Anda di halaman 1dari 3

Asimilasi adalah proses adaptasi dimana informasi baru dimasukkan ke dalam skema yang sudah

ada sebelumnya. Beginilah cara manusia memandang dan beradaptasi dengan ide-ide baru.

Akomodasi adalah proses di mana pengetahuan yang sudah ada diubah agar sesuai dengan
informasi baru.

Asimilasi adalah proses kognitif dimana seseorang mengintegrasikan persepsi, konsep ataupun
pengalaman baru ke dalam skema atau pola yang sudah ada dalam pikirannya. Asimilasi
dipandang sebagai suatu proses kognitif yang menempatkan dan mengklasifikasikan kejadian
atau rangsangan baru dalam skema yang telah ada. Proses asimilasi ini berjalan terus. Asimilasi
tidak akan menyebabkan perubahan/pergantian skemata melainkan perkembangan skemata.
Asimilasi adalah salah satu proses individu dalam mengadaptasikan dan mengorganisasikan diri
dengan lingkungan baru pengertian orang itu berkembang.

Contoh : seorang anak yang diperlihatkan segi tiga sama sisi, kemudian setelah itu diperlihatkan
segitiga yang lain yaitu siku-siku. Asimilasi terjadi jika si anak menjawab bahwa segitiga siku-
siku yang diperlihatkan adalah segitiga sama sisi.

Akomodasi. Dalam menghadapi rangsangan atau pengalaman baru seseorang tidak dapat
mengasimilasikan pengalaman yang baru dengan skemata yang telah dipunyai. Pengalaman yang
baru itu bisa jadi sama sekali tidak cocok dengan skema yang telah ada. Dalam keadaan
demikian orang akan mengadakan akomodasi. Akomodasi tejadi untuk membentuk skema baru
yang cocok dengan rangsangan yang baru atau memodifikasi skema yang telah ada sehingga
cocok dengan rangsangan itu. Bagi Piaget adaptasi merupakan suatu kesetimbangan antara
asimilasi dan akomodasi. Bila dalam proses asimilasi seseorang tidak dapat mengadakan adaptasi
terhadap lingkungannya maka terjadilah ketidakseimbangan (disequilibrium). Akibat
ketidakseimbangan itu maka terjadilah akomodasi dan struktur kognitif yang ada akan
mengalami perubahan atau munculnya struktur yang baru. Pertumbuhan intelektual ini
merupakan proses terus menerus tentang keadaan ketidakseimbangan dan keadaan setimbang
(disequilibrium-equilibrium). Tetapi bila terjadi kesetimbangan maka individu akan berada pada
tingkat yang lebih tinggi daripada sebelumnya.

Contoh : si anak bisa menjawab segitiga siku-siku pada segitiga yang diperlihatkan kedua.

Contoh 1 penerapan atau implikasi asimilasi dan akomodasi dalam pembelajaran

Asimilasi

Seorang siswa mempunyai skema tentang perkalian sebagai penjumlahan bilangan


sebanyak n kali. Kemudian, guru memberikan informasi baru mengenai ekponensial atau
perkalian bilangan yang sama sebanyak n kali. Dengan pemberian informasi tersebut, siswa akan
merasa proses perkalian sebagai penjumlahan bilangan sebanyak n kali berbeda dengan perkalian
bilangan yang sama sebanyak n kali karena mempunyai kekhususan, yaitu dalam penulisannya.
Siswa perlu memasukkan informasi baru ini ke dalam skema yang sudah dimiliki dengan
mencoba mengerjakan proses perkalian bilangan yang sama sebanyak n kali tersebut

Akomodasi

Dalam proses perkalian bilangan yang sama sebanyak n kali yang dilakukan, siswa akan
memodifikasi skema yang sudah dimiliki yaitu perkalian sebagai penjumlahan bilangan
sebanyak n kali dengan menambahkan skema eksponensial sebagai perkalian bilangan yang
sama sebanyak n kali. Dengan memodifikasi, siswa akan memperoleh skema baru mengenai
eksponensial yang merupakan perkalian bilangan sebanyak n kali dengan kekhususan bilangan
tersebut sama yang kemudian dapat dituliskan dalam bentuk ab = c dengan keterangan a =
sebuah bilangan, b = banyaknya pengulangan, dan c = hasil perkalian yang juga merupakan hasil
eksponensial atau perpangkatan.

Contoh 2 penerapan atau implikasi asimilasi dan akomodasi dalam pembelajaran

Asimilasi

Siswa telah mempunyai skema tentang eksponensial sebagai perkalian bilangan sebanyak n kali
dengan kekhususan bilangan tersebut sama yang kemudian dapat dituliskan dalam bentuk ab = c.
Kemudian guru melanjutkan pembelajaran matematika dengan materi logaritma. Guru
membimbing siswa memahami logaritma. Siswa akan memanggil skema tentang eksponensial
yang nantinya akan dimodifikasi membentuk skema baru. Siswa perlu memasukkan informasi
baru ini ke dalam skema yang sudah dimiliki dengan mencoba mengerjakan daan memahami
tentang logaritma

Akomodasi

Dalam proses memahami logaritma, siswa akan memodifikasi skema yang sudah dimiliki yaitu
eksponensial sebagai perkalian bilangan yang sama sebanyak n kali yang dapat dituliskan dalam
bentuk ab = c menjadi skema logaritma yang dapat dituliskan dalam
a
bentuk log c = b dimana a disebut basis atau pokok logaritma dan c merupakan bilangan yang
dilogaritmakan. Dengan memodifikasi, siswa akan memperoleh skema baru mengenai logaritma
tersebut.

Hari libur di Indonesia yang paling sering adalah hari Minggu. Jika kita
mendengar istilah akhir pekan, maka yang muncul di pikiran adalah hari Sabtu
dan Minggu. Sabtu sebagai awalnya, Minggu sebagai puncaknya. Mengapa hari
Minggu libur? Kalo dipikir secara kritis, kita, pertama-tama harus sadar bahwa
Minggu Libur ada sejarahnya. Minggu libur adalah hasil dari kesepakatan. Konon,
tradisi Minggu libur berasal dari barat. Ya, saya sangsi kalo Minggu libur adalah
budaya asli Indonesia. Minggu libur adalah contoh asimilasi.
Dalam kehidupan sehari-hari kita bisa mengambil contoh asimilasi, misalnya dalam berpakaian. Dahulu,
wanita sehari-hari menggunakan pakaian kebaya, tetapi sekarang kebaya hanya digunakan di waktu-
waktu tertentu, seperti pernikahan dan acara resmi lainnya.

Wanita sekarang dominannya memakai rok, kaos, celana, kemeja, dan lainnya, di mana ini menunjukkan
bentuk asimilasi dengan kebudayaan berpakaian wanita di negara lain.

Akomodasi

Menyelesaikan permasalahan sengketa harta waris menggunakan jalur


pengadilan agar pembagian serta keputusan-keputusan yang dikeluarkan dapat
disetujui bersama.

Anda mungkin juga menyukai