Anda di halaman 1dari 8

TUGAS AKHIR SEMESTER

DENDROLOGI

“ Klasifikasi dan Deskripsi


Pinus merkusii Jungh. et deVries”

Oleh:

DWI HARYATI NINGSIH


201210320311024

JURUSAN KEHUTANAN
FAKULTAS PERTANIAN PERTERNAKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2013
Klasifikasi Pinus (Pinus merkusii Jungh. et deVries)

Pohon pinus telah ditemukan menunjukkan perilaku konstruksi niche dalam respon
terhadap efek dari kebakaran hutan. Pohon pohon pinus tersebut dan semak belukar
meningkatkan frekuensi api dengan mempengaruhi posisi dari daratan hutan.
tusam atau pinus adalah sebutan bagi sekelompok tumbuhan yang semuanya tergabung
dalam marga pinus.
Di indonesia penyebutan tusam atau pinus biasanya ditujukan pada tusam
Sumatera (Pinus merkusii Jungh. et deVries).
Tusam kebanyakan bersifat berumah satu (monoecious), yaitu dalam satu tumbuhan terdapat
organ jantan dan betina namun terpisah, meskipun beberapa spesies bersifat setengah
berumah dua (sub-dioecious).
Pohon biasanya tumbuh di daerah Sumatera Utara yang hidup pada ketinggian 2000m diatas
permukaan laut.

Klasifikasi Ilmiah:

Kingdom : Plantae
Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan
Berpembuluh)
Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan Biji)
Divisi : Coniferophyta
Kelas : Pinopsida
Ordo : Pinales
Famili : Pinaceae
Genus : Pinus L
Spesies : Pinus merkusii Jungh.& De Vr
Habitat : Pinus merkusii umumnya tumbuh di
Sumatera Utara hingga ketinggian 2000 m diatas
permukaan laut.

Ciri-ciri Pinus:
Pinus merkusii Jungh. et deVries memiliki ciri khas yaitu memiliki batang utama
silindris, lurus dalam tegakan rapat serta memiliki alur yang dalam, cabang-cabang
membentuk putaran yang teratur, tinggi bebas bebas cabang bisa mencapai 10-25 meter,
memiliki bentuk daun jarum dengan jumlah dua helai yang dapat bertahan lebih dari 2 tahun
dengan tepi daun bergerigi halus, bunga berbentuk stobili jantan dan betina.

Daun merupakan bagian dari tajuk pohon yang mungkin terjadinya proses
fotosintesis, respirasi dan transpirasi. Daun pinus berbentuk seperti jarum tersusun dalam
berkas-berkas yang masing-masing terdiri atas dua helai.
Tajuk pinus berwarna hijau muda dengan berbentuk limas pada waktu muda dan
kemudian melebar setelah dewasa. Tajuk yang besar dan baik memunginkan produksi getah
yang tinggi. Untuk memberikan kebebasan bagi perkembangan tajuk, dapat diusahakan
dengan jarak tanam yang lebar dengan cara melakukan penjarangan untuk memberikan ruang
yang cukup bagi pertumbuhan.

Pinus merkusii Jungh. et deVries dapat tumbuh pada ketinggian antara 200 – 2000
meter di atas permukaan laut dan tidak memerlukan persyaratan tumbuh yang tinggi. Tetapi
untuk memperoleh pertumbuhan yang baik diperlukan ketinggian di atas 400 – 1.500 meter
diatas permukaan laut.

Landasan Teori:
Pinus memiliki ciri khas yaitu memiliki batang utama silindris, lurus dalam tegakan
rapat serta memiliki alur yang dalam, cabang-cabang membentuk putaran yang teratur, tinggi
bebas bebas cabang bisa mencapai 10-25 meter, memiliki bentuk daun jarum dengan jumlah
dua helai yang dapat bertahan lebih dari 2 tahun dengan tepi daun bergerigi halus, bunga
berbentuk stobili jantan dan betina. Daun merupakan bagian dari tajuk pohon yang mungkin
terjadinya proses fotosintesis, respirasi dan transpirasi. Daun pinus berbentuk seperti jarum
tersusun dalam berkas-berkas yang masing-masing terdiri atas dua helai (Dede.2013)

Tanaman pinus (Pinus merkusii Jungh. et deVries) berperawakan pohon dengan


ketinggian 1-40 meter.
Sistem perekaran dari pinus berupa akar tunggang (radix primaria). Batang pada Pinus
merkusii Jungh. et deVries berupa batang berkayu berbentuk bulat (teres) dengan permukaan
batang beralur (sulcatus). Arah tumbuh tegak lurus (erectus) dengan percabangan
monopodial. Daun berbentuk jarum dalam berkas terdiri dari 2 daun, pada pangkal berkas
dikelilingi oleh sarung sisik berupa selaput tipis. Duduk daun tersebar (folia sparsa) Bunga
pada Pinus merkusii Jungh. et deVries berkelamin satu (uniseksualis) berumah satu
(monoecus). Bunga jantan dan betina dalam satu tunas. Bunga jantan berbentuk strobilus
(silindris). Strobilus betina berbentuk kerucut, tumbuh di ujung dahan. Ujungnya runcing,
bersisik dan biasanya berwarna coklat. Pada tiap bakal bijinya terdapat dua sayap. Biji
pada Pinus merkusii Jungh. et deVries terletak pada dasar setiap sisik buah, setiap sisik
menghasilkan dua biji, bulat telur dan pipih serta bersayap. Sayap melekat pada biji
(Christiani.2012)

Pinus merupakan spesies yang banyak tumbuh di daerah dingin. Habitus Pinus merkusii
Jungh. et deVries (Pinus) adalah pohon yang berkayu karena mengandung lignin, umumnya
tidak keras dan tidak berwarna hijau dengan satu batang utama. Termasuk pola percabangan
monopodial yaitu jika batang pokok selalu tampak jelas karena lebih besar dan lebih panjang
(lebih cepat tumbuhnya) daripada cabang-cabangnya. Bentuk penampang cabang tumbuhan
ini adalah bulat/silindris ditunjukkan oleh batangnya dari pangkal sampai ke ujung hampir
tidak ada perbedaan, melainkan memiliki besar yang sama (Rini.2012)

Klasifikasi Secara Khusus:

Daun:
Daun pinus berbentuk seperti jarum tersusun dalam berkas-berkas yang masing-
masing terdiri atas dua helai. Pada pangkal berkas dikelilingi oleh sarung sisik berupa selaput
tipis. Apeks daun pada pinus berbentuk jarum. Bentuk tepi daunnya rata. Basal daun rompang
/ rata (truncates) dan jenis daunnya merupakan daun majemuk. Sedang pada permukaan daun
licin (laevis), tekstur seperti perkamen (perkamenteus), warna daun hijau. Pinus memiliki
pertulangan daun sejajar, namun tidak terlihat jelas, karena bentuk daunnya yang terlalu
kecil.
Gambar daun pinus:

Bunga:
Pinus merupakan tumbuhan berumah satu (monocieous) yang artinya alat kelaminnya
dalam satu tumbuhan. Alat kelaminnya berupa strobilus, ada strobilus jantan dan strobilus
betina. Bentuk strobilus pinus kerucut. Untuk strobilus jantan memiliki bentuk lebih
memanjang dengan warna kuning, sedangkan betina seperti kerucut membulat dan berwarna
cokelat dengan kondisi sudah merekah. Strobilus jantan letaknya terminal dan betinanya
letaknya aksilaris dan untuk membedakan mana jantan dan betina. Biasanya strobilus betina
lebih besar daripada yang jantannya. Selain itu biasanya strobilus jantan tumbuh pada cabang
yang lebih rendah daripada cabang strobilus betina. Memiliki jumlah makrofil dan
mikrofilnya banyak dengan posisi yang tersebar. Penyerbukan dan penyebaran biji dengan
bantuan angin (anemogami).
Gambar Bunga Pinus Merkusii:

Buah:
Pohon Pinus merupakan tumbuhan Gymnospermae. Dimanana Gymnospermae adalah
tumbuhan yang memiliki biji terbuka.
Tumbuhan kelompok Gymnospermae mempunyai ciri, yaitu :
1.Bakal biji tidak terlindungi oleh daun buah.
2.Berakar tunggang.
3.Umumnya berupa pohon.
4.Mempunyai akar, batang, dan daun sejati.
Biji pada Pinus merkusii Jungh. et deVries terletak pada dasar setiap sisik buah, setiap sisik
menghasilkan dua biji, bulat telur dan pipih serta bersayap. Sayap melekat pada biji.
Gambar Buah Pinus:

Batang:
Batang merupakan bagian dari tubuh tanaman yang amat penting. Batang adalah alat
pembentuk dan pembawa daun. Batang pada pohon Pinus berbentuk bulat dan tumbuh
dengan tegak lurus, penampilan umum pada batang yaitu batang silindris. Pangkal pada
batang pinus mulus. Penampilan kulit luar beralur dan retak-retak. Pertumbuhan optimal
dicapai pada ketinggian antara 400 - 1 500 m dpl. Tinggi pohon dapat mencapai 20-40 m
dengan diameter 100 cm dan batang bebas cabang 2-23 m. Pinus tidak berbanir, kulit luar
kasar berwarna cokelat kelabu sampai cokelat tua, tidak mengelupas dan beralur lebar serta
dalam. Kulitnya bergetah putih dan aroma pepagan/kulit berbau Resin.
Gambar Batang pinus:

Tajuk:
Tajuk pohon merupakan bagian pohon yang dibentuk oleh pola percabangan dan
dahan-dahan serta rantingnya. Faktor lingkungan sangat berpengaruh terhadapa bentuk tajuk,
sehingga sifat morfologi tajuk kurang berperan sebagai ciri pengenal pohon.
Tajuk pada pohon pinus berbentuk kerucut. Perkembangan dahan dan rantingnya
secara Monopodial (tumbuh tidak terbagi). Letak dahan-dahan pada batang pokok berbentuk
Percabangan Ritmik. Arah tumbuh cabang Condong Keatas. Letak bunga pada daun pinus
terletak diujung batang, cabang atau ranting (Bunga Terminal). Dan model arsitektur pohon
merupakan model Rauh.
Gambar Tajuk:
Akar:
Akar adalah bagian tanaman yang kebanyakan terletak dalam tanah, yang berbeda
dengan batang dan daun yang kebanyakan terletak diatas tanah. Sistem akar pada pinus ialah
akar tunggang, karena lembaga tumbuhan terus menjadi akar pokok yang bercabang-cabang
mejadi akar-akar yang lebih kecil. Susunan akar demikian ini bisa terdapat pada tumbuhan
biji belah (Dicotyledoneae) dan tumbuhan biji telanjang (Gymnospermae).
Gambar:

Manfaat pohon Pinus:


Hutan pinus dibangun untuk merehabilitasi hutan-hutan yang gundul, hutan lindung
dan hutan produksi. Pengaruh hutan tanaman pinus secara umum dapat dibagi berdasarkan
parameter hidrologi, antara lain :

1. Penyerapan oleh tajuk pohon, air ditembus dari tajuk dan aliran air lewat
batangtanaman.
2. Perubahan lengas tanah dan penambahan air tanah.
3. Perubahan sifat fisik tanah
4. Perubahan watak aliran sungai
5. Serasah pada hutan pinus dapat menambah bahan organic tanah sehingga menurunkan
bulk density tanah dan meningkatkan porositasnya.
6. Hutan tanaman pinus sangat berperan sekali sebagai regulator air.
Daftar Pustaka

Ayip, Dede. 2013.Pinus merkusii.(online)http://ddayipdokumen.blogspot.com/2013/02/pinus-


merkusii.html Diakses tanggal 28 Mei 2013.

Malik. 2009. Memahami Tanaman Berbiji Terbuka dan Tumbuhan Biji Tertutup. (online)
http://portalhiunjakarta.blogspot.com/2009/01/bab-i.html Diakses tanggal 30 Mei
2013.

Rahayu, Syaiful. 2012. Makalah Morfologi Akar. (online)


http://semyet.blogspot.com/2012/07/makalah-morfologi-akar.html Diakses
tanggal 21 April 2013.

Sianturi, Christiani. 2012. Taksonomi Tumbuhan Tingkat Tinggi


Di Hutan. (online)
http://christianisianturi.blogspot.com/2012_12_01_archive.html Diakses tanggal
29 Mei 2013.

Siregar, Fireman. 2012. Laporan Praktikum Taksonomi. (online)


http://mametbios.blogspot.com/2012/11/laporan-praktikum-taksonomi_2714.html
Diakses tanggal 29 Mei 2013.

Sulastri, Rini. 2012. Laporan Praktikum 1 Taksonomi Phanerogamae Pinophyta


(Gymnospermae). (online) http://dengan-
bismillah.blogspot.com/2012_05_01.archive.html Diakses tanggal 29 Mei 2013.

Anda mungkin juga menyukai