Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

DAMPAK BUDAYA KOREA SELATAN


TERHADAP POLA PERILAKU REMAJA
INDONESIA
Kata Pengantar

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ilmiah tentang Pengaruh budaya Korea Selatan
terhadap trend remaja Indonesia

Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan
bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah
ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang
telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca
agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.

Depok, Februari 2020


Daftar Isi

Kata Pengantar ........................................................................................... i


Daftar Isi .................................................................................................... ii
BAB 1 Pendahuluan .......................................................................... 1
1.1 Latar Belakang Masalah .................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ........................................................... 3

BAB 2 Pembahasan ........................................................................... 3


2.1 Perkembangan K-Wave di Indonesia .............................. 3
2.2 Fanatisme Remaja ........................................................... 5
2.3 Dampak positif dan negatif bagi remaja ......................... 6
2.4 Budaya dan kebiasaan orang Korea ................................ 9

BAB 3 3.1 Kesimpulan ..................................................................... 10


3.2 Saran ............................................................................... 10

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................... 11


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Indonesia merupakan Negara kepulauan di mana terdiri dari berpuluh-puluh pulau yang
tergabung menjadi satu dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia. Indonesia juga terkenal
dengan beraneka macam kebudayaan yang terdapat di seluruh penjuru Nusantara Indonesia.
Walaupun dengan beragam kebudayaan ini tidak menjadikan Indonesia terpecah namun
Indonesia tetap menjadi satu dalam semboyan Bhinneka Tunggal Ika. Bahkan, kita sebagai
rakyat Indonesia harus berbangga diri karena memiliki bermacam kebudayaan yang menjadikan
Negara kita kaya akan budaya asli daerah.
Karena perkembangan zaman dan dampak dari globalisasi, kebudayaan asing pun mulai
memasuki negara Indonesia. Bahkan kebudayaan asing tersebut mampu bersaing dengan
kebudayaan Indonesia hingga sedikit menggeser posisi kebudayaan lokal. Salah satu
kebudayaan asing yang sempat merajai negara kita adalah kebudayaan dari Korea Selatan.
Belakangan ini budaya Korea khususnya K-pop (Korean Pop) begitu mewabah pada remaja di
seluruh dunia. K-Pop tidak hanya soal musik, tapi lebih terasosiasikan dengan semua budaya
asal Korea. Budaya Korea sedang menjamur, bahkan cukup banyak menggeser budaya lainnya,
seperti budaya barat dan Jepang atau J-Pop yang juga pernah menjangkit remaja dunia.
Korean Wave ( Hallyu ) mampu mempengaruhi pola hidup dan cara berpikir masyarakat yang
dipengaruhi. Hal ini lah yang disadari pemerintah Korea, bahwa dengan merebaknya Korean
Wave, akan membuka jalan bagi kemajuan ekonomi Korea. Pemerintah Korea menyadari betul
potensi Korean Wave sehingga rela mengucurkan dana untuk membiayai produksi hiburan
mulai dari film, sinetron hingga musik.
EXO, BTS, SNSD, BIGBANG, Super Junior? Sudah tentu semua penggemar K-pop mengenal
boyband dan girlband ini, terutama penggemar remaja di Indonesia sendiri. Karena kehadiran
dari K-pop yang mulai menjalar dan merajai dunia musik di kawasan Asia, remaja Indonesia
akan cenderung lebih memilih dan menyukai K-pop Idol dari kebudayaan negeri Gingseng itu
daripada memilih kebudayaan negara dalam negeri.Tidak ketinggalan pula K-pop Lovers yang
menganggap dirinya memiliki identitas ke-Korea-an yang tinggi menghimpun teman-temannya
membentuk fandom (Fans dari K-pop grup), seperti fans Super Junior yang bernama E.L.F, fans
SNSD bernama SONE, fans BIGBANG bernama V.I.P, fans BTS bernama ARMY. Dan memang,
rata-rata pengagum K-pop Idol masih berstatus pelajar, rela menghabiskan waktu belajarnya
untuk meng-update info terbaru dari artis idolanya.
Kegilaan penggemar K-pop (K-popers) tidak sampai disitu, jika sekali mereka mendapatkan info
terbaru, mereka akan cenderung makin penasaran dengan info artis-artis Korea lainnya
sehingga mereka terus mencari ke berbagai web ataupun bertanya pada teman lewat sosmed
sehingga mereka melupakan tugas sekolah mereka. Belum lagi mereka yang sudah benar-benar
kecanduan K-pop, mereka akan meniru segala perilaku Idola mereka, mulai dari cara bergaul,
cara berbicara dan bahkan meniru gaya berpakaian idola mereka. Di Indonesia sendiri sudah
banyak K-popers yang benar-benar menirukan artis idolanya, salah satunya K-pop Dance/Sing
Cover. Mereka akan menarikan tarian boyband dan girlband
K-pop layaknya K-pop Idol itu sendiri, disamping menari dengan kostum yang sama persis
dengan artis idolanya, mereka juga menyanyi dengan bergaya seperti artis idolanya itu sendiri.
Bukan berarti kita tidak boleh menyukai budaya asing seperti kebudayaan dari Korea, tapi
alangkah baiknya kalau kita bisa menyelektif dan mengetahui latar belakang dari Idol yang kita
kagumi. Dan lebih baiknya lagi, kalau kita tetap melestarikan kebudayaan dalam negeri
daripada kebudayaan luar negeri.
Indonesia merupakan salah satu pasar yang ‘empuk’ untuk menyebar-luaskan Korean Wave.
Hal itu bisa dibuktikan dengan banyaknya konser-konser K-pop yang pernah singgah di
Indonesia seperti “EXO The Lost Planet” , “EXO The Exo Luxion” , “BIGBANG M.A.D.E Tour” .
“Girls Generation : Love n Girls”, “Girls Generation : Phantasia” , “Super Junior : Super Show 4”
, “Super Junior : Super Show 5”, “Super Junior : Super Show 6” dan lain lain. Begitupun dengan
berbagai Fanmeeting yang dilakukan grup dan musisi Korea serta aktor-aktornya seperti Lee
Minho, Sungha Jung, Jessica, BTS, GOT7, dan Park Bogum yang dating November kemarin.
Saat tahu artis idolanya akan singgah ke negaranya, banyak pelajar Indonesia yang rela
membuang banyak uang dan waktu belajarnya untuk menonton artis idola mereka. Biaya tiket
masuknya saja berkisar 2 jutaan. Dan uang itu biasanya mereka minta dari orang tua mereka.
Namun ada pula yang rela menabung dan tidak jajan demi tiket konser yang sangat mahal,
bahkan ada juga yang rela bekerja part time hingga menjual HP nya sendiri.
Tentunya hal ini banyak memberikan dampak bagi pembentukan mental remaja Indonesia. Para
remaja seakan kehilangan jati dirinya dan lupaakan masa depannya serta lupa akan budayanya
sendiri. Hal inilah yang memotivasi kami untuk membahas kecenderungan remaja dunia,
terutama remaja Indonesia akan Korea yang menimbulkan demam dan sindrom Korea.Karya
ilmiah ini dibuat untuk menjelaskan dampak negatif maupun positif K-pop Idol terhadap para
pelajar Indonesia. Dan apa saja pengaruhnya untuk kalangan remaja, terutama para pelajar
serta cara mengantisipasi perilakunya yang sudah terpengaruh K-pop.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Hallyu Wave (K-Wave)?
2. Bagaimana perkembangan Kpop di Indonesia?
3. Apa yang membedakan budaya Korea dan Indoesia?
4. Apa dampak positif dan negative dari adanya Kpop?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui definisi dari Korean Pop (K-Pop)
2. Untuk mengetahui perkembangan K-Pop di Indonesia
3. Untuk menganalisa perbedaan budaya Korea dan Indonesia
4. Untuk mengetahui dampak positif dan negative adanya K-Pop

BAB II
PEMBAHASAN

1. PERKEMBANGAN K-WAVE DI INDONESIA


K-Wave adalah kepanjangan dari Korean Wave atau di Korea Selatan sering disebut Hallyu
Wave, atau Gelombang Korea. Korean Wave ( Hallyu ) mampu mempengaruhi pola hidup dan
cara berpikir masyarakat yang dipengaruhi. Hal ini lah yang disadari pemerintah Korea, bahwa
dengan merebaknya Korean Wave, akan membuka jalan bagi kemajuan ekonomi Korea.
Pemerintah Korea menyadari betul potensi Korean Wave sehingga rela mengucurkan dana
untuk membiayai produksi hiburan mulai dari film, sinetron hingga musik.

a. Drama Korea
Drama Korea merupakan penyebab dari mulainya hallyu di berbagai negara. Warga Korea
Selatan suka menonton drama dan film dan mendengar musik. Perusahaan TV Korea rela
mengeluarkan biaya besar untuk memproduksi drama dan beberapa diantaranya yang
mencetak kesuksesan akan diekspor ke luar negeri.
Film Korea, bersama drama TV dan musik pop, merupakan produk utama Hallyu yang dinikmati
tidak hanya di dalam negeri, namun juga di berbagai negara. Pada awalnya, film hongkong yang
mendominasi bioskop di Asia, namun dengan kehadiran Hallyu, mulai tersaingi oleh Film Korea.
Film produksi Korea Selatan dikenal karena alur ceritanya yang kuat dan genre yang bervariasi
sehingga menarik banyak penonton.
Dari tahun 2002-2005 drama-drama Korea yang populer di Indonesia antara lain : Endless Love,
Winter Sonata, Love Story from Harvard, Glass Shoes, All In, Memories in Bali, Sorry I Love You
yang merupakan serial drama melankolis. Drama komedi romantis muncul berikutnya, antara
lain : Full House, Sassy Girl, Princess Hours. Dan pada tahun 2008-2009 drama Korea yang
banyak mendapatkan perhatian lebih dari remaja adalah Boys Before Flower (BBF)[1],
sedangkan pada tahun 2013-2017 drama korea yang berhasil menembus pasar dunia adalah
The Heirs, Descendant Of The Sun (DOTS), dan Goblin. Berikut ini sisi menarik drama Korea yang
mampu menyedot banyak perhatian bagi remaja putri :
· Cerita yang Tak Biasa
· Fisik Aktris dan Aktor
· Kebudayaan
· Alternatif Tontonan

b. Musik Korea ( K-Pop )


K-pop kepanjangan dari Korean Pop ("Musik Pop Korea"), adalah jenis musik populer yang
berasal dari Korea Selatan[2]. Banyak artis dan kelompok musik pop Korea sudah menembus
batas dalam negeri dan populer di mancanegara. Kegandrungan akan musik K-Pop merupakan
bagian yang tak terpisahkan daripada Demam Korea (Korean Wave) di berbagai negara.
Seiring dengan drama Korea yang semakin diterima di Indonesia, muncul pula kegemaran akan
grup musik pria (boyband). K-Pop alias boyband asal Korea disukai oleh banyak remaja mulai
dari personilnya yang keren, ganteng, cantik dengan wajah oriental mereka kemudian lagu, aksi
dance, gaya rambut, sampai style fashion mereka yang unik dianggap sebagai trendsetter masa
kini. K-Pop yang booming banget di berbagai negara, termasuk Indonesia, seperti : DBSK, Super
Junior, SHINee, EXO, BTS, BigBang, iKON, dan masih banyak lainnya ini memberikan efek yang
cukup besar di Indonesia.
c. Fashion Korea
Model baju sekarang ini sangat bervariasi. Model-model yang trendy sangat diminati banyak
orang. Baru-baru ini model pakaian Korea telah berhasil memasuki pasaran penjualan pakaian
Indonesia. Pakaian Korea ini pun sangat diminati para kaula muda / remaja. Model baju yang
sangat diminati remaja putri saat ini adalah long dress. Remaja putri lebih percaya diri bila
mengenakan baju Korea.
2. FANATISME REMAJA
Fanatisme adalah sebuah keadaan di mana seseorang atau kelompok yang menganut sebuah
paham, baik politik, agama, kebudayaan atau apapun saja dengan cara berlebihan (membabi
buta) sehingga berakibat kurang baik, bahkan cenderung menimbulkan perseteruan dan konflik
serius. Dalam konteks kehidupan sehari-hari, fanatisme juga berarti kesenangan yang
berlebihan (tergila-gila, keranjingan).
Semua manusia pasti memiliki kegemaran, sosok panutan, dan mungin mengidolakan
seseorang. Fans diambil dari kata fanatisme yakni pemujaan terhadap suatu hal. Pengertian
lebih lanjut fanatisme yaitu sebuah keadaan dimana seseorang atau sebuah kelompok yang
menganut sebuah paham, agama, kebudayaan atau apapun itu dengan cara yang berlebihan
(membabi buta) sehingga berakibat kurang baik, bahkan cenderung menimbulkan perseteruan
dan konflik serius[3].
Namun di dunia entertaiment/musik fanatisme adalah seseorang atau sekelompok orang yang
sangat mengidolakan artis atau sosok yang mereka sukai. Mereka tidak segan-segan untuk
mencari, mengikuti, dan mengetahui info sebanyak-banyaknya tentang sang idola.
Hal yang kini merasuki kaula muda terutama gadis-gadis belia dan remaja adalah Boyband.
Mereka begitu mengidolakan satu atau beberapa boyband dan tidak segan-segan untuk
mencari informasi, mengunduh lagu-lagu dan video sang idola. Banyak remaja perempuan yang
juga bertingkah laku sepeerti ini, lagu dan videonya bahkan sudah diunduh puluhan Gigabyte
(1GB=1024MB). Bahkan ada remaja cowok yang begitu mengidolakan Girlband asal Korea
SNSD, dia bahkan memesan langsung CD original melalui situs internet. Ratusan GB lagu dan
video dengan kualitas HD bahkan bluray telah diunduhnya.
Tak hanya sekedar mengikuti perkembangan sang idola. Mereka bahkan tidak malu untuk
berkata kasar atau jorok jika sang idola dicemooh oleh orang lain atau hanya sekedar mengikuti
style atau gaya sang idola. Hal ini tentu dirasakan oleh banyak dari Boyband Indonesia yang kini
naik daun. Cemooh dan sindirin selalu mereka dapatkan dari fans fanatik Boyband Korea.
Mereka tidak suka jika ada yang ingin mengikuti style (gaya) dari sang idol.
Fans memang tidak dapat dipsahkan dari seorang entertainer. Namun apakah harus bertindak
berlebihan? Tidak, manusia memiliki jalan hidupnya tersendiri. Seseorang tidak dapat
memaksakan kehendaknya kepada orang lain secara sepihak.
3. DAMPAK NEGATIF DAN POSITIF MENYUKAI KPOP BAGI PELAJAR

1. Sisi Negatif
a) Menganggu Konsentrasi Belajar Remaja yang Berstatus Pelajar
Pada dasarnya, semua musik atau apapun yang kita gemari, bisa mengganggu konsentrasi
belajar kita, tidak terkecuali para K-popers. Saat mereka sedang konsentrasi untuk belajar, tiba
tiba sebuah lagu favorit kita mengalir dan seakan akan mengalun indah ditelinga kita. Dan jika
seperti itu, otomatis kita juga akan membayangkan wajah penyanyi itu. Dan lihat, konsentrasi
mereka buyar karenanya.

b) Menurunkan Prestasi Belajar


Dikarenakan mereka yang tidak bisa fokus terhadap materi yang sedang mereka pelajari, maka
nilai tugas maupun ujian akan merosot jauh. Jika biasanya kita mendapatkan nilai 95 untuk
mapel Fisika, kini kita hanya mampu meraih nilai 75. Cukup jauh bukan? Tapi percayalah, jika
kita terus menerus memikirkan K-pop Idol, prestasi yang sudah kita peroleh dan kita
pertahankan akan runtuh dan akhirnya prestasi kita menurun drastis.

c) Lupa Waktu Untuk Mengerjakan Tugas Rumah


Jika sudah sampai dirumah, hal pertama yang dipikirkan para K-popers adalah ‘Idola’ mereka.
Jadi, setelah pulang sekolah mereka biasanya akan langsung mengambil gadget masing masing
dan membuka akun media sosial mereka. Karena menurut kita akun kita sedang ramai, maka
kita akan kecanduan dan terus menerus menggunakan gadget kita sampai kita lupa waktu.
Entah itu untuk makan, mandi, maupun mengerjakan tugas rumah.

d) Asyik Sendiri Hingga Kurang Bersosialisasi Dengan Dunia Luar


Karena bawaannya gadget terus, kita akan terbiasa fokus dengan akun pribadi. Bahkan bisa saja
kita hanya memelototi gadget tanpa berbicara dengan saudara yang kebetulan sedang
berkunjung, atau menolak bermain dengan teman maupun tetanggamu. Itu artinya, otak kalian
memang sudah benar benar terkontaminasi dengan hal berbau K-pop sehingga kalian kurang
bersosialisasi dengan dunia luar yang sesungguhnya.
e) Rela Menghambur-hamburkan Uang Hanya Untuk Barang Berbau K-pop dan Tiket Konser

Menabung memang baik dan perlu dibiasakan dari kecil. Tapi bagaimana jika uang tabungan itu
ternyata untuk membeli barang barang kesukaan kita, maupun untuk biaya tiket masuk konser
K-pop. Tentu kalian tahu, kalau kebutuhan manusia akan selalu bertambah setiap waktu dan
keinginan mereka dalam memiliki suatu barang sangat besar. Jika kita menghabiskan uang
tabungan hanya untuk barang yang tidak berguna seperti itu, maka tidak ada gunanya kita
menabung.

f) Lebih menyukai budaya Korea daripada budaya lokal


Salah satu sifat K-popers yang tidak seharusnya melekat pada diri mereka adalah, lebih
menyukai budaya Korea daripada budaya lokal. Budaya Korea memang sudah di akui oleh
berbagai negara dan mendapat berbagai pujian dari media internasional Billboard. Tetapi,
Indonesia juga memiliki kebudayaan yang tidak kalah kerennya dengan budaya Korea.Kita
seharusnya bangga dengan budaya kita sendiri, dan tidak membandingkannya dengan budaya
dari negara lain.

2. Sisi Positif
a) Dapat menjadi salah satu sarana hiburan untuk me-refresh otak dari kegiatan-
kegiatan sekolah yang melelahkan.
K-pop termasuk dalam salah satu musik hiburan dari Korea. Dan yang namanya music, pasti bisa
merefreshkan otak kita dari kegitatan wekolah yang membuat kita lelah. Dengan
mendengarkan lagu, otak dan tubuh kita juga akan terasa rileks.
b) Menambah pengetahuan tentang kebudayaan negara lain
Menyukai K-pop berarti menyukai budaya dari negara lain. Karena kita menyukai K-pop Idol
ataupun Korean Wave, berarti kita akan terus dan menerus browsing tentang kebudayaan
disana. Seperti apa jenis makanan disana, sekolah disana, kegiatan yang mereka lakukan, dan
lain lain. Dengan membrowsing berarti kita telah menambah dan memperluas pengetahuan
umum kita, meskipun yang kita pelajari berasal dari negara lain.
c) Sebagai bahan pembelajaran kosakata bahasa Korea

Jika kita berniat fasih bahasa Korea, kita tidak hanya bisa belajar lewat kamus atau mengikuti
les. Tetapi kita bisa melihat dan mendengar percakapan dari drama Korea. Karena, mendengar
secara langsung akan lebih mudah dihapal dan menancap di otak kita. Tapi ingat, nonton
dramanya, usahakan ada subtitlenya.

d) Meniru semangat dan sifat kerja keras K-pop Idol yang berusaha dari 0 sampai bisa tenar
seperti saat ini
Pada awalnya, K-pop Idol adalah kumpulan grup yang tidak terkenal, bahkan masih belum
dikenal oleh masyarakat di Korea sendiri. Tapi, sejak mereka debut dan mengeluarkan single
lagu terbaru milik mereka, masyarakat jadi banyak yang mengenalnya. Oleh karena idola
tersebut memiliki fans, maka mereka akan bekerja keras dan berusaha dengan keras agar
mereka bisa menampilkan yang terbaik untuk para penonton, khususnya fans mereka. Sama
seperti Idol tersebut, kita juga harus selalu bekerja keras dan berusaha dari 0. Karena, semua
hal itu tidak ada yang tidak dimulai dari 0.

e) Menjadikan idolanya sebagai motivasi dalam hal yang positif


Dalam menyukai apapun, kita hendaknya mengambil sisi positifnya saja. Namun, sisi
negatifnya jangan kita buang, tapi kita simpan didalam otak dan kita jadikan pelajaran. Sama
seperti halnya K-pop, bukankah K-pop itu memiliki banyak sisi positif? Ambil saja sisi positifnya
buat motivasi kamu dalam belajar. Misalnya, mereka jago menari, maka kamu akan
mempelajari koreografi mereka dan mencoba menirukannya. Bukankah itu adalah sisi positif?
Asalkan waktu latihan koreo itu tidak mengganggu atau bertubrukan dengan waktu belajar kita.

f) Memiliki banyak teman dari berbagai negara melalui akun media sosial
Para pecinta K-pop tidak hanya dari Indonesia saja, tapi banyak juga negara lainnya yang
penduduknya terserang demam K-pop. Bagi kita maupun mereka, jika mau tahu info terbaru
tentang idola dan mau menge-share nya, mau tidak mau mereka harus memiliki akun media
sosial. Dari akun media inilah fans dari berbagai negara berkontraksi. Seperti saling mention via
Twitter, comment via Instagram, chat via Facebook, dan lain lain. Jadi para K-popers patut
berbangga hati karena mereka memiliki teman dari luar negeri. Seperti Malaysia, Thailand,
Filipina, Korea, Amerika Serikat dan masih banyak lagi.
4. BUDAYA / KEBIASAAN ORANG KOREA
Berikut ini adalah sebagian kecil perbedaan budaya negara Korea Selatan dan Indonesia,
diantaranya:

a. Jarang Berinteraksi
Interaksi adalah suatu kebutuhan mahkluk hidup sebagai mahkluk sosial untuk berhubungan
satu sama lain. Orang Korea selalu fokus kepada pekerjaannya dan menghindari interaksi yang
bukan membahas hal yang berhubungan dengan pekerjaannya.Berbeda dengan orang kita yang
menggunakan interaksi untuk mendekatkan diri dengan rekan rekan kerjanya. Begitupun
pelajar Korea disana, mereka jarang berinteraksi untuk fokus ke pelajaran yang berbeda dengan
pelajar di Negara kita.

b. Merokok
Rata-rata pekerja orang Korea adalah perokok aktif. Tetapi bisa anda bayangkan orang Korea
hanya merokok dalam hitungan detik sambil berdiri! WOW! Ini disebabkan oleh profesionalitas
mereka untuk segera kembali ke pekerjaan mereka. Rokok yang mereka gunakan pun biasanya
rokok putih yang cepat habis seperti e*se da t*e on*. Berbeda dengan orang kita yang merokok
sambil jongkok dan tidak akan kembali ke pekerjaannya sampai busa filter rokok mereka
terbakar.

d. Berbahasa
Orang Korea tidak memiliki kemampuan bahasa inggris yang bagus. Bahkan rata-rata orang
Korea tidak bisa berbahasa Inggis dan memiliki pelafalan bahaa Inggris yang kurang baik.
Alasannya agar banyak orang asing yang belajar bahasa mereka. Orang Indonesia sendiri sudah
diakui dunia bahwa mereka memilki pelafalan yang sangat baik terhadap bahasa asing.

e. Bangga Produk Dalam Negeri

Orang Korea sangat bangga dengan produk dalam negerinya. Mereka selalu menggunakan
produk mereka dari mulai handphone sampai beras. Ini yang menyebabkan akhir-akhir ini
banyak vendor-vendor lokal Korea yang menjadi penguasa pasar dibidangnya. Berbeda dengan
orang kita yang bangga menggunakan produk buatan luar negeri dan cenderung malu
menggunakan produk negeri sendiri
BAB III
PENUTUP

Sebagai pelajar, terutama sebagai generasi muda, hendaknya kita selektif dalam memilih
sesuatu. Kita harus melihat sisi positif dan negatifnya. Apa saja dampak dan pengaruh yang
diakibatkan dari sesuatu yang kita pilih. Termasuk K-pop. Kita harus pandai menyelektifnya.
Ambil sisi negatifnya untuk dijadikan pelajaran. Bukan untuk dijadikan contoh. Sebaliknya, kita
hendaknya mengambil sisi positifnya dan menjadikannya contoh untuk kita lakukan juga di
kehidupan kita.
Kita boleh saja mengidolakan K-pop Idol, tapi jangan terlalu fanatik. Karena tahu sendiri
akibatnya bukan? Karena rasa cinta yang berlebihan, bisa saja kita nekat melakukan hal diluar
batas saat mendengar idola kita terkena skandal. Tentu kita tahu, K-pop Idol tidak selamanya
memiliki sisi negatif seperti apa yang orang pikirkan dengan memandangnya sebelah mata. K-
pop Idol juga memiliki sisi positif yang bisa kita contoh dalam kehidupan kita. Contohnya,
mereka akan selalu berusaha keras tanpa menyerah untuk mencapai sesuatu dan juga K-pop
Idol yang semasa sekolah dulu memiliki nilai rata rata 90. Tentu kita akan termotivasi untuk
melakukan hal yang sama. Apapun itu, kita ambil yang baik-baiknya saja.
DAFTAR PUSTAKA

J. Rauf. 2011. Demam K-Pop Melanda Dunia. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama
A. Ayu. 2012. Korean Wave. Yogyakarta: PT Araska
Wikipedia, Korea (http://id.wikipedia.com/korea) Diakses pada tanggal 15 Desember 2016
Wikipedia, Fanatisme (http://id.wikipedia.com/fanatisme) Diakses pada tanggal 15 Desember
2016

Anda mungkin juga menyukai