Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH RNA (Ribonucleic Acid)

BAB I

PENDAHULUAN

I. Latar Belakang

Asam nukleat yang menyusun, menyimpan, dan menghantarkan informasi herediter terbagi
menjadi dua jenis, yaitu DNA (asam deoksiribonukleat/deoxyribonucleic acid) dan RNA
(asam ribonukleat/ribonucleic acid). RNA merupakan polimer yang mempunyai massa
molekul lebih kecil yaitu dari 20 ribu sampai 40 ribu. Bagian yang relevan dari gen, disalin
menjadi suatu RNA duta (messenger RNA, mRNA). Urutan mRNA yang berbentuk sejodoh
dengan rantai DNA yang mengandung sandi gen atau kode genetik yang sesuai, yang
nantinya akan diterjemahkan menjadi urutan asam amino. Senyawa RNA merupakan bahan
genetik yang memainkan peran utama dalam ekspresi genetik, untuk itu, pengetahuan yang
lebih dalam tentang RNA, sangat diperlukan dalam mata kuliah genetika ini.

II. Tujuan

Tujuan dari pembuatan makalah ini antara lain ialah :

1. Mengetahui struktur dan susunan kimia RNA

2. Mengetahui jenis-jenis RNA beserta fungsinya

3. Mengetahui pengaturan kodon dalam RNA

BAB II

PEMBAHASAN

I. Struktur RNA

Struktur dasar RNA mirip dengan DNA. RNA merupakan polimer yang tersusun dari
sejumlah nukleotida. Setiap nukleotida memiliki satu gugus fosfat, satu gugus pentosa, dan
satu gugus basa nitrogen (basa N). Polimer ini tersusun dari ikatan berselang-seling antara
gugus fosfat dari satu nukleotida dengan gugus pentosa dari nukleotida yang lain. Tidak
seperti DNA, RNA hanya terdiri dari satu pita tunggal.
Gambar 1. Struktur RNA

Setiap nukleotida pada RNA mengandung gula ribosa, dengan karbon nomor 1 'sampai 5'.
Basa melekat pada posisi 1 ', umumnya adenin (A), sitosin (C), guanin (G) atau urasil (U).
Adenin dan guanin adalah purin, sitosin dan urasil yang pirimidin. Sebuah kelompok fosfat
terlampir pada posisi satu ribosa dan 5 '3 posisi berikutnya. Dasar dapat membentuk ikatan
hidrogen antara sitosin dan guanin, antara adenin dan urasil dan antara guanin dan urasil.

II. Susunan Kimia RNA

RNA mengandung gula pentosa, basa nitrogen, dan asam fosfat. Gula pentosanya berupa
ribosa. Basa nitrogen purinnya terdiri atas adenin (A) dan guainin (G), sedangkan
pirimidinnya terdiri atas sitosin (C) dan urasil (U). Dapat disingkat sebagai berikut, basa
nitrogen (senyawa heterosiklik yang mengandung nitrogen) yang terdapat pada RNA ada
empat macam yaitu:

Adenin (6-Aminopurin) atau A

Guanin (6-oksi-2-aminopurin) atau G

Sitosin (2-oksi-6-aminopurin) atau C

Urasil (2,6-dioksipirimidin) atau U


Gambar 2. Gula ribosa dan basa urasil yang menyusun molekul RNA.

Gambar 3. Struktur Kimia RNA

Purin dan pirimidin yang berikatan dengan ribosa membentuk suatu molekul yang dinamakan
nukleosida atau ribonukleosida, yang merupakan prekursor dasar untuk sintesis DNA.
Ribonukleosida yang berikatan dengan gugus fosfat membentuk suatu nukleotida atau
ribonukleotida. RNA tersusun atas empat jenis monomer nukleotida, seperti tampak pada
gambar. Perbedaan RNA dengan DNA terletak pada satu gugus hidroksil cincin gula pentosa,
sehingga dinamakan ribosa, sedangkan gugus pentosa pada DNA disebut deoksiribosa. Basa
nitrogen pada RNA sama dengan DNA, kecuali basa timin pada DNA diganti dengan urasil
pada RNA. Jadi tetap ada empat pilihan: adenin, guanin, sitosin, atau urasil untuk suatu
nukleotida. Selain itu, bentuk konformasi RNA tidak berupa pilin ganda sebagaimana DNA,
tetapi bervariasi sesuai dengan tipe dan fungsinya. Pada nukleosida dan nukleotida, rantai
pentosa terdapat dalam bentuk furanosa. Gula dan basa dihubungkan melalui suatu ikatan N-
glikosidik antara C-1 gula dan N-9 cincin purin atau N-1 pirimidin. Ikatan ini selalu
mempunyai konfigurasi. Jika basa organik berkaitan dengan pentosa, terbentuklah suatu
nukleosida, dan jika nukleosida berkaitan dengan dengan asam fosfat, terbentuklah suatu
nukleotida.
Gambar 4. Jenis monomer nukleotida pada RNA

III. Jenis-Jenis RNA dan Fungsinya

Pada dasarnya, terdapat dua kelompok utama RNA yang menyusun makhluk hidup, yaitu
RNA genetik dan RNA non genetik.

a. RNA genetik

RNA genetik memiliki fungsi yang sama dengan DNA, yakni merupakan molekul genetik
yang secara keseluruhan bertanggung jawab dalam membawa segala materi genetis, seperti
yang dimiliki DNA, seperti pada beberapa jenis virus. Selain sebagai materi genetic, RNA
pulalah yang mengatur aktivitas sel.

b. RNA nongenetik

RNA nongenetik merupakan RNA yang tidak berperan sebagai DNA. RNA nongenetik
dimilik oleh makhluk hidup yang materi genetiknya diatur oleh DNA. Pada makhluk hidup
kelompok ini, di dalam di dalam selnya terdapat DNA dan RNA.

Berdasarkan letak dan fungsinya, RNA nongenetik dibedakan menjadi tiga macam, yakni
RNA duta, RNA ribosom, dan RNA transfer.

1. RNA duta atau “messenger RNA” (mRNA) merupakan asam nukleat yang berbentuk
pita tunggal dan merupakan RNA terbesar atau terpanjang yang bertindak sebagai pola
cetakan pembentuk polipeptida. Fungsi utama mRNA adalah membawa kode-kode genetik
dari DNA ke ribosom. mRNA juga berfungsi sebagai cetakan dalam sintesis protein.
Gambar 5. Struktur mRNA

2. RNA transfer (tRNA) merupakan RNA terpendek yang bertindak sebagai penerjemah
kodon dari mRNA. Selain itu, tRNA berfungsi mengikat asam-asam amino yang akan
disusun menjadi protein dan mengangkutnya ke ribosom. Pada tRNA terdapat bagian yang
berhubungan dengan kodon yang dibuat antikodon dan bagian yang berfungsi sebagai
pengikat asam amino.

Gambar 6. Struktur tRNA

4. RNA ribosom (rRNA) merupakan RNA dengan jumlah terbanyak dan penyusun ribosom.
RNA ini berupa pita tunggal, tidak bercabang, dan fleksibel. Lebih dari 80% RNA
merupakan rRNA. Fungsi rRNA sampai sekarang masih belum banyak diketahui, tetapi
diduga memiliki peranan penting dalam proses sintesis protein.

RNA ini disebut ribosomal RNA karena terdapat di ribosom meskipun dibuat di dalam
nukleus. rRNA bersama protein membentuk ribosom, benda-benda berbentuk butir-butir
halus di dalam sitoplasma. Ribosom bertindak sebagai “Mesin” perakit dalam sintesis protein
yang bergerak ke satu arah sepanjang mRNA. Di dalam ribosom, molekul rRNA ini
mencapai 30-46%.
Gambar 7. Struktur rRNA

Pada sekelompok virus (misalnya bakteriofag), RNA merupakan bahan genetik.Ia berfungsi
sebagai penyimpan informasi genetic. Sebagaimana DNA pada organism hidup lain. Ketika
virus ini menyerang sel hidup, RNA yang dibawanya masuk ke sitoplasma sel korban, yang
kemudian ditranslasi oleh sel inang untuk menghasilkan virus-virus baru.

Namun demikian, peran penting RNA terletak pada fungsinya sebagai perantara antara DNA
dan protein dalam proses ekspresi genetik karena ini berlaku untuk semua organisme hidup.
Dalam peran ini, RNA diproduksi sebagai salinan kode urutan basa nitrogen DNA dalam
proses transkripsi. Kode urutan basa ini tersusun dalam bentuk 'triplet', tiga urutan basa N,
yang dikenal dengan nama kodon. Setiap kodon berelasi dengan satu asam amino (atau kode
untuk berhenti), monomer yang menyusun protein.

Namun demikian, peran penting RNA terletak pada fungsinya sebagai perantara antara DNA
dan protein dalam proses ekspresi genetic karena ini berlaku untuk semua organisme hidup.
Ekspresi genetik merupakan proses penerjemahan informasi genetik (dalam bentuk urutan
basa) menjadi protein, dan lebih jauh lagi: karakter. Informasi yang dibawa bahan genetik
tidak bermakna apapun apabila tidak diekspresikan menjadi fenotipe.

IV. Pengaturan Kodon dalam RNA

Pengaturan kodon dalam RNA menentukan struktur serta fungsi dari tiap protein yang
digunakan untuk mengatur dan membangun tubuh manusia yang kompleks. Kodon dapat
diartikan sebagai seperangkat aturan yang informasi yang dikodekan dalam bahan genetik
(DNA atau mRNA sequences) yang diterjemahkan ke dalam protein (urutan asam amino)
oleh sel hidup. Kodon atau kode genetik merupakan tiga pasang basa yang mengkode suatu
protein. Kodon pada mRNA yang mengawali sintesis suatu polipeptida, biasanya berupa
AUG. Kodon pada mRNA yang mengakhiri sintesis suatu polipeptida, biasanya berupa UAA,
UAG, atau UGA. Kode genetik merupakan seperangkat triplet basa nukleotida yang
menyandi asam amino tertentu. Asam amino yang disandikan misalnya metionin oleh urutan
nukleotida ATG (AUG pada RNA). Banyak asam amino yang disandikan oleh lebih dari satu
jenis kodon. Kodon berada pada molekul mRNA.

Tabel 1. Kodon dan protein yang disandikan

nonpolar kutub dasar asam (Stop kodon)


2nd base
U C A G
(Cys /
(Phe / F)
1st (Ser / S) (Tyr / Y) C)
U UUU Fenilalani UCU UAU Ugu
base serin Tirosin Sistein
n
a
(Phe / F)
(Ser / S) (Tyr / Y) (Cys / C)
UUC Fenilalani UCC UAC UGC
serin Tirosin Sisteina
n
(Leu / L) (Ser / S) Stop Stop
UUA UCA UAA UGA
Leusin serin (Burnt) (Opal)
(Trp / W)
(Leu / L) (Ser / S) Stop
UUG UCG UAG UGG Tryptopha
Leusin serin (Amber)
n
(Arg /
(Pro / (H-Nya
(Leu / L) R)
C Cuu CCU P) CAU /) CGU
Leusin Argini
prolin Histidin
n
(/ H
(Leu / L) (Pro / P) (Arg / R)
CUC CCC CAC Nya) CGC
Leusin prolin Arginin
Histidin
(Gln /
(Leu / L) (Pro / P) Q) (Arg / R)
CUA CCA CAA CGA
Leusin prolin Glutami Arginin
n
(Gln /
(Leu / L) (Pro / P) Q) (Arg / R)
CUG CCG CAG CGG
Leusin prolin Glutami Arginin
n
(Asn /
(Ile / I) (Thr / (Ser /
N)
A AUU isoleucin ACU T) AAU AGU S)
asparagi
e treonin serin
n
(Asn /
(Ile / I) (Thr / T) N) (Ser / S)
AUC ACC AAC AGC
isoleucine treonin asparagi serin
n
(Lys /
(Ile / I) (Thr / T) (Arg / R)
AUA ACA AAA K) AGA
isoleucine treonin Arginin
Lysine
(Lys /
Agustu (Met / M) (Thr / T) (Arg / R)
ACG AAG K) Agg
s [A] Metionin treonin Arginin
Lysine
(Ala / (Gly /
(Asp /
(Val / V) A) G)
G GUU GCU GAU D) asam GGU
valine Alanin Glycin
aspartat
e e
GUC (Val / V) GCC (Ala / A) GAC (Asp / GGC (Gly / G)
valine Alanine D) asam Glycine
aspartat
(Glu / E)
(Val / V) (Ala / A) (Gly / G)
GUA GCA GAA asam GGA
valine Alanine Glycine
glutamat
(Glu / E)
(Val / V) (Ala / A) (Gly / G)
Gug GCG GAG asam GGG
valine Alanine Glycine
glutamat

Tabel 2. Tabel Invers Kodon untuk tiap asam amino

Tabel
Invers
Ala / A GCU, GCC, GCA, GCG Leu / L UUA, UUG, CUU, CUC, CUA,
CUG
Arg / R CGU, CGC, CGA, CGG, AGA, Lys / K AAA, AAG
AGG
Asn / N AAU, AAC Met / M AUG
Asp / D GAU, GAC Phe / F UUU, UUC
Cys / C Ugu, UGC Pro / P CCU, CCC, CCA, CCG
Gln / Q CAA, CAG Ser / S UCU, UCC, UCA, UCG, AGU, AGC
Glu / E GAA, GAG Thr / T ACU, ACC, ACA, ACG
Gly / G GGU, GGC, GGA, GGG Trp / W UGG
Nya / H CAU, CAC Tyr / Y UAU, UAC
Ile / I AUU, AUC, AUA Val / V GUU, GUC, GUA, GUG
START AUG STOP UAA, UGA, UAG

Kodon awal merupakan kodon pertama yang diterjemahkan pada saat translasi atau disebut
juga kodon inisiasi (AUG yang menyandikan metionin). Selain kodon inisiasi, untuk
memulai translasi diperlukan juga sekuen atau situs yang disebut Shine-Dalgarno untuk
pengenalan oleh ribosom yang juga dibantu oleh faktor inisiasi (berupa tiga jenis protein).

Kodon akhir merupakan salah satu dari tiga kodon, yaitu UAG, UAA atau UGA. Kodon
akhir disebut juga kodon terminal yang tidak menyandikan asam amino. Kodon akhir
menyebabkan proses translasi berakhir dengan bantuan faktor pelepasan untuk melepas
ribosom.

Proses Translasi

Translasi adalah proses penerjemahan urutan nukleotida atau kodon yang ada pada molekul
mRNA menjadi rangkaian asam-asam amino yang menyusun suatu polipeptida atau protein.
Transkripsi dan translasi merupakan dua proses utama yang menghubungkan gen ke protein.
Translasi hanya terjadi pada molekul mRNA, sedangkan rRNA dan tRNA tidak ditranslasi.
Molekul mRNA yang merupakan salinan urutan DNA menyusun suatu gen dalam bentuk
kerangka baca terbuka. mRNA membawa informasi urutan asam amino. Tempat translasi ini
ialah ribosom, partikel kompleks yang memfasilitasi perangkaian secara teratur asam amino
menjadi rantai polipeptida. Asam amino yang akan dirangkaikan dengan asam amino lainnya
dibawa oleh tRNA. Setiap asam amino akan dibawa oleh tRNA yang spesifik ke dalam
kompleks mRNA-ribosom. Translasi menjadi tiga tahap (sama seperti pada transkripsi) yaitu
inisiasi, elongasi, dan terminasi. Semua tahapan ini memerlukan faktor-faktor protein yang
membantu mRNA, tRNA, dan ribosom selama proses translasi. Inisiasi dan elongasi rantai
polipeptida juga membutuhkan sejumlah energi. Energi ini disediakan oleh GTP (guanosin
triphosphat), suatu molekul yang mirip dengan ATP.

1. Inisiasi

Tahap inisiasi terjadi karena adanya tiga komponen yaitu mRNA, sebuah tRNA yang memuat
asam amino pertama dari polipeptida, dan dua sub unit ribosom. Tahap inisiasi dari translasi
terjadi dengan adanya mRNA, sebuah tRNA yang memuat asam amino pertama dari
polipeptida, dan dua sub unit ribosom. Dalam kompleks inisisasi, ribosom “membaca” kodon
pada mRNA. Pembacaan dilakukan untuk setiap 3 urutan basa hingga selesai seluruhnya.
Sebagai catatan ribosom yang datang untuk membaca kodon biasanya tidak hanya satu,
melainkan beberapa ribosom yang dikenal sebagai polisom membentuk rangkaian mirip
tusuk sate, di mana tusuknya adalah “mRNA” dan daging adalah “ribosomnya”. Dengan
demikian, proses pembacaan kodon dapat berlangsung secara berurutan. Ketika kodon I
terbaca ribosom (misal kodonnya AUG), tRNA yang membawa antikodon UAC dan asam
amino metionin datang. tRNA masuk ke celah ribosom. Ribosom di sini berfungsi untuk
memudahkan perlekatan yang spesifik antara antikodon tRNA dengan kodon mRNA selama
sintesis protein. Sub unit ribosom dibangun oleh protein-protein dan molekul-molekul RNA
ribosomal.

2. Elongasi

Pada tahap elongasi dari translasi, asam amino-asam amino ditambahkan satu per satu
diawali dari asam amino pertama (metionin). Ribosom akan terus bergerak dan membaca
kodon-kodon di sepanjang mRNA. Masing-masing kodon akan diterjemahkan oleh tRNA
yang membawa asam amino yang dikode oleh pasangan komplemen antikodon tRNA
tersebut. Di dalam ribosom, metionin yang pertama kali masuk dirangkaikan dengan asam
amino yang di sampingnya membentuk dipeptida. Ribosom terus bergeser, membaca kodon
berikutnya. Asam amino berikutnya dirangkaikan dengan dipeptida yang telah terbentuk
sehingga membentuk tripeptida. Demikian seterusnya proses pembacaan kode genetika itu
berlangsung di dalam ribobom, yang diterjemahkan ke dalam bentuk asam amino guna
dirangkai menjadi polipeptida. Kodon mRNA pada ribosom membentuk ikatan hidrogen
dengan antikodon molekul tRNA yang baru masuk yang membawa asam amino yang tepat.
Molekul mRNA yang telah melepaskan asam amino akan kembali ke sitoplasma untuk
mengulangi kembali pengangkutan asam amino. Molekul rRNA dari sub unit ribosom besar
berfungsi sebagai enzim, yaitu mengkatalisis pembentukan ikatan peptida yang
menggabungkan polipeptida yang memanjang ke asam amino yang baru tiba.

3. Terminasi

Tahap akhir translasi adalah terminasi. Elongasi berlanjut hingga ribosom mencapai kodon
stop. Triplet basa kodon stop adalah UAA, UAG, dan UGA. Kodon stop tidak mengkode
suatu asam amino melainkan bertindak sebagai sinyal untuk menghentikan translasi.
Polipeptida yang dibentuk kemudian “diproses” menjadi protein.

V. Sintesis RNA Dalam Sel


Enzim yang diperlukan dalam transkripsi DNA menjadi RNA adalah RNA polymerase.
Reaksi enzimatik tersebut menghasilkan polimerase RNA dan ribonukleotida. Sekuen
nukleotida pada DNA merupakan templat atau cetakan untuk membuat sekuen nukleotida
pada RNA. RNA polimerase ada yang tidak membutuhkan templat atau cetakan seperti poli
(A) polimerase yang penting dalam ekspresi gen. Penambahan nukleotida pada saat sintesis
RNA mengikuti aturan pasangan basa: A berpasangan dengan U; G berpasangan dengan C.
Setiap penambahan satu nukleotida, ß- dan γ-fosfat dihilangkan dari nukleotida yang baru
datang, dan gugus hidroksil dihilangkan dari ujung 3-karbon pada nukleotida, sama seperti
polimerisasi DNA.

RNA polimerase merupakan komponen pusat dari kompleks inisiasi transkripsi. Setiap kali
suatu gen di transkrip, suatu kompleks baru digabungkan segera pada daerah upstream dari
gen. Kompleks inisiasi disusun pada posisi yang sesuai dan tidak pada sembarang tempat di
genom karena lokasi target ditandai dengan sekuen nukleotida khusus yang disebut promotor
yang hanya terdapat di daerah upstream dari gen. Promotor bakteria dapat langsung dikenali
oleh enzim RNA polimerase, tetapi pada eukariot dan archaea suatu protein intermediet yang
mengikat ke DNA diperlukan dan membentuk platform tempat RNA polimerase mengikat.

Tahapan selanjutnya yaitu pemrosesan prekursor RNA. Kebanyakan RNA, terutama pada
eukariot, awalnya disintesis sebagai prekursor atau pre-mRNA yang harus diproses sebelum
bisa menjalankan fungsinya. Berikut ini adalah garis besar pemrosesan pre-RNA.

Modifikasi akhir terjadi selama sintesis mRNA eukariot dan archaea yang umumnya dengan
penambahan nukleotida pada ujung 5′ yang disebut cap dan ekor poli A pada ujung 3′.
Keduanya terlibat dalam penggabungan kompleks inisiasi translasi dari mRNA ini.

Splicing adalah penghilangan intron dari prekursor RNA. Banyak gen-gen pengkode protein
pada eukariot mengandung intron dan intron ini dikopi saat gen di transkrip. Intron
dihilangkan dari pre-mRNA dengan reaksi pemotongan dan penggabungan. Pre-mRNA yang
tidak mengalami penghilangan intron membentuk fraksi RNA nuklear yang disebut
heterogenous nuclear RNA (hnRNA). Beberapa pre-rRNA dan pre-tRNA eukariot juga
mengandung intron, sama seperti transkrip pada archaea, tetapi hal tersebut jarang terdapat
pada bakteri.

Pemotongan merupakan peristiwa yang penting dalam pemrosesan rRNA dan tRNA.
Kebanyakan diantaranya awalnya disintesis dari unit transkripsi yang mengkhususkan diri
pada lebih dari satu molekul. Oleh karena itu, pre-rRNA dan pre-tRNA harus dipotong kecil-
kecil untuk menghasilkan RNA yang matang. Tipe pemrosesan ini terdapat baik pada
prokariot maupun eukariot.

Modifikasi kimia dilakukan pada rRNA, tRNA, dan mRNA. rRNA dan tRNA pada semua
organisme dimodifikasi dengan penambahan gugus kimia baru yang ditambahkan ke
nukleotida tertentu dalam setiap RNA. Modifikasi kimia mRNA disebut RNA-editing, seperti
yang terlihat pada bermacam-macam eukariot.

Pemrosesan mRNA mempunyai pengaruh yang penting pada komposisi transkriptom. RNA
editing, sebagai contoh, dapat menghasilkan suatu pre-mRNA tunggal yang diubah menjadi
dua mRNA berbeda yang mengkode protein yang sangat berbeda. Peristiwa itu nampaknya
tidak umum, tetapi splicing alternatif, dimana satu pre-mRNA menghasilkan dua atau lebih
mRNA dengan cara penggabungan exon dengan kombinasi yang berbeda sangat umum
terjadi. Dengan mekanisme ini, jumlah gen yang sedikit bisa menghasilkan protein yang lebih
banyak.

BAB III

KESIMPULAN

Kesimpulan yang dapat diambil dari pemaparan di atas antara lain ialah :

1. RNA (ribonucleic acid) atau asam ribonukleat merupakan bahan genetik selain DNA yang
berperan dalam ekspresi genetic. RNA menjadi perantara antara informasi yang dibawa DNA
dan ekspresi fenotipik yang diwujudkan dalam bentuk protein.

2. RNA merupakan polimer yang tersusun dari sejumlah nukleotida. Setiap nukleotida
memiliki satu gugus fosfat, satu gugus pentosa, dan satu gugus basa nitrogen (basa N).
Polimer ini tersusun dari ikatan berselang-seling antara gugus fosfat dari satu nukleotida
dengan gugus pentosa dari nukleotida yang lain.

3. Gula pentosa molekul RNA berupa ribosa. Basa nitrogen purinnya terdiri atas adenin (A)
dan guainin (G), sedangkan pirimidinnya terdiri atas sitosin (C) dan urasil (U).

4. RNA terdiri dari 3 jenis atau tipe, di antaranya adalah tRNA (RNA transfer), mRNA (RNA
mesenjer/duta), dan rRNA (RNA ribosom), masing-masing dengan fungsi yang berlainan.

5. RNA mesenjer (mRNA), berfungsi membawa kode genetik ke sitoplasma untuk mengatur
sintesa protein, RNA transfer (tRNA) berfungsi dalam transport asam amino menuju ribosom
untuk digunakan menyusun molekul protein, RNA ribosom (rRNA) membentuk ribosom
bersama dengan protein lainnya.

6. Pengaturan kodon dalam RNA menentukan struktur serta fungsi dari tiap protein yang
digunakan untuk mengatur dan membangun tubuh manusia yang kompleks. Kodon atau kode
genetik merupakan tiga pasang basa yang mengkode suatu protein, berada dalam mRNA.

Anda mungkin juga menyukai