Disusun Oleh :
1. Nanda Suci Suryani P1337433117002
2. Kukuh Eka Indarsyah P1337433117010
3. Rafly Zainur Syahputra P1337433117013
4. Elda Ayu Permatasari P1337433117021
5. Citra Mila Anggreni P1337433117034
6. Teguh Sutomo P1337433117037
7. Dita Rimbawanti P1337433117045
8. Ega Puspita Audiyana P1337433117055
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sanitasi adalah perilaku disengaja dalam pembudayaan hidup bersih dengan maksud
mencegah manusia bersentuhan langsung dengan kotoran dan bahan buangan berbahaya
lainnya dengan harapan usaha ini akan menjaga dan meningkatkan kesehatan manusia.
Bahaya ini mungkin bisa terjadi secara fisik, mikrobiologi dan agen-agen kimia atau
biologis dari penyakit terkait. Bahan buangan yang dapat menyebabkan masalah kesehatan
terdiri dari tinja manusia atau binatang, sisa bahan buangan padat, air bahan buangan
domestik (cucian, air seni, bahan buangan mandi atau cucian), bahan buangan industri dan
bahan buangan pertanian. Secara mikrobiologi kuman atau virus juga dapat menular
melewati perantara udara, dimana udara yang tidak sehat.
C. Tujuan
Mengetahui kualitas udara di Gallery Water Karangmangu (GWK)
D. Manfaat
a. Bagi Masyarakat
Memberi pengetahuan tentang pentingnya kualitas udara di Gallery Water
Karangmangu (GWK) demi mencegah terjadinya penularan penyakit yang berbasis
lingkungan dengan perantara udara .
b. Bagi Gallery Water Karangmangu (GWK)
Sebagai bahan masukan dan pertimbangan dalam upaya memperbaiki dan
meningkatkan kualitas udara di Gallery Water Karangmangu (GWK).
c. Bagi Institusi
Menambah perbendaharaan bacaan/ kepustakaan di perpustakaan Poltekkes
Kemenkes Semarang Jurusan Kesehatan Lingkungan Purwokerto, dan menambah
wawasan pengetahuan mahasiswa.
d. Bagi Mahasiswa
Bagi mahasiswa diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan
tentang kualitas udara di Gallery Water Karangmangu (GWK).
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kolam Renang
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 061 Tahun 1991 Tentang Persyaratan
Kesehatan Kolam Renang dan Pemandian Umum, kolam renang didefinisikan sebagai suatu
usaha bagi umum yang menyediakan tempat untuk berenang, berekreasi, berolah raga, serta
jasa pelayanan lainnya, yang menggunakan air bersih yang telah diolah.
Klasifikasi Kolam Renang Kolam renang dapat dibedakan menjadi beberapa tipe
menurut pemakaian, letak, dan cara pengisian airnya. Berdasarkan pemakaiannya, kolam
renang dapat dibagi menjadi 3 yaitu : 1. Kolam renang perorangan (private swimming pool)
adalah kolam renang milik pribadi yang terletak di rumah perseorangan. 2. Kolam renang semi
umum (semi public swimming pool) adalah kolam renang yang biasanya terdapat di hotel,
sekolah, atau perumahan sehingga tidak semua orang dapat menggunakannya. 3. Kolam
renang umum (public swimming pool) adalah kolam renang yang diperuntukan untuk umum
dan biasanya terdapat di perkotaan (WHO, 2006:3).
1. Fill and draw pool, yaitu pengisian air pada kolam renang yang apabila
kondisi airnya kotor akan diganti secara keseluruhan. Penentuan kondisi air
tersebut ditetapkan dengan melihat kondisi fisik air atau dari jumlah perenang
yang menggunakan.
2. Flow trough pool, yaitu sistem aliran dimana air didalam kolam akan
terusmenerus bergantian dengan yang baru. Tipe ini dianggap yang terbaik
namun membutuhkan banyak air yang berasal dari satu mata air di alam.
3. Recirculation pool, merupakan tipe pengisian air kolam renang dimana airnya
dialirkan secara sirkulasi dan menyaring air kotor dalam filter-filter (Suparlan,
1988 dalam Elpizunianti, 2001).
B. Udara
Udara adalah atmosfer yang ada di sekeliling bumi yang fungsinya sangat penting
untuk kehidupan di muka bumi ini, dalam udara terdapat oksigen (O2) untuk bernafas,
karbon dioksida (CO2) untuk proses fotosintesis oleh khlorofil daun, dan ozon (O3) untuk
menahan sinar ultraviolet dari matahari (Sunu, 2001).
Udara adalah campuran gas yang terdapat pada lapisan yang mengelilingi bumi.
Komponen yang konsentrasinya paling bervariasi yaitu uap air dan CO2, kegiatan yang
berpotensi menaikkan konsentrasi CO2 seperti pembusukan sampah tanaman, pembakaran
atau sekumpulan massa manusia di dalam ruangan terbatas yaitu karena proses pernapasan
(Agusnar, 2007).
Menurut Sunu (2001), komposisi udara terutama uap air (H2O) sangat dipengaruhi
oleh keadaan suhu udara, tekanan udara, dan lingkungan sekitarnya. Komposisi udara bersih
dan kering, pada umumnya sebagai berikut:
Pencemaran udara adalah masuk atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi atau
komponen lain ke udara oleh kegiatan manusia atau proses alam, sehingga Universitas
Sumatera Utara kualitas udara menurun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan udara
menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya (Keputusan
Menteri Negara Kependudukan dan Lingkungan Hidup R.I No. KEP03/MENKLH/II/1991).
Pencemaran udara adalah bertambahnya bahan atau substrat fisik atau kimia ke dalam
lingkungan udara normal yang mencapai sejumlah tertentu, sehingga dapat dideteksi oleh
manusia (yang dapat dihitung dan diukur) serta dapat memberikan efek pada manusia,
binatang, vegetasi dan material (Chambers dan Masters dalam Mukono, 2006 ).
Pencemaran udara adalah adanya bahan polutan di atmosfer yang dalam konsentrasi
tertentu akan mengganggu keseimbangan dinamik atmosfer dan mempunyai efek pada
manusia dan lingkungannya (Kumar dalam Mukono, 2008) Pencemaran udara adalah
terdapatnya bahan kontaminan di atmosfer karena ulah manusia (man made) , yang
membedakan pencemaran udara alamiah dan pencemaran udara di tempat kerja (occupational
air pollution) (Mukono, 2006).
Penyebab Pencemaran Udara Menurut Sunu (2001), secara umum penyebab pencemaran
udara ada 2 macam, yaitu:
Asal pencemar udara dapat diterangkan dengan 3 (tiga) proses yaitu atrisi (attrition)
penguapan (vaporization) dan pembakaran (combustion), dari ketiga proses tersebut
pembakaran merupakan proses yang sangat dominan dalam kemampuannya menimbulkan
bahan polutan (Corman dan Masters dalam Mukono, 2008).
D. PENGAWASAN KUALITAS UDARA
NO INDIKATOR YA TIDAK
1 Jauh dari sumber pencemaran udara
2 Setiap ruangan memiliki ventilasi atau sirkulasi udara yang
baik
3 Tidak terdapat bau yang tidak sedap atau yang mengganggu
pada pernapasan
4 Terdapat larangan merokok pada ruangan tertentu
5 Terdapat pengharum ruangan di tempat tertentu
6 Tedapat alat pengatur suhu udara atau AC di dalam ruangan
tertentu
7 Pengelola selalu mengkontrol alat pengatur suhu udara atau
AC secara berkala
8 Terdapat tumbuhan hijau untuk tempat pertukaran oksigen
9 Pengelola selalu mengupayakan agar pengunjung merasa
nyaman saat berwisata di tempat ini
10 Pengelola melakukan pengukuran kualitas udara dalam
waktu tertentu
Keterangan
Untuk nilai YA = 1
Untuk nilai TIDAK = 0
Cara perhitungan
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖
Skor= x 100
10
8
Skor= x 100 = 80
10
Kriteria penilaian
Nilai 10 - 65 = Buruk
Nilai 66 – 80 = Baik
Nilai 81 – 100 = Sangat Baik
Kuisioner Udara di Pariwisata
Umur : 23 tahun
Jabatan : Mahasiswi
Untuk Pengunjung
A. Kesimpulan
B. Saran
Dari kelompok kami yang memeriksa kualitas udara memberi saran kepada pihak
pengelola Gallery Water Karangmangu untuk memasang tulisan larangan merokok di
ruangan tertentu terutama pada ruangan yang ber-AC dan tempat untuk beribadah supaya
pengunjung tidak terganggu oleh asap rokok dan dapat memberikan udara segar di ruangan
tertentu.