Anda di halaman 1dari 28

NASKAH DRAMA

Angkasa Bogang
Karya Dimas Adi Putra

1|Page
Dramatic Person

ATE ANGKASA, Laki-laki 19 tahun, sebatang kara di


Hutan Linus, sewaktu kecil dihanyutkan ke sungai oleh
ibunya sendiri. Tidak memiliki Agama

OLIC CARISTEAS, Perempuan 17 tahun, manja, anak


kedua dari 3 bersaudara, beragama Khatolik, Siswi
SMA, Pencinta Alam

SHAD ANGKASA, Ayah Ate, 39 tahun, Pembunuh


Isterinya, dalam perburuan mencari anak lelakinya (Ate).
Psikopat

POSSESSOR ANGKASA, Kakek Ate, 59 tahun,


Penguasa, berobsesi mebinasakan keturunanya, karena
diangggap keturunan yang gagal.

PAPA OLIC, Laki-laki, 35 tahun, menyayangi anak-


anaknya, Khatolik taat, berwibawa

MAMA OLIC, Perempuan, 33 Tahun, Khatolik taat,


penyayang anak-anaknya, agak sedikit cerewet.

2|Page
Kakak Olic, Perempuan, 18 tahun, Siswi SMA, Pecinta
Alam, Senang meggangu Olic

Adik Olic, Perempuan, 10 tahun, lugu polos, memiliki


anjing bernama Coco

Prajurit Possessor juga merangkap menjadi Tim SAR


(Search and Rescue) dalam pencarian Olic berjumlah 7-
10 Orang

3|Page
Adegan 1

Ditampilkan dalam bentuk koreografi. Panggung


meggambarkan di pinggiran sungai. Music terlantun
dengan nada yang sangat mellow berdampingan dengan
suara air yang mengalir, lampu boom fade in. terlihat
seorang perempuan berkerudung sedang membawa
keranjang berisi bayi. Perlahan dia taruh keranjang
tersebut di aliran sungai tersebut. (perlahan seorang
tokoh lain masuk tanpa sepengetahuan perempuan tsb.)
tokoh misterius mendekap si perempuan, dan perempuan
tersebut berteriak dan terjatuh. Music berganti dengan
lantunan yang keras dan mencekam, tokoh misterius
tersebut mencoba mengejar keranjang tersebut dan
lampu fade out.

Adegan 2

Disebuah ruang gelap di sebuah tempat yang


angin pun enggan berhembus kearah tempat tersebut. Di
atas batu duduk seseorang yang sedang menundukan
kepala, lampu spot kiri perlahan menyorot kepadanya.
Lalu dia menengadakan kepalanya.

4|Page
Ate : Namaku ate, seorang kesepian yang tak
mengerti apa yang sedang ia lakukan.
sebatang kara yang tinggal di hutan linus
ini. Disini hanya ada aku, pohon-pohon
bambu yang menimbulkan suara
melengking, ricik aliran sungai yang
mententramkan jiwa. Juga ada
rerumputan, rumput yang bergoyang. Aku
tinggal di sebelah sana, kau lihat ? di
sebelah sana, itu yang ada dua
perkumpulan bamboo yang saling
bersebrangan yang membentuk layaknya
sebuah gapura. Apa kau sudah dapat
melihat ? hah, itu yang terlihat sekelebat
cahaya disana. Lihatlah lebih teliti ! ahh
kau masih belum melihatnya ? baiklah
lihat ini (mengambil sebuah batu) lihat
dengan cermat kearah mana batu itu
tertuju. (mengehela nafas) baiklah baiklah
jika memang kamu belum bisa melihat
dimana tempat tinggalku, lebih baik aku
akan mengantarkanmu kesana. Ayoooo !

5|Page
Ate pergi keluar panggung. Lampu spot kiri
meredup dan lampu spot kanan perlahan menyala.
Duduk seorang perempuan di depan cermin.sedang
merias dirinya.

Olic : Olic, itu panggilanku, mulai dari mama,


papa, kakak, adik, serta teman juga
sahabat juga satpam perumahan. Bahkan
tukang bakso langgananku pun juga
memanggilku Olic. Apa aku cantik ? apaa
aku menarik ? atau apakah aku manis ?
hahahaha, anggun mungkin yaa…aku
lahir tujuh belas tahun lalu di sebuah
rumah sakit di suatu kota yang jauh dari
sini. Sebuah Negara yang 80%
penduduknya mempunyai keyakinan
terhadap seorang perempuan yang
memakai penutup kepala yang
digambarkan sedang mengendong bayi.
Aku adalah imigran dari surga yang
diselundupkan ayahku lewat ibuku.
Hahahaha, apa kau tak percaya ? tidak ?

6|Page
kenapa kau tak percaya ? coba percayalah
? satu kali saja kau percaya padaku, satu
kali saja. Kau masih tak percaya ? oke
fine. Kalau seperti itu biar aku saja yang
percaya padamu !

Off Stage : Oliiiiiiic, cepat turun nak. Makananmu


sudah siap nanti keburu dingin.

Olic : Iya maaa.

Olic keluar, lampu fade out terdengar derap kaki


menuruni tangga. Lampu fade in di area down center,
setingt menggambarkan ruang makan keluarga.

Mama : Kamu itu ngapain aja diatas ? dari tadi


ditungguin kok enggak turun-turun. Nanti
kalau makananya dingin kamu tidak mau.

Kakak : Lagi ndandan tuh ma. Lihat ma bibirnya


merah pake gincu. Wkwkwk (tawa
meledek)

Olic : Apa’an sih kak, biarin napa. Namanya


aja perempuan ! (balas meledek)

7|Page
Papa : Sudah, sudah. Kalau di atas meja makan
diusahakan tanganya yang gerak. Mulut
untuk mengunyah bukan untuk saling
meledek (tersenyum)

Olic : Tuh si kaka paa….

Mama : Ollliiiiiiiiiiiccc….

Olic : Iya ma…

Kakak : (Berbisik kepada Olic) Sukurin…

Mereka makan terlihat layaknya keluarga


harmonis. Mereka pun menyelesaikan makanya.

Mama : Hari minggu kemarin kemana lic ?

Olic : Hari minggu ? Hari minggu ke…..

Kakak : (Menyambar) Ketiduran ma.

Olic : Ketiduran apa. Minggu ke tempat temen ma…


hehe

Papa : Enggak ibadah kamu nak ?

8|Page
Olic : Ya ibadah pa, sama si Mei.

Mama : Kok mama tidak lihat kamu lic ?

Olic : Ehhh, mama datengnya kapan ?

Mama : Pagi.

Olic : Olic datengnya sore ma..

Papa : Bener, gak bohong ?

Olic : Iyaa paaa.

Papa : Nak, Papa tidak pernah sama sekali


mengajarkanmu untuk berbohong. Apa lagi
kepada orang tua. Kalau memang kamu tidak
beribadah ya sudah, bilang saja tidak.

Olic : Iyaa paa. (menyesal) Olic tidak ibadah kemarin


minggu. Olic pergi nonton sama si Mei.

Papa : Nak, kalau kamu jujur Papa sama Mama tidak


marah kepadamu. Tapi jangan diulangi lagi
bohongmu itu ya. Sebab nanti akan jadi
kebiasaanmu. Hati-hati.

9|Page
Mama : Iya nak, mama sama sekali tidak marah
kepadamu. Tapi untuk apa kamu meninggalkan
kewajibanmu hanya demi sebuah kesenangan
fana. Ingat kita di dunia hanya sementara nak.
Lain kali jangan pernah meninggalkan ibadah ya
lic.

Olic : Iya maa…

Kakak : Dengerin tuh !

Adik : MAAAAA, coco udah di kasih makan belum ?

Kakak : Yak elah, kukira apa’an dek !

Semua tertawa, music melantunkan nada


harmonis penggambaran keluarga tersebut. Lampu fade
out. Music perlahan mulai beritmis kencang. Lampu
front fade out.

Adegan 3

Seseorang berjalan mengitari sebuah pohon yang


ada di sudut panggung.

10 | P a g e
Shad : Akan ada tiba waktunya ketika kau berada
dalam dekapanku. Hahaha, kita kan bermain-
main layaknya seorang Ayah dan Anak. Lalu
ketika sedang asik-asiknya beermain denganku.
Tanpa kau sadari ujung belatiku sudah menujam
jantungmu nak.hahahaha akan tiba masanya.
Tanah bergetar karena tikaman dari sekopku
yang mengali lubang hanya untuk menguburkan
jasadmu wahai anaku.dan ketika semua itu terjadi
maka keajaiban dari roh nenek moyang akan
menghampiriku. Dan roh leluhur akan
menyematkanku, melindungiku, dari segala
pengancam di muka bumi ini. Camkan itu anakku
! (BLACK OUT)

Adegan 4

Muncul Ate mengendap-ngendap terlihat sedang


berburu. Melakukan eksplorasi gerak dan berakhir
dengan mengeluarkan sumpitnya lalu mengarahkanya
kearah bidikanya. Ketika peluru mengenai sasaran music
berhenti.

11 | P a g e
Ate : Yipiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii ! lumayan untuk
makan 3 hari, hahaha….(mendekati arah
bidikanya dibalik semak-semak) aduh, apa ini ?
(menemukan seorang perempuan pingsan) hari
sudah mulai gelap, lebih baik aku membawa ini
beserta hewan buruanku. (fade out)

Adegan 5

Ditampilkan dengan koreografi. Terdengar derap


langkah kaki beberapa orang, dam Seorang penguasa
(Possessor) datang dengan bala tentaranya membumi
hanguskan apa saja yang ada di depanya.

Possessor: Masih belum ketemu ?

Koor : Nihil bossss.

Possessor: Ahhhh, sialan ! bertahun-tahun aku mencari,


namun tidak ada hasil, semua terasa sia-sia.
Hahahaha (dengan tataoan mata tajam) tapi aku
tidak akan menyerah begitu saja. Kau pasti
kutemukan ! (member isyarat kepada prajuritnya
untuk kembali)

12 | P a g e
Possessor pergi dengan para prajuritnya. Lampu
berpindah menyorot ke salah satu sudut panggung.

Adegan 6

Berdiri Ate sementara Olic berbaring di dekat


perapian.

Olic : (Siuman) Di mana aku ?

Ate : (Melihat Olic dan menghampirinya,lalu


memberikan segelas air)

Olic (Terkejut lalu mundur) Siapa kamu ?

Ate : (tidak mengerti bahasa Olic, tapi tau harus


melakukan apa) (mengambil sebuah batu dan
menceritakan dari awal bagaimana Ate bisa
bertemu Olic)

Olic : hmm, jadi begitu kau yang menemukan aku ?


trimakasih (tersenyum kepada Ate)

Ate : (Wajahnya memerah)

13 | P a g e
Olic : Aku lapar, apa kau tak punya apa saja yang bisa
kumakan ?

Ate : (hanya memandangnya namun sejurus


kemudian menyodorkan daging bakarnya pada
Olic)

Olic : Oh, terimakasih (menyantap dengan lahap) Kau


sendirian ?

Ate : (menganguk)

Olic : Siapa namamu ?

Ate :?

Olic : (isyarat menunjukan dirinya) Olic. (isyarat


menunjuk Ate)

Ate : (masih tetap bingung)

Olic : (Mengulangi gerakanya lagi)

Ate : (baru sadar) Olic (menunjuk Olic) Ate


(menunjuk dirinya)

Olic : Owhh, Ate ?

14 | P a g e
Ate : (Mengangguk)

Music melantunkan nada yang romantic,


permainan lampu sangat dibutuhkan saat ini untuk
menisyaratkan bahwa telah terjadi perputaran waktu juga
laku actor yang terus bergerak mengeksplorasi setiap
bunyi yang keluar dari pemain music.

Adegan 7

Selama beberapa hari Olic mengajarkan


berbahasa kepada Ate.

Olic : Ateeeee……

Ate : (terbata-bata) Diii…sini Olllllll…Ic

Olic : Apa yang sedang kau lakukan ?

Ate : Menanam…

Olic : Menanam ? pandai sekali kau Ate.

Tiba-tiba terdengar bunyi dentuman yang begitu


keras.

Ate : (berdiri dan mencium baunya)

15 | P a g e
Olic : Suara apa itu Ate ?

Tanpa berbicara sepata-katapun Ate segera


menggandeng tangan Olic dan membawanya pergi
menjauh dari tempat itu. Suara dentumanpun semakin
kian kencang berbunyi.

Adegan 8

Ate dan Olic bertemu dengan Shad yang sedang


duduk diatas batu.

Shad : Mau pergi kemana kau nak ?

Ate : Aduh, (kepada olic) lic tetaplah di belakangku.

Shad : Apakah kau mau lari lagi ?

Ate : Tidak Shad, aku tidak akan lari. Tapi aku


memohon satu hal kepadamu.

Shad : Apa ?

Ate : Biarkan dia pergi.

Shad : Pergi ?

16 | P a g e
Ate : Iya pergi Shad.

Shad : Oh Silahkan….

Ate memberi isyarat kepada Olic untuk Pergi,


olic pergi namun Shad melompat kearah Olic. Ate
spontan menyerang Shad. Olic terdiam

Shad : Hahaha, sudah berani kau rupanya nak ? hanya


karena perempuan kau sudah berani melawan
ayahmu sendiri ? Ate ate, bocah malang tanpa
kasih sayang kedua orangutan, bacah malang
yang hanyutkan ke sungai oleh ibunya sendiri
dan menjalani hidup selama bertahun-tahun
hanya hidup sebatang kara di hutan linus.

Ate : Shaaaaaaaddddddddddddd

Shad : Hahhhhhh, kau mau menamparku anakku ? lalu


kenapa kau mencaari ibumu Ate ?

Ate : Aku tidak menemukanya.

Shad : Hahahaha, jelas kau tidak menenmukanya


anakku. Karena ibumu sudah berada dalam

17 | P a g e
dekapanku. Dan kau tau apa yang terjadi
selanjutnya kan ?

Ate : SSHHHHHHAAAAADDD !

Shad : Ibumu terlah aku bunuh saat dimana ia


menghanyutkan anak lelaki kesayanganya dan
anak yang menurutku tidak berguna ke sungai
harp.

Tiba-tiba datang bertubi tubi peluru machine gun


dari arah samping menyerang meraka. Possessor dan
para prajuritnya datang.

Possessor : Maaf aku menganggu reuni keluarga


kecilmu Shad. Hahahaha

Shad : Tua Bangka ! kau selalu saja


menggangu.

Ate : Ini kesempatan kita Olic.

Olic : (menganguk)

Ate dan Olic melarikan diri.

18 | P a g e
Possessor : Shad, kau tak mengejar buruanmu ?

Shad : Sialan kau Poss, gara-gara kau buruanku


melarikan diri.

Possessor : Hahahaha, aku juga tidak akan


membiarkanmu lari Shad !

Shad : Hahhhhhhhhhh, (pergi)

Possesor : Selalu saja kau lari dariku SHAD !


Prajurit kejar mereka !

Mereka meninggalkan panggung.

Adegan 9

Terjadi adegan kejar-kejaran disini.

Olic : Apa yang sebenarnya terjadi Ate ? mengapa


ayahmu sendiri menegejaaarmu dan ingin
membunuhmu ?

Ate : Ceritanya panjang Olic. Kau tau siapa yang


terakhir datang dengan membala bala pasukanya
?

19 | P a g e
Olic : Tidak.

Ate : Itu kakekku.

Olic : HAH ? KAKEKMU ? Astaga keluargamu


sungguh sangat kacau Ate.

Ate : Memang benar begitu adanya lic. Baiklah


sebaiknya kau bersembunyi saja disini. Jangan
pernah keluar sebelum aku datang kesini.

Olic : Apa kau akan datang lagi Ate ?

Ate : Percayalah.

Olic : Tuhan memberkatimu Ate. Dan aku akan selalu


mempercayai janjimu.

Melantun music syahdu penghantar ate menemui


ayah dan kakeknya. Olic bersembunyi di semak-semak.
Lampu fade out

Adegan 10

Ate : Ssshhhhhhaaaaaad, Possssseeeessssorrrrrrrrrrr.


Aku disini !

20 | P a g e
Muncul Shad.

Shad : Hai Anakku.

Ate : Hai Ayah.

Muncul Possessor beserta para prajuritnya.

Possessor : Halo Anak dan Cucuku.

Shad dan Ate : Halo Leluhur.

Possessor : Haahahahahahaha. Senang sekali


rasanya bereunni keluarga seperti ini.
Tapi sayang sekali, di pertemuan singkat
ini kita harus baku hantam antara ayah
dan anak, antara kakek dan cucu.
Hahahaha, bersiaplah menemui ajal
kalian !!! Prajurit Habisi mereka !

Shad : TUA BANGKAAAAA ! (menyerang


Possessor)

Ate : Yeaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaah !
(meghalau para prajurit)

21 | P a g e
Terjadi baku hantam antara mereka, Shad
melawan Possessor dan Ate melawan Prajurit. Ate
berhasil mengalahkan para prajurit sementara Shad dan
Possessor masih bertarung sengit.

Possessor : Hebat juga anakmu Shad !

Ate : Tidak usah banyak bicara kakek,


yeaaaaaaaaah ! (menyerang Possessor)

Shad : Semakin seru saja pertempuran tiga


geneari ini ! YAAAAAAAAAAAAA !!!!

Mereka bertiga bertempur habis-habisan. Hingga


seperti merka bukan sebuah keluarga melainkan hewan
yang sedang merebutkan wilayah kekuasaanya. Saling
sikut-menyikut, tendang menendang. Jatuh bangkit lagi
hingga terjadi getaran hebat hingga meguncangkan tanah
tempat berpijak meraka. Tinju mereka bertiga saling
bertemu di satu titik. (BLACK OUT)

Adegan 11

22 | P a g e
Terdengar teriakan banyak orang memangil-
mangil nama Olic. Tim SAR juga Papa dan Kakak
sedang mencari Olic.

Kakak : Olllllllllllllllliiiiiiiiiiiiiiiccccccccccccc (melihat


tas carrier yang ada di sekitar semak-semak)
paaa, ini tas milik Olic pa

Papa : Apa kau yakin kak ?

Kakak : Iya pa, Ollic beli ini sama aku. Paa coba lihat
dibalik semak itu pa.

Papa : (menyiblakan semak-semak tersebut) Kak, ini


Olic kak… (mengendong Olic dan menaruhnya
di tanah lapang) Licc, Olic… bangun nak ini ada
papa sama kakak.

Kakak : Bangun deeek, ini aku kakakmu.

Olic : (siuman setengah sadar) Ateeeee,, ateee

Papa : Puji Tuhannnnn. Ini papa nakk

Olic : (Tersadar dan terkejut) Papa (memeluknya)


dimana Olic pa ?

23 | P a g e
Papa : Kamu sekarang ada di Lembah Nyato nak.
Kamu hilang selama beberapa hari nak, kamu
terpisah dari kakakmu nak

Kakak : Iyaa lic, kakak minta maaf karena tidak bisa


menjagamu.

Olic : Iyaa kak, tidak apa-apa, yang penting kita bisa


bersama lagi (memeluk keluarganya)

Music berbunyi dan lampu fade out. Dusudut


panggung berdiri seseorang dan lampu perlahan
menyorot kepadanya.

Ate : Selamat jalan Olic. (menerawang jauh dan


mendengar suara Olic)

Olic : Apa Agamamu Ate ?

Ate : Agama ? Apa itu ?

Olic : Agama Ate, kepercayaanmu, keyakinanmu..

Ate : Kepercayaan ? Keyakinan ? Aku sama sekali


tidak paham Olic.

24 | P a g e
Olic : Begini Ate, setiap manusia pasti memiliki
keyakinan atau sistim kepercayaan ate. Di dunia
ini banyak sekali agama, Islam, Kristen,Yahudi
Khatolik, Hindu, Buddha, Konghucu, dan masih
banyak lagi. Namun ada beberapa orang yang
memilik keyakinan bahwa mereka itu tidak
memiliki agama atau lebih dikenal dengan nama
atheis. Keyakinan, kepercayaan itu di dapat dari
banyak hal. Ada yang dari papa, mama, atau
garis keluarganya te, namun ada pula yang
menentukan apa kepercayaan yang akan
dipilihnya. Semisal aku, aku adalah seorang
Nasrani yang memilih agama tersebut karena
kedua orang tuaku adala Ahlul Kitab. Banyak hal
terjadi saat ini hanya karena Agama te. Banyak
orang ditempatku yang rela berdarah-darah
karena perbedaan agama. Ada sepasang kekasih
yang tidak bisa memantapkan hubungan mereka
hanya karene berbeda keyakinan. Dan tidak
banyak orang yang tidak memiliki Agama
dikucilkan di tempatku, sendirian tak ada yang
mau mendekat karena takut akan membawa

25 | P a g e
kesialan bagi mereka. Ateee, berjanjilah padaku
bahwa kau akan segera memilih agamamu.
Memilih agama bukan melulu soal memantapkan
hubungan kepada lawan jenis te, bukan pula
untuk pengakuan di depan umum bahwa kau
memiliki agama. Tapi soal ini te (menunjuk dada
Ate) kenyamanan kita terhadap tuhan, dan ikhlas
menjalankan segala perintahnya dan menjauh
laranganya. Tetapi aku masih yakin bahwa
agama apapun di dunia ini pasti tertuju pada yang
Maha Esa, yang membedakanya hanya tata cara
beribadah dan diturunkan dimana agama tersebut.

Ate : Olic, trimakasih atas segala apa yang kau


ajarkan padaku. Aku hanyalah Aku, seorang
sebatang kara yang tinggal di hutan linus tanpa
kasih sayang orang tua dan dulunya tanpa agama.
Hari ini aku akan mencari sendiri apa agama
yang membuatku nyaman dan ikhlas
menjalankan perintahNya dan menjauhi s’gala
larangan Nya dan memilihnya sebagai pegangan
hidup. Lic, tolong tanyakan pada Tuhanmu, apa

26 | P a g e
aku yang bukan umat bisa bersanding dengan
umatnya ? karena Aku cinta Padamu Olic….

Selesai

Surabaya, 24 Juni 2015

Biografi Penulis

Dimas adi Putra atau


biasa dipanggil Nomos
lahir di Surabaya
(Heroes City) pada
tanggal 23 Desember
1995, saat ini sedang
menempuh pendidikan
di Jurusan Sendratasik
konsentrasi Drama
Universitas Negeri Surabaya (Unesa) menyelesaikan sekolah
dasar di SDN Mergerejo VI Surabaya pada tahun 2007,
kemudian berlanjut di sekolah menengah pertama di SMPN
13 Surabaya lulus pada 2010 dan melanjutkanya di SMKN 9
Surabaya (sekarang SMKN 12) di jurusan Seni Teater.

27 | P a g e
` Pengalaman selama berteater adalah pernah menjadi
actor, penata artistic, penata cahaya, pimpinan produksi, serta
designer poster baliho dan booklet. Karya lain yang ditulisnya
adalah naskah Monolog berjudul “Brasat”

28 | P a g e

Anda mungkin juga menyukai