Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ilmiah tentang Pengaruh budaya Korea Selatan
terhadap trend remaja Indonesia
Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan
bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah
ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang
telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca
agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.
BAB II
PEMBAHASAN
a. Drama Korea
Drama Korea merupakan penyebab dari mulainya hallyu di berbagai negara. Warga Korea
Selatan suka menonton drama dan film dan mendengar musik. Perusahaan TV Korea rela
mengeluarkan biaya besar untuk memproduksi drama dan beberapa diantaranya yang
mencetak kesuksesan akan diekspor ke luar negeri.
Film Korea, bersama drama TV dan musik pop, merupakan produk utama Hallyu yang dinikmati
tidak hanya di dalam negeri, namun juga di berbagai negara. Pada awalnya, film hongkong yang
mendominasi bioskop di Asia, namun dengan kehadiran Hallyu, mulai tersaingi oleh Film Korea.
Film produksi Korea Selatan dikenal karena alur ceritanya yang kuat dan genre yang bervariasi
sehingga menarik banyak penonton.
Dari tahun 2002-2005 drama-drama Korea yang populer di Indonesia antara lain : Endless Love,
Winter Sonata, Love Story from Harvard, Glass Shoes, All In, Memories in Bali, Sorry I Love You
yang merupakan serial drama melankolis. Drama komedi romantis muncul berikutnya, antara
lain : Full House, Sassy Girl, Princess Hours. Dan pada tahun 2008-2009 drama Korea yang
banyak mendapatkan perhatian lebih dari remaja adalah Boys Before Flower (BBF)[1],
sedangkan pada tahun 2013-2017 drama korea yang berhasil menembus pasar dunia adalah
The Heirs, Descendant Of The Sun (DOTS), dan Goblin. Berikut ini sisi menarik drama Korea yang
mampu menyedot banyak perhatian bagi remaja putri :
· Cerita yang Tak Biasa
· Fisik Aktris dan Aktor
· Kebudayaan
· Alternatif Tontonan
1. Sisi Negatif
a) Menganggu Konsentrasi Belajar Remaja yang Berstatus Pelajar
Pada dasarnya, semua musik atau apapun yang kita gemari, bisa mengganggu konsentrasi
belajar kita, tidak terkecuali para K-popers. Saat mereka sedang konsentrasi untuk belajar, tiba
tiba sebuah lagu favorit kita mengalir dan seakan akan mengalun indah ditelinga kita. Dan jika
seperti itu, otomatis kita juga akan membayangkan wajah penyanyi itu. Dan lihat, konsentrasi
mereka buyar karenanya.
Menabung memang baik dan perlu dibiasakan dari kecil. Tapi bagaimana jika uang tabungan itu
ternyata untuk membeli barang barang kesukaan kita, maupun untuk biaya tiket masuk konser
K-pop. Tentu kalian tahu, kalau kebutuhan manusia akan selalu bertambah setiap waktu dan
keinginan mereka dalam memiliki suatu barang sangat besar. Jika kita menghabiskan uang
tabungan hanya untuk barang yang tidak berguna seperti itu, maka tidak ada gunanya kita
menabung.
2. Sisi Positif
a) Dapat menjadi salah satu sarana hiburan untuk me-refresh otak dari kegiatan-
kegiatan sekolah yang melelahkan.
K-pop termasuk dalam salah satu musik hiburan dari Korea. Dan yang namanya music, pasti bisa
merefreshkan otak kita dari kegitatan wekolah yang membuat kita lelah. Dengan
mendengarkan lagu, otak dan tubuh kita juga akan terasa rileks.
b) Menambah pengetahuan tentang kebudayaan negara lain
Menyukai K-pop berarti menyukai budaya dari negara lain. Karena kita menyukai K-pop Idol
ataupun Korean Wave, berarti kita akan terus dan menerus browsing tentang kebudayaan
disana. Seperti apa jenis makanan disana, sekolah disana, kegiatan yang mereka lakukan, dan
lain lain. Dengan membrowsing berarti kita telah menambah dan memperluas pengetahuan
umum kita, meskipun yang kita pelajari berasal dari negara lain.
c) Sebagai bahan pembelajaran kosakata bahasa Korea
Jika kita berniat fasih bahasa Korea, kita tidak hanya bisa belajar lewat kamus atau mengikuti
les. Tetapi kita bisa melihat dan mendengar percakapan dari drama Korea. Karena, mendengar
secara langsung akan lebih mudah dihapal dan menancap di otak kita. Tapi ingat, nonton
dramanya, usahakan ada subtitlenya.
d) Meniru semangat dan sifat kerja keras K-pop Idol yang berusaha dari 0 sampai bisa tenar
seperti saat ini
Pada awalnya, K-pop Idol adalah kumpulan grup yang tidak terkenal, bahkan masih belum
dikenal oleh masyarakat di Korea sendiri. Tapi, sejak mereka debut dan mengeluarkan single
lagu terbaru milik mereka, masyarakat jadi banyak yang mengenalnya. Oleh karena idola
tersebut memiliki fans, maka mereka akan bekerja keras dan berusaha dengan keras agar
mereka bisa menampilkan yang terbaik untuk para penonton, khususnya fans mereka. Sama
seperti Idol tersebut, kita juga harus selalu bekerja keras dan berusaha dari 0. Karena, semua
hal itu tidak ada yang tidak dimulai dari 0.
f) Memiliki banyak teman dari berbagai negara melalui akun media sosial
Para pecinta K-pop tidak hanya dari Indonesia saja, tapi banyak juga negara lainnya yang
penduduknya terserang demam K-pop. Bagi kita maupun mereka, jika mau tahu info terbaru
tentang idola dan mau menge-share nya, mau tidak mau mereka harus memiliki akun media
sosial. Dari akun media inilah fans dari berbagai negara berkontraksi. Seperti saling mention via
Twitter, comment via Instagram, chat via Facebook, dan lain lain. Jadi para K-popers patut
berbangga hati karena mereka memiliki teman dari luar negeri. Seperti Malaysia, Thailand,
Filipina, Korea, Amerika Serikat dan masih banyak lagi.
4. BUDAYA / KEBIASAAN ORANG KOREA
Berikut ini adalah sebagian kecil perbedaan budaya negara Korea Selatan dan Indonesia,
diantaranya:
a. Jarang Berinteraksi
Interaksi adalah suatu kebutuhan mahkluk hidup sebagai mahkluk sosial untuk berhubungan
satu sama lain. Orang Korea selalu fokus kepada pekerjaannya dan menghindari interaksi yang
bukan membahas hal yang berhubungan dengan pekerjaannya.Berbeda dengan orang kita yang
menggunakan interaksi untuk mendekatkan diri dengan rekan rekan kerjanya. Begitupun
pelajar Korea disana, mereka jarang berinteraksi untuk fokus ke pelajaran yang berbeda dengan
pelajar di Negara kita.
b. Merokok
Rata-rata pekerja orang Korea adalah perokok aktif. Tetapi bisa anda bayangkan orang Korea
hanya merokok dalam hitungan detik sambil berdiri! WOW! Ini disebabkan oleh profesionalitas
mereka untuk segera kembali ke pekerjaan mereka. Rokok yang mereka gunakan pun biasanya
rokok putih yang cepat habis seperti e*se da t*e on*. Berbeda dengan orang kita yang merokok
sambil jongkok dan tidak akan kembali ke pekerjaannya sampai busa filter rokok mereka
terbakar.
d. Berbahasa
Orang Korea tidak memiliki kemampuan bahasa inggris yang bagus. Bahkan rata-rata orang
Korea tidak bisa berbahasa Inggis dan memiliki pelafalan bahaa Inggris yang kurang baik.
Alasannya agar banyak orang asing yang belajar bahasa mereka. Orang Indonesia sendiri sudah
diakui dunia bahwa mereka memilki pelafalan yang sangat baik terhadap bahasa asing.
Orang Korea sangat bangga dengan produk dalam negerinya. Mereka selalu menggunakan
produk mereka dari mulai handphone sampai beras. Ini yang menyebabkan akhir-akhir ini
banyak vendor-vendor lokal Korea yang menjadi penguasa pasar dibidangnya. Berbeda dengan
orang kita yang bangga menggunakan produk buatan luar negeri dan cenderung malu
menggunakan produk negeri sendiri
BAB III
PENUTUP
Sebagai pelajar, terutama sebagai generasi muda, hendaknya kita selektif dalam memilih
sesuatu. Kita harus melihat sisi positif dan negatifnya. Apa saja dampak dan pengaruh yang
diakibatkan dari sesuatu yang kita pilih. Termasuk K-pop. Kita harus pandai menyelektifnya.
Ambil sisi negatifnya untuk dijadikan pelajaran. Bukan untuk dijadikan contoh. Sebaliknya, kita
hendaknya mengambil sisi positifnya dan menjadikannya contoh untuk kita lakukan juga di
kehidupan kita.
Kita boleh saja mengidolakan K-pop Idol, tapi jangan terlalu fanatik. Karena tahu sendiri
akibatnya bukan? Karena rasa cinta yang berlebihan, bisa saja kita nekat melakukan hal diluar
batas saat mendengar idola kita terkena skandal. Tentu kita tahu, K-pop Idol tidak selamanya
memiliki sisi negatif seperti apa yang orang pikirkan dengan memandangnya sebelah mata. K-
pop Idol juga memiliki sisi positif yang bisa kita contoh dalam kehidupan kita. Contohnya,
mereka akan selalu berusaha keras tanpa menyerah untuk mencapai sesuatu dan juga K-pop
Idol yang semasa sekolah dulu memiliki nilai rata rata 90. Tentu kita akan termotivasi untuk
melakukan hal yang sama. Apapun itu, kita ambil yang baik-baiknya saja.
DAFTAR PUSTAKA
J. Rauf. 2011. Demam K-Pop Melanda Dunia. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama
A. Ayu. 2012. Korean Wave. Yogyakarta: PT Araska
Wikipedia, Korea (http://id.wikipedia.com/korea) Diakses pada tanggal 15 Desember 2016
Wikipedia, Fanatisme (http://id.wikipedia.com/fanatisme) Diakses pada tanggal 15 Desember
2016