1. Poli umum dan 1. Peresepan sesuai formularium 100% keperawatan 2. Pemberi pelayanan di poli umum 100% adalah dokter 3. Waktu tunggu pasien ≤ 60 menit 100% 4. Jam buka poli umum sesuai 100% ketentuan 5. Kepuasan pasien ≥ 90%
PROFIL INDIKATOR
Judul Peresepan sesuai formularium
Dimensi mutu Efisiensi Definisi Operasional Formularium adalah daftar obat-obatan yang digunakan dengan mengacu pada Formularium Nasional (Fornas) Tujuan Tergambarnya efisiensi pelayanan obat kepada pasien Alasan/Implikasi/Rasionalisasi Kriteria inklusi Resep obat untuk pasien BPJS Kriteria eksklusi Obat yang tidak terdapat dalam Fornas Tipe indikator Proses Frekuensi pengumpulan data Satu bulan sekali Periode analisis Tiga bulan sekali Numerator Jumlah resep yang diberikan sesuai dengan Fornas dalam satu bulan Denominator Jumlah seluruh resep dalam satu bulan Sumber data Resep Standar 100% Penanggung jawab pengumpul data Penanggung jawab poli umum
Judul Pemberi pelayanan di poli umum adalah
dokter Dimensi mutu Akses dan mutu Definisi Operasional Pemberi pelayanan adalah dokter Tujuan Tersedianya pelayanan kesehatan di poli umum oleh tenaga medis yang kompeten Alasan/Implikasi/Rasionalisasi Kriteria inklusi Seluruh hari kerja pelayanan poli umum Kriteria eksklusi - Tipe indikator Input Frekuensi pengumpulan data Satu bulan sekali Periode analisis Tiga bulan sekali Numerator Jumlah hari buka poli yang dilayani oleh dokter dalam satu bulan Denominator Jumlah hari buka poli umum dalam satu bulan Sumber data Register poli umum Standar 100% Penanggung jawab pengumpul data Penanggung jawab poli umum
Judul Waktu tunggu pasien poli umum
Dimensi mutu Akses Definisi Operasional Waktu tunggu adalah waktu yang diperlukan mulai pasien terdaftar tiba di poli sampai dilayani oleh dokter Tujuan Tersedianya pelayanan poli umum pada hari kerja yang mudah dan cepat diakses oleh pasien Alasan/Implikasi/Rasionalisasi Kriteria inklusi Seluruh pasien yang sudah terdaftar ke poli umum Kriteria eksklusi Pasien yang tidak datang saat dipanggil sesuai antrian Tipe indikator Proses Frekuensi pengumpulan data Setiap hari Periode analisis Tiga bulan sekali Numerator Jumlah pasien dengan waktu tunggu lebih dari 60 menit dalam satu hari Denominator Jumlah seluruh pasien dalam satu hari Sumber data Register poli umum Standar 100% Penanggung jawab pengumpul data Penanggung jawab poli umum
Judul Buka pelayanan sesuai ketentuan
Dimensi mutu Akses Definisi Operasional Jam buka pelayanan adalah jam dimulainya pelayanan poli umum oleh tenaga kesehatan sesuai ketentuan Jam buka senin-sabtu pagi 09.00 s/d 12.00 Sore 17.00 s/d 20.00 Tujuan Tersedianya pelayanan poli umum pada hari kerja sesuai ketentuan Alasan/Implikasi/Rasionalisasi Keterlambatan jam buka pelayanan dapat menurunkan kepuasaan pasien sehingga berdampak pada penurunan kualitas pelayanan klinik Kriteria inklusi Seluruh hari kerja pelayanan poli umum Kriteria eksklusi - Tipe indikator Proses Frekuensi pengumpulan data Satu bulan sekali Periode analisis Tiga bulan sekali Numerator Jumlah hari pelayanan poli umum yang buka sesuai ketentuan dalam satu bulan Denominator Jumlah seluruh hari pelayanan poli umum dalam satu bulan Sumber data Register poli umum Standar 100% Penanggung jawab pengumpul data Penanggung jawab poli umum
Judul Kepuasan pasien
Dimensi mutu Kenyamanan Definisi Operasional Kepuasan adalah pernyataan tentang persepsi pelanggan terhadap pelayanan yang diberikan Tujuan Tersedianya pelayanan poli umum yang mampu memberikan kepuasan pasien Alasan/Implikasi/Rasionalisasi Kepuasan pelanggan menggambarkan kualitas pelayanan yang diberikan. Kualitas harus dimulai dari kebutuhan pelanggan dan berakhir pada persepsi pelanggan (Kottler, 1994). Hal ini berarti bahwa citra kualitas yang baik bukanlah berdasarkan persepsi pihak penyedia jasa, melainkan berdasarkan persepsi pelanggan. Persepsi pelanggan terhadap kualitas jasa merupakan penilaian menyeluruh atas keunggulan jasa Kriteria inklusi Seluruh pasien poli umum yang telah menerima pelayanan Kriteria eksklusi - Tipe indikator Output Frekuensi Satu bulan sekali Analisa Tiga bulan sekali Numerator Jumlah kumulatif item yang menunjukan kepuasan pasien poli umum yang disurvey Denominator Jumlah seluruh item penilaian kepuasan pasien poli umum yang disurvey Survey Standar ≥ 90% Penanggung jawab pengumpul data Penanggung jawab poli umum INDIKATOR SASARAN KESELAMATAN PASIEN
No Sasaran keselamatan pasien Indikator Target
1 Tidak terjadinya kesalahan Ketepatan identifikasi pasien 100% identifikasi pasien sesuai dengan identitas 2 Tidak terjadinya kesalahan Kepatuhan pemberian label obat 100% pemberian obat high alert oleh farmasi 3 Tidak terjadinya kesalahan Melakukan tindakan sesuai SOP 100% prosedur tindakan medis dan keperawatan 4 Pengurangan terjadinya resiko Kepatuhan melakukan hand 100% infeksi hygiene 5 Tidak terjadinya pasien jatuh Angka insiden pasien jatuh 100%
PROFIL INDIKATOR
Judul Ketepatan identifikasi pasien sesuai identitas
pasien Dimensi mutu Keselamatan Definisi Operasional Ketepatan identifikasi pasiaen harus sesuai dengan identitas pasien yaitu nama pasien, tanggal lahir, dan nomor rekam medis Tujuan Mencegah terjadinya kesalahan pada saat identifikasi terhadap pasien Alasan/Implikasi/Rasionalisasi Terdapat insiden kesalahan dalam pemberian obat yang tidak sesuai dengan identitas pasien pada resep Kriteria inklusi Seluruh pasien di unit farmasi Kriteria eksklusi - Tipe indikator Proses Frekuensi Satu bulan sekali Analisa Tiga bulan sekali Numerator Jumlah identifikasi pasien yang tepat dalam satu bulan Denominator Jumlah seluruh pasien dalam satu bulan Survey Standar 100% Penanggung jawab pengumpul data Penanggung jawab unit farmasi
Judul Kepatuhan pemberian label obat high alert
oleh farmasi Dimensi mutu Keselamatan Definisi Operasional Kepatuhan pemberian label obat high alert oleh farmasi yang dimaksud adalah ketepatan pemberian label obat high alert sesuai dengan standar yang ditetapkan klinik dengan memperhatikan prinsip keselamatan pasien. Obat-obatan high alert adalah obat- obatan yang sering menyebabkan terjadinya kesalahan serius (sentinel event) dan obat yang beresiko tinggi menyebabkan Reaksi Obat yang Tidak Diinginkan (ROTD). Kelompok obat high alert diantaranya : obat yang terlihat mirip dan kedengarannya mirip atau look alike sound alike (LASA) Elektrolit berkonsentrasi tinggi Obat-obat sitostatika (PERMENKES No. 58 Tahun 2014). Tujuan Tergambarnya upaya klinik dalam menjaga keselamatan pasien dengan pemisahan atau pemberian label pada obat-obatan LASA Alasan/Implikasi/Rasionalisasi Obat-obatan LASA digolongkan sebagai obat high alert memiliki resiko lebih tinggi menyebabkan insiden ketika tidak dilakukan manajemen dengan benar, sehingga perlu diperhatikan pengelolaannya untuk meningkatkan keamanan dan mencegah kesalahan medis. Kriteria inklusi Seluruh obat yang termasuk LASA Kriteria eksklusi - Tipe indikator Proses Frekuensi Satu bulan sekali Analisa Tiga bulan sekali Numerator Jumlah obat yang diberi label high alert sesuai standar oleh farmasi dalam satu bulan Denominator Jumlah seluruh obat high alert dalam satu bulan Register farmasi Standar 100% Penanggung jawab pengumpul data Penanggung jawab farmasi
Judul Melakukan tindakan sesuai SOP
Dimensi mutu Keselamatan Definisi Operasional Kepatuhan hand hygiene adalah kepatuhan petugas terhadap ketentuan dalam cuci tangan menggunakan metode 6 langkah dan 5 waktu yaitu sebelum kontak pasien, sebelum tindakan asepsis, setelah kontak pasien, setelah kontak dengan cairan tubuh pasien, setelah kontak dengan alat dan lingkungan sekitar pasien. Tujuan Terlindunginya pasien dan petugas dari penularan penyakit infeksi maupun bahan berbahaya Alasan/Implikasi/Rasionalisasi Cuci tangan adalah salah satu prosedur yang paling penting dalam mencegah infeksi nosokomial. Tangan adalah instrument yang digunakan untuk menyentuh pasien, memegang alat, perabot rumah sakit dan juga keperluan pribadi seperti makan. Kriteria inklusi Petugas kesehatan yang berkontak dengan pasien ketika tindakan Kriteria eksklusi Tipe indikator Proses Frekuensi Satu bulan sekali Analisa Tiga bulan sekali Numerator Jumlah petugas yang disurvei yang tertib melakukan hand hygiene dalam satu bulan Denominator Seluruh petugas yang disurvei dalam satu bulan Sumber data Survei Standar 100% Penanggung jawab pengumpul data Penanggung jawab poli gigi
Judul Kepatuhan melakukan hand hygiene
Dimensi mutu Keselamatan Definisi Operasional Kepatuhan hand hygiene adalah kepatuhan petugas terhadap ketentuan dalam cuci tangan menggunakan metode 6 langkah dan 5 waktu yaitu sebelum kontak pasien, sebelum tindakan asepsis, setelah kontak pasien, setelah kontak dengan cairan tubuh pasien, setelah kontak dengan alat dan lingkungan sekitar pasien. Tujuan Terlindunginya pasien dan petugas dari penularan penyakit infeksi maupun bahan berbahaya Alasan/Implikasi/Rasionalisasi Cuci tangan adalah salah satu prosedur yang paling penting dalam mencegah infeksi nosokomial. Tangan adalah instrument yang digunakan untuk menyentuh pasien, memegang alat, perabot rumah sakit dan juga keperluan pribadi seperti makan. Kriteria inklusi Petugas kesehatan yang berkontak dengan pasien ketika tindakan Kriteria eksklusi Tipe indikator Proses Frekuensi Satu bulan sekali Analisa Tiga bulan sekali Numerator Jumlah petugas yang disurvei yang tertib melakukan hand hygiene dalam satu bulan Denominator Seluruh petugas yang disurvei dalam satu bulan Sumber data Survei Standar 100% Penanggung jawab pengumpul data Penanggung jawab poli gigi
Judul Angka insiden pasien jatuh
Dimensi mutu Keselamatan Definisi Operasional Pasien jatuh adalah pasien yang mengalami insiden secara cepat dan tiba-tiba berpindah posisi dari tempat tidur ke lantai sampai setengah atau lebih bagian tubuh berada di lantai, sehingga memungkinkan pasien mengalami cedera ringan sampai berat atau tidak menimbulkan cedera. Tujuan Kejadian pasien jatuh yang terjadi selama dirawat di poli dapat menyebabkan konsekuensi yang serius dan bahkan mengancam keselamatan banyak pasien.
Alasan/Implikasi/Rasionalisasi Perawat bertanggung jawab dalam
mengidentifikasi pasien yang beresiko jatuh dan membuat suatu rencana perawatan untuk meminimalkan resiko. Kekurangan staf, perawat yang tidak berpengalaman, serta tidak memiliki pengetahuan yang cukup dapat membuat pasien beresiko untuk jatuh dan mengalami perlukaan. Kriteria inklusi Pasien jatuh di poli umum Kriteria eksklusi Tipe indikator Proses dan output Frekuensi pengumpulan data Satu bulan sekali Periode analisis Tiga bulan sekali Numerator Jumlah pasien jatuh dalam satu bulan Denominator Jumlah pasien dalam satu bulan Sumber data Laporan insiden Standar 0% Penanggung jawab pengumpul data Penanggung jawab poli umum