Anda di halaman 1dari 69

DAFTAR ISI

Kata Pengantar
Daftar Isi
Bab I Pengertian dan Ruang Lingkup Evolusi 1
Bab II Munculnya Kehidupan Pertama di Bumi 14
Bab III Gagasan – Gagasan dan Teori Evolusi Pra Darwin 41
Bab IV Teori Darwin dan Neodarwinisme 49
Bab V Perkembangan dan Tantangan terhadap Evolusi 60
Bab VI Petunjuk – Petunjuk tentang Terjadinya Proses evolusi 71
Bab VII Teori Evolusi Dipandang Dari Segi Ilmu Biologi, Fisika Dan
Kimia Menurut Ilmu Pengetahuan Barat Dan Al-Qur’an 81

Daftar Pustaka
KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbil‘alamin akhirnya penulis dapat menyelesaikan

penyusunan buku Evolusi yang masih sangat sederhana ini dengan tujuan

untuk menambah wawasan dan memberikan kemudahan bagi mahasiswa

dalam mengikuti perkuliahan evolusi .

Buku yang penulis susun ini masih dirasakan jauh dari kesempurnaan

dan masih banyak terdapat kekurangan didalamnya, untuk itu diharapkan

kepada para pembaca untuk dapat memberikan kritik dan saran yang

membangun demi kesempurnaan buku ini untuk masa yang akan datang.

Semoga buku yang penulis buat ini bisa bermanfaat bagi mahasiswa Program

Studi Tadris Biologi Jurusan Tarbiyah STAIN Kerinci khususnya dan pembaca

pada umumnya.

Amin Amin Amin….. ya Rabbal Alamin………

Sungai Penuh, Maret 2014

Penulis
BAB I
PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP EVOLUSI

A. LATAR BELAKANG
Evolusi merupakan bangunan ilmu terbesar, dan perkembangannya sangat
luas. Evolusi adalah proses perubahan pada seluruh bentuk kehidupan dari satu
generasi ke generasi selanjutnya, dan biologi evolusioner mempelajari bagaima
na evolusi ini terjadi.
Evolusi adalah salah sau perubahan yang berlangsung sedikit demi sedikit.
Memakan waktu yang lama dan melibatkan populasi makhluk hidup dari
generasi ke generasi. Pada prinsipnya perubahan yang terjadi bersifat frogresif,
disamping terdapat pula bersifat retogresif atau regresif. Pikiran tentang evolusi
sudah ada ratusan tahun sebelum masehi yang muncul dari pemikiran ahli-ahli
filsafat yunani kuno dan belum didasarkan pada fakta yang akurat serta belum
dikaitkan dengan lingkungannya. Pemikiran tentang evolusi kembali
berkembang melalui tokoh evolusi organik zaman Renaisance pada abad ke 17
yang lebih banyak mendasari teori darwin. Dalam bab selanjutnya akan
dibahas lebih lanjut mengenai pengertian dan ruantg lingkup evolusi.

B. TUJUANPEMBELAJARAN
1. Untuk mengetahui apa itu pengertian evolusi dan ruang lingkupnya.
2. Untuk mengetahui sejarah perkembangan teori Darwin.
3. Untuk mengegtahui perkembangan evolusi.

C. PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP EVOLUSI


Evolusi adalah perubahan secara bertahap dalam waktu yang lama akibat
seleksi alam pada variasi gen dalam suatu individu spesies yang menghasilkan
perkembangan spesies baru. Segala makhluk hidup yang sekarang ditemukan
adalah hasil perkembangan berangsur-angsur pada masa silam.
Evolusi berarti suatu perubahan yang berlangsung sedikit demi sedikit
dan memakan waktu yang lama. Perubahan yang terjadi adalah menuju
semakin kompleks struktur dan fungsi makhluk hidup dan semakin banyaknya
ragam yang ada. Ini berarti bahwa akhir suatu periode evolusi ialah
terbentuknya spesies baru.
Pingkan Aditiawarti memberi pengertian yang berbeda tentang evolusi,
yaitu “evolusi diartikan sebagai suatu perubahan yang terjadi secara bertahap
dan berurutan sepanjang masa kehidupan dari suatu kondisi ke kondisi
lainnya”. Planet, bintang, tofografi dunia, susunan kimia dari bumi, elemen
kimia, dan partikel atom bebrubah secara bertahap dan dikenal sebagia evolusi
anorganik. Semua jenis tumbuhan dan hewan yang ada saat ini diturunkan dari
organisme lain yang tejdi secara sederhana, disebut evolusi organik. Evolusi
organik itu merupakan proses yag sangat lambat, berlangsung lama, dan
karenanya pada setiap penambahan tingkat kompleksitas melalui waktu, seperti
evolusi system matahari, evolusi masyarakat manusia, dan sebagainya.
Dalam teori evolusi moderm, dijelaskan bahwaa evolusi adalah
perubahan komposisi genetik dari populasi, di mana teori evolusi mempunyai
dua pengertian pokok:
1. Sifat dari benda hidup berubah dengan bertambahnya waktu.
2. Perubahan ini diarahkan oleh seleksi alam.
Teori evolusi adalah sebagian dari biologi, suatu ilmu yang
mempelajari makhluk hidup. Ruang lingkup mencakup dua macam evolusi
yaitu evolusi yang menyangkut asal mula kehidupan dan perbuatan yang terjadi
dari makhluk hidup pertama sampai munculnya tumbuhan, hewan dan
manusia.
Kecenderungan yang utama dari kejadian evolusi tumbuhan dan hewan
menunjukkan terjadinya adaptasi terhadap kondisi lingkungan yang ternyata
sering melibatkan peningkatan spesialisasi dan kompleksitas struktur dan
fungsi makhluk hidup. Selanjutnya pingkan aditiawarti menjelaskan lima
prinsip evolusi, yaitu:
a. Pada suatu saat evolusi terjadi lebih cepat dari yang lainnya. Bent
uk- bentuk baru muncul dan bentuk lama punah.
b. Laju kecepatan evolusi tidak berlangsung sama pada tiap-tiap organisme
yang berbeda. Umumnya evolusi berlangsung cepat pada spesies baru mulai
muncul dan kemudian diperlambat apabila kelompoknya telah terbentuk.
c. Spesies baru bukan merupakan bentuk dari yang paling sempurna yang
hidup, tapi dari bentuk sederhana yang bukan terspedialisasi.
d. Evolusi tidak selalu dari yang sederhana ke yang kompleks ternyata banyak
contoh regresif evolusi dari bentuk yang kompleks ke bentuk sederhana,
misalnya se jenis burung diturunkan dari burung yang bersayap yang dapat
terbang, menjadi burung tak bersayap dan tidak dapat terbang.
e. Evolusi terjadi dalam populasi bukan pada individu, melalui proses mutasi,
reproduksi diferensial dan seleksi alam.

D. SEJARAH PERKEMBANGAN TEORI DARWIN


Charles Darwin (12 Februari 1809 – 19 April 1882, usia akhir 73 tahun),
adalah seorang naturalis, berkebangsaan Inggris, pencetus “Teori Evolusi”
berdasarkan teori “Seleksi Alam” yang dikembangkannya. Darwin menulis
ide tentang evolusi di buku berjudul “The Origin of Species” (Asal-usul
Spesies”) yang diterbitkan pada tahun 1859.

Gambar. 1
Teori evolusi adalah merupakan teori yang dinamis yang sejalan dengan
perkembangan ilmu dan teknologi, yang merupakan kajian yang penting dalam
ilmu biologi serta dasar untuk menjelaskan sumber keragaman dari makhluk
hidup. Pada dasarnya pemikiran mengenai evolusi mengalami perubahan
dalam kurun waktu lebih kurang 3 abad. Dasar pemikiran yang berubah sesuai
dengan kurun waktu adalah sebagai berikut:
1. Masa Fixisme
Para ahli sejak beberapa abad sebelum masehi sampai awal abad ke 18
beranggapan bahwa organisme tetap tidak mengalami perubahan (immutable
of species). Setiap organisme diciptakan sendiri-sendiri secara terpisah,
keragaman organisme yang ada sekarang sudah ada sejak dahulu (fix=tetap).
Tidak ada perubahan dari suatu bentuk ke bentuk lain.
2. Masa Adaptasi Dan Transformasi
Teori ini berlandaskan pada kenyataan bahwa tidak ada dua makhluk
hidup yang betul-betul sama, oleh karena itu timbul masalah mengenai dari
mana datangnya perbedaan. Pada masa ini manusia mulai menyadari bahwa
mereka tidak sam antara satu dengan yang lainnya. Hal yang sama dapat pula
diamati pada hewan dan tumbuhan.
3. Masa Teori Evolusi Darwin (Darwinian)
Darwin dan Wallase bekerja secara terpisah. Darwin belajar di eropa dan
afrika selatan, sedangkan wallase bekerja di indonesia dan fhilipina. Mereka
memiliki keasimpulan yang sama yaitu mengemukakan bahwa dalam dunia
kehidupan, berlaku “hukum rimba atau seleksi alam”. Siapa yang kuat dialah
yang menang, yang di kenala dengan ungkapan “survival of the fittest”.
Menurut teori ini suatu organisme memiliki keanekaragaman atau variasi dan
alam melakukan seleksi. Individu yang sesuai dengan kondisi alam akan
bertahan dan lestari sedangkan individu yang tidak sesuai dengan keadaan
alam akan mati dan punah.teori ini banyak ditentang oleh orang awam tetapi
para ahli ilmu pengetahuan di dunia makin yakin bahwa teori evolusi darwin
merupakan penjelasan rasional.

4. Masa Teori Genetika


Johann Greger Mendel adalah pelopor peneletian dalam bidang genetika.
Mendel menjelaskan bahwa sfat-sifat dikendalikan oleh suatu gen. Dengan
adanya fariasi oleh gen akan dapat menjelaskan munculnya kenerakagaman
atau variasi dalam satu keturunan.
5. Masa neo-Darwinian
Pada periode ini, para ahli merasa perlu menggunakan teori genetika
untuk menerangkan proses evolusi. Teori genetika merupakan titik tolak
untuk menjelaskan timbulnya variasi dan seleksi alam hanyalah sebagai
faktor pengarah dan pembatas dari varian yang ada.
6. Masa Evolusi Modern
Pada masa sebelumnya para ahli hanya bekerja dengan data morfologi,
fosil, anatomi dan penurunan sifat, maka kini para ahli beranjak dengan
pendekatan molekuler, fisiologis, perkembangan, model matematika dan
pendekatan lainnya.
Sastrodiharjo (1980) menyatakan bahwa Dobzhansky membagi evolusi
menjadi 3 macam yaitu:
f. Evolusi Kosmik
Evolusi kosmik ialah evolusi yang terjadi di jagad raya yang bermula dari
suatu zat yang disebut ylem menjadi atom yang terjadi 5 bilyun tahun yang
lalu melaui suatu ledakan hebat. Setelah terbentuk atom terbentuklah
galaksi, planet dan bumi yang kita tempatkan sekarang.
g. Evolusi Biologi
Dunia kita hanya merupakan suatu titik di alam raya dan baru sampai
sekarang satu-satunya planet yang ditemukan evolusi kehidupan (biologis
hanya terjadi di bumi).

h. Evolusi Manusia dan Peradaban


Anaxinander dan Yunani mengajarkan bahwa hidup berasal dari lumpur
yang dipanasi oleh sinar matahari. Mula-mula yang muncul tumbuhan,
kemudian hewan dan akhirnya manusia. Tapi kemudian dia berfikir bahwa
manusia tidak mungkin berasal dari lumpur, sebab bayi yang baru lahir
tidak bisa mengurus dirinya. Manusia suatu hal yang unik berkelebihan dan
memungkinkan munculnya evolusi culture. Warisan peradaban diperoleh
sepanjang hidyup dan warisan biologis (kelebihan manusia dari makhluk
lain) telah mengantarkan manusia kepada evolusi kebudayaan. Simson
(1963) membagi evolusi biologi atau evolusi organik menjadi 3 macam
yaitu:
a) Evolusi Mikro
Yaitu perubahan atau peristiwa yang berhubungan dengan terjadinya ras
(sub spesies), seperti varietas-varietas unggul pada hewan dan tumbuhan.
b) Makro Evolusi
Yaitu perubahan yang merupakan terbentuknya spesies (spesiasi)
c) Mega Evolusi
yaitu peristiwa yang berhubungan dengan terjadinya tingkatan yang lebih
tinggi dari spesies seperti genus, famili, ordo, klasis, dan dunia
kehidupan.

D. PERKEMBANGAN EVOLUSI

Gambar. 3
Pada tahun 1859, Charles Darwin menerbitkan buku “On The Oringin of
Species by Means of Natural Selection”. Buku ini sempat mengguncangkan
dunia ilmu pengetahuan karena isinya yang cukup kontroversial untuk masa
itu. Kontroversial muncul karena adanya kesalahan penapsiran atas pernyataan
yang dikeluarkannya.
Teori yang dikeluarkan Darwin merupakan hasil analisis data yang
didapat dari proses observasinya selama keikutsertaannya dalam ekspedisi-
ekspedisi yang diikutinya. Namun, ekspedisi paling penting yang pernah
diikutinya adalah perjalanan dengan kapal HMS Beagle. Sebenarnya, sebelum
teori evolusi yang dikeluarkan Darwin muncul, beberapa teori sejenis pernah
dilontarkan oleh ilmuwan-ilmuwan lainnya. Teori-teori itu antaranya adalah
sebagai berikut.
1. Plato (428-348 Sebelum Masehi)
Ia membayangkan seorang pencipta yang menciptakan dunia dari
kehancuran dan kemudian menciptakan dewa-dewa yang lalu membuat
manusia laki-laki. Wanita dan hewan timbul dari reinkarnasi jiwa laki-laki.
Makin cacad jiwa itu makin rendah reinkarnasinya.
2. Aristoteles (384-322 Sebelum Masehi)
Aristoteles adalah seorang pengamat alam yang teliti dan melihat banyak
bukti mengenai desain dan tujuan. Dia mengatur semua organisme di dalam
suatu ”skala alam” yang meliputi dari yang sederhana sampai yang kompleks.
Organisme yang ada dianggap tidak sempurna tetapi bergerak kearah keadaan
yang lebih baik..
3. Anaximander (600-546 Sebelum Masehi)
Beliau dapat dipandang sebagai pelopor dari ajaran desendensi (ajaran
penurunan) oleh karena ia mengajarkan bahwa kosmos itu mungkin terbentuk
dari kekacoan (chaos), kehidupan itu timbul dari zat mati, sedangkan makluk
yang tinggi tingkatannya timbul dari makluk yang rendah tingkatannya. Akan
tetapi teori ini sama sekali tidak mempunyai pengaruh apa-apa terhadap alam
pemikiran para sarjana di zaman itu dan di zaman berikutnya. Baru setelah
teori-teori evolusi ini berkembang dengan pesat, maka dalam tulisan-tulisan
sarjana itu dapat menemukan kembali petunjuk-petunjuk tentang adanya
pendapat-pendapat semacam itu.
4. Carolus Linnaeus (1707-1778)
Carolus Linnaeus dilahirkan tanggal 23 Mei 1707 disebuah desa kecil
di Swedia, sebagai anak seorang pendeta. Dia mula-mula juga bekerja untuk
menjadi pendeta, kemudian belajar untuk menjadi tabib, tetapi kemudian dia
lebih tertarik pada tumbuh-tumbuhan dan binatang. Pada umur 24 tahun ia
sudah memberi kulaih-kuliah dan demonstrasi pada Universitas di Uppsala.
Linnaeus menyampaikan bahwa :
a. Semua tanaman dan binatang yang hidup sekarang ini dahulu dengan
serentak diciptakan diatas bumi oleh satu ciptaan saja.
b. Mereka diciptakan dalam bentuk seperti yang tampak sekarang ini.
c. Tidak pernah ada tanaman-tanaman dan binatang-binatang yang lain di
bumu ini kecuali tanaman-tanaman dan binatang-binatang yang hidup
sampai sekarang.
5. Cuvier (1769-1832)
Cuvier adalah anak dari seorang bangsa Prancis yang telah melarikan diri
ke negeri Jerman, ia akhirnya belajar di negeri ini. Pada tahun 1795 ia
kembali ke paris. Ia menyampaikan bahwa sisa-sisa hewan yang telah mebatu
itu adalah dari sisa hewan yang telah mati di zaman dulu. Mammouth yang
dikeluarkan dari timbunan es di Rusia dengan utuh itupun telah diketahui
oleh Cuvier. Dari hewan-hewan yang telah mati itupun dapat ditemukan
jenis-jenisnya yang merupakan petunjuk dari berbagai periode tersebut.
Berdasarkan pertimbangan ini, Cuvier kemudian menyusun teori yang
terkenal dengan Teori Catalysma.
6. Lammarck (1744-1829)
Nama lengkap Lammarck adalah Jean Baptist Pierre Antoine De Monet,
Chavalier De Lammarck. Ia menerbitkan sebuah buku yang besar mengenai
tumbuh-tumbuhan yang hidup ditanah airnya.
Teori Lammarck ialah :
a. Bahwa di bumi ini mula-mula timbul makluk hidup yang sederhana, yang
mungkin berasal dari benda-benda mati, akan tetapi dari makluk yang
sederhana ini kemudian dalam tempo yang panjang sekali timbulah jenis-
jenis makluk yang hidup sampai sekarang, tanpa ada penghentian jalannya
kehidupan.
b. Diantara sebab-sebab yang menyelenggarakan perubahan-perubahan dan
penyempurnaan tubuh makluk hidup, Lammarck mengemukakan bahwa
pentingnya mempergunakan dan tidak mempergunakan alat tubuh tertentu.
Lammarck memberi contoh jerapah memiliki leher yang panjang
karena mereka mempunyai kebiasaan hidup untuk mengambil daun-
daunan dari pohon-pohon yang tinggi. Dan sebaliknya hewan yang hidup
di gua-gua gelap akan mempunyai mata ayang mundur ketajamannya.

Gambar. 4
7. Etienne Geoffroy ST. Hilaire (1722-1844)
Disamping Cuvier dan Lammarck, pada waktu itu di Paris hidup pula
seorang ahli ilmu hewan bernama Etienne Geoffroy ST. Hilaire yang
mempunyai anggapan yang sama dengan Lammarck dan Goethe. Ia
berpendapat bahwa ada suatu hubungan antara hewan-hewan yang
mempunyai bentuk dasar dari tubuhnya.
8. Charles Lyell (1797-1875)
Lyell membuktikan dengan contoh-contoh dari penyelidikan geologis
bahwa untuk dapat menerangkan struktur dari kulit bumi serta lapisan tanah
dibawahnya, tidak perlu beranggapan bahwa di zaman purba dulu terjadi
kiamat berturut-turut. Tenaga-tenaga geologi yang sampia sekarang masih
bekerja terus, tentu sudah cukup untuk menerapkan struktur bumi tadi.
Tenaga geologi itu misalnya ialah daya erosi dari air, gerakan dari kulit bumi
sendiri, daya gunung berapi dan lain-lainnya.
Lebih lanjut Charles Lyell pada awal abad 19 mengemukakan bahwa
gunung dan lembah dan ciri-ciri fisik permukaan bumi tidak diciptakan
seperti bentuknya sekarang atau tidak dibentuk oleh bencana yang berturut-
berturut, tetapi terbentuk oleh berlanjutnya proses vulkanis, pergolakan, erosi,
glasiasi dan sebagainya dalam jangka waktu yang sangat lama dan masih
berlangsung sampai sekarang.
9. Wilhelm Hofmeister (1824-1877)
Dalam bukunya yang terkenal mengenai sejarah perkembangan
Kryptogamen (paku-pakuan dan lumut) telah menulis : Perubahan dari
Jungermanniaceae (suku dari Lumut Hati) yang tak berdaun ke
Jungermanniaceae yang berdaun adalah lambat sekali dan perubahan itu
terjadi dengan jalan suatu deret bentuk antara yang sedikit-sedikit bedanya,
yang tak ada putus-putusnya.
10. Leopold Von Buch
Leopold Von Buch pada abad 19 telah menarik kesimpulan dari
penyebaran tanaman-tanaman di Kepulauan Canari, bahwa oleh karena proses
evolusi, maka di dalam jurang-jurang yang dalam, disitu terjadilah jenis-jenis
tanaman yang baru dari jenis tertentu.
11. Robert Chambers (1802-1871)
Pada tahun 1844 terbit sebuah buku tak berpenulis yang berjudul
”Vertiges of The Natural history of Creation” (Jejak Sejarah Kehidupan
Makluk Hidup). Dalam buku ini Generatio Spontanae dibicarakan dengan
mendalam sekali, misalnya diceritakan tentang terjadinya kutu dengan
pertolongan alira listrik didalam larutan garam yang jenuh
12. Weismann
Weismann, seorang ahli biologi berkebangsaan Jerman yang hidup pada
tahun 1834-1912, menyatakan bahwa evolusi terjadi karena adanya seleksi
alam terhadap faktor ngenetis. Variasi yang diwariskan dari induk kepada
anaknya bukan diperoleh dari lingkungannya tetapi dengan perubahan diatur
oleh faktor genetik atau gen.
13. Charles Darwin
Dalam bukunya “On The Origin of Spesies by Means of Natural
Selection”, Darwin mengeluarkan teori evolusi yang intinya dapat dibagi
menjadi beberapa pokok berikut ini.
a. Variasi pada tumbuhan dan hewan merupakan suatu variasi karateristik
yang muncul dalam penampakan fenotip organisasi tersebut.
b. Rasio pertambahan terjadi secara geometrik, yaitu jumlah setiap spesies
relatif tetap.
c. Struggle for existance (usaha yang keras untuk bertahan ) merupakan suatu
usaha individu organisme untuk bertahan hidup. Individu dengan variasi
yang tidak sesuai untuk kondisi-kondisi yang umum dialam,akan
tersingkir.
d. Menghasilkan the survival of fittest kelestarian didapat dari organisasi
yang memiliki kualitas paling sesuai dengan lingkungan. Individu=-
ndividu yang dapat hidup akan mewariskan variasi-variasi tersebut kepada
generasi berikutnya.

E. KESIMPULAN
Evolusi berarti suatu perubahan yang berlangsung sedikit demi sedikit
dan memakan waktu yang lama. Sejarah perkembangan teori darwin yaitu:
a. Masa Fixisme
b. Masa Adaptasi Dan Transformasi
c. Masa Teori Evolusi Darwin (Darwinian)
d. Masa Teori Genetika
e. Masa neo-Darwinian
f. Masa Evolusi Modern
Perkembangan evolusi yaitu sebagai berikut:
Plato (428-348 Sebelum Masehi), Aristoteles (384-322 Sebelum Masehi),
Anaximander (600-546 Sebelum Masehi), Carolus Linnaeus (1707-1778),
Cuvier (1769-1832), Lammarck (1744-1829), Etienne Geoffroy ST. Hilaire
(1722-1844), Charles Lyell (1797-1875), Wilhelm Hofmeister (1824-1877),
Leopold Von Buct, Robert Chambers (1802-1871),Weismann, Charles Darwin
BAB II
MUNCULNYA KEHIDUPAN PERTAMA DI BUMI

A. LATAR BELAKANG
Sebagai umat Islam kita semua sudah sangat memahami bahwa
perintah pertama yang diterima Nabi Muhammad Saw. Dari Allah SWT adalah
"Membaca" tapi kita belum menghayati betul apa yang terkandung dibalik
perintah itu, bahwasanya semua yang telah terjadi di alam semesta ini semua
ciptaan-Nya yang sudah dijelaskan dalam Al-Qur'an.
Al-Qur'an adalah kita suci yang diturunkan Allah kepada Nabi
Muhammad Saw sebagai wahyu sekaligus sebagai Mu'jizat dan didalamnya
juga mengandung beberapa kemu'jizatan diantaranya Al-Qur'an selalu benar
dan singkron dengan ilmu pengetahuan modern yang baru ditemukan seperti
sekarang.
Al-Qur'an adalah sumber dari segala ilmu, suatu ungkapan yang tidak
hanya terdengar dikalangan umat Islam saja, tetapi juga sering terucap juga
oleh para cendikiawan dan ilmuan barat, dalam menghadapi situasi tertentu dan
tidak seorang pun dapat menyangkal bahwa dalam Al-Qur'an tidak hanya
diletakkan dasar-dasar peraturan kehidupan manusia dalam hubungan ibadah
dengan Tuhan-Nya dan Tindakan dengan alam sekitarnya, tetapi juga
dinyatakan tentang ciptaan alam termasuk manusia di dalamnya. Dan ini semua
tidak lepas dari tujuan Allah untuk menunjukkan kuasa-Nya pada manusia agar
manusia bisa berpikir dan menemukan hakekat penciptaan alam dan dirinya
sendiri.
"Sesungguhnya dalam penciptaan tata kerja langit dan bumi, malam
dan siang, bahtera yang berlayar dilaut dan apa yang Allah turunkan dari langit
berupa air, lalu dengan air itu dia hidupkan bumi sesudah matinya dan dia
sebarkan di bumi segala jenis hewan dan pengisaran angin dan awan yang
dikendalikan antara langit dan bumi, sesungguhnya terdapat tanda-tanda ke-
Esaan dan kebesaran Allah bagi kaum yang berpikir".(Qs. Al-Baqaroh : 164).
Di makalah ini penulis akan menjelaskan tentang asal usul alam
semesta di tinjau dari teks Al-Qur'an dan penelitian para ilmuah pada realitas
yang ada.

B. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. untuk mengetahui tentang teori penciptaan.
2. untuk mengetahui tentang teori penciptan menurut Al-quran.
3. untuk mengetahui tentang teori spontenea atau teori abiogenesis.
4. untuk mengetahui tentang teori biogenesis.
5. untuk mengetahui tentang teori komos.
6. untuk mengetahui tentang teori neobiogenesis/teori naturalistik.
7. untuk mengetahui tentang teori opportunisme.

C. TEORI PENCIPTAAN ALAM SEMESTA


Teori penciptaan dalam Islam adalah kepercayaan bahwa alam semesta
(termasuk umat manusia dan semua makhluk yang lain) tidak hanya yang
diciptakan oleh Allah, tetapi juga dijalankan oleh Allah dalam setiap waktu,
sebagaimana dijelaskan Allah dalam ayat berikut, ‘Berkata Firaun, ‘Maka
siapakah Tuhanmu berdua, hai Musa?’ Musa berkata, ‘Tuhan kami ialah
(Tuhan) yang telah memberikan kepada tiap-tiap sesuatu bentuk kejadiannya,
kemudian memberinya petunjuk.’’ (Thaha: 49-50)
Inilah teori penciptaan dalam Islam. Allah adalah Pencipta segala
sesuatu dan Dia mengendalikan alam semesta menurut kehendak-Nya sesuai
fungsi dan peran yang spesifik.
Umat Islam meyakini setiap kata dari Al-Qur’an. Menurut banyak bukti
yang sempurna, al-Qur’an adalah kitab mukjizat yang benar-benar diwahyukan
kepada Muhammad selama 23 tahun misinya dan terjaga dalam keadaan seperti
ia diwahyukan hingga hari ini. Tidak ada penyimpangan-penyimpangan yang
terjadi pada Al-Qur’an, sebagaimana Islam lahir dalam keadaan jelas dari sisi
sejarah, dan kekuatannya tidak pernah surut.
Tetapi kaum saintis non muslim kurang meyakini teori penciptan
menurut islam kerena mereka menganggap bahwa teori itu kurang didukung
dengan bukti-bukti ilmiah. Pada hal Al-quran sudah menerangkan bawha
Allah SWT lah yang menciptakan alam semesta beserta isinya. Oleh karena
itulah sebab munculnya teori penciptan menurut evolusi, yaitu akan dijelaskan
sebagai berikut:

1. Teori Kabut
Teori ini disebut istilah Nibualai teori yang bertitik tolak dari
adanya suatu kumpulan kabut yang berputar perlahan-lahan, bagian kabut
itu lama-kelamaan berubah menjadi kumpulan gas yang kemudian menjadi
struktur alam semesta ini.
Ferre Simon De Lap Lace, mengatakan bahwa alam semesta
berasal dari kabut panas berpilin, karena pilinannya itu gumpalan kabut
membentuk bentulan bulat seperti bola yang besar dimana makain kecil
bola itu makin cepat pilinannya akibatnya bentuk bola itu memepat pada
kutubnya dan melebar pada bagian equatornya, bahkan kemudian sebagian
masa gas di equatornya itu menjauhi dari gumpalan Intinya sehingga
membentuk struktur alam semesta.
2. Teori Pasang Surut
Jeans dan Jeffri melukiskan bahwa terjadinya alam semesta
merupakan masa matahari yang lepas membentuk bentukan cerutu yang
mencorok kearah bintang akibatnya bintang makin menjauhi masa, masa
tersebut terputus-putus dan membentuk gumpalan gas disekitar matahari
gumpalan-gumpalan itulah yang kemudian membeku menjadi struktur
pelengkap susunan alam semesta.
3. Teori Ledakan
Teori ini disebut dengan istilah Bang teori, bertitik tolah pada
asumsi adanya suatu masa yang sangat besar meledak dengan hebat karena
adanya reaksi inti. Masa itu kemudian berserakan dan mengembangkan
dengan sangat cepatnya menjauhi pusat ledakan.
Gamo Alfhor dan Herman mengatakan pada saat ledakan Maha
dahsyat itu terjadi semua materi terlempar ke seluruh jagat raya kesemua
arah yang kemudian membentuk bintang-bintang dan glaksi, karena tidak
mungkin materi seluruh alam itu berkumpul di suatu tempat dalam ruang
tanpa gaya grafitasi yang sangat kuat. Maka disimpulkan kemudian bahwa
"Ledakan Besar" itu terjadi ketika seluruh materi Cosmos keluar dengan
kerapatan yang sangat besar dan suhu yang sangat tinggi, alam semesta
lahir dari singolaritas fisis dengan keadaan eksterm.

4. Teori Ekspansi Dan Kontraksi


Teori ini berlandaskan pada pemikiran bahwa ada suatu siklus dari
alam semesta, yaitu masa-ekspansi dan masa kontruksi yang diduga siklus
tersebut berlangsung dalam durasi 30.000 juta tahun. Dalam masa depang
ekspansi kemudian terbentuklah galaksi serta bintang-bintangnya.
Ekspansi ini didukung oleh adanya tenga yang bersumber dari reaksi inti
hidrogen yang pada akhirnya membentuk berbagai unsur lain yang
kompleks. Pada masa kontraksi, galaksi dan bintang-bintang yang
terbentuk meredup dan unsur-unsur yang terbentuk menyusul
mengeluarkan tenaga berupa panas yang tinggi-tinggi.
Teori ini juga dikemukakan oleh Edwin Hubble, dia menyatakan
bahwa alam semesta memuai seperti gelembung gas panas yang secara
tiba-tiba melepas dari ruang hampa. Dia melakukan sebuah percobaan
melalui teropong bintang raksasa pada tahun 1929 bahwa disitu
menunjukkan adanya pemuaian adanya alam semesta. Ini berarti alam
semesta merekspansi dan ekaspansi itu menurut Gamau melahirkan sekitar
100 miliyar galaksi yang masing-masing galaksi rata-rata memiliki 100
miliyar bintang.
5. Teori Awan Debu
Pada tahun 1940 seorang ahli astronomi Jerman bernama Carl Font
Wisaiker mengembangkan suatu teori yang dikenal dengan teori awan
debu yang mengemukakan bahwa alam semesta terbentuk dari gumpalan
awan gas dan debu. Lebih 5000 juta tahun yang lalu, salah satu gumpalan
awan itu mengalami pemanpatan. Pada proses pemanpatan itu partikel-
partikel debu tertarik kebagian pusat awan itu membentuk gumpalan bola
dan mulai berpilin. Lama-kelamaan gumpalan gas itu memipih bentuk
cakram yang tebal dibagian tengah dan tipis dibagian tepinya bagian
tengah cakram gas itu berpilin lebih lambat dari bagian tepinya. Partikel-
partikel dibagian tengah itu kemudian saling menekan sehingga
menimbulkan panas dan menjadi pijar bagian inilah yang kemudian
menjadi matahari sedangkan bagian luar berpusing sangat cepat, sehingga
terpecah menjadi gumpalan gas dan debu yang lebih kecil. Bagian inilah
yang kemudian membeku dan menjadi sturuktur alam semesta.

6. Teori Planetesimal
Pada tahun 1843 sampai 1928 seorang ahli biologi bernama
Thomas C. Chamberlin dan Fores R. Molton mengemukakan bahwa
matahari telah ada sebagai salah satu dari bintang-bintang yang banyak.
Pada suatu masa ada sebuah bintang berpapasan pada jarak yang tidak
terlalu jauh. Akibatnya terjadilah peristiwa pasang naik pada permukaan
matahari maupun bintang yang sebagian dari masa matahari itu tertari
kearah bintang.
Pada waktu bintang menjauhi sebagian masa dari matahari itu jatuh
kembali kepermukaan matahari dan sebagian lagi terhambur ke ruang
angkasa sekitar matahari. Hal inilah yang dinamakan planetisimal yang
kemudian menjadi struktur alam semesta.

D. Alam Semesta Perspektif Al-Qur'an


Dari kedua teori yang sudah disebutkan di atas, kaitannya dengan
isyarat Allah dalam Al-Qur'an bahwa alam semesta tadinya merupakan satu
gumpalan, dia berfirman dalam surat Al-Ambiya' ayat 30.
Artinya : "Tidakkah orang kafir memperhatikan bahwa langit dan bumi
tadinya merupakan satu yang padu (gumpalan) kemudian kami
memisahkannya, kami jadikan air segala sesuatu yang hidup, maka mengapa
mereka tidak juga beriman?".
Al-Qur'an tidak menjelaskan secara detail bagaimana terjadinya
pemisahan itu, namun apa yang dikemukakan di atas tentang perpaduan alam
semesta ini dibenarkan oleh para ilmuan yang telah terkenal dengan teori
ledakan besar atau Big-Bang.
Juga tentang meluasnya alam semesta, Al-Qur'an mengungkapkan
dalam surat Adz-Zariyah ayat 47.
Artinya : "Dan langit kami bangun dengan kekuasaan (kami) dan
sesungguhnya kai benar-benar meluaskan / mengembangkannya"
Dewasa ini, meluasnya alam semesta dikenal dengan istilah "The
Expanding Universe" seperti diketahui bahwa alam semesta yang penuh
dengan gugusan bintang dan galaksi tersebut berjualan tahun perjalanan cahaya
dari bumi.
Edwin P. Hubble merumuskan bahwa galaksi-galaksi tersebut
disamping berotasi juga bergerak menjauhi bumi, sebelumnya penemuan
tersebut dianggap sebagai suatu kesalahan, tapi lam kelamaan bisa diterima
oleh banyak ilmuan. Menurut "The Expanding Universe" alam semesta bersifat
seperti balon atau gelombang karet yang sedang ditiup ke segala arah dengan
kecepatan luar biasa. Ini sesuai dengan pemaparan Al-Qur'an dalam surat Al-
Ghasyiyah ayat : 17-18.
Artinya : "Tidakkah mereka memperhatikan bagaimana unta diciptakan
dan langit ditinggikan".
Kekuatan yang terlibat dalam pembangunan alam ini tidak dapat
dibayangkan, yaitu kira-kira terdiri dari 10.000 milyar bintang yang masing-
masing masanya sekitar massa matahari. Dan kenyataan ini menggusarkan para
fisikawan pada umumnya karena penciptaan alam ini dari ketiadannya
memerlukan adanya yang maha pencipta.
Maka disinilah letak perbandingan konsepsi fisika tentang penciptaan
alam dengan ajaran yang ada didalam Al-Qur'an.

E. Teori Abiogenesis
Tokoh teori Abiogenesis adalah Aristoteles (384-322 SM). Dia adalah
seorang filosof dan tokoh ilmu pengetahuan Yunani Kuno. Teori Abiogenesis
ini menyatakan bahwa makhluk hidup yang pertama kali menghuni bumi ini
berasal dari benda mati.
Sebenarnya Aristoteles mengetahui bahwa telur-telur ikan apabila
menetas akan menjadi ikan yang sifatnya sama seperti induknya. Telur-telur
tersebut merupakan hasil perkawinan dari induk-induk ikan. Walau demikian,
Aristoteles berkeyakinan bahwa ada ikan yang berasal dari Lumpur.
Menurut penganut paham abiogenesis, makhluk hidup tersebut terjadi
begitu saja atau secara spontan. Oleh sebab itu, paham atau teori abiogenesis
ini disebut juga paham generation spontaneae. Bila pengertian abiogenesis dan
generation spontanea kita gabungkan, maka pendapat paham tersebut adalah
makhluk hidup yang pertama kali di bumi tersebut dari benda mati yang
terjadinya secara spontan, misalnya :
1. ikan dan katak berasal dari Lumpur.
2. Cacing berasal dari tanah, dan
3. Belatung berasal dari daging yang membusuk.
Paham abiogenesis bertahan cukup lama, yaitu semenjak zaman
Yunani Kuno (Ratusan Tahun Sebelum Masehi) hingga pertengahan abad ke-
17.
ada pertengahan abad ke-17, Antonie Van Leeuwenhoek menemukan
mikroskop sederhana yang dapat digunakan untuk mengamati benda-benda
aneh yang amat kecil yang terdapat pada setetes air rendaman jerami. Oleh
para pendukung paham abiogenesis, hasil pengamatan Antonie Van
Leeuwenhoek ini seolah-olah memperkuat pendapat mereka.
F. Teori Biogenesis
Walaupun telah bertahan selama ratusan tahun, tidak semua orang
membenarkan paham abiogenesis. Orang –orang yang ragu terhadap kebenaran
paham abiogenesis tersebut terus mengadakan penelitian memecahkan masalah
tentang asal usul kehidupan. Orang-orang yang tidak puas terhadap pandangan
Abiogenesis itu antara lain Francesco Redi (Italia, 1626-1799), dan Lazzaro
Spallanzani ( Italia, 1729-1799), dan Louis Pasteur (Prancis, 1822-1895).
Beredasarkan hasil penelitian dari tokoh-tokoh ini, akhirnya paham
Abiogenesis / generation spontanea menjadi pudar karena paham tersebut tidak
dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Teori ini bertentangan dengan teori abiogenesis, karena menganggap
bahwa makhluk hidup berasal dari makhluk hidup yang sudah ada sebelumnya.
Tiga tokoh terkenal pendukung teori ini adalah Francesco Redi, Lazzaro
Spallanzani, dan Louis Pasteur.
1. Francesco Redi

Gambar 1: Francesco Redi dan percobaan nya

Redi merupakan orang pertama yang melakukan eksperimen untuk


membantah teori abiogenesis. Dia melakukan percobaan dengan
menggunakan bahan daging segar yang ditempatkan dalam labu dan diberi
perlakuan tertentu.
a. Labu I : diisi daging segar dan dibiarkan terbuka
b. Labu II : diisi daging segar dan ditutup dengan kain kasa
c. Labu III : diisi daging segar dan ditutup rapat
Ketiga labu diletakkan di tempat yang sama selama beberapa hari.
Hasilnya adalah sebagai berikut:
a. Labu I : dagingnya busuk, banyak terdapat belatung
b. Labu II : dagingnya busuk, terdapat sedikit belatung
c. Labu III : dagingnya tidak busuk, tidak terdapat belatung
Menurut Redi belatung yang terdapat pada daging berasal dari telur
lalat. Labu ke III tidak terdapat belatung karena tertutup rapat sehingga
lalat tidak bisa masuk. Sayangnya, meskipun tertutup rapat ternyata pada
labu tersebut bisa muncul belatung. Ini disebabkan karena Redi tidak
melakukan sterilisasi daging pada disain percobaannya.

2. Lazzaro Spallanzani

Gambar 2: Lazzaro Spallazani dan percobaannya

Spallanzani juga melakukan percobaan untuk membantah teori


abiogenesis, tetapi menggunakan bahan kaldu. Disainnya sebagai berikut:
a. Labu I : diisi kaldu lalu dipanaskan dan dibiarkan terbuka
b. Labu II : diisi kaldu, lalu ditutup dengan gabus yang disegel dengan
lilin, kemudian dipanaskan
Setelah dingin kedua labu diletakkan di tempat yang sama.
Beberapa hari kemudian hasilnya sebagai berikut.
a. Labu I : berubah busuk dan keruh, banyak mengandung mikroba
(bakteri)
b. Labu II : tetap jernih, tidak mengandung mikroba
Menurut Spallanzani mikroba yang tumbuh dan menyebabkan
busuknya kaldu berasal dari mikroba yang beraada di udara. Pendukung
paham abiogenesis keberatan dengan disain Spallanzani karena menurut
anggapan mereka, labu yang tertutup menyebabkan gaya hidup (elan
vital) dari udara tidak dapat masuk, sehingga tidak memungkinkan
munculnya makhluk hidup (mikroba).

3. Louise Pasteur
Gambar 3: Louse Pasteur dan percobaannya
Pasteur menyempurnakan percobaan Redi dan Spallanzani. Ia
menggunakan kaldu dalam labu yang disumbat dengan gabus. Selanjutnya
gabus tersebut ditembus dengan pipa berbentuk leher angsa (huruf S),
kemudian dipanaskan. Setelah dingin dibiarkan beberapa hari kemudian
diamati. Ternyata air kaldu tetap jernih dan tidak ditemukan mikroba.
Disain pipa yang berbentuk leher angsa tersebut memungkinkan
masuknya gaya hidup dari udara, tetapi ternyata tidak didapati makhluk
hidup dalam kaldu. Menurut Pasteur, mikroorganisme yang tumbuh dalam
kaldu berasal dari udara. Mereka tidak bisa masuk karena terhambat oleh
bentuk pipa. Hal ini bisa dibuktikan bila labu dimiringkan sedemikian rupa
sehingga kaldu mengalir melalui pipa dan menyentuh ujung pipa, ternyata
beberapa hari kemudian menyebabkan busuknya kaldu.
Dengan demikian Pasteur telah membuktikan bahwa teori
biogenesislah yang benar. Muncullah ungkapan :“ omne vivum ex ovo,
omne ovum ex vivo, omne vivum ex vivo” yang artinya: makhluk hidup
berasal dari telur, telur berasal dari makhluk hidup, makhluk hidup berasal
dari makhluk hidup.

G. Teori Kosmos (Panspermia)


Teori ini dipelori oleh Anthermis (1911) yang menyatakan bahwa
spora-spora kehidupan bersama-sama dengan partikel debu alam disebarkan
dari suatu tempat ke tempat lain di bawah pengaruh sinar matahari.Teori ini
juga dikembangkan oleh Richter (1965) dan didukung oleh Thomsem dan
kawan-kawan. Menurut hipotesis ini, benda-benda langit di atmosfir
mempunyai panas dan berpijar pada bagian-bagian pinggir (permukaan) saja,
sedangkan bagian dalamnya tetap dingin. Dengan demikian embrio suatu
organisme yang menepati benda-benda langit tetap hidup di bagian dalamnya.
Selanjutnya , ada diantaranya akan terlontar ke bumi, maka organisme akan
tumbuh berkembang dan berevolusi sehingga menghasilkan seluruh spesies
yang ada sekiarang.
Kelebihan dan kelemahan dari teori ini adalah asal mula makhluk hidup
yang menghuni berasal dari apa yang disebut dengan “spora” kehidupan yang
berasal dari luar angkasa bumi. Oleh karena itu, teoeir ini sulit diterima, yang
disebabkan spora yang jatuh di bumi akan terbakar. Disamping itu, faktor-
faktor lingkungan di luar bumi dan di bumi tidak memungkinkan “spora
kehidupan” itu bertahan.

H. Teori Neobiogenesis( Teori Naturalistik)


Alexander Oparin adalah Ilmuwan Rusia. Didalam bukunya yang
berjudul The Origin of Life(Asal Usul Kehidupan). Oparin menyatakan bahwa
paad suatu ketika atmosfer bumi kaya akan senyawa uap air, CO2, CH4, NH3,
dan Hidrogen. Karena adanya energi radiasi benda-benda angkasa yang amat
kaut, seperti sinar Ultraviolet, memungkinkan senyawa-senyawa sederhana
tersebut membentuk senyawa organik atau senyawa hidrokarbon yang lebih
kompleks. Proses reaksi tersebut berlangsung di lautan.
Senyawa kompleks yang mula-mula terbentuk diperkirakan senyawa
aseperti Alkohol (H2H5OH), dan senyawa asam amino yang paling sederhana.
Selama berjuta-juta tahun, senyawa sederhana tersebut bereaksi membenrtk
senyawa yang lebih kompleks, Gliserin, Asam organik, Purin dan Pirimidin.
Senyawa kompleks tersebut merupakan bahan pembentuk sel.
Menurut Oparin senyawa kompleks tersebut sangat berlimpah dilautan
maupun di permukaan daratan. Adanya energi yang berlimpah, misalnya sinar
Ultraviolet, dalam jangka waktu yang amat panjang memungkinkan lautan
menjadi timbunan senyawa organik yang merupakan sop purba atau Sop
Primordial.
Senyawa kompleks yang tertimbun membentuk sop purba di lautan
tersebut selanjutnya berkembang sehingga memiliki kemampuan dan sifat
sebagai berikut :
1. memiliki sejenis membran yang mampu memisahkan ikatan-ikatan
kompleks yang terbentuk dengan molekul-molekul organik yang terdapat
disekelilingnya;
2. memiliki kemampuan untuk menyerap dan mengeluarkan molekil-molekul
dari dan ke sekelilingnya;
3. memiliki kemampuan untuk memanfaatkan molekul-molekul yang diserap
sesuai denagn pola-pola ikatan didalamnya;
4. mempunyai kemampuan untuk memisahkan bagian-bagian dari ikatan-
ikatannya. Kemampuan semacam ini oleh para ahli dianggap sebagai
kemampuan untuk berkembang biak yang pertama kali.
Senyawa kompleks dengan sifat-sifat tersebut diduga sebagai
kehidupan yang pertamakali terbentuk. Jadi senyawa kompleks yang
merupakan perkembangan dari sop purba tersebut telah memiliki sifat-sifat
hidup seperti nutrisi, ekskresi, mampu mengadan metabolisme, dan
mempunayi kemampuan memperbanyak diri atau reproduksi.
Walaupun dengan adanya senyawa-senyawa sederhana serta energi
yang berlimpah sehingga dilautan berlimpah senyawa organik yang lebih
kompleks, namun Oparin mengalami kesulitan untuk menjelaskan mengenai
mekanisme transformasi dari molekul-molekul protein sebagai abenda tak
hidup kebenda hidup. Bagaimana senyawa-senyawa organik sop purba
tersebut dapat memiliki kemampuan seperti tersebut diatas ? Oparin
menjelaskan sebagai berikut :
Protein sebagai senyawa yang bersifat Zwittwer Ion, dapat membentuk
kompleks koloid hidrofil (menyerap air), sehingga molekul protein tersebut
dibungkus oleh molekul air. Gumpalan senyawa kompleks tersebut dapat
lepas dari cairan dimana dia berada dan membentuk emulsi. Penggabunagn
struktur emulsi ini akan menghasilkan koloid yang terpiah dari fase cair dan
membentuk timbuna gumpalan atau Koaservat.
Timbunan Koaservat yang kaya berbagai kompleks organik tersebut
memungkinkan terjadinya pertukaran substansi dengan lingkungannya. Di
samping itu secara selektif gumpalan Koaservat tersebut memusatkan
senyawa-senyawa lain kedalamnya terutama Kristaloid. Komposisi gumpalan
koloid tersebut bergantung kepada komposisi mediumnya. Dengan demikian,
perbedaan komposisi medium akan menyebabkan timbulnya variasi pada
komposisi sop purba. Variasi komposisi sop purba diberbagai areal akan
mengarah kepada terbentuknya komposisi kimia Koaservat yang merupakan
penyedia bahan mentah untuk proses biokimia.
Tahap selanjutnya substansi didalam Koaservat membentuk enzim. Di
sekeliling perbatasan antara Koaservat dengan lingkungannya terjadi
penjajaran molekul-molekul Lipida dan protein sehingga terbentuklah selaput
sel primitif. Terbentuknya selaput sel primitif ini memungkinkan memberikan
stabilitas pada koaservat. Dengan demikian, kerjasama antara molekul-
molekul yang telah ada sebelumnya yang dapat mereplikasi diri kedalam
koaservat dan pengaturan kembali Koaservat yang terbungkus lipida amat
mungkin akan menghasilkan sel primitif.
Kemampuan koaservat untuk menyerap zat-zat dari medium
memungkinkan bertambah besarnya ukuran koaservat. Kemungkinan
selanjutnya memungkinkan terbentuknya organisme Heterotropik yang
mampu mereplikasi diri dan mendapatkan bahan makanan dari sop Primordial
yang kaya akan zat-zat organik.
Teori evolusi biologi ini banyak diterima oleh para Ilmuwan. Namun,
tidak sedikit Ilmuwan yang membantah tentang interaksi molekul secara acak
yang dapat menjadi awal terbentuknya organisme hidup.
Teori evolusi kimia dan teori evolusi biologi banyak pendukungnya,
namun baru teori evolusi kimia yang telah dibuktikan secara eksperimental,
sedangkan teori evolusi biologi belum ada yang menguji secara eksperimental.
Seandainya apa yang dikemukakan dua teori tersebut benar, tetapi
belum mampu menjelaskan bagaimana dan dari mana kehidupan diplanet
bumi ini pertama kali muncul. Yang perlu diingat adalah bahwa kehidupan
adalah tidak hanya menyangkut masalah replikas; (penggandaan diri) atau
masalah kehidupan biologis saja, tetapi juga menyangkut masalah kehidupan
rohani. Tentang teori asal usul kehidupan yang menyatakan organisme
pertamakali terbentuk dilautan bisa dipahami dari sudut biologi, karena
molekul- molekul organik yang merupakan sop purba itu tertumpuk di laut.
Menurut teori ini terbentuknya kehidupan pertama dibumi melalui
tahap-tahap tertentu, secara evolusi. Tahap-tahapnya sebagai berikut:
Tahap pertama
Materi pembentuk makhluk hidup pertama diduga: CH4, NH3, H2 dan
H2O, sedangkan energi yang memungkinkan terjadinya reaksi tersebut adalah
sinar ultrapiolet.
Tahap kedua
Pada tahap ini terjadi reaksi yang membentuk senyawa organik dari
materi pembentuk pertama.
CH4---------- monosakarida
NH3---------- asam lemak dan gliserol
H2------------ asam amino
H2O---------- asam pirimidin
Tahap ketiga
Monosakarida +monosakarida menjadi polisakarida
Asam lemak +gliserol menjadi lemak
Purin+primidin+asam posfat menjadi nukleotida
Nukliotida+nukliotida menjadi asam nukleat
Tahap keempat
Tahap ini Merupakan merupakan lanjutan dari tahap sebelumnya
menjdi materi organik yang lebih kompleks:
Asam nukleat+ protein menghasilkan nukleoprotein. Nuklioprotein sudah
mampu mengadakan reproduksi, mutasi, dan nutrisi.
Tahap kelima
Protein yang terjadi pada tahap keempat berubah menjadi protovirus
atau sel awal. Produk akhir ini mengadakan sistesis, pertumbuhan,
perkembangan, dan permentasi.
Tahap keenam
Protovirus atau sel awal tumbuh menjadi makhluk sapropit,makhluk
kemosintesis, makhluk parasit dan virus parasit.

Tahap ketujuh
Tahap ini penuh penuh dengan reaksi-reaksi oksidasi.
CH4 + O2 menghasilkan H2O + CO2
NH3 +O2 menghasilkan NH2 + H2O
Logam +O2 menghasilkan oksoda logam
Metaloid + O2 menghasilkan oksida metaloid
Makhluk aerobik + O2 menghasilkan H2O + CO2
O2 + O2 menghasilkan CO3.

I. Teori Opportunisme
Teori ini mengemukakan perkembangan organisme secara garis
besarnya, mulai materi pembentuknya sampai kehidupan heterotrof sekunder,
melalui tahapan-tahapan sejalan dengan tahapan peristiwa yang terjadi di alam
sekitarnya.
Dengan berkembangnya makhluk autotrof memberi peluang
berkembangnya makhuluk hidup heterotrof sekunder, yaitu makhluk hidup
yang mampu memanfaatkan zat organik yang disintesis makhluk hidup
lainnya. Makhluk hidup itu dapat berupa mutualisme, komensalisme,
parasitisme, atau predator. Makhluk hidup inilahh yang selanjutnya
berkembang sehingga dewasa ini, sedangkan makhluk hidup heterotrof primer
lainnya tidak berkembang dan menuju kepunahan.
Tahap pertama
CH4
NH3--------------senyawa organik kompleks
H2
H2O
Tahap kedua
Zat-zat organik dipermentasi oleh organisme heterotrof sehingga
menghasilkan energi + O2

Tahap ketiga
Dasar-dasar asimilasi sudah dimulai pada tahap ini. Di atmosfir bumi
mulai dijumpai O2 yang semakin banyak.
Tahap keempat
Dengan bertambahnya O2 dibumi memberi peluang berkembangnya
kehidupan heterotrof dan autotrof menjadi makhluk aerobik.
Tahap kelima
Dengan berkembangnya makhluk hidup autotrof maka memberi
peluang berkembangnya makhluk hidup heterotrop sekunder. Makhluk hidup
inilah yang berkembang hingga dewasa ini.

KESIMPULAN
Dari penjalasan makalah diatas maka dapat disimpulkan bahwa mengenai
asal mula munculnya kehidupan pertama di bumi ini ada beberapa teori yang
dijelskan oleh para ahli yaitu:
1. teori penciptaan
2. teori spontenea atau teori abiogenesis
3. teori biogenesis
4. teori komos
5. teori neobiogenesis/teori naturalistik
6. teori opportunisme
7. Teori penciptaan dalam Islam adalah kepercayaan bahwa alam semesta
(termasuk umat manusia dan semua makhluk yang lain) tidak hanya yang
diciptakan oleh Allah, tetapi juga dijalankan oleh Allah dalam setiap
waktu, sebagaimana dijelaskan Allah dalam ayat berikut, ‘Berkata Firaun,
‘Maka siapakah Tuhanmu berdua, hai Musa?’ Musa berkata, ‘Tuhan kami
ialah (Tuhan) yang telah memberikan kepada tiap-tiap sesuatu bentuk
kejadiannya, kemudian memberinya petunjuk.’’ (Thaha: 49-50)
Inilah teori penciptaan dalam Islam. Allah adalah Pencipta segala sesuatu dan
Dia mengendalikan alam semesta menurut kehendak-Nya sesuai fungsi dan
peran yang spesifik.
BAB III
GAGASAN-GAGASAN DAN TEORI EVOLUSI
PRA DARWIN

A. LATAR BELAKANG
Evolusi merupakan cabang biologi yang mempelajari sejarah asal usul
makhluk hidup dan keterkaitan genetik antara makhluk hidup satu dengan yang
lain. Evolusi secara harfiah dapat diartikan sebagai perubahan perlahan-lahan.
Oleh karenanya, yang dimaksud dengan evolusi biologi adalah perubahan/
perkembangan makhluk hidup secara bertahap dalam jangka waktu lama dari
bentuk sederhana menuju bentuk yang lebih kompleks.
Evolusi biologi mencakup dua peristiwa yaitu:
1. Evolusi anorganik, merupakan evolusi mengenai asal usul makhluk
hidup yang ada di muka bumi ini berdasarkan fakta dan penalaran teoritis;
2. Evolusi organik (evolusi biologis) merupakan evolusi filogenetis, yaitu
mengenai asal usul spesies dan hubungan kekerabatannya.
Ada beberapa teori evolusi yang dikemukakan oleh para ahli biologi pada masa
sebelum teori evolusi Darwin maupun pada masa sesudah teori evolusi
Darwin.

B. TUJUAN PEMBELAJARAN
Untuk mengetahiui gagasan-gagasan dan teori evolusi pra darwin.

C. PEMIKIR-PEMIKIR KUNO DARI YUNANI.


Jauh sebelum teori evolusi di kemukakan ole ahli-ahli evolusi,sudah
ada pendapat atau konsep yang menyatakan bahwa mahkluk hidup sekarang
berasal dari mahkluk hidup sebelumnya. Spekulasi tentang evolusi telah di
jumpai pada karya-karya tulis ahli filsafat yunani kuno seperti:
1. Thales (640-564 Sm)
Dia adalah ahli filsafat yunani yang di akui seagai pemikir kuno
pertama yang menerapkan tafsiran ilmiah dari pada tafsiran mitologi dalam
telaahnya mengenai gejala alam. Ia ber pendapat bahwa semua nnkehidupan
berasal serta muncul dari air.
2. Anaximander (611-547 Sm)
Seorang ahli filsafat yunani yang berpendapat tentang terjadinya dan
perubahan pada mahkluk hidup. Dia menyatakan bahwa mahkluk hidup
berasal dari lumpur yang dipanasi oleh matahari,mula-mula muncul
tanaman,seterus nya hewan dan akhirnya muncul manusia.

3. Empedocles (495-435 Sm)


Empedocles juga seorang ahli filsafat bangsa yunani yang
mengemukakan pendapatnya tentang perubahan mahkluk hidup. Dia
menyatakan bahwa bermacam-macam organisme berkembang secara
perlahan–lahan,berarti telah memformulasikan teori evolusi.

4. Aristoteles (384-322 Sm)


Aristoteles adalah seorang ahli alam dan ahli filsafat yunani kuno,dia
menghimpun dan menyusun semua faktor zoologi yang terkenal pada
zamannya. Ia melakukan usaha serius pertama untuk mengklasifikasikan
binatang berdasarkan anatominya. Selanjutnya aristoteles menjelaskan
dalam karya selnjutnya yaitu bahwa makluk hidup berkembang dari bentuk
yang sederhana menjadi bentuk yang kompleks . dia juga menyatakan
bahwa ada faktor alamiah dari tumbuhan ke binatang dan kemudian melalui
langkah bertingkat sampai ke manusia.
Aristoteles juga menjelaskan adanya hubungan antara anak tangga
yang satu dengan anak tangga yang lainny dari tangga kehidupan yang
dikemukakan nya.Hal ini menyebabkan para ahli menyimpulkan bahwa
teori evolusi belum berkembang pada saat itu.
D. TEORI EVOLUSI ORGANIK ZAMAN KEBANGKITAN.
Semenjak lahir dan menyebarkan agama kristen pada permulaa mampu
menyatukan abad masehi,rantai mahluk hidup di masuki unsur unusur moral
dan keagamaan. Selma berabad abad pandangan dunia klasik mampu
menyatukan etika,fisafat, politik dan sains menjadi pandangan dunia yang
menungggal.
Pengamatan yang menghasilkan bukti-bukti yang bertentangan dengan
interpretasi kristen mengenai dunia tidak di akui gereja,itulah sebabnya banyak
ilmuan yang di anggap murtad atau melanggar agama.
Abad penemuan dan variasi yang ada pada sebuah dunia baru yang di
diami oleh manusia dan binatang yang sebelumnya tidak diketahui dan tidak
ada dalam alkitab. Menuunjukkan bahwa kitab injil tidak bisa berlaku sebagai
sumber yang lengkap untuk semua gejala-gejala bumi.Hal inilah yang menjadi
latar belkang kerangka dasar perkembangan selanjutnya, menampung
penemuan-penemuan baru dan mengembangkan pemikiran secara
meluas,teratur dan sistematis dalam biologi. Tokoh evolusi organik dalam
zaman Renaisance ialah:
1. Leibnitz (Abad ke 17)
Ia membangkitkan kembali model tangga kehidupan yang
berkembang pada abad ke 3 SM. Tetapi dengan spesies peralihan,sehingga
dikenal dengan kesinambungan dengan tangga kehidupan tersebut. Beliau
mengemukakan bahwa antara spesies yang satu dengan spesies lain
terdapat penyambung sperti spesies peralihan.

2. George Leclere de Buffon (1707-1788)


Seorang ahli yang cukup berpengaruh mengubah pemikiran
biologi,walaupun gereja sering memaksa dia menyangkal kesimpulan
alam” pendapatnya berdasrkan hasil eksperimen dengan hewan piaraan
hasil eksperimennya meyakinkan dia bahwa binatng mempunyai
kecenderungan diri dari “tipe-tipe aslinya sesuai dengan perjalanan waktu
” melihat adanya gradasi bentuk secara bertahap memperkirakannya
sebagai akibat adanya kawin silang.

3. Erasmus darwin 91731-1802)


Dia adalah kakek dari darwin,dan seorang dokter kenamaan dan
ahli alam. Erasmus menulis buku tahun 1794,dalam karya nya ini dia tidak
hnya menjelaskan tentang penyakit tetpi juga menerangkan tentang
pandangan mengenai evolusi. Dalam buku “zoonomia”dia menuliskan
apakah terlampau berani jika membayangkan bahwa dalam jangka waktu
panjang sejak bumi mulai ada,mungkin jutaan abad sebelum sejarah umat
manusia,semua binatang berdarah panas berasal dari satu jaringan hidup.

4. Teori evolusi Lamarck (1744-1729)


Lamarck menyatakan bahwa ada mekanisme spesifik dalam
transmutasi(evolusi) dari organisme perubahan yang terjadi pada mahkluk
hidup disebabkan oleh pengaruh lingkungan lingkungan. Binatang berubah
sesuai dengan tuntutan alam di sekelilingnya. Teori evolusi Jean Baptise
de Lamarck (1744-1829) berisi gagasan-gagasan sebagai berikut:
Pertama, gagasan use and disuse atau digunakan dan tidak
digunakan. Bagian tubuh yang digunakan secara intensif untuk
menghadapi suatu lingkungan tertentu akan menjadi lebih besar dan kuat.
Sementara bagian tubuh yang jarang digunakan akan mengalami
kemunduran .
Kedua, sifat atau ciri-ciri yang diperoleh dari lingkungan dapat
diwariskan kepada keturunannya. Pada konsep pewarisan sifat ini,
modifikasi pada organisme yang diperoleh selama hidupnya akan
diwariskan pada keturunannya.
Ketiga, beberapa organisme berkembang dari bentuk yang
sederhana menjadi lebih sempurna.
Keempat, perubahan yang terjadi pada organ tubuh selama
hidupnya merupakan kebutuhan atau tanggapan terhadap lingkungannya.
Contoh yang paling gampang untuk postulat lamarck terlihat pada
penjelasannya tentang terbentuknya leher panjang jerapah yang awalnya
berleher pendek.
Awalnya nenek moyang jerapah berleher pendek. Leher jerapah
mengalami pemanjangan untuk menjangkau daun yang lebih tinggi di
pohon. Akibat penjuluran leher yang terus menerus, leher jerapah menjadi
panjang. Jerapah dengan leher panjang diwariskan pada semua
keturunannya.

5. Teori Evolusi Organik George Cuvier (1769-1832)


Mulai dengan pengertian filosofis orang yunani sampai dengan
zaman renainsance yang cukup masak,tak satu pun yang bertahan sampai
awal 1830, dikarenakan kitab suci menyatakan;
“dan tuhan bersabda”:
a. hendaklah dalam air berkeriapan mahkluk hidup…
b. hendaklah bumi melahirkan segala jenis mahkluk hidup..
c. baiklah kita menjadi manusia menurut gambaran kita…
Cuvier menempatkan tuhan sebagai penyebab dari perubahan dan
kepunahan. Teori ini kemudian lebih di kenal “catastrophism”. Dia
percaya bahwa tuhan telah menghancurkan bumi dan menciptakannya
kembali beberapa kali,setiap mata rantai mahkluk ndengan alam
sekelilingnya dan organisme mengalami perubahan dari moyangnya.
Dari banyaknya penyelidikan waktu itu,tak satu pun penyelidikan
yang memberikan penegasan bahwa bentuk-bentuk tertdahulu melahirkan
bentuk selanjutnya. Dalam perbedaan inilah cuvier muncul dan menyerang
teori transmitasi lamarck. Berdasarkan fosil tulang yang telah di temui
cuvier menjelaskan bahwa:
a. Pada masa yang berlainan bumi ini di huni oleh jenis mahkluk
hidup yang berlainan pula. Hal ini di karenakan adanya perioda
kepunahan dan perioda penciptaa
b. Beliau tidak mengakui bahwa jenis yang satu timbul dari jenis
sebelumnya. Dengan kata lain spesies itu tetap dan tidak berubah.
c. Terdapatnya kesenjangan fosil dalam catatan stratigrafi dan tidak
ada bentuk langsung.
d. Kekuatan yang maha kuasa dapat di tunjukkan oleh lebih rumitnya
bentuk-bentuk yang yang lebih muda dan yang lebih tua.

6. Teori Evolusi Organik Charles Lyell (1797-1875)


Kemenangan curvier atas transmutasi lamarck sangat singkat yaitu
dengan munculnya modifikasi buku principle of geology. Karya charles
lyell,merupakan permulaan dari berakhirnya teori-teori yang mengikut
sertakan campur tangan Yang Maha Kuasa dalam metafisik sebagai
kekuatan yang membentuk dunia.
Charles lyell terkenal sebagai tokoh yang mempopulerkan konsep
uniformitarianisme yang sebelumnya telah di kemukakan oleh
Hutton,yang membentuk dunia sekarang sama dengan yang membentuk
dunia di masa lalu. Ia berpendapat bahwa benua,daratan, dan pegunungan
tidak di bentuk oleh air bah pada zaman nabi Nuh,melainkan oleh
hujan,gempa bumi,gunung api serta kekuatan alam lainnya,sedangkan
kekuatan ini hingga sekarang tetap mengubah bumi. Ia juga menunjukkan
bahwa fosil yang berada dalam suatu strata merupakan bagian kecil dari
spesies hidup.
Ada beberapa kesimpulan yang dapat di tarik dari buah pikiran
lyell,untuk membangun teori evolusinya kelak.
a. Bumi jauh lebih tua dari pemikiran uskup ussher,yang
menjumlahkan geneologi dalam kitab kejadian,sehingga beliau
mendapatkan bumi di ciptakan 4000 tahun SM.
b. Benua,daratan dan pegunungan tidak dibentuk oleh air bah Nabi
Nuh melainkan oleh hujan,erosi,angin,gempa bumi,dll.
c. Fosil yang berada si strata bumi merupakan bagian kecil dari
spesies hidup sekarang.
D. KESIMPULAN

1.Pemikir- Pemikir Kuno Dari Yunani

A. Thales (640-564 Sm)


B. Anaximander (611-547 Sm)
C. Empedocless (495-435)
D. Aristoteles (384-322)

2.Teori Evolusi Organik Zaman Kebangkitan

1. Leibnitz (abad ke 17)


2. George leclerc de buffon (1707-1788)
3. Erasmus darwin (1731-1802)
4. Lamarck (1744-1829)
5. George cuvier (1769-1832)
6. Charles lyell (1797-1875)
BAB IV
TEORI DARWIN DAN NEODARWINISME

A. LATAR BELAKANG

Charles rebert Darwin nama lengkapnya, dia dilahirkan 12 februari 1809


pada hari yang sama dengan kelahiran Abraham Lincoin. Dia adalah putera dari
dokter kenamaan Robert warning dawin dan cucu dari seorang dokter dan ahli
dalam yaitu Dr. Erasmus Darwin.
Darwin meruntuhkan teori lama dengan kedua bukunya.Yang pertama
diterbitkan pada tahun 1859 dengan judul “ON THE ORIGEN OF SPECIES”
(munculnya speciesbaru),yang kedua yang diterbitkan pada tahun 1871 dengan
judul “THE DESCENT OF MAN”, (asal usul manusia). Descent = perempuan.
Dengan kedua bukunya itu dia membersihkan teori lama ( teori penciptaan)
dan mengganti dengan kerangka baru yang disusunnya secara teliti. Dengan
karangan ganda Darwin mengembangkan rasionalime. Filsafat dan cara berfikir
yang evolusioner tentang alam semesta beserta segala isinya pada ilmu modern.
Dia menempatkan dirinya sebagai Newton dalam bidang biologi.tetapi pada saat
itu pulalahdarwin memberikan pukulan pada rasa harga diri yang melekat pada
setiap insanmanusia. Akibat pukulan itulah mungkin tak pernah dapat
disembuhkan dan Darwin tak pernah di maafkan.
Darwin lebih dikenal dengan teori seleksi alam (natural selection),
sebenarnya Chartes Darwin bukanlah seorang yang pertama menemukan teori
evoiusi. Banyak tokoh lainnya yang mengemukakan teori evolusi sebelumnya.
Tetapi Darwin lebih dikenal dan popular karena telah lama mengumul
mengumpulkan fakta, mengemas teori nya dengan rapid an diiringin dengan
fakta-fakta ilmiah yang akurat. Disamping itu dia ditentang dan dikecam oleh
kelompok agama dan menghadiah kan sebuah karikatur, Darwin digambarkan
dengan badan bentuk kera dan posisi membongkok.
Pada bagian ini kita akan memperbincang teori evalusi Darwin secara
lengkap, factor-faktor utama yang prinsipil yang dijadikan dasar dalam
mengemukakan teorinya, bahwa spesies yang sekarang berasal dari organisme
yang lebih sederhana melalui makanisme seleksi alam (Natural Selection ).
Pegunungan tidak dibentuk oleh air bah pada zaman Nabi Nuh, melainkanoleh
hujan, angin, gempa bumi, gunung api serta kekuatan-kekuatan alam lainnya.
Dalam perjalanan menjelajahi dunia dengan kapal beagle bersama tim
ekspedisi ilmiah dan guru besar nya Hanslow, Darwin menemukan sejumlah
buktidari teori Uniformitarisme yang di populerkan oleh Charles Lyell,
diantaranya.
Pada tanggal 16 januari 1832 kapal Beagle berlabuh dikepulauan tanjung
verder. Pemandangan daerah tropik. Ini adalah merupakan pemandangan yang
menukjubkan yang diharapkan Darwin. Daerah itu ditumbuhi pohon hasam jawa,
pisang, palma dan sebagainya yang berwarna warni dan cemerlang. Dari atas
kapal dia melihat jalur putih yang lebar dan terbentang beberapa keanehan
disepanjang permukaan karang.
Setelah dia memanjat karang itu, dia menemukan ribuan karang laut
terutama pada batu gamping putih yang mirip dengan karang yang
dikumpulkannya di pantai karang.
Dengan berpedaman kepada buku Lyell, Darwin dapat mengungkap kan
cerita yang menggasikkan, lapisar, karang putih itu sebelumnya merupakan
bagian dasar laut, pada suatu waktu di masa lampau, gunung merapi mengeluar
kan lahar nya , larva panas itu mengalir ke dasar laut itu menjadi batu Kristal dan
sebagian lagi menjadi batu pada. Selanjutnya suatu daya dapat menggangkatnya
keatas sehingga pada suatu itu ditemukan Darwin ditetapi pantai. Maka dengan
mengamati fakta-fakta masa lalu itu diberbagai tempat, akan menyimpulkan
rahasia dunia dewasa ini.
Kemudian kapal Beagle menghabiskan waktu setahun lebih untuk
menelusuri pantai Amerika Selatan dan kembali ke kembali ke Tierra Del Fuego
Yaitu pada bulan juni 1934, yaitu pada musim dingin.
B. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. menjelaskan arti seleksi alam menurut Herbert Spencer.
2. Menjelaskan arti reproduksi di Ferensial sebagai dasar seleksi alam
3. Mengemukakan peranan seleksi alam menurut Johannsen
4. Menyebutkan peranan seleksi alam menurut Neodarwinisme
5. Menyebutkan faktor-faktor utama penyebab evolusi menurut
Neodarwinisme

C. TEORI DARDIN TENTANG EVOLUSI


Teori Darwin tentang evolusi dikenal dengan “Natural Selection”.
Terseleksi alam ini diparkan dalam bukunya yang berjudul “On The origin
Species by Means of Natural Selection”. Buku ini dalam bentuk ringka yang
terdiri dari sebelas bab selesai pada bulan juni 1858, pada 1juni 1 : pokok-pokok
karya Darwin ini dibacakan didepan sidang perkumpulan ilmu Linnaeus
Soclety di London. Edisi pertama diterbitkan pada tanggal Nopember 1859
sebanyak 1.250 eksemlar. Isi buku nya tersebut merupakan utama yang panjang
tentang fakta dan sekumpulan factor-faktor yang prisip dijadikan dasar dalam
mengungkapkan teori evalusinya. Namun inti konsep teori Darwin menurut
Sastrodiharjo terdiri dua konsep utama nya.

1. konsep perubahan secara evalusi


2. konsep mengenai seleksi alam
Sedangkan menurut Romant ada 4 kelompok factor yang prisip,
dijadikan sebagai dasar untuk mengukuhkan reori evalusinya. Tetapi
sebenarnya telah termasuk kedalam ke dua konsep utama di atas:

1. Konsep perubahan secara evolusi


Perubahan secara evolusi meliputi:

a. Prinsip Geologi “Gradualism”Or”uniformitasianisme”


Menurut teori ini pembentukan dengan segala isinya, termaksuk
pembentukan gunung, daratan dan lembah tidak diciptakan pada SM. Dalam
kitab kejadian. Fakta menunjukkan bahwa perubahan yang berangsur-ansur
sudah berlangsung jutaan tahun sebelum Charles Lyell dalam bukunya
menjelas kan bahwa benua daratan. Kebenaran dari teori-teori di atas
ditunjang dengan segudang bukti yang ditemukan Darwin dalam
penjelajahan ilmiah selama 5 tahun.

b. Graded Series (penggolongan), hewan dari bentuk yang sederhana kepada


yang lebih komplest, dari bentuk yang umum kepada bentuk Khusus.
Sesudah membaca bahwa Makhus, Darwin segera menemukan kunel
untuk menerangkan seleksi alam, dengan mengumpulkan Tiga Fakta utama
Yaitu:

1) fakta pertama Ialah bahwa semua mahkluk hidup itu bereneka ragam
(variasi terjadi pada setiap organisme)
2) Fakta kedua Ialah bahwa semua kelompok mahkluk hidup cenderung
bebiak melebihi persedian makanan (daya biak tinggi)
3) Fakta ke tiga Ialah menunjukkna bahwa jumlah suatu jenis mahkluk
hidup cenderung untuk tetap sama.
Dari ketiga fakta di atas Darwin mengemukakan 2 deduksi:

1) setiap individu berjuang untuk kelangsungan hidup (strunggle for existence)


2) dalam perjuangan untuk hidup varian yang paling sesuai akan menekmati
hasil perjuangan nya (Survival Of The fittest), sebaliknya varian yang tidak
sesuai lama kelamaan akan tersisih (Elimination of the unfittest).
Dari kedua kelompok fakta di atas jelaslah bahwa evolusi telah
terjadi, bahwa sekumpulan sepsies berasal dari nenek moyang yang sama
dan masing-masing mengelami perubahan. Hal yang sama sebenarnya sudah
dirumuskan oleh kakeknya Erasmus Darwin, dia membayangkan bahwa
dalam jangka waktunya panjang sejak bumimulai ada. Mungkin jutaan abad
sebelum mulainya sejarah umat manusia, semua binatang berdarah panas
berasal dari suatu jaringan hidup.

2. KONSEP MENGENAI SELEKSI ALAM.


a. Teori seleksi alam .
Fakta yang menjadi proses terjadinya seleksi alam sebagai berikut:

1) Plant And Animal Breeding


Darwin memiliki titik tolak bahwa kunci yang membukak
keberhasilan peternak Adalah seleksi, jika peternak menginginkan kuda
yang lebih cepat larinya. Ia mengawinkan kuda yang paling cepat larinya
dengan lainnya yang cepat larinya,metoda Selective Breeding yang
diterapkan Breeder (yang melakukan perkawinan) terhadap hewan dan
tumbuhan domestik (piatan) menghasilkan keterunan yang berbeda
dengan cepat dan menghasilkan Varetas baru dan sudah menghasilkan
varietas baru dari gandum, unggas, hewan ternak seperti kuda dan sapi
Darwin dapat menyimpulkan bahwa penerapan metode Selective
Breeding pada hewan dan tanaman domestik dapat mempercepat evolusi.
Dalam kenyataan pertambahan populasi tidak berjalan terus
menerus, meskipun makhluk hidup mempunyai kemampuan untuk
berbiak dengan cepat dan dengan jumlah yang besar. Kenyataan sampai
sekarang tidak satu jenispun dari makhluk hidup yang dapat memenuhi
Planet bumi. Bahkan pada saat sekarang ini banyak jenis-jenis makhluk
hidup yang sudah langka Hal ini disebabkan karena daya faktor-faktor
yang membatasi dan mengatur jumlah individu suatu populasi. Diantara
faktor tersebut adalah faktor makanan, Waktu , kekeringan, angin, dan
banyak lagi faktor berperan. Diantara faktor-faktor pembatas itu faktor
makananlah yang paling menonjol. Karena daya faktor-faktor pembatas
(Barler) yang mengatur jumlah individu untuk berkembang dan
menyebabkan individu-individu yang berhasil tetap hidup tidak
mengikuti daya biak.
Tidak banyak yang dapat menyagkal bahwa makhluk hidup itu
berbeda-beda. Perbedaan antara dua individu itu selalu tampak, walaupun
mereka satu jenis, bahkan orang yang kembar identikpun masih ada
kelihatan perbedaan, mengapa setiap individu dilahirkan berbeda? Hal ini
tidak dapat dijelas kan oleh Darwin bahwa dia hanya mendunga bahwa
variasi merupakan pembawaan yang dimiliki oleh setiap mahkluk hidup.
Darwin pada masa itu velum mengatahui hukum-hukum hereditas,
namun telah melihat adanya variasi turunan. Variasi organisme meliputi
berbagai hal, diantaranya variasi Morfologi, anatomi, fisiologi,ukuran,
habitat,ettitute dan lain-lain.
Setiap organisme apabila berada pada lingkungan dengan sesuai
cenderung untuk berkembang baik secara maksimal. Banyak spesies
yang punya kemampuan sangat besar kemampuan sangat besar untuk
berkembang biak dengan cepat. Minsal nya saja Paramesium dapat
membelah diri kira-kira 600 kali pertahun. Jika semua nya dapat hidup
dan terus membelah, maka dalam waktu beberapa bulan saja perairan
akan penuh dengan paramecium pada masa Darwin sendiri manusia
adalah merupakan sepsies yang lamban berbiak, namun jumlah sudah
hampir dua kali lipat. Dia memperkirakan bahwa kalau manusia
berkembang biak terus seperti pada zamannya maka setelah seratus tahun
manusia akan menemui Planet Bumi. Semacam itu, sekalipun seleksi
alam seperti itu dapat terjadi. Sebelumny dasar seleksi alam adalah
reproduksi difetensial.

b. Neo Darwinisme

Teori seleksi alam bukanlah suatu hargamati. Teori ini


dikembangkan dan disepurnakan oleh tokoh-tokoh berikutnya. Hasil
sepurnaan dan pengembangan teori seleksi alam Darwin disebut
Neodarwinisme. Sebelum mengalami penyepurnaan teori seleksi alam
Darwin ini cukup banyak mendapat kritik dari pemikir dan ahli-ahli
biologi. Antara lain :

1. Herbert Spencer (1820-1903), seorang filosof bangsa inggris. Tidak


menyetujuiseleksi alam diartikan sebagai suatu perjuangan/perkelahian
langsung antara individu. Hal ini terlihat dari ungkapannya: ”Nature
Asredin Tooth And Claw. Mengarahkan varian-varian tertentu untuk
berkembang pada kondisi lingkungan yang stabil.
2. W.l Johannesen (1909), seorang ahli pertanian bangsa Amerika,
mengkritik pandangan yang menganggap bahwa pristiwa seleksi alam
sebagai sebab utama terjadinya evalusi. Hasil penelitian Johannsen
(1909) menunjukkan bahwa pristiwa seleksi alam tidak berpengaruh
terhadap proses terjadinya variasi baru dalam populasi pada berbagai
generasi turunan.
3. T.H. Morgan, salah seorang perintis dalam menjelas kan faktor
hereditas yang mendukung proses evolusi dan mengatakan bahwa
seleksi alam tidak penting. Banyak para ahli genetika yang menjelaskan
bahwa sebab-sebab mutasilah yang perlu untuk menjelaskan evolusi
Setelah sebab-sebab mutasi diketahui maka selanjut nya sumberdapat
pula dijelaskan, Yaitu pristiwa rekombinasi gen baik yang terjadi pada
pembentukan gen maupun pada keturunan.secara ringkas dapat
dijelaskan sebagai berikut:
a. Faktor-faktor alam bersifat mutage (ehemis,fisikadan biologis)
menyebabkan terjadi mutasi gen sehingga timbul variasi genetik.
b. Melalui pristiwa pembentukkan gamet dan fertilisasi terjadilah
pristiwa rekombinasi gen yang berdampak kepad variasi gamet dan
selanjutnya nya variasi keterunan (reproduksi differensial).
c. Pada tanaman yang bervariasi inilah bekerjanya seleksi alam, alam
akan mencurahkan varian-varian yang sesuai untuk berkembang
(Survival 0f The fittest) dan membatasi untuk berkembang
menyisihkan varian-varian yang tidak sesuai ( Elimination of The
unfittest).

Tahun 1930-an timbul suatu pandangan baru mengenal evolusi Yaitu


“NEO DARWINISME: MODERN SYNTHESIS” yang merupakan
gabungan dan interaksi antara berbagai cabang ilmu biologi dalam
menjelaskan evalusi. Printis muncul nya Neo Darwinisme ialah Theodosius
Dobzhansky printis genetika populasi, Gerge Gay Lore Simon ahli
peleontologi vertebrata dan ernsi Mayr, ahli sistematik dan ahli ilmu

Neo Darwin menunjukkan ada empat kelompok besar penyebab


peristiwa evolusi, Yaitu :

1. Mutasi dan Repproduksi seksual


Mutasi dan produsi seksual Adalah merupakan pembahasan yang
panjang yang melibatkansebagai cabang ilmu dalam ilmu biologi. Mutasi
merupakan perubahan dari material genetic yang dapat disebabkan oleh
beberapa faktor alam yang meliputi factor kimia, factor fisika dan faktor
biologis.

Tidak sulit bagi kita untuk menghayati besarnya keragama, karena


suatu individu memiliki jutaan Gen. adanya reproduksi diferensial
menyebab kan dengan mudahnya kita melihat peranan seleksi alam
sebagai faktor pengarah dan pembawa untuk terjadiny proses evalusi
makhluk hidup.

2. Seleksi Alam dan Seleksi Buatan

a. Tipe stabilizing, sebagai besar dari tipe seleksi alam Adalah tipe
stabil,pada kondisi lingkungan yang stabil varian-varian yang berada di
antara kedua kelompok berpelung untuk melestarikan dirinya
disamping itu dalamkondisi stabil peluang untuk terjadi mutasi sangat
dikecil, dan kondisi yang stbil dapat menekan terjadi nya evalusi atau
seleksi alam.

b. Tipe directional, kelebihan atau keunggulan suatu individu Adalah


merupakan factor yang “mengarahkan” ataupun merupakan
“signal”untuk berlangsungnya proses seleksi akan memberikan
kesempatan untuk menghasilkan proses evalusi.

c. Tipe Disruptive, disruptive Adalah merupakan lawan dari tipe


stabilizing. Yaitu merupakan kondisi yang tidak stabil walaupun tipe
seleksi alam ini sangat jarang terjadi, tetapi pada umumnya berperan
penting untuk menghasilkan produksi evolusi.

3. Genetik Drift

Kelompok ketiga yang berperan dalam evolusi makhluk hidup


ialah “genetik drift”,adalah merupakan penyimpangan genetik,kesempatan
terjadinya lebih besar pada populasi kecil. Efek dari perubahan atau
penyimpangan genetik itu sangat besar pada populasi generasi yang akan
datang.

4. Isolation.

Mekanisme isolasi merupakan suatu syarat yang harus dilalui


dalam mekanisme evolusi, dengan terjadinya mekanisme isolasi, apakah
mekanisme isolasi geografis atau isolasi reproduksi akan memberikan
peluang terjadinya seleksi alam.

D. KESIMPULAN

Perubahan secara evolusi meliputi:

1. Prinsip Geologi “Gradualism”Or”uniformitasianisme”


2. Graded Series (penggolongan), hewan dari bentuk yang sederhana kepada
yang lebih komplest, dari bentuk yang umum kepada bentuk Khusus.
Konsep mengenai seleksi alam.

a. Teori seleksi alam .


b. Neodarwinisme
BAB V

PERKEMBANGAN DAN TANTANGAN TERHADAP


EVOLUSI DARWIN

A. LATAR BELAKANG

“The Origin Of Spesies By Megns Of Natural Selection”, adalah


merupakan sebuah buku karya Charles Robert Darwin, yang diterbitkan di
inggris pada tanggal 24 November 1859, Darwin lebih dikenal seleksi alam,
sebenarnya Darwin bukan orang yang pertama menemukan teori evolusi,
tetapi banyak tokoh lain yang sebelumnya mengemukakan gagasan tentang
evolusi, Darwin lebih populer diantara tokoh-tokoh tersebut, Darwin lebih
dikenal karena dalam mengemukakan ajarannya disertai dengan bukti-bukti
dan alasan-alasan yang akurat dan dapat diterima oleh kalangan ilmiah. Di
samping itu dia juga mendapat tantangan dan kecaman yang berat terutama
dari kaum agama.

Dua puluh tahun lebih Darwin mempelajari dan menyusun fakta-


fakta yang dikumpulkan sehingga tahun 1859 terbit buku yang pertama yang
berjudul “On The Origin Of Species” dalam tahun 1871 buku yang kedua
“The Descent Of man” Tantangan dari berbagai kalangan dihadapi bersama
pendukungnya Lyell dan Hooker, tantangan tersebut tidak menghalangi
Darwin dan kawannya memberikan konstribusi terhadap perkembangan ilmu
evolusi, dan akhirnya muncul konsep Neodarwinisme yang pada hakikatnya
adalah penyempurnaan teori evolusi Darwin.

B. TUJUAN PEMBELAJARAN

a. Menjelaskan sejarah ringkas tentang Darwin


b. Menjelaskan penemuan-penemuan Darwin selama menjelajahi dunia.
c. Menjelaskan tantangan yang muncul akibat diterbitnya buku “On The
Origin Of Spesies”.

C. PERKEMBANGAN DAN TANTANGAN TERHADAP EVOLUSI


DARWIN

1. Sejarah Ringkas Darwin


Charles Robert Darwin, dilahirkan di shrewsbury di inggris,
pada tanggal 12 februari 1809, pada hari yang sama dengan kelahiran
Abraham Linclon dia adalah putra dari doktor kenamaan Robert Warning
Darwin, dan cucu dari doktor Eramus Darwin, ahli alam dan seorang
penjagga. Darwin seorang anak yang hormat dan tidak pernah membantah
ayahnya, dan dia senang mendengarkan cerita pandangan kakeknya
Eratus mengenai sejarah alam dan lainnya.
Dalam jangka waktu yang panjang sejak mulai ada, mungkin
jutaan abad sebelum sejarah umat manusia semua hewan yang berdarah
panas, berasal dari suatu jaringan hidup. Peringatan dari Eratus ditulis
dalam buku “Zoonomia” tahun 1794. Pandangan kakeknya ini sudah
mempengaruhi sikap Darwin mulai dari sekolah dasar sampai memasuki
perguruan tinggi, dia sudah menunjukkan sikap keilmuan suka
mengumpulkan kerikil, serangga, telur burung.

2. Pemikiran-pemikiran Evolusi Dari Ahli Filsafat Yunani Kuno


Aristoteles (384-322 SM) adalah merupakan salah seorang
penganut gejala alam yang teliti dan melihat banyak bukti mengenai
design dan tujauan dialam, dia menggambarkan pemikirannya kedalam
“Scalla Nature” yaitu tangga kehidupan makhluk hidup yang disusun
secara bertingkat dari yang sederhana sampai kepada yang kompleks,
organisme sederhana melalui prosedur yang alami akan bergerak kepada
yang lebih maju, sebagian para ahli menganggap pemikiran Aristoteles
merupakan pandangan yang paling maju terhadap evolusi makhluk hidup,
tetapi sebagian para ahli juga menganggap masih semar-semar dan belum
merinci mengenai trasmutasi jenis.

3. Teori Evolusi Organik Zaman Renal Sance


Karya besar dari tokoh-tokoh terkenal seperti Princis Bocan,
Willian Havey, memberikan damfak yang besar terhadap perkembangan
dan penafsiran dunia biologi, adaptasi organisme yang menakjubkan
banyaknya kemiripan struktur organisme meningkatkan kesadaran
kepercayaan secara beransur-ansur bahwa dunia organik dan fisik dapat
diatur melalui hukum-hukum alami. Hal ini dapat dilihat dengan
munculnya pemikiran evolusi yang dikemukakan oleh tokoh-tokoh zaman
Renaisance, antara lain:
a. Tahun 1771, Buffon dalam bukunya sejarah alam, dunia organik tidak
tetap melainkan mengalami perubahan. Eksperimennya terhadap
hewan peliharaan menyakinkan dia bahwa binatang cenderung
melepas sifat aslinya sesuai degrasi bentuk secara bertahap sialam dan
memperkirakan sebagai akibat kawin silang.
b. Tahun 1794, Eramus Darwin pengarang buku Zoonomia, memberikan
penjelasan dari tentang evolusi makhluk hidup ! bahwa hewan yang
berdarah panah, jutaan abad sebelum sejarah umat manusia berasal
dari suatu jaringan hidup.
c. Jean Babtise De Lamaeck, ahli botani perancis menerbitkan karyanya
dalam buku filsafat ilmu hewan, beberapa pendapat Lamarck adalah:
- Bintang beradaptasi dengan berbagai urusan lingkungannya
seperti iklim, suhu, dan tinggi rendah tanah.
- Organ yang baru muncul merupakan respon ataupun tanggapan
terhadap tuntutan lingkungannya yang dikenal dengan teori
Acavaired charactristics (karakter yang didapat sesuai dengan
tuntutan alam lingkungan).
- Ukuran suatu organ tubuh sebanding dengan penggunaanya.
- Perubahan yang disebabkan oleh karena digunakan atau tidak
digunakan suatu organ, akan diturunkan pada keturunannya.

D. PENJELAJAHAN DARWIN DENGAN KAPAL BEAGLE (1831-1836)

Darwin direkomondasikan oleh prof. Henslow sebagai naturalis (ahli


alam) dalam ekspedisi ilmiah sepanjang pantai timur amerika serikat ke arah
selatan, dan pantai barat ke arah utara, dengan menggunakan kapal beagle.
Penemuan-penemuan darwin selama masa pelayaran adalah:
1. Teori Charles Lyell Tentang Unifornitarianisme
Lyell berpendapat bahwa benua daratan dan pegunungan tidak dibentuk
oleh air bah pada masa nabi Nuh melainkan oleh hujan, angin, gempa
bumi, gunung api serta kegiatan bumi lainnya, sedangkan kekuatan ini
hingga kini masih mengubah bumi.
Darwin berpendapat sangkalan lyell dalam buku prinsiples geology itu
adalah bidah, tetapi bagi darwin itu merupakan inspirasi sederetan
pemikiran baru dan mempesona.

2. Penemuan Pertama dari Teori Lyell


Pada tanggal 16 januari 1862 kapal beagle berlabuh di pepulauan tanjung
verde, ia menemukan ribuan karang laut terutama pada batu gamping
pitih, yang mirip dengan karang, dengan berpedoman kepada buku lyell
darwin mengungkapkan bahwa, lapisan karang putih itu sebelumnya
merupakan bagian dasar laut.

3. Penemuan Tentang Kekerabatan Binatang Masa Lampau Dengan


Sekarang
Darwin menemukan beberapa fosil tulang yang memanjat anatara
kerikil dan lumpur di sepanjang sungai tua di pampa orgentina. Slah
satunya toxodom yang tubuhnya hampir sebesar gajah, kalau diperlihatkan
posisi mata, elinga dan lubang hidung toxodon menunjukkan ia merupakan
binatang air tetapi darwin keliru antara toxodon dengan hewan tersebut
tidak sekerabat. Disamping itu, dia juga menemukan fosil gigi kuda di
pampa.

4. Penemuan Tentang Variasi Antara Suku Bangsa


Disini darwin memperoleh pengertian mengenai adanya
perbedaan mendasar anatara bangsa-bangsa yang dapat lestari di
lingkungan yang buas dan kejam, darwin menyimpulkan bahwa alam telah
menyesuaikan manusia dengan iklim dan lingkungan.

5. Bukti Kedua Uniformitariannisme Lyell


Darwin mempelajari tenggelamnya tanah disepanjang pantai
amerika selatan, dipulau chiole ini darwin mengamati beebrapa hari seusai
gempa terjadi didapatinya tanah di teluk conception terangkat anatara 60-
90 cm, dan kapten kapal robert fetaroy menemukan lima busuk yang
menggantung pada karang setinggi 3 meter di ats permukaan aiar, dan
mereka juga menemukan kulit karang laut terjepit pada bebatuan setinggi
4000 M.

6. Kepualauan Galapogos Tempat Asal Kura-kura


Dikepualauan galapogos yaitu di chathau, dia menemukan 2 kura-
kura besar yang masing-masing beratnya 90 kg, berjalan santai dijalan
yang biasa dilewatinya, ia berpikir kura-kura itu menyerupai makhluk dari
masa sebelum mencairnya es..
7. Kadar Melaut Merupakan Adaptasi Dengan Lingkungannya
Disamping pantai diatas karang hitam, dia menemukan kadal
hitam besar dengan panjang +12 M sedang berjemur, kadal hitam tadi
bukan kadal yang melaut, tapi merupakan herbivora, kadal-kadal itu
mempunyai struktur yang sama, tetapi telah berlainan, karena telah
beradaptasi dengan lingkungan yang berbeda.

8. Penemuan Pengaruh Penyebaran Secara Geografis


Dikepualauan galapogos darwin melengkapi koleksinya dengan
golongan tumbuhan dan hewan, yang paling memukau adalah burung funk
ban, reftil ban dari pulau ke pulau jenis berbeda-beda,. Burung yang tak
mengenal takut berevolusi menjadi organisme yang bentuk dan
perilakunya berlainan dengan kerabatnya.dimanapun juga 1 kelompok ini
terdir dari 13 jenis, yang menunjukkan perbedaan bentuk dan bukunya
walaupun dasarnya antara satu dengan yang lain sama yaitu berasal dari
satu macam. Karena alasan tertentu dapat menghasilkan suku atau kerabat
yang bervariasi, disebabkan karena fink di pulau yang berbeda
berkembang dengan cara masing-masing, dan merupakan adapatsi dengan
lingkungan yang berbeda.

E. MASA DARWIN MENYUSUN TEORINYA

Darwin memfokus pada adaptasi


Setelah kembali dari britanis raya pada tahun 1836, darwin mulai
mengevolusi kembali semua yang telah ia amati selama pelayaran kapal
beogle, dia mulia memahami bahwa asalnya spesies baru dan adaptasi dengan
lingkungan adalah dunia. Proses yang saling berkaitan, nampak bagi dia
bahwa sebuah spesies baru timbul dari bentuk nenek moyangnya melalui
akumulasi adaptasi yang terjadi secara bertahap terhadap lingkungan hidup
yang berbeda. Sebagai contoh jika suatu sawar geografis seperti selat yang
memisahkan pulau-pulau di lautan mengisolasi dua populasi suatu spesies
tunggal maka, kedua populasi tersebut semakin lama semakin berbeda dalam
penampakan karena masing-masing populasi akan menyesuaiakan dirinya
dengan keadaan lingkungan lokalnya.
Hipotesis asal mula spesies ini memperkirakan bahwa selama
beberapa generasi, dua populasi akan menjadi cukup berbeda sehingga bisa
dipisahkan menjadi dua spesies yang berbeda, dari kajian yang dilakukan
bertahun-tahun, setelah pelayaran darwin, para ahli biologi mengumpulkan
bahwa inilah yang terjadi, pada burung fiach di galapogos itu, satu diantara
banyaknya perbedaan adalah mengenai paruhnya yang telah diadaptasi
dengan makanan khas yang tersedia di pulau tempat tinggalnya.
Darwin dalam menyusun faktanya, berpedoman dengan cara kyell
menyusun fakta, oktober 1838 secara kebetulan darwin membaca karangan
thomas malchus yang terkenal “An Essay On The Principle Of Population”
dia membuktikan bahwa seandainya tak terhalang oleh perang, kelapaian, dan
penyakit umat manusia akan memenuhi dunia, manusia tidak berkembang
sesuai dengan daya biak, akhirnya darwin menyadari yang menguntungkan
cenderung bertahan, dan variasi yang tidak menguntungkan akan hancur,
karena yang menguntungkan lestari maka mereka meningkatkan populasinya,
dalam waktu yang panjang dan seleksi yang berulang akan menyebabkan
populasi berbeda dengan pendahulunya sehingga menjadi jenis baru.
Perkembangan teori evolusi
Banyak hal dan pemikiran para ahli yang mempengaruhi
perkembangan teori darwin, antara lain:
1. Ekspedisi ke lautan galapogos, ditemukan bahwa perbedaan bentuk paruh
baurung finch disebabkan perbedaan jenis makanannya.
2. Geolog, charles lyell (1830) menyatakan bahwa batu-batu di bumi selalu
mengalami perubahan, menurut darwin hal tersebut kemungkinan
mempengeruhi makhluk hidupnya, didasarkan pada penyelidikan pada
fosil
3. Pendapat ekonomi malthus yang menyatakan adanya kecenderungan
kanaikan jumlah penduduk lebih cepat dari kenaikan produk pangan hal
ini, menimbulkan terjadinya suatu persaingan untuk kelangsungan hidup.

F. TANTANGAN TERHADAP TERBITNYA BUKU ON THE ORIGIN


OF SPESIES

Pada tanggal 24 november 1838 darwin mempublikasikan bukunya


“On The Origin Of Spesies” yang memuat dua teori utama yaitu:
1. Spesies yang hidup sekarang berasal dari spesies lain yang hidup dimasa
lampau.
2. Evolusi terjadi malalui seleksi alam
Menurut darwin, agen tinggal penyebab terjadinya evolusi adalah seleksi
alam. Beberapa tantangan muncul anatara lain:
a. Majalah quarteely review menilai bahwa buku darwin itu beserta
teorinya menjangkau hubungan yang diwahyukan antara penciptaan
dan pencipta.
b. Terbitan lain menuduh darwin menamfaatkan fakta yang tak masuk
akal untuk mendukung dugaan dan spekulasi yang buruk.
c. Majalah arendance mengutuk darwin dengan memberikan kepecayaan
bahwa manusia adalah turunan kera, bahwa charles lyell ragu-ragu
mengenai masuknya manusia dalam evolusi. Beberapa ahli kritikus
yang kurang dapat memahami diri menuduh darwin menurunkan
derajat manusia menjadi setingkat bintang.
d. Dalam pertemuan perkumpulan di inggris untuk perkembangan ilmu,
juni 1860 kemarahan masih berkubar, masalahnya memuncak karena
ilmu melawan.
Secara umum tanggapan ahli lain terhadap teori darwin adalah:
- Mendapat tantangan terutama dari golongan agama, dan yang
menganut faham teori penciptaan (universal creation)
- Mendapat pembelaan dari penganut darwin antara lain, yoseph
hooker dan thomas herry huxley
- Mendapat kritik dan perkayan dari banyak ahli anatara lain
morgan, fisher dan lain-lain.

G. TERBITNYA BUKU KEDUA DARWIN THE DESCENT OF MAN

Setelah serangan datang bertubi-tubi kepada darwin, maka pada


febrari 1869, ia menuliskan bukunya yang kedua yang berjudul “The Descent
Of Man” berdasarkan fakta yang ia kumpulkan selama empat tahun, dia
menjelaskan secara tak mengherankan manusia dibentuk menurut tipe atau
model umum atau seperti mamalia lainnya, hal ini berlaku untuk semua organ
tubuh, seperti struktur otak, proses perkembangbiakan, keperkaan terhadap
penyakit dan parasit.
Menurut darwin ini merupakan bukti yang tak tersangkal, anatara
manusia dan kera tingkat tinggi, terdapat jurang yang dalam yang
membedakan, perbedaan terdapat dalam derajat, tetapi binatang juga dapat
menunjukkan:

1. Binatang dapat menunjukkan suka dan duka


2. Bila binatang takut ototnya bergetar dan jantungnya berdebar-debar
3. Kemampuan khusus seperti cinta, keibuan, pengorbanan, peniru,
perhatian. Hal seperti itu bukan milik manusia saja.
Darwin menyimpulakn manusia sudah berkembang, meskipun
dengan langkah lambat dan tersendat-sendat, perkembangan sosok tegak
dan otak yang lebih besar, dapat mengakibatkan modifikasi yang cukup
baik menghasilkan manusia yang modern.
Dalam descent of man darwin menjelaskan bahwa penemuan
hasil merupakan proses yang lambat, dan merupakan peristiwa kebutulan,
dan perubahan yang menjolok anatara manusia dan hewan tidak dapat
hanya didukung oleh seleksi alam, tetapi harus ada seleksi kedua yaitu
seleksi seksual.

H. KESIMPULAN

Charls darwin dilahirkan di inggris pada 12 februari 1809 dia merupakan


pencetus dari teori evolusi dan seleksi alam, pada tahun (1831-1836) darwin
menjelajahi dunia dengan kapal beogle yang merekomondasikan oleh prof
henslow sebagai naturalis (ahli alam), dalam ekspedisi ilmiah itu disepanjang
pantai timur amaerika selatan ke arah selatan dan pantai barat ke arah utara,
darwin menemukan berbagai macam penemuan-penemuan diantaranya, penemuan
tentang kekerabatan binatang masa lampau dengan masa sekarang, penemuan
dipulau galapogos yaitu burung finch dan lain-lain.
Setelah kembalinya dari eksperidisi darwin muali menyusun teorinya dia
menfokus pada adaptasi, perkembangan teori evolusi darwin dalam bukunya yang
berjudul “On The Origin Of Spesies” banyak mendapatkan tantangan dari
berbagai pihak untuk menjawab kembali menyusun bukunya yang berjudul The
Descent Of Man.
BAB VI
PETUNJUK – PETUNJUK TENTANG ADANYA EVOLUSI

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Evolusi dapat dilihat dari dua segi yaitu sebagai proses historis dan
cara bagaimana proses itu terjadi. Sebagai proses historis evolusi itu telah
dipastikan secara menyeluruh dan lengkap sebagaimana yang telah dipastikan
oleh ilmu tentang suatu kenyataan mengenai masa lalu yang tidak dapat
disaksikan oleh mata. Hal ini berarti bahwa evolusi itu ada dan merupakan
suatu kenyataan yang telah terjadi.

B. TUJUAN PEMBELAJARAN
Adapun tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk supaya
mahasiswa dapat memahami petunjuk-petunjuk tentang telah terjadinya
evolusi yang terdiri dari:
1. Variasi dalam satu keturunan
2. Pengaruh penyebaran geografis
3. Homologi diantara organ tubuh
4. Homologi dalam perkembangan
5. Catatan fosil

C. ADANYA VARIASI ANTAR INDIVIDU DALAM SATU KETURUNAN


Di dunia ini tidak pernah dijumpai dua individu yang identik sama,
bahkan anak kembar sekalipun pasti punya suatu perbedaan. Demikian pula
individu yang termasuk dalam satu spesies. Misalnya perbedaan warna,
ukuran, berat, kebiasaan, dan lain-lain. Jadi antar individu dalam satu spesies
pun terdapat variasi. Variasi adalah segala macam perbedaan yang terdapat
antar individu dalam satu spesies. Hal ini dapat terjadi karena pengaruh
berbagai faktor seperti suhu, tanah, makanan, dan habitat.
Gambar 1: Perhatikan bahwa dalam satu keturunan pun akan
selalu memunculkan variasi. Ini disebabkan
karena pada perkawinan selalu terjadi
rekombinasi gen.

Seleksi yang dilakukan bertahun-tahun terhadap suatu spesies akan


menyebabkan munculnya spesies baru yang berbeda dengan moyangnya.
Oleh karena itu adanya variasi merupakan bahan dasar terjadinya evolusi
yang menuju ke arah terbentuknya spesies baru.

D. PENGARUH PENYEBARAN GEOGRAFIS


setiap individu memiliki kecenderungan untuk menyebar (bermigrasi)
ke tempat lain. biogeografi adalah ilmu yang mempelajari tentang penyebaran
organisme di muka bumi. studi biogeografi menunjukkan bahwa spesies
berasal dari satu tempat yang selanjutnya menyebar ke berbagai tempat lain.
spesies tersebut selanjutnya berdiferensiasi menjadi subspesies baru dan
spesies. oleh sebab itu, dapat ditemukan suatu kemiripan pada organisme di
dua tempat berbeda, misalnya di Australia memiliki kemiripan dengan hewan
yang terdapat di wilayah Indonesia bagian timur.
setiap organisme yang melakukan penyebaran ke tempat lain dapat
menemukan suatu rintangan ataupun halangan yang disebut sebagai
penghalang geografis ( isolasi geografis) seperti gunung yang tinggi, padang
pasir, sungai ataupun lautan. contoh dari isolasi geografis adalah komodo
yang hanya terdapat di Pulau Sulawesi.
Makhluk hidup yang berasal dari satu spesies yang hidup pada satu
tempat setelah mengalami penyebaran ke tempat lain sifatnya dapat berubah.
Perubahan itu terjadi karena di tempat yang baru makhluk hidup tersebut
harus beradaptasi demi kelestariannya. Selanjutnya, adaptasi bertahun-tahun
yang dilakukan akan menyebabkan semakin banyaknya penyimpangan sifat
bila dibandingkan dengan makhluk hidup semula. Dua tempat yang
dipisahkan oleh pegunungan yang tinggi atau samudera yang luas mempunyai
flora dan fauna yang berbeda sama sekali. Perbedaan susunan flora dan fauna
di kedua tempat itu antara lain disebabkan adanya isolasi geografis.

Gambar 2: Perkembangan variasi paruh burung Finch. Terjadi karena


terseleksi secara alami oleh jenis makanan yang berbeda.

Contohnya adalah mengenai bentuk paruh burung Finch yang


ditemukan Darwin di kepulauan Galapagos. Dari pengamatannya tampak
burung-burung Finch tersebut memiliki bentuk paruh dan ukuran yang
berbeda, dan menunjukkan mempunyai hubungan dengan burung Finch yang
ada di Amerika Selatan. Mungkin karena sesuatu hal burung itu bermigrasi ke
Galapagos. Mereka menemukan lingkungan yang baru yang berbeda dengan
lingkungan hidup moyangnya. Burung itu kemudian berkembangbiak dan
keturunannya yang mempunyai sifat sesuai dengan lingkungan akan bertahan
hidup, sedang yang tidak akan mati. Karena lingkungan yang berbeda,
burung-burung itu menyesuaikan diri dengan jenis makanan yang ada di
Galapagos. Akhirnya terbentuklah 14 spesies burung Finch yang berbeda
dalam bentuk dan ukuran paruhnya.

E. Homologi Di antara Organ Tubuh


Homologi, ialah organ-organ yang asalnya sama tetapi
perkembangannya berbeda sehingga menimbulkan fungsi yang berbeda (asal
sama fungsi beda)
Contoh :
1). Tangan manusia dengan kaki depan (anjing, kuda, sapi, kambing) tangan
manusia tidak digunakan untuk berjalan.
2). Tangan manusia dengan sayap kelelawar yang digunakan untuk terbang.

Gambar 3: Homologi diantara organ tubuh


Organ-organ berbagai makhluk hidup yang mempunyai bentuk asal
sama dan kemudian berubah struktur sehingga fungsinya berbeda disebut
organ yang homolog. Homologi organ menunjukkan tingkat kekerabatan
makhluk yang bersangkutan. Makin banyak organ yang homolog
kemungkinan kekerabatannya makin dekat, yang artinya nenek moyangnya
mungkin sama.
Struktur homolog tertua adalah organ vestigial yang merupakan
struktur yang mengalami rudimentasi (mengecil). organ vestigial adalah sisa
peninggalan sejarah. Struktur vestigial pada mulanya adalah struktur yang
memiliki fungsi penting pada nenek moyang namun tidak selamanya
digunakan. Misalnya rangka ular dari beberapa jenis memiliki organ vestigial
yang berupa tulang pelvis dan kaki yang diduga berasal dari nenek moyang.
Apendiks (usus buntu) merupakan sisa-sisa rudimenter sebagaian usus besar
yang benar-benar buntu. Tulang-tungging (os cocygis) ujung bawah tulang
belakang adalah sisa-sisa ekor yang dimiliki leluhur manusia.
Lawan dari homolog adalah organ yang analog, yaitu organ-organ dari
berbagai makhluk hidup yang fungsinya sama tanpa memperhatikan bentuk
asalnya. Bisa juga diartikan organ-organ tubuh dari berbagai makhluk hidup
yang fungsinya sama tetapi bentuk asalnya berbeda.
Homologi organ sangat mendukung teori yang menyatakan bahwa
suatu organisme berasal dari satu nenek moyang yang kemudian mengalami
radiasi adaptif, membentuk species-species baru (terjadi perkembangan
evolusi dipergensi). Radiasi adaptif adalah makreovolusi yang bertanggung
jawab terhadap pola utama diversitas evalusioner.
Terbentuknya analogi menunjukkan terjadinya evolusi
konvergensi terjadi karena adanya modifikasi dari kutup gen. pada evolusi ini
tidak pernah dihasilkan organism baru, tetapi hanya menghasilkan variasi
sehingga populasi terakhir dengan jelas memperlihatkan perbedaan dengan
moyangnya.
E. E m b r i o l o g i Pe rba nding a n dalam Pe rk e mba ng a n
Makhluk Hidup
Embriologi adalah ilmu yang mempelajari tentang per-kembangan
embrio. Perkembangan embrio menunjukkanadanya kesamaan pada fase-fase
perkembangannya.Haeckel (1834–1919) mengemukakan Teori
Rekapitulasiyang menyatakan bahwa suatu organisme atau individu da-lam
perkembangannya (ontogeni) cenderung untuk mereka- pitulasi tahap-tahap
perkembangan yang telah dilalui nenek moyangnya (filogeni). Filogeni adalah sejarah
perkembanganorganisme dari filum paling sederhana hingga palingsempurna.
Ontogeni adalah sejarah perkembangan organis-me dari zigot sampai dewasa.
Ontogeni organisme merupa-kan ulangan dari sejarah perkembangan evolusi
atau dengankata lain ontogeni merupakan ulangan singkat dari filogeni.Dalam
embriologi perbandingan terdapat hubungan kekera- batan pada Vertebrata
yang ditunjukkan adanya persamaan bentuk perkembangan yang dialami dari zigot
sampai embrio.Makin banyak persamaan yang dimiliki embrio-embrio me-
nunjukkan makin dekatnya hubungan kekerabatan

.
H. CATATAN FOSIL
Riset pada bidang paleontologi yang mempelajari fosil mendukung
gagasan bahwa semua organisme berkerabat. Fosil memberikan bukti bahwa
perubahan yang berakumulasi pada organisme dalam periode waktu yang
lama telah mengakibatkan keanekaragaman bentuk-bentuk kehidupan yang
kita lihat sekarang. Fosil sendiri menyingkap struktur organisme dan
hubungan antara spesies sekarang dengan spesies yang telah punah,
mengijinkan para ahli paleontologi membangun pohon silsilah seluruh bentuk
kehidupan di bumi.
Paleontologi modern dimulai oleh karya Georges Cuvier (1769–1832).
Cuvier mencatat bahwa pada batuan sedimen, tiap lapisan mengandung
kelompok fosil tertentu. Lapisan yang lebih dalam mengandung bentuk
kehidupan yang lebih sederhana. Ia juga mencatat bahwa banyak bentuk
kehidupan pada zaman dahulu yang tidak ada lagi pada zaman sekarang.
Salah satu kontribusi Cuvier terhadap pemahaman catatan fosil adalah
menegaskan bahwa kepunahan merupakan fakta. Untuk menjelaskan
fenomena kepunahan ini, Cuvier mengajukan gagasan "revolusi" atau
katastrofisme yang ia spekulasikan bahwa bencana geologi telah terjadi
selama sejarah Bumi dan memusnahkan sejumlah besar spesies. Teori
revolusi Cuvier kemudian digantikan oleh teori uniformitarian, terutama teori
uniformitarian James Hutton dan Charles Lyell yang mengajukan bahwa
perubahan geologi bumi adalah perlahan dan konsisten.
Namun, bukti mutakhir pada catatan fosil mensugestikan konsep
kepunahan massal. Akibatnya, gagasan katastrofisme kembali menjadi
hipotesis yang sah, paling tidak untuk beberapa perubahan cepat bentuk
kehidupan yang muncul pada catatan fosil.
Fosil digunakan sebagai petunjuk evolusi karena meru- pakan sisa-
sisa hewan dan tumbuhan yang telah membatuyang berada pada lapisan-
lapisan bumi. Lapisan-lapisan bumimenunjukkan tingkat usia bumi sehingga
dapat dijadikan petunjuk adanya hewan atau tumbuhan pada masa-
masatertentu. Umur fosil ditentukan berdasarkan lapisan bumitempat fosil
ditemukan. Dengan membandingkan macam-macam fosil dari berbagai
lapisan bumi diperoleh petunjuk bahwa telah terjadi evolusi. Adanya
perubahan bentuk- bentuk fosil dari lapisan bumi yang tua ke lapisan bumi
yang muda, merupa-kan petunjuk mengenaiadanya evolusi. Ditemukan-nya
fosil kuda secara leng-kap pada setiap zaman geo-logi menunjukkan
adanya perubahan secara berang-sur-angsur dalam waktuyang lama sesuai
dengan perubahan masa. Kudayang pertama ditemukan di-sebut
Eohippus yang hidup pada zaman Eosin 60 jutatahun yang lalu.
Perubahan-perubahan yang terjadi dari Eohippus sampai Equus adalah
sebagai berikut.
1. Ukuran dari sebesar kucing berkembang sampai menjadisebesar
kuda seperti sekarang.
2. Perkembangan kepala makin besar sehingga jarak antar aujung
mulut dengan mata makin panjang.
3. Leher makin tumbuh panjang dan mudah digerakkan.
4. Perkembangan geraham depan dan belakang makinsempurna
untuk menghancurkan makanan (rumput) seca-ra mekanis.
5. Anggota tubuh makin panjang, sehingga kemampuan berlari
makin cepat.
6. Perubahan bentuk dan jumlah jari kaki dari berjumlah 5 hingga
tinggal satu jari yang tumbuh membesar dan panjang. Jari ke-2 dan ke-4
mereduksi hingga tidak ber-fungsi lagi.
I. KESIMPULAN
Individu-individu yang termasuk dalam suatu spesies tidak pernah
bersifat identik atau persis sama hal ini menunjukkan bahwa antarindividu di
dalam suatu species mempunyai variasi-variasi. Artinya secara genetik
maupun kefaalan tiap-tiap spesies mahluk hidup memiliki perbedaan seperti
perbedaan seperti perbedaan warna,ukuran,berat,maupun kebiasaan.jadi, antar
individu didalam satu spesies pun terdapat variasi.
Setiap individu memiliki kecenderungan untuk menyebar (bermigrasi)
ke tempat lain. biogeografi adalah ilmu yang mempelajari tentang penyebaran
organisme di muka bumi. studi biogeografi menunjukkan bahwa spesies
berasal dari satu tempat yang selanjutnya menyebar ke berbagai tempat lain.
spesies tersebut selanjutnya berdiferensiasi menjadi subspesies baru dan
spesies. oleh sebab itu, dapat ditemukan suatu kemiripan pada organisme di
dua tempat berbeda, misalnya di Australia memiliki kemiripan dengan hewan
yang terdapat di wilayah Indonesia bagian timur.
Setiap organisme yang melakukan penyebaran ke tempat lain dapat
menemukan suatu rintangan ataupun halangan yang disebut sebagai
penghalang geografis ( isolasi geografis) seperti gunung yang tinggi, padang
pasir, sungai ataupun lautan.
DAFTAR PUSTAKA

Annanimous,Perkembangan Dan Tantangan terhadap Teori Evolusi darwin. (On


line) Http//www.com (Diakses 21 Maret 2012)

Gilbert, S.F. 1991. Development Biology. Third Edition. Massachusetts: Prentice


Hall, Inc. Sinauer Associates, Inc. Publishers.

Hidayati nur & Mawardi. 2004. Ilmu Alamiah Dasar, Ilmu Sosial dasar, Ilmu
Budaya Dasar, Bandung ; CV. Pustaka Setia

Isnaeni wiwi. 2006. Fisiologi Hewan, Yogyakarta : Penerbit Kanisius.

Kimball, John, W. 2000. Biologi Jilid 2, Jakrta : Penerbit Erlangga

Maurice, Bucaille, 1984, Asal Usul Manusia Menurut Biber Al-qur’an sains,
Bandung: Mizan.

Mit Chell Dkk, 2003, Biologi, Jakarta: Erlangga.

Pratiwi Dkk, 2003, Penuntun Biologi, Jakarta: Erlangga.

Maurice, Bucaille, 1984, Asal Usul Manusia Menurut Biber Al-qur’an sains,
Bandung: Mizan.

Mit Chell Dkk, 2003, Biologi, Jakarta: Erlangga.

Pratiwi Dkk, 2003, Penuntun Biologi, Jakarta: Erlangga.

Tim Mata Kuliah Evolusi. 2005. Evolusi Jurusan Biologi, Padang: FMIPA
Universitas Negeri Padang.
Subardi, Nuryani, 2008. Biologi 3. Depetemen pendidikan : CV.Usaha Makmur.

Paryono Joko & Mas’ud Ibnu. 1999. Ilmu Alamiah Dasar ( IAD ) IAIN dan
PTAIS, Bandung; CV. Pustaka Setia

Anda mungkin juga menyukai