Anda di halaman 1dari 6

HASIL PENELITIAN PSIKOLINGUISTIK

NAMA ANGGOTA :

 YUSNI MARLA (214111001)


 SARTIKA MANUEL (214111011)
 FENYWANTY EMBONG. B ( 214 111 039)
 KATRINA YUNITA LAMBA (214 111 061)
 SUSANTI RINI P (214 111 121)
 EKA DENSI P (214 111 )

PROGDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA


2017

PERBEDAAN BAHASA ANTARA MANUSIA NORMAL DENGAN

A. Penderita Penyakit Stroke


Stroke adalah serangan otak yang timbulnya mendadak akibat tersumbat atau pecahnya
pembuluh darah otak.
Penyebab stroke :
1. Faktor risiko medis: yang menyebabkan atau memperparah stroke antara lain hipertensi
atau penyakit tekanan darah tinggi, kolesterol, pengerasan pembuluh darah, gangguan
jantung, diabetes, riwayat stroke dalam keluarga(faktor keturunan)
2. Faktor risiko perilaku: di sebabkan oleh gaya hidup dan pola makan yang tidak sehat
seperti kebiasaan merokok, menkonsumsi minuman bersoda dan beralkohol, gemar
menkonsumsi makanan cepat saji. Faktor risiko perilaku lainnya adalah kurangnya
aktifitas gerak/olahraga dan obesitas.

Profil dan hasil wawancara :

Nama : Sangkala`
Umur : 63 tahun
Alamat : BOKIN, Toraja Utara
Tanggal Wawancara : selasa, 4 April 2017
Berdasarkan wawancara yang kami lakukan, ada beberapa perbedaan bunyi-bunyi bahasa
yang berbeda antara manusia normal dengan penderita stroke:
HASIL WAWANCARA :
P : inda sangammi om? ( siapa namamu?)
NS : ee,, sangkala
P : masai morokomu ka masaki ? (sudah lamakah anda sakit?)
NS : limang taun mo (sudah lima tahun)
P : kande tarruk rokomukah pedampi ? (apakah anda mengkonsumsi obat selama ini ?)
NS : aaaa, teek (tidak)
P : bisa sia komu maklingkah ?(apakah anda bisa berjalan ?)
NS : ooo iyyo . apa direnden pa’ rokko tarampak (iya, tapi saya harus di pegang kalau saya
ingin ke halaman)
P : pirang taun mokomi om? (umur om sudah berapa tahun?)
NS : ooo unmbaii denmo siannan pulona ( mungkin sudah ada 60 tahun)
P : kande apa tu na larangan ko dokter? (
NS : ee sanpuuloo ( sepuluh)
P : pira mo ampo mi nenek ? ( cucu nenek berapa ?)
NS : ooo battu lapira mo
P : Umba susi tomimasaki pissan ? (bagaimana awalnya saat anda pertama sakit dulu?)
NS : Matek kaleku sampiak rokko , nah tae siapa kunah malolo teh limangkuh ee(sebagian
tubuhku mati, tangan ku yang sebela ini tidak dapat diluruskan )

Hasil Analisis:
No. Manusia Normal Penderita Stroke
1. Yulita Kidi Yulitta Kidi
2. Taek ( tidak) Teek
3. Iyo (iya) Iyyo
4. Umbai (mungkin) Unmbai
5. Sampulo (sepuluh) Sanpulo
6. Ba’tu (mungkin) Battu
7. Mate (mati) Matek
8. Sangpiak (sepotong) Sampiak
Berdasarkan Wawancara yang telah kami lakukan maka kami dapat menyimpulkan bahwa
ibu Yulita Kidi mengalami penyakit stroke ringan. penyakit stroke ringan dapat di ketahui oleh
salah satunya dengan masalah saat berbicara. Orang yang terkena penyakit stroke akan lebih
sulit untuk berbicara karena syaraf dan sel nya rusak, maka dari itu gejala stroke yang dialami
akan menyebabkan berbicara menjadi tidak jelas karena bagian mulutnya tidak bisa digerakkan
dengan baik pada saat mengalami penyakit stroke.
Selain itu gejala stroke stroke ringan pada ibu Yulita Kidi adalah mengalami kelumpuhan
pada bagian tangan kirinya. Jenis gejala inilah yang bisa memicu terjadinya penyakit stroke
datang dan muncul.
Ibu Yulita kidi juga mengalami penyakit Dimensia yaitu jenis penyakit yang menyerang
pada bagian memori, yang sering mengalami lupa.

B. Bahasa Anak Kecil


Pemerolehan bahasa pada anak usia 3 tahun akan diteliti pada anak perempuan bernama Tiara
Tandepadang pada setting di rumah. Pengumpulan data penelitian ini menggunakan metode
simak dan cakap. Data yang dihimpun berupa tuturan lisan objek penelitian dengan lawan
tuturnya secara langsung.
Profil dan hasil wawancara :

Nama : Tiara Tandepadang


Umur : 3 Tahun
Alamat : Santung, Makale Selatan
Tanggal Wawancara : 13 Mei 2016
HASIL WAWANCARA :
P : siapa namamu ?
NS : tiara
P : Siapa namanya Bapakmu /
NS : paulus
P : siapa namanya mamamu ?
NS : mama puterri
P : kakakmu kah yang namanya putri ? di mana sekolah itu putri ?
NS : cekolah
P : siapa namanya adekmu ?
NS : sopi
P : apa yang kamu pakai kalau mandi sampai rambutmu bagus ?
NS : Syampoku
P : apakah mu makan itu ?
NS : Daging
P : apakah mu maini kalau siang ?
NS : masiak masiakku

Hasil Analisis :
No. Orang Dewasa Anak Kecil
1. Mama Putri Mama Puterri
2. Sekolah Cekolah
3. Sofie Sopi
4. Sampohku Syampoku
5. Masak-masakku Masiak-masiakku
Berdasarkan Wawancara yang telah kami lakukan maka kami dapat menyimpulkan
bahwa terdapat penambahan bunyi laringal yaitu penambahan fonem /y/ pada kata yang
berakhiran vokal /u/ yaitu pengucapan yang seharusnya sampoku menjadi syampohku.
Terjadi pula perubahan fonem /s/ menjadi /c/ yaitu sekolah menjadi cekolah. Terjadi pula
perubahan fonem /f/ menjadi /p/ yaitu sofie menjadi sopi.
Proses fonologis yang dialami oleh tiara menunjukkan adanya kesesuaian dengan
memperoleh bahasa tipikal yang dialami oleh kanak-kanak lain seusianya pada umumnya.
Pemerolhena bahasa anak usia 3 tahun berada pada tahap perkembangan kalimat. Anak sudah
mengenal pola dialog, sudah mengerti kapan giliran lawan tuturnya berbicara, dan kapan
giliran lawan tuturnya berbicara.

C. Penderita Autis
Autis adalah gangguan perkembangan yang sangat kompleks pada anak, yang gejalanya
sudah timbul sebelum anak itu mencapai usia 3 tahun. Autisme berasal dari kata autis yang
berarti sendiri, orang yang menderita autis merasa memiliki dunianya sendir. Biasanya
mereka masa bodoh dengan apa yang terjadi di lingkungannya.

Profil dan hasil wawancara :


Nama : Lina
Umur : 18 Tahun
Alamat : Santung, Makale Selatan
Hasil Wawancara :
P : Inda Sangammu ? ( siapa namamu ?)
NS : iiina
P : Pira mo umurmu ? (sudah berapa umurmu?)
NS : teera (tidak)
P : inda mu solan torro inde? (dengan siapa kamu tinggal di sini?)
NS : ooom
P : umba nanai mamamu ? (di mana ibumu ?)
NS : taee
P : mangngapa ko ke allo ? (apa kegiatan mu setiap hari ?)
NS : mangngapa na (bikin apakah)
P : umba nanai tantamu ? (dimana tantemu ?)
NS : Te tandaiyyalah (tidak tau)
P : apa to mu riso yong sulluk nina’ lina ? (apa mu tumbuk tadi di bawah lina ?)
NS : Kaaa? (kopi)
P : Sarani ko ? (kamu kristen ?)
NS : teek (tidak)
P : Sallang ko ? (kamu islam?)
NS : iiyoo (iya)
P : maksambayang sia rokokah? (
NS : teek (tidak)
P : biasa ko male ma’tarawih ?(seringkah kamu pergi sholat tarawih?)
NS : Taaaeeeee (tidak)
Dsbrsama Hasil Analisis :
No. Manusia Normal Penderita Idiot
1. Lina (Nama Panggilan) Iiina
2. Taera (tidak) Teera
3. Tae tandaiyalah (tidak tau) Te tandaiyyalah
4. Ka (kopi) Kaaa?
5. Taek(tidak) Teek
6. Iyo (iya) Iiyoo
7. Tae (tidak) Taaaeeee

Berdasarkan Wawancara yang telah kami lakukan maka kami dapat menyimpulkan bahwa
anak autis mengalami kesulitan dalam memahami bahasa dan berkomunikasi bicara verbal.
Gejala pada anak Autis ini adalah :
1. Tidak ada atau sedikit kontak mata, atau menghindar untuk bertatapan saat berbicara.
2. Perkembangan bahasa lambat
3. Anak tampak seperti tuli, sulit berbicara
4. Kadang kata-kata yang digunakan tidak sesuati artinya

Autis adalah gangguan perkembangan yang sangat kompleks pada anak, yang gejalanya
sudah timbul sebelum anak itu mencapai usia 3 tahun. Gejala lain yang sering tampak pada anak
autis adalah lambatnya daya berfikir,saat ingin membalas pertanyaan anak autis ini biasanya
berfikir dahulu lalu menjawab pertanyaan dan terkadang pula langsung menjawab tetapi tidak
sesuai dengan jawaban yang sebenarnya.

KESIMPULAN

Stroke adalah serangan otak yang timbulnya mendadak akibat tersumbat atau pecahnya
pembuluh darah otak. penyakit stroke ringan dapat di ketahui oleh salah satunya dengan
masalah saat berbicara. Orang yang terkena penyakit stroke akan lebih sulit untuk berbicara
karena syaraf dan sel nya rusak, maka dari itu gejala stroke yang dialami akan menyebabkan
berbicara menjadi tidak jelas karena bagian mulutnya tidak bisa digerakkan dengan baik pada
saat mengalami penyakit stroke.
Penelitian pada anak usia 3 tahun menunjukkan adanya kesesuaian dengan memperoleh
bahasa tipikal yang dialami oleh kanak-kanak lain seusianya pada umumnya. Pemerolhena
bahasa anak usia 3 tahun berada pada tahap perkembangan kalimat. Anak sudah mengenal
pola dialog, sudah mengerti kapan giliran lawan tuturnya berbicara, dan kapan giliran lawan
tuturnya berbicara.
Autis adalah gangguan perkembangan yang sangat kompleks pada anak, yang gejalanya
sudah timbul sebelum anak itu mencapai usia 3 tahun. Autis adalah gangguan perkembangan
yang sangat kompleks pada anak, yang gejalanya sudah timbul sebelum anak itu mencapai
usia 3 tahun.

Anda mungkin juga menyukai