Disusun oleh :
Raden Farhan Bara Herdiansah
16619132
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. yang telah memberikan rahmat serta
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas 04 sebagai syarat untuk memenuhi
tugas mata kuliah Pengantar Rekayasan dan Desain.
Laporan Tugas 04 ini tidak terlepas dari dukungan dan bantuan dari berbagai pihak, untuk itu
kami mengucapkan terima kasih kepada :
1. Dr. Mochammad Chaerul ST,MT. selaku dosen mata kuliah Pengantar Rekayasan dan
Desain
2. Mohammad Farid ST,MT,Ph.D.selaku dosen mata kuliah Peneganalan Rekayasa dan
Desain
Penulis menyadari bahwa penyusunan Laporan ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu,
kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan dan
perbaikan selanjutnya.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
I. LATAR BELAKANG
Banyak orang di seluruh dunia berbicara dengan bahasa yang berbeda-beda yang
belum tentu semua orang akan mengerti maksud dan tujuannya, namun suatu
bahasa gambar yang umum telah ada sejak awal dapat menjadi solusi bagi para
engineer. Bentuk tulisan yang paling awal adalah melalui bentuk gambar, salah
satu contohnya adalah Hieroglyphics Mesir yang kemudian bentuk gambar ini
disederhanakan dan menjadi simbol abstrak yang sekarang digunakan dalam
tulisan.
Sebuah gambar adalah suatu bentuk goresan yang menggambarkan suatu benda
nyata, ide atau rencana yang diusulkan untuk pembuatan atau konstruksi.
Gambar memiliki bentuk yang bermacam-macam, tetapi metode membuat
gambar sketsa yang sangat jelas adalah sebuah bentuk alami dasar dari
komunikasi ide-ide yang umum.
Dalam dunia rekayasa terdapat penemuan baru dalam bidang infrastruktur
seperti mesin-mesin otomatis yang dapat mempermudah pekerjaan manusia.
Suatu mesin, struktur atau sistem baru harus ada dalam pemikiran insinyur atau
pembuat rencana sebelum bisa menjadi kenyataan. Konsep awal atau ide
biasanya tertulis pada kertas sebagai gambar sketsa/teknik atau sebagai suatu
gambar pada layar komputer dan dikomunikasikan pada orang lain melalui
bahasa gambar (graphic language) dalam bentuk sketsa-sketsa tangan.
Untuk itu seorang rekayasawan harus mampu menuangkan ide-ide ciptaannya
ke dalam gambar sketsa. Disamping itu seorang reakayasawan harus mampu
memberi contoh cara pengerjaan objek tersebut, langkah-langkah kerja atau
proses pembuatan, serta karakteristik objek tersebut.
1.2. Bahasa Gambar
Gambar teknik pertama kali ada adalah gambar denah untuk sebuah rencana
benteng yang digambarkan oleh insinyur bangsa Chaldean kira-kira 4000 tahun
yang lalu yang bernama “Gudea” yang diukir pada kepingan batu. Gambar itu
dibuat serupa dengan denah yang dibuat oleh arsitek jaman sekarang. Walaupun
sudah berusia 4000 tahun tetapi para insinyur dapat membaca gambar tersebut.
Dengan kata lain gambar dapat dipakai sebagai alat komunikasi yang paling
efektif dibandingkan dengan bahasa tulisan.
Sketsa dan gambar merupakan cara komunikasi paling efektif bagi para insinyur.
Karena sketsa dan gambar mudah dipahami oleh banyak orang “a picture worths
a thousand words.” Sketsa dan gambar pula digunakan sebagai rujukan oleh
insinyur, teknisi dan tukang di semua bidang profesi kerekayasaan. Melalui
sketsa & gambar teknis, mengkombinasikannya dengan angka & bilangan,
insinyur dapat menjelaskan bentuk, dimensi dan sifat kuantitatif suatu objek atau
kumpulan objek.
1.3. Fungsi Gambar
Gambar sketsa dibuat tanpa alat bantu gambar, cukup dengan kertas dan pensil..
Skala sekedar kira-kira, tidak perlu akurat, tapi mampu menggambarkan
bentuk/geometri (menyerupai) objek. Sedangkan gambar teknis dibuat dengan
alat bantu gambar, penggaris, dsb. Skala harus akurat dan gambar harus dibuat
secara cermat dan hati-hati.
Perkembangan gambar teknik dimulai dari dataran Eropa. Pada awal abad ke-
15, teori tentang proyeksi benda terhadap bidang imajinasi atau bidang proyeksi
diketemukan oleh arsitek-arsitek Italy. Teori ini dikenal sebagai gambar
perspektif. Teori proyeksi tegak lurus atau proyeksi orthogonal baru dibuat pada
abad ke-19, setelah pengetahuan tentang gambar teknik tersebar ke seluruh
dunia. Proyeksi ini disebut juga proyeksi kwadran I (The first angle projection).
Sehingga gambar teknik dan juga gambar sketsa memiliki fungsi tersendiri yang
dapat membantu rekayasawan atau insyinyur dalam berkomusikasi. Berikut
adalah fungsi dari gambar sketsa dan gambar teknik :
1. Fungsi Gambar sketsa :
- Sketsa dibuat untuk memfokuskan gambaran.
Dengan adanya sketsa maka sebuah akan akan terpaku pada dasar yang
sudah dibuat berdasarkan tema gambar yang dipilih.
- Sketsa membantu untuk meminimalisir terjadinya kesalahan dalam
gambar. Sebagai acuan dasar dalam membuat sebuah gambar sketsa
sangat membantu agar tidak terjadi kesalahan atau paling tidak hanya
sedikit kesalahan yang bisa terjadi karena ada pola awal yang dijadikan
dasar dan tinggal dikembangkan saja.
- Sketsa juga berfungsi untuk membantu koordinasi antara pengatan
dengan keterampilan tangan dalam membuat gambar.
II. TUJUAN
3.1. Kesimpulan
Infrastruktur adalah sebuah sistem fasilitas publik, yang bersifat fundamental di
tujukan kepada masyarakat/khalayak ramai untuk melayani dan memudahkan
masyarakat. Infrastruktur harus memiliki kualitass yang sangat baik, oleh karena itu
perlu adanya rancangan berupa gambar sketsa yang akan dikembangkan menjadi
gambar teknik sehingga tidak terjadi miss communcation antara rekayasa atau
insinyur dengan mandor atau pemilik proyek.
Sketsa dan gambar merupakan cara komunikasi paling efektif bagi para insinyur.
Karena sketsa dan gambar mudah dipahami oleh banyak orang “a picture worths a
thousand words.” Sketsa dan gambar pula digunakan sebagai rujukan oleh insinyur,
teknisi dan tukang di semua bidang profesi kerekayasaan.
Setiap infrastruktur perlu dipertimbangkan dengan matang yang menyesuaikan
dengan kondusi lingkungan seperti curah hujan, jenis tanah, intensitas angin dan lain
sebagainya, sehingga pemilihan material pun perlu diperhatikan agar infrastruktur
menjadi efektif dan berkualitas baik.
Makna dan tujuan membangun sebuah infrastruktur harus jelas berdasarkan aspek-
aspek yang mendukung seperti fungsi dari objek tersebut, Selasar Kantin Saraga
memiliki fungsi untuk melindungi dari panas dan hujan, serta melindingi dari petrin
dan bunga api. Material yang digunakan untuk membangun infrastruktur Selassar
Kantin Saraga adalah besi beton, batu split, pasir beton, semen, batu bata, batu kali,
kayu balok, papan kayu, serta atap berbahan galvalum.
DAFTAR PUSTAKA