Anda di halaman 1dari 6

Nama : Valencia

NIM : 170405064

Komposit Matriks Logam (Metal Matrix Composites – MMC)

Metal matrix composites adalah salah satu jenis komposit yang memiliki matriks logam. Metal
matrix composites adalah kombinasi antara logam sebagai penyusun utama (matrix) dengan
material lainnya sebagai penguat (reinforcement). Reinforcement dapat berupa karbon, grafit,
alumina, silika, tembaga, dll. Material MMC mulai dikembangkan sejak tahun 1996. Pada
mulanya yang diteliti adalah Continuous Filamen MMC yang digunakan dalam aplikasi
aerospace.

Pengelompokkan Metal Matrix Composites Berdasarkan Penguatnya:

1. Partikulasi

2. Serat pendek

3. Serat panjang

Gambar 1. Pengelompokkan Metal Matrix Composites Bedasarkan Penguatnya

Kelebihan Metal Matrix Composites:

1. Transfer tegangan dan regangan yang baik

2. Ketahanan terhadap temperatur tinggi

3. Tidak menyerap kelembaban

4. Tidak mudah terbakar

5. Kekuatan tekan dan geser yang baik

6. Ketahanan aus dan muai termal yang baik


Kekurangan Metal Matrix Composites:

1. Biayanya mahal

2. Masih menggunakan teknologi sederhana

3. Proses pembuatan lebih rumit untuk sistem fiber-reinforced (penguatan serat)

4. Standarisasi material dan proses yang sedikit

Syarat yang Harus Dimiliki Matriks pada Metal Matrix Composites:

1. Mempunyai keuletan yang tinggi

2. Mempunyai titik lebur yang rendah

3. Mempunyai densitas yang rendah

Contoh: Aluminium beserta paduannya, Titanium beserta paduannya, Magnesium beserta


paduannya.

Proses Pembuatan Metal Matrix Composites:

1. Powder Metallurgy

Metalurgi serbuk (powder metallurgy) merupakan teknologi pengerjaan logam dimana part
atau komponen diproduksi dari serbuk logam. Proses pengerjaannya yakni serbuk logam
ditekan menjadi bentuk yang diinginkan (dikenal dengan istilah pressing).
Gambar 2. Powder Metallurgy

2. Gas Pressure Infiltration

Gas pressure infiltration menggunakan gas bertekanan untuk menerapkan tekanan pada
logam cair (molten metal) dan memaksanya untuk menembus ke dalam fase terdispersi
yang dibentuk sebelumnya (preform).

Gambar 3. Gas Pressure Infiltration


3. Squeeze Casting Infiltration

Squeeze casting infiltration menggunakan bagian cetakan bergerak (movable mold


part/ram) untuk memberikan tekanan pada logam cair (molten metal) dan memaksanya
untuk menembus ke dalam fase terdispersi yang telah dibentuk sebelumnya (preform),
ditempatkan ke bagian cetakan lower fixed mold half.

Gambar 4. Squeeze Casting Infiltration

4. Stir Casting

Stir casting adalah fase terdispersi yang dicampur dengan molten metal melalui
pengadukan mekanis.

Gambar 5. Stir Casting


5. Pressure Die Infiltration

Pressure die infiltration menggunakan teknologi die casting, dimana fase terdispersi yang
telah dibentuk sebelumnya (preform) ditempatkan ke dalam die (mold) lalu molten metal
memasuki die melalui sprue dan menembus ke dalam preform di bawah tekanan piston
yang bergerak (plunger).

Gambar 6. Pressure Die Infiltration

6. Diffusion Bonding

Diffusion bonding adalah suatu mekanisme penyambungan logam maupun paduan logam
pada keadaan padat untuk mendapatkan ikatan pada tingkat atomik. Ikatan yang terbentuk
ini merupakan hasil dari bersatunya kedua permukaan yang terjadi karena ada deformasi
plastis local pada temperature tinggi.

Gambar 7. Diffusion Bonding


Aplikasi Metal Matrix Composites:

1. Komponen automotive (Al-SiC dan Al-Al2O3 untuk membuat piston mobil)

2. Aircraft (rak listrik pada pesawat terbang)

3. Peralatan elektronik

4. Bahan bangunan dan konstruksi

Gambar 8. Bagan Aplikasi Metal Matrix Composites

Anda mungkin juga menyukai