Evolusi PDF
Evolusi PDF
Kata Pengantar
Daftar Isi
Bab I Pengertian dan Ruang Lingkup Evolusi 1
Bab II Munculnya Kehidupan Pertama di Bumi 14
Bab III Gagasan – Gagasan dan Teori Evolusi Pra Darwin 41
Bab IV Teori Darwin dan Neodarwinisme 49
Bab V Perkembangan dan Tantangan terhadap Evolusi 60
Bab VI Petunjuk – Petunjuk tentang Terjadinya Proses evolusi 71
Bab VII Teori Evolusi Dipandang Dari Segi Ilmu Biologi, Fisika Dan
Kimia Menurut Ilmu Pengetahuan Barat Dan Al-Qur’an 81
Daftar Pustaka
KATA PENGANTAR
penyusunan buku Evolusi yang masih sangat sederhana ini dengan tujuan
Buku yang penulis susun ini masih dirasakan jauh dari kesempurnaan
kepada para pembaca untuk dapat memberikan kritik dan saran yang
membangun demi kesempurnaan buku ini untuk masa yang akan datang.
Semoga buku yang penulis buat ini bisa bermanfaat bagi mahasiswa Program
Studi Tadris Biologi Jurusan Tarbiyah STAIN Kerinci khususnya dan pembaca
pada umumnya.
Penulis
BAB I
PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP EVOLUSI
A. LATAR BELAKANG
Evolusi merupakan bangunan ilmu terbesar, dan perkembangannya sangat
luas. Evolusi adalah proses perubahan pada seluruh bentuk kehidupan dari satu
generasi ke generasi selanjutnya, dan biologi evolusioner mempelajari bagaima
na evolusi ini terjadi.
Evolusi adalah salah sau perubahan yang berlangsung sedikit demi sedikit.
Memakan waktu yang lama dan melibatkan populasi makhluk hidup dari
generasi ke generasi. Pada prinsipnya perubahan yang terjadi bersifat frogresif,
disamping terdapat pula bersifat retogresif atau regresif. Pikiran tentang evolusi
sudah ada ratusan tahun sebelum masehi yang muncul dari pemikiran ahli-ahli
filsafat yunani kuno dan belum didasarkan pada fakta yang akurat serta belum
dikaitkan dengan lingkungannya. Pemikiran tentang evolusi kembali
berkembang melalui tokoh evolusi organik zaman Renaisance pada abad ke 17
yang lebih banyak mendasari teori darwin. Dalam bab selanjutnya akan
dibahas lebih lanjut mengenai pengertian dan ruantg lingkup evolusi.
B. TUJUANPEMBELAJARAN
1. Untuk mengetahui apa itu pengertian evolusi dan ruang lingkupnya.
2. Untuk mengetahui sejarah perkembangan teori Darwin.
3. Untuk mengegtahui perkembangan evolusi.
Gambar. 1
Teori evolusi adalah merupakan teori yang dinamis yang sejalan dengan
perkembangan ilmu dan teknologi, yang merupakan kajian yang penting dalam
ilmu biologi serta dasar untuk menjelaskan sumber keragaman dari makhluk
hidup. Pada dasarnya pemikiran mengenai evolusi mengalami perubahan
dalam kurun waktu lebih kurang 3 abad. Dasar pemikiran yang berubah sesuai
dengan kurun waktu adalah sebagai berikut:
1. Masa Fixisme
Para ahli sejak beberapa abad sebelum masehi sampai awal abad ke 18
beranggapan bahwa organisme tetap tidak mengalami perubahan (immutable
of species). Setiap organisme diciptakan sendiri-sendiri secara terpisah,
keragaman organisme yang ada sekarang sudah ada sejak dahulu (fix=tetap).
Tidak ada perubahan dari suatu bentuk ke bentuk lain.
2. Masa Adaptasi Dan Transformasi
Teori ini berlandaskan pada kenyataan bahwa tidak ada dua makhluk
hidup yang betul-betul sama, oleh karena itu timbul masalah mengenai dari
mana datangnya perbedaan. Pada masa ini manusia mulai menyadari bahwa
mereka tidak sam antara satu dengan yang lainnya. Hal yang sama dapat pula
diamati pada hewan dan tumbuhan.
3. Masa Teori Evolusi Darwin (Darwinian)
Darwin dan Wallase bekerja secara terpisah. Darwin belajar di eropa dan
afrika selatan, sedangkan wallase bekerja di indonesia dan fhilipina. Mereka
memiliki keasimpulan yang sama yaitu mengemukakan bahwa dalam dunia
kehidupan, berlaku “hukum rimba atau seleksi alam”. Siapa yang kuat dialah
yang menang, yang di kenala dengan ungkapan “survival of the fittest”.
Menurut teori ini suatu organisme memiliki keanekaragaman atau variasi dan
alam melakukan seleksi. Individu yang sesuai dengan kondisi alam akan
bertahan dan lestari sedangkan individu yang tidak sesuai dengan keadaan
alam akan mati dan punah.teori ini banyak ditentang oleh orang awam tetapi
para ahli ilmu pengetahuan di dunia makin yakin bahwa teori evolusi darwin
merupakan penjelasan rasional.
D. PERKEMBANGAN EVOLUSI
Gambar. 3
Pada tahun 1859, Charles Darwin menerbitkan buku “On The Oringin of
Species by Means of Natural Selection”. Buku ini sempat mengguncangkan
dunia ilmu pengetahuan karena isinya yang cukup kontroversial untuk masa
itu. Kontroversial muncul karena adanya kesalahan penapsiran atas pernyataan
yang dikeluarkannya.
Teori yang dikeluarkan Darwin merupakan hasil analisis data yang
didapat dari proses observasinya selama keikutsertaannya dalam ekspedisi-
ekspedisi yang diikutinya. Namun, ekspedisi paling penting yang pernah
diikutinya adalah perjalanan dengan kapal HMS Beagle. Sebenarnya, sebelum
teori evolusi yang dikeluarkan Darwin muncul, beberapa teori sejenis pernah
dilontarkan oleh ilmuwan-ilmuwan lainnya. Teori-teori itu antaranya adalah
sebagai berikut.
1. Plato (428-348 Sebelum Masehi)
Ia membayangkan seorang pencipta yang menciptakan dunia dari
kehancuran dan kemudian menciptakan dewa-dewa yang lalu membuat
manusia laki-laki. Wanita dan hewan timbul dari reinkarnasi jiwa laki-laki.
Makin cacad jiwa itu makin rendah reinkarnasinya.
2. Aristoteles (384-322 Sebelum Masehi)
Aristoteles adalah seorang pengamat alam yang teliti dan melihat banyak
bukti mengenai desain dan tujuan. Dia mengatur semua organisme di dalam
suatu ”skala alam” yang meliputi dari yang sederhana sampai yang kompleks.
Organisme yang ada dianggap tidak sempurna tetapi bergerak kearah keadaan
yang lebih baik..
3. Anaximander (600-546 Sebelum Masehi)
Beliau dapat dipandang sebagai pelopor dari ajaran desendensi (ajaran
penurunan) oleh karena ia mengajarkan bahwa kosmos itu mungkin terbentuk
dari kekacoan (chaos), kehidupan itu timbul dari zat mati, sedangkan makluk
yang tinggi tingkatannya timbul dari makluk yang rendah tingkatannya. Akan
tetapi teori ini sama sekali tidak mempunyai pengaruh apa-apa terhadap alam
pemikiran para sarjana di zaman itu dan di zaman berikutnya. Baru setelah
teori-teori evolusi ini berkembang dengan pesat, maka dalam tulisan-tulisan
sarjana itu dapat menemukan kembali petunjuk-petunjuk tentang adanya
pendapat-pendapat semacam itu.
4. Carolus Linnaeus (1707-1778)
Carolus Linnaeus dilahirkan tanggal 23 Mei 1707 disebuah desa kecil
di Swedia, sebagai anak seorang pendeta. Dia mula-mula juga bekerja untuk
menjadi pendeta, kemudian belajar untuk menjadi tabib, tetapi kemudian dia
lebih tertarik pada tumbuh-tumbuhan dan binatang. Pada umur 24 tahun ia
sudah memberi kulaih-kuliah dan demonstrasi pada Universitas di Uppsala.
Linnaeus menyampaikan bahwa :
a. Semua tanaman dan binatang yang hidup sekarang ini dahulu dengan
serentak diciptakan diatas bumi oleh satu ciptaan saja.
b. Mereka diciptakan dalam bentuk seperti yang tampak sekarang ini.
c. Tidak pernah ada tanaman-tanaman dan binatang-binatang yang lain di
bumu ini kecuali tanaman-tanaman dan binatang-binatang yang hidup
sampai sekarang.
5. Cuvier (1769-1832)
Cuvier adalah anak dari seorang bangsa Prancis yang telah melarikan diri
ke negeri Jerman, ia akhirnya belajar di negeri ini. Pada tahun 1795 ia
kembali ke paris. Ia menyampaikan bahwa sisa-sisa hewan yang telah mebatu
itu adalah dari sisa hewan yang telah mati di zaman dulu. Mammouth yang
dikeluarkan dari timbunan es di Rusia dengan utuh itupun telah diketahui
oleh Cuvier. Dari hewan-hewan yang telah mati itupun dapat ditemukan
jenis-jenisnya yang merupakan petunjuk dari berbagai periode tersebut.
Berdasarkan pertimbangan ini, Cuvier kemudian menyusun teori yang
terkenal dengan Teori Catalysma.
6. Lammarck (1744-1829)
Nama lengkap Lammarck adalah Jean Baptist Pierre Antoine De Monet,
Chavalier De Lammarck. Ia menerbitkan sebuah buku yang besar mengenai
tumbuh-tumbuhan yang hidup ditanah airnya.
Teori Lammarck ialah :
a. Bahwa di bumi ini mula-mula timbul makluk hidup yang sederhana, yang
mungkin berasal dari benda-benda mati, akan tetapi dari makluk yang
sederhana ini kemudian dalam tempo yang panjang sekali timbulah jenis-
jenis makluk yang hidup sampai sekarang, tanpa ada penghentian jalannya
kehidupan.
b. Diantara sebab-sebab yang menyelenggarakan perubahan-perubahan dan
penyempurnaan tubuh makluk hidup, Lammarck mengemukakan bahwa
pentingnya mempergunakan dan tidak mempergunakan alat tubuh tertentu.
Lammarck memberi contoh jerapah memiliki leher yang panjang
karena mereka mempunyai kebiasaan hidup untuk mengambil daun-
daunan dari pohon-pohon yang tinggi. Dan sebaliknya hewan yang hidup
di gua-gua gelap akan mempunyai mata ayang mundur ketajamannya.
Gambar. 4
7. Etienne Geoffroy ST. Hilaire (1722-1844)
Disamping Cuvier dan Lammarck, pada waktu itu di Paris hidup pula
seorang ahli ilmu hewan bernama Etienne Geoffroy ST. Hilaire yang
mempunyai anggapan yang sama dengan Lammarck dan Goethe. Ia
berpendapat bahwa ada suatu hubungan antara hewan-hewan yang
mempunyai bentuk dasar dari tubuhnya.
8. Charles Lyell (1797-1875)
Lyell membuktikan dengan contoh-contoh dari penyelidikan geologis
bahwa untuk dapat menerangkan struktur dari kulit bumi serta lapisan tanah
dibawahnya, tidak perlu beranggapan bahwa di zaman purba dulu terjadi
kiamat berturut-turut. Tenaga-tenaga geologi yang sampia sekarang masih
bekerja terus, tentu sudah cukup untuk menerapkan struktur bumi tadi.
Tenaga geologi itu misalnya ialah daya erosi dari air, gerakan dari kulit bumi
sendiri, daya gunung berapi dan lain-lainnya.
Lebih lanjut Charles Lyell pada awal abad 19 mengemukakan bahwa
gunung dan lembah dan ciri-ciri fisik permukaan bumi tidak diciptakan
seperti bentuknya sekarang atau tidak dibentuk oleh bencana yang berturut-
berturut, tetapi terbentuk oleh berlanjutnya proses vulkanis, pergolakan, erosi,
glasiasi dan sebagainya dalam jangka waktu yang sangat lama dan masih
berlangsung sampai sekarang.
9. Wilhelm Hofmeister (1824-1877)
Dalam bukunya yang terkenal mengenai sejarah perkembangan
Kryptogamen (paku-pakuan dan lumut) telah menulis : Perubahan dari
Jungermanniaceae (suku dari Lumut Hati) yang tak berdaun ke
Jungermanniaceae yang berdaun adalah lambat sekali dan perubahan itu
terjadi dengan jalan suatu deret bentuk antara yang sedikit-sedikit bedanya,
yang tak ada putus-putusnya.
10. Leopold Von Buch
Leopold Von Buch pada abad 19 telah menarik kesimpulan dari
penyebaran tanaman-tanaman di Kepulauan Canari, bahwa oleh karena proses
evolusi, maka di dalam jurang-jurang yang dalam, disitu terjadilah jenis-jenis
tanaman yang baru dari jenis tertentu.
11. Robert Chambers (1802-1871)
Pada tahun 1844 terbit sebuah buku tak berpenulis yang berjudul
”Vertiges of The Natural history of Creation” (Jejak Sejarah Kehidupan
Makluk Hidup). Dalam buku ini Generatio Spontanae dibicarakan dengan
mendalam sekali, misalnya diceritakan tentang terjadinya kutu dengan
pertolongan alira listrik didalam larutan garam yang jenuh
12. Weismann
Weismann, seorang ahli biologi berkebangsaan Jerman yang hidup pada
tahun 1834-1912, menyatakan bahwa evolusi terjadi karena adanya seleksi
alam terhadap faktor ngenetis. Variasi yang diwariskan dari induk kepada
anaknya bukan diperoleh dari lingkungannya tetapi dengan perubahan diatur
oleh faktor genetik atau gen.
13. Charles Darwin
Dalam bukunya “On The Origin of Spesies by Means of Natural
Selection”, Darwin mengeluarkan teori evolusi yang intinya dapat dibagi
menjadi beberapa pokok berikut ini.
a. Variasi pada tumbuhan dan hewan merupakan suatu variasi karateristik
yang muncul dalam penampakan fenotip organisasi tersebut.
b. Rasio pertambahan terjadi secara geometrik, yaitu jumlah setiap spesies
relatif tetap.
c. Struggle for existance (usaha yang keras untuk bertahan ) merupakan suatu
usaha individu organisme untuk bertahan hidup. Individu dengan variasi
yang tidak sesuai untuk kondisi-kondisi yang umum dialam,akan
tersingkir.
d. Menghasilkan the survival of fittest kelestarian didapat dari organisasi
yang memiliki kualitas paling sesuai dengan lingkungan. Individu=-
ndividu yang dapat hidup akan mewariskan variasi-variasi tersebut kepada
generasi berikutnya.
E. KESIMPULAN
Evolusi berarti suatu perubahan yang berlangsung sedikit demi sedikit
dan memakan waktu yang lama. Sejarah perkembangan teori darwin yaitu:
a. Masa Fixisme
b. Masa Adaptasi Dan Transformasi
c. Masa Teori Evolusi Darwin (Darwinian)
d. Masa Teori Genetika
e. Masa neo-Darwinian
f. Masa Evolusi Modern
Perkembangan evolusi yaitu sebagai berikut:
Plato (428-348 Sebelum Masehi), Aristoteles (384-322 Sebelum Masehi),
Anaximander (600-546 Sebelum Masehi), Carolus Linnaeus (1707-1778),
Cuvier (1769-1832), Lammarck (1744-1829), Etienne Geoffroy ST. Hilaire
(1722-1844), Charles Lyell (1797-1875), Wilhelm Hofmeister (1824-1877),
Leopold Von Buct, Robert Chambers (1802-1871),Weismann, Charles Darwin
BAB II
MUNCULNYA KEHIDUPAN PERTAMA DI BUMI
A. LATAR BELAKANG
Sebagai umat Islam kita semua sudah sangat memahami bahwa
perintah pertama yang diterima Nabi Muhammad Saw. Dari Allah SWT adalah
"Membaca" tapi kita belum menghayati betul apa yang terkandung dibalik
perintah itu, bahwasanya semua yang telah terjadi di alam semesta ini semua
ciptaan-Nya yang sudah dijelaskan dalam Al-Qur'an.
Al-Qur'an adalah kita suci yang diturunkan Allah kepada Nabi
Muhammad Saw sebagai wahyu sekaligus sebagai Mu'jizat dan didalamnya
juga mengandung beberapa kemu'jizatan diantaranya Al-Qur'an selalu benar
dan singkron dengan ilmu pengetahuan modern yang baru ditemukan seperti
sekarang.
Al-Qur'an adalah sumber dari segala ilmu, suatu ungkapan yang tidak
hanya terdengar dikalangan umat Islam saja, tetapi juga sering terucap juga
oleh para cendikiawan dan ilmuan barat, dalam menghadapi situasi tertentu dan
tidak seorang pun dapat menyangkal bahwa dalam Al-Qur'an tidak hanya
diletakkan dasar-dasar peraturan kehidupan manusia dalam hubungan ibadah
dengan Tuhan-Nya dan Tindakan dengan alam sekitarnya, tetapi juga
dinyatakan tentang ciptaan alam termasuk manusia di dalamnya. Dan ini semua
tidak lepas dari tujuan Allah untuk menunjukkan kuasa-Nya pada manusia agar
manusia bisa berpikir dan menemukan hakekat penciptaan alam dan dirinya
sendiri.
"Sesungguhnya dalam penciptaan tata kerja langit dan bumi, malam
dan siang, bahtera yang berlayar dilaut dan apa yang Allah turunkan dari langit
berupa air, lalu dengan air itu dia hidupkan bumi sesudah matinya dan dia
sebarkan di bumi segala jenis hewan dan pengisaran angin dan awan yang
dikendalikan antara langit dan bumi, sesungguhnya terdapat tanda-tanda ke-
Esaan dan kebesaran Allah bagi kaum yang berpikir".(Qs. Al-Baqaroh : 164).
Di makalah ini penulis akan menjelaskan tentang asal usul alam
semesta di tinjau dari teks Al-Qur'an dan penelitian para ilmuah pada realitas
yang ada.
B. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. untuk mengetahui tentang teori penciptaan.
2. untuk mengetahui tentang teori penciptan menurut Al-quran.
3. untuk mengetahui tentang teori spontenea atau teori abiogenesis.
4. untuk mengetahui tentang teori biogenesis.
5. untuk mengetahui tentang teori komos.
6. untuk mengetahui tentang teori neobiogenesis/teori naturalistik.
7. untuk mengetahui tentang teori opportunisme.
1. Teori Kabut
Teori ini disebut istilah Nibualai teori yang bertitik tolak dari
adanya suatu kumpulan kabut yang berputar perlahan-lahan, bagian kabut
itu lama-kelamaan berubah menjadi kumpulan gas yang kemudian menjadi
struktur alam semesta ini.
Ferre Simon De Lap Lace, mengatakan bahwa alam semesta
berasal dari kabut panas berpilin, karena pilinannya itu gumpalan kabut
membentuk bentulan bulat seperti bola yang besar dimana makain kecil
bola itu makin cepat pilinannya akibatnya bentuk bola itu memepat pada
kutubnya dan melebar pada bagian equatornya, bahkan kemudian sebagian
masa gas di equatornya itu menjauhi dari gumpalan Intinya sehingga
membentuk struktur alam semesta.
2. Teori Pasang Surut
Jeans dan Jeffri melukiskan bahwa terjadinya alam semesta
merupakan masa matahari yang lepas membentuk bentukan cerutu yang
mencorok kearah bintang akibatnya bintang makin menjauhi masa, masa
tersebut terputus-putus dan membentuk gumpalan gas disekitar matahari
gumpalan-gumpalan itulah yang kemudian membeku menjadi struktur
pelengkap susunan alam semesta.
3. Teori Ledakan
Teori ini disebut dengan istilah Bang teori, bertitik tolah pada
asumsi adanya suatu masa yang sangat besar meledak dengan hebat karena
adanya reaksi inti. Masa itu kemudian berserakan dan mengembangkan
dengan sangat cepatnya menjauhi pusat ledakan.
Gamo Alfhor dan Herman mengatakan pada saat ledakan Maha
dahsyat itu terjadi semua materi terlempar ke seluruh jagat raya kesemua
arah yang kemudian membentuk bintang-bintang dan glaksi, karena tidak
mungkin materi seluruh alam itu berkumpul di suatu tempat dalam ruang
tanpa gaya grafitasi yang sangat kuat. Maka disimpulkan kemudian bahwa
"Ledakan Besar" itu terjadi ketika seluruh materi Cosmos keluar dengan
kerapatan yang sangat besar dan suhu yang sangat tinggi, alam semesta
lahir dari singolaritas fisis dengan keadaan eksterm.
6. Teori Planetesimal
Pada tahun 1843 sampai 1928 seorang ahli biologi bernama
Thomas C. Chamberlin dan Fores R. Molton mengemukakan bahwa
matahari telah ada sebagai salah satu dari bintang-bintang yang banyak.
Pada suatu masa ada sebuah bintang berpapasan pada jarak yang tidak
terlalu jauh. Akibatnya terjadilah peristiwa pasang naik pada permukaan
matahari maupun bintang yang sebagian dari masa matahari itu tertari
kearah bintang.
Pada waktu bintang menjauhi sebagian masa dari matahari itu jatuh
kembali kepermukaan matahari dan sebagian lagi terhambur ke ruang
angkasa sekitar matahari. Hal inilah yang dinamakan planetisimal yang
kemudian menjadi struktur alam semesta.
E. Teori Abiogenesis
Tokoh teori Abiogenesis adalah Aristoteles (384-322 SM). Dia adalah
seorang filosof dan tokoh ilmu pengetahuan Yunani Kuno. Teori Abiogenesis
ini menyatakan bahwa makhluk hidup yang pertama kali menghuni bumi ini
berasal dari benda mati.
Sebenarnya Aristoteles mengetahui bahwa telur-telur ikan apabila
menetas akan menjadi ikan yang sifatnya sama seperti induknya. Telur-telur
tersebut merupakan hasil perkawinan dari induk-induk ikan. Walau demikian,
Aristoteles berkeyakinan bahwa ada ikan yang berasal dari Lumpur.
Menurut penganut paham abiogenesis, makhluk hidup tersebut terjadi
begitu saja atau secara spontan. Oleh sebab itu, paham atau teori abiogenesis
ini disebut juga paham generation spontaneae. Bila pengertian abiogenesis dan
generation spontanea kita gabungkan, maka pendapat paham tersebut adalah
makhluk hidup yang pertama kali di bumi tersebut dari benda mati yang
terjadinya secara spontan, misalnya :
1. ikan dan katak berasal dari Lumpur.
2. Cacing berasal dari tanah, dan
3. Belatung berasal dari daging yang membusuk.
Paham abiogenesis bertahan cukup lama, yaitu semenjak zaman
Yunani Kuno (Ratusan Tahun Sebelum Masehi) hingga pertengahan abad ke-
17.
ada pertengahan abad ke-17, Antonie Van Leeuwenhoek menemukan
mikroskop sederhana yang dapat digunakan untuk mengamati benda-benda
aneh yang amat kecil yang terdapat pada setetes air rendaman jerami. Oleh
para pendukung paham abiogenesis, hasil pengamatan Antonie Van
Leeuwenhoek ini seolah-olah memperkuat pendapat mereka.
F. Teori Biogenesis
Walaupun telah bertahan selama ratusan tahun, tidak semua orang
membenarkan paham abiogenesis. Orang –orang yang ragu terhadap kebenaran
paham abiogenesis tersebut terus mengadakan penelitian memecahkan masalah
tentang asal usul kehidupan. Orang-orang yang tidak puas terhadap pandangan
Abiogenesis itu antara lain Francesco Redi (Italia, 1626-1799), dan Lazzaro
Spallanzani ( Italia, 1729-1799), dan Louis Pasteur (Prancis, 1822-1895).
Beredasarkan hasil penelitian dari tokoh-tokoh ini, akhirnya paham
Abiogenesis / generation spontanea menjadi pudar karena paham tersebut tidak
dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Teori ini bertentangan dengan teori abiogenesis, karena menganggap
bahwa makhluk hidup berasal dari makhluk hidup yang sudah ada sebelumnya.
Tiga tokoh terkenal pendukung teori ini adalah Francesco Redi, Lazzaro
Spallanzani, dan Louis Pasteur.
1. Francesco Redi
2. Lazzaro Spallanzani
3. Louise Pasteur
Gambar 3: Louse Pasteur dan percobaannya
Pasteur menyempurnakan percobaan Redi dan Spallanzani. Ia
menggunakan kaldu dalam labu yang disumbat dengan gabus. Selanjutnya
gabus tersebut ditembus dengan pipa berbentuk leher angsa (huruf S),
kemudian dipanaskan. Setelah dingin dibiarkan beberapa hari kemudian
diamati. Ternyata air kaldu tetap jernih dan tidak ditemukan mikroba.
Disain pipa yang berbentuk leher angsa tersebut memungkinkan
masuknya gaya hidup dari udara, tetapi ternyata tidak didapati makhluk
hidup dalam kaldu. Menurut Pasteur, mikroorganisme yang tumbuh dalam
kaldu berasal dari udara. Mereka tidak bisa masuk karena terhambat oleh
bentuk pipa. Hal ini bisa dibuktikan bila labu dimiringkan sedemikian rupa
sehingga kaldu mengalir melalui pipa dan menyentuh ujung pipa, ternyata
beberapa hari kemudian menyebabkan busuknya kaldu.
Dengan demikian Pasteur telah membuktikan bahwa teori
biogenesislah yang benar. Muncullah ungkapan :“ omne vivum ex ovo,
omne ovum ex vivo, omne vivum ex vivo” yang artinya: makhluk hidup
berasal dari telur, telur berasal dari makhluk hidup, makhluk hidup berasal
dari makhluk hidup.
Tahap ketujuh
Tahap ini penuh penuh dengan reaksi-reaksi oksidasi.
CH4 + O2 menghasilkan H2O + CO2
NH3 +O2 menghasilkan NH2 + H2O
Logam +O2 menghasilkan oksoda logam
Metaloid + O2 menghasilkan oksida metaloid
Makhluk aerobik + O2 menghasilkan H2O + CO2
O2 + O2 menghasilkan CO3.
I. Teori Opportunisme
Teori ini mengemukakan perkembangan organisme secara garis
besarnya, mulai materi pembentuknya sampai kehidupan heterotrof sekunder,
melalui tahapan-tahapan sejalan dengan tahapan peristiwa yang terjadi di alam
sekitarnya.
Dengan berkembangnya makhluk autotrof memberi peluang
berkembangnya makhuluk hidup heterotrof sekunder, yaitu makhluk hidup
yang mampu memanfaatkan zat organik yang disintesis makhluk hidup
lainnya. Makhluk hidup itu dapat berupa mutualisme, komensalisme,
parasitisme, atau predator. Makhluk hidup inilahh yang selanjutnya
berkembang sehingga dewasa ini, sedangkan makhluk hidup heterotrof primer
lainnya tidak berkembang dan menuju kepunahan.
Tahap pertama
CH4
NH3--------------senyawa organik kompleks
H2
H2O
Tahap kedua
Zat-zat organik dipermentasi oleh organisme heterotrof sehingga
menghasilkan energi + O2
Tahap ketiga
Dasar-dasar asimilasi sudah dimulai pada tahap ini. Di atmosfir bumi
mulai dijumpai O2 yang semakin banyak.
Tahap keempat
Dengan bertambahnya O2 dibumi memberi peluang berkembangnya
kehidupan heterotrof dan autotrof menjadi makhluk aerobik.
Tahap kelima
Dengan berkembangnya makhluk hidup autotrof maka memberi
peluang berkembangnya makhluk hidup heterotrop sekunder. Makhluk hidup
inilah yang berkembang hingga dewasa ini.
KESIMPULAN
Dari penjalasan makalah diatas maka dapat disimpulkan bahwa mengenai
asal mula munculnya kehidupan pertama di bumi ini ada beberapa teori yang
dijelskan oleh para ahli yaitu:
1. teori penciptaan
2. teori spontenea atau teori abiogenesis
3. teori biogenesis
4. teori komos
5. teori neobiogenesis/teori naturalistik
6. teori opportunisme
7. Teori penciptaan dalam Islam adalah kepercayaan bahwa alam semesta
(termasuk umat manusia dan semua makhluk yang lain) tidak hanya yang
diciptakan oleh Allah, tetapi juga dijalankan oleh Allah dalam setiap
waktu, sebagaimana dijelaskan Allah dalam ayat berikut, ‘Berkata Firaun,
‘Maka siapakah Tuhanmu berdua, hai Musa?’ Musa berkata, ‘Tuhan kami
ialah (Tuhan) yang telah memberikan kepada tiap-tiap sesuatu bentuk
kejadiannya, kemudian memberinya petunjuk.’’ (Thaha: 49-50)
Inilah teori penciptaan dalam Islam. Allah adalah Pencipta segala sesuatu dan
Dia mengendalikan alam semesta menurut kehendak-Nya sesuai fungsi dan
peran yang spesifik.
BAB III
GAGASAN-GAGASAN DAN TEORI EVOLUSI
PRA DARWIN
A. LATAR BELAKANG
Evolusi merupakan cabang biologi yang mempelajari sejarah asal usul
makhluk hidup dan keterkaitan genetik antara makhluk hidup satu dengan yang
lain. Evolusi secara harfiah dapat diartikan sebagai perubahan perlahan-lahan.
Oleh karenanya, yang dimaksud dengan evolusi biologi adalah perubahan/
perkembangan makhluk hidup secara bertahap dalam jangka waktu lama dari
bentuk sederhana menuju bentuk yang lebih kompleks.
Evolusi biologi mencakup dua peristiwa yaitu:
1. Evolusi anorganik, merupakan evolusi mengenai asal usul makhluk
hidup yang ada di muka bumi ini berdasarkan fakta dan penalaran teoritis;
2. Evolusi organik (evolusi biologis) merupakan evolusi filogenetis, yaitu
mengenai asal usul spesies dan hubungan kekerabatannya.
Ada beberapa teori evolusi yang dikemukakan oleh para ahli biologi pada masa
sebelum teori evolusi Darwin maupun pada masa sesudah teori evolusi
Darwin.
B. TUJUAN PEMBELAJARAN
Untuk mengetahiui gagasan-gagasan dan teori evolusi pra darwin.
A. LATAR BELAKANG
1) fakta pertama Ialah bahwa semua mahkluk hidup itu bereneka ragam
(variasi terjadi pada setiap organisme)
2) Fakta kedua Ialah bahwa semua kelompok mahkluk hidup cenderung
bebiak melebihi persedian makanan (daya biak tinggi)
3) Fakta ke tiga Ialah menunjukkna bahwa jumlah suatu jenis mahkluk
hidup cenderung untuk tetap sama.
Dari ketiga fakta di atas Darwin mengemukakan 2 deduksi:
b. Neo Darwinisme
a. Tipe stabilizing, sebagai besar dari tipe seleksi alam Adalah tipe
stabil,pada kondisi lingkungan yang stabil varian-varian yang berada di
antara kedua kelompok berpelung untuk melestarikan dirinya
disamping itu dalamkondisi stabil peluang untuk terjadi mutasi sangat
dikecil, dan kondisi yang stbil dapat menekan terjadi nya evalusi atau
seleksi alam.
3. Genetik Drift
4. Isolation.
D. KESIMPULAN
A. LATAR BELAKANG
B. TUJUAN PEMBELAJARAN
H. KESIMPULAN
Evolusi dapat dilihat dari dua segi yaitu sebagai proses historis dan
cara bagaimana proses itu terjadi. Sebagai proses historis evolusi itu telah
dipastikan secara menyeluruh dan lengkap sebagaimana yang telah dipastikan
oleh ilmu tentang suatu kenyataan mengenai masa lalu yang tidak dapat
disaksikan oleh mata. Hal ini berarti bahwa evolusi itu ada dan merupakan
suatu kenyataan yang telah terjadi.
B. TUJUAN PEMBELAJARAN
Adapun tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk supaya
mahasiswa dapat memahami petunjuk-petunjuk tentang telah terjadinya
evolusi yang terdiri dari:
1. Variasi dalam satu keturunan
2. Pengaruh penyebaran geografis
3. Homologi diantara organ tubuh
4. Homologi dalam perkembangan
5. Catatan fosil
.
H. CATATAN FOSIL
Riset pada bidang paleontologi yang mempelajari fosil mendukung
gagasan bahwa semua organisme berkerabat. Fosil memberikan bukti bahwa
perubahan yang berakumulasi pada organisme dalam periode waktu yang
lama telah mengakibatkan keanekaragaman bentuk-bentuk kehidupan yang
kita lihat sekarang. Fosil sendiri menyingkap struktur organisme dan
hubungan antara spesies sekarang dengan spesies yang telah punah,
mengijinkan para ahli paleontologi membangun pohon silsilah seluruh bentuk
kehidupan di bumi.
Paleontologi modern dimulai oleh karya Georges Cuvier (1769–1832).
Cuvier mencatat bahwa pada batuan sedimen, tiap lapisan mengandung
kelompok fosil tertentu. Lapisan yang lebih dalam mengandung bentuk
kehidupan yang lebih sederhana. Ia juga mencatat bahwa banyak bentuk
kehidupan pada zaman dahulu yang tidak ada lagi pada zaman sekarang.
Salah satu kontribusi Cuvier terhadap pemahaman catatan fosil adalah
menegaskan bahwa kepunahan merupakan fakta. Untuk menjelaskan
fenomena kepunahan ini, Cuvier mengajukan gagasan "revolusi" atau
katastrofisme yang ia spekulasikan bahwa bencana geologi telah terjadi
selama sejarah Bumi dan memusnahkan sejumlah besar spesies. Teori
revolusi Cuvier kemudian digantikan oleh teori uniformitarian, terutama teori
uniformitarian James Hutton dan Charles Lyell yang mengajukan bahwa
perubahan geologi bumi adalah perlahan dan konsisten.
Namun, bukti mutakhir pada catatan fosil mensugestikan konsep
kepunahan massal. Akibatnya, gagasan katastrofisme kembali menjadi
hipotesis yang sah, paling tidak untuk beberapa perubahan cepat bentuk
kehidupan yang muncul pada catatan fosil.
Fosil digunakan sebagai petunjuk evolusi karena meru- pakan sisa-
sisa hewan dan tumbuhan yang telah membatuyang berada pada lapisan-
lapisan bumi. Lapisan-lapisan bumimenunjukkan tingkat usia bumi sehingga
dapat dijadikan petunjuk adanya hewan atau tumbuhan pada masa-
masatertentu. Umur fosil ditentukan berdasarkan lapisan bumitempat fosil
ditemukan. Dengan membandingkan macam-macam fosil dari berbagai
lapisan bumi diperoleh petunjuk bahwa telah terjadi evolusi. Adanya
perubahan bentuk- bentuk fosil dari lapisan bumi yang tua ke lapisan bumi
yang muda, merupa-kan petunjuk mengenaiadanya evolusi. Ditemukan-nya
fosil kuda secara leng-kap pada setiap zaman geo-logi menunjukkan
adanya perubahan secara berang-sur-angsur dalam waktuyang lama sesuai
dengan perubahan masa. Kudayang pertama ditemukan di-sebut
Eohippus yang hidup pada zaman Eosin 60 jutatahun yang lalu.
Perubahan-perubahan yang terjadi dari Eohippus sampai Equus adalah
sebagai berikut.
1. Ukuran dari sebesar kucing berkembang sampai menjadisebesar
kuda seperti sekarang.
2. Perkembangan kepala makin besar sehingga jarak antar aujung
mulut dengan mata makin panjang.
3. Leher makin tumbuh panjang dan mudah digerakkan.
4. Perkembangan geraham depan dan belakang makinsempurna
untuk menghancurkan makanan (rumput) seca-ra mekanis.
5. Anggota tubuh makin panjang, sehingga kemampuan berlari
makin cepat.
6. Perubahan bentuk dan jumlah jari kaki dari berjumlah 5 hingga
tinggal satu jari yang tumbuh membesar dan panjang. Jari ke-2 dan ke-4
mereduksi hingga tidak ber-fungsi lagi.
I. KESIMPULAN
Individu-individu yang termasuk dalam suatu spesies tidak pernah
bersifat identik atau persis sama hal ini menunjukkan bahwa antarindividu di
dalam suatu species mempunyai variasi-variasi. Artinya secara genetik
maupun kefaalan tiap-tiap spesies mahluk hidup memiliki perbedaan seperti
perbedaan seperti perbedaan warna,ukuran,berat,maupun kebiasaan.jadi, antar
individu didalam satu spesies pun terdapat variasi.
Setiap individu memiliki kecenderungan untuk menyebar (bermigrasi)
ke tempat lain. biogeografi adalah ilmu yang mempelajari tentang penyebaran
organisme di muka bumi. studi biogeografi menunjukkan bahwa spesies
berasal dari satu tempat yang selanjutnya menyebar ke berbagai tempat lain.
spesies tersebut selanjutnya berdiferensiasi menjadi subspesies baru dan
spesies. oleh sebab itu, dapat ditemukan suatu kemiripan pada organisme di
dua tempat berbeda, misalnya di Australia memiliki kemiripan dengan hewan
yang terdapat di wilayah Indonesia bagian timur.
Setiap organisme yang melakukan penyebaran ke tempat lain dapat
menemukan suatu rintangan ataupun halangan yang disebut sebagai
penghalang geografis ( isolasi geografis) seperti gunung yang tinggi, padang
pasir, sungai ataupun lautan.
DAFTAR PUSTAKA
Hidayati nur & Mawardi. 2004. Ilmu Alamiah Dasar, Ilmu Sosial dasar, Ilmu
Budaya Dasar, Bandung ; CV. Pustaka Setia
Maurice, Bucaille, 1984, Asal Usul Manusia Menurut Biber Al-qur’an sains,
Bandung: Mizan.
Maurice, Bucaille, 1984, Asal Usul Manusia Menurut Biber Al-qur’an sains,
Bandung: Mizan.
Tim Mata Kuliah Evolusi. 2005. Evolusi Jurusan Biologi, Padang: FMIPA
Universitas Negeri Padang.
Subardi, Nuryani, 2008. Biologi 3. Depetemen pendidikan : CV.Usaha Makmur.
Paryono Joko & Mas’ud Ibnu. 1999. Ilmu Alamiah Dasar ( IAD ) IAIN dan
PTAIS, Bandung; CV. Pustaka Setia