•┈┈┈┈┈•❁ ﷽❁•┈┈┈┈┈•
الحمد هلل والصالة والسالم على رسول هللا وعلى آله وصحبه أجمعين
Halaqah yang pertama dari Silsilah Ilmiyyah Beriman Takdir Allāh *Pengertian Al Qadha &
Al Qadar*.
Al Qadha & Al Qadar adalah dua kata yang apabila berdampingan maka masing-masing
memiliki makna tersendiri.
*Al Qadha*
Secara bahasa diantara maknanya adalah memutuskan, menyelesaikan / menyempurnakan &
mewajibkan.
Allāh berfirman:
َ َ َّللاَ َك ِذ ْك ِر ُك ْم آبَا َء ُك ْم أ َ ْو أ
شدا ِذ ْك ًرا ض ْيت ُ ْم َمنَا ِس َك ُك ْم فَاذْ ُك ُروا ا
َ َ…فَإِذَا ق
[QS Al-Baqarah 200]
“maka apabila kalian menyelesaikan Manasik Haji kalian hendaklah kalian mengingat Allāh,
seperti kalian mengingat Bapak² kalian atau lebih banyak”
Adapun *secara syariat yang dimaksud dengan Al Qadha adalah apa yang Allāh putuskan pada
makhlukNya baik berupa pengadaan – peniadaan atau perubahan sesuai dengan Qadar atau
ketentuan Allāh sebelumnya*.
*Al Qadar*
Secara bahasa adalah menentukan.
Adapun *secara syariat maka Al Qadar adalah apa yang sejak dahulu atau Ajali sudah Allāh
tentukan akan terjadi*.
Dengan demikian Al Qadar lebih dahulu daripada Al Qadha, karena Al Qadar adalah ketentuan
Allāh sejak Ajali sedangkan Al Qadha adalah keputusan Allāh setelah itu berupa pengadaan
atau peniadaan atau pengubahan. Dan keduanya saling melajimi tidak bisa dipisah satu dengan
yang lain apa yang Allāh tentukan akan dia putuskan dan apa yang menjadi keputusan Allāh
maka itulah yang dia tentukan sebelumnya. Namun apabila kata Al Qadha atau Al Qadar datang
sendiri dalam sebuah kalimat maka maknanya mencangkup makna kata yang lain.
*Al Qadha adalah ketentuan Allāh sejak dahulu & keputusanNya demikian pula Al Qadar
adalah ketentuan Allāh sejak dahulu & keputusanNya*.
Itulah yang bisa kita sampaikan pada Halaqah kali ini & sampai bertemu kembali pada Halaqah
selanjutnya.
_*Abdullāh Roy*_
HSI 09 – Kajian 02 – dalil wajibnya
beriman kepada takdir
■ *Halaqah 2 | Dalil Wajibnya Beriman Kepada Takdir Allāh*
•┈┈┈┈┈•❁ ﷽❁•┈┈┈┈┈•
الحمد هلل والصالة والسالم على رسول هللا وعلى آله وصحبه أجمعين
Halaqah yang kedua dari Silsilah Ilmiyyah Beriman Takdir Allāh *Dalil Wajibnya Beriman
Kepada Takdir Allāh*.
Beriman Dengan Takdir Allāh yang baik dan yang buruk adalah termasuk salah satu diantara
enam rukun iman yang harus diimani & telah tetap kewajibannya didalam Alquran, Assunah
& Ijma
[QS Al-Furqan 2]
“Dan Dia menciptakan segala sesuatu maka Dia pun menentukan dengan sebenar-benar
penentuan”
Dan Allāh Subhānahu wa Ta’āla berfirman:
َّ ۚ َوكَا ََ أ َ ْْ ُر
ً َّللِ ََدَ ًرا َْ ْقد
…ُورا
أَ تؤ ْن با هلل وْال ئكته وكتبه ورسله واليوم اال خر وتؤ ْن بالقدرخيره وشره
[HR Muslim]
Dan beliau ﷺbersabda:
[HR Muslim]
Adapun dari Ijma maka kaum muslimin telah bersepakat atas wajibnya beriman dengan Takdir
Allāh & bahwasanya orang yang mengingkari dengan Takdir Allāh maka dia telah keluar dari
agama Islām. Berkata Abdullah Ibn Umar radiallahu anhuma ketika mendengar tentang
munculnya orang² yang mengingkari takdir & bahwasanya kejadian terjadi dengan sendirinya
tanpa Takdir
“apabila kamu bertemu dengan mereka maka kabarkanlah kepada mereka bahwa aku
(Abdullah Ibnu Umar) berlepas diri dari mereka & mereka pun berlepas diri dari ku, Demi Dzat
yang Ibnu Umar bersumpah dengan Nya seandainya salah seorang dari mereka memiliki emas
sebesar gunung Uhud kemudian menginfakan nya maka Allāh tidak akan menerima darinya
sampai dia beriman dengan Takdir ”
Yang demikian karena Allāh tidak menerima amalan orang yang kafir & termasuk kekufuran
apabila seseorang mengingkari Takdir Allāh ajja wajalla.
ِ َف َو ْال َخل َّ ص َحابَ ِة َوأ َ ْه ِل ْال َح ِِّل َو ْالعَ ْق ِد ِْنَ ال
ِ َسل ِ ط ِعيَّاتُ ِْنَ ْال ِكت َاْ َت ْاِل َ ِدلَّةُ ْالق َ َ َوََدْ ت
ف ِ سنَّ ِة َوإِجْ َم
َّ اع ال ُّ ب ِوال ِ ظاه ََر
س ْب َحانَهُ َوتَعَالَى ِ علَى ِإثْبَا
ُ ِ َّت ََدَ ِر َّلل َ
“Telah banyak dalil-dalil yang jelas tetapnya yang saling menguatkan dari Alquran, As-Sunnah
& Ijma Shahabat & para Ahlul halli abdi yaitu orang-orang yang punya wewenang dari tokoh²
kaum muslimin dari kalangan salaf & kholaf yang menunjukkan atas penetapan Takdir Allāh
Subhānahu wa Ta’āla”
“dan Manhaj seluruh salaf bahwa perkara-perkara semuanya dengan Takdir Allāh Ta’āla”
Itulah yang bisa kita sampaikan pada Halaqah kali ini & sampai bertemu kembali pada Halaqah
selanjutnya.
_*Abdullāh Roy*_
HSI 09 – Kajian 03 – Kedudukan iman
dengan takdir
•┈┈┈┈┈•❁ ﷽❁•┈┈┈┈┈•
الحمد هلل والصالة والسالم على رسول هللا وعلى آله وصحبه أجمعين
Halaqah yang ketiga dari Silsilah Ilmiyyah Beriman Takdir Allāh *Kedudukan Iman Dengan
Takdir Di Dalam Agama Islām*.
Iman dengan Takdir Allāh memiliki kedudukan yang tinggi di dalam agama Islām diantara yg
menunjukkan ketinggian kedudukannya:
① Beriman Dengan Takdir termasuk diantara enam rukun Iman yang harus di Imani & pokok
aqidah yang harus diyakini yang tidak sah iman seorang hamba tanpa nya.
② Beriman yang benar dengan Takdir Allāh yang mencakup dengan beriman Ilmu Allāh
penulisanNya, kehendakNya & PenciptaanNya termasuk bagian dari Mentauhidkan Allāh
didalam Rububiah & sifat²Nya, karena Al Qadha (memutuskan) & Al Qadar (menentukan)
adalah termasuk pekerjaan Allāh & pekerjaan Allāh adalah termasuk sifat²Nya. *Barangsiapa
yang tidak beriman dengan Takdir maka dia bukan seseorang yang meg-Esa-kan Allāh didalam
Rububiah Nya & ini membawa pengaruh buruk pada Tauhid Uluhiyahnya.*
Adapun orang yang beriman dengan Al Qadha & Al Qadar maka akan terjaga Tauhid Rububiah
nya & Uluhiyahnya. Berkata Abdullah Ibnu Abbas Radiallahu anhuma:
“Takdir adalah aturan Tauhid, barangsiapa mengesakan Allāh & Beriman dengan Takdir maka
inilah tali yang kuat yang tidak akan terlepas & barangsiapa Mentauhidkan Allāh &
mendustakan takdir maka dia telah membatalkan tauhid nya”
فمن كذب بالقدر؛ فقد جحد قدرة هللا عز وجل، القدر قدرة هللا عز وجل
“Takdir adalah kemampuan Allāh ajja wajalla barangsiapa yang mendustakan Takdir maka dia
telah mengingkari kemampuan Allāh ajja wajalla”
④ Beriman Dengan Takdir berkaitan dengan hikmah Allāh, Ilmu Nya, Kehendak Nya &
Penciptaan Nya. Maka barangsiapa yang mengingkari Takdir berarti dia telah mengingkari
Ilmu Allāh, Kehendak Nya & Penciptaan Nya.
⑤ Beriman yang benar dengan Takdir Allāh akan membuahkan kebaikan yang banyak dan
kebahagiaan di dunia & akhirat. Sebagaimana akan datang penyebutannya di halaqoh ² yang
terakhir dari Silsilah ini. Dan kebodohan tentang beriman dengan Takdir ataupun
kesalahpahaman menyebabkan berbagai penyimpangan & kesengsaraan di dunia & akhirat.
⑥ Beriman dengan Takdir adalah aqidah seluruh para Nabi & para pengikut mereka.
Allāh berfirman tentang Nabi Nuh alaihi salam:
“Nuh berkata sesungguhnya Allāh lah yang akan mendatangkan tanda kekuasaanNya apabila
ia menghendaki… ”
Dan Allāh Subhānahu wa Ta’āla berfirman tentang Nabi Ismail alaihi salam :
“Ismail berkata wahai bapakku kerjakanlah apa yang telah diperintahkan kepadamu, niscaya
engkau akan mendapatkan diriku termasuk orang² yang sabar apabila Allāh menghendaki”.
Dan Allāh berfirman tentang Nabi Musa alaihi salam:
َ ِ أ َ ْهلَ ْكت َ ُه ْم ِم ْن قَ ْب ُل َوإِي
… ۖ َّاي َ ْب لَ ْو ِشئ
ِ …قَا َل َر
“… Musa berkata wahai Rabb ku seandainya Engkau menghendaki niscaya Engkau telah
menghancurkan mereka & diriku sebelum ini… ”
Tiga ayat diatas menunjukkan keimanan para Nabi alaimusallam terhadap Takdir Allāh ajja
wajalla.
Itulah yang bisa kita sampaikan pada Halaqah kali ini & sampai bertemu kembali pada Halaqah
selanjutnya.
_*Abdullāh Roy*_
HSI 09 – Kajian 04 – cara beriman 1
•┈┈┈┈┈•❁ ﷽❁•┈┈┈┈┈•
الحمد هلل والصالة والسالم على رسول هللا وعلى آله وصحبه أجمعين
Halaqah yang ke empat dari Silsilah Ilmiyyah Beriman Takdir Allāh *Cara Beriman Dengan
Takdir Allah Bag 1*.
Cara Beriman Dengan Takdir Allāh adalah dengan mengimani _marojibul qodar_(tingkatkan²
takdir) yang jumlahnya ada empat:
⑴ Ilmu Allāh yang meliputi segala sesuatu, yang ada & yang tidak ada, yang mungkin terjadi
& yang tidak mungkin terjadi. Allāh Subhānahu wa Ta’āla mengetahui yang ada di langit
maupun yang ada di bumi, yang kelihatan maupun yg tidak kelihatan.
ُ ب اَل يا ٍعلا هم اها إُ ََل هه او ۚ اويا ٍعلا هم اما فُء ٍالبا ُ شر او ٍالبا
حٍر ۚ او اما ت ا ٍسقه ه
ط ُم ٍن او ارقا عة إُ ََل يا ٍعلا هم اها او اَل احبَ عة فُء ُ او ُع ٍنداهه امفااتُ هح ٍالغا ٍي
ين
ب هم ُب ع ب او اَل ياا ُب عس ُإ ََل ُفء ُكت اا ع ط ع ٍ ض او اَل ار ُ ت ٍاْل ا ٍر ُ ظله اما ه
“Dan di sisi-Nya kunci² ilmu ghoib tidak mengetahuinya kecuali Dia, & Dia mengetahui apa
yang ada di daratan & lautan & tidaklah jatuh sebuah daun kecuali Allāh mengetahuinya &
tidak ada satu biji di kegelapan² bumi & tidak ada sesuatu yang basah maupun kering kecuali
semuanya tertulis di dalam kitab yang nyata (Al Lauful Mahfudz) ”
Allāh mengetahui yang sudah terjadi, yang sedang terjadi & yang akan terjadi, bahkan Allāh
mengetahui apa yang tidak terjadi, seandainya terjadi bagaimana kejadiannya.
Allāh berfirman:
“Dan seandainya mereka (yaitu orang² kafir) dikembalikan ke dunia niscaya mereka akan
kembali melakukan apa yang mereka sudah dilarang darinya & sesungguhnya mereka adalah
berdusta”
Yaitu seandainya orang² kafir yang di azab di dalam Neraka yang meminta supaya
dikembalikan ke dunia untuk beriman & beramal, dikabulkan permintaan mereka untuk
kembali ke dunia niscaya mereka akan kafir kembali.
Dan Allāh mengetahui apa yang dilakukan oleh makhluk sebelum Allāh menciptakan mereka,
mengetahui rezeki, ajal & amalan mereka, bergerak & diam nya mereka, kesengsaraan &
kebahagiaan mereka, bahkan Allāh mengetahui siapa diantara mereka yang kelak akan masuk
ke dalam surga dan siapa yang akan masuk ke dalam Neraka sebelum Allāh menciptakan
mereka, bahkan sebelum mereka diciptakan Allāh mengetahui siapa diantara mereka yang
kelak akan masuk surga dan siapa diantara mereka yang kelak akan masuk Neraka.
Rasulullãh ﷺbersabda didalam hadits Ibnu Abbas radiallahu anhuma, ketika Nabi ﷺditanya
tentang anak² orang² musyrikin beliau mengatakan :
“Tidak ada sebuah jiwa kecuali telah diketahui tempatnya di dalam surga dan neraka”
Kewajiban seorang muslim adalah berbaik sangka kepada Allāh yang telah memberikan
hidayah kepada agama Islām ini & Sunnah Rasulullãh ﷺkemudian istiqomah dalam beriman
& beramal shaleh sampai dia meninggal dunia.
Demikian yang bisa kita sampaikan pada Halaqah kali ini & sampai bertemu kembali pada
Halaqah selanjutnya.
_*Abdullāh Roy*_
HSI 09 – Kajian 05 – cara beriman 2
•┈┈┈┈┈•❁ ﷽❁•┈┈┈┈┈•
الحمد هلل والصالة والسالم على رسول هللا وعلى آله وصحبه أجمعين
Halaqah yang ke lima dari Silsilah Ilmiyyah Beriman Takdir Allāh *Cara Beriman Dengan
Takdir Allah Bag 2*.
Diantara cara beriman dengan Takdir Allāh adalah dengan mengimani tingkatan Takdir yang
kedua, yaitu penulisan Allāh terhadap seluruh Takdir makhluk Nya di dalam Al Lauful
Mahfudz, maka tidaklah terjadi sesuatu di alam ini kecuali Allāh telah menulisnya didalam
Kitāb tersebut, tidak mungkin apa yang terjadi di alam ini keluar dari apa yang sudah Allāh
tuliskan.
Dalil² tentang Beriman Dengan penulisan Allāh terhadap Takdir di dalam Al Lauful Mahfudz
dari Alquran diantaranya :
َصا ِلحُون
َّ ِي ال َ الذ ْك ِر أ َ َّن ْاْل َ ْر
َ ض يَ ِرث ُ َها ِعبَاد ِ ُور ِم ْن بَ ْع ِد َّ َولَقَدْ َكت َ ْبنَا فِي
ِ الزب
“Dan Kami telah menulis didalam Kitāb² yang Kami turunkan setelah sebelumnya ditulis
didalam Al Dzikir, bahwa Bumi ini diwarisi oleh hamba²Ku yang shaleh”
Al Dzikr adalah nama lain dari Al Lauful Mahfudz.
“Sesungguhnya Kami lah yang menghidupkan orang² yang mati & Kami lah yang menulis apa
yang mereka kerjakan & bekas² mereka & segala sesuatu Kami ikhso didalam Kitāb yang jelas”
Makna ikhso diantaranya Allāh mengetahuinya menjaganya, menetapkannya didalam Kitāb
tersebut.
Yang dimaksud dengan Kitab yang jelas adalah Al Lauful Mahfudz.
Dan Allāh Subhānahu wa Ta’āla berfirman:
“bukankah kamu mengetahui bahwa Allāh mengetahui apa yang ada di langit & di bumi
sesungguhnya yg demikian ada di dalam Kitab, sesungguhnya yang demikian sangat mudah
bagi Allāh”
ْ َما فَ َّر..
ِ ْنَا ِفي ْال ِكت َا
… ٍٍ ِم ْن ش َْيء
“Dan tidak terlepas dari pengetahuan Allāh sesuatu sebesar semut kecilpun baik di bumi
maupun di langit baik yang lebih kecil daripada itu atau lebih besar kecuali didalam Kitāb yang
jelas”
Adapun dari Sunnah maka Rasulullãh ﷺbersabda:
[HR Muslim]
“Allāh menulis Takdir² bagi para makhlukNya lima puluh ribu tahun sebelum Allāh
menciptakan langit dan bumi”
Dan Rasulullãh ﷺbersabda:
َ الذ ْك ِر ُك َّل
ش ْي ٍء َ َو َكت
ِ َب فِي
“Dan Allāh menulis di dalam Al Dzikr (Al Lauful Mahfudz) segala sesuatu”
ار و َم ْقعَدُهُ ْال َجنَّ ِة َ َِما ِمنْ ُك ْم ِم ْن أ َ َح ٍد ِإَل َوقَدْ ُكت
ِ َّب َم ْقعَدُهُ ِمنَ الن
“Tidak ada diantara kalian kecuali sudah di tulis tempat nya didalam Neraka & tempatnya di
dalam surga”
Demikian yang bisa kita sampaikan pada Halaqah kali ini & sampai bertemu kembali pada
Halaqah selanjutnya.
_*Abdullāh Roy*_