PENDAHULUAN
Seiring perkembangan zaman yang maju persaingan bisnis yang telah menjadi
sangat ketat, hal ini disebabkan oleh banyaknya usaha-usaha yang bergerak di bidang
hambatan dan tantangan yang harus dihadapi oleh pelaku bisnis. Daerah Kediri
sendiri mengalami kemajuan pesat, banyaknya usaha café saat ini berdiri dengan
tingkat pertumbuhan usaha. Pride the social coffee house yang Berlokasi di jalan
pahlawan kusuma bangsa Desa Tulungrejo Kecamatan Pare Kediri, pride yang
bergerak dibidang bisnis café, melalui beraneka ragam jenis menu makanan dan
minuman yang beraneka ragam dan bercitarasa khas kami siap memberikan
pengalaman cita rasa luar biasa untuk para pelanggan. Untuk mencapai tujuan
(WOM) yang positif, sehingga konsumen lain tertarik untuk melakukan keputusan
pembelian. Banyaknya bisnis café yang serupa dengan bisnis Pride the social coffee
house tentunya menimbulkan konsekuensi pada tajamnya persaingan dalam
atau non personal yang disampaikan oleh orang lain selain organisasi (service
provider) kepada pelanggan. WOM ini biasanya cepat diterima oleh pelanggan, yang
menyampaikannya adalah mereka yang dapat dipercayainya, seperti para ahli, teman,
keluarga, dan publikasi media massa. Di samping itu, WOM juga cepat diterima
berbicara kepada orang lain mengenai pendapatnya tentang suatu merek, produk,
layanan atau perusahaan tertentu pada orang lain. Apabila konsumen menyebarkan
opininya mengenai kebaikan produk maka disebut sebagai WOM positif, tetapi bila
WOM negatif. WOM sangat cocok diterapkan di Indonesia, hal ini didukung adanya
hasil riset pada Glo-bal Consumer Study 2007 yang dilakukan oleh lembaga riset
Nielsen, menunjuk-kan bahwa Indonesia termasuk dalam jajaran lima besar Negara
di mana WOM dianggap sebagai bentuk iklan yang paling kredibel. Dari 47 negara di
penting bagi keberhasilan usaha bisnis café. Dengan terciptanya kualitas layanan dan
kepuasan pelanggan akan memberikan manfaat yang besar pada WOM. Menurut
Lewis dan Booms (dalam Tjiptono dan Chandra, 2005), kualitas layanan atau kualitas
jasa merupakan ukuran seberapa bagus tingkat layanan yang diberikan mampu sesuai
baik kepada pelanggan akan dapat membuat citra positif terhadap perusahaan. Dapat
ditarik kesimpulan bahwa adanya konsumen yang puas dengan produk/jasa yang
mereka konsumsi biasanya di lain waktu akan mengulangi untuk menggunakan jasa
tersebut, kemudian akan loyal kepada perusahaan, dan lebih penting lagi mereka akan
melakukan kegiatan WOM atau getok tular terutama kepada orang terdekat dan orang
kuat untuk kekuatan prediksi dari kualitas pelayanan yang dirasakan pada komunikasi
WOM. Lebih dalam menjelaskan 60 persen dari varians dalam WOM konsumen,
dilakukan oleh Ardani (2011), Setyawati (2009), Rahmawati (2014), dan Shafiq
(2013) menemukan jika kepuasan pelanggan dari pelayanan yang baik memiliki
pengaruh signifikan terhadap WOM. Dari semua penelitian tesebut dapat di lihat
bahwa baik kualitas maupun kepuasan pelanggan dapat memiliki pengaruh yang
layanan adalah hal yang sangat wajib. Karena dalam sebuah studi oleh US Office of
WOM memberikan efek yang signifikan terhadap penilaian pelanggan. Ali Hasan
(2013) menuturkan bahwa konsumen yang percaya pada penyedia jasa atau terlibat
mulut WOM dan dapat meningkatkan pembelian sebagai bagian dari keinginan untuk
dari suatu produk atau jasa dalam hal kemampuannya untuk memenuhi kebutuhan-
kebutuhan yang telah ditentukan atau bersifat laten, dengan menekankan pada
yang puas akan memberitahukan kepada 4 atau 5 orang lain tentang pengalamannya,
pemasar perlu memperhatikan agar jangan sampai terjadi WOM negatif dari
dampak yang besar pada perusahaan, dalam hal ini WOM dapat
Penelitian ini dilakukan pada konsumen Pride the social coffee house yang
Berlokasi di jalan pahlawan kusuma bangsa Desa Tulungrejo Kecamatan Pare Kediri,
hal ini dilakukan karana berdasarkan informasi yang didapat peneliti melalui
wawancara dengan pemilik café, selama tiga bulan terakhir pendapatan menurun.
Untuk itu penting bagi pelaku usaha untuk evaluasi WOM bersifat positif atau
negative, sehingga hal ini penting dilakukan dapat menentukan langkah dan sikap
pelaku usaha untuk membangun citra usaha yang lebih baik, diantaranya dengan
Terhadap Word Of Mouth Melalui Kepuasan Konsumen (Studi Pride The Social
Coffee House)”.
B. Rumusan Masalah
kualitas layanan pada word of mouth di pride the social coffee house?
C. Hipotesis Penelitian
penelitian sebelumnya dan teori yang ada, maka hipotesis yang diajukan dalam
perusahaan pride the social coffee house terhadap kepuasan yang dirasakan
konsumen.
Ha2 : Terdapat pengaruh positif dan signifikan kualitas layanan yang diberikan
perusahaan pride the social coffee house terhadap word of mouth yang
dilakukan konsumen.
Ha3 : Terdapat pengaruh positif dan signifikan kepuasan konsumen sebagai
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pengembangan ilmu
mouth.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Pihak Perusahaan
Memahami perilaku pembelian tidak terencana yang memberikan suatu
E. Definisi Istilah
Untuk menghindari perbedaan istilah atau pemahaman dan persepsi mengenai
merasakan kesan yang baik tau buruk terhadap pelayanan yang diberikan pride the
social coffee house. Dalam penelitian ini variabel kualitas pelayanan diukur
dengan
2. Kepuasan Konsumen
Kepuasan konsumen merupakan penilaian setiap konsumen dengan
membandingkan antara kondisi yang ada dengan kondisi yang diharapkan, jika
produk yang dikelurakan pride the social coffee house sesuai dengan ekspetasi
pelanggan maka pelanggan akan merasa puas. Sebaliknya, jika produk yang
dikelurakan pride the social coffee house tidak sesuai dengan ekspetasi
pelanggan maka pelanggan akan merasa kecewa. Dalam penelitian ini variabel
dikeluarkan pride the social coffee house diantara orang-orang yang dipersepsikan
independen, bukan merupakan bagian dari pride the social coffee house, dan bukan
di dalam jalur komunikasi/ media yang disediakan oleh pride the social coffee
Hasil penelitian terdahulu dalam penelitian ini selain digunakan sebagai dasar
9
10
(Sumber : Indriani, A. A. S. I., & Nurcaya, I. N. (2015); Batubara, A. W., & Lubis, A.
N. (2015); Sumadi, S. (2015); Satmoko, T. D., Waluyo, H. D., & Ngatno, N. (2016);
dan Andayani, D. G. (2014).
12
B. Kajian Teori
1. Word Of Mouth (WOM)
a. Pengertian Word Of Mouth (WOM
Promosi merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan suatu
bila konsumen belum pernah mendengarnya dan tidak yakin bahwa produk
tersebut dapat berguna, maka konsumen tidak akan pernah membeli produk
tersebut. Salah satu alat promosi yang paling ampuh adalah dengan system
WOM.
Harrison-Walker dalam Brown et al. (2005) menyatakan bahwa
sebuah merek, produk, perusahaan atau jasa. WOM dapat diartikan sebagai
mana apabila seseorang puas maka ia akan menyebarkan berita positif dari
yang diperoleh konsumen melalui orang yang dipercayai seperti para ahli,
teman, keluarga cenderung lebih cepat diterima. Selain itu WOM juga
jasa. Kotler dan Keller (2007) juga mendukung pendapat tersebut dengan
dapat terbentuk oleh pengalaman masa lalu, WOM, dan promosi yang
ketahui kepada orang lain misalnya saja keluarga atau teman bisa
a. Kesetiaan
Kesetiaan seseorang terhadap suatu layanan adalah repleksi dari
merasa tidak puas dengan keaadaan yang diterima dari hasil sebuah
segera.
c. Partisipasi
Pada dasarnya dapat diukur dari kesadarannya dalam memikul
dengan rasa tanggung jawab. Ada beberapa metode lain yang dapat
cara, diantaranya:
sangat puas.
tersebut.
3) Ghost Shopping
Metode ini dilaksanakan dengan cara mempekerjakan beberapa
keluhan.
4) Lost Customer Analysis
Metode ini sedikit unik. Perusahaan berusaha menghubungi
atau jasa yang akan dibeli, apakah sudah memenuhi apa yang diharapkan
18
proses penyediaan kualitas yang diterima dan pada kualitas output yang
dari totalitas fasilitas dan karakteristik dari produk atau jasa yang
memenuhi kebutuhan, baik itu secara tersurat maupun tersirat. Dalam ISO
9000 (Poli 1999) menjelaskan bahwa mutu adalah keseluruhan ciri dari
service (kualitas jasa yang diharapkan) dan perceived service (kualitas jasa
yang diterima atau dirasakan). Apabila jasa yang diterima atau dirasakan
sesuai dengan yang diharapkan, maka kualitas jasa dipersepsikan baik dan
memuaskan. Sebaliknya jika jasa yang diterima lebih rendah daripada yang
menuntut lebih untuk mendapatkan standar yang lebih baru dan lebih baik.
Dalam pandangan ini, maka kualitas adalah suatu proses dan bukanlah
yang jelas. Unsur lain yang juga penting yaitu para anggota
kualitas pelayanan.
4. Assurance (jaminan)
Kemampuan atas pengetahuan, kesopanan, dan keahlian para
diberikan.
dalam memutuskan apakah akan membeli produk atau jasa tersebut atau
tidak. Pelayanan yang baik dan berkualitas merupakan bagian dari penilaian
strategi pemasaran yang kompetitif. Dalam kondisi pasar yang makin kompetitif,
negatif. Informasi negatif tersebut akan disebarkan kepada lebih banyak orang
dengan tingkat intensitas yang tinggi dan secara detail, hal ini dikarenakan karena
pada dasarnya sesorang tidak ingin orang lain mendapatkan atau mengalami hal
memahami nilai dasar pelanggan yang tercermin pada konsep kepuasan pelanggan
yang kuat dan sangat percaya bahwa kualitas layanan berpengaruh secara positif
terhadap loyalitas dan WOM positif. Pernyataan tersebut didukung dengan hasil
penelitian yang dilakukan Sumadi (2015); Satmoko, Djoko, dan Ngatno (2015)
yang tidak boleh diabaikan jika suatu lembaga ingin hidup dan berkembang,
Persaingan yang semakin ketat akhir-akhir ini menuntut sebuah lembaga penyedia
pelayanan terbaik. Para konsumen akan mencari produk berupa barang atau jasa
(Assauri, 2003).
kualitas pelayanan ini berpengaruh pada harapan dan kenyataan yang diterima.
merasa pelayanan yang diberikan tidak sesuai dengan harapan maka konsumen
dari jasa yang disediakan (Oliver, 2007). Evaluasi service qulity menciptakan
konsumen merasa puas dengan pelayanan yang diberikan perusahaan akan dapat
disebutkan bahwa kelima dimensi kualitas jasa yang terdiri dari bukti fisik
positif dan signifikan terhadap kepuasan. Penelitian yang dilakukan Anik (2013)
Konsumen
Hasil penelitian yang membuktikan bahwa Kualitas Layanan berpengaruh
Bus Putra Mas Kelas Ekonomi, hal tersebut menunjukkan bahwa Kepuasan
pelanggan merupakan hal yang penting bagi perusahaan, karena pelanggan akan
reputasi perusahaan tersebut. Jadi apabila pelanggan merasa puas, maka ia akan
positive word of mouth. Selain itu dia juga menyatakan bahwa terdapat pengaruh
Andreas (2012) menyatakan jika semakin tinggi kepuasan yang dirasakan oleh
orang lain dan mengajak orang lain. Penelitian yang dilakukan Nisa dan Harti
signifikan terhadap kualitas layanan dan WOM. Selain itu, dibuktikan juga bahwa
kepuasan konsumen berpengaruh tak langsung dengan efek mediasi sebesar 0,178
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
sosial, dengan jalan mendeskripsikan sejumlah variabel yang terkait dengan unit
kuantitatif atau statistik, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah
berapa sub variable dan variabel terikat (Y). Variabel bebas dalam penelitian ini
yang sesuai dengan rumusan masalah yang diangkat, maka penelitian ini
bebas (X) dengan variabel terikat (Y). Adapun Pengaruh kualitas layanan
(variabel X), kepuasan konsumen (variabel Y1) terhadap Word Of Mouth (WOM)
Ukuran Populasi dalam penelitian ini adalah populasi tidak terhingga (infinite
population), yaitu ukuran populasi yang sudah begitu besar sehingga tidak dapat
Pride The Social Coffee House Kota Kediri, yang tidak diketahui secara pasti
jumlah konsumennya.
2. Sampel Penelitian
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut (Sugiyono, 2013:115). Bila populasi besar, dan peneliti tidak
27
keterbatasan dana, tenaga dan waktu maka peneliti dapat menggunakan sampel
yang diambil dari populasi itu. Apa yang dipelajari dari sampel itu,
kesimpulannya akan dapat diberlakukan untuk populasi. Untuk itu sampel yang
2013:118).
sampling insidental. Teknik sampling insidental yaitu siapa saja yang secara
dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data
(Sugiyono, 2013:124). Sampel dalam penelitian ini adalah konsumen Pride The
C. Instrumen Penelitian
Menurut Sugiyono (2013: 146) instrument penelitian sebagai alat ukur yang
penelitian ini menggunakan skala likert, yaitu skala yang digunakan untuk
fenomena sosial (Sugiyono, 2013: 122) pada penelitian ini responden memperoleh
kesempatan untuk memilih satu jawaban pada setiap pertanyaan dengan kriteria
28
sangat baik, baik, kurang baik, tidak baik, sangat tidak baik secara berurutan dan
Responsiveness 7,8,9
Assurance 10,11,12
Emphaty 13,14,15
penting yaitu valid dan reliable. Sugiyono (2013: 173) dengan menggunakan
instrumen yang valid dan reliable dalam pengumpulan data, maka diharapkan
diantaranya adalah:
digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu
responden (N) Jika nilai hitung table, maka hasil tryout dikatakan tidak
indikator dari variable atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliable atau
handal jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil
ini dengan melihat besaran nilai Cronbach Alfa. Suatu konstruk atau variable
dikatakan reliable jika memberikan nilai Cronbach Alfa > 0,60 (Ghozali
2011:48).
primer merupakan data yang diperoleh secara langsung dari objek yang diteliti.
Sumber primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada
pengumpul data (Sugiyono, 2013:193). Data primer dalam penelitian ini meliputi
30
House Kota Kediri, kuesioner berisi pendapat atau penilaian mereka akan kualitas
layanan, kepuasan konsumen dan Word Of Mouth (WOM) di Pride The Social
diteliti, tetapi juga apabila peneliti igin mengetahui hal-hal dari responden yang
yang telah sesuai kriteria yang akan peneliti jadikan subjek, terkait dengan
2. Kuesioner
menyebarkan kuesioner kepada para pengunjung Pride The Social Coffee House
penelitian ini menggunakan skala likert yang terdiri dari lima alternatif jawaban
Skala likert adalah skala yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat,
yang berlaku untuk umum atau generalisasi (Sugiyono, 2013:207). Data yang
dikumpulkan selanjutnya diolah dalam tabel setelah itu dibahas secara deskriptif.
yang berlaku untuk umum atau generalisasi. Analisis ini hanya berupa akumulasi
data dasar dalam bentuk deskripsi semata dalam arti tidak mencari atau
Analis jalur adalah suatu teknik untuk analisis hubungan sebab akibat
yang terjadi pada uji regresi berganda jika variabel independent mempengaruhi
variabel dependent tidak hanya secara langsung tetapijuga secara tidak langsung
(Sarwono, 2007:46).
yang sedang di uji. Dan kemudian akan dibuat persamaan struktural, semua
a. Persamaan Struktural
Z = PY1X1 + €1
Y2 = PY2X1 + €1
Keterangan
X1 = Kualitas Produk
Z = Keputusan Pembelian
Y2 = Kepuasan Konsumen
3. Uji hipotesis
33
a. Uji t Uji
nilai t test dapat diketahui dari nilai sig pada Tabel Coefficientsa dalam
output regression.
b. Uji F
Untuk mengetahui nilai F test dapat diketahui dari nilai sig pada Tabel
dan hasil perhitungan dari analisis ini berupa prosentase. Untuk mengetahui
nilai koefisien determinasi dapat diketahui dari nilai adjusted R square pada
p3)
.
34
DAFTAR PUSTAKA
Adam, M. (2015). Manajemen Pemasaran Jasa, Bandung: Alfabeta
Andayani, D. G. (2014). Pengaruh Kualitas Pelayanan terhadap Word Of Mouth
(WOM) dimediasi oleh Kepuasan Konsumen (Studi pada Salon
Kecantikan De’Mode Purworejo) (Doctoral dissertation, Manajemen-
Fakultas Ekonomi).
Batubara, A. W., & Lubis, A. N. (2015). Pengaruh kualitas pelayanan terhadap
kepuasan dan word of mouth mahasiswa program studi diploma III
administrasi perpajakan FISIP USU. Jurnal Ilmiah Manajemen Dan
Bisnis, 14(2).
Brown, Barry, Dacin and Gunst. (2005). Spreading The Word: Investigating
Antecedents of Consumers Positive Word of Mouth Intentions and
Behaviors in a retailing Context, Journal the Academy of Marketing
Science; Vol. 33. 2. 123-138
Fakhrun N, P. (2015). Pengaruh Kualitas Layanan Terhadap Wom (Word Of
Mouth) Melalui Kepuasan Konsumen Pada Jasa Bus Putra Mas Kelas
Ekonomi. Jurnal Pendidikan Tata Niaga (JPTN), 3(2).
Fakhrun Nisa, P. R. E. V. I. S. T. A. (2015). Pengaruh Kualitas Layanan Terhadap
Wom (Word Of Mouth) Melalui Kepuasan Konsumen Pada Jasa Bus
Putra Mas Kelas Ekonomi. Jurnal Pendidikan Tata Niaga
(JPTN), 3(2).
Ghozali I. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 24.
Semarang. Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Indriani, A. A. S. I., & Nurcaya, I. N. (2015). Pengaruh Kualitas Pelayanan
terhadap Word Of Mouth yang Dimediasi oleh Kepercayaan Pelanggan
pada PT. Auto Bagus Rent A Car Denpasar. E-Jurnal Manajemen, 4(5).
Lovelock, C. H. (2011). Product Plus : How Product + Service =Competitive
Advantage. International Edition, McGraw Hill Book, Singapore.
Lupiyoadi, Hamdani. 2006. Manajemen Pemasaran Jasa , Edisi Kedua. Jakarta
:Penerbit Salemba Empat.
Sarwono, J. (2007). Analisis Jalur untuk Riset Bisnis dengan SPSS, Yogyakarta :
Andi Offset
Satmoko, T. D., Waluyo, H. D., & Ngatno, N. (2016). Pengaruh Kualitas
Pelayanan Terhadap Word of Mouth, Melalui Kepercayaan dan
Kepuasan Konsumen Sebagai Variabel Intervening pada Star Clean
Car Wash Semarang. Jurnal Ilmu Administrasi Bisnis, 5(1), 266-275.
Satmoko, T. D., Waluyo, H. D., & Ngatno, N. (2016). Pengaruh Kualitas
Pelayanan Terhadap Word of Mouth, Melalui Kepercayaan dan
35