Miftahul 12A
Miftahul 12A
Disusun Oleh :
MIFTAHUL KHAIRUNISSA HANI
XII Science A
Telah diperiksa dan disetujui oleh Pembimbing dan Penguji pada hari
Jum’at tanggal 15 September 2017
Mengetahui
Guru Invention
Puji dan syukur peneliti panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa yang
telah memberikan rahmat-Nya sehingga proses penulisan laporan
Perbandingan Keefektifan Ekstrak dari Serai Wangi (Cymbopogon
nardus L) dan Daun Markisa (Passifora quadrangularis L.) Untuk
Membunuh Semut Pudak (Topinoma melanocephalum) berjalan lancar.
3. Ibu Laily Trio Andila, selaku guru invention yang telah memberikan
ilmu pengetahuan dan bimbingan.
ii
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PENGESAHAN i
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii
DAFTAR TABEL iv
DAFTAR GAMBAR v
ABSTRAK vi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 2
C. Tujuan 2
D. Manfaat 2
E. Variabel Penelitian 3
iii
DAFTAR PUSTAKA 15
iii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1. Hasil Percobaan Pertama 11
v
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1. Semut Pudak 5
Gambar 2. Serai Wangi 5
Gambar 3. Daun Markisa 6
v
ABSTRAK
v
ABSTRACT
This invention project was started by the condition that there are many
pudak ants found in people’s surrounding. Eventhough they are not too
dangerous, their existence may bring discomfort for the people. Pudak
ants usually cluster in sugar jars and produce sting smell. Therefore, a
research was conducted about the comparison of the effectiveness
between serai wangi which contains essential oil used as ants’ repellent
and markisa leaves which contains saponin, polifenol, and flavonoid
used as a stomach poison and contact poison for insects. Then, this
project aimed to know which one is more effective to exterminate pudak
ants around home.
viii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
bioinsektisida pengusir semut. Sedangkan bioinsektisida berbahan
dasar daun markisa karena. daun markisa mengandung senyawa
saponin yang merupakan racun perut bagi serangga dan polifenol
yang merupakan racun kontak bagi serangga. Selain karena
kandungan dari serai wangi dan daun
markisa, peneliti lebih memilih serai wangi dan daun markisa karena
bahannya mudah didapatkan. Peneliti ingin membandingkan
manakah diantara serai wangi atau daun markisa yang lebih efektif
untuk membunuh semut pudak di lingkungan peneliti.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
D. Manfaat
E. Variabel Penelitian
1
1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Insektisida
Menurut Gandahusada, dkk., 1998 dalam Sukma Wardani
2009, insektisida adalah bahan yang mengandung
persenyawaan kimia yang digunakan untuk membunuh
serangga. Insektisida yang baik (ideal) mempunyai daya
bunuh yang besar dan cepat serta tidak berbahaya bagi
binatang vertebrata termasuk manusia dan ternak, murah
dan mudah didapat, mempunyai susunan kimia yang stabil
dan tidak mudah terbakar serta tidak berwarna dan tidak
berbau yang tidak menyenangkan.
B. Bioinsektisida
C. Semut Pudak
4
Gambar 1 : Semut Pudak
Sumber : majalahserangga.wordpress.com
D. Serai Wangi
4
E. Daun Markisa
4
Rujukan Penelitian Sejenis
Cara Kerja :
Cara Kerja :
1. Menyiapkan alat dan bahan.
7
2. Mencuci serai wangi sampai bersih.
3. Meniriskan serai wangi.
4. Menimbang sesuai dengan perlakuan (400 g, 300 g, 200 g,
100 g, dan 50 g).
5. Memotong serai wangi kecil-kecil.
6. Memasukkan serai wanggi kedalam blender.
7. Menambahkan aquades sebanyak 500 mL ke dalam blender.
8. Memasukkan dan menghaluskan serai wangi dengan
blender.
9. Cairan disaring menggunakan saringan.
10. Hasil dimasukkan ke botol penyemprot menggunakan
corong.
7
BAB III
METODE PENELITIAN
Alat :
1. Botol sprayer
2. Gelas kaca
3. Penumbuk
4. Penyaring
5. Blender
6. Talenan
7. Plastik
8. Karet gelang
9. Pisau
Bahan :
1. Air 40 mL
2. Serai Wangi 20 gram
3. Daun markisa 20 gram
4. Alkohol 70% 80 mL
C. Cara Kerja
9
1. Membuat bioinsektisida dari serai wangi dengan cara kerja
yang sama dengan produk Gea Fany (2015) hanya saja
beda jumlah bahan dan beda jenis semutnya.
2. Membuat bioinsektisida dari daun markisa dengan cara kerja
yang sama dengan produk Nabilla (2015) hanya saja beda
jumlah bahan dan beda jenis semutnya.
3. Menyemprotkan kedua bioinsektisida ke semut pudak
dengan semprotan 1 ml, 2 ml, dan 3 ml.
4. Membandingkan mana yang lebih efektif untuk membunuh
semut pudak dengan perbandingan waktu.
9
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
1 ml 58 detik 17 detik
2 ml 53 detik 16 detik
3 ml 47 detik 13 detik
B. Pembahasan
11
datang semut-semut pudak tersebut. Setelah itu, peneliti
mengoleskan bioinsektisida yang sudah dibuat dengan
melingkari 7 semut pudak agar semut tidak bisa keluar dari
lingkaran tersebut. Kemudian peneliti mengujikan ekstrak
tersebut ke semut pudak dengan menyemprotkan ekstrak
bioinsektisida sebanyak 1 ml, 2 ml, 3 ml, dan dilakukan di
tempat yang berbeda.
11
daun markisa dapat membunuh semut api dalam waktu 27
detik. Perbandingan air dengan ekstrak yang efektif
digunakan adalah 1:2.
11
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
B. Saran
14
DAFTAR PUSTAKA
15
&ved=0ahUKEwi47qDJttvTAhVJqY8KHbjFC80Q6AEIHDAA#v=o
nepage&q=daun%20markisa&f=false (diunduh 15 April 2017)
Wardani, Sukma. 2009. Uji Aktivitas Minyak Atsiri Daun dan Batang
Serai (Andropogon nardus L) Sebagai Obat Nyamuk Elektrik
Terhadap Nyamuk Aedes aegypti. Skripsi Sarjana. Universitas
Muhammadiyah Surakarta. Dilihat pada 24 September 2017.
eprints.ums.ac.id/K100050116/pdf
15