Anda di halaman 1dari 4

Persamaan Cauchy-Rieman

Dalam pasal ini kita memberikan jawaban lengkap terhadap pertanyaan umum yang
diajukan pada pasal sebelumnya. Khususnya, kita mengembangkan syarat perlu dan cukup agar
suatu fungsi yang diberikan mempunyai turunan. Hal ini dicapai lewat dua teorema. Yang
pertama akan melengkapi kita dengan syarat cukup, yang jika dipenuhi oleh fungsi yang
diberikan, akan menjamin adanya turunan fungsi itu. Lebih penting lagi, teorema itu akan
memberitahukan kepada kita dimana turunan itu berada. Jadi teorema ini menunjukkan pada titik
mana turunan itu terdefinisikan dan, tentu saja titik-titik mana yang tidak. Teorema yang kedua
akan memberikan suatu rumus untuk turunan, asal turunan itu ada.

Teorema 2.7.
Diketahui 𝑓(𝑧) = 𝑢(𝑥, 𝑦) + 𝑖𝑣(𝑥, 𝑦), andaikan bahwa
1. 𝑢(𝑥, 𝑦), 𝑣(𝑥, 𝑦) dan semua turunan parsialnya 𝑢𝑥 , 𝑣𝑥 , 𝑢𝑣 , dan 𝑣𝑦 kontinu di semua titik
dalam suatu lingkungan 𝑁 bagi titik 𝑧0 = (𝑎, 𝑏).
2. Pada titik 𝑧0 , 𝑢𝑥 = 𝑣𝑦 dan 𝑣𝑥 = −𝑢𝑦 .
Maka 𝑓 ′ (𝑧0 ) ada dan
𝑓 ′ = 𝑢𝑥 + 𝑖𝑣𝑥 = 𝑣𝑦 − 𝑖𝑢𝑦
Teorema 2.8.
Andaikan bahwa fungsi 𝑓(𝑧) = 𝑢(𝑥, 𝑦) + 𝑖𝑣(𝑥, 𝑦) mempunyai turunan pada suatu titik 𝑧0 =
(𝑎, 𝑏).
Maka, pada titik itu.
𝑓 ′ = 𝑢𝑥 + 𝑖𝑣𝑥 = 𝑣𝑦 − 𝑖𝑢𝑦
Jadi
𝑢𝑥 = 𝑣𝑦 dan 𝑢𝑥 = −𝑢𝑦
Bukti:
Lihat lampiran 2
Persamaan diferensial parsial
𝑢𝑥 = 𝑣𝑦 dan 𝑣𝑥 = −𝑢𝑦
Dinamakan persamaan Cauchy-Riemann
Menarik untuk dicatat bahwa kontinuitas fungsi-fungsi 𝑢(𝑥, 𝑦), 𝑣(𝑥, 𝑦), dan turunan varsialnya
yang merupakan syarat cukup untuk adanya 𝑓 ′ , secara umum bukanlah termasuk syarat
perlunya. Memang, ada fungsi-fungsi yang mempunyai turunan tetapi fungsi komponennya 𝑢
dan 𝑣 dan turunan parsialnya tidak semuanya kontinu. Hal ini menyatakan bahwa bahwa.
Teorema 2.8, hanya memenuhi sebagian kebalikan teorema 2.7
Kita ilustrasikan kegunaan kedua teorema di atas dengan beberapa contoh

Contoh 1.
Kita membuktikan bahwa turunan 𝑓(𝑧) = 𝑧 2 ada untuk semua 𝑧 dan bahwa 𝑓 ′ (𝑧) = 2𝑧. Dengan
menuliskan 𝑓 dalam bentuk 𝑢 + 𝑖𝑣 kita mempunyai
𝑓(𝑧) = 𝑥 2 − 𝑦 2 + 2𝑥𝑦𝑖
Jadi
𝑢(𝑥, 𝑦) = 𝑥 2 − 𝑦 2 , 𝑣(𝑥, 𝑦) = 2𝑥𝑦
𝑢𝑥 = 2𝑥 𝑢𝑥 = 2𝑦
𝑢𝑦 = −2𝑦 𝑣𝑦 = 2𝑥
Keenam fungsi diatas kontinu pada setiap titik 𝑧 = (𝑥, 𝑦) pada bidang datar, dan jelaslah,
𝑢𝑥 = 𝑣𝑦 dan 𝑣𝑥 = −𝑢𝑦
Untuk semua (𝑥, 𝑦). Hal ini memenuhi teorema 2.7. sehingga 𝑓 ′ (𝑧) ada untuk semua 𝑧.
Selanjutnya ini, berakibat bahwa hipotesa Teorema 2.8. dipenuhi untuk semua 𝑧. Jadi, sesuai
dengan kesimpulan dengan teorema yang sama,
𝑓 ′ (𝑧) = 𝑢𝑥 + 𝑖𝑣𝑥 = 2𝑥 + 𝑖2𝑦 = 2𝑧
Contoh 2.
Tentukan titik-titik, jika ada, yang membuat 𝑓(𝑧) = 𝑥 2 − 𝑦 2 mempunyai turunan dan bila 𝑓 ′
ada, tentukan turunan itu.
Kita mempunyai
𝑢 = 𝑥2, 𝑣 = −𝑦 2
𝑢𝑥 = 2𝑥, 𝑣𝑥 = 0
𝑢𝑦 = 0, 𝑣𝑦 = −2𝑦
Keenam fungsi di atas kontinu di mana-mana, tetapi persamaan Cauchy-Reimann dipenuhi
hanya bila 𝑦 = −𝑥. Jadi menurut Teorema 2.7. 𝑓 ′ ada hanya pada titik-titik pada garis itu.
Akhirnya, dengan menggunakan Teorema 2.8., kita mendapatkan bahwa pada titik-titik yang
membuat 𝑓 ′ ada, turunannya diberikan oleh
𝑓 ′ = 𝑢𝑥 + 𝑖𝑣𝑥 = 2𝑥 atau 𝑓 ′ = 𝑣𝑦 − 𝑖𝑢𝑦 = −2𝑦
Jelaslah, dua pernyataan ini sama pada garis 𝑦 = −𝑥 dan tidak pada titik lain.

Contoh 3.
Kita memperlihatkan bahwa fungsi 𝑓(𝑧) = cos 𝑦 − 𝑖 sin 𝑦 tidak mempunyai turunan dimanapun
juga.
Keenam fungsi
𝑢 = cos 𝑦, 𝑣 = − sin 𝑦
𝑢𝑥 = 0, 𝑣𝑥 = 0
𝑢𝑦 = − sin 𝑦, 𝑣𝑦 = − cos 𝑦
Adalah kontinu di mana-mana. Tetapi, jika persamaan Cauchy-Reiman harus dipenuhi, kita
harus mempunyai
cos 𝑦 = 0 dan sin 𝑦 = 0
Secara serempak, dan jelas ini tidak mungkin. Kita berkesimpulan bahwa 𝑓 ′ tidak ada pada titik
manapun.

Contoh 4.
Kita membuktikan bahwa 𝑓(𝑧) = 𝑒 𝑥 (cos 𝑦 + 𝑖 sin 𝑦) mempunyai turunan di mana-mana dan
bahwa 𝑓 ′ (𝑧) = 𝑓(𝑧).
Pembaca dapat dengan mudah memeriksa bahwa fungsi-fungsi 𝑢 = 𝑒 𝑥 cos 𝑦 , 𝑣 = 𝑒 𝑥 sin 𝑦 dan
turunan parsialnya kontinu di mana-mana. Selain itu, juga mudah untuk menunjukkan bahwa
persamaan Cauchy-Riemann secara identik dipenuhi. Jadi, menurut Teorema 2.7, 𝑓′ ada di
mana-mana dan
𝑓 ′ (𝑧) = 𝑢𝑥 + 𝑖𝑣𝑥 = 𝑒 𝑥 cos 𝑦 + 𝑖 𝑒 𝑥 sin 𝑦 = 𝑒 𝑥 (cos 𝑦 + 𝑖 sin 𝑦) = 𝑓(𝑧).
Bentuk Polar Persamaan Cuchy Riemann
Misalkan terdapat suatu fungsi kompleks 𝑓(𝑧) = 𝑢 (𝑟, 𝜃) + 𝑖𝑣(𝑟, 𝜃) dengan 𝑧 = 𝑟𝑒 𝑖𝜃 =
𝑟(cos 𝜃 + 𝑖 sin 𝜃), dimana 𝑢 = (𝑟, 𝜃) = 𝑟 cos 𝜃 dan 𝑣 = 𝑟 sin 𝜃.
Sehingga
𝜕𝑢 𝜕𝑣
= 𝑐𝑜𝑠𝜃 𝑑𝑎𝑛 = 𝑟 cos 𝜃
𝜕𝑟 𝜕𝜃
𝜕𝑣 𝜕𝑢
= sin 𝜃 𝑑𝑎𝑛 = −𝑟 sin 𝜃
𝜕𝑟 𝜕𝜃
Maka
𝜕𝑢 1 𝜕𝑣 𝜕𝑣 1 𝜕𝑢
= 𝑑𝑎𝑛 =−
𝜕𝑟 𝑟 𝜕𝜃 𝜕𝑟 𝑟 𝜕𝜃
Untuk setiap titik D dan turunannya 𝑓(𝑧) adalah 𝑓 ′ (𝑧) = 𝑒 −𝑖𝜃 (𝑢𝑟 + 𝑖𝑣𝑟 ).
Contoh soal.
Jika 𝑓(𝑧) = 1 + 𝑟𝑒 −𝑖𝜃 , apakah 𝑓(𝑧) analitik? Jika ya, tentukan turunannya!
Penyelesaian:
𝑓(𝑧) = 1 + 𝑟𝑒 −𝑖𝜃
= 1 + 𝑟(cos 𝜃 − 𝑖 sin 𝜃)
= 1 + 𝑟 cos 𝜃 − 𝑖 𝑟 sin 𝜃

Anda mungkin juga menyukai