun.
Kendala Biaya dan Pasar
Sementara itu, ulas Sarwo, biaya produksi cabai merah besar lebih tinggi ketimbang cabai
merah keriting yang berkisar Rp60 juta-Rp70 juta/ha. Padahal, petani kesulitan memperoleh
pembiayaan. Pedagang besar tidak bersedia memberi bantuan modal untuk budidaya
cabai merah besar karena pasar mereka cabai merah keriting. “Perbankan plat merah
belum merealisasikan Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk petani. Mereka juga sering telat survei
lahan untuk syarat pembiayaan. Jadi, kami mengandalkan modal pribadi,” keluhnya.
Sumber : http://www.agrina-online.com/redesign2.php?rid=10&aid=5987

1. b.Uraikan kembali jenis-jenis resiko produksi melalui media online, cetak, surat
kabar disertai sumber !

1. b Resiko Produksi :
a) Pemasok
Pemasok berkaitan dengan keseluruhan barang yang dihandle dan hubungan kerja
sama antara perusahaan dengan supplier. Pemasok berperan penting dalam
penyediaan bahan baku untuk melakukan produksi. Contohnya :
UD Agro Mandiri merupakan salah satu perusahaan bergerak di bidang agribisnis
sekaligus agrowisata yang berada di Desa Pancasari, Kecamatan Sukasada, Kabupaten
Buleleng. Komoditas unggulannya adalah buah stroberi. Produk buah stroberi segar
yang dihasilkan UD Agro Mandiri sangat diminati oleh wisatawan yang berkunjung
dan beberapa supplier lain. Buah stroberi segar yang dihasilkan mempunyai harga jual
yang cukup tinggi dan tidak berfluktuatif. Hasil produksi stroberi yang dihasilkan
tidak menentu jumlahnya yaitu produksi stroberi pada tahun 2014. Sehingga, UD
Agro Mandiri mengalami fluktuasi hasil produksi stroberi. Kondisi ini mengakibatkan
perusahaan tidak berani untuk memperluas pasar dan menambah kerjasama dengan
supplier lain. Dikarenakan pada saat hasil produksi yang diperolehnya sedikit maka
perusahaan tidak mampu untuk memenuhi permintaan pengunjung dan supplier yang
datang. Pengunjung dan supplier tersebut merasa kecewa dan memilih pindah ke
agrowisata lain untuk memuaskan keinginannya memetik dan membeli buah stroberi.
Pada saat hasil produksi stroberi banyak yang sudah matang juga menyebabkan buah
stroberi menjadi busuk pada tanamannya karena tidak di panen. Kondisi ini
disebabkan sedikitnya pengunjung yang datang, sedangkan kebutuhan produksi
stroberi untuk supplier sudah terpenuhi (Offayana dkk, 2016).
Sumber : Offayana, G. M., I. W. Widyantara, Dan I. G. A. A. L. Anggreni.2016.
Analisis Risiko Produksi Stroberi pada UD Agro Mandiri di
Desa Pancasari Kecamatan Sukasada Kabupaten Buleleng. E-
jurnal Agribisnis dan Agrowisata. 5(1) : 1-10.

b) Daya Saing
Daya saing berkaitan dengan kemampuan dalam membuka peluang usaha dan
bersaing dalam melakukan produksi. Melakukan usaha dengan mencari peluang yang
dapat digunakan dan mengenalkan produk baru yang belum ada atau belum
dipasarkan. Contohnya :

Prospek Cerah Budidaya Kurma di Indonesia


30 Agustus 2017

Peluang besar budidaya kurma di Indonesia

Indonesia adalah pangsa pasar yang potensial untuk kurma karena sebagai negara
dengan penduduk muslim terbesar masyarakat Indonesia sangat menggemari kurma.
Saat ini di Indonesia kebun kurma masih sangat sedikit. Salah seorang pekebun kurma
yang mencoba peruntungannya adalah Mahdi Muhammad. Bekerja sama dengan
Bank Indonesia, beliau juga menanam pohon kurma jenis lulu, tunisa, mabrum, deglet
nor dan barhee di Provinsi Riau.
Mahdi dan Bank Indonesia melakukan budidaya kurma sebanyak 500 pohon yang
tersebar luas di komplek perkantoran dan perumahan di Riau. Mahdi mengatakan
bahwa perkebunan kurma di Indonesia belum berkembang dengan pesat karena
banyak petani yang masih mempercayai bahwa tanman kurma tidak cocok ditanam di
Indonesia. Akan tetapi, Peneliti dari Balai Penelitan Tanaman Kelapa dan Palma Lain
(Batipalma) Kota Manado Ir Ismail menyambut positif jika ada pekebun yang ingin
melakukan budidaya kurma.
Sumber : http://www.infoagribisnis.com/2017/08/budidaya-kurma/
c) Kepastian Produksi
Kepastian Produksi berkaitan dengan kepastian produksi apa dan berapa jumlah
barang yang akan diproduksi agar tidak menimbulkan kebingungan bagi petani
dimana petani dapat melakukan usaha yang sudah bisa diperkirakan apabila
dijalankan. Contohnya :

3 Peluang Usaha di Pedesaan yang Patut Anda Coba

29 Mei 2017

Pedesaan merupakan salah satu tempat yang porspektif untuk menciptakan peluang
usaha yang menjanjikan. Usaha yang dapat dibuat di pedesaan pun sangat beragam,
tergantung bagaimana Anda mampu menganalisa yang mana yang paling potensial
untuk diusahakan. Tinggal di daerah pedesaan yang terbatas akan transportasi bukan
berarti terbatas pada kesempatan untuk menciptakan usaha di pedesaan.

Peluang Usaha di bidang petertanian

Peluang usaha di pedesaan yang satu ini merupakan pilihan yang paling sesuai dengan
masyarakat pedesaan dan bisnis yang menguntungka. Sebab, ketersediaan lahan di
pedesaan luas serta kondisi lingkungan sangat mendukung untuk usaha di bidang
pertanian dan peternakan.
Budidaya tanaman buah dan sayur
Sektor pertanian teta menjadi pillihan yang paling ideal serta paling tepatnuntuk Anda
mencari peluang usaha di pedesaan.Apabila ingin menghasilkan sayuran berkualitas
dengan harga tinggi, Anda dapat memakai metode yang higienis seperti menggunakan
metode hidroponik yang tidak memakan tempat dan lebih menguntungkan.
Sumber : http://www.infoagribisnis.com/2017/05/peluang-usaha-di-pedesaan/

d) Cuaca, penyakit
Cuaca dan penyakit berkaitan dengan tanaman atau pangan yang berpengaruh
terhadap produksi yang dihasilkan dari suatu perusahaan. Cuaca dan penyakit sangat
penting untuk diketahui karena memberikan dampak yang besar untuk produksi yang
dihasilkan. Contohnya :
Kondisi cuaca sangat berpengaruh terhadap hasil produksi stroberi, disaat curah
hujan tinggi menyebabkan produksi stroberi menurun dan banyak buah menjadi rusak,
sebaliknya saat intensitas matahari tinggi mengakibatkan tanaman mengering dan
buah stroberi berukuran kecil-kecil. Embun yang terlalu banyak terjadi di Kawasan
Bedugul serta perubahan cuaca secara tiba-tiba juga menyebabkan kerusakan pada
buah stroberi yang dihasilkan UD Agro Mandiri. Penyakit juga mempengaruhi hasil
produksi stroberi. Berdasarkan pengalaman perusahaan disaat musim hujan biasanya
penyakit yang menyerang menjadi lebih banyak dan pada musim kemarau hama yang
menyerang tanaman stroberi menjadi lebih banyak. Berdasarkan hasil wawancara
dengan informan kunci penelitian jenis penyakit yang sering menyerang tanaman
stroberi antara lain buah busuk matang, empulur merah, dan bercak daun (Offayana
dkk, 2016).
Sumber : Offayana, G. M., I. W. Widyantara, Dan I. G. A. A. L. Anggreni.2016.
Analisis Risiko Produksi Stroberi pada UD Agro Mandiri di Desa
Pancasari Kecamatan Sukasada Kabupaten Buleleng. E-jurnal
Agribisnis dan Agrowisata. 5(1) : 1-10.
e) Peralatan
Peralatan berhubungan dengan peralatan yang dilakukan dalam melakukan produksi
dan dapat digunakan dalam jangka panjang oleh petani. Peralatan merupakan
prasarana yang mendukung petani dalam melaksanakan produksi (usaha).
Contohnya :

3 Peluang Usaha di Pedesaan yang Patut Anda Coba

29 Mei 2017

Pedesaan merupakan salah satu tempat yang porspektif untuk menciptakan peluang
usaha yang menjanjikan. Usaha yang dapat dibuat di pedesaan pun sangat beragam,
tergantung bagaimana Anda mampu menganalisa yang mana yang paling potensial
untuk diusahakan. Tinggal di daerah pedesaan yang terbatas akan transportasi bukan
berarti terbatas pada kesempatan untuk menciptakan usaha di pedesaan.

Peluang usaha di bidang jasa


Jasa memiliki banyak macam dan jenis. Namun, jasa yang prospek untuk dijadikan
peluang usaha di pedesaan juga menguntungkandan masyarakat pedesaan juga
membutuhkan bantuan dari orang lain untuk memenuhi kenutuhan serta kegiatan
hidupnya. Berikut adalah contoh peluang usaha di pedesaan pada bidang jasa yang
tergolong prospektif.

Jasa persewaan traktir (mesin pengolah tanah)


Mesin traktor atau mesin pembajak sawah tidak setiap petani memilikinya atau
mampu membelinya. Sebagian besar petani di pedesaan masih menggunakan jasa
traktor untuk membajak sawahnya.

Sumber : http://www.infoagribisnis.com/2017/05/pemasaran-produk-pertanian/

f) Kualitas produksi
Kualitas produksi berhubungan dengan kemampuan petani dalam memasarkan produk
sehingga berdampak pada kualitas produksi yang dihasilkan. Apabila produk yang
dipasarkan bagus dan banyak dibutuhkan maka dapat diketahui juga bahwa produk
yang dipasarkan memiliki kualitas tinggi. Contohnya :

3 Kendala Pemasaran Produk Pertanian yang Sering Anda Temui


30 Mei 2017

Ketersediaan Barang yang Masih Bersifat Musiman

Sangat disayangkan selama ini para petani di Indonesia masih mengandalkan


teknologi sederhana dalam usaha untuk mengembangkan produk pertaniannya. Tentu
saja hal ini akan mempengaruhi komoditas panen yang nantinya akan dihasilkan dan
akhirnya persediaan barang akan bersifat musiman atau belum stabil untuk memenuhi
permintaan pasar.

Minimnya Informasi Jaringan Pasar


Hingga saat ini masih banyak sekali para petani di daerah yang terpencil masih sangat
minim dalam pengetahuan dan kemmapuan dalam menganalisa pasar. Bahkan hampir
sebagian dari petani tersebut belum bisa mendapatkan informasi tentang calon
konsumen yang potensial itu seperti apa dan bagaimana cara mendapatkan
konsumpen potensial tersebut.

Sumber : http://www.infoagribisnis.com/2017/05/pemasaran-produk-pertanian/

g) Perubahan teknologi
Perubahan teknologi berhubungan dengan kemajuan globalisasi yang menuntut petani
dapat mengikuti kemajuan teknologi dalam memasarkan produk pertaniannya.
Kemajuan teknologi dapat membantu petani untuk memasarkan hasil produksi ke
berbagai daerah. Contohnya :

Cara Menjual Online Produk Pertanian Menggunakan BBM


11 Oktober 2017

Cara menjual online – Dulu aplikasi messenger Blackberry hanya dijadikan sebagai
gaya hidup di kalangan masyarakat menengah ke atas. Dimana perangkat ponsel
blackberry pada saat itu memang dijual di pasaran dengan harga yang sangat tinggi.
Tapi, pada saat ini aplikasi Blackberry Massanger sudah bisa digunakan siapa saja
karena aplikasi yang nama kerennta sering disebut BBM ini sudah hadir pada semua
platfirm seperti di Android dan iOs.
Melihat sampai saat ini jumlah pengguna Blackberry Messenger di Indonesia masih
sangat banyak, maka tak ada salahnya bila Anda mencoba cara menjual online
menggunakan BBM untuk produk olahan pertanian Anda.
Sumber : http://www.infoagribisnis.com/2017/10/cara-menjual-online/

Tugas 2
Jika saudara sebagai manager suatu usaha peternakan, Bagaimana cara mengatasi resiko
SDM terkait dengan resiko yang berhubungan dengan :
A. Keterampilan
B. Moral
C. Motivasi

Jawab :
A. Keterampilan :
Sumber daya manusia (SDM) merupakan aset atau modal paling penting bagi
sebuah organisasi atau perusahaan. SDM dikatakan modal terpenting oleh karena
memiliki nilai jauh melebihi semua peralatan, teknologi maupun sistem yang
dimiliki organisasi maupun perusahaan itu sendiri. Menyadari begitu pentingnya
sumber daya manusia untuk suatu perusahaan, pada masa ini baik perusahaan jasa
maupun industri manufaktur sedang mengalami tantangan khususnya dalam hal
pemberdayaan SDM yang dimiliki. Hal itu terjadi oleh karena kompetisi yang
semakin meningkat di antara perusahaan-perusahaan yang kemudian merupakan
kompetisi di antara sumber daya manusia yang dimiliki oleh masing-masing
perusahaan. Hal itu berarti jika suatu perusahaan menginginkan untuk tetap
kompetitif dan memiliki keunggulan dalam bersaing maka dalam pemberdayaan
sumber daya manusianya harus memiliki konsep yang tepat. SDM dapat dicapai
dengan meningkatkan kinerja dari karyawan. Kinerja merupakan suatu bentuk usaha
kegiatan atau program yang diprakarsai dan dilaksanakan oleh pimpinan organisasi
atau perusahaan untuk mengarahkan dan mengendalikan prestasi karyawan. Kinerja
karyawan (Prestasi Kerja) adalah hasil secara kualitas dan kuantitas yang dicapai
oleh seseorang karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung
jawab yang diberikan kepadanya (Kasenda, 2013).

1) Pelatihan
Mengadakan pelatihan pada karyawan di dalam perusahaan maupun di luar
perusahaan untuk mengembangkan skill (keterampilan) khususnya di bidang
peternakan.
2) Magang
Memberikan kesempatan bagi karyawan untuk magang di dalam perusahaan
maupun di luar perusahaan dengan batas waktu selama 3 bulan agar karyawan
tersebut mengetahui berbagai macam pengetahuan yang belum diketahuinya.

3) Pemberian penambahan tanggung jawab


Memberikan penambahan tanggung jawab pekerjaan yang harus diselesaikan di
posisi yang sama.
4) Mengadakan bimbingan
Bimbingan dilakukan pada karyawan yang memiliki kinerja yang bagus dan
kinerja yang buruk untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilannya.

B. Moral
1) Menciptakan hubungan yang baik (harmonis) di lingkungan pekerjaan antara
manajer dengan karyawan
Hubungan yang baik maka akan mendorong terciptanya lingkungan yang baik
pula serta dapat memberikan rasa nyaman kepada karyawan dalam
melaksanakan pekerjaannya di perusahaan.
2) Menaikkan upah karyawan
Upah/gaji dapat meningkatkan kepuasan dan moral dari setiap karyawan karena
dengan adanya upah/gaji yang sesuai maka kebutuhan karyawan akan terpenuhi.
3) Memberikan kenaikan jabatan kepada karyawan yang berprestasi
Memberikan penghargaan pada karyawan yang berkinerja baik akan
meningkatkan kepuasan dan moral setiap karyawan karena dengan adanya
penghargaan maka karyawan akan merasa diakui dan dihargai dalam
perusahaan.
4) Memberikan bonus kepada karyawan yang berkinerja baik dalam perusahaan
Memberikan bonus dapat meningkatkan kepuasan dan moral setiap karyawan
karena dengan adanya bonus baik berupa uang tunai atau hal lainnya maka
karyawan akan termotivasi dan merasa diakui dalam perusahaan.
5) Memberikan kompensasi kepada karyawan (Jaminan Keamanan dan
Keselamatan Kerja)
Kompensasi adalah semua pendapatan yang berbentuk uang, barang langsung
maupun tidak langsung yang diterima karyawan sebagai imbalan atas jasa yang
diberikan kepada perusahaan (Hasibuan, 2011 : 118). Kompensasi berbentuk
uang artinya kompensasi di bayar dalam bentuk uang kartal kepada karyawan
bersangkutan. Kompensasi berbentuk barang artinya kompensasi dibayar
dengan barang. Memberikan kompensasi/ jaminan keselamatan kerja dapat
meningkatkan kepuasan dan moral dari setiap karyawan karena karyawan akan
merasa kebutuhan keamanan dapat terpenuhi (Kasenda, 2013).
.
C. Motivasi
Motivasi adalah proses menggerakkan manusia, dan memberikan motivasi
artinya proses untuk menggerakkan orang lain agar melakukan sesuatu sebagaimana
yang diharapkan oleh penggerakannya atau yang mengarahkannya. motivasi adalah
keadaan di mana usaha dan kemauan keras seseorang diarahkan kepada pencapaian
hasil-hasil atau tujuan tertentu. Hasil-hasil yang dimaksud bisa berupa produktivitas,
kehadiran atau perilaku kerja kreatif lainnya (Kasenda, 2013).

1) Berikan tugas dengan tujuan khusus.


Karyawan yang mempunyai tujuan khusus biasanya melakukan pekerjaan
lebih baik dari pada yang tidak berdasarkan tujuan khusus. Perencanaan tugas
dengan tujuan khusus kepada karyawan merupakan hal yang paling efektif dan
sederhana untuk memotivasi karyawan mengembangkan tanggung jawab dalam
melaksanakan tugas.
2) Berikan tugas dengan terukur pada tujuan
Memberikan tugas pada karyawan dan menyatakan tujuan pekerjaan yang
berkaitan dengan tanggal sasaran atau batas waktu (deadline) pekerjaan yang
diberikan harus diselesaikan tepat waktu.
3) Berikan tugas menantang
Tujuan dari pekerjaan yang diberikan harus bisa menantang, agar karyawan
dapat termotivasi dalam melaksanakan tugas dengan baik, tetapi tidak begitu sulit
bagi mereka untuk mencapainya atau realistis.
4) Mendorong partisipasi.
Di dalam manajemen karier, kita akan menghadapi keputusan yang harus
dilakukan atau dikatakan kepada karyawan tentang tujuan yang akan dicapai, atau
harusnya membiarkan karyawan berperan aktif dalam menata tujuannya.
Mengarahkan karyawan untuk ikut berpartisipasi dalam melaksanakan tugas
untuk meningkatkan kinerja dan produktivitas yang dimiliki oleh setiap
karyawan.
Sumber : Kasenda, R. 2013. Kompensasi dan Motivasi Pengaruhnya terhadap
Kinerja Karyawan pada Pt. Bangun Wenang Beverages
Company Manado. Jurnal Emba. 1(3) : 853-859.

Anda mungkin juga menyukai