Anda di halaman 1dari 14

9.

1- PP/ DIVSTRATEK/W/008

Method Statement

NPK Chemical Plant 500.000 MTPY


Nama Proyek I Divisi : Doc. No.: NPK-WMS-CIV-019
I EPC

Tanggal Dokumen : 30 Juli 2019 Rev. No.: 0

Kontraktor : PT PP (Persero) Tbk No. of Pages: 1of 14

WORK METHOD STATEMENT


HOT WORK

Dokumen Rujukan
Nomer Dokumen Deskripsi

Sejarah Revisi

Revisi No. Tanggal Deskripsi

Disusun Oleh Direview Oleh Diperiksa Oleh


SEM CM QCM HSEM

Tanda
tangan JG)- )- <
I
'

Nama Egit Bobyarta Reza Murby H Hot Raja. S


Tanggal

Disetujui Oleh
PM Owner

Tanda
tangan v
Nama Toni dra Kusuma
Tanggal

NPK-WMS-CIV-019 Rev 0 Page 1 of 14


9.1 • PP/DIVSTRATEK/W /008

Method Statement

LEMBAR KONSULTASI WORK METHOD STATEMENT

Proyek :NPK Chemical Plant 500.000 MTPY


Divisi :EPC

No. Tanggal/ Jam Uraian Tandatangan I Nama

NPK-WMS -CIV-019 Rev 0 Page 2 of 14


9.1- PP/DIVSTRATEKIW/008

Method Statement

DAFTAR lSI

1. PENDAHULUAN ..................................................................................................................... 4

2. LINGKUP KERJA .............................................................................................................4

3. DEFINISI PROYEK ................................................................................................................. 4

4. DEFINISIISTILAH ................................................................................................................... 4

5. STRUKTUR ORGANISASI PEKERJAAN .............................................................................. 4

6. TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB ....................................................................................... 4

7. PLANNING .............................................................................................................................. 7

7.1 Flowchart Pekerjaan .................................................................................................. 7

8. METODA PELAKSANAAN ..................................................................................................... 7

9. RESOURCES ..................................................................................................................... 11

9.1 Alat. ...............................................................................................................................11


9.2 Material ......................................................................................................................... 11
9.3 Man Power ................................................................................................................... 11

10. DAFTAR PROSEDUR, WI DAN BDE ................................................................................. 12

11. MANAJEMEN KUALITAS ................................................................................................... 12

11.1 Quality Assurance ........................................................................................................12


11.2 Quality Contro1 ............................................................................................................. 12

12. MANAJEMEN K3 ................................................................................................................. 13

13. RISK ASSESSMENT ............................................................................................................ 13

14. LAMPIRAN .......................................................................................................................... 14

t-JPK-WM CIV-019 Rev 0 Page 3 of 14


9.1- PP/DIVSTRATEKIW/008

Method Statement

1. PENDAHULUAN
Hot Work adalah jenis pekerjaan yang menghasilkan panas atau nyala api yang sering dilakukan
dilokasi proyek seperti pengelasan , gerinda , pengeboran dan lainnya.

2. LINGKUP KERJA
Ruang lingkup dalam pekerjaan ini adalah Hot Work .

3. DEFINISI PROYEK
Pemberi tugas PT Pupuk Iskandar Muda (PT. PIM)
Kontraktor Utama PT PP (Persero) Tbk
Lokasi NPK Chemical Plant 500.000 MTPY North Aceh
Jenis proyek Petrochemical (EPC)

4. DEFINISI ISTILAH
Tabel 1. Definisi istilah
lstilah Penjelasan
Hot Work Pekerjaan yang menggunakan atau menghasilkan panas atau nyala api,
seperti pengelasan , pemotongan pipa, menggerinda dan lain-lain.

5. STRUKTUR ORGANISASI PEKERJAAN


a) Superintendent
b) Engineer
c) HSE
d) Surveyor
e) Supervisor
f) QA/QC Officer
g) Supervisor Vendor I Mander
h) Logistik
i) Vendor I mandor
j) Pekerja (Welder, Fitter, Helper)

6. TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB

a) Superitendent:
• Mengatur dan mengawasi pekerjaan agar sesuai dengan Metoda Pelaksanaan dan
urutan pekerjaan yang telah ditentukan
• Mempersiapkan pekerjaan agar dilaksanakan dalam kondisi yang aman sesuai
standar dan prosedur keselamatan kerja
• Melakukan koordinasi dan komunikasi dengan Engineering Manager maupun Project
Manager sehubungan dengan pekerjaan tersebut.
• Memonitor pelaksanaan sistem keselamatan kerja dalam pelaksanaan pekerjaan

NPK-WMS-CIV-019 Rev 0 Page 4 of 14


9.1- PP/DIVSTRATEK/W/008

Method Statement

• Membuat rencana kerja harian


• Mengatur pembagian kerja antar supervisor
• Melakukan koordinasi dengan pihak supplier I subkontraktor

b) Engineer :
• Menyiapkan metoda kerja yang digunakan sebagai acuan di lapangan berupa alat, dan
material
• Memeriksa tahapan pekerjaan di lapangan
• Mempersiapkan gambar kerja
• Mempersiapkan dokumen material
• Bekerjasama dengan supervisor terkait melakukan monitoring dan pengadaan material.
• Melakukan koordinasi teknis dengan pihak subkontraktor terkait

c) HSE:
• HSE bersama team engineer akan membantu dan memastikan pekerjaan mengikuti
ketentuan dan peraturan keselamatan dan kesehatan kerja.
• Memberikan Safety induksi kepada semua pekerja
• Mengontrol dan mengadakan Pre start meeting I tool-box meeting secara rutin yang
dipimpin oleh supervisor
• Menciptakan dan memonitor lingkungan kerja yang sehat dan aman
• Memastikan semua peralatan layak dan aman digunakan
• Memastikan semua pekerja mematuhi persyaratan safety untuk bekerja
• Memastikan material ditempatkan, dipakai dan dibuang pada tempat yang tepat
• Memastikan semua pekerja menggunakan APD yang standart (utk fiter menggunakan
APD tambahan Face Shield dan untuk Welder menggunakan APD tambahan Cap Las
dan Appron)

d) Surveyor :
• Memastikan pekerjaan dilakukan dalam batas-batas yang ditentukan
• Melakukan monitoring sebelum dan selama pelaksanaan

e) Supervisor :
Supervisor akan menjelaskan kepada timnya jenis pekerjaan dan urutan pekerjaan terutama
dari aspek keselamatan dan keamanan kerja. Supervisor harus memastikan bahwa rencana
pemasangan meliputi:
• Mengidentifikasi jenis pekerjaan yang akan dilakukan
• Mengidentifikasi bahaya yang berhubungan dengan pekerjaan
• Melaksanakan penilaian resiko (risk assessment)

NPK-WMS-CIV-019 Rev 0 Page 5 of 14


9.1- PP/DIVSTRATEK/W/008

Method Statement

• Mengidentifikasi tindakan pengendalian


• Mengembangkan metode yang akan digunakan bersama engineer
• Mengkomunikasikan rencana kepada semua orang yang terlibat
• Meninjau rencana sebelum memulai pelaksanaan dan menginformasikan data lapangan
atau perubahan yang terjadi
• Mengarahkan pekerja agar mengetahui pekerjaan dan resiko
• Melaporkan bila ada penyimpangan dan kendala yang terjadi di lapangan selama
pelaksanaan
• Memberikan solusi pelaksanan pekerjaan jika terdapat penyimpangan dan kendala yang
terjadi
• Koordinasi dengan Superintendent untuk masalah-masalah yang ada dilapangan
• Melakukan tool-box meeting sebelum melaksanakan pekerjaan
• Membuat JSA yang terkait pekerjaan

f) QA/QC Engineer:
• Memastikan pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan Metode Pelaksanaan dengan
melakukan kontrol terhadap proses pelaksanaannya
• Mengkoordinir ljin Pelaksanaan Pekerjaan I Work Inspection Request (WIR)
• Melaksanakan pemeriksaan hasil kerja sesuai dengan tahap-tahap yang tersebut dalam
ITP dan memastikan hasil pekerjaan dibuat dan disimpan dengan baik.
• Membuat laporan penyimpangan-penyimpangan yang terjadi NCR] dan
menindaklanjutinya
• Membuat laporan I map lokasi kerja

g) Supervisor Sub-Contractor :
• Bekerjasama dengan supervisor kontraktor utama dalam pelaksanaan pekerjaan
• Memimpin pekerja dengan garis kerja sama
• Mematuhi dan mengarahkan semua pekerja mengikuti ketentuan K3 kontraktor utama
• Melakukan monitoring aspek material, alat dan tenaga kerja
• Melakukan evaluasi dan laporan atas hasil pekerjaan
• Membuat laporan secara berkala
• Memberikan training pemakaian alat dan material

h) Logistik:
• Bekerjasam a dengan supervisor dalam pengadaan material
• Mencatat kedatangan material
• Mengatur pemulangan material sesuai schedule
• lkut menjaga material dan alat selama pekerjaan

NPK-WMS-CIV-0 19 Rev 0 Page 6 of 14


9.1- PP/DIVSTRATEK/W/008

Method Statement

i) Mandor Sub-Contractor
• Koordinasi dengan supervisor Sub-Contractor
• Mengatur para pekerja atau bawahannya supaya taat dan patuh pada peraturan K3
• Membantu supervisor untuk mencapai target pekerjaan

j) Pekerja
• Taat dan patuh pada peraturan K3, sekaligus berkompetensi di bidangnya
• Dapat di ajak koordinasi dan di arahkan oleh mandor atau supervisior
• Dapat bekerja sesuai dengan perintah dari mandor dan supervisor mandor

7. PLANNING
7.1 Flowchart Pekerjaan

I Step I: Step 2 :
Persiapan material dan alat
Start
I
J Step 4:
Step 3: Step 5:
' Pelaksanaan '
/ ,
Persiapan shopdrawing peke aan sesuai Finished
metode

8. METODA PELAKSANAAN
1. Pekerjaan Pengelasan
a. Pastikan bahwa tukang las yang melaksankan pekerjaan pengelasan konstruksi atau
instalasi memiliki sertifikat dan atau berpengalaman yang sesuai dengan pekerjaan
pengelasan yang sedang ditangani.
b. Supervisor menjelaskan JSA pekerjaan pengelasan kepada tukang las dan pekerja
untuk dimengerti dan diikuti , serta menjelaskan potensi bahaya pekerjaan pengelasan .
c. Pengelasan tidak diperkanankan dilakukan di daerah yang mudah terbakar atau
mudah meledak , apabila terpaksa dilakukan akan harus dilakukan gas test untuk
menentukan LEL dan LFL sesuai ijin kerja dari supervisor terkait

NPK -WMS -CIV:Q19, Rev_Q_ Page 7 of 14


9.1- PP/DIVSTRATEK/W/008

Method Statement

d. Jenis kawat las yang dipakai harus sesuai dengan besarnya ampere yang dihasilkan
oleh mesin las
e. Periksa tekanan tabung gas dan kebocoran sebelum dipergunakan dengan
menggunakan air sabun
f. Tabung gas yang masih isi harus ditempatkan pada basket dalam posisi tegak , tidak
diperkenankan dalam posisi tidur
g. Gunakan alat pelindung diri (APD) yang sesuai
h. Memastikan alat pengelasan sudah diinspeks i oleh HSE Inspector
i. Apabila tidak dipergunakan , mesin las harus dimatikan dan flug pada kabel power
harus dilepas
j. Sediakan alat pemadam kebakaran portable atau pasir yang ditempatkan dalam suatu
wadah dan ditempatkan didaerah yang mudah dijangkau
k. Kabel tanah pengelasan (grounding) sebaiknya dipasang tetap ditempat kerja atau
ditempatkan 3 m dari lokasi kerja dan dapat terlihat oleh orang lain yang melintas
I. Tukang las tidak diperbolehkan menggulung selang atau kabel di sekeliling tubuh
mereka pada saat melakukan pengelasan
m. Semua bahan yang mudah terbakar dan mudah meledak harus disingkirkan atau
diberi penghalang yang memadai
n. Supervisior pekerjaan harus memonitor masing-masing lokasi dimana pekerjaan
pengelasan sedang dilakukan
o. Pada waktu bekerja ditempat yang tinggi, tindakan berjaga-ja ga harus diambil dan
dipasang fire blanket pengaman untuk mencegah jatuhnya batang pengelasan
dengan memasang fire blanket, sisa potongan atau peralatan lainnya
p. Pengelasan dengan menggunakan bahan karbit, tabung karbit ditempatkan minimal
10 m dari tempat pengelasan
q. Flashback arrestor harus terpasang 4 buah dengan benar, posisi tidak boleh terbalik.

NPK-WMS-CIV -019 Rev 0 Page 8 of 14


9.1- PP/DIVSTRATEKIW/008

Method Statement

2. Pekerjaan Gerinda
a. Pastikan mesin dan batu gerinda dalam keadaan baik . Dimana RPM batu gerinda
lebih besar dari RPM mesin
b. Kaca pelindung harus terpasang pada mesin gerinda
c. Gunakan mata gerinda yang berdasarkan rekomendasi (kecepatan dan ketebalan)
d. Gunakan jenis batu gerinda sesuai spesifikasi pekerjaan (cutting/smoothing)
e. Sesuaikan jarak antara batu gerinda dan landasan
f. Tekan tombol "start" pada mesin
g. Tunggu sampai putaran mesin berjalan dengan normal
h. Pakai alat pelindung wajah (face shield) selama melakukan pekerjaan
i. Gunakan vise grip untuk memegang benda-benda yang kecil
j. Tekan tombol "stop" setelah melakukan pekerjaan menggerinda
k. Tunggu sampai mesin benar-benar berhenti berputar
I. Pekerja yang melakukan aktifitas Hot Work sudah mengikuti training
m. Pastikan mesin gerinda sudah di inspeksi dan diberik label/tagging inspeksi
n. Pasang proteksi untuk penahan bunga api (spark) dengan menggunakan fire blanket
(ketika melakukan aktifitas di ketinggian)
o. Lepaskan kabel dari mesin ke outlet
p. Bersihkan kotoran-kotoran yang ada pada mesin gerinda dan sekitarnya
q. Simpan alat-alat keselamatan pada tempatnya .

3. Pekerjaan Cutting Torch


a. Pastikan alat cutting torch sudah di inspeksi oleh Safety Inspector
b. Pastikan posisi alat cutting torch seperti tabung dan selang dalam posisi yang aman
c. Atur regulator gas asetelin pada tekanan 0,5 atmosfir , dan oksigen pada tekanan 2,5
hingga 4 atmosfir

NPK-WMS-CIV -019 Rev 0 Page 9 of 14


9.1- PP/DIVSTRATEK/W/008

Method Statement

d. Nyalakan nozel dan stel nyala api netral, lalu cek nyala api oksidasi untuk memotong
dengan cara menekan platuk katup pemotong
e. Lakukan pemanasan awal (preheating) pada pada ujung benda kerja. Suhu pemanasan
awal 800 OC sampai 900 OC. Jarak nozel dengan permukaan yang akan dipotong
(plat) sekitar 10 hingga 12 mm. Sedangkan jarak ujung nyala api dengan plat sekitar
5 mm. Arahka n nyala api potong secara vertikaljika menghendaki pemotongan yang
tegak lurus
f. Melakukan pemotongan. Apabi la suhu pemanasan awal telah mencapai 800 OC
sampai 900 OC (berwarna rnerah tekan platuk potong sambil menggerakkan
(menjalankan) brander potong secara perlahan sesua i ketentuan hingga terjadi
pemotongan . Hasil pemotongan yang sejajar, baik, dan rapi, maka Iebar celah
pemotongannya sekitar 2 mm. Lebar celah pemotongan bervariasi antara 1 mm hingga
3 mm untuk ukuran nozel 8 sampai 21. Pada gambar tersebut diperlihatkan j ika
pemanasan awal diberikan terlalu banyak atau Iebar, maka sisi tepi atas pemotongan
akan berupa radius.
g. Hasil pemotongan yang baik yaitu, alur potong harus cukup kecil, permukaan potong
harus halus, terak harus mudah terkelupas, dan sisi potong atas pemotongan tidak
membulat. Untuk mendapatkan hasil yang baik, maka factor kecepatan pemotongan ,
pemiliha n ukuran nozel juga turut berperan. Jika nyala api awal terlalu besar maka sisi
atas berbentuk bulat, apabila nyala api awal terlalu kecil maka proses oksidasi
(pemotongan) akan terhenti.

t-JPK-WMS-CIV-019 Rev 0 Page 10 of 14


9.1 • PP/DIVSTRATEK/W/008

Method Statement

9. RESOURCES
9.1 Alat

Tabel 2. Resources: Alat


No. AIat QTY
1 Mesin Las
2 Gerinda
3 Cutting Torch

.... -
9.2 Material

Tabel 3. Resources: Material


Nr. Material QTY
1 Kawat Las
2 Batu Gerinda

9.3 Man Power

Tabel 4. Resources: Man Power


Nr. Jenls Personil ( jabatan ) Quantity
1 SM 1 orang
2 Superintendet 1 orang
3 Supervisior 1 orang
4 Surveyor 1 orang
5 HSE 1 orang
6 QC 1 orang
7 Pekerja

NPK-WMS-CIV-019 v Q_ Page 11 of 14
9.1 - PP/DIVSTRATEK/W/008

Method Statement

10. DAFTAR PROSEDUR, WI DAN BDE


• BDE/SH/2015/002 - PROTEKSI
• BDE/SH/2015/008- APD
• BDE/SH/2015/008- Standar Penerapan Minimal Pekerjaan Pengelasan
• QSHE-DVEPC-AG-P-103- Prosedur Alat Pelindung Diri
• QSHE-DVEPC-AG-P -106- Prosedur Pengangkatan

11. MANAJEMEN KUALITAS


11.1 Quality Assurance

1. Memastikan Metode Kerja yang telah disetujui tersedia dan pekerjaan dilaksanakan
sesuai dengan metode kerja, dokumen kontrak dan vendor dokumen .
2. Metoda kerja harus diketahui oleh setiap orang yang terlibat dalam pekerjaan
3. Memberikan Inspection Test Plan (ITP) dan memastikan ceklist internal persiapan
pekerjaan telah dipenuhi sebelum pekerjaan dilaksanakan
4. Melakukan identifikasi semua material, alat, prosedur , sumber daya dan manajemen agar
tercapai pekerjaan baik

11.2 Quality Control

1. ljin pekerjaan telah disetujui sesuai dengan metoda, area, material dan peralatan.
2. Melakukan kontrol pada ITP dan menjamin dapat terlaksana
3. Melakukan update ITP guna meningkatkan mutu hasil pekerjaan
4. Mempersiapkan rencana, prosedur dan dokumen terkait pekerjaan
5. Urutan setiap pekerjaan mengikuti metoda kerja termasuk pengakhiran.
6. Melakukan kontrol mutu terhadap hasil pekerjaan sesuai dengan ITP dan memastikan
rekam-mutu disimpan dengan baik.

NPK-WM -CIV-019 Rev 0 Page 12 of 14


9.1 - PP/DIVSTRATEK/W/008

Method Statement

12. MANAJEMEN K3
1. Pengenalan Keselamatan dan Kesehatan Kerja harus sudah diperkenalkan kepada setiap
orang yang terlibat di proyek sebelum pekerjaan konstruksi dirnulai melalui induksi K3
2. Urutan kerja, potensi-potensi yang dapat menimbulkan kecelakaan kerja baik peralatan,
material maupun metoda kerja harus dijelaskan dalam tahap awal dan pada tool box
meeting/pre-start meeting. Hal ini dituangkan secara detail dalam Job Safety Analysis (JSA)
3. Semua orang yang terlibat dalam pekerjaan harus memakai alat pelindung diri selama
dalam area proyek. Pemberian rambu-rarnbu keamanan dan kesehatan kerja selalu
ditempatkan pada lokasi yang sesuai. (dimonitoring setiap harinya atau continue)
4. Petugas mekanik bersama safety harus selalu memeriksa peralatan yang sedang dipakai
dan yang akan dipakai dalam proses konstruksi secara berkala. (lakukan pre-start activity)
5. Hal-hal khusus yang memerlukan perhatian
• Penempatan material
• Perhatian ditujukan secara khusus pada material kimia (admixture), berikan tempat
khusus dengan tanda khusus
• Setiap material pendukung harus mempunyai sertifkat sesuai dengan ketentuan yang
berlaku
6. Peralatan perlindungan kerja yang harus dipergunakan adalah :
• Helm
• Safety shoe
• Safety glove I Welding glove
• Safety vest
• Safety glasses
• Apron
• Masker

13. RISK ASSESSMENT


Memuat ldentifikasi Bahaya & Pengendalian Resiko (IBPR) Proyek untuk Item Pekerjaan ini yang
mengacu I diambil dari IBPR (Master) pada Project Planning sesuai dengan kebutuhan. Pengisian
IBPR dan lampiran template mengikuti WI ldentifikasi Bahaya, Penilaian dan Pengendalian
Risiko (IBPR) No. PP/B/ROPOB/W/002.

Bahaya :
Bahaya dapat terjadi kebakaran
Bahaya sinar pengelasan
Bahaya asap pengelasan .

Resiko
Bisa terjadi kebakaran yang di akibatkan oleh percikan bunga api las
Kerusakan pada mata karena cahaya las
Kerusakan dan ganguan pada saluran pernapasan
Kerusakan pada jaringan kulit akibat panas.

Perencanaan
Analisa resiko harus dilakukan sebelum pekerjaan
Menyiapkan Prosedur Kerja Aman atas pekerjaan tersebut
Analisa resiko harus mempertimbangkan hal-hal berikut :

NP -WM -QIV-019 Rev 0 Page 13 of 14


9.1 - PP/DIVSTRATEK/W/008

Method Statement

• Keselamatan umum dan rambu - rambu peringatan dsb.


• Menjaga saluran I aliran air/listrik benda mudah terbakar pada daerah tersebut, dsb.
• Pelatihan pekerja
• Alat Pelindung Diri
• lnduksi khusus lokasi pengelasan di lapangan

Pengendalian Bahaya
);> Rambu - rambu peringatan dan barricade akan adanya pekerjaan panas
);> Buat struktur pelindung atas untuk melindungi tempat- tempat umum atau orang
);> Pengawas dari subkon dan kontraktor selalu standby untuk memastikan pekerjaan
);> Tersedianya APAR saat pekerjaan panas.

14. LAMPIRAN
JSA

NPK -WMS-CIV-019 Rev 0 Page 14 of 14

Anda mungkin juga menyukai