Anda di halaman 1dari 2

Rosalina Kezia Resume Pelatihan 1

Fakultas Teknik/ Teknik Metalurgi dan Material 2017


Volunteer Titik 3

Stunting:
Seberapa Besar Masalahnya, Apa Penyebabnya, Bagaimana Mencegahnya?

Stunting merupakan kondisi dimana tinggi badan anak lebih pendek dari anak seusianya (tidak
proporsional) atau tinggi badan tidak sesuai dengan umur. Stunting terjadi karena kekurangan
gizi terutama dalam 1000 hari pertama, sejak janin dalam kandungan sampai anak berusia 2
tahun. Indonesia menempati negara keempat jumlah anak terkena stunting dengan presentasi
cukup tinggi. Sementara itu, posisi pertama negara dengan kondisi stunting tinggi adalah India
dengan presentase hampir 50 %.

Stunting sendiri memiliki standar. Seorang anak dapat dikatakan mengidap stunting jika Tinggi
Badan v Umur balita tersebut berada di bawah -2 standar deviasi, menurut standar WHO. Grafik
untuk anak laki-laki dan perempuan pun berbeda.

Penyebab terjadinya yaitu karena asupan dan penyakit/infeksi. Faktor maternal juga sangat
mempengaruhi, seperti bagaimana si ibu menerima asupan gizi pada saat masa kehamilan hingga
apakah si ibu memang sudah siap secara fisik dan psikis. Selanjutnya untuk asupan gizi, bayi
membutuhkan nutrisi yang banyak untuk perkembangannya. Dilihat dari lingkungan, stunting
dapat disebabkan mulai sanitasi rumah yang kurang baik, ketersediaan air bersih, hingga pola
asuh.
Rosalina Kezia Resume Pelatihan 1
Fakultas Teknik/ Teknik Metalurgi dan Material 2017
Volunteer Titik 3

Stunting sendiri memiliki dampak yang tidak baik terhadap anak. Seperti tingkat kecerdasan anak
yang rendak (yang diakibatkan pertumbuhan sel pada otak yang tidak maksimal), rentan
terhadap penyakit, dan lainnya. Kemudian, hal ini dapat berdampak pada produktifitas dan
selanjutnya berakibat pada terhambatnya pertumbuhan ekonomi, peningkatkan kemiskinan dan
ketimpangan sosial.

Untuk mencegah dan mengurangi angka stunting di Indonesia, pemerintah juga melakukan
beberapa tindakan pencegahan. Koordinasi Penanganan Stunting (Rapat Pleno Upaya
Percepatan Penanganan Stunting 12 Juli 2017 dan 9 Agustus 2017, dipimpin oleh Wakil Presiden)
menghasilkan arahan yang langsung diberikan oleh Presiden & Wakil Presiden. Selanjutnya,
dihasilkan beberapa divisi untuk menangani stunting yaitu:

• Koordinator: Menko PMK

• Koordinator Intervensi Gizi Spesifik: Menteri Kesehatan

• Koordinator Intervensi Gizi Sensitif: Menteri PUPR

• Koordinator Konvergensi, Koordinasi, dan Konsolidasi Program: Menteri


PPN/Kepala Bappenas

• Menteri Dalam Negeri

• Koordinator Kampanye Nasional: Menteri Kominfo

• Koordinator Pemantauan dan Evaluasi: Sekretariat TNP2K, Sekretariat SDGs.

Anda mungkin juga menyukai