Anda di halaman 1dari 16

1: pengaruh word of mouth terhadap keputusan pembelian produk Smartfren Andromax

E-JOURNAL UNESA
PENGARUH WORD OF MOUTH TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN
PRODUK SMARTFREN ANDROMAX
(studi pada mahasiswa kampus ketintang Universitas Negeri Surabaya)

Puji Rahayu dan Muhammad Edward


Pendidikan ekonomi Tata Niaga, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Surabaya
Email : puzhi.besitzen@gmail.com

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh word of mouth terhadap keputusan pembelian produk
Smartfren andromax . Dimana variabel independen yaitu word of mouth (X), mempengaruhi keputusan
pembelian (Y) sebagai variabel dependennya. Populasi dalam penelitian ini adalah pengguna Smartfren
Andromax Sampel diambil sebanyak 79 orang responden melalui angket yang diisi oleh responden. Kemudian
data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan analisis regresi sederhana. Analisis ini meliputi Uji
Validitas, Uji Reliabilitas, Analisis Regresi sederhana, Uji t, serta analisis Koefisien Determinasi (R).
Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh persamaan regresi : Y = 3,272 + 0,458X. Berdasarkan analisis data
statistik, indikator-indikator pada penelitian ini bersifat valid dan variabelnya bersifat reliabel. Pada pengujian
normalitas berdistribusi normal. Pengujian hipotesis menggunakan uji t menunjukkan bahwa variabel word of
mouth terbukti secara signifikan mempengaruhi variabel dependen keputusan pembelian. Angka Adjusted R
Square sebesar 45,5 % menunjukkan bahwa variabel keputusan pembelian dapat dijelaskan oleh word of mouth,
sedangkan sisanya sebesar 54,5% dijelaskan oleh variabel lain di luar variabel yang digunakan dalam penelitian
ini.

Kata Kunci: keputusan pembelian, word of mouth

Abstract

This study aims to determine the effect of the word of mouth on purchasing decisions product Smartfren
Andromax. The independent variable word of mouth affect the purchase decision as the dependent variable. The
population in this study are user Smartfren Andromax. Samples were taken of 79 respondents method through
angket filled out by customers. Then, the data obtained were analyzed using regression analysis. This analysis
includes the validity test, reliability test, regression analysis, , and t test, and coefficient of determination
analysis (R). Based result, obtained regression equation: Y = 3,272 + 0,458X. Based on statical data analysis,
the indicators in this research is valid and the variables are reliable. In testing normal distribution. The
computation of hypothesis using the t test showed that the variable word of mouth in meticulous proved
significant. Figures adjusted R square of 45,5% indicates that variable of purchasing decision can be explained
by independent variables word of mouth. The remaining 54,5% is explained by other variable out side of the used
in this research.

Keywords: Purchasing Decisions,word of mouth

1
1: pengaruh word of mouth terhadap keputusan pembelian produk Smartfren Andromax

Di era globalisasi saat ini perkembangan industri di Namun, perang tarif kini mulai tergeser dengan
Indonesia semakin berkembang termasuk pada industri maraknya perang layanan atau tarif internet yang murah.
telekomunikasi. Kini industri telekomunikasi menjadi Maka, operator telekomunikasi pada saat ini mulai
salah satu penyumbang pertumbuhan ekonomi nasional. merambah kepada layanan telekomunikasi yang berbasis
Dimana industri telekomunikasi di Indonesia telah data disebabkan oleh pengguna layanan data semakin
menjadi infrastruktur penggerak seluruh sektor mulai dari meningkat seiring dengan berkembangnya kebutuhan
industri telekomunikasi itu sendiri, juga mendorong sektor mobile lifestyle terhadap internet dan ponsel pintar
perdagangan, manufaktur, sampai dengan sektor usaha (smartphone). (Sumber : www.kompas.com).
kecil menengah sebagai penggerak ekonomi rakyat. Teknologi komunikasi melalui media handphone
Teknologi komunikasi melalui media handphone mengalami perkembangan dan inovasi dari waktu ke
mengalami perkembangan dan inovasi dari waktu ke waktu sampai terciptalah produk telepon pintar
waktu sampai terciptalah produk telepon pintar (smartphone) yang merupakan komputer mini yang
(smartphone) yang merupakan komputer mini yang mempunyai kapabilitas sebuah telepon sehingga
mempunyai kapabilitas sebuah telepon sehingga smartphone tidak hanya dapat berfungsi untuk menelpon
smartphone tidak hanya dapat berfungsi untuk menelpon atau mengirim pesan singkat saja, tetapi juga dapat
atau mengirim pesan singkat saja, tetapi juga dapat mengorganisir ataupun mengolah data layaknya
mengorganisir ataupun mengolah data layaknya komputer, sepert fasilitas e-mail, uploading, downloading,
komputer, sepert fasilitas e-mail, uploading, downloading, browsing, chatting, dan sebagainya.
browsing, chatting, dan sebagainya. Pada tahun 2012, PT Smartfren melanjutkan
Semakin pesatnya perkembangan di bidang ekspansi dengan terus mengembangkan cakupan jaringan
telekomunikasi menyebabkan banyak bermunculannya dan varian produk. Beberapa produk yang diluncurkan
beberapa perusahaan yang bergerak dibidang operator pada jajaran smartphone berbasis Android adalah Seri
penyedia jasa layanan telekomunikasi. Sampai saat ini Andromax, yang diluncurkan sepanjang 2012 sampai
terdapat 9 operator telekomunikasi yang beroperasi di 2013, Smartfren Andromax diminati masyarakat seiring
Indonesia. dengan pertumbuhan pengguna website jejaring sosial,
Tabel 1.2 Operator Telekomunikasi Seluler di seperti Facebook, Twitter, Forsquare, dll, maka
Indonesia pertumbuhan penjualan Smartfren semakin pesat. Hal ini
Perusahaan Produk disesuai dengan volume penjualan Smartfren Andromax
Bakrie Telecom Aha, Esia dan Wifone dalam setahun.
Tabel 1.3 Penjualan Smartfren Andromax Tahun
Excelcom / XL Axiata Hauraa dan XL 2013
Hutchison 3(Tri) No. Bulan Total penjualan/ unit
1 Januari 33.472 unit
Indosat StarOne, Matrix, IM3 dan
2 Februari 60.616 unit
Mentari 3 Maret 10.751 unit
4 April 43.201 unit
Sampoerna Telekom Ceria
5 Mei 51.799 unit
Smartfren Telecom Smartfren 6 Juni 58.588 unit
Telkomsel HALO, SimPATI dan AS 7 Juli 132.424 unit
8 Agustus 124.354 unit
AXIS Telekom Indonesia AXIS 9 September 105.505 unit
Telkom Flexi 10 Oktober 138. 937 unit
11 Nopember 203. 216 unit
12 Desember 339. 000 unit
Berdasarkan data Tabel 1.2 diatas, menunjukkan kini
di Indonesia merupakan salah satu negara yang industri Penjualan Smartfren Andromax semakin tinggi
telekomunikasinya berkembang pesat dengan jumlah padahal baru dua tahun lalu, BlackBerry menjadi juara
operator sebanyak 9 perusahaan. Maraknya perang tarif handphone di Indonesia. Dan sejak saat itu segalanya
yang terjadi sekarang ini diakibatkan terlalu banyaknya telah berubah. Perusahaan penelitian IDC (via Detik)
operator yang menawarkan produknya kepada konsumen. baru-baru ini melaporkan bahwa produsen ponsel asal
Perang tarif yang dilakukan oleh perusahaan bertujuan Kanada ini menempati posisi ketiga dalam hal pengiriman
untuk meningkatkan jumlah pelanggan dalam waktu handphone pada kuartal ketiga tahun ini di Indonesia,
singkat dikalahkan oleh sang juara Samsung dan Smartphone
Andromax di posisi kedua.

1
Page 2 of 16

Penjualan Samsung jauh lebih banyak dari para terhadap informasi atau saran tersebut, biasanya mereka
pesaingnya dengan 1.054.000 unit telah terjual. Runner-up akan bertindak berdasarkan rujukan tadi
Smartfren Andromax menjual 339.000 handphone, Keputusan pembelian menjadi suatu hal yang penting
sementara BlackBerry menjual 330.000 unit. Posisi untuk diperhatikan karena hal ini tentu akan menjadi suatu
keempat ditempati Lenovo, yang berhasil menjual pertimbangan bagaimana suatu strategi pemasaran yang
311.000 handphone. Merek handphone lainnya yang akan dilakukan perusahaan berikutnya. Dalam
masuk dalam 10 besar adalah Evercoss, Sony, Mito, memasarkan produknya, perusahaan memerlukan suatu
Apple, Nokia, dan LG. (www. Detik.com). komunikasi dengan para konsumen atau masyarakat pada
Mahasiswa mengikuti perkembangan gadget-gadget umumnya,
baru agar terkesan up-to-date dan tidak ketinggalan jaman, Peneliti memilih kampus ketintang Universitas
fakta bahwa telah terjadi proses komunikasi word of Negeri Surabaya sebagai lokasi penelitian dan mahasiswa
mouth diantara sesama mahasiswa Lovelock (2011:15), sebagai objek penelitian karena peneliti
menekankan bahwa word of mouth sebagai pendapat dan mempertimbangkan kecenderungan homophily yaitu
rekomendasi yang dibuat oleh konsumen tentang kecenderungan orang untuk bergaul dengan orang yang
pengalaman service, yang mempunyai pengaruh kuat sama dengan orang tersebut. Ini merupakan prinsip
terhadap keputusan konsumen atau perilaku pembelian. fundamental jaringan dimana word of mouth marketing
Hal ini menunjukan bahwa orang lebih percaya terhadap (Rosen, 2004:78). Peneliti percaya bahwa word of mouth
informasi dari teman dibanding iklan ataupun tenaga terjadi antar mahasiswa dan mahasiswa memiliki persepsi
penjual. Kartajaya (2007:130) berpendapat bahwa tersendiri terhadap keputusan pembelian produk
pelanggan akan lebih percaya kepada sumber yang lebih smartphone Smartfren Andromax.
kredibel (orang yang dikenal) daripada salesperson Dari fenomena tersebut, maka peneliti tertarik untuk
perusahaan. mengadakan penelitian dengan judul, PENGARUH
Keputusan pembelian menjadi suatu hal yang penting WORD OF MOUTH TERHADAP KEPUTUSAN
untuk diperhatikan karena hal ini tentu akan menjadi suatu PEMBELIAN PRODUK SMARTFREN ANDROMAX
pertimbangan bagaimana suatu strategi pemasaran yang (studi pada mahasiswa kampus ketintang Universitas
akan dilakukan perusahaan berikutnya. Dalam Negeri Surabaya) .
memasarkan produknya, perusahaan memerlukan suatu
komunikasi dengan para konsumen atau masyarakat pada Rumusan dan tujuan penelitian;
umumnya, karena dengan adanya komunikasi maka Rumusan masalah:
konsumen dapat mengetahui produk yang ditawarkan oleh Apakah terdapat pengaruh yang signifikan word of mouth
perusahaan. Word of mouth marketing merupakan salah (X) terhadap keputusan pembelian konsumen (Y) dalam
satu strategi dalam bauran promosi yang termasuk dalam membeli produk Smartfren Andromax?
bauran komunikasi pemasaran (marketing communication Tujuan Penelitian:
mix). Untuk mengetahui dan menjelaskan pengaruh word of
Ketika konsumen sudah memakai sebuah produk, mouth(X) terhadap keputusan pembelian konsumen(Y)
maka konsumen akan melakukan penilaian terhadap produk Smartfren Andromax.
produk tersebut dan jika suatu produk tersebut mampu
memberi kepuasan dan kesan kepada konsumen, maka Manfaat dan asumsi Penelitian
kemungkinan besar akan terjadi word of mouth. Word of Manfaat Penelitian:
mouth juga menjadi salah satu faktor yang membuat Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi
smartphone smartfren andromax dimiliki dan berbagai pihak, antara lain adalah sebagai berikut :
bertambahnya konsumen yang baru. 1. Manfaat teoritis
Pengguna smartfren andromax mendapatkan a. Sebagai salah satu bagian pengembangan konsep
informasi mengenai keberadaan produk smartfren perilaku konsumen.
andromax dari berbagai sumber informasi yaitu b.Sebagai masukan dalam pengembangan ilmu
pembagian brosur, iklan di televisi maupun radio serta pemasaran terutama pada bidang strategi
komunikasi dari mulut ke mulut (word of mouth), pemasaran.
biasanya kebanyakan dari pengguna memberikan 2. Manfaat praktis
keterangan dari mana mereka mendapatkan informasi a. Bagi penulis
tentang smartfren Andromax yaitu dari orang-orang 1) Peneliti dapat menguji pengaruh dari X terhadap
terdekat seperti teman, keluarga, rekan-rekan atau relasi, Y pada produk Smartfren Andromax.
sehingga apabila mereka telah memiliki keyakinan 2) Peneliti mengetahui kondisi atas variable yang di
ujikan.
1: pengaruh word of mouth terhadap keputusan pembelian produk Smartfren Andromax

b. Bagi Universitas negeri Surabaya 1. A good product and great costumer service (produk
Hasil penelitian diharapkan menambah bahan di dan layanan baik). Produk dan layanan yang baik
perpustakaan sehingga bermanfaat dalam dunia yang diberikan perusahaan oleh seorang opinion
ilmu pengetahuan, khususnya sebagai bahan acuan leader kepada konsumen akan menciptakan sebuah
bagi pembuat karya ilmiah selanjutnya. kepuasan pelanggan akan produk yang ditawarkan.
c. Bagi peneliti lain 2. A plan (sebuah rencana). Sebuah rencana yang baik
Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan dan matang, akan menunjang setiap kegiatan word of
sebagai inspirasi dan referensi atau bahan acuan mouth marketing dengan mempertimbangkan
untuk penelitian serupa dimasa yang akan datang. berbagai aspek penunjang komunikasi word of mouth.
d. Bagi perusahaan 3. A clear, concrious, consistent massage (pesan yang
1) Untuk perusahaan dapat digunakan sebagai bersih. teliti dan konsisten). Dengan penyampaian
informasi memahami perilaku konsumennya. pesan yang bersih atau jelas , teliti dan konsisten yang
2) Dapat dijadikan sebagai sumber informasi bagi diberikan oleh opinion leader akan menumbuhkan
pihak perusahaan dalam usaha meningkatkan rasa percaya konsumen terhadap produk yang sedang
promosi untuk mempengaruhi minat konsumen. dibicarakan.
4. A prepared and commited sales force(mempersiapkan
Asumsi penelitian dan melakukan tenaga penjualan). Mempersiapkan
Asumsi adalah anggapan dasar yang diyakini tenaga kerja penjualan yang memiliki pengetahuan
kebenarannya. Dalam penelitian ini penulis mempunyai luas mengenai produk, sehingga konsumen akan
asumsi bahwa konsumen melakukan word of mouth mendapatkan informasi yang jelas.
sebelum melakukan keputusan pembelian produk 5. People willing to testify (orang berkeinginan untuk
Smartfren Andomax. beraksi). Untuk menciptakan word of mouth yang
baik maka harus didorong adanya seorang opinion
Word of mouth leader mempunyai kesadaran terlebih dahulu untuk
Assael (1998:100) menjelaskan bahwa word of mouth menyampaikan komunikasi word of mouth.
adalah komunikasi secara pribadi (interpersonal) antara Silverman (2009:83) terdapat tiga jenis word of mouth
dua atau lebih sebagai salesperson. yang berbeda antar konsumen yaitu :
WOMMA (www.womma.com) pengertian dari word 1) Expert to expert (pada level ahli ke ahli). Pada jenis
of mount adalah usaha pemasaran yang memicu ahli ke ahli ini seorang opinion leader yang sudah ahli
konsumen untuk membicarakan, mempromosikan, akan menyampaikan penegasan terhadap informasi
merekomentasikan dan menjual produk atau merek yang diberikan kepada konsumen atau opinion leader
kepada konsumen lain. lain dengan strategi-strategi pemasaran word of
Kotler dan Keller (2009:512) mouth yang baik yang telah teruji kebenarannya
Word of mouth marketing is people to people oral, 2) Expert to peer (pada level ahli ke sebanding). Pada
written, or electronic communications that relate to jenis level ahli ke setara atau sebanding maka seorang
the merits or experiences of purchasing or using opinion leader akan menyampaikan penegasan
product service. informasi melalui word of mouth dari tenaga ahli
Sedangkan Sernovitz (2009:1) kepada opinion leader yang sebanding baik itu dilihat
Word of mouth marketing is about real people dari ilmu pengetahuan akan suatu informasi terhadap
talking each other customer to customer, instead of produk yang ditawarkan.
marketing doing the talking. 3) Peer to peer (pada level sebanding ke sebanding).
Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa Pada level sebanding ke sebanding menjelaskan
word of mount adalah tentang orang yang berbicara satu bahwa penyampaian informasi yang diberikan oleh
sama lain tentang pengalaman menggunakan suatu produk opinion leader melalui word of mouth kepada
dan merekomendasikannya kepada orang lain sebagi konsumen dengan menggunakan sarana dan
pengganti pemasar yang melakukan pembicaraan tersebut prasarana yang tersedia dan cukup memadai dengan
dengan kata lain konsumen melakukan promosi tanpa melihat pembuktian fakta-fakta yang ada.
terikat dengan perusahaan dan tanpa dibayar oleh Rosen (2002:39), mengatakan bahwa enam unsur
perusahaan, konsumen biasanya hanya bercerita tentang yang harus dimiliki suatu produk untuk bisa menghasilkan
pengalamannya menggunakan produk tertentu. word of mouth secara positif dan terus menerus adalah:
Barber and Wallace (2009:19) word of mouth 1) Produk tersebut harus dapat membangkitkan
marketing yang efektif harus memiliki 5 hal yaitu: tanggapan emosional.

3
Page 4 of 16

2) Produk atau merek tersebut harus memberikan efek b) Untuk menghilangkan keraguan tentang
sesuai dengan delight dan excitement. pembelian yang telah dilakukannya.
3) Produk tersebut harus mempunyai sesuatu yang c) Untuk meningkatkan keterlibatan dengan orang-
dapat mengiklankan dirinya sendiri atau memberikan orang yang disenanginya.
inspirasi seseorang untuk menanyakan hal tersebut. d) Untuk memperoleh manfaat yang nyata.
4) Suatu produk lebih powerfull bila penggunanya 2) Kebutuhan dari si penerima informasi.
banyak. a) Untuk mencari informasi dari orang yang
5) Produk tersebut harus kompatibel dengan produk dipercaya dari pada orang yang
lainnya, khususnya dapat diaplikasikan di produk menjual/memakai produk. Orang orang yang
yang mengandalkan teknologi. dipercaya meliputi keluarga, teman, penjual dll.
6) Pengalaman konsumen menggunakan produk b) Untuk mengurangi kekhawatiran tentang resiko
pertama kali. pembelian.
1. Risiko produk karena harga dan rumitnya
Adapun lingkungan word of mouth dan E-WOM, produk.
Kanuk & Schiffman (2010:283) yaitu: 2. Risiko sosial-kekhawatiran konsumen
1) Social Network. Jaringan sosial seorang opinion tentang apa yang dipikirkan orang lain.
leader yang luas sangat membantu dalam penyebaran 3. Risiko dari kurangnya kriteria objektif
komunikasi word of mouth. Hal ini terjadi karena untuk mengevaluasi produk.
adanya pengaruh dari hubungan pertalian yang kuat c) Untuk mengurangi waktu dalam mencari
antara setiap individu yang mengkomunikasikan informasi. kecenderung dalam memilih atau
sebuah produk, antar kelompok dan kepercayaan baik memutuskan suatu produk tergantung kepada
itu hubungan social yang terjadi baik disengaja konsumen yang telah berpengalaman
maupun tidak. menggunakan produk atau jasa tersebut atau
2) Brand Communities. Komunitas terhadap merek ini biasa disebut dengan referral pihak yang
maksudnya dimana seorang pemasar yang tanpa merekomendasikan suatu produk atau jasa,
disengaja masuk pada komunitas tertentu yang sehingga untuk menghemat waktu terkadang
mengakibatkan orang tersebut masuk pada gaya penerima word of mouth mencari referensi dari
hidup mereka yang pengaruhnya cukup besar akan orang terdekat.
produk-produk tertentu yang bersifat unik, menarik Rekomendasi
dan beragam. Contohnya seperti komunitas motor Rekomentasi pemasar dan konsumen kepada
besar (Harleys) konsumen lain dapat meningkatkan keprcayaan dan
3) Consumer massage broad and weblog. Pesan keinginan memilih suatu produk atau jasa kepada orang
konsumen yang luas yang tidak bisa dijangkau pada lain. Dalam melakukan rekomendasi pelaku WOM
pertemuan face to face yang memaksa orang untuk memiliki beberapa tipe dalam berkomunikasi, meliputi:
mengikuti penggunaan internet sebagai media yang 1) Produk baru, informasi tentang sebuah produk seperti
menyediakan informasi yang mendunia secara luas keistimewaan model sebuah smartphone, kemajuan
yang sedang terjadi pada dunia nyata maupun dunia baru dalam teknologi alat komunikasi atau atribut
maya yang dapat diakses dengan menggunakan penampilan.
internet. 2) Pemberian berita, meliputi tanggapan atau mengenai
Lupiyoadi (2001:182) word of mouth dapat diukur alat komunikasi, dan model yang ingin dibeli.
dengan menggunakan indicator sebagai berikut : 3) Pengalaman pribadi, berupa komentar tentang
Bicara hal positif penampilan/ kegunaan bahkan keuntungan alat
Kemauan pemasar serta pelanggan dalam komunikasi yang konsumen beli tersebut.
membicarakan hal-hal positif suatu produk atau jasa Dorongan
kepada orang lain dapat memberikan kesan yang baik Dorongan terhadap teman atau relasi untuk
sesuai pengalamannya terhadap produk atau perusahaan. melakukan pembelian produk atau jasa kepada orang lain,
Dalam melakukan tindakan komunikasi lisan ada mereka dapat berusaha untuk;
beberapa faktor yang mendorong terjadinya pembicaraan, 1) Mendorong untuk melakukan pembelian produk
yaitu: bebas.
1) Kebutuhan dari si pemberi informasi. 2) Mendorong memperlihatkan produk dengan
a) Untuk memperoleh perasaan prestise dan serba menyatakan sesuatu yang positif tentang produk.
tahu. 3) Menggambarkan komunikasi dari opini leader.
1: pengaruh word of mouth terhadap keputusan pembelian produk Smartfren Andromax

Keputusan pembelian itu kuat dan produk yang memuaskan ada di dekat
Sumarwan (2004:289) Keputusan pembelian konsumen itu, konsumen mungkin akan membelinya
merupakan suatu keputusan sebagai pemilihan suatu kemudian. Jika tidak, konsumen bisa menyimpan
tindakan dari dua atau lebih pilihan alternatif. Sama kebutuhan itu dalam ingatannya atau melakukan
halnya yang dijelaskan oleh Setiadi (2008:415) pencarian informasi yang berhubungan dengan
Keputusan pembelian adalah sesuatu yang berhubungan kebutuhan. Konsumen yang tergerak oleh stimulus akan
dengan rencana konsumen untuk membeli produk berusaha mencari lebih banyak informasi yang terlibat
tertentu, serta berapa banyak unit produk yang dibutuhkan dalam pencarian akan kebutuhan. Sumber informasi
pada periode tertentu. Hasil dari proses pengintegrasian konsumen terdiri atas empat kelompok, yaitu:
ini adalah suatu pilihan (choice), yang disajikan secara a. Sumber pribadi meliputi keluarga, teman, tetangga,
kognitif sebagai keinginan berperilaku. kenalan.
Untuk memahami pembuatan keputusan pembelian b. Sumber komersial meliputi iklan, tenaga penjual,
konsumen, terlebih dahulu harus dipahami sifat-sifat wiraniaga, situs Web, pedagang perantara, kemasan.
keterlibatan konsumen dengan produk atau jasa. c. Sumber publik meliputi media massa, organisasi
Memahami tingkat keterlibatan konsumen terhadap ranting konsumen, pencarian internet.
produk atau jasa berarti pemasar berusaha d. Sumber pengalaman meliputi penanganan,
mengidentifikasi hal-hal yang menyebabkan seseorang pemeriksaan, penggunaan produk.
merasa harus terlibat atau tidak dalam pembelian suatu 3. Pengevaluasian Alternatif
produk atau jasa. Evaluasi alternatif yaitu cara konsumen memproses
Keputusan pembelian yang dilakukan oleh para informasi untuk mengevaluasi merek alternatif yang
konsumen melalui lima tahap yaitu: pengenalan menghasilkan berbagai pilihan merek. Bagaimana
kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi alternatif, konsumen mengevaluasi alternatif barang yang akan
keputusan pembelian, dan perilaku pasca pembelian. dibeli tergantung pada masing-masing individu dan
Jelaslah bahwa proses pembelian dimulai jauh sebelum situasi membeli spesifik.
pembelian aktual dilakukan dan memiliki dampak yang 4. Keputusan Pembelian
lama setelah itu. Namun para konsumen tidak selalu Keputusan pembelian merupakan tahap konsumen akan
melewati seluruh lima urutan tahap ketika membeli membeli atau tidak. Konsumen mungkin juga akan
produk. Mereka bisa melewati atau membalik beberapa membentuk suatu maksud membeli dan cenderung
tahap (Kotler dan Keller, 2009:235). membeli merek yang paling disukai, tetapi ada dua
faktor yang muncul di antar kecendrungan pembelian
Gambar 2.1 Model Proses Keputusan Pembelian dan keputusan pembelian. Faktor pertama adalah sikap
orang lain dan faktor kedua adalah faktor situasi yang
tak terduga. Konsumen mungkin membentuk
Pencarian Evaluasi Keputusan kecendrungan pembelian berdasar pada pendapatan
informasi alternatif pembelian yang diharapkan, harga, dan manfaat produk yang
diharapkan.
5. Perilaku setelah pembelian
Tugas pemasar tidak berakhir saat produk dibeli,
Pengenalan Perilaku melainkan berlanjut hingga periode pasca pembelian.
kebutuhan pasca Setelah pembelian produk terjadi, konsumen akan
pembelian mengalami suatu tingkat kepuasan atau ketidakpuasan.
Kepuasan atau ketidakpuasan pembeli dengan produk
Sumber : (Kotler dan Keller, 2009) akan mempengaruhi tingkah laku berikutnya.

1. Pengenalan Kebutuhan Pengaruh word of mouth terhadap keputusan


Proses membeli dimulai dengan pengenalan kebutuhan pembelian
dimana pembeli mengenali adanya masalah atau Word of mouth menjadi bagian penting dalam studi
kebutuhan. Pembeli merasakan perbedaan antara pemasaran mengingat bahwa komunikasi dalam word of
keadaan sebenarnya dan keadaan yang diinginkan. mouth mampu mempengaruhi keputusan pembelian
konsumen. Di sisi lain, kekuatan word of mouth juga
2. Pencarian Informasi bertambah mengingat bahwa manusia adalah makhluk
Konsumen yang tertarik mungkin mencari lebih banyak social yang senang berinteraksi dan berbagi dengan
informasi atau mungkin tidak. Jika dorongan konsumen sesamanya, termasuk masalah preferensi pembelian. Word

5
Page 6 of 16

of mouth mampu menyebar begitu cepat bila individu METODE PENELITIAN


yang menyebarkannya juga memiliki jaringan yang luas. Jenis Penelitian
Word of mouth adalah suatu sarana komunikasi pemasaran Jenis penelitian yang akan digunakan penelitian ini adalah
yang efektif, murah, dan kredibel (kertajaya, 2007:126). penelitian survey dengan pendekatan kuantitatif.
Konsumen lebih mempercayai word of mouth dalam Penelitian ini menggunakan dua variabel, yaitu variabel
menilai sebuah produk, dan mempengaruhi keputusan independen (variabel bebas) dan variabel dependen
pembelian mereka dibandingkan iklan. Cerita dan (variabel terikat) dimana variable bebasnya adalah word
pengalaman seseorang menggunakan sebuah produk of mouth dan variable terikatnya adalah keputusan
terdengar lebih menarik yang bisa mempengaruhi pembelian pada produk Smartfren Andromax.
pandangannya untuk ikut mencoba produk tersebut. Kita
seperti tidak pernah bosan mendengar cerita dari teman Definisi Operasional
atau keluarga tentang pengalamannya menggunakan Adapun definisi operasional variabel dalam penelitian
sebuah produk. ini dapat dijelaskan sebagai berikut :
Dalam suatu penelitian yang dilakukan oleh meitasari 1. Word of mouth (X)
(2012) yang memasukkan word of mouth sebagai salah Word of mouth adalah komunikasi yang dilakukan
satu variabel dalam penelitiannya menunjukan bahwa antara konsumen serta penjual untuk
rekomendasi personal dari mulut ke mulut (word of merekomendasikan suatu produk atau jasa.
mouth) berpengaruh positif dan signifikan terhadap 2. Keputusan pembelian (Y)
keputusan pembelian, variabel Word of mouth Adalah tahapan dalam konsep pengambilan keputusan,
berpengaruh sebesar 57,3% dan masuk dalam ketegori dimana pembeli benar benar membeli produk.
cukup mempengaruhi keputusan pembelian.
Identifikasi Variabel
Kerangka berfikir Variabel bebas dan terikat yang digunakan dalam
Gambar 2.2 kerangka berfikir menelitian ini adalah sebagai berikut :
Fenomena
Peminat akan smartphone membuat PT. Smartfren meluncurkan berbagai produk smartphone dengan nama
1. Variabel Bebas penelitian ini adalah word of mouth.
Smartfren Adromax. Sebagai konsumen proses komunikasi word of mouth lebih sering dilakukan dengan
bertukar pengalaman akan pemakaian produk smartfren sehingga mempengaruhi penyebaran informasi Word of mouth merupakan sesuatu yang banyak
mengenai suatu produk dan dapat mempengaruhi keputusan pembelian. Karena pada umumnya masyarakat
terutama mahasiswa lebih percaya akan rekomendasi dan info dari orang terdekat. dibicarakan oleh masyarakat, pembicaraan terjadi
dikarenakan ada kontroversi yang membedakan dengan
Bauran Pemasaran hal-hal yang biasa dan normal dilihat orang.
2. Variabel terikat
Promosi Dalam penelitian ini adalah keputusan pembelian.
Word of mouth:
1. Bicara hal
Keputusan pembelian adalah tahapan dalam proses
positif
2. Rekomendasi pengambilan keputusan, keputusan pembeli benar-benar
3. Dorongan
membeli produk. Keputusan pembelian diukur melalui
Keputusan pembelian:
1. Pengenalan Masalah
2. Pencarian informasi
dimensi yang beracuan pada Kotler dan Amstrong
3. Evaluasi alternative
4. Keputusan Pembelian (2011:129) yaitu: Pengenalan Masalah, Pencarian
5. Perilaku setelah
pembelian informasi, Evaluasi alternative, Keputusan Pembelian,
Perilaku pasca pembelian.
Hipotesis
Sugiono (2008:64) mendefinisikan hipotesis Lokasi penelitian
merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah Lokasi penelitian ini adalah lokasi yang dijadikan peneliti
penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah untuk memperoleh data penelitian melalui penyebaran
dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan. Adapun angket atau kuesioner kepada responden. Adapaun lokasi
yang menjadi hipotesis dalam penelitian ini adalah: penelitian dilakukan diarea kampus Universitas Negeri
1. Ho : 2 = 0 ; tidak terdapat pengaruh yang signifikan Surabaya wilayah Ketintang Surabaya.
antara word of mouth terhadap pengambilan
keputusan pembelian produk Smartfren Andromax. Populasi dan Sampel
Populasi
2. Ho : 2 0 ; terdapat pengaruh yang signifikan
Sugiyono (2008 : 72) populasi adalah wilayah generalisasi
antara work of mouth terhadap keputusan pembelian yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai
suatu produk Smartfren Andromax. kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya, populasi dalam penelitian ini adalah
1: pengaruh word of mouth terhadap keputusan pembelian produk Smartfren Andromax

seluruh Mahasiswa kampus ketintang Universitas Negeri daftar pernyataan kepada responden. Bungin (2008:123)
Surabaya yang pernah membeli dan masih menggunakan menjelaskan sering pula metode angket disebut juga
Smarftfren Andromax sebesar 79 mahasiswa. kuesioner atau dalam bahasa inggris disebut
questionnaire (daftar pertanyaan). Metode angket
Sampel merupakan serangkaian atau daftar pertanyaan yang
Sedangkan penentuan sampel yang dikemukakan oleh disusun secara sistematis, kemudian dikirm kembali
Roscoe (dalam Sugiyono, 2009:129), yang menyebutkan atau diisi oleh reponden. Setelah di isi, angket dikirim
bahwa ukuran sampel yang layak dalam sebuah penelitian kembali atau dikembalikan kepeneliti.
adalah antara 30 sampai 500 sampel. maka jumlah sampel 3. Dokumentasi
yang diambil dalam penelitian ini sebanyak 79 responden Dokumentasi dilakukan untuk mendapat
dari jumlah populasi. gambaran permasalahan tentang word of mouth
terhadap keputusan pembelian produk Smartfren
Jenis dan sumber data Andromax dan data-data yang dibutuhkan dalam
Jenis dan sumber data yang terdapat dalam penelitian penelitian ini, dengan cara membaca, memahami,
ini terdiri atas : memperlajari buku manajemen pemasaran mengenai
1. Data primer word of mouth, jurnal-jurnal yang berkaitan tentang
Data primer adalah sumber data yang langsung Smartfren Andromax dan Word of mouth.
memberikan data kepada pengumpul data (Sugiyono,
2009). Sumber data primer berupa hasil observasi Pengembangan Instrument Penelitian
lapangan dan jawaban responden yang akan diukur Instrument penelitian adalah suatu alat atau fasilitas yang
dengan menggunakan instrument penelitian tujuannya digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar
adalah untuk mengetahuia jawaban responden atas pekerjaannya lebih cermat, lengkap dan sistematis
pertanyaan yang diberikan mengenai pengaruh word of sehingga lebih mudah diolah. Skala pengukuran yang
mouth terhadap keputusan pembelian produk digunakan dalam penelitian ini adalah skala likert.
Smartfren Andromax di fakultas ekonomi Universitas Teknik Analisis Data.
Negeri Surabaya. Uji Validitas dan Uji Reabilitas
2. Data sekunder Uji Validitas
Data sekunder merupakan data yang sudah ada. Uji validitas digunakan untuk mengetahui sah atau valid
Data tersebut sudah dikumpulkan sebelumnya untuk tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid
tujuan-tujuan yang tidak mendesak. Sumber data jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk
sekunder yang digunakan dalam penelitian ini berupa mengungkapkan keputusan pembelian produk modem
buku literature, jurnal, dan artikel yang terkait dengan smartfren. Uji validitas dilakukan dengan
teori perilaku konsumen, word of mouth, serta membandingkan nilai r hitung (correlated item-total
keputusan pembelian konsumen, dan informasi correlations) dengan nilai r tabel. Jika nilai r hitung > r
mengenai produk Smartfren Andromax. tabel dan bernilai positif maka pertanyaan tersebut
dikatakan valid (Ghozali, 2006:49).
Teknik Pengumpulan Data dan Pengembangan
Instrument Tabel 3.1 Hasil Uji Validitas word of mouth
Teknik pengumpulan Data Item Hasil Nilai kritis Keterangan
Untuk mengumpulan data mengenai objek penelitian, Korelasi (rtabel)
maka digunakan metode pengumpulan data sebagi (rhitung)
berikut: X.1.1 0,751 0,444 Valid
1.Teknik obsevasi X.1.2 0,757 0,444 Valid
Sugiyono (2008:145) menyatakan teknik X.1.3 0,780 0,444 Valid
pengumpulan data dengan obeservasi digunakan bila, X.1.4 0,860 0,444 Valid
penelitian berkenan dengan perilaku manusia, proses X.1.5 0,796 0,444 Valid
kerja, gejala-gejala alam dan bila responden yang X.1.6 0,525 0,444 Valid
diamati tidak terlalu besar. Disini peneliti melakukan X.1.7 0,772 0,444 Valid
pengamatan secara langsung ataupun tidak langsung X.1.8 0,683 0,444 Valid
terhadap objek penelitian. X.1.9 0,746 0,444 Valid
2. Teknik angket
X.1.10 0,855 0,444 Valid
Pengajuan angket ini dilakukan dengan
mengajukan daftar pernyataan tertulis dalam suatu

7
Page 8 of 16

Tabel 3.2 Hasil Validitas Keputusan Pembelian variabel independen (X) sehingga persamaan regresi
Item Hasil Nilai kritis Keterangan linier sederhana dapat ditulis sebagai berikut:
Korelasi (rtabel) = a + bX
(rhitung) Keterangan :
Y.1.1 0,760 0,444 Valid = nilai estimasi variable (terikat)
Y.1.2 0,780 0,444 Valid a = nilai intercept (konstan) atau harga Y bila X = 0.
Y.1.3 0,864 0,444 Valid b = koefisien regresi, yaitu angka peningkatan
Y.1.4 0,705 0,444 Valid dependen yang didasarkan pada variabel
Y.1.5 0,746 0,444 Valid independen. Bila b(+) maka naik, bila b (-) maka
Y.1.6 0,813 0,444 Valid terjadi penurunan
X= nilai variabel independen (bebas)
Berdasarkan jumlah angket yang diujikan kepada
sebanyak 20 responden dengan tingkat signifikan 5% dan Koefisien Korelasi (R)
derajat kebebasan (df) n-2 (20-2=18) maka didapat nilai r Koefisien korelasi menunjukan seberapa besar hubungan
tabel sebesar 0,444. Berdasarkan tabel diatas dapat yang terjadi antara variabel independen terhadap
diketahui bahwa setiap instrument yang diajukan kepada dependen. Nilai R berkisar antara 0 sampai 1, nilai
responden dapat dikatakan valid, karena setiap pernyataan semakin mendekati 1 berarti hubungan yang terjadi
memiliki r hitung yang lebih besar daripada r tabel, semakin kuat, sebaliknya nilai semakin mendekati 0 maka
sehingga instrument tersebut dapat dijadikan alat ukur hubungan semakin lemah. Untuk mengetahui standart
pengaruh Word of mount terhadap keputusan pembelian interprestasi koefisien korelasi (R) dapat dilihat pada tabel
produk Smartfren Andromax dikampus ketintang berikut:
UNESA. Tabel 3.3 Standart Interprestasi Koefisien Korelasi
Interval koefisien Tingkat hubungan
Uji Reabilitas 0,00 0,199 Sangat rendah
Pengujian reliabilitas berkaitan dengan masalah adanya 0,20 0,399 Rendah
kepercayaan terhadap alat tes (instrument) Reliabilitas 0,40 0,599 Sedang
adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang 0,60 0,799 Kuat
merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu 0,80 1,000 Sangat kuat
kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban
seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau Koefisien Determinasi (R2)
stabil dari waktu ke waktu. SPSS memberikan fasilitas Koefisien determinasi (R2) digunakan untuk mengetahui
untuk mengukur reliabilitas dengan uji statistik preentase sumbangan pengaruh variabel independen
Cronbach Alpha (). Suatu variabel dikatakan reliabel jika terhadap variabel dependen. Koefisien ini menunjukan
memberikan nilai () >0,60 (Ghozali, 2006:45). seberapa besar presentase variasi variabel independen
yang digunakan dalam model mampu menjelaskan variasi
Tabel 3.3 Hasil Uji Reabilitas variabel dependen. R2 sama dengan 0, maka tidak ada
Variabel Nilai alpha Nilai kritis Keterangan sedikitpun presentase sumbangan pengaruh yang
Cronbach diberikan variabel independen terhadap variabel
X 0,930 0,60 Reliabel dependen, atau variasi independen yang digunakan dalam
Y 0,870 0,60 Reliabel model tidak menjelaskan sedikitpun variasi variabel
dependen. Sebaliknya R2 sama dengan 1 maka presentase
Berdasarkan pada tabel diatas dapat diketahui besarnya sumbangan pengaruh yang diberikan variabel independen
Cronbachs Alpha untuk variabel Word of mouth (X) yaitu terhadap variabel dependen adalah sempurna, atau variasi
0,930 dan keputusan pembelian (Y) yaitu 0,870 lebih variabel independen yang digunakan dalam model
besar daripada nilai kritis yaitu 0,60 maka penelitian ini menjelaskan 100% variasi variabel dependen.
dikatakan reliabel.
Uji Normalitas
Regresi Linier Sederhana Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam
Menurut Algifari (2000:61) model regresi linier sederhana model regresi, keputusan pembelian konsumen, word of
dikembangkan untuk mengestimasi nilai variable mouth atau keduanya mempunyai distribusi normal atau
dependen (Y) dengan menggunakan lebih dari satu tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi
data normal atau penyebaran data statistik pada sumbu
1: pengaruh word of mouth terhadap keputusan pembelian produk Smartfren Andromax

diagonal dari grafik distribusi normal (Ghozali, ini menunjukkan bahwa penelitian ini menyatakan
2006:147). responden lebih percaya informasi dari
keluarga/teman daripada sumber lain.
Uji Hipotesis Pada item pernyataan ke-4, dari jumlah 79
Uji T responden, sebanyak 53 responden menjawab setuju,
Uji statistik t menunjukkan seberapa word of mouth (X) 22 responden menjawab sangat setuju, sedangkan 4
secara individual atau parsial dalam menerangkan responden menjawab tidak setuju dan tidak ada
keputusan pembelian (Y). Kriteria yang digunakan adalah responden yang menjawab sangat tidak setuju. Hal
1. Ho : 1 = 0, artinya variabel-variabel bebas word of ini menunjukkan bahwa penelitian ini menyatakan
mouth (X) secara individual tidak mempunyai pemberi informasi mengetahui tentang Smarfren
pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat Andromax.
(keputusan pembelian). Pada item pernyataan ke-5, dari jumlah 79
2. Ha : 1 0, artinya variabel-variabel bebas word of responden, sebanyak 45 responden menjawab setuju,
mouth (X) secara individual mempunyai pengaruh 11 responden menjawab sangat setuju, sedangkan 11
yang signifikan terhadap variabel terikat (keputusan responden menjawab tidak setuju dan tidak ada
pembelian). responden yang menjawab sangat tidak setuju. Hal
Sedangkan kriteria pengujiannya adalah sebagai berikut : ini menunjukkan bahwa selain menerima informasi
a) Taraf signifikan ( = 0,05). tentang Smartfren Andromax, responden juga
b) Distribusi t dengan derajat kebebasan (n k). biasanya menerima tempat pembelian yang strategis.
c) Apabila t hitung > t tabel, maka H0 ditolak dan Ha Pada item pernyataan ke-6, dari jumlah 79
diterima. responden, sebanyak 36 responden menjawab setuju,
d) Apabila t hitung < t tabel, maka H0 diterima dan Ha 17 responden menjawab sangat setuju, sedangkan 26
ditolak. responden menjawab tidak setuju dan tidak ada
responden yang menjawab sangat tidak setuju. Hal
HASIL DAN PEMBAHASAN ini menunjukkan bahwa Smartfren Andromax
Hasil Penelitian memenuhi kebutuhan responden akan teknologi yang
Di bawah ini adalah hasil dari jawaban responden yang menunjang komunikasi.
dinyatakan dengan angka dalam tabel kerja dengan rincian Pada item pernyataan ke-7, dari jumlah 79
sebagai berikut : responden, sebanyak 55 responden menjawab setuju,
a. Tanggapan responden terhadap variabel word of 8 responden menjawab sangat setuju, sedangkan 15
mouth (X). responden menjawab tidak setuju dan 1 responden
Berdasarkan hasil dapat diketahui bahwa pada yang menjawab sangat tidak setuju. Hal ini
item pernyataan pertama dari jumlah 79 responden, menunjukkan bahwa pemberian informasi didukung
sebanyak 8 responden menjawab tidak setuju, 51 dengan beberapa alat promosi seperti brosur, majalah
responden menjawab setuju, sedangkan sisanya 20 atau Koran demi memaksimalkan informasi yang
responden menjawab sangat setuju. Sedangkan dari diterima.
79 responden tidak ada yang menjawab sangat tidak Pada item pernyataan ke-8, dari jumlah 79
setuju. Hasil ini menunjukkan bahwa penelitian ini responden, sebanyak 48 responden menjawab setuju,
menyatakan keluarga mempuyai peran penting 6 responden menjawab sangat setuju sedangkan 24
dalam pemberian informasi. responden yang menjawab tidak setuju dan tidak ada
Pada item pernyataan ke-2, dari jumlah 79 responden menjawab sangat tidak setuju. Hal ini
responden, sebanyak 45 responden menjawab setuju, menunjukkan bahwa responden sering bertemu dan
20 responden menjawab sangat setuju, sedangkan 14 berinteraksi dengan keluarga/teman demi
responden menjawab tidak setuju, dan tidak ada yang mendapatkan informasi mengenai Smartfren
menjawab sangat tidak setuju. Hal ini menunjukkan Andromax.
bahwa penelitian ini menyatakan bahwa selain Pada item pernyataan ke-9, dari jumlah 79
keluarga, teman juga mempunyai peran penting responden, sebanyak 42 responden menjawab setuju,
dalam mendapatkan informasi. 17 responden menjawab sangat setuju, sedangkan 19
Pada item pernyataan ke-3, dari jumlah 79 responden menjawab tidak setuju dan 1 responden
responden, sebanyak 51 responden menjawab setuju, yang menjawab sangat tidak setuju. Hal ini
27 responden menjawab sangat setuju, sedangkan 1 menunjukkan bahwa responden tertarik dengan
responden menjawab tidak setuju dan tidak ada produk Smartfren Andromax setelah memperoleh
responden yang menjawab sangat tidak setuju. Hal informasi.

9
Page 10 of 16

Pada item pernyataan ke-10, dari jumlah 79 yang menjawab sangat tidak setuju. Hasil ini
responden, sebanyak 45 responden menjawab setuju, menunjukkan bahwa responden penelitian ini
19 responden menjawab sangat setuju, sedangkan 15 memakai produk Smarfren sesuai kebutuhan akan
responden menjawab tidak setuju dan 1 responden komunikasi secara maksimal.
yang menjawab sangat tidak setuju. Hal ini
menunjukkan bahwa responden memilih produk Hasil Analisis Data dan Pembuktian Hipotesis
smartfren Andromax demi memenuhi kebutuhannya. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan uji
b. Tanggapan responden terhadap variabel Kolmogrorov Smirnoc dari nilai residuak suatu model
keputusan pembelian (Y). regresi. Dengan ketentuan jika nilai signifikansi lebih
Berdasarkan hasil dapat diketahui pada item besar daro 0,05 maka data berdistribusi normal. Adapun
pernyataan ke-11, dari jumlah 79 responden, hasil perhitungan normalitas diketahui nilai signifikasi
sebanyak 45 responden menjawab setuju, 20 0,238 dimana lebih besar dari 0,05 maka data berdistribusi
responden menjawab sangat setuju, sedangkan 14 normal. Normalitas data selain diuji dengan one sample
responden yang menjawab tidak setuju dan tidak ada kolmogorov-smirnov test juga dapat melihat grafik
responden menjawab sangat tidak setuju. Hasil ini histogram dan grafik normal P-P Regression Satandarized
menunjukkan bahwa responden memilih Smartfren Residual. Berikut grafik histogram dan grafik normal P-P
Andromax demi kebutuhan komunikasinya. Regression Satandarized Residual:
Pada item pernyataan ke-12, dari jumlah 79
responden, sebanyak 37 responden menjawab setuju, Gambar 4.2 Grafik Histrogram Uji Normalitas
dan 17 responden menjawab sangat setuju,
sedangkan 25 responden menjawab tidak setuju dan
tidak ada responden yang menjawab sangat tidak
setuju. Hasil ini menunjukkan bahwa responden
terpengaruh trend dan style akan Smarphone.
Pada item pernyataan ke-13, dari jumlah 79
responden, sebanyak 44 responden menjawab setuju,
4 responden menjawab sangat setuju, sedangkan 31
responden yang menjawab tidak setuju dan tidak ada
responden menjawab sangat tidak setuju. Hasil ini
menunjukkan bahwa responden cukup mencari
informasi mengenai produk Smartfren Andromax.
Pada item pernyataan ke-14, dari jumlah 79
responden, sebanyak 48 responden menjawab setuju,
5 responden menjawab sangat setuju. Sedangkan 25
responden menjawab tidak setuju dan 1 responden
Gambar 4.3 Grafik Normal P-P Plot Hasil Uji
menjawab sangat tidak setuju. Hasil ini
Normalitas
menunjukkan bahwa responden penelitian ini akan
membeli produk Smartfren sesuai dengan kebutuhan
responden yang disesuaikan dengan fitur-fitur yang
ada dalam tiap tipe Smartfren Andromax.
Pada item pernyataan ke-15, dari jumlah 79
responden, sebanyak 42 responden menjawab setuju,
17 responden menjawab sangat setuju, sebanyak 19
responden menjawab tidak setuju, dan 1 responden
yang menjawab sangat tidak setuju. Hasil ini
menunjukkan bahwa responden penelitian ini
membeli produk Smarfren sesuai kebutuhan akan
komunikasi.
Pada item pernyataan ke-16, dari jumlah 79
responden, sebanyak 46 responden menjawab setuju,
8 responden menjawab sangat setuju, sebanyak 24
responden menjawab tidak setuju, dan 1 responden
1: pengaruh word of mouth terhadap keputusan pembelian produk Smartfren Andromax

Model Summary
b terjadi hubungan yang kuat antara variabel independen
(word of mouth) terhadap variabel dependen (keputusan
Adjusted R Std. Error of pembelian). Besarnya nilai koefisien korelasi dapat
Model R R Square Square the Estimate dilihat pada table dibawah ini:
Tabel 4.11 Output Perhitungan presentase
a
1 .674 .455 .448 2.11016 Pengaruh X terhadap Y
a. Predictors: (Constant), WOM
Koefisien Determinan (R2)
b. Dependent Variable: KEP.PEMBELIAN Dari hasil perhitungan presentase pengaruh X terhadap Y
Gambar 4.2 dan 4.3 diatas yaitu grafik histrogram dan diatas yaitu pada tabel 4.11 diperoleh koefisien
grafik normal plot, menunjukan bahwa pola data determinasi (R2) sebesar 0,455. Berarti presentase
menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah sumbangan pengaruh variabel independen (word of
garis diagonal, sehingga dapat dikatakan bhwa data mouth) terhadap variabel dependen (keputusan pembelian)
penelitian memunuhi uji normalitas sehingga layak untuk sebesar 45,5%. Sedangkan sisanya 54,5% dijelaskan oleh
diolah dengan analisis regresi. sebab-sebab atau variabel lainnya diluar word of mouth
yang tidak dibahas dalam penelitian ini.
Regresi Linier Sederhana
Dari hasil analisis regresi linier sederhana diperoleh
Pembuktian Hipotetis
besarnya konstanta dan besarnya koefisian regresi variabel
Uji T
adalah sebagai berikut: Dalam uji t ingin diketahui apakah variabel independen
a = 3,272 dan b = 0,458, mempunyai pengaruh terhadap variabel dependent.
maka persamaan regresi Y (keputusan pembelian) atas X Dari tabel 4.12 diatas dapat digunakan untuk menguji
(word of mouth) adalah hipotesa dengan langkah-langkah sebagai berikut:
Y = 3,272 + 0,458 X a. Merumuskan hipotesis secara statistic
Pengertian persamaan tersebut adalah: H0:b1=0, variabel bebas tidak mempunyai pengaruh
a. Nilai konstanta sebesar 3,272 (bernilai positif); signifikan terhadap variabel terikat.
artinya jika WOM (X) nilainya adalah 0, maka
keputusan pembelian (Y) nilainya sebesar 3,272. Ha:b10, variabel bebas mempunyai pengaruh yang
Besar nilai konstanta ini menyatakan bahwa variabel signifikan terhadap variabel terikat
word of mouth mengalami perubahan atau tidak b. Menentukan tingkat signifikansi atau level of
mengalami perubahan maka akan tetap terjadi signifikan () sebesar 0,05 atau 5% dan df= 79-2=77,
keputusan pembelian. maka diperoleh ttabel = 1,99.
b. Koefisien regresi variabel WOM (X) sebesar 0,458; c. Kriteria pengujian
artinya jika WOM mengalami kenaikan 1 satuan, Jika thitung> ttabel, maka H0 ditolak dan Ha diterima,
maka keputusan pembelian (Y) akan mengalami artinya variabel bebas (X) mempunyai pengaruh yang
kenaikan 0,458. Koefisien bernilai positif artinya signifikan terhadap variabel terikat(Y).
terjadi hubungan positif antara WOM dengan Jika thitung> ttabel,, maka H0 diterima dan Ha ditolak,
keputusan pembelian. artinya variabel bebas (X) tidak mempunyai pengaruh
yang signifikan terhadap variabel terikat (Y).
Koefisien Korelasi (R) d. Penjelasan
Koefisien korelasi (R) adalah mengambarkan besarnya Dari tabel diatas dapat diketahi bahwa t hitung untuk
hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat variabel WOM (X) sebesar 8,012 dan ttabel sebesar
yaitu menjabarkan besarnya hubungan antara variabel 1,99 dimana 8,012>1,99. Dengan demikian H0
WOM (X) dengan variabel Keputusan pembelian ditolak dan Ha diterima.hal ini berarti bahwa variabel
Smartfren Andromax (Y) di kampus ketintang UNESA. WOM (X) mempunyai pengaruh yang signifikan
Besarnya koefisien korelasi berkisar antara -1<R<1, terhadap keputusan pembelian (Y).
semakin mendekati nilai 1 berarti kedua variabel tersebut Pembahasan penelitian
mempunyai hubungan yang sangat tinggi dan sebaliknya. Dari hasil penelitian ini diperoleh nilai koefisien
Dari hasil analisi diperoleh koefisien korelasi antara determinasi sebesar 0,455. Berarti presentase sumbangan
WOM (X) dengan variabel keputusan pembelian pengaruh word of mouth terhadap keputusan pembelian
Smartfren Andromax(Y) dikampus ketintang UNESA adalah sebesar 45,5%. Sedangkan sisanya 54,5%
adalah sebesar 0,674. Karena nilainya korelasi berada dipengaruhi variabel lain diluar penelitian.
diantara 0,60 0,799, maka data disimpulkan bahwa

11
Page 12 of 16

Dari hasil diatas menunjukan bahwa word of mouth koefisien korelasi menunjukan arah hubungan antara
secara prosentase memberikan kontribusi/sumbangan variabel kriterium, yaitu keputusan pembelian Smartfren
terhadap keputusan pembelian produk Smartfren Andromax dengan variabel word of mouth. Hubungan
Andromax tergolong kecil (dibawah 50%), karena ada yang positif mengidentifikasi bahwa semakin tinggi word
beberapa hasil dari pernyataan yang hasilnya rendah of mouth maka semakin tinggi pula keputusan pembelian
sehingga membuat nilai sumbangan rendah. produk Smartfren Andromax hal ini berlaku pula
Pada dimensi berbicara hal-hal positif mengenai sebaliknya. Kondisi ini menjelaskan bahwa word of mouth
tempat pembelian yang strategis, berdasarkan hasil yang seringkali menjadi pertimbangan utama sebelum
diperoleh menyatakan bahwa responden kurang melakukan pembelian. Hasil penelitian membuktikan
mendapatkan rekomendasi tentang tempat pembelian, bahwa salah satu faktor yang berpengaruh terhadap
meraka lebih cenderung mendapatkan informasi mengenai keputusan pembelian Smartfren Andromax pada
info keunggulan produk Smartfren Andromax. Pada mahasiswa UNESA adalah adanya hasil positif dari word
dimensi rekomendasi, mengenai penjelasan menggunakan of mouth yang telah dilakukan oleh konsumen.
alat bantu berupa brosur, berdasarkan hasil yang diperoleh
menyatakan bahwa responden mendapatkan informasi SIMPULAN
langsung tanpa dibantu alat penjelas,mereka memperoleh Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dapat diketahui
informasi berdasarkan pengalaman pengguna Smartfren bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara word of
Andromax. Selanjutnya pada dimensi rekomendasi, mouth (X) terhadap Keputusan Pembelian produk
mengenai penjelasan mendapatkan informasi saat Smartfren Andromax (Y). Hal ini menunjukan bahwa
berkumpul, berdasarkan hasil yang diperoleh menyatakan tanggapan pengguna terhadap kegiatan word of mouth
bahwa responden memperoleh informasi saat berkumpul yang sedang terjadi cukup baik penyebaran informasinya
secara langsung, hal ini mungkin kurang maksimal karena dilihat dari ketiga dimensi word of mouth yang terdiri dari
frekuensi berkumpul yang jarang sehingga perolehan berbicara hal-hal positif, rekomendari dan dorongan.
informasi mengenai produk Smartfren Andromax kurang
maksimal. SARAN
PT. Smartfren Tbk meluncurkan produk Smartfren Berdasarkan uraian pembahasan, maka disarankan
Andromax ditahun 2012, menurut survei IDC (via Detik) untuk melakukan beberapa hal sebagai berikut:
penjualan Smartfren menjadi runner-up setelah Samsung (1)Dari kesimpulan yang diperoleh penerapan word of
mengalahkan Blackberry yang sudah tiga tahun merajai mouth yang harus diperbaiki adalah pada dimensi
Smartphone diIndonesia. Selain itu Smartfren didukung berbicara hal-hal positif pada indikator mengenai info
oleh kecanggihan teknologi yang megikuti perkembangan pembelian yang strategis, hendaknya seorang pemberi
gadget yang diperlukan konsumen. informasi harus memiliki pengetahuan yang luas
Hasil yang diperoleh thitung sebesar (8,012) > ttabel dengan menyediakan informasi yang jelas, lengkap
(1,99), dengan taraf signifikansi 0,000 yang nilainya lebih dan akurat mengenai Smartfren Andromax untuk
kecil dari 0,05 atau 5%, sehingga dapat diketahui bahwa memudahkan penerima informasi sehingga dapat
variabel bebas yaitu word of mouth memiliki pengaruh mempengaruhi dalam menentukan pilihan produk.
yang signifikan terhadap keputusan pembelian Smartfren (2)Hal yang harus mendapat perhatian untuk
Andromax. Berdasarkan hasil uji hipotesis dari uji t, dipertahankan dan apabila perlu ditingkatkan pada
penelitian ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh dimensi berbicara hal-hal positif pada indikator
Sernovitz (2009:31) yang mengatakan bahwa konsumen mengenai tingkat kepercayaan pemberi informasi, hal
cenderung dalam memilih atau memutuskan membeli ini menunjukan bahwa pengguna Smartfren Andromax
suatu barang tergantung kepada konsumen yang telah merasa mereka percaya akan setiap informasi yang
berpengalaman menggunakan produk atau jasa tersebut diberikan oleh pemberi informasi bisa jadi dilihat dari
sehingga mereka melakukan proses word of mouth dengan hubungan kedekatan dengan pemberi informasi
orang terdekat. Hal ini diperkuat dengan hasil penelitian misalnya dari teman maupun kerabat dekat seperti
terdahulu dari Meitasari (2012) yang menyatakan bahwa keluarga. Oleh karena itu seorang pemberi informasi
adanya pengaruh positif antara word of mouth dengan harus membangun dan mempertahankan hubungan
keputusan pembelian Smartphone blackberry di Bandung. baik
Hasil teknik analisis regresi sederhana juga menunjukan (3)Hal yang harus mendapat perhatian untuk
bahwa adanya hubungan positif antara word of mouth dipertahankan pada penerapan word of mouth terlihat
dengan keputusan pembelian pada mahasiswa UNESA. dari dimensi rekomendasi pada indikator pemberi
Hubungan antara kedua variabel yang signifikan terlihat informasi menyampaikan pesan dengan menggunakan
dari angka koefisien korelasi. Tanda positif pada angka brosur, hendaknya hal ini perlu ditingkatkan sebagai
1: pengaruh word of mouth terhadap keputusan pembelian produk Smartfren Andromax

salah satu performa pemberi informasi pada saat Lovelock, Christopher and Wirtz, Jochen. (2011).
menyampaikan informasi dengan membawa brosur Marketing Management; Customer behavior 7th
yang berfungsi untuk meningkatkan kemudahan dan Edition. Pearson Edication; Boston
kenyamanan penerima informasi agar lebih tertarik
Lupiyoadi, rambat. 2001. Manajemen pemasaran jasa.
untuk membeli produk Smartfren Andromax yang
Jakarta:Salemba empat
direkomendasikan.
Lung-yu Chang, et al. 2008. The Influence of E-Word-Of-
DAFTAR PUSTAKA Mouth on the Consumers Purchase Decision: a Case
of Body Care Products,(0nline), vol. 37, no. 6.
Alma, Buchari. 2011. Manajemen pemasaran dan
(http//www.emeraldinsight.com) diakses 15 April
pemasaran jasa. Bandung:alfabeta
2013
Assael, Henry. 1998. Customer behavior and marketing
Meitasari. 2012. Pengaruh komunikasi word of mouth
action, fifth edition. Salemba empat-prentice hall
smartphone blackberry terhadap keputusan pembelian
Barber, Peggy., Wallace, Linda. (2009). Building a Buzz; (studi kasus pada mahasiswa prodi manajemen
Libraries & Word of mouth Marketing . USA; universitas pasundan bandung)
American Library Association
Nugroho. Setiadi. 2008. Perilaku konsumen (konsep dan
Bungin. burhan M. 2008. Metode penelitian kuantitatif. implikasi untuk strategi dan penelitian pemasaran,
Jakarta: kencana prenada media group Jakarta:Kencana
Dharmesta & Irawan. (2008). Manajemen Pemasaran Rangkuti, Freddy. (2009). Strategi Promosi Yang Kreatif
Modern, Edisi Kedua. Yogyakarta; Liberty & Analisis Kasus Integrated Marketing
Communication. Jakarta: GM (Gramedia Pustaka
Djasalim Saladin. (2006). Manajemen Pemasaran,
Utama).
Analisis, Perencanaan, Pelaksanaan, dan
Pengendalian. Bandung: Linda Karya Risky, dipta. 2011. Analisis pengaruh promotional mix,
dan word of mouth terhadap keputusan pembelian
Dwi, ratna. 2012. Analisis pengaruh kualitas produk,
konsumen dalam membeli produk asuransi jiwa,.
persepsi harga, word of mouth communication
terhadap keputusan pembelian mebel pada CV. Mega Rosen, Emanuel., (2002). The Anatomy of Buzz: How
Jaya mebel semarang, Creating Word of mouth Marketing. New York;
Currency
East, Robert., (2007). Reseaching Word of mouth.
Australian Journal Marketing Sernovitz, Andy. (2009). Word of mouth Marketing. New
York: Kaplan Inc
Hermawan.Kartajaya (2006). Hermawan Kartajaya in
Marketing Mix seri 9 Elemen Marketing. Bandung: Schiffman, Leon G and Leslie Lazar Kanuk. (2010).
PT Mizan Pustaka Principles of Marketing 12th Edition Prentice Hall
International Inc., New Jersey
Irma Laksmisari, manajemen pemasaran tahun 2003 dari
Universitas Indonesia, dalam judul penelitian Thesis Sirverman, George. (2009). The Secrets of Word of mouth
Hubungan antara Word of mouth Communication Marketing. How Trigger Exponential Sales Through
dengan iklan terhadap keputusan membeli konsumen Runaway Word of mouth. USA: American Library
Kasus : Produk Pelangsing Tubuh. Association
Kotler, philip dan kevin lane keller.2009. Manajemen Sugiyono, 2008. Metode penelitian kualitatif kuantitatif
pemasaran edisi 13 jilid 1. Jakarta:Erlangga dan R&D. Bandung:alfabeta
Kotler, philip dan kevin lane keller.2009. Manajemen Sugiyono, 2009. Metode penelitian bisnis.
pemasaran edisi 13 jilid 2. Jakarta:Erlangga bandung:alfabeta. Bandung:Alfabeta
Kotler, philip dan Armstrong. 2007. Dasar dasar Sutisna. 2001. Perilaku Konsumen dan Komunikasi
pemaasaran edisi ke sembilan jilid 2. Jakarta:Indeks Pemasaran. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.
Kotler, Philip. 2005. Manajemen Pemasaran. Edisi Sanusi, anwar. 2011. Metodologi penelitian bisnis.
Kesebelas. Diterjemahkan oleh Benyamin Molan. Jakarta: Salemba empat
Jilid 2. Jakarta : Indeks

13
Page 14 of 16

Sumarwan, ujang. 2011. Perilaku konsumen (teori dan


penerapannya dalam pemasaran). Bogor: Ghalia
Indonesia
Swastha, Basu dan irawan.2008. Manajemen pemasaran
modern. Yogyakarta:liberty
Tim penyusun. 2006. Paduan penulisan dan penilaian
skripsi Universitas Negeri Surabaya. Surabaya
:University press
UNESA. 2000. Pedoman Penulisan Artikel Jurnal,
Surabaya: Lembaga Penelitian Universitas Negeri
Surabaya.
Walker C. Orville and Mullins W. John. (2010).
Marketing Management : A Strategic Decision-
Making Approach 7th Edition. Mc Graw Hill
Australia
Zeithmal, V.A., M.JBitner. (2009). Service Marketing;
Integrated Customer Focus Across the Firm, 5th
Edition., Mc-Graw-Hill. Boston
www.smartfren.com (diakses pada tanggal 14 agustus
2013)
www.internetworldstats.com (diakses pada tanggal 17
agustus 2013)
www.womma.com (diakses pada tanggal 15 agustus
2013)
www.bps.go.id (diakses pada tanggal 17 agustus 2013)
www.compas.go.id (diakses pada tanggal 17 agustus
2013)
www.viva.go.id (diakses pada tanggal 17 agustus 2013)

Anda mungkin juga menyukai