1. a Uraikan kembali jenis-jenis resiko usaha tani disertai contohnya melalui media
online, cetak, surat kabar disertai sumber !
10 May 2017
SUARA TANI : Pedas di Hulu, Panas di Hilir
1. b.Uraikan kembali jenis-jenis resiko produksi melalui media online, cetak, surat
kabar disertai sumber !
1. b Resiko Produksi :
a) Pemasok
Pemasok berkaitan dengan keseluruhan barang yang dihandle dan hubungan kerja
sama antara perusahaan dengan supplier. Pemasok berperan penting dalam
penyediaan bahan baku untuk melakukan produksi. Contohnya :
UD Agro Mandiri merupakan salah satu perusahaan bergerak di bidang agribisnis
sekaligus agrowisata yang berada di Desa Pancasari, Kecamatan Sukasada, Kabupaten
Buleleng. Komoditas unggulannya adalah buah stroberi. Produk buah stroberi segar
yang dihasilkan UD Agro Mandiri sangat diminati oleh wisatawan yang berkunjung
dan beberapa supplier lain. Buah stroberi segar yang dihasilkan mempunyai harga jual
yang cukup tinggi dan tidak berfluktuatif. Hasil produksi stroberi yang dihasilkan
tidak menentu jumlahnya yaitu produksi stroberi pada tahun 2014. Sehingga, UD
Agro Mandiri mengalami fluktuasi hasil produksi stroberi. Kondisi ini mengakibatkan
perusahaan tidak berani untuk memperluas pasar dan menambah kerjasama dengan
supplier lain. Dikarenakan pada saat hasil produksi yang diperolehnya sedikit maka
perusahaan tidak mampu untuk memenuhi permintaan pengunjung dan supplier yang
datang. Pengunjung dan supplier tersebut merasa kecewa dan memilih pindah ke
agrowisata lain untuk memuaskan keinginannya memetik dan membeli buah stroberi.
Pada saat hasil produksi stroberi banyak yang sudah matang juga menyebabkan buah
stroberi menjadi busuk pada tanamannya karena tidak di panen. Kondisi ini
disebabkan sedikitnya pengunjung yang datang, sedangkan kebutuhan produksi
stroberi untuk supplier sudah terpenuhi (Offayana dkk, 2016).
Sumber : Offayana, G. M., I. W. Widyantara, Dan I. G. A. A. L. Anggreni.2016.
Analisis Risiko Produksi Stroberi pada UD Agro Mandiri di
Desa Pancasari Kecamatan Sukasada Kabupaten Buleleng. E-
jurnal Agribisnis dan Agrowisata. 5(1) : 1-10.
b) Daya Saing
Daya saing berkaitan dengan kemampuan dalam membuka peluang usaha dan
bersaing dalam melakukan produksi. Melakukan usaha dengan mencari peluang yang
dapat digunakan dan mengenalkan produk baru yang belum ada atau belum
dipasarkan. Contohnya :
Indonesia adalah pangsa pasar yang potensial untuk kurma karena sebagai negara
dengan penduduk muslim terbesar masyarakat Indonesia sangat menggemari kurma.
Saat ini di Indonesia kebun kurma masih sangat sedikit. Salah seorang pekebun kurma
yang mencoba peruntungannya adalah Mahdi Muhammad. Bekerja sama dengan
Bank Indonesia, beliau juga menanam pohon kurma jenis lulu, tunisa, mabrum, deglet
nor dan barhee di Provinsi Riau.
Mahdi dan Bank Indonesia melakukan budidaya kurma sebanyak 500 pohon yang
tersebar luas di komplek perkantoran dan perumahan di Riau. Mahdi mengatakan
bahwa perkebunan kurma di Indonesia belum berkembang dengan pesat karena
banyak petani yang masih mempercayai bahwa tanman kurma tidak cocok ditanam di
Indonesia. Akan tetapi, Peneliti dari Balai Penelitan Tanaman Kelapa dan Palma Lain
(Batipalma) Kota Manado Ir Ismail menyambut positif jika ada pekebun yang ingin
melakukan budidaya kurma.
Sumber : http://www.infoagribisnis.com/2017/08/budidaya-kurma/
c) Kepastian Produksi
Kepastian Produksi berkaitan dengan kepastian produksi apa dan berapa jumlah
barang yang akan diproduksi agar tidak menimbulkan kebingungan bagi petani
dimana petani dapat melakukan usaha yang sudah bisa diperkirakan apabila
dijalankan. Contohnya :
29 Mei 2017
Pedesaan merupakan salah satu tempat yang porspektif untuk menciptakan peluang
usaha yang menjanjikan. Usaha yang dapat dibuat di pedesaan pun sangat beragam,
tergantung bagaimana Anda mampu menganalisa yang mana yang paling potensial
untuk diusahakan. Tinggal di daerah pedesaan yang terbatas akan transportasi bukan
berarti terbatas pada kesempatan untuk menciptakan usaha di pedesaan.
Peluang usaha di pedesaan yang satu ini merupakan pilihan yang paling sesuai dengan
masyarakat pedesaan dan bisnis yang menguntungka. Sebab, ketersediaan lahan di
pedesaan luas serta kondisi lingkungan sangat mendukung untuk usaha di bidang
pertanian dan peternakan.
Budidaya tanaman buah dan sayur
Sektor pertanian teta menjadi pillihan yang paling ideal serta paling tepatnuntuk Anda
mencari peluang usaha di pedesaan.Apabila ingin menghasilkan sayuran berkualitas
dengan harga tinggi, Anda dapat memakai metode yang higienis seperti menggunakan
metode hidroponik yang tidak memakan tempat dan lebih menguntungkan.
Sumber : http://www.infoagribisnis.com/2017/05/peluang-usaha-di-pedesaan/
d) Cuaca, penyakit
Cuaca dan penyakit berkaitan dengan tanaman atau pangan yang berpengaruh
terhadap produksi yang dihasilkan dari suatu perusahaan. Cuaca dan penyakit sangat
penting untuk diketahui karena memberikan dampak yang besar untuk produksi yang
dihasilkan. Contohnya :
Kondisi cuaca sangat berpengaruh terhadap hasil produksi stroberi, disaat curah
hujan tinggi menyebabkan produksi stroberi menurun dan banyak buah menjadi rusak,
sebaliknya saat intensitas matahari tinggi mengakibatkan tanaman mengering dan
buah stroberi berukuran kecil-kecil. Embun yang terlalu banyak terjadi di Kawasan
Bedugul serta perubahan cuaca secara tiba-tiba juga menyebabkan kerusakan pada
buah stroberi yang dihasilkan UD Agro Mandiri. Penyakit juga mempengaruhi hasil
produksi stroberi. Berdasarkan pengalaman perusahaan disaat musim hujan biasanya
penyakit yang menyerang menjadi lebih banyak dan pada musim kemarau hama yang
menyerang tanaman stroberi menjadi lebih banyak. Berdasarkan hasil wawancara
dengan informan kunci penelitian jenis penyakit yang sering menyerang tanaman
stroberi antara lain buah busuk matang, empulur merah, dan bercak daun (Offayana
dkk, 2016).
Sumber : Offayana, G. M., I. W. Widyantara, Dan I. G. A. A. L. Anggreni.2016.
Analisis Risiko Produksi Stroberi pada UD Agro Mandiri di Desa
Pancasari Kecamatan Sukasada Kabupaten Buleleng. E-jurnal
Agribisnis dan Agrowisata. 5(1) : 1-10.
e) Peralatan
Peralatan berhubungan dengan peralatan yang dilakukan dalam melakukan produksi
dan dapat digunakan dalam jangka panjang oleh petani. Peralatan merupakan
prasarana yang mendukung petani dalam melaksanakan produksi (usaha).
Contohnya :
29 Mei 2017
Pedesaan merupakan salah satu tempat yang porspektif untuk menciptakan peluang
usaha yang menjanjikan. Usaha yang dapat dibuat di pedesaan pun sangat beragam,
tergantung bagaimana Anda mampu menganalisa yang mana yang paling potensial
untuk diusahakan. Tinggal di daerah pedesaan yang terbatas akan transportasi bukan
berarti terbatas pada kesempatan untuk menciptakan usaha di pedesaan.
Sumber : http://www.infoagribisnis.com/2017/05/pemasaran-produk-pertanian/
f) Kualitas produksi
Kualitas produksi berhubungan dengan kemampuan petani dalam memasarkan produk
sehingga berdampak pada kualitas produksi yang dihasilkan. Apabila produk yang
dipasarkan bagus dan banyak dibutuhkan maka dapat diketahui juga bahwa produk
yang dipasarkan memiliki kualitas tinggi. Contohnya :
Sumber : http://www.infoagribisnis.com/2017/05/pemasaran-produk-pertanian/
g) Perubahan teknologi
Perubahan teknologi berhubungan dengan kemajuan globalisasi yang menuntut petani
dapat mengikuti kemajuan teknologi dalam memasarkan produk pertaniannya.
Kemajuan teknologi dapat membantu petani untuk memasarkan hasil produksi ke
berbagai daerah. Contohnya :
Cara menjual online – Dulu aplikasi messenger Blackberry hanya dijadikan sebagai
gaya hidup di kalangan masyarakat menengah ke atas. Dimana perangkat ponsel
blackberry pada saat itu memang dijual di pasaran dengan harga yang sangat tinggi.
Tapi, pada saat ini aplikasi Blackberry Massanger sudah bisa digunakan siapa saja
karena aplikasi yang nama kerennta sering disebut BBM ini sudah hadir pada semua
platfirm seperti di Android dan iOs.
Melihat sampai saat ini jumlah pengguna Blackberry Messenger di Indonesia masih
sangat banyak, maka tak ada salahnya bila Anda mencoba cara menjual online
menggunakan BBM untuk produk olahan pertanian Anda.
Sumber : http://www.infoagribisnis.com/2017/10/cara-menjual-online/
Tugas 2
Jika saudara sebagai manager suatu usaha peternakan, Bagaimana cara mengatasi resiko
SDM terkait dengan resiko yang berhubungan dengan :
A. Keterampilan
B. Moral
C. Motivasi
Jawab :
A. Keterampilan :
Sumber daya manusia (SDM) merupakan aset atau modal paling penting bagi
sebuah organisasi atau perusahaan. SDM dikatakan modal terpenting oleh karena
memiliki nilai jauh melebihi semua peralatan, teknologi maupun sistem yang
dimiliki organisasi maupun perusahaan itu sendiri. Menyadari begitu pentingnya
sumber daya manusia untuk suatu perusahaan, pada masa ini baik perusahaan jasa
maupun industri manufaktur sedang mengalami tantangan khususnya dalam hal
pemberdayaan SDM yang dimiliki. Hal itu terjadi oleh karena kompetisi yang
semakin meningkat di antara perusahaan-perusahaan yang kemudian merupakan
kompetisi di antara sumber daya manusia yang dimiliki oleh masing-masing
perusahaan. Hal itu berarti jika suatu perusahaan menginginkan untuk tetap
kompetitif dan memiliki keunggulan dalam bersaing maka dalam pemberdayaan
sumber daya manusianya harus memiliki konsep yang tepat. SDM dapat dicapai
dengan meningkatkan kinerja dari karyawan. Kinerja merupakan suatu bentuk usaha
kegiatan atau program yang diprakarsai dan dilaksanakan oleh pimpinan organisasi
atau perusahaan untuk mengarahkan dan mengendalikan prestasi karyawan. Kinerja
karyawan (Prestasi Kerja) adalah hasil secara kualitas dan kuantitas yang dicapai
oleh seseorang karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung
jawab yang diberikan kepadanya (Kasenda, 2013).
1) Pelatihan
Mengadakan pelatihan pada karyawan di dalam perusahaan maupun di luar
perusahaan untuk mengembangkan skill (keterampilan) khususnya di bidang
peternakan.
2) Magang
Memberikan kesempatan bagi karyawan untuk magang di dalam perusahaan
maupun di luar perusahaan dengan batas waktu selama 3 bulan agar karyawan
tersebut mengetahui berbagai macam pengetahuan yang belum diketahuinya.
B. Moral
1) Menciptakan hubungan yang baik (harmonis) di lingkungan pekerjaan antara
manajer dengan karyawan
Hubungan yang baik maka akan mendorong terciptanya lingkungan yang baik
pula serta dapat memberikan rasa nyaman kepada karyawan dalam
melaksanakan pekerjaannya di perusahaan.
2) Menaikkan upah karyawan
Upah/gaji dapat meningkatkan kepuasan dan moral dari setiap karyawan karena
dengan adanya upah/gaji yang sesuai maka kebutuhan karyawan akan terpenuhi.
3) Memberikan kenaikan jabatan kepada karyawan yang berprestasi
Memberikan penghargaan pada karyawan yang berkinerja baik akan
meningkatkan kepuasan dan moral setiap karyawan karena dengan adanya
penghargaan maka karyawan akan merasa diakui dan dihargai dalam
perusahaan.
4) Memberikan bonus kepada karyawan yang berkinerja baik dalam perusahaan
Memberikan bonus dapat meningkatkan kepuasan dan moral setiap karyawan
karena dengan adanya bonus baik berupa uang tunai atau hal lainnya maka
karyawan akan termotivasi dan merasa diakui dalam perusahaan.
5) Memberikan kompensasi kepada karyawan (Jaminan Keamanan dan
Keselamatan Kerja)
Kompensasi adalah semua pendapatan yang berbentuk uang, barang langsung
maupun tidak langsung yang diterima karyawan sebagai imbalan atas jasa yang
diberikan kepada perusahaan (Hasibuan, 2011 : 118). Kompensasi berbentuk
uang artinya kompensasi di bayar dalam bentuk uang kartal kepada karyawan
bersangkutan. Kompensasi berbentuk barang artinya kompensasi dibayar
dengan barang. Memberikan kompensasi/ jaminan keselamatan kerja dapat
meningkatkan kepuasan dan moral dari setiap karyawan karena karyawan akan
merasa kebutuhan keamanan dapat terpenuhi (Kasenda, 2013).
.
C. Motivasi
Motivasi adalah proses menggerakkan manusia, dan memberikan motivasi
artinya proses untuk menggerakkan orang lain agar melakukan sesuatu sebagaimana
yang diharapkan oleh penggerakannya atau yang mengarahkannya. motivasi adalah
keadaan di mana usaha dan kemauan keras seseorang diarahkan kepada pencapaian
hasil-hasil atau tujuan tertentu. Hasil-hasil yang dimaksud bisa berupa produktivitas,
kehadiran atau perilaku kerja kreatif lainnya (Kasenda, 2013).