Anda di halaman 1dari 31

Hinduism

Melly Handinata - 21180001


Selvia Khoeanlau - 21180005
Arlyn Keizia - 21180007
Cathrine Angelina -21180010
Della Clarissa -21180016
Bryan Kemilau - 21180035
Jangan kau lakukan kepada orang lain hal-hal
yang engkau tidak suka; itulah hukum
pertama- hukum yang lain dapat
berubah-ubah.
- Mahabharata, Veda 39
Hinduism
Hindu adalah agama dan dharma (cara hidup), yang banyak dipraktikkan di
India dan beberapa bagian dari Asia Tenggara. Hindu telah disebut sebagai
agama tertua di dunia dan disebut juga sebagai Sanatana Dharma (Tradisi
abadi atau jalan abadi). Ahli-ahli mengatakan Hindu sebagai perpaduan
berbagai budaya dan tradisi India dengan beragam akar tanpa pendiri sulung.
Perkembangan Hindu dimulai antara 500 SM dan 300CE, setelah periode
Vedic (1500-500 SM) dan lebih berkembang pada abad pertengahan dengan
penurunan agama Buddha di India.
Swastika Sign
Swastika atau sauwastika (sebagai karakter, 卐 atau 卍, masing-masing) adalah tokoh geometris dan ikon
keagamaan kuno dalam budaya Eurasia. Swastik digunakan sebagai simbol ketuhanan dan spiritualitas
dalam agama-agama India. Di dunia Barat, itu adalah simbol keberuntungan dan keberuntungan
sampai tahun 1930-an, ketika itu menjadi fitur simbolisme Nazi sebagai lambang identitas Arya.
Sebagai akibat dari Perang Dunia II dan Holocaust, kebanyakan orang di Dunia Barat mengaitkannya dengan
Nazisme dan antisemitisme.

Nama Swastika berasal dari kata Sansekerta Swastik (Devanagari: वि तक) yang berarti 'kondusif untuk
kesejahteraan' atau 'keberuntungan'. Dalam agama Hindu, simbol dengan lengan yang menunjuk searah
jarum jam (卐) disebut swastika, melambangkan surya ('matahari'), kemakmuran dan keberuntungan,
sedangkan simbol berlawanan arah jarum jam (卍) disebut sauvastika, melambangkan malam atau aspek
tantra Kali. Dalam Jainisme, swastika adalah simbol untuk Suparshvanatha - ketujuh dari 24 Tirthankara
(guru spiritual dan penyelamat), sedangkan dalam Buddhisme itu melambangkan jejak kaki Buddha yang
menguntungkan. Dalam beberapa agama besar Indo-Eropa, swastika melambangkan petir, mewakili dewa
guntur dan raja para dewa, seperti Indra dalam Veda Hindu, Zeus dalam agama Yunani kuno, Jupiter dalam
agama Romawi kuno, dan Thor di agama Jerman kuno.
Pokok Ajaran
3 Pokok Kepercayaan

Samsara: Pengembaraan jiwa dari tubuh yang satu ke tubuh yang lain.

Karma: Orang Hindu percaya bahwa karma yang menumpuk pada kehidupan
sebelumnya pindah ke masa kini dan sangat menentukan wujud kelahiran
jiwa kembali.

Moksha: Akhir dari Samsara. Perlunya menetralisasikan karma dan menjauhi


diri dari semua keinginan. Penggambaran sungai mengalir ke laut.
Pokok Ajaran
Selain tiga kerangka dasar agama Hindu, ajaran Hindu berlandaskan pada
lima keyakinan yang disebut Panca Sradha (lima dasar keyakinan umat
Hindu) yang meliputi: Widi Tattwa, keyakinan terhadap Tuhan (Brahman).
Atta Tattwa, keyakinan terhadap Atman (Roh). Karmaphala Tattwa,
keyakinan pada Karmaphala (hukum sebab akibat). Purnabawa Tattwa,
keyakinan pada kelahiran kembali (reinkarnasi) dan Moksa Tattwa, keyakinan
akan bersatunya Atman dan Brahman.
Bangsa Indus dan Bangsa Arya
Sedikitnya artikel tentang peradaban Lembah Indus. Namun patung-patung akan dewi yang dibuat
pada jamannya memberi kesan bahwa orang-orang Lembah Indus sangat menekankan pentingnya
kesuburan wanita. Setelah 300 tahun hidup dalam damai, sekitar tahun 1500 SM, bangsa Arya dari
barat laut mengalahkan bangsa Indus dan menguasai Inda.

Bangsa Arya membawa bahasa Sansekerta dan memperkenalkan sistem kasta/ warna berdasarkan
kedudukan. Hal ini juga mendapatkan dukungan dari Kitab Suci Hindu, bangsa Indus dan Arya saling
mengalami perkawinan campur dan melahirkan kitab-kitab Veda - merupakan kumpulan pujian dan
sastra; salah satu yang paling terkenal Rig Veda.

Rig Veda, diperuntukan untuk dewa dewi dan penulisan


WHO IS HINDUISM?
Hinduisme adalah agama monoteistis yang pengikutnya-pengikutnya percaya
pada satu Allah, yaitu Brahman (Roh yang mutlak).
“Hinduisme adalah organisme yang hidup yang dapat berkembang dan dapat
rusak serta tunduk pada hukum-hukum alam. Satu dan yang pada dasarnya
tidak dapat dibagi-bagi, yang telah tumbuh menjadi sebuah pohon besar
dengan cabang-cabang tak terhitung.”
-Mahatma Ghandi (1869-1948) Pemimpin Politik India
Hinduisme masa kini
Trimurti - Brahman, Vishnu, dan Shiva - tiga serangkai yang berkembang
dalam Hindu 2.000 tahun yang lalu.

Seiring waktu berlalu, sekarang Brahma jarang sekali dipuja, tetapi Vishnu
mempunyai berjuta-juta pengikut. Orang-orang Hindu percaya bahwa Vishnu
datang ke dunia sebagai avatar.

3 yang paling terkenal:

1. Krishna - dewa pengejawantahannya; kekasih, prajurit, penguasa.


2. Rama - Batara Rama sebagai pahlawan Ramayana.
3. Ganesha - dewa gajah. Ilmu pengetahuan dan kesempurnaan dan tidak.
Tokoh Penyebaran Agama Hindu
HIPOTESIS KSATRIA

Prof .Dr.J.L.Moens berpendapat bahwa yang


membawa agama hindu ke Indonesia adalah
kaum ksatria atau golongan prajurit, karena
adanya kekacauan politik/peperangan di
India, maka prajurit yang kalah perang
terdesak dan menyingkir ke Indonesia.
Prof.Dr.J.L.Moens
HIPOTESIS WAISYA

Teori ini diutarakan oleh Dr.N.J.Krom. Ia


berpendapat bahwa agama Hindu masuk
ke indonesia dibawa oleh kaum
pedagang yang datang berdagang ke
Indonesia. Bahkan ada yang diduga
menetap karena diduga menikah dengan
orang Indonesia.
HIPOTESIS BRAHMANA

Teori ini didasari atas beberapa hal :

1. Hanya kaum brahmana yang dapat


membaca kitab wedan
2. Yang berhak menyebarkan agama
adalah kaum Brahmana
3. Kedatangan kaum Brahmana diduga
karena undangan Penguasa/kepala
suku di Indonesia atau sengaja datang
untuk menyebarkan agama Hindu ke
Indonesia
Hari Raya Hindu
1. Hari Raya Nyepi

Nyepi berasal dari kata “sepi” hari raya nyepi dirayakan setiap tahun
baru saka yang jatuh pada hitungan tilem kesanga yang memiliki arti hari
penyucian dewa dewa yang berada di pusat samudera, tujuan hari raya
nyepi adalah memohon kepada tuhan untuk menyucikan alam manusia dan
alam semesta .

2. Hari Raya Siwaratri

Siwarartri terbagi menjadi 2 kata, siwa berarti baik hati, suka


memaafkan, memberi harapan dan membahgiakan dan rartri memiliki
arti malam atau kegelapan hari raya siwaratri di laksanakan setahun
sekali setiap purwaning tilem ke 7 tahun caka, hari raya siwaratri adalah
malam perenungan dosa agar tercapainya kesadaran diri.
3. Hari Raya Kuningan : kuningan memiliki
arti mencapai peningkatan spiritual dengan
cara intropeksi agar terhindar dari mara
bahaya, hari raya kuningan dirayakan pada
hari sabtu kliwon wuku kuningan yang
dilaksanakan setiap 210 hari yang
menggunakan kalender perhitungan bali, hari
raya kuningan memiliki arti mengadakan janji
baik kepada diri sendiri maupun kepada ida
sanghyang parama kawi untuk memenangkan
dharma dan mengalahkan adharma

4. Hari Raya Galungan : hari raya


galungan di lakukan setiap 210 hari yang
menggunakan perhitungan kalender bali
yang bertepatan pada rabu kliwon wuku
dungulan sebagai hari kemenangan
dharma (kebenaran) melawan adharma
(kejahatan)
5. Hari Raya Saraswati

Hari raya saraswati merupakan peringatan


hari raya turunnya pengetahuan yang di rayakan
setiap 210 hari dengan menggunakan perhitungan
kalender bali pada sabtu legi watugunung dengan
cara melakukan pemujaan terhadap dewi saraswati
( dewi ilmu pengetahuan dan seni)

6. Hari Raya Banyu Pinaruh

Hari raya banyu pinaruh di raya kan sehari


setelah hari raya saraswati yang di laksanakan pada
hari minggu pahing wuku sinta, hari raya ini khas
dengan pelaksanaan datang ke sumber air atau
pantai untuk melaksanakan ritual pembersihan diri
7. Hari raya pagerwesi

Pagerwesi berasal dari kata pager yang berarti pagar atau pelindung dan wesi yang berarti besi, hari raya ini jatuh
setiap rabu kliwon wuku sinta, untuk memuliakan ida sanghyang widhi wasa atau sanghyang pramesti guru ( tuhan sebagai
guru alam semesta), hari raya ini memiliki makna suatu sikap keteguhan pada iman dan ilmu pengetahuan yang dimiliki
manusia sebab tanpa kedua itu manusia akan mengalami kegelapan (awidaya)
8. Hari Raya Holi

Hari raya holi atau festival warna


yang di adakan pada awal musim semi
untuk memperingati pristiwa lolosnya
Prahlada ketika ingin di bakar oleh holika
namun pada akhirnya holika terbakar dan
tewas, perayaan holi identik dengan warna,
(warna biru melambangkan perdamaian,
cinta dan surga), (warna kuning
melambangkan kemakmuran dan
perdagangan), (warna hijau melambangkan
kesuburan dan kebahagiaan), (warna
merah melambangkan perayaan,
kehidupan serta pernikahan)
9. Hari Raya Diwali

Hari raya diwali atau festival cahaya


melambangkan kemenangan baik atas buruk dan
lampu di nyalakan sebagai tanda perayaan dan
harapan manusia, hari raya diwali di lakukan selama
5 hari berturut turut dan terjadi dalam bulan oktober
atau november, hari raya bini memperingati
kembalinya rama (raja ayodhya), sita (istri dari rama)
dan laksamana ( adik dari rama ) kembali setelah
perang melawan rahwana (raja alengka/ srilanka )
setelah menculik sita
Tempat Ibadah Kata "Pura" sesungguhnya berasal
dari akhiran bahasa Sanskerta
(-pur, -puri, -pura, -puram, -pore),
yang artinya adalah kota, kota
berbenteng, atau kota dengan
menara atau istana. Dalam
perkembangan pemakaiannya di
Pulau Bali, istilah "Pura" menjadi
khusus untuk tempat ibadah;
sedangkan istilah "Puri" menjadi
khusus untuk tempat tinggal para
raja dan bangsawan.
Struktur tempat suci pura mengikuti konsep Trimandala, yang memiliki tingkatan pada derajat
kesuciannya, yakni:
1. Nista mandala (Jaba pisan): zona terluar yang merupakan pintu masuk pura dari lingkungan
luar. Pada zona ini biasanya berupa lapangan atau taman yang dapat digunakan untuk
kegiatan pementasan tari atau tempat persiapan dalam melakukan berbagai upacara
keagamaan.
2. Madya mandala (Jaba tengah): zona tengah tempat aktivitas umat dan fasilitas pendukung.
Pada zona ini biasanya terdapat Bale Kulkul, Bale Gong (Bale gamelan), Wantilan (Bale
pertemuan), Bale Pesandekan, dan Perantenan.
3. Utama mandala (Jero): yang merupakan zona paling suci di dalam pura. Di dalam zona
tersuci ini terdapat Padmasana, Pelinggih Meru, Bale Piyasan, Bale Pepelik, Bale
Panggungan, Bale Pawedan, Bale Murda, dan Gedong Penyimpenan.
Tokoh Agama Popular Saat Ini
Wisnu Bawa Tenajaya
Seorang mayor jendral TNI, berumur 61 tahun
Sekaligus menjabat sebagai ketua Parisadha
Hindu Dharma Indonesia ( organisasi umat
Hindu Indonesia yang mengurusi

kepentingan keagamaan maupun sosial. ) yang terpilih pada


tahun 2016-2021 di Surabaya.
Penyebaran di Indonesia
Teori Sudra - Von Van Faber

Teori Sudra mengatakan bahwa penyebaran agama hindu ke indonesia


dibawa oleh budak yang ingin mengubah nasib mereka untuk
mendapatkan hidup yang lebih baik. Orang sudra merupakan golongan
terbawah dalam strata hindu.

Teori Waisya - N. J Krom

Teori Waisya mengatakan bahwa oenyebaran agama hindu ke


indonesia dibawa oleh para pedagang atau golongan waisya yang
menetap di indonesia. Pedagang dari india berdagang di indonesia
lalu mereka menyebarkan agama hindu di indonesia.
Teori Ksatria - C. C Berg

Teori Ksatria mengatakan bahwa penyebaran agama hindu ke indonesia


dibawa oleh orang india yang berkata ksatria. Hal ini terjadi karena
kekacauan politik di india, sehingga para ksatria yang kalah datang ke
indonesia. Lalu mereka mendirika kerajaan-kerajaan serta menyebarkan
agama hindu.

Teori Brahmana - J. C Van Leur

Teori Brahmana mengatakan bahwa penyebaran agama hindu ke


indonesia dibawa oleh orang-orang india yang berkasta Brahmana.
kedatangan mereka ke indonesia untuk memenuhi undangan kepala
suku yang tertarik dengan agama hindu.
Teori Arus Balik - F. D. K. Bosch

Teori Arus balik mengatakan bahwa


penyebaran agama hindu ke
indonesia dilakukan oleh bangsa itu
sendiri. Mereka belajar agama hindu
di india. Sekembalinya mereka ke
indonesia, mereka menyebar dan
mengembangkannya.
Relevansi dalam kehidupan sehari-hari
1. Agama Hindu sangat fleksibel.
Tidak ada kekakuan bahwa melaksanakan agama Hindu harus seperti ini dan harus seperti itu.
Tidak ada kewajiban mutlak untuk berpuasa sekian hari; tidak ada kewajiban mutlak untuk
sembahyang sekian kali sehari sampai meninggalkan pekerjaan; tidak ada ancaman neraka kalau
kita makan daging hewan tertentu dan seterusnya.
2. Agama Hindu sangat bisa menyesuaikan diri dengan kondisi lingkungan.
Agama Hindu ibaratnya air jernih yang mengalir, yang tanpa warna. Warna air kita lihat akan
terantung dari warna tempat yang dilalui. Pelaksanaan agama Hindu bukan saja boleh di sesuaikan
dengan kondisi local, melainkan harus di sesuaikan. Prinsip ini secara umum dikenal dengan
Desa-Kala-Patra (menyesuaikan diri dengan tempat, waktu, dan kondisi objektif yang ada).

3. Agama Hindu mengajarkan untuk menghargai budaya lokal.


Penganut agama Hindu dimanapun berada tidak harus sama dengan penganut di India. Budaya
local harus dipertahankan dan dijadikan pembungkus atau kulit luar dari pelaksanaan Agama Hindu,
contoh orang Hindu dari etnis Jawa dipersilakan menggunakan pakaian tradisional Jawa, Umat
Hindu di Kaharingan Kalimantan juga dipersilahkan menggunakan pakaian tradisional Dayak
Kaharingan, tidak harus memakai sorban atau memakai Dotti seperti orang India.
Sistem Kasta
Menurut tradisi Hindu ada empat warna yang diciptakan oleh Brahman, dewa tertinggi, pada waktu penciptaan.
Empat warna ini berasal dari sebuah kisah di dalam Rig Veda dimana dewa Brahma menciptakan manusia pertama,
Perusha. Akhirnya Perusha, dikurbankan dan diambil empat warna dari tubuhnya.

1. Warna tertinggi (putih) - kasta Brahmana - berasal dari mulut Perusha; Pendeta yang memimpin
upacara-upacara keagamaan dan menyanyikan ayat-ayat Kitab Suci.
2. Warna kedua (merah) - kasta Ksatria - berasal dari lengan Perusha; Prajurit dan pengusaha India.
3. Warna ketiga (kuning) - kasta Waisya - berasal dari paha Perusha; Pusat kehidupan ekonomi dan sosial
negara, petani dan pebisnis.
4. Warna keempat (hitam) - kasta Sudra - berasal dari kaki Perusha; Melayani bagian badan yang lain. Pekerja
pada tingkat paling dasar.
References
1. https://www.kompasiana.com/mertamupu/55176548a33311b906b6603b/inti-ajaran-hindu#targetText=Selain%20tiga
%20kerangka%20dasar%20agama,keyakinan%20terhadap%20Atman%20(Roh).
2. Keene, M. (2006). World religions. Louisville, KY: Westminster John Knox Press.
3. https://id.wikipedia.org/wiki/Pura
4. https://bulelengkab.go.id/detail/artikel/mudahnya-beragama-hindu-92
5. https://id.wikipedia.org/wiki/Wisnu_Bawa_Tenaya
6. https://manacikapura.wordpress.com/2017/02/22/lambang-parisada-hindu-dharma-indonesia/
SLIDE EXTRA
धन्यवाद।
dhanyavaad

Anda mungkin juga menyukai