Kopi
Kopi
BAHAN PENYEGAR
KOPI
DISUSUN OLEH :
RUTH ELIZABETH VIOLITA SIMANJUNTAK
22030111130061
ILMU GIZI 2011
UNIVERSITAS DIPONEGORO
FAKULTAS KEDOKTERAN
Sejarah, Struktur, dan Komposisi Kimia Kopi
Bahan penyegar umumnya terdiri atas kopi, coklat, teh, vanili, dan masih
banyak lagi. Dalam artikel ini, akan dibahas secara mendalam mengenai kopi.
Kopi adalah sejenis minuman yang berasal dari proses pengolahan
dan ekstraksi biji tanaman kopi1. Sejarah kopi telah dicatat sejauh pada abad
ke-9. Pertama kali, kopi hanya ada di Ethiopia, dimana biji-bijian asli ditanam
oleh orang Ethiopia dataran tinggi. Pada saat itu, banyak orang di Benua Afrika,
terutama bangsa Etiopia, yang mengkonsumsi biji kopi yang dicampurkan
dengan lemak hewan dan anggur untuk memenuhi
kebutuhan protein dan energi tubuh2. Akan tetapi, ketika bangsa Arab mulai
meluaskan perdagangannya, biji kopi pun telah meluas sampai ke Afrika Utara
dan biji kopi disana ditanam secara massal. Dari Afrika Utara itulah biji kopi
mulai meluas dari Asia sampai pasaran Eropa dan ketenarannya sebagai
minuman mulai menyebar. Kopi kemudian terus berkembang hingga saat ini
menjadi salah satu minuman paling populer di dunia yang dikonsumsi oleh
berbagai kalangan masyarakat. Indonesia sendiri telah mampu memproduksi
lebih dari 400 ribu ton kopi per tahunnya3. Indonesia di era tahun 1990-an
pernah menjadi negara pengekspor kopi 3 terbesar di dunia setelah Brazil dan
Columbia4.
Kopi memiliki nama latin Coffea sp. Buah kopi terdiri atas 4 bagian yaitu
lapisan kulit luar (exocarp), daging buah (mesocarp), kulit tanduk (parchment),
dan biji (endosperm)5.
Kulit buah kopi sangat tipis dan mengandung klorofil serta zat – zat
warna lainnya. Daging buah terdiri dari 2 bagian yaitu bagian luar yang lebih
tebal dan keras serta bagian dalam yang sifatnya seperti gel atau lendir. Pada
lapisan lender ini, terdapat sebesar 85% air dalam bentuk terikat, dan 15%
bahan koloid yang tidak mengandung air. Bagian ini bersifat koloid hidrofilik
yang terdiri dari ±80% pectin dan ±20% gula.
Bagian buah yang terletak antara daging buah dengan biji (endosperm)
disebut kulit tanduk. Berikut komposisi kimia kulit tanduk pada biji kopi robusta
dan biji kopi Arabica :
Kulit tanduk berperan sebagai pelindung biji kopi dari kerusakan mekanis yang
mungkin terjadi pada waktu pengolahan. Berikut table komposisi kimia pulp
pada suatu biji kopi :
Karbohidrat 60%
Karbohidrat dalam kopi dibagi lagi ke dalam beberapa bagian sesuai
dengan jenis dan kadarnya, yaitu :
a. Gula – gula reduksi memiliki kadar sebesar 1%. Jenis ini terdiri
atas gula D-manosa, L-arabinosa, D-galaktosa, D-glukosa yang
bersifat larut dalam air.
Minyak 13%
Minyak dalam kopi juga terbagi lagi atas beberapa jenis dan bagian,
yaitu :
a. Ester fistosterin, hidrokarbon, dan lilin 2 %
b. Trigliserida 81.3%
c. Ester asam lemak diterpen 15.9% (lilin alcohol)
d. Sterol bebas 0.39%
e. Diterpen 0.15%
f. Bahan – bahan yang tidak tersabunkan
- Γ-sitosterol
- Stigmasterol
- Dehidrostirosterol
- Cofestol
- Kahweol
g. Asam – asam lemak yang ada :
- Asam linoleat 39% - Asam stearat 13.1%
- Asam oleat 17.2% - Asam arachidat 4.2%
- Asam palmitat 25.3% - Asam behenat 1%
- Asam miristat, palmitoleat, linolenat
Protein 13%
a. Asam aspartat 0.33% i. Isoleusin 0.03%
b. Serin 0.12% j. Leusin 0.03%
c. Asparagin 0.30% k. Tirosin 0.04%
d. Glutamat 0.49% l. Fenilalanin 0.08%
e. Prolin 0.14% m. γ-aminobutirat 0.30%
f. Glisin 0.02% n. Lisin 0.04%
g. Alanin 0.24% o. Histidin 0.04%
h. Valin 0.02% p. Arginin 0.04%
Abu 4%
Trigonelin 1%
Kafein Arabika 1,0% , Robusta 2,0%
Buah kopi setelah dibuang kulit, daging buah serta kulit tanduknya
menghasilkan kopi beras. Kopi beras yaitu kopi biji kering berwarna seperti
telur asin dan biasanya dijual atau diekspor. Secara umum kopi beras
mengandung air, gula, lemak, selulosa, kafein, dan abu. Berikut table komposisi
kimia dari kopi beras5 :
Kopi Arabika
Kopi arabika merupakan tipe kopi tradisional dengan cita rasa terbaik 8.
Secara umum, kopi ini tumbuh di negara-negara
beriklim tropis atau subtropis. Kopi arabika tumbuh pada ketinggian 700-1.700
m di atas permukaan laut. Tanaman ini dapat
tumbuh hingga 3 meter bila kondisi
lingkungannya baik. Suhu tumbuh optimalnya
adalah 16-20 oC. Walau berasal dari Ethiopia,
kopi arabika menguasai sekitar 70% pasar
kopi dunia dan telah dibudidayakan di
berbagai negara.
Ciri-ciri dari tanaman kopi arabika ini yaitu panjang cabang primernya
rata-rata mencapai 123 cm, sedangkan ruas cabangnya pendek – pendek.
Batangnya berkayu ,keras, dan tegak serta berwarna putih keabu-abuan.
Keunggulan dari kopi arabika6 antara lain bijinya berukuran besar, beraroma
harum, dan memiliki cita rasa yang baik. Tetapi tidak hanya keunggulan, kopi
arabika juga memiliki kelemahan. Kelemahan kopi ini adalah rentan terhadap
penyakit HV. Oleh karena itu, sejak muncul kopi robusta yang tahan terhadap
penyakit HV, dominasi kopi arabika mulai tergantikan6.
Secara umum, ciri-ciri kopi arabika yaitu sebagai berikut :
- Beraroma wangi yang sedap menyerupai aroma perpaduan
bunga dan buah
- Terdapat cita rasa asam yang tidak terdapat pada kopi jenis
robusta
- Saat disesap di mulut akan terasa kental
- Cita rasanya akan jauh lebih halus (mild) dari kopi robusta
- Terkenal pahit
Kopi Robusta
Kopi robusta pertama kali ditemukan di Kongo pada tahun 1898 dan
mulai masuk Indonesia pada tahun 1900. Kopi jenis ini merupakan keturunan
dari beberapa spesies kopi, yakni Coffea canephora, Coffe quillou, dan Coffe
Uganda. Jenis robusta tahan terhadap serangan jamur karat. Kopi ini
mengandung kafein dalam kadar yang
jauh lebih banyak. Kopi robusta dapat
ditumbuhkan dengan ketinggian 800 m
di atas permuakaan laut. Berikut
keunggulan dari kopi robusta6 :
- Lebih resisten terhadap
serangan hama dan
penyakit (khususnya penyakit HV)
- Mampu tumbuh dengan baik pada ketinggian tempat 400 – 700 m
dpl (suhu 21 – 240 C)
- Produksinya lebih tinggi dari kopi arabika
Secara umum, ciri – ciri dari kopi robusta adalah sebagai berikut :
Selain jenis kopi arabika dan robusta, masih ada bebrapa jenis kopi yang
juga dikenal6, yaitu di antaranya :
a. Kopi Liberika ( Coffe libberica )
Kopi yang dapat tumbuh di daerah dataran rendah ini berasal dari
Angola dan mulai masuk ke Indonesia pada tahun 1965. Kopi ini
berbuah sepanjang tahun, tetapi kualitas buahnya relative rendah dan
tidak seragam.
c. Kopi Hibrida
Kopi hibrida merupakan jenis kopi hasil persilangan antara dua
spesies atau varietas yang memiliki sifat – sifat unggul. Pembiakan kopi
hibrida biasanya dilakukan melalui cara vegetative, misalnya dengan
stek atau sambungan.
Jenis Kopi Hibrida dan Sifatnya
Jenis Kopi Hibrida Sifat
Hasil persilangan Arabika dan - Produksi tinggi, tetapi hasil
Liberika rendemen rendah.
- Bersifat menyerbuk sendiri ( self
– vertile )
- Batang bawahnya bisa
menggunakan ekselsa atau
robusta
Contoh : Kawisari B dan
Kawisari D
Hasil persilangan Arabika dan - Cabang primer dapat bertahan
Robusta cukup lama
- Peka terhadap penyakit HV dan
bubuk buah
- Bersifat menyerbuk sendiri ( self
– vertile )
- Dapat bereproduksi di daerah
dataran tinggi yang lembap
- Bijinya berbentuk gepeng dan
agak lonjong
- Batang bawahnya bisa
menggunakan ekselsa
Contoh : Conuga
d. Kopi Luwak
Kopi luwak dikenal banyak masyarakat di dunia dikarenakan
proses pembentukannya yang unik sehingga kopi luwak kerap disebut
sebagai subvarietas yang baru dari kopi6. Keunikannya berasal dari biji
buah kopi yang telah dimakan oleh musang kelapa Asia / luwak (
Paradoxurus hermaphroditus ) dan kerabat musang lainnya.
Biji kopi yang dimakan oleh musang tersebut secara alami akan
difermentasikan di dalam organ pencernaannya. Selanjutnya, biji kopi di-
ekskresi melalui kotoran musang
yang tetap mengandung biji kopi utuh yang berwarna lebih gelap dan
lebih rapuh. Kopi yang dihasilkan beraroma sedap dan tidak terlalu pahit.
Kopi luwak menjadi lebih istimewa karena luwak hanya mencari buah
kopi yang 90% matang dengan menggunakan daya penciumannya yang
tajam. Dalam satu pohon kopi, hanya 1 – 2 butir buah saja yang
dimakan, yakni buah dengan kematangan tertinggi.
Sampai saat ini kopi luwak dikenal sebagai kopi paling dicari dan
paling mahal di dunia6. Di Indonesia, kopi luwak diproduksi di Sumatera,
Bali, Sulawesi, dan Kepulauan Indonesia lainnya. Di negara lain, kopi
luwak diproduksi di Filipina, dengan nama kopi motit di daerah Cordillera
dan kape alamid di daerah Tagalog. Selain di Filipina, kopi luwak
diproduksi juga di Timor Leste dengan nama kafe-laku.
2. Aroma
Aroma menjadi karakter terkuat dan sangat identik dengan
minuman kopi. Aroma kopi dapat menstimulasi indera penciuman.
Penstimulasian indera penciuman dapat dilakukan melalui 2 cara berikut:
Secara langsung dipersepsi oleh hidung . Aroma kopi pada
umumnya mudah dikenali walaupun tanpa perlu melihat atau
merasakan langsung dari fisik kopi.
Sensasi aroma kopi dapat dirasakan ketika kopi berada di mulut
atau sudah tertelan. Pada saat bersamaan, senyawa volatile yang
terdapat pada kopi akan menguap ke atas memasuki saluran
penciuman.
3. Body
Faktor penentu terakhir yang mempengaruhi cita rasa kopi adalah
body yang dapat disetarakan dengan sensasi “rasa mantap” . Body
terdiri dari tingkatan ringan-berat yang dipengaruhi oleh pemanggangan
biji kopi. Biji kopi yang dipanggang secara medium dan pekat akan
memiliki body yang lebih berat daripada biji kopi yang dipanggang
ringan.
Biji kopi kering tidak dapat langsung dikonsumsi karena belum
mempunyai aroma, flavor, dan warna yang khas. Oleh karena itu, biji kopi
tersebut harus diolah lebih lanjut untuk memperoleh sifat-sifat yang
dikehendaki. Pengolahan dasar yang dilakukan yaitu : penyangraian dan
penggilingan.5
Biji kopi disangrai pada suhu 193 - 1990 C (light roast), 2040 C ( medium
roast ), dan 213 - 2210 C ( dark roast ). Penyangraian dihentikan apabila kopi
sudah mudah dipecah dengan kedua jari tangan . Selanjutnya dinginkan cepat
– cepat dalam kotak pendingin dan kemudian digiling dengan menggunakan
grinder. Penyaringan dilakukan supaya ukuran partikelnya seragam. 5
Hasil olah kopi dapat berupa berbagai jenis makanan dan minuman,
berikut beberapa contoh dari hasil olah kopi :
1. Kopi hitam
Kopi hitam merupakan hasil ektraksi langsung dari perebusan biji kopi
yang disajikan tanpa penambahan bahan apapun.
2. Espresso
Espresso merupakan kopi yang dibuat dengan mengekstraksi biji kopi
menggunakan uap panas pada tekanan tinggi.
4. Kopi Instan
Jenis kopi ini berasal dari biji kopi yang dikeringkan dan digranulasi.
5. Kopi Moka
Kopi moka atau yang sering dikenal dengan moccachino serupa dengan
cappuccino dan latte, tetapi dilakukan penambahan cokelat pada proses
penyajiannya.
2. Penyakit
a. Penyakit karat daun
Penyakit ini disebabkan oleh pathogen Hemileia vastatrix B.et. Br.
Penyakit ini merupakan permasalahan utama pada pengusahaan /
pembudidayaan kopi arabika. Tetapi tidak menjadi suatu masalah
terhadap tanaman kopi robusta.
Gejala – gejala yang ditunjukkan tanaman kopi apabila terserang
penyakit ini yaitu akan muncul bercak – bercak kuning muda di sisi
bawah daunnya. Bercak – bercak tersebut kemudian akan berubah
warna menjadi kuning tua, cokelat tua, hitam, dan akhirnya membuat
daun mengering. Perlahan tetapi pasti, penyakit ini akan
menyebabkan tanaman mati.
Pengendalian yang dapat dilakukan antara lain :
- Menyemprotkan fungisida Dithane M-45 dengan dosis 2gram/liter
air.
- Gunakan bahan tanam dari jenis – jenis kopi arabika yang tahan
terhadap penyakit ini.
c. Melindungi gigi
Kopi yang mengandung kaein memiliki kemampuan antibakteri dan
antilengket, sehingga dapat menjaga bakteri penyebab lubang
menggerogoti lapisan gigi. Minum kopi secangkir setiap hari terbukti dapat
mencegah risiko kanker mulut hingga separuhnya. Senyawa yang
ditemukan di dalam kopi juga dapat membatasi pertumbuhan sel kanker
dan kerusakan DNA.