Anda di halaman 1dari 10

Analisa Kandungan Amoniak

Akdhia Besta Sari (08051381320012)


Kelompok 3

Abstrak

Amoniak merupakan senyawa organik yang penting di perairan. Amoniak dapat


berasal dari ekresi mikroorganisme dan timbunan organik. Praktikum ini
Mengukur kandungan amoniak di perairan sungai musi. Sampel air diambil
dengan menggunakan water sampler dengan kedalaman 1 meter dari
permukaan air sungai musi. Setelah campurkan dengan larutan standar dan
larutan phenol, alkaline citrate,sodium hypocloride dan oxidizing. Kemudian
diukur dengan spektrofotometer dengan panjang gelombang 640 nm.
Berdasarkan Praktikum yang telah dilakukan mendapatkan hasil bahwa
kandungan amoniak yang telah diukur tidak sesuai dengan baku mutu perda
Palembang. Pada perairan tersebut sudah sedikit tercemar dikarenakan dekat
dengan rumah penduduk serta pabrik pusri.

Kata kunci : amoniak, Phenol, spektrofotometer


1. Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Amoniak (NH3-N) merupakan nan bahan organik di perairan
senyawa anorganik penting di (Effendi, 2006)
perairan. Keberadaan amoniak Senyawa amoniak, dapat
dalam bentuk NH3 merupakan senya ditemukan dimana-mana, dari kadar
wa yang bersifat racun bagi beberapa mg/l pada air permukaan
organisme. Namun bila amoniak dan air tanah hingga mencapai 30
mengalami ionisasi maka keberada mg/l lebih pada air buangan.
annya penting dalam pros es Amoniak dengan konsentrasi
fotosintesisi dan mendukung produk beberapa mg/l saja apabila
tivitas primer perairan. Amoniak terkandung pada sistem perairan
secara umum berasal dari hasil dapat merupakan racun bagi
ekskresi organisme maupun timbu kehidupan air, terutama bagi
kehidupan ikan karena adanya
amoniak dapat mengurangi fotometri, yaitu metode phe nol.
kandungan oksigen dalam air Prinsip metode ini adalah menggu
(Housecroft, 2005). nakan spektrofotometer unt uk men
Adanya kandungan amoniak deteksi keberadaan senyawa indo
yang tinggi pada air sungai fenol pada panjang gelombang 640
menunjukkan telah terjadi nm (Housecroft, 2005).
pencemaran pada sungai tersebut. Deteksi awal ada tidaknya
Pada air sungai kadar amoniak senyawa indofenol adalah
harus dibawah 1 mg/l (syarat mutu berdasarkan warna sampel yang
air sungai di Indonesia). Sementara akan berubah menjadi biru. Semakin
itu pada air minum kadar NH3 harus pekat warna biru yang dihasilkan,
nol, disamping berbahaya, adanya maka spektrofotometer akan
amoniak menimbulkan rasa kurang mendeteksi nilai absorban yang
enak (Effendi, 2006). makin tinggi. Sehingga dapat
Amoniak berasal dari nitrogen dikatakan amoniak yang terkandung
organik yang diuraikan oleh juga makin tinggi (Housecroft, 2005).
organisme heterotrop, yaitu organis Amoniak (NH3) merupakan
me yang membutuhkan nutrientnya senyawa nitrogen yang menjadi
+
dalam bentuk senyawa organik dan NH4 pada pH rendah yang disebut
memperoleh energi dengan cara
dengan ammonium. Amoniak dalam
mengoksidasi senyawa organik
air permukaan berasal dari air seni,
tersebut. Nitrogen organik berasal
tinja serta penguraian zat organik
dari beberapa sumber antara lain
secara mikrobiologis yang berasal
limbah domestik yang termasuk
dari air alam atau air buangan
didalamnya sampah, kotoran manu
industri ataupun limbah domestik.
sia dan binatang, kemudian berasal
Besarnya kandungan amoniak pada
dari limbah industri dan dapat
air permukaan tergantung pada
pula berasal dari air alam yang
beberapa faktor yaitu sumber
terpapar oleh sisa-sisa tumbuhan
asalnya amoniak, keberadaan
(Huheey, 1993).
tanaman air yang menyerap
Metode pengukuran konsentrasi amoniak , konsentrasi oksigen dan
amoniak dalam air laut cukup temperatur (Huheey, 1993).
banyak. Meski demikian, salah satu Konsentrasi amoniak dapat
metoda yang paling umum diguna berubah-ubah sepanjang tahun.
kan adalah menggunakan spektro Pada musin panas konsentrasi
+
senyawa ini dapat sangat rendah, amonium (NH4 ) berdasarkan reaksi
hal ini disebabkan amoniak diserap
kesetimbangan sebagai berikut :
oleh tumbuhan, disamping itu + -
NH3 + H2O → NH4 + OH
temperatur air yang tinggi dapat
mempercepat proses nitrifikasi. Kadar amoniak bebas dalam air

Sedangkan pada musim dingin yaitu meningkat sejalan dengan

pada saat suhu rendah pertumbuhan meningkatnya pH dan temperatur.

bakteri berkurang sehingga proses Amoniak pada konsentrasi 1 mg/l

nitrifikasi berjalan lambat yang dapat mempengaruhi kehidupan air ,

menyebabkan konsentrasi amoniak dan dapat menyebabkan mati lemas

pada sungai tinggi (Perda, 2003). karena dapat mengurangi kapasitas

Sesungguhnya zat amoniak dan oksigen dalam air (Housecroft, 2005).

senyawa nitrogen adalah zat kimia 1.2 Tujuan Praktikum


yang penting sebagai bahan baku Tujuan dari praktikum analisa
bagi beberapa jenis industri. Asam kandungan amoniak yakni agar bisa
nitrat merupakan senyawa utama menganalisis kandungan amoniak di
untuk nitrasi beberapa material, perairan dengan menggunak
seperti cotton linters menjadi spektrofotometer
nitrocellulose, toluen menjadi TNT 2. Metodologi
kemudian glycerine menjadi 2.1 Waktu dan Tempat
nitroglycerine dan dinamit Praktikum ini dilakukan pada hari
(Huheey, 1993). Selasa, tanggal 31 Maret 2015,
Industri pupuk disamping pukul 10.00 WIB, di Laboratorium
memproduksi urea, biasanya Oseanografi Kimia, Program Studi
memproduksi pula beberapa Ilmu Kelautan, Fakultas Matematik
senyawa nitrogen seperti amoniak, dan Ilmu Pengetahuan Alam,
asam nitric, amonium nitrat dan Universitas Sriwijaya, Indralaya.
amonium sulfat (Effendi, 2006). 2.2 Alat dan Bahan
Amoniak dapat menyebabkan Alat & Bahan Fungsi
kondisi toksik bagi kehidupan
Spektrofotometer Mengukur
perairan. Konsentrasi tersebut
kadar amonia
tergantung dari pH dan temperatur
yang mempengaruhi air. Nitrogen Timbangan Menimbang
amonia berada dalam air sebagai analitik sampel
Beaker glass Wadah sampel
Sampel diukur dengan
Pipet ball Mengambil spektrofotometer
sampel

Erlenmeyer Wadah sampel Diukur absorbansi larutan


standar
3. Hasil dan pembahasan
Gelas ukur Mengukur
3.1 Hasil
jumlah sampel
3.1.1 Tabel Larutan Standar
Pipet tetes Mengambil konsentrasi
absorbansi
sampel dalam (ppm)
jumlah kecil 0 0

Larutan phenol Sampel 0.1 0.0159


0.2 0.0481
Sodium nitro Sampel
0.3 0.0043
Alkaline citrate Sampel 0.4 0.0547
0.5 0.051
Larutan sodium Sampel
0.6 0.097
hypochloride
0.7 0.377
Larutan oxidizing Sampel 0.8 0.0546

Larutan stok Sampel 3.1.2 kurva kalibrasi

ammonium

Larutan standar Sampel

2.3 Cara Kerja


Disiapkan seluruh bahan

3.1.3 Tabel Konsentrasi Amoniak


Disiapkan 5 ml sampel samp Absor X konsen
el basi ABS trasi
1. 1A 0,0291 0,0247 0,10245
Dicampurkan 0.2 ml phenol, 1B 0,0204
0.2 ml sodium nitro, & 5 ml
larutan oxidizing 2A 0,0245 0,0243 0,1008
2B 0,0242
2. 1A 0,0382 0,0363 0,150 pH, konsentrasi karbon dioksida,
1B 0,034 salinitas dan keberadaan racun

2A 0,062 0,052 0,215 lainnya


Faktor yang mempengaruhi
2B 0,041
amoniak di perairan yakni pertama
3.1A 0,471 0,2609 1,082
Oksigen terlarut (DO). Banyak
1B 0,0508
peneliti mengamati bahwa daya
2A 0,0375 0,042 0,174 racun amonia meningkat dengan
2B 0,0466 menurunnya konsentrasi DO dan
4.1A 0,0883 0,088 0,365 bahwa toleransi terhadap amonia
1B 0,0890 menurun dengan menurunnya DO.
pH.Kedua pH air mempengaruhi
2A 0,480 0,26 1.0788
daya racun amonia dengan
2B 0,0400
mengubah rasio distribusi bentuk
amonia total. Peningkatan pH
3.2 Pembahasan
menyebabkan peningkatan fraksi
Amoniak (NH3-N) merupakan
amonia tak terionisasi. pH rendah
senyawa anorganik penting di
dianggap tidak beracun, bahwa efek
perairan. Amoniak berasal dari
racun disebabkan oleh
nitrogen organik yang diuraikan oleh
meningkatnya konsentrasi ion
organisme heterotrop, yaitu
amonium (NH4+).
organisme yang membutuhkan
Berdasarkan hasil yang telah di
nutrientnya dalam bentuk senyawa
dapat pada titik kelompok empat
organik dan memperoleh energi
yang stasiun ke 2 dapat dilihat
dengan cara mengoksidasi senyawa
bahwa kandungan amoniak di
organik tersebut.
perairan tersebut lebih banyak
Beberapa faktor mengubah daya
dibandingkan dengan titik sampel
amonia dalam air. Sebagian faktor
perairan yang lainnya yakni sebesar
ini mengubah konsentrasi amonia
1,078 ppm . konsentrasi amonia
tak terionisasi dengan menggeser
yang tinggi pada permukaan air
reaksi keseimbangan amonia –
akan menyebabkan kematian ikan
amonium, sedang faktor-faktor
yang terdapat pada perairan
lainnya mempengaruhi daya racun
tersebut. Jadi , pada stasiun tersebut
amonia itu sendiri. Faktor-faktor
organisme yang hidup di daerah
tersebut, selain suhu dan aklimasi,
adalah konsentrasi oksigen terlarut,
tersebut lebih sedikit dibandingkan menyebabkan oksigen terlarut dalam
dengan stasiun lainnya. air pada kondisi yang kritis, atau
Konsentrasi amoniak satuannya merusak kadar kimia air. Rusaknya
ppm atau mg/l. Menurut peraturan kadar kimia air tersebut akan
kota Palembang no 2 tahun 2003 , berpengaruh terhadap fungsi dari air.
baku mutu air sungai pada Banyaknya amonia yang ditampung
parameter amoniak sebesar 0,5 mg/l. oleh suatu perairan, dapat
Sedangkan, hasil yang kita dapatkan diperhitungkan berdasarkan jumlah
kandungan amoniak ada yang lebih polutan yang berasal dari berbagai
dari 1 mg/l. Jika kadar amonia bebas sumber aktifitas air buangan dari
lebih dari 0,5 mg/liter, perairan proses- proses industri dan buangan
bersifat toksik bagi beberapa jenis domestik yang berasal dari
ikan. Kadar amonia yang tinggi penduduk.
dapat merupakan indikasi adanya Salah satu adanya amoniak dari
pencemaran bahan organik yang pembuangan sampah penduduk
berasal dari limbah domestik, yang dibuang secara sembarangan
industri, limpasan pupuk pertanian kelaut. Sampah-sampah tersebut
seperti yang berasal dari pabrik pusri kemudian membusuk dan
dan dekat dengan permukiman menghasilkan gas amonia. Gas
penduduk serta amoniak yang diukur ammonia tersebut merupakan salah
tidak sesuai dengan baku mutu di satu gas rumah kaca yang dapat
perkirakan ada kesalahan saat menyebabkan global warming.
mengambil sampel air. Akibat yang terjadi adalah terjadinya
Amonia sangat berperan penting perubahan iklim dan cuaca serta
pada Pencemaran air sehingga efek global warming lainnya serta
pemanfaatannya dapat menggangu Gas ammonia juga dapat
ekosistem yang berada di perairan. mengganggu estetika lingkungan
Dalam peranan amonia di dalam karena bau pembusukan sampah
pencemaran air menyebabkan yang sangat menyengat.
kerugian ekonomi dan sosial, karena
DAFTAR PUSTAKA
amonia merupakan salah satu zat-
zat beracun serta merupakan salah Arrie, Herlambang.2012. Proses
satu bahan organik yang berbahaya Nitrifikasi dengan Sistem Biofilter
bagi kelangsungan hidup organisme untuk Pengolahan Air Limbah yang
di perairan. Keadaan ini akan Mengandung amoniak .Issn 195-204
Vol. 3 No.3 Jurnal Teknologi
Air dimasukkan kedalam botol
Lingkungan. sampel

Effendy. 2006. Teori VSEPR,


Kepolaran dan Gaya Antarmoleku.
edisi kedua. Bayumedia Publishing: Botol sampel yang berisi air
disimpan didalam coolbox
Malang
berisi batu es
Housecroft, C. E. & Sharpe, A.G.
2005. Inorganik Chemistry, second
edition. Pearson Prentice Hall: Dilakukan dua kali
London. pengulangan pengambilan
sampel di setiap stasiun
Huheey, J.E., Keiter, E. A. & R.L.
Keiter. 1993. Inorganik Chemistry
Principles of Structure and
Reactivity, 5th ed. Harper Collins
Sampel dibawa ke
College, U.S.A laboratorium Oseanografi
Kimia untuk disaring lalu di di
Perda. 2003. Peraturan Daerah kota
masuk ke dalam lemari kulkas
Palembang. http://www.jdih.Set
jen.kemendagri.go.id/files/kota_pale
mbang_2_2003.pdf. Diakses Pada
07 April 2015 pukul 00: 54 WIB 2. Perhitungan Larutan Standar

Lampiran  Pengenceran larutan stok


 M1 . V1 = M2 . V2
LAMPIRAN 50 ppm . V1 = 10 ppm . 10
ml
1. Cara Kerja Lapangan V1 = 100 = 2 ml
Disiapkan botol sampel dan 50
coolbox  Pelarut = V2 – V1 = 10 ml –
2 ml = 8 ml

b. 0,1 ppm
Diambil sampel
menggunakan watersampler  M1 . V1 = M2 . V2
pada kedalaman 1 meter 10 ppm . V1 = 0,1 ppm . 5
ml
0,5 10 ppm . V1 = 0,6 ppm . 5
V1 = 10
= 0,05 ml
ml
 Pelarut = V2 – V1 = 5 ml –
3
0,05 ml = 4,95 ml V1 = 10 = 0,3 ml

c. 0,2 ppm  Pelarut = V2 – V1 = 5 ml –


 M1 . V1 = M2 . V2 0,3 ml = 4,7 ml
10 ppm . V1 = 0,2 ppm . 5 h. 0,7 ppm
ml  M1 . V1 = M2 . V2
1 10 ppm . V1 = 0,7 ppm . 5
V1 = 10 = 0,1 ml
ml
 Pelarut = V2 – V1 = 5 ml –
3,5
0,1 ml = 4,9 ml V1 = 10
= 0,35 ml

d. 0,3 ppm  Pelarut = V2 – V1 = 5 ml –


 M1 . V1 = M2 . V2 0,35 ml = 4,65 ml
10 ppm . V1 = 0,3 ppm . 5 i. 0,8 ppm
ml  M1 . V1 = M2 . V2
1,5 10 ppm . V1 = 0,8 ppm . 5
V1 = 10
= 0,15 ml
ml
 Pelarut = V2 – V1 = 5 ml –
4
0,15 ml = 4,85 ml V1 = = 0,4 ml
10

e. 0,4 ppm  Pelarut = V2 – V1 = 5 ml –


 M1 . V1 = M2 . V2 0,4 ml = 4,6 ml
10 ppm . V1 = 0,4 ppm . 5 3. Perhitungan Konsentrasi
ml Amoniak
2
V1 = = 0,2 ml Nilai konsentrasi kelompok 1
10

 Pelarut = V2 – V1 = 5 ml –
Stasiun 1 : A = ɛ.b.C
0,2 ml = 4,8 ml
f. 0,5 ppm 0,0247 = 0,241 . 1.C

 M1 . V1 = M2 . V2 C = 0,0247 : ( 0,241 X
10 ppm . V1 = 0,5 ppm . 5 1)
ml C= 0,10245
2,5
V1 = = 0,25 ml Stasiun 2 : A = ɛ.b.C
10

 Pelarut = V2 – V1 = 5 ml – 0,0243 = 0,241 x 1 .C


0,25 ml = 4,75 ml
C = 0,0243 : 0,241 = 0,1008
g. 0,6 ppm
 M1 . V1 = M2 . V2
Nilai Konsentrasi kelompok 2 Gambar

Stasiun 1 : A = ɛ.b.C

0,0363 = 0,241 . 1.C

C = 0,0363 : ( 0,241 X 1)

C= 0,150

Stasiun 2 : : A = ɛ.b.C

0,052 = 0,241 . 1.C

C =0,052 : ( 0,241 X 1)
C = 0,2157
Foto 1. Saat ingin pengambilan
Nilai Konsentrasi Kelompok 3
sampel
Stasiun 1 : A = ɛ.b.C

0,2609 = 0,241 . 1.C

C = 0,2609: ( 0,241 X 1)
C= 1,082

Stasiun 2 : : A = ɛ.b.C

0,042 = 0,241 . 1.C

C =0,042: ( 0,241 X 1)
Foto 2. Pengambilan Air Sampel
C = 0,174

Nilai konsentrasi kelompok 4

Stasiun 1 : A = ɛ.b.C

0,088 = 0,241 . 1.C


C 0,088 : ( 0,241 X 1)
C= 0,365

Stasiun 2 : A = ɛ.b.C

0,26 = 0,241 x 1 .C
C = 0,26 : 0,241 = 1.0788

Foto 3. Pengukuran Ph meter.

Anda mungkin juga menyukai