Anda di halaman 1dari 77

RAHASIA

KODIKLAT TNI ANGKATAN DARAT Lampiran III Keputusan Danpoltekad


POLTEKAD Nomor Kep/ /V/2023
Tanggal

HANJAR GAMBAR TEKNIK DIPLOMA 4


TEKNIK TEKNIK PERSENJATAAN MILITER

BAB I
PENDAHULUAN

1. Umum. Gambar Teknik muncul sebagai bahasa gambar yang


digunakan untuk berkomunikasi oleh kalangan ahli teknik. Ini
dikarenakan apabila ahli teknik menggunakan bahasa lisan untuk
menyampaikan idenya, maka akan mengalami kesulitan dalam
mendeskripsikan ide tersebut. Sebagai contoh ketika memesan sebuah
komponen poros bertingkat, ahli teknik pemesan harus menjelaskan
bentuk poros, ukuran poros, kehalusan permukaan, bahan yang dipakai,
penggunaannya dan cara pengerjaan yang dikehendaki. Untuk
menjelaskan detil-detil pekerjaan tersebut diperlukan waktu yang cukup
lama. Oleh karena itu, dibuatlah Gambar Teknik sebagai alat untuk
menyatakan ide atau gagasan ahli teknik.

Gambar telah sangat berakar dalam naluri kita dan dalam beberapa
hal merupakan satu-satunya bahasa universal kita. Seiring perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi beberapa gambar dipersiapkan atau
dibuat dengan menggunakan bantuan berbagai aplikasi. Berbagai aplikasi
ini sangat membantu dalam proses pembuatan untuk meningkatkan
kecepatan dan ketepatan gambar.

Penerusan informasi adalah fungsi yang penting untuk bahasa


maupun gambar. Gambar bagaimana pun juga adalah “bahasa teknik”,
oleh karena itu diharapkan bahwa gambar harus meneruskan keterangan-
keterangan secara tepat dan objektif.

Dalam hal bahasa, kalimat pendek dan ringkas harus mencakup


keterangan-keterangan dan pikiran-pikiran yang berlimpah. Hal ini hanya
dapat dicapai oleh kemampuan, karir dan watak penulis. Di lain pihak
keterangan dan pikiran hanya dapat dimengerti oleh pembaca yang
terdidik.

Keterangan-keterangan dalam gambar, yang tidak dapat dinyatakan


dalam bahasa, harus diberikan secukupnya sebagai lambang-lambang.
Oleh karena itu, berapa banyak dan berapa tinggi mutu keterangan yang
dapat diberikan dalam gambar, tergantung dari bakat perancang gambar
(design drafter).

2. Maksud dan Tujuan.

a. Maksud. Memberikan gambaran Bintara siswa dalam kegiatan


proses belajar dan mengajar pada materi gambar mesin program
Diploma IV Poltekad Kodiklat TNI AD jurusan Teknik Rekayasa
Persenjataan Militer.
b. Tujuan. Memberikan penguasaan dalam prinsip dan metode
menggambar teknik, serta berkomunikasi dengan menggunakan
gambar teknik.
RAHASIA
2

3. Ruang Lingkup dan Tata Urut. Adapun ruang lingkup dan tata urut
bahan pengajaran ini meliputi:

a. BAB I Pendahuluan.
b. BAB II Fungsi Gambar Teknik
c. BAB III Pengenalan Dan Penggunanaan Peralatan Gambar
d. BAB IV Bentuk Dan Fungsi Garis Gambar Aturan Dasar
Menggambar Teknik
e. BAB V Tanda Pengerjaan
f. BAB VI Konstruksi Geometris
g. BAB VII Ukuran Dan Toleransi
h. BAB VIII Proyeksi Gambar
i. BAB IX Menggambar Potongan Benda Kerja
j. BAB X Etiket Gambar
k. BAB XI Evaluasi
l. BAB XII Penutup
4. Referensi.
a. Dr. Khumaedi Muhammad, M.Pd (2015) Gambar Teknik Jurusan
Teknik Mesin Universitas Negeri Semarang
b. Rahmawati Diana, S.T., M.T. (2015) Menggambar Teknik, Wade
Group.
c. Dr. Mohd. Parvez, 2018, Fundamental of Engineering Drawing and
Auto CAD, Galgotia Publications Pvt. Ltd
d. Wahyu Eko Abryandoko (2020) Menggambar Teknik, Widina Bhakti
Persada Bandung
e. G. Takeshi Sato, N Sugiarto (1986), Menggambar Mesin Menurut
Standar ISO, PT Pradnya Paramita, Jakarta.
3

BAB II
FUNGSI GAMBAR TEKNIK

5. Umum. Gambar teknik tentunya disesuaikan dengan bidangnya


masing-masing, bidang pekerjaan bangunan gambar tekniknya tentang
bangunan, sedangkan bidang pekerjaan permesinan berkaitan dengan
mesin. Gambar teknik tersebut memiliki beberapa manfaat. Contohnya
pada dunia permesinan, jika seorang engineer atau teknisi akan
merencanakan rancangan pembuatan mobil. Dengan gambar kita bisa
merencanakan atau menghitung biaya yang akan dibutuhkan. Gambar
teknik digunakan oleh perencana dan pelaksana sebagai alat komunikasi
dalam bentuk bahasa gambar sehingga lebih praktis, jelas, dan mudah
dipahami oleh kedua belah pihak tersebut. Untuk itu perencana harus
membuat gambar teknik yang lengkap sesuai dengan standar yang
berlaku dan mudah dipelajari oleh pelaksana.

6. Sejarah Gambar Teknik. Sebelum kita mengetahui lebih jauh tentang


gambar teknik, alangkah baiknya kita mengenal terlebih dahulu apa itu
gambar teknik. Gambar teknik adalah perpaduan antara gambar seni dan
gambar sains yang dapat digunakan untuk menyelesaikan beberapa
problem keteknikan. Jika kita runut sejarah dari gambar teknik maka
kita akan tahu bahwa sebelum adanya gambar teknik, peradaban
manusia sudah mengetahui gambar seni terlebih dulu. Itu dibuktikan
dengan adanya bukti penemuan dari para ahli benda purbakala yaitu
berupa gambar seni yang ada pada batu-batu dan dinding-dinding
purbakala. Gambar seni yang ditemukan itu menunjukkan bahwa
gambar seni merupakan sebuah alat yang digunakan untuk menyatakan
buah pikiran, kehendak, perasaan dan juga peristiwa yang terjadi pada
masa itu.

Gambar teknik pada awalnya dipraktikan oleh Leonardo Da Vinci


pada abad 15 sampai abad 16, sehingga beliau dijuluki sebagai Bapak
Gambar Teknik. Dan pada akhir abad 16, Gaspard Monge yang seorang
ahli matematika dari Perancis menemukan sebuah sistem menggambar
dengan menggunakan dua bidang proyeksi yang saling tegak lurus. Atau
sistem ini bisa disebut dengan proyeksi siku-siku atau proyeksi
ortogonal. Pada tahun itu proyeksi ini begitu terkenal dan sering
digunakan untuk menggambar perancangan bangunan kapal maupun
peralatan perang.

Lalu pada abad 18 banyak didirikannya sekolah teknik yang


mengutamakan mata pelajaran gambar teknik didalam kurikulumnya.
Hal itu terjadi karena pada masa itu James Watt seorang ilmuan dari
inggris menemukan mesin uap, yang mengakibatkan terjadinya
pergantian besar-besaran didalam proses produksi pada pabrik. Yang
semula didalam proses produksi menggunakan tenaga manusia dan
hewan, sekarang diganti menggunakan mesin uap. Karena pergantian
besar-besaran yang terjadi itu, maka diperlukanlah sebuah bahasa
komunikasi antara perencana dengan pelaksana yang dimana bahasa itu
harus singkat dan jelas. Lalu mulailah menggunakan gambar kerja yang
4

dapat dipahami oleh kedua belah pihak. Dari situlah mulai didirikannya
sekolah teknik yang mengutamakan mata pelajaran gambar teknik.

Ada begitu banyak tokoh yang memberikan pengertian dari gambar


teknik, berikut beberapa pengertian gambar teknik menurut beberapa
tokoh :
1- FH. Homan dan Ir. Sutomo Wongsocitro, gambar teknik adalah
bahasa yang dipergunakan antara perancang dan pelaksana.
2- James S.Rising dan Maurice W.Almfedt, engineering graphic is the
combination of these arts and science of drawing applicable of the
solution of engineering problems.
3- Thomas E.French dan Charles I.Fierck, engineering drawing is the
graphic language used into the industrial world by engineers and
designers to express and record the ideas and information necessary for
the building of machines and structures.
4- Warren I. Luzadder, technical drawing is a graphic language that is
used universally by engineers to describe the shape and size of structures
and mechanism.

Jadi dapat disimpulkan bahwa gambar teknik harus dapat dimengerti


antara perancang gambar dengan pelaksana gambar dalam bentuk yang
singkat dan jelas, dan tidak meninggalkan aspek seni gambarnya
(keindahan gambarnya). Demikianlah sejarah dan pengertian dari gambar
teknik, semoga dapat menambah wawasan kita tentang gambar teknik.

7. Sebagai Konsep Suatu Gagasan. Fungsi gambar teknik yang pertama


yaitu sebagai konsep suatu gagasan. Konsep dari suatu gagasan atau ide
diwujudkan dalam suatu bentuk gambar kemudian dianalisis lalu
diwujudkan ke dalam rancangan gambar untuk kemudian dievaluasi
secara terus menerus sampai mendapatkan suatu gambar yang
sempurna. Oleh sebab itulah seorang perencana harus mampu mengolah
sebuah ide yang ada dibenak mereka ke dalam bentuk gambar teknik
untuk kemudian direalisasikan oleh pelaksana.
Seorang Desainer biasanya membuat sketsa gambar berdasarkan
konsep abstrak yang ada dalam pikirannya. Desainer menuangkan
gagasannya dari konsep abstrak yang ada dalam pikirannya melalui
gambar teknik. Dan juga dilengkapi dengan simbol-simbol, tanda
pengukuran, tanda pengerjaan dan toleransi ukuran yang disematkan
pada gambar teknik tersebut sebagai standar kerja. Sehingga
menghasilkan konsep yang lebih nyata dari pikirannya tersebut.
Gagasan seoran perancang untuk mrembuat benda-benda teknik
mula-mula berupa konsep abstrak dalam pikirannya, konsep abstrak itu
kemudia dituangkan dalam bentuk gambar (biasanya berupa sketsa).
Dalam hal ini gambar berfungsi sebagai penuang gagasan perancang dari
konsep abstraknya. bagi perancang sendiri, gambar tersebut sekaligus
berfungsi meningkatkan daya pikirnya.
5

Gambar 1. Konsep gagasan

8. Sebagai Penyampaian Informasi. Fungsi gambar teknik yang


selanjutnya yaitu sebagai penyampaian informasi. Gambar teknik yang
dibuat harus mampu memberikan informasi yang jelas sesuai dengan yang
dimaksud oleh perencana. Dengan demikian, orang-orang yang terkait di
dalam proyek tersebut seperti operator, pemeriksa, kontraktor dan lainnya
akan mengerjakan dan mengawasi proyek pekerjaan sesuai dengan
gambar rencana.
Pada awal perkembangan industri, perencanaan dan pembuatan
benda benda teknik dilakukan oleh orang yang sama. sebelum benda
dibuat, ada proses perancangan terlebih dahulu dalam bentuk gambar.
Dalam hal ini , gambar hanya sebagai alat berpikir atau sebagai konsep
dari gagasan si pembuat.
Setelah industri berkembang, Desainer dan drafter adalah orang
yang berbeda. Sehingga diperlukan alat pemersatu yang dapat
menghubungkan maksud antara desainer, drafter dan pembuat (operator).
Disinilah, bahwa fungsi gambar teknik dapat menjadi alat untuk
menyampaikan informasi maksud yang diinginkan dari Desainer kepada
Operator.

Gambar 2. Gambar sebagai informasi

9. Sebagai Arsip Dokumen. Fungsi gambar teknik yang berikutnya


adalah sebagai arsip dokumen. Gambar teknik sangat penting dan harus
disimpan dan dijaga dengan baik sebagai informasi untuk rencana-
rencana yang akan datang. Arsip dokumentasi ini sebaiknya diatur dengan
teliti untuk memudahkan pencarian data kedepannya.
6

Gambar teknik merupakan dokumen yang sangat penting. Karena


pada gambar teknik terdapat data teknis yang lengkap mengenai suatu
produk. Dengan mendokumentasikan gambar, berarti juga mengawetkan
dan menyimpan gambar itu agar dapat dipergunakan kembali.
Dipergunakan kembali sebagai bahan informasi bagi rencana-rencana
baru di kemudian hari. Digunakan terutama jika ada perbaikan kualitas
atau membuat versi terbaru dari barang tersebut. Maka dari itu, gambar
tersebut dapat menjadi acuan dasar untuk perbaikan dan pengembangan
berikutnya.

10. Sebagai Bahasa Teknik. Fungsi gambar teknik yang


selanjutnya adalah bahasa teknik. Gambar teknik merupakan salah satu
alat yang digunakan untuk menyatakan maksud dan tujuan tertentu.
Semua keinginan yang ada didalam otak akan dapat tersampaikan
maksud dan tujuan secara keseluruhan menggunakan gambar teknik ini.
Oleh karena itu, gambar teknik sering disebut dengan bahasa teknik.
Berbagai goresan didalam gambar teknik mengandung berbagai
informasi yang dapat menjadi bahasa untuk menyampaikan maksud dan
tujuan. Oleh karena itu, pada gambar teknik harus diberikan beberapa
keterangan dan lambang. Seberapa banyak keterangan dan mutunya
tergantung kreatifitas dari perancang.

11. Pengembangan Gambar dan Keadaan Teknik. Fungsi gambar teknik


yang selanjutnya adalah sebagai pengembangan gambar dan keadaan
teknik. Gagasan atau ide untuk membuat benda teknik dimulai dari
konsep abstrak. Konsep abstrak kemudian dituangkan dalam sebuah
gambar sketsa. Sketsa kemudian digambar kembali menjadi sebuah
gambar teknik yang berisikan berbagai informasi detail mengenai benda
yang akan dibuat. Dalam hal ini gambar teknik berfungsi sebagai penuang
gagasan dari konsep abstrak menjadi sebuah gambar rancangan
berdasarkan kreatifitas seseorang.
7

BAB III
PENGENALAN DAN PENGGUNANAAN PERALATAN GAMBAR

12. Umum. Alat-alat gambar yang dipergunakan dalam bidang gambar


mesin terdiri atas kertas gambar, kotak gambar, kotak jangka, penggaris-
T, sepasang segi-tiga, sepasang mal lengkungan, mal bentuk, mistar skala,
busur derajat, penghapus, pelindung penghapus, pita gambar, mesin
gambar dan alas gambar.

13. Alat Gambar.

a. Kertas gambar dan ukurannya. Sesuai dengan tujuan gambar,


bermacam-macam kertas gambar dipakai, seperti misalnya kertas
gambar putih, kertas kalkir, film dsb.

1) Kertas gambar untuk tata letak. Untuk gambar tata letak


dengan potlot dipergunakan kertas gambar putih biasa, kertas
sketsa atau kertas milimeter yang bermutu baik dan dapat
mudah di hapus.

2) Kertas gambar untuk gambar asli. Gambar asli digambar di


atas kertas kalkir, karena gambar cetak biru (blueprint) atau
cetak kontak (contact print) dibuat langsung dari gambar
tersebut. Untuk gambar potlot dipergunakan kertas kalkir
kasar, sedangkan untuk gambar tinta dipergunakan kertas
kalkir mengkilap. Mutu kertas yang dikehendaki adalah tahan
lama dan tahan lembab, mudah untuk gambar potlot maupun
tinta dan mudah dicetak kembali.

Kertas gambar yang dipergunakan mempunnyai


ukuran-ukuran yang telah dinormalisasikan. Ukuran yang
paling banyak dipergunakan adalah seri A. seri A ini
mempunyai ukuran standar yang dinyatakan dengan
membubuhkan 0 (nol) dibelakang huruf A. ukuran standart
yang dinyatakan dengan membubuhkan angka 1sampai
dengan 4. ukuran standart, yaitu A 0, mempunyai luas 1 m 2,
dengan perbandingan panjang terhadap lebar sebagai √ 2:1 .
8

Ukuran-ukuran berikutnya diperoleh dengan membagi


dua ukuran yang mendahuluinya. Misalnya ukuran A 3
mempunyai setengah ukuran A 2, dan sebagainya untuk
jelasnya kertas gambar diletakkan dengan sisi yang panjang
mendatar, kecuali untuk kertas ukuran A 4, yang sisi
panjangnya diletakkan vertikal. Pada tabel 3.1 diberikan juga
ukuran garis tepi dari masing-masing ukuran kertas.

3) Film gambar. Film dibuat dari polyster atau cellulos


tracetate, dan dipergunakan untuk gambar yang teliti, dimana
keawetannya sangat diperlukan, serta tidak boleh memuai
maupun menyusut.

Tabel 1 Lambang dan ukuran kertas gambar

Lambang A0 A1 A2 A3 A4
axb 841 x 594 x 420 x 297 x 210 x
1189 841 594 420 297
c min. 20 20 10 10 10
Tanpa tepi 20 20 10 10 10
d jepit
min Dengan tepi 25 25 25 25 25
jepit

b. Pensil gambar. Untuk gambar pensil diperlukan bermacam-


macam pensil gambar yang bermutu. Akhir-akhir ini potlot gambar
yang dapat diisi kembali (atau pensil mekanis) dipergunakan secara
luas daripada pensil biasa.

1) Pensil biasa: pensil gambar digolongkan menurut


kekerasannya, yang dinyatakan oleh gabungan huruf dan
angka. Ada tiga golongan kekerasan pensil, masing-masing
dibagi lagi dalam tiga tingkat kekerasan. Golongan tersebut
adalah keras, sedang dan lunak, berturut-turut diberi lambang
H (hard), F (firm) atau HB (half black) dan B (Black). Tiap
golongan dibagi lagi dalam 6 tingkat kekerasan yang
dinyatakan dengan angka.

Golongan keras dari 9H sampai dengan 4H; golongan


sedang dari 3H sampai B; dan golongan lunak dari 2B sampai
7B. Untuk menarik garis dengan tebal – disini artinya tebal
tidak sama dengan hitam – ujung pensil harus ditanamkan
seperti tampak pada Gambar 1. jika dipergunakan ujungpensil
yang konis seperti Gambar 1 (a), pensilnya harus diputar
pelan-pelan waktu menarik garis. Dengan demikian akan
didapat hasil garis yang sama tebalnya. Untuk mendapatkan
ujung berbentuk biji seperti pada Gambar 1 (b), harus
dipergunakan sebuah kikir atau kertas ampelas.
9

2) Pensil ygdapat diisi kembali dan pensil mekanik: dengan


menggunakan pensil yang dapat diisi kembali, waktu untuk
meraut pensil menjadi berkurang. Ukuran isinya sama dengan
pensil biasa. Penajamannya dapat dilakukan dengan pisau,
kikir atau kertas ampelas, seperti pada pensil biasa.

Sekarang ini terdapat isi potlot dengan ukuran-ukuran


tertentu yang disesuaikan dengan tebal garis. Dengan
mengunakan pensil macam ini, yang disebut juga dengan
pensil mekanik, tidak perlu lagi penajaman, karena
ukurannya tidak akan berubah. Ukuran-ukuran yang ada
adalah 0,3, 0,5,0,7 dan 0,9 mm, dan kekerasannya dapat
dipilih dari HB atau F, H, 2H dan 3 H. karena ukurannya yang
kecil ini, penggunaannya harus hati-hati, agar tidak patah.

Gambar 3 Bentuk ujung potlot

Gambar 4 Potlot gambar yang dapat diisi kembalidan potlot mekanik

c. Kotak Jangka. Perlengkapan ini yang terpenting dan yang


berharga untuk menggambar. Kotak jangka yang sederhana harus
berisis paling sedikit sebuah jangka besar, yang mempunyai ujung
yg dapat ditukar-tukar, yaitu ujung untuk potlot dan ujung untuk
tinta; sebuah alat penyambung untuk membuat lingkaran besar;
sebuah jangka orleon atau jangka pegas: sebuah pena penggaris.
Disamping itu ada sebuah kotak jangka yang lebih lengkap dan lebih
mahal, dan ada yang sedang. Gambar 3 memperlihatkan sebuh
kotak yang agak lengkap.

1) Jangka. Ada tiga macam jangka yang dipergunakan untuk


menggambar, tergantung besar kecilnya lingkaran yang akan
digambar. Jangka besar untuk menggambar lingkaran dengan
diameter 100 sampai 200 mm, jangka menengah untuk
lingkaran dari 20 sampai 100 mm dan jangka kecil untuk
lingkaran 5 sampai 30 mm. Disamping terdapat sebuah untuk
membuat lingkaran dengan jari-jari kecil, seperti misalnya
untuk pembulatan. Ada dua macam untuk ini, yaitu jangka
pegas dan jangka Orleon. Dengan alat penyambung dapat
dihasilkan lingkaran dengan jari-jari yang lebih besar, maka
dipakai jangka batang, seperti pada Gambar 5 alat ini dipakai
untuk pensil maupun untuk tinta.
10

Gambar 5 Kotak jangka

2) Jangka pembagi. Gambar 6Meperlihatkan sebuah jangka


pembagi. Alat ini digunakan untuk memindahkan ukuran,
atau sesuai dengan namanya untuk membagi suatu garis
lurus dalam beberapa bagian yang sama, atau untuk membuat
tanda-tanda jarak yang sama.

Gambar 6 Macam-macam Gambar 7 Jangka


jangka batang

Gambar 8 Jangka pembagi Gambar 9 Penggaris-T

d. Macam-macam penggaris. Untuk menggambar dipergunakan


beberapa macam penggaris.

1) Penggarsi-T: sebuah penggaris-T terdiri dari sebuah kepala


dan sebuah daun, Gambar 7. Garis-garis horintal ditarik
dengan menggunakan penggaris-T ini, dengan menekankan
kepalanya pada tepi kiri dari meja gambar, dan menggeernya
ke atas atau ke bawah.
Supaya hasil dari garis-garis dapat sejajar betul, kepala
dari penggaris ini harus betul-betul diikat pada daunnya.
11

Penggaris-T ini mempunyai ukuran yang disesuaikan dengan


ukuran meja gambar.

2) Segi tiga: Sepasang segi tiga terdiri dari segi tiga siku sama
kaki, dan sebuah segitiga siku 600, dengan berbagai macam
ukuran harus tersedia dalam ruang gambar. Ukuran segi tiga
ditentukan oeh panjang 01, lihat Gambar 8, dsan berkisar
antara 100 sampai 300 mm.

3) Mal lengkungan: Untuk menggambar garis-garis lengkung


yang tidak dapt dibua dengan jangka, dipergunakan mal
lengkungan.

4) Mal bentuk: Untuk membuat gambart secara cepat


dipergunakan mal-mal bentuk. Satu diantaranya terdapat
pada Gambar10. masih ada macam-macam mal bentuk,
seperti misalnya untuk menggambar lambang-lambang dalam
bidang elektronik, gambar mur dan lain sebagainya.

Gambar 10 Segi-tiga Gambar 11 Mal lengkungan

Gambar 12 Sablon
bentuk

Gambar 13 Pelindung penghapus

e. Alat-alat lain. Berbagai macam alat dipergunakan untuk


menggambar, disamping alat-alat yang telah dibahas sebelumnya.

1) Mistar skala. untuk gambar mesin digunakan mistas


skala dari bambu atau plastik, yang panjangnya pada
umumnya adalah 300 mm. Disamping ini terdapat pula
12

mistar skala dengan penampang segi tiga dengan ukuran


yang diperkecil.

2) Busur derajat. Busur derajat dibuat dari logam, yaitu


alumunium atau plastik. Biasanya busur derajat ini
mempunyai garis-garis pembagi dari 0o sampai dengan 180o.
Dengan alat ini dapat diukur sudut atau membagi sudut.

3) Penghapus. Untuk membuang garis yang salah


digunakan pengapus dengan mutu yang baik. Ada penghapus
yang dibuat dari karet, dan ada yang dibuat dari plastik.
Penghapus yang baik harus dapat menghilangkan garis atau
gambar yang tidak diinginkan dan tidak merusak kertasnya.
Untuk menghilangkan garis atau gambar dengan tinta, harus
dipakai penghapus yang khusus.

4) Pelindung penghapus. Pelindung penghapus ini digunakan


bila kita ingin menghilangkan garis yang berdekatan. Dengan
alat ini garis-garis yang perlu dapat terlindung dari
penghapusan. Hanya garis atau bagian yang salah dapat
dihapus. Seperti tampak pada Gambar 11 pelindung tersebut
mempunyai berbagai bentuk lubang. Dengan demikian
bagian yang diperlukan dapat dilindungi dan hanya bagian
yang harus dibuang yang tampil pada lubang.

5) Pita gambar. Untuk menempelkan kertas gambar di atas


papan gambar tidak lagi dipergunakan paku payung, karena
ini akan merusak papan gambar, dan akan mengganggu
pergerakan penggaris. Sekarang terdapat pita gambar yang
akan menempelkan kertas gambar pada papan gambar.
Jangan menggunakan pita rekat (cellotape), karena daya
rekatnya yang terlalu kuat akan merusak pita gambar bila
ingin melepas kertas gambar dari meja gambar. Pita gambar
mempunyai daya lekat yang cukup untuk menempelkan
kerta gambar, dan tidak akan merusak kertas gambar

6) Alas kertas gambar. Jika kertas gambar diletakkan


langsung diatas papan gambar, akan terdapat bekas-bekas
garis dan tusukan jarum dari jangka. Hal ini kadang-kadang
akan mengganggu pada saat kita menggambar. Untuk
menghindarkan hal in di pasaran terdapat alas kertas gambar
dari plastik lunak. Ada juga yang dibuat dari karet magnetik.
Untuk menempelkan kertas gambarnya tidak dipakai pita
gambar, melainkan pita tipis dari baja tahan karat. Yang
terakhir ini sangat mudah penggunaannya.

7) Papan gambar dan meja gambar.Papan gambar harus


mempunyai permukaan yang rata dan tepi yang lurus,
dimana kepala dari penggaris-T digeser.
Papan gambar dibuat dari kayu pohon cemara, kayu pohon
linde, kayu lapis (Plywood) atau hardboard. Ukurannya
disesuaikan dengan ukuran kertas. Belakangan ini terdapat
papan gambar yang telah dilapisi dengan alas kertas gambar.
Papan gambar ini dapat diletakkan di atas standart yang
dibuat khusus untuk tujuan ini. Standart ini dapat dirubah-
rubah kedudukannya.
13

Pada Gambar 12 tampak sebuah standart papan


gambar yang sederhana, yang hanya dapat merubah
kemiringannya, sedangkan Gambar 13 menunjukkan sebuah
standar papan gambar yang dapat diaturketinggiannya
maupun kemiringannya. Papan gambar khusus yang
dipasang diatas sebuah standar disebut juga meja gambar.
Papan yang sederhana dapat diletakkan diatas meja biasa.

Gambar 14 Meja gambar sederhana Gambar 15 Meja gambar

f. Mesin gambar. Mesin gambar adalah sebuah alat, yang dapat


menggantikan alat-alat gambar lainnya, seperti busur derajat,
Penggaris-T, segi tiga dan ukuran.Sebuah mesin gambar dilengkapi
dengan mekanisme gerak sejajar, yang terdiri dari 4 batang
penghubung (link) seperti tampak pada Gambar 14. Sepasang
batang penghubung dipasang secara tepap pada sebuah alat, yang
dapat dipasang pula pada papan gambar. Pada pasangan lain
ditempatkan sepasang penggaris tegak lurus, dan dapat diputar
pada sudut yang dikehendaki. Dengan alat ini dapat ditarik garis-
garis sejajar, dan garis-garis tegak lurus dengan mudah. Selain
mesin gambar jenis mekanisme batang ini, terdapat mesin gambar
yang tidak menggunakan batang penghubung. Sebagai gantinya
dipakai roda-roda dan pita baja. Mesin gambar jenis ini dapat dilihat
pada Gambar 15.

Pada tabel 2 terdapat jenis-jenis mesin gambar yang ada di


negeri Jepang, yang telah diperinci oleh standar Jepang JIS dapat
dilihat pada Gambar15.
Pada tabel 2 terdapat jenis-jenis mesin gambar yang ada di negeri
Jepang, yang telah diperinci oleh standar Jepang JIS.
Penggaris yang dipasang pada mesin gambar ini dapat dilepas
dan diganti dengan penggaris yang mempunyai ukuran dengan
berbagai bermacam-macam skala.

Tabel 2 Jenis-jenis mesin gambar

Kombinasi skala
Jenis Lambang Daerah
P (Jenis- L (Jenis-
kerja
Pita) Batang)
(mm)
Jenis A0-L A0-L  1000 400L-250L 500L-300L
Jenis A1-L A1-L  800 400L-250L 400L-250L
Jenis A1-S A1-S  710 300S-200S 300S-200S

Catatan :
14

1) Lambang A0 dan A1 masing-masing dipergunakan pada


papangambar jenis A0 dan A1.
2) Lambang L dan S masing-masing menunjukkan jenis besar
dan kecil.
Tiap jenis mempunyai peralatan sendiri.

Gambar 16 Mesin gambar


kereta

Gambar17 Mekanisme batang dari Gambar 18 Mesin gambar pita


Sebuah gambar pita

Bahan yang dipakai dapat berupa kayu yang dilapisi sejenis plastik,
dimana terdapat goresan-goresan pembagi ukuran, atau seluruhnya
dibuat dari plastik tembus cahaya dengan goresan-goresan yang
sama. Yang terakhir ini dapat juga dipakai untuk menarik garis
dengan tinta, sedangkan penggaris dari kayu mempunyai penggaris
khusus untuk ini.
Belakangan ini terdapat mesin gambar kereta, yang dapat
dilihat pada Gambar 16 pada mesin ini pasangan penggaris dan alat
putarnnya ditempatkan pada sebuah kerata vertikal, dimana
pengarisnya dapat digerakkan secara vertikal, dan seluruhnya dapat
digerakkan secara horisontal pada kereta horisontal.
Mesin gambar jenis pita dan mesin gambar jenis batang
disebut juga jenis lengan, berbeda dengan jenis kereta. Jenis yang
terakhir ini mempunyai kosntruksi yang lebih kuat dan kekar
dibandingkan dengan jenis lengan. Disamping ini kedudukan
penggaris dapat dikunci pada kereta vertikal, sehingga memudahkan
penggambaran bagian-bagian yang simetris. Mesin gambar kereta ini
memerlukan luas yang lebih kecil dibandingkan dengan mesin
15

gambar jenis lengan. Karena bagian-bagiannya menonjol keluar dari


bidang paapn gambar. Oleh karena itu mesin jenis ini makin banyak
dipakai terutama dalam ruang gambar dengan jumlah mesin gambar
yang banyak.

14. Penggunaan Alat-Alat Gambar. Gambar yang baik hanya dapat


dihasilkan oleh seorang yang dapat menguasai teknik menggambar, dan
dapat mempergunakan alat-alat gambar dengan baik. Dibawah ini akan
dijelaskan mengenai penggunaan alat-alat gambar secara tapat, dan teknik
menggambar.

a. Cara menempatkan kertas gambar. Kertas putih biasa diletakkan


dengan muka yang halus menghadap ke atas. Ukuran kertas harus
disesuaikan dengan benda yang akan digambar. Dimana kertas
gambar akan diletakkan di atas meja gambar, tergantung dari jenis
meja gambar yang akan digunakan. Kertas gambar diletakkan dekat
pada sisi kiri dan sisi bawah gambar, jika dipaki papan gambar
biasa. Hal ini tidak dapat dilakukan pada mesin gambar, karena
kepala mesin gambar memerlukan tumpuan. Usahakan agar tepi
atas kertas gambar sejajar dengan penggaris. Kemudian kertas
gambar diletakkan pada papan gambar dengan bantuan paku
payung atau dengan pita perekat.

Gambar 19 penempatan ukuran kertas

b. Memindahkan ukuran. Gambar teknik yang baik dan tepat sangat


tergantung pada cara penggunaan mistar ukur atau mistar skala
yang tepat pada waktu menentukan ukuran.
Mistar diletakkan sejajar mungkin pada garis dimana akan
diletakkan ukuran yang diinginkan, dan dengan menggunakan
pensil dengan ujung yang tajam buatlah goresan kecil tepat
dihadapan tanda bagi yang diinginkan dan tegak lurus, seperti tepat
pada Gambar 18(a). jika diinginkan ketelitian yang lebih tinggi,
tanda dapat dibuat dengan tusukan jarum, seperti pada
Gambar18(b) atau dengan sebauah kaki dari jangka pembagi.
Jangan sekali-kali memindahkan ukuran langsung dari mistar ukur
dengan jangka pembagi, karena ini akan merusak mistar ukurnya.
16

Gambar 20 Cara memindahkan ukuran

c. Menggambar garis lurus. Garis lurus mendatar ditarik dari kiri


ke kanan, sedangkan garis vertikal dai tarik dari bawah ke atas.
Garis sembarang di btarik dari kiri ke kanan.hal ini dapat dilihat
lebih jelas pada Gambar 19(a). Garis lurus dapat ditarik dengan
penggaris-T atau dengan segi tiga. Dengan alat-alat ini tidak hanya
garis mendatar dan tegak lurus yang dapat digambar seperti tampak
pada Gambar 21(b) dan (c) tetapi juga garis-garis miring
sembarangan dapat juga digambar, seperti tampak pada Gambar 21.

Gambar 21 Menggambar garis lurus

Gambar 22 Penggunaan segi tiga

Gambar 23 Penggunaan segi tiga

Garis-garis sejajar miring dapat digambar dengan sepadang segi tiga,


seperti tampak pada Gambar 23 Pekerjaan-pekerjaan ini dapat
dipermudah oleh mesin gambar.

d. Menggambar lingkaran. Lingkaran-lingkaran kecil digambar kecil


sekaligus dengan jangka kecil, sedangkan lingkaran-lingkaran besar
digambar dua tahap seperti tampak pada Gambar 22
Dalam menggunakan jangka harus diusahakan agar supaya kedua
kakinya berdiri tegak lurus pada kertas gambar. Dan tekanlah
dengan tekanan yang konstan untuk menghasilkan tebal garis yang
sama. (Gambar 25)
Dewasa ini terdapat sablon untuk menggambar lingkaran-lingkaran
kecil (Gambar 26). hal ini tidak hanya mempermudah, tetapi
mempercepat waktu menggambar.

Gambar 24 Arah penggambarn sebuah lingkaran besar


17

Gambar 25 Cara menggambar lingkaran

Gambar 26 Sablon lingkaran.

Gambar 27 Penggunaan mal

Garis lengkung digambar dengan bantual mal. Carapenggunaannya


diperlihatkan pada Gambar 25. Bagian luar maupun bagian dalam
dari mal dapat dipergunakan.

Pada umumnya sebuah garis lengkung tidak dapat diselesaikan


dengan satu tarikan. Bagilah garis lengkung tersebut dalam bagian-
bagian yang cocok dengan mal. Bagaian-bagian tersebut satu dengan
lain harus sambung menyambung, sehingga diperoleh sebuah garis
lengkung yang licin (smooth)
e. Cara meninta gambar. Hampir semua gambar digambar di atas
kertas kalkir dengan potlot gambar. Hasil cetakannya cukup
memuaskan. Jika diinginkan gambar cetak yang lebih jelas, baru
ditinta. Gambar tinta juga lebih menjamin keawtan gambar aslinya.

Untuk meninta dipergunakan pena penggaris. Pena ini diisi


dengan tinta gambar secukupnya. Tebal garis dapat ditentukan
dengan mwmutar mur bergerigi pada mulut pena. Peganglah pena
dalam bidang melalui garis potlot tegak lurus pada kertas gambar,
dan miringkan sedikit dalam arah gerak (Gambar 26). Tariklah garis
dengan kecepatan yang sama untuk mendapatkan tebal garis yang
sama. Jika menggunakan penggaris, atau segi tiga, tempelkanlah
pita gambar dibawahnya (Gambar 26) agar supaya tintanya tidak
terserap dibawah penggaris. Dewasa ini terdapat penggaris dan segi
18

tiga khusus untuk menghindari kesukaran ini.

Untuk mendapatkan hasil gambar tinta yang baik,


kerjakanlah anjuran-anjuran dibawah ini.

1) Isilah pena dengan tinta secukupnya. Terlalu banyak tinta


atau terlalu sedikit tinta akan menghasilkan garis seperti
Gambar 29(b)

2) Pertama-tama gambarlah semua lingkaran, busur lingkaran


atau garis lengkung. Lebih mudah menyabung garis lurus
pada garis lengkung dari pada sebaliknya. Garis potlot harus
terletak di tengah-tengah tinta.lihat Gambar 29(a).
3) Semua garis lurus digambar berikutnya. Garis-garis tegak
lurus digambar dari kiri ke kanan dan semua garis mendatar
dari atas ke bawah. Dengan demikian garis-garis
mendapatkan cukup waktu mengering, dan kemungkinan
merusak garis akan berkurang. Garis yang kering juga
diperlukan untuk garis yang berpotongan. Jika tidak maka
hasilnya seperti Gambar 27(c)

Gambar 28 Penggunaan pena penggaris


4) Sisi dalam dari mulut pena harus serin dibersihakan. Setelah
selesai dipergunakan cucilah pena sampai bersih betul dari
tintanya
5) Jika ujung mulut pena sudah aus, tidak mungkin dihasilkan
garis-garis yang sempurna, karena tintanya mengalirnya
kurang lancar. Dalam hal demikian ujung mulut pena harus
ditajamkan kembali pada batu asah untuk mendapatkan
bentuk yang tepat. Caranya mengasah dapat dilihat pada
Gambar 30.
Dewasa ini terdapat pana gambar khusus. Pena ini
mempunyai ujung khusus dengan macam-macam ukuran,
seperti pensil mekanis. Dengan demikian waktu penyetelan
tebal dapat dihemat, dan juga waktu pengisian. Gambar 31
memperlihatkan bebrapa macam pena pada gambar tersebut.
19

Gambar 29 Cara meninta

Gambar 30 Menajamkan pena penggaris

Gambar 31 Pena Gambar


20

BAB IV
BENTUK DAN FUNGSI GARIS GAMBAR

15. Umum. Garis gambar teknik merupakan satu hal yang memiliki peran
yang penting pada proses gambar teknik. Garis gambar teknik ini
mempunyai arti tersendiri. Oleh karena itu dalam penggunaan garis
gambar teknik harus sesuai dengan maksud dan tujuan dari gari gambar
teknik. Dalam gambar teknik terdapat beberapa jenis garis dengan fungsi
dan penggunaan tertentu yang menyatakan fungsi tertentu atau suatu
kondisi pada gambar. Terdapat sedikit perbedaan pada beberapa
perbedaan jenis dan fungsi garis dalam bidang keteknikan tertentu.

16. Garis gambar teknik adalah satu hal yang memiliki peran yang
penting pada proses gambar teknik. Garis gambar teknik ini
mempunyai arti tersendiri. Oleh karena itu dalam penggunaan garis
gambar teknik harus sesuai dengan maksud dan tujuan dari gari gambar
teknik tersebut. Fungsi garis gambar teknik harus sesuai dengan standar
yang ada.
Kita ketahui bahwasanya gambar teknik digunakan untuk
mengemukakan sebuah rancangan produk. Selain itu gambar teknik juga
menjadi bahasa komunikasi antara perencana dan pelaksana sehingga
produk yang dibuat sesuai dengan maksud dan keinginan. Oleh karena
itu pada setiap kode ataupun goresan pada gambar teknik mengandung
suatu petunjuk yang mempunyai fungsi penting untuk pelaksanaan
sebuah kegiatan keteknikan.
Dalam penggunaan simbol garis gambar teknik, setiap jenis gambar
teknik memiliki arti dan fungsi tersendiri. oleh karena itu penggunaan
jenis garis gambar teknik harus disesuaikan dengan tujuan atau
maksud gambar. Hal ini bertujuan agar orang lain mampu
menginterpretasikan apa yang sudah kita gores atau gambar sebelumnya.
17. Jenis Garis Gambar Teknik Dan Fungsinya. Ada beberapa jenis garis
gambar teknik yang digunakan. Berbagai jenis garis gambar teknik
tersebut mempunyai maksud dan tujuan tertentu tergantung
penggunaannya. Untuk lebih lanjut mengenai jenis garis gambar teknik
sebagai berikut:
21

1. Garis nyata, merupakan garis lurus yang tidak putus-putus.


2. Garis gores, merupakan garis dengan motif putus-putus pendek.
22

3. Garis bergores,merupakan garis yang memiliki motif goresan pendek


diantara goresan panjang.
4. Garis bergores ganda, merupakan garis yang memiliki motif goresan
pendek ganda diantara goresan panjang.

Sedangkan untuk penggologan garis berdasarkan ketebalan garis terbagi


menjadi beberapa jenis. Berdasarkan ketebalan umumnya dibagi menjadi garis
tebal dan garis tipis dengan perbandingan umum
1;0.5. Untuk yang lain sebagai berikut:

1. 0,18 mm

2. 0,25 mm

3. 0,35 mm

4. 0,50 mm

5. 0,70 mm

6. 1 mm

7. 1,4 mm

8. 2 mm

Secara lebih lengkap garis gambar teknik dapat digolongkan beberapa


macam beserta tujuan atau fungsi garis gambar teknik:

a. Garis Gambar. Garis gambar merupakan salah satu jenis garis


nyata yang memiliki ketebalan antara 0,5-0,8 mm. Garis gambar
memiliki beberapa fungsi dalam gambar teknik. Berikut merupakan
fungsi garis gambar pada gambar teknik:

1) Garis gambar berfungsi untuk garis gambar atau garis


benda yang terlihat secara langsung.

2) Garis gambar berfungsi untuk garis tepi kertas gambar


atau tiket

Bentuk garis gambar sebenarnya sangat sederhana yaitu garis lurus


atau sesuai dengan bentuk benda yang diinginkan tanpa adanya
garis putus. Berikut merupakan garis gambar:

b. Garis Tipis. Garis tipis merupakan salah satu jenis garis nyata yang
memiliki ketebalan antara 0,1-0,35mm. Garis ini memiliki fungsi
yang berbeda dengan garis gambar. Berikut merupakan fungsi
dari garis tipis pada gambar teknik:

1) Garis tipis memiliki fungsi untuk membuat garis


gambar atau garis benda yang dibayangkan.
23

2) Garis tipis berfungsi untuk memberi garis ukuran pada


gambar kerja.

3) Garis tipis berfungsi untuk memberikan garis bantu


ukuran pada gambar kerja.

4) Garis tipis berfungsi untuk memberikan arsir atau


garis arsir pada gambar kerja.

5) Garis tipis berfungsi untuk garis gambar penampang


yang diputar ditempat.

Bentuk garis tipi tidak beda jauh dengan garis gambar. Yang
membedakan keduanya yaitu ketebalan yang berbeda yang mana
garis gambar mempunyai ketebalan 0,5-0,8 mm sementara garis
tipis memiliki ketebalan 0,1-0,35 mm. Berikut merupakan garis
tipis:

c. Garis Tipis Bergelombang. Garis tipis bergelombang merupakan


salah satu garis nyata yang memiliki bentuk bergelombang seperti
ombak. Garis tipis bergelombang memiliki ketebalan yang sama
dengan garis tipis yaitu antara 0,1- 0,35mm. Berikut merupakan
fungsi dari garis tipis bergelombang:

a) Garis tipis bergelombang memiliki fungsi untuk garis


batas gambar yang dipotong atau disobek sebagian.

b) Garis tipis bergelombang memiliki fungsi untuk garis


batas pada bagian benda yang dipotong dan sebagian
benda yang ada dalam bayangan.

Bentuk garis tipis bergelombang seperti ombak. Berikut merupakan


bentuk seperti ombak. Untuk jelasnya sebagai berikut:

d. Garis GoresGaris gores merupakan salah satu garis gores atau


garis yang memiliki motif putus putus pendek. Garis ini memiliki
ketebalan antara 0,4 - 0,5 mm. Garis gores memiliki beberapa
fungsi dan kegunaan. Berikut merupakan fungsi dari garis gores:

Garis gores memiliki fungsi untuk membuat garis gambar


atau garis benda yang tidak terlihat secara langsung.

Sesuai dengan penjelasan sebelumnya bahwasanya garis


gores merupakan garis yang memiliki motif putus-putus dengan
ukuran yang pendek. Berikut merupakan bentuk dari garis gores:

e. Garis Bertitik Tipis. Garis bertitik tipis merupakan salah satu


garis bergores yang memiliki motif goresan pendek diantara goresan
panjang. Garis bertitik tipis memiliki ketebalan 0,1-0,35 mm. Garis
bertitik tipis memiliki fungsi sebagai:
24

1) Garis bertitik tipis merupakan salah satu garis yang


berfungsi sebagai garis sumbu.

2) Garis bertitik tipis merupakan salah satu garis


yang memiliki fungsi sebagai garis yang
menunjukan batas yang lain dari benda bergerak.

3) Garis bertitik tipis merupakan salah satu garis yang


berfungi sebagai garis lintasan.

4) Garis bertitik tipis merupakan salah satu garis yang


berguna sebagai garis simetri dan lingkaran jarak.

Sesuai dengan penjelasan diatas mengenai garis bertitik tipis maka


lebih jelasnya dapat memperhatikan gambar berikut:

f. Garis Bertitik Tipis Dengan Garis Ujung Di Tebalkan. Garis


bertitik tipis dengan garis ujung ditebalkan merupakan salah satu
garis bergores yang sebenarnya sama dengan garis bertitik tipis.
Yang membedakan hanyalah pada garis bertitik tipis dengan garis
ujung ditebalkan adalah garis pada bagian ujung-ujung
ditambahkan ketebalannya yang semula 0,1-0,35 mm menjadi 0,5-
0,8 mm. Garis bertitik tipis dengan garis ujung ditebalkan memiliki
fungsi sebagai berikut:
Garis bertitik tipis dengan garis ujung yang ditebalkan memiliki
fungsi sebagai garis batas sebuah irisan atau potongan. Untuk lebih
jelasnya mengenai garis bertitik tipis dengan ujung ditebalkan dapat
melihat gambar berikut:

g. Garis Bertitik Tebal

Garis bertitik tebal merupakan salah satu garis bergores yang sama
seperti garis bertitik tipis dan garis bertitik tipis dengan garis ujung
ditebalkan. Perbedaannya hanyalah pada garis bertitik tebal
memiliki ketebalan garis 0,5-0,8 mm pada setiap goresannya. Garis
bertitik tebal memiliki fungsi atau kegunaan sebagai Garis bertitik
tebal mempunyai fungsi untuk menunjukkan suatu bagian
gambar yang akan dikerjakan secara khusus. Untuk lebih jelasnya
mengenai garis bertitik tebal dapat melihat gambar berikut ini:

Untuk lebih lengkapnya mengenai garis gambar teknik dapat dilihat dari
tabel berikut ini:
25
26

BAB V
TANDA PENGERJAAN

18. Umum. Permukaan benda kerja memegang peran yang penting dalam
perencanaan mesin, terutama untuk memperhitungkan gesekan,
pelumasan, keausan, dan sebagainya. Untuk itu teknisi harus memenuhi
syarat permukaan yang dikehen-daki oleh perencana atau pemesan. Agar
teknisi dapat memenuhi permukaan yang sesuai, maka karateristik
permukaan harus tercantum dalam gambar teknik mesin, sehingga teknisi
bisa mengerti permukaan apa yang diinginkan.
19. Tanda pengerjaan. Untuk menghasilkan permukaan yang sesuai,
maka pada gambar kerja perlu adanya tanda-tanda pengerjaan yang
dinormalisasi yang diletakkan pada bagianbagian dikehendaki
permukaannya. Pelaksanaan penempatan tanda pengerjaan ini juga
mengharuskan perpanjangan pada sebelah kanan sebagaimana gambar
dibaca. Simbol dasar dari tanda pengerjaan ini terdiri dari dua garis
dengan ketinggian yang tidak sama dengan perbandingan 1: 2 yang
membentuk sudut 60° satu sama lain.

Tidak semua permukaan benda dikerjakan dengan mesin. Ada


kalanya karena sesuatu hal permukaan tersebut tidak dikerjakan, atau
dibiarkan saja dan juga bisa permukaan tersebut tidak boleh dibuang,
karena ukurannya sudah sangat pas. Konfigurasi permukaan yang bebas
dikerjakan dengan mesin apapun dan permukaan yang tidak diijinkan
untuk dikerjakan adalah seperti terlihat pada Gambar 98.

Pengerjaan permukaan yang mendapat pengerjaan mesin harus


dicantumkan dengan keterangan pada simbol dasar yang berbentuk segi
tiga. Adapun pengembangan spesifikasi dari penulisan simbol yang telah
diberi keterangan adalah seperti terlihat pada Gambar 99 di bawah ini.

Arah pengerjaan permukaan benda kerja sangat tergantung pada


selera dan kehalusan (kekasaran) yang diinginkan. Harga kekasaran dan
27

kelas kekasaran untuk beberapa nilai adalah seperti terlihat pada Tabel 6
di bawah ini.

Berkaitan dengan arah pengerjaan mesin, dibedakan menjadi


enam bentuk arah. Adapun simbol simbol (lambang) arahnya adalah
seperti terlihat pada Tabel 7 di bawah ini:

20. Simbol Kekasaran Permukaan Simbol kekasaran permukaan dalam


gambar kerja (mesin) terbagi menjadi empat macam.

a. Simbol dasar kekasaran permukaan, yaitu suatu bentuk garis yang


menyudut (60°) yang menyerupai akar (lihat gambar 3.1a!). simbol
ini belum mempunyai arti apa-apa jika tidak diikuti tanda-tanda
yang lainnya.
b. Simbol kekasaran permukaan yang dikerjakan dengan tangan, yaitu
suatu permukaan benda kerja (produk) yang dikerjakan dengan
28

tangan. Maka pada gambar kerjanya diberi simbol pengerjaan,


misalnya dikikir, diampelas dan semacamnya (lihat gambar 3.1b!).

c. Simbol permukaan yang dimesin, yaitu pekerjaan-pekerjaan


pemesinan menge-bor, membubut, scraf atau frais, tanda
pengerjaannya dapat diletakkan pada garis proyeksi permukaan
yang dikerjakannya dan diikuti dengan tingkat kekasaran atau kelas
kekasaran permukaannya (lihat gambar 89!). Simbol pengerjaan
yang dimesin.

d. Simbol permukaan yang dicor, yaitu simbo permukaan yang tidak


dikerjakan lagi (misalnya, hasil dar pengecoran) maka simbol
permukaanya sama denga simbol dasar dengan lingkaran (lihat
gambar 90!).
29

21. Penempatan informasi pada tanda pengerjaan. Informasi yang


dapat dicantumkan pada tanda pengerjaan meliputi hal-hal sebagai
berikut:
a. Angka kualitas kekasaran permukaan (Ra) atau kualitas pengerjaan
(N).
b. Proses produksi atau proses pemesinan, misalnya dibor, dibubut,
difrais dan semacamnya.
c. Panjang sampel, jika tidak dicantumkan maka panjang sampel
yang digunakan sebagai pengukuran untuk penentuan kualitas
dapat dilihat pada tabel 2.1.
d. Arah pengerjaan, maksudnya arah sayatan dari pisau atau pahat
terhadap permukaan benda kerja. Untuk arah pengerjaan ini
terbagi menjadi:
1) searah dengan bidang proyeksi, diberi simbol =,
2) tegak lurus terhadap bidang proyeksi, diberi simbol r.
3) dalam dua arah yang berpotongan, diberi simbol x.
4) dalam segala arah, diberi simbol m.
5) arah relatif bulat terhadap titik pusat, diberi simbol c.
6) arah relatif radian, diberi simbol r.
Untuk arah pengerjaan ini, dapat dilihat pada gambar 91

22. Nilai kekasaran lain. Posisi penempatan informasi tanda pengerjaan


tersebut dapat dilihat pada gambar 92 berikut:
30

23. Menempatkan Tanda Pengerjaan. Pada Gambar Kerja Untuk penulisan


tanda pengerjaan sesuai dengan aturan menggambar menurut ISO/R129,
yaitu penunjukkan lambing pada gambar dan arah tulisan dalam
lambang, dapat dilihat pada contoh berikut:
a. Penulisan dengan angka kekasaran Ra

b. Penulisan dengan kelas kualitas pengerjaan (N) .Angka kekasaran


Ra dapat pula diganti dengan kelas kualitas pengerjaan (N), dengan
melihat tabel, sehingganpenunjukkan kekasaran permukaannya
dapat ditulis seperti gambar 94 berikut.

c. Tanda pengerjaan utama. Jika suatu produk terdiri atas satu


macam pekerjaan, misalnya dituang saja, maka tanda
pengerjaannya cukup diletakkan pada bagian atas dari gambar
atau setelah nomor bagian, kemudian diikuti tanda pengerjaannya
(lihat gambar 95 berikut!).

d. Tanda pengerjaan utama dan tanda pengerjaan khusus Jika suatu


produk dikerjakan dengan beberapa mesin dan beberapa macam
persyaratan yang harus dipenuhi maka pada gambar kerjanya
harus dicantumkan tanda pengerjaan khusus dan utamanya (lihat
gambar 96 berikut!).
31
32

BAB VI
KONSTRUKSI GEOMETRI

24. Umum. Dalam menggambar suatu mesin atau komponennya, juru


gambar sering menggunakan konstruksi geometris untuk membantu
dalam menyelesaikannya. Konstruksi geometris yang sering digunakan
antara lain: garis, sudut, lingkaran, busur, ellips, segi banyak, dan lain-
lain. Penggunaan konstruksi geometris dalam gambar teknik mesin
dengan maksud agar hasil gambar yang didapat lebih baik. Pembuatan
ellips yang dibuat dengan bantuan lingkaran hasilnya akan lebih akurat
dan pantas dari pada yang dibuat dengan perkiraan saja. Untuk itulah
seorang juru gambar harus menguasai cara pembuatan konstruksi
geometris ini. Pengertian Konstruksi geometri adalah suatu tata cara
dalam menggambar suatu benda 3 Dimensi dengan didasarkan pada
konstruksi geometri dasar. Konstruksi geometri dasar contohnya seperti :
titik, garis, busur dan lingkaran. Contoh-contoh tersebut merupakan
elemen atau unsur dasar untuk membuat gambar-gambar yang kompleks.

25. Garis tegak lurus. Gambar di bawah ini, memperlihatkan cara


membagi garis lurus menjadi dua sama panjang. Caranya adalah buat
garis lurus AB, kemudian dari titik A lingkarkan jari-jari sembarang di atas
dan di bawah garis AB. Dengan cara yang sama juga dari titik B
dilingkarkan jari-jari yang sama sehingga memotong di titik C dan D.
Hubungkan kedua titik itu sehingga memotong garis AB di titik F. Panjang
garis AF dan FB sama panjang.

Membagi garis menjadi dua yang sama panjangnya gambar di bawah ini,
memperlihatkan cara membuat garis tegak lurus (siku) pada sebuah garis
lurus. Caranya pada garis lurus AB dari titik Q buat busur ST, kemudian
dari titik S dan T buatlah lingkarkan jari-jari sembarangan ke atas.

Garis tegak lurus pada sebuah garis.

Dengan cara yang sama lingkarkan jari-jari tersebut dari titik T sehingga
memotong di titik P. Hubungkan titik P dan Q. Garis PQ tegak lurus AB.
33

26. Membagi Sudut. Gambar di bawah ini, memperlihatkan cara membagi


sebuah sudut sama besar. Caranya yaitu dari titik A lingkarkan jari-jari
sembarang sehingga memotong kedua garis sudut di titik P dan Q, dari
titik P lingkarkan jari-jari tadi di tengah-tengah sudut. Dengan cara yang
sama dari titik Q lingkarkan jari-jari sehingga berpotongan di titik D.
Hubungkan titik A ke D. Sudut DAQ sama besar dengan sudut DAP.

Membagi sudut sama besar

27. Membuat Segi Lima. Gambar di bawah, memperlihatkan cara


pembuatan segi lima dengan salah satu sisinya  diketahui. Garis AB
adalah sisi yang diketahui dari segi lima yang akan dibuat. Bagi dua garis
AB, dan buat garis tegak lurus CD  dengan melingkarkan jari-jari
sepanjang AB dari titik A dan B sehingga diperoleh  titik D. Dari titik A
dibuat garis melalui titik D. Dari titik D buatlah lingkarkan jari-jari DE
yang panjangnya ½ AB, sehingga memotong perpanjangan garis CD di titik
F. Lingkarkan jari-jari sepanjang sisi AB dari titik A, B, dan F, sehingga
berpotongan di titik G dan H. Hubungkan titik B ke H, H ke F, serta F ke
G, dan G ke A. Diperoleh segi lima ABHFG yang mempunyai sisi sama
panjang.

Segi lima dengan salah satu sisinya diketahui

Gambar di bawah ini memperlihatkan pembuatan segi lima di dalam


sebuah lingkaran dengan diameter tertentu. Caranya adalah dengan
membuat sumbu AB dan CD yang saling tegak lurus melalui titik O. Bagi
sama panjang CO, dengan cara melingkarkan jari-jari sepanjang CO dari
titik C dan O ke atas dan bawah memotong lingkaran di titik E dan F.
Hubungkan titik E dan F, sehingga didapatkan titik G. Dari titik G
34

lingkarkan jari-jari r = GA didapatkan titik H. Dari titik A lingkarkan jari-


jari l = AH, sehingga didapatkan titik I dan J. Dari titik I lingkarkan jari-
jari l didapat titik L, dan dari titik J didapatkan titik K, hubungkan garis
dari titik A ke J, J ke L, L ke I, dan I ke A, sehingga didapat segilima
beraturan AJKLI

Segi lima di dalam sebuah lingkaran

28. Membuat Segi Enam. Gambar berikut memperlihatkan pembuatan segi


enam di dalam sebuah lingkaran. Caranya ialah setelah membuat
lingkaran, kemudian dengan tidak mengubah jari-jari lingkaran dari titik
D dan C dilingkarkan kembali jari-jari tersebut sehingga memotong di titik
E dan F, juga G dan H. Hubungkan titik-titik D, E, G, C, G, F, dan D
dengan garis lurus sehingga saling menutup membentuk segi enam
beraturan.

Gambar berikut memperlihatkan cara pembuatan segi enam di luar


lingkaran. Caranya adalah buat garis sejajar sumbu AB l dan m sehingga
menyinggung lingkaran dititik Q dan T. Dari titik pusat O buat sudut 30
derajat membentuk sudut COQ dan QOD. Buat garis CE dan DF melalui
titik pusat O. Hubungkan titik C dan D, serta titik F dan E sehingga
terbentuk garis CD dan FE. Buat garis CA, FA, DB, dan EB yang
menyinggung lingkaran di titik P, V, S, dan R. Terbentuk segi enam 
ACDBEF yang terletak di luar lingkaran.
35

Segi enam di luar lingkaran

29. Membuat Ellips. Gambar berikut memperlihatkan pembuatan ellips


dengan menggunakan dua lingkaran. Caranya adalah buat dua buah
lingkaran dengan jari-jari yang berbeda dari pusat sumbu yang sama.
Bagilah lingkaran dengan sudut yang sama, kemudian buat garis radial
yang memotong kedua lingkaran di titik 1, 2, 3, dstnya, juga 1‟, 2‟, 3‟,
dstnya. Tariklah dari titik 1, 2, 3 dstnya garis sejajar sumbu tegak,
demikian juga dari titik 1‟, 2‟, 3‟ dstnya garis sejajar sumbu datar,
sehingga berpotongan di titik 1”, 2”, 3”, dstnya. Dari titik 1”, 2”, 3”…
sampai titik 15” dihubungkan dengan garis. Terbentuklah ellips yang
diinginkan.

Membuat elips menggunakan 2 lingkaran

Gambar 18 memperlihatkan pembuatan ellips dengan bantuan segi


empat. Caranya adalah buat segi empat dengan sumbu-sumbunya. Pada
sumbu OA bagilah menjadi sama panjang dan diberi notasi 1, 2, 3, dan 4.
Dengan cara yang sama pada sisi AE dibagi menjadi sama panjang dan
diberi notasi 1‟, 2‟, 3‟, dan 4‟. Buat garis lurus dari titik C, sehingga
mengenai garis AE di titik 1‟, 2‟, 3‟, dan 4‟. Dari titik D buat garis lurus
melalui titik 1, 2, 3, dan 4, sehingga memotong di titik 1”, 2”, 3”, dan 4”.
Hubungkan titik 1”, 2”, 3”, dan 4”. Dengan cara yang sama pada sisi yang
lain dapat dibuat, sehingga akan terbentuk ellips seperti terlihat pada
gambar di bawah.
36

Menggambar ellips dengan bantuan segi empat

30. Membuat Segi banyak. Membuat segi banyak teratur yang dapat


digambarkan secara geometris, hanya segitiga sama sisi, bujur sangkar
atau segibanyak teratur yang jumlah sisinya merupakan hasil perkalian
dari jumlah sisi segi banyak teratur tersebut diatas. Segi banyak teratur
digambarkan atas dasar pendekatan.
Sebagai contoh diambil sebuah segi tujuh teratur dengan panjang sisi
tertentu seperti tampak pada Gambar di bawah.Sudut dalam dari sebuah
segi banyak teratur dengan jumlah sisi n, ditentukan oleh rumus
berikut : 2(n – 2) (900/n). jadi sudut dalam dari segi tujuh teratur
adalah 5/7 x 1800. AB pada Gambar  adalah panjang sisi segi tujuh
teratur yang akandiselesaikan. Urutan pelaksanaannya adalah sebagai
berikut

a. Gambarlah sebuah setengah lingkaran CABOF dengan jari – jari


AB. Perpanjanglah BA sehingga titik C, dimana BC = 2AB.
b. Tentukanlah titik E pada garis BC, dimana BE = 5/7 BC, dan
hubungkanlah titik D dan E, sehingga perpanjangannya
memotong setengah lingkaran pada titik F. sudut FAB adalah
sudut dalam dari segi tujuh beraturan yang dicari 
c. Gambarlah garis bagi tegak lurus dari garis-garis AB dan AF, yang
saling berpotongan di O. Maka O adalah titik pusat lingkaran
keliling dari segi tujuh beraturan tersebut 
d. Dengan jari – jari OA dan titik pusat O gambarlah lingkaran
tersebut, dan bagilah lingkaran ini dengan AB, yang menghasilkan
titik – titik G, H, I dan J. Jika titik-tiitikini berurutan
dihubungkan dengan garis lurus, maka segi tujuh yang diminta
akan tergambar Segi Tujuh Teratur Dengan Sisi Tertentu

31. Menggambar Busur Lingkaran di


Antara Busur Dengan Garis
a. Busur lingkaran di antara busur
dan garis. Unsur geometri yang
diketahui adalah garis l dan busur
lingkaran yang berjari-jari R2. Busur
lingkaran yang akan dibuat adalah
busur di antara garis l dan busur
lingkaran R2. Langkahnya adalah sebagai berikut.: Buat garis l dan
busur lingkaran R2 pada posisi yang benar. Selanjutnya buat garis
sejajar l dengan jarak R1. Buat busur lingkaran yang berpusat di titik
pusat dengan busur lingkaran R2 dengan panjang jari-jari R2+R1. Garis
dan busur tersebut berpotongan di titik t. Titik t adalah pusat busur
37

lingkaran yang rnenghubungkan garis l dengan busur lingkaran R2


(Gambar 5.1 a, b, c).

Gambar 5.1
b. Busur lingkaran diantara garis dan busur yang cekung. Unsur
geometris yang diketahui adalah garis 1 dan busur lingkaran yang
berjari-jari R2 dalam posisi yang benar. Buat garis sejajar garis 1
dengan jarak Rl. Buat busur lingkaran yang rnempunyaijari-jari R2-
R1 dan sepusat dengan busur lingkaran R2, yaitu di titik m. Garis
dan busur lingkaran (R2-R1) berpotongan di tilik t. Titik t adalah
pusat busur lingkaran R1 yang menghubungkan garis 1 dengan
busur lingkaran R2 (Gambar 5.2 a, b, c).
38

                                           

Gambar 5.2

31.    Menggambar Busur Lingkaran di Antara Dua Busur Lingkaran. Busur


cembung di antara dua busur lingkaran. Busur R1 dengan pusal di m1
dan busur R2 dengan pusat m2 adalah unsur geometri yang diketahui.
Jarak antara titik pusat m1 dan m2 tertentu, yaitu L. Busur lingkaran
yang harus digambar adalah busur cembung R yang mempunyai titik
pusat M (Gambar 6.1 a). Cara untuk mencari titik pusat T adalah sebagai
berikut. Gambar busur lingkaran R1 dengan titik pusat di m1 dan busur
lingkaran R2 dengan pusat di titik m2, sedang jarak m1 dan m2 adalah L
pada posisi yang benar. Selanjutnya buat busur lingkaran dengan jari-jari
(R-R1) dengan titik pusat di m1. Buat busur lingkaran dengan jari-jari (R-
R2) dengan titik pusat di titik m2. Kedua busur tersebut berpotongan di
titik T. Titik T adalah titik pusat busur lingkaran yang menghubungkan
kedua busur (Gambar 6.1 c)
39

Gambar 6.1
                               
40

BAB VII
UKURAN GAMBAR DAN TOLERANSI

33. Umum. Dalam kegiatan mengambar tehnik seorang teknisi harus


mampu memberikan informasi yang akurat tentang gambar yang
dibuatnya yang meliputi panjang, lebar, tinggi, diameter supaya nantinya
mudah untuk dituangkan pada benda sebenarnya. Agar mendapat hasil
yang maksimal.

34. Prinsip-Prinsip Pemberian Ukuran. Ukuran yang dibuat harus jelas,


sederhana dan mudah dibaca, antara lain:

a. Penunjukan ukuran harus diletakan pada pandangan depan


(pandang utama) suatu benda dan menyatakan semua bagian dari
suatu konstruksi benda.

b. Jika memungkinkan, semua ukuran diletakan di luar garis benda.

c. Functional Dimentions (F) /ukuran yang berfungsi : yaitu ukuran


yang mempunyai fungsi untuk pertimbangan pemasangan
(assembly).

d. Non-Functionals (NF) : yaitu ukuran yang tidak mempunyai fungsi


dalam pemasangan (assembly) dan Auxilary Dimentions (Aux) : yaitu
ukuran bantu yang diberikan tanpa toleransi, hanya sebagai
informasi.

35. Aturan Dasar Pemberian Ukuran.

a. Bentuk Ukuran.Proses definisi suatu ukuran, lokasi dan komponen


geometris pada gambar teknik atau gambar lainnya.

b. Terdapat 2 type bentuk ukuran yang dipergunakan:

1) Dimensi Ukuran Ukuran dari komponen geometris dari suatu


bagian (Diameter silinder atau lebar sebuah lingkaran/lobang).
41

2) Dimensi Lokasi Penempatan semua komponen geometris yang


mempunyai hubungan satu sama lainnya (jarak antara bagian
tepi dan pusat suatu    lingkaran/lobang.

Keterangan :
1) Kelebihan garis batas ukuran + 1 – 2 mm.
2) Ekor panah + 2 mm.
3) Tinggi angka ukuran + 3,5 mm.
4) Jarak angka ukuran dari garis ukuran + 1 mm.
5) Jarak garis ukuran terhadap garis benda + 10 mm.
6) Jarak antara tiap-tiap garis ukuran + 10 mm (Bila ruang
gambar tidak  memungkinkan dapat dikurangi, asal
serasi).
7) Ukuran yang tidak mungkin dibuat anak panah dapat
diganti dengan titik atau garis miring.
(Semua angka ukuran harus diletakkan diatas garis
ukuran/penunjukkan ukuran horisontal terletak diatas
garis ukuran, ukuran vertikal terletak disebelah kiri
garis ukuran (caranya dengan memutar kertas gambar
900 searah jarum jam)
42

Angka-angka ukur yang tidak horisontal atau vertikal, harus ditulis


sesuai garis ukurnya

Penulisan ukuran sudut ditulis


sesuai garis busurnya

Garis Bantu, Tanda Panah, Huruf/Angka.


Garis bantu dan Garis tipis.

1) Gambar kepala panah digambar pada garis pembantu dan


besarnya    disesuaikan dengan tebal garis benda.

2) Angka/Huruf ukuran diletakkan ditengah-tengah garis


penunjukkan ukuran, besarnya disesuaikan dengan gambar
benda.

3) Jika mungkin, garis penunjukkan ukuran jangan sampai


memotong garis bantu.

4) Ukuran lebih panjang diletakkan semakin menjauhi gambar


benda.
43

Ukuran Pembantu. Hanya sekedar membantu untuk lebih


menjelaskan ukuran yang berfungsi, tanpa ukuran inipun,
pembuatan benda sudah dapat dilaksanakan, oleh karena itu
ukuran ini “tidak harus” dibuat. Bila diberikan, penulisannya
harus didalam “Tanda Kurung“.

Penambahan Huruf dan Simbol.


44

Keterangan :
1) Simbol Ø = Penampang bagian berbentuk bulat.

2) Simbol  = Penampang bagian berbentuk bujursangkar (bila


bentuk penampang sudah jelas bulat/bujursangkar maka
simbol Ø dan  tidak boleh digambar

Jarak Lingkaran. Penunjukkan ukuran jarak lingkaran


ditentukan dari titik pusat lingkaran, bukan dari sisi
lingkaran.

Radius dan Diameter Bola.


45

Tali Busur, Busur dan Sudut.

Sudut.

Benda Simetris.

1) Penunjukkan benda simetris dengan menambahkan tanda


simetris.

2) Ukuran dari bagian benda yang simetris digambar dengan


garis sumbu yang sama.
46

Susunan Ukuran.

1) Ukuran Paralel.    Cara pemberian ukuran ini, yang lebih


dipentingkan adalah ukuran-ukuran untuk tiap elemen
terhadap suatu garis referensi atau titik dasar.

2) Ukuran Berantai.    Cara pemberian ukuran ini dipakai bila


jarak antara setiap elemen harus lebih diperhatikan.
47

3) Ukuran Kombinasi.    Mengingat berbagai variasi kepentingan,


maka pada prakteknya cara inilah yang paling banyak
dipergunakan.

36. Aturan Dasar Gambar Bentangan. Sebuah gambar bentangan


(bukaan) adalah suatu pola yang dibentuk dari permukaan bidang tiga
dimensi yang  permukaannya dibentangkan. Gambar bukaan digunakan
terutama untuk pekerjaan yang bahan dasarnya terbuat dari plat, seng
atau bahan-bahan lain yang  bentuknya tipis. Untuk membuat benda
seperti: kotak logam, kaleng seng,  cerobong, cetakan kue, pipa
pembakar, bengkokan pipa air, pipa saluran, dan talang adalah
memerlukan gambar bukaan yang selanjutnya dilipat, dibentuk atau
digulung untuk penyelesaian akhirnya. Agar mendapatkan bentuk
benda yang diingini gambar bukaan harus dibuat dengan tepat sesuai
dengan yang  akan dibuat. Untuk itu bentangan permukaan hendaknya
digambar dengan muka dalam menengadah dan ini akan terjadi apabila
permukaan dibuka gulungannya (unrolled) atau dibuka lipatannya
(unfold). Beberapa gambar bukaan  benda yang permukaannya dibuka
gulungannya dan dibuka lipatannya adalah seperti terlihat pada
Gambar di bawah ini. 
48

Gambar 47. Gambar Bukaan Beberapa Permukaan Benda

Gambar bentangan berguna untuk memberikan informasi yang


perlu dalam membuat sebuah pola dalam rangka untuk memudahkan
memotong bentuk yang diingini dan mengetahui kebutuhan  bahan
yang diperlukan dari lembaran bahan yang tersedia. Untuk itu
ketepatan ukuran gambar bukaan adalah merupakan sesuatu yang
penting dalam rangka untuk membentuk benda yang diingini, sehingga
apabila akan membuat prisma segi enam, maka panjang  segi empat
gambar bukaannya sama dengan keliling dari segi enam,  lebar segi
empat sama dengan tinggi prisma, dan tutupnya adalah sama dengan
tutup dari prisma. Pelaksanaan pembuatannya dilakukan dengan cara
menggambar permukaan secara berturut-turut dengan ukuran penuh
dan bersambungan antara rusuk yang satu dengan yang lainnya.
Gambar 48. Menunjukkan suatu prisma yang dipotong miring menurut
bidang CP. Untuk menggambar bentangan dari prisma tersebut dapat
dibayangkan bahwa prisma dibuka dari  garis C1. Selanjutnya buat
garis mendatar dimana panjangnya sama dengan kelililing dari segi
enam prisma tersebut. Empat persegi panjang tersebut dibagi dalam
enam bagian yang sama besar. Ukurkan tiap-tiap garis tinggi pada
prisma setelah itu pindahkan ke dalam segi empat. 
49

Gambar 48. Bentangan prisma segi enam dipotong miring

Gambar 49. Menunjukkan sebuah  tabung yang dipotong miring 300.


Untuk membuka tabung lingkaran dibagi  dalam 12 bagian yang sama
besar. Kemudian dibuka menjadi 12 ke arah  memanjang. Buat garis
bantu dengan menghubungkan titik-titik pada lingkaran ke pandangan
depannya, kemudian dibuat garis bantu ke arah samping yang telah
dibagi 12. Hubungkan titik-titik pertemuan yang ada, sehingga
didapatkan gambar bagian

Gambar 48. Bentangan tabung yang dipotong miring

Bentangan dari benda-benda yang lebih rumit, seperti: corong, ember,


talang, ceret, dan sebagainya dapat dibuat dengan menggabungkan
bentangan-bentangan yang sederhana, sehingga menjadi bentuk  yang
diinginkan. Dengan latihan dan uji coba yang terus menerus akan
didapatkan kemampuan untuk membuat bentangan-bentangan yang
lebih rumit.

37. Toleransi. Toleransi memegang peranan yang vital pada proses produksi
dikarenakan sangat sulitnya membuat suatu alat atau benda sesuai
dengan ukuran yang tepat, karena menyangkut ketelitian dalam proses
pengerjaannya.Toleransi ukuran (dimensional tolerance) adalah
50

perbedaan antara dua harga batas dimana ukuran atau jarak permukaan
/ batas geometri suatu komponen harus terletak.
Kedua harga batas toleransi dapat dinyatakan sebagai
penyimpangan (deviation) terhadap ukuran dasar yang sudah
didefinisikan terlebih dahulu. Sedapat mungkin ukuran dasar dinyatakan
dalam bilangan bulat. Toleransi pada dasarnya dibedakan menjadi tiga
macam, yakni toleransi ukuran dan toleransi geometrik.

a. Toleransi ukuran. Toleransi ukuran adalah dua batas penyimpangan


yang diijinkan pada setiap ukuran elemen.Toleransi memegang
peranan yang vital pada proses produksi dikarenakan sangat
sulitnya membuat suatu alat atau benda sesuai dengan ukuran yang
tepat, karena menyangkut ketelitian dalam proses
pengerjaannya.Selanjutnya toleransi ukuran dibedakan lagi menjadi:

1) Toleransi Standar (Toleransi Internasional/IT). Besarnya


toleransi ditentukan oleh ISO /R286 (sistem ISO untuk limit
dan suaian) agar sesuai dengan persyaratan fungsional dan
untuk keseragaman.ISO menetapkan 18 toleransi standar,
yakni mulai dari IT 01, IT 0, IT 1, IT 2, sampai dengan IT 16.

Sedangkan untuk dasar satuan toleransi dari kualitas


01 – 1, harga toleransi standarnya dapat dihitung dengan
rumus pada tabel berikut:

IT 01 IT 0 IT 1
Nilai dalam µm 0,3 + 0,008 D 0,5 + 0,012 D 0,8 + 0,0 20 D
untuk D dalam
µm

Secara garis besar, gambaran secara umum dari hubungan


antara pengelompokan kualitas toleransi ini dengan proses
pengerjaannya adalah sbb.

a) Kualitas 1 – 4 adalah untuk pengerjaan yang sangat


teliti.  Misalnya pembuatan alat ukur, instrumen optik,
dll.

b) Kualitas 5 – 11 untuk proses pengerjaan dengan


permesinan biasa, termasuk untuk komponen-
komponen yang mampu tukar.

c) Kualitas 12 – 16 untuk proses pengerjaan yang kasar,


seperti pengecoran, penempaan, pengerolan, dsb.

2) Toleransi Umum.

Toleransi umum diberikan untuk ukuran yang tidak


memerlukan ketelitian atau bukan merupakan bagian dari
benda berpasangan (suaian).

Nilai toleransi umum selalu memilki batas penyimpangan atas


dan batas penyimpangan bawah yang sama.  Besarnya
51

toleransi ini ditentukan oleh tingkat kualitas (kekasaran


permukaan) dan ukuran dasar.
Agar lebih jelas tentang gambaran Toleransi Umum perhatikan
gambar berikut :

Gambar 1
52

3) Toleransi Khusus.Toleransi khusus merupakan suatu toleransi


yang nilainya di luar toleransi umum dan suaian.  Nilai
toleransinya lebih kecil daripada nilai toleransi umum, namun
lebih besar daripada nilai toleransi suaian.

4) Toleransi suaian. Apabila dua buah komponen akan dirakit


(assy), hubungan yang terjadi, yang ditimbulkan oleh karena
adanya perbedaan ukuran bagi pasangan elemen geometrik
sebelum mereka disatukan disebut suaian(fit).Suaian adalah
suatu istilah untuk menggambarkan tingkat kekekatan atau
kelonggaran yang mungkin dihasilkan dari penggunaan
kelegaan atau toleransi tertentu pada elemen mesin yang
berpasangan.Ada empat macam suaian pada elemen mesin,
yakni

a)  Suaian longgar (clearance fit). Suaian ini selalu


menghasilkan kelonggaran (celah bebas) dengan daerah
toleransi lubang selalu terletak di atas daerah toleransi
poros.

b)    Suaian sesak (interference fit). Suaian yang selalu


menghasilkan kesesakan, dengan daerah toleransi
lubang selalu terletak di bawah daerah toleransi poros.

c)    Suaian pas (transition fit). Suaian ini dapat


menghasilkan celah bebas atau interferensi, namun
poros harus dipaksakan masuk ke dalam lubang dengan
kelegaan negatif.

d)    Suaian garis. Batas – batas ukuran ditentukan


sedemikian sehingga celah bebas atau kontak antar
permukaan akan terjadi apabila elemen mesin yang
berpasangan dirakit.

Berikut ini dicantumkan beberapa istilah toleransi untuk


elemen tunggal dan suaian yang seringkali dipakai :

(1)    Ukuran dasar. Ukuran dasar atau ukuran nominal


adalah ukuran pokok yanag ditulis sebelum
disertai angka-angka batas penyimpangan yang
diijnkan.

(2)    Penyimpangan atas. Penyimpangan atas adalah


penyimpangan ke arah atas ukuran maksimum.
(3)    Penyimpangan bawah. Penyimpangan bawah
adalah penyimpangan ke arah bawah
penyimpangan minimum.

(4)    Ukuran maksimum. Ukuran maksimum adalah


ukuran terbesar yang masih diperbolehkan. 
Besarnya ukuran maksimum = ukuran dasar +
penyimpangan atas.

(5)    Ukuran minimum. Ukuran minimum adalah


ukuran terkecil yang masih diperbolehkan. 
53

Besarnya ukuran minimum = ukuran dasar +


penyimpangan bawah.

(6)    Garis nol. Garis nol adalah garis dasar atau garis
dengan penyimpangan nol.

(7)    Ukuran sesungguhnya. Ukuran sesungguhnya


adalah ukuran jadi atau ukuran yang didapat
setelah benda selesai dibuat, yang dapat diketahui
dengan menggunakan alat ukur.

(8)    Kelonggaran (Clearance). Kelonggaran adalah


selisih kelonggaran antara luna gdengan poros
dimana ukuran lubang lebih besar daripada
ukuran poros.

(a) Kelonggaran maksimum adalah seliisih


antara lubang terbesar dengan poros 
terkecil dalam suatu suaian longgar.

(b) Kelonggaran minimum adalah selisih ukuran


lungan terkecil dengan poros terbesar dalam
suatu suaian longgar.

(9)    Kesesakan (Interference). Kesesakan adalah suatu


nilai selisih ukuran antara lubang dengan poros,
dimana ukuran poros lebih besar daripada ukuran
lubang.

(a) Kesesakan maksimum adalah selisih ukuran


antara lubang terkecil dengan poros terbesar
pada suaian sesak.

(b) Kesesakan minimum adalah selisih ukuran


antara lubang terbesar dengan poros terkecil
pada suaian sesak.

Sistem Suaian.
Contoh pemberian toleransi pada sebuah lubang dan poros:

a. 30H7                               b.  40g6

Keterangan:
a)    Suatu lubang denganukuran dasar 30 mm, posisi daerah
toleransinya H, dan kualitasnya 7
b)    Suatu poros dengan ukuran dasar 40 mm, posisi daerah
toleransinya g, dan kualitasnya 6.

b. Toleransi Geometrik. Dalam proses pembuatan suatu produk (benda


kerja) yang teliti, penyimpangan bentuk, posisi, tempat, dan
penyimpangan putar terhadap suatu eleinen geometri (titik, garis,
permukaan atau bidang tengah), harus secara jelas dibatasi dengan
nilai toleransi tertentu. Toleransi yang membatasi penyimpangan
bentuk, posisi tempat dan penyimpangan putar terhadap suatu
elemen geometris ini disebut sebagai toleransi geometrik.
54

Toleransi ukuran sesungguhnya membatasi juga beberapa


penyimpangan geometris. Oleh karena itu, apabila toleransi
geometrik ditentukan secara rinci, inaka tidak diharuskan
pemberian toleransi ukuran yang sempit. Dengan kata lain, toleransi
geometrik memberikan kesempatan untuk memperlebar persyaratan
dari toleransi ukuran.
Perlu juga ditegaskan di sini bahwa pemakaian toleransi geometrik
hanya dianjurkan apabila memang perlu untuk meyakinkan
ketepatan komponen mcnurut fungsinya, misalnya untuk membuat
bagian-bagian yang mampu tukar, atau bagian-bagian yang teliti
lainnya. Pembuatan bendanya sendiri dapat dilakukan dalam pabrik
yang bcrbccla dengan peralatan dan pengalaman yang berbeda pula.

Penggunaan simbol serta cara pencantuman toleransi


geometrik pada gambar telah direkomendasikan oleh ISO sejak
tahun 1969. Bahkan dalam standar lain scperti ANSI dan JIS,
beberapa tahun terakhir ini sudah mengalami sedikit perluasan.

Sebuah toleransi geometrik dari suatu elemen menentukan daerah


di mana elemen tersebut harus berada. Maka, sesuai dengan sifat
dari daerah yang akan diberi toleransi dan cara memberi ukuran,
daerah toleransi dikelompokkan menjadi berikut:

1) Luas dalam lingkaran (selanjutnya dilambangkan dengan #1).

2) Luas antara dua lingkaran sepusat (selanjutnya dilambangkan


dengan #2).

3) Luas antara dua garis yang berjarak sama, atau dua garis
lurus sejajar (selanjutnya dilambangkan dengan #3).

4) Ruang dalam bola (selanjutnya dilambangkan dengan #4).

5) Ruang dalam silinder (selanjutnya dilambangkan dengan #5).

6) Ruang antara dua silinder bersumbu sama (selanjutnya


dilambangkan dengan #6).

7) Ruang antara dua permukaan berjarak sama atau dua bidang


sejajar (selanjutnya dilambangkan dengan #7).

8) Ruang dalam sebuah kubus (selanjutnya dilambangkan


dengan #8)
 
Berikut ini gambaran mengenai hubungan antara sifat yang
diberi  toleransi dan daerah toleransi diberikan dalam suatu tabel.

Daerah Toleransi
Sifat-sifat yang #1 #2 #3 #4 #5 #6 #7 #8
Simbol
diberi toleransi
Kelurusan • • • •
Kedataran •
Kebulatan •
Kesilindrisan •
Profil garis •
55

Profil

permukaan
Kesejajaran • • • •
Ketegaklurusa
• • • •
n
Ketirusan • • •
Posisi • • • • • •
Konsentrisitas
dan • •
koaksialitas
Kesimetrisan • •
Putar tunggal • •
Putar total • •

Hubungan antara toleransi geometrik dengan toleransi ukuran ada


dua macam dibedakan menurut :

a. Menurut Prinsip Ketidakbergantungan. Prinsip Ketidakbergantungan


adalah,“Tiap persyaratan yang diperinci dalam gambar, seperti
misalnya toleransi ukuran dan toleransi bentuk atau posisi harus
ditentukan secaa bebas tanpa menghubungkan pada ukuran,
toleransi atau sifat manapun kecuali ditentukan oleh suatu
hubungan khusus.”Maka bila tidak ditemukan adanya hubungan
antara ukuran dan toleransi bentuk atau posisi, toleransi bentuk
atau posisi itu dianggap tidak memiliki hubungan.

b.   Menurut Prinsip Bahan Maksimum. Prinsip Bahan Maksimum


adalah,”Pemberian toleransi yang memperhitungkan ketergantungan
timbal balik antara toleransi ukuran dengan toleransi bentuk atau
posisi serta adanya tambahan harga toleransi dari bentuk atau
posisi pada bagian tertentu yang menyimpang asalkan tidak
melanggar batas-batas maksimum dan minimumnya”
Prinsip bahan maksimum mengsumsikan bahwa terdapat hubungan
timbal balik antara toleransi ukuran dengan toleransi bentuk atau
posisi.  Kondisi bahan maksimum pada sebuah poros adalah ukuran
batas terbesar dari poros tersebut.

BAB VIII
PROYEKSI GAMBAR

38. Umum. Metode grafis yang digunakan dalam gambar rekayasa


modern. Dalam rangka untuk menafsirkan dan berkomunikasi dengan
56

gambar teknik, desainer harus memiliki pemahaman yang baik itu


digunakan dan visi yang jelas tentang bagaimana berbagai proyeksi
yang dibuat. Ada dua proyeksi ortografi dominan digunakan saat ini.
Semua didasarkan pada asli sudut kanan Monge dan ditunjukkan pada
Gambar dibawah ini sepenuhnya.Semua mendefinisikan empat ruang
terpisah, atau kuadran. Masing-masing kuadran tersebut bisa berisi objek
yang akan diwakili. Secara kebiasaan, Namun hanya dua yang umum
digunakan, yang pertama dan ketiga.

Proyeksi dibuat dengan benda yang ditaruh di kuadran pertama


yang dikatakan dalam Sudut Proyeksi Pertama, dan juga proyeksi yang
dibuat dengan benda yang ditaruh di ketiga kuadran dikatakan dalam
Proyeksi Sudut Ketiga.

39. Proyeksi Ortografi.Jenis garis yang digunakan dalam proyeksi ortografi.

a. Jenis dan Lebar Garis Jenis garis dan lebar garis memberikan
informasi berharga untuk pembaca pencetakan gambar. Sebagai
contoh, jenis garis dan lebar bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan
berikut. Apakah fitur terlihat atau tersembunyi dari pandangan?
Apakah garis bagian dari obyek atau bagian dari dimensi? Apakah
garis menunjukkan simetri? Ada empat jenis garis yang umum
digunakan; - Kontinyu (continuous) - Tersembunyi (hidden) - Tengah
(center) - Phantom (bayangan) Beberapa garis lebih penting daripada
yang lain. Pentingnya ditunjukkan dengan lebar garis atau
ketebalan. Semakin tebal garis, itu yang lebih penting. Jenis garis
Garis terlihat Garis yang terlihat mewakili tepi yang terlihat dan
batas-batas. Kontinyu dan tebal (0,5-0,6 mm). Garis tersembunyi
Baris tersembunyi mewakili tepi tersembunyi dan batas-batas.
Dashed dan tebal menengah (0,35-0,45 mm). Garis tengah Tengah
garis merupakan sumbu simetri. Panjang - pendek dasbor dan tipis
(0,3 mm). Garis phantom Garis phantom digunakan untuk
menunjukkan fitur imajiner seperti posisi alternatif bagian yang
bergerak dan posisi yang berdekatan dari bagian yang berkaitan.
Jenis garis panjang - pendek dasbor dan lebar garis biasanya tipis
(0,3 mm). Garsi Dimensi dan Perpanjangan Dimensi dan
perpanjangan (Extension) Garis digunakan untuk menunjukkan
ukuran obyek. Secara umum, garis dimensi ditempatkan di antara
dua jalur perpanjangan dan diakhiri oleh panah, yang menunjukkan
arah dan luasnya dimensi. Dengan jenis garis kontinu dan lebar
garis tipis (0,3 mm). Pemotongan Garis plane Pemotongan Garis
plane (Cutting plane line) yang digunakan untuk menunjukkan
tempat pemotongan imajiner yang telah dibuat melalui objek untuk
melihat fitur interior. Jenis garis phantom dan lebar garis sangat
57

tebal (0,6-0,8 mm). Panah ditempatkan di kedua ujung garis bidang


pemotongan untuk menunjukkan arah penglihatan. Garis bagian
Garis Bagian (Section lines) yang digunakan untuk menunjukkan
daerah yang telah dipotong oleh cutting plane. Garis bagian
dikelompokkan dalam pola garis paralel dan biasanya diambil pada
sudut 45o. Dengan jenis garis biasanya kontinyu dan lebar garis
tipis (0,3 mm). Garis Terlihat Garis Tersembunyi Garis Tengah Garis
Phantom Garis Dimensi & Extensi Garis Cutting plane Garis Bagian
Garis Break.

b. Ortografi bahasa adalah serangkaian simbol (mesin terbang dan


diakritik) digunakan untuk menulis bahasa, serta seperangkat
aturan yang menggambarkan bagaimana menulis mesin terbang ini,
termasuk ejaan, pengucapan, dan kapitalisasi. Istilah ini berasal dari
bahasa Yunani ορθά ortha-("benar") dan γράφειν graphein ("untuk
menulis").

Ortografi berbeda dari tipografi. Ortografi termasuk sistem penulisan


bahasa. Bahasa Inggris, misalnya, memiliki sebuah alfabet 26 huruf
konsonan dan vokal, tetapi tidak ada mesin terbang untuk stres.
Namun, setiap huruf Inggris mungkin mewakili lebih dari satu
suara, dan banyak suara Inggris (fonem) mungkin ditulis oleh lebih
dari satu huruf. Contoh aturan ortografi yang menggambarkan
bagaimana surat digunakan saya sebelum e kecuali setelah c; lain
adalah bahwa bentuk jamak ditulis dengan huruf s terlepas dari
apakah itu diucapkan sebagai (s), seperti pada kucing, atau sebagai
(z), seperti dalam anjing. Selain itu, kombinasi dari surat-surat yang
disebut Dwihuruf, seperti th, mewakili satu suara dalam ortografi
bahasa Inggris. Bahasa lain yang menggunakan alfabet yang sama
seperti bahasa Inggris tidak boleh menggunakan Dwihuruf yang
sama.

Salah satu yang paling kompleks ortografi adalah bahwa


Jepang, yang menggunakan kombinasi dari beberapa ribu logograf
glyphs (karakter Cina sama) disebut kanji, dua syllabaries disebut
katakana dan hiragana, dan dalam abjad Latin, romaji. Semua kata-
kata dalam bahasa Jepang dapat ditulis dalam katakana baik,
hiragana, atau rōmaji, dan sebagian besar juga memiliki bentuk
kanji. Pilihan jenis yang menulis untuk digunakan tergantung pada
sejumlah faktor, termasuk standar Konvensi, mudah dibaca, dan
pilihan gaya. Ortografi dapat digambarkan sebagai 'efisien' jika
memiliki satu mesin terbang per pidato suara (fonem) dan
sebaliknya, tetapi beberapa sistem sempurna.

Ortografi yang tidak mewakili semua suara dari bahasa yang,


seperti Italia, bahasa Inggris atau bahasa Arab, yang disebut 'cacat'.
Tidak efisien dan cacat ortografi mungkin memotivasi ejaan
reformasi.

c. Kata proyeksi secara umum berarti bayangan. Gambar proyeksi


berarti gambar bayangan suatu benda yang berasal dari benda nyata
atau imajiner yang dituangkan dalam bidang gambar menurut cara-
cara tertentu. Cara-cara tersebut berkenaan dengan arah garis
pemroyeksi yang meliputi sejajar (paralel) dan memusat (sentral).
Arah yang sejajar terdiri atas sejajar tegak lurus terhadap bidang
gambar dan sejajar akan tetapi miring terhadap bidang gambar.
58

Berdasarkan arah garis pemroyeksi tersebut dikenal berbagai jenis


gambar proyeksi. Garis pemroyeksi yang sejajar tegak lurus terhadap
bidang gambar menghasilkan gambar proyeksi orthogonal yang
terdiri dari proyeksi Eropa, proyeksi Amerika, dan proyeksi
Aksonometri. Garis pemroyeksi yang sejajar tetapi miring terhadap
bidang gambar menghasilkan proyeksi Oblik (miring). Sementara
garis pemroyeksi yang memusat (sentral) terhadap bidang gambar
menghasilkan gambar perspektif. Secara umum berbagai jenis
gambar proyeksi dan perspektif tersebut difungsikan sebagai sarana
komunikasi dalam bentuk pictorial. Benda kongkret yang ada,
misalnya meja atau kursi, digambarkan sedemikian rupa sehingga
dipahami oleh orang lain. Benda imajiner (khayalan penggambar),
misalnya meja atau kursi yang sebelumnya tidak ada digambarkan
sedemikian rupa sehingga dipahami oleh orang lain misalnya tukang
atau pemesan. Gambar proyeksi dan perspektif lebih banyak
menampilkan benda imajiner, oleh karena itu sangat bermanfaat
dalam bidang perencanaan.

d. Proyeksi Ortogonal (Eropa). Penampilan gambar proyeksi Eropa


relative sederhana dibandingkan dengan yang lain. Gambar ini
menampilkan pandangan atas, depan (muka), dan samping. Oleh
karena itu proyeksi Eropa sangat tepat digunakan untuk
kepentingan perancangan mebel atau desain produk.

Sistem gambar proyeksi Eropa dihasilkan dari pemroyeksian


pada ruang atau sudut pertama (first angel). Oleh karena itu
proyeksi Eropa sering disebut proyeksi “Kuadran Pertama” atau
“Kuadran I”. Ruang atau sudut penampilan tersebut berbentuk tiga
dimensi, yang terdiri atas 3 bidang, yakni bidang I, II, dan III. Bidang
I berfungsi untuk menampilkan bayangan benada tampak dari atas,
bidang II untuk bayangan benda tampak depan, dan bidang III
untuk bayangan benda tampak dari samping kiri. Oleh karena itu
proyeksi Eropa sering dikelompokkan dalam proyeksi multiview
(tampak ganda).

Jika diperhatikan sistem proyeksi Eropa ini menempatkan


posisi benda/obyek yang digambar berada di antara titik pengamat
(proyektor) dan proyeksi benda. Jika diurutkan maka posisi tersebut
adalah pengamat, objek, dan gambar proyeksi. Posisi pengamat
terhadap bidang gambar adalah tegak lurus. Di samping itu,
masing-masing garis pemroyeksi yang merupakan hubungan dari
titik pengamat dan benda sehingga menghasilkan proyeksi tersebut
adalah sejajar sesamanya.Ruang / sudut yang berbentuk tiga
dimensi ini diubah sedemikian rupa menjadi dua dimensi. Dengan
kata lain diubah menjadi bidang datar sehingga dapat dituangkan ke
dalam bidang atau kertas gambar. Perubahan sudut / ruang
tersebut dapat dilihat dalam gambar berikut:

e. Proyeksi Aksonometri Proyeksi Aksonometri tergolong jenis proyeksi


sejajar (paralel) dan juga tegak (ortogonal). Perbedaannya dengan
proyeksi Eropa terutama adalah dalam penampilan tampak. Dalam
proyeksi Aksonometri diupayakan untuk penampilan tampak atas,
depan, dan samping dalam satu kesatuan gambar tidak seperti
dalam proyeksi Eropa yang terpisah oleh bidang-bidang. Gambar
proyeksi Aksonometri menampilkan objek gambar baik yang
kongkret maupun imajiner ke dalam bayangan tiga dimensi, oleh
59

karena itu aksonometri tergolong jenis proyeksi piktorial.Jenis


proyeksi Aksonometri dikelompokkan menjadi tiga, yaitu:

1) Proyeksi Isometri. Proyeksi isometri adalah jenis proyeksi


aksonometri berpenampilan tiga dimensi atau piktorial dengan
besaran sudut masing-masing 120 0, dan perbadingan masing-
masing ukuran tinggi, panjang, dan dalam yaitu 1:1:1. Besar
sudut sumbu 1200 dapat digunakan alternatif dibuat sudut
300 terhadap horisontal (baik sudut kanan maupun kiri)

2) Proyeksi Dimetri.Penggunaan isometri seringkali menyebabkan


distorsi pada gambar yang ditampilkan, dan garis-garis yang
berimpit. Kelemahan ini dapat ditanggulangi dengan proyeksi
dimetri. Dimetri artinya ada dua jurusan sumbu yang sama
panjang. Pada dimetri perbandingan yang sama terdapat pada
dimensi tinggi dan panjang. Perbandingan yang lazim
digunakan yaitu 2:2:1 atau 3:3:1 Perbandingan ini diikuti
dengan konsekuensi pada sudut objek yang digambar
terhadap garis horizon yaitu 41,4 derajat untuk sudut sebelah
kanan dan 7,2 derajat untuk sudut sebelah kiri.

3) Trimetri.Penggunaan proyeksi dimetri ternyata dirasakan


banyak terjadi distorsi, oleh karena itu ukuran kedua
rusuk/sumbu salah satunya (rusuk panjang) perlu
dipendekkan, sehingga perbandingan yang sering digunakan
adalah 10:9:5 atau 6:5:4.
f. Gambar Perspektif. Dalam penglihatan kita sehari-hari, benda-
benda yang letaknya lebih dekat dengan mata terlihat lebih besar
dan benda-benda yang terletak lebih jauh dengan mata terlihat lebih
kecil. Semakin jauh letak benda dari mata kita, benda itu akan
terlihat semakin kecil hingga akhirnya hanya tampak sebagai titik
saja. Demikian juga dua benda atau lebih yang letaknya sejajar dan
membujur menjauhi kita, semakin jauh dari mata, keduanya akan
terlihat semakin berdekatan hingga akhirnya saling berimpit dan
akan menjadi satu titik.

Seperti halnya dalam proyeksi Eropa maka dalam gambar


perspektifpun diupayakan agar bidang-bidang yang semula saling
berpotongan harus dibentangkan menjadi bidang datar.
Pembentangan tersebut dapat dilihat seperti pada gambar di bawah
ini. Bidang mata dibentangkan ke atas menjadi sejajar dengan
bidang tafrir, begitu juga dengan bidang tanah yang dibentangkan
ke bawah menjadi sejajar dengan bidang tafrir.

40. Pemilihan pandangan. Untuk menggambar pandangan-pandangan


sebuah benda, pandangan depan benda dianggap sebagai gambar pokok,
dan pandangan-pandangan lain dapat disusun seperti Gambar 67. Tetapi
pada gambar kerja, jumlah pandangan harus dibatasi seperlunya, yang
dapat memberikan bentuk benda secara lengkap. Pandangan depan
harus dipilih demikian rupa sehingga dapat memberikan bentuk fungsi
benda secara umum, dan jika pandangan depan ini belum dapat
memberikan gambaran cukup dari benda tadi, pandangan-pandangan
tambahan seperti misalnya pandangan atas, pandangan kanan, dsb.
dapat ditambahkan.
60

Gambar 67 Memilih pandangan.

Gambar 68 Gambar dengan dua pandangan.

Gambar 69 Gambar dengan satu pandangan saja

Jika benda yang terdapat pada Gambar 68 ingin diperlihatkan


dalam gambar, pandangan atas, pandangan kanan dan pandangan
belakang tidak diperlukan. Sesuai dengan bentuknya, hanya dua
pandangan diperlukan untuk menggambarkan benda secara jelas, seperti
diperlihatkan pada Gambar 68. Jika bendanya berbentuk sietrsi, seperti
misalnya sebuah poros, satu pandangan cukup memberikan gambaran
dari benda tersebut, dengan hanya menambahkan lambang  pada
ukuran diameter poros, seperti pada Gambar 68.

41. Pandangan.

a. Pemilihan Pandangan Depan. Pemilihan pandangan depan dari


benda yang akan disajikan dalam gambar adalah sangat penting.
Karena gambar pandangan depan dapat langsung memberikan
keterangan bentuk benda yang sebenarnya. Lagi pula jumlah
gambar pandangan juga ditentukan oleh gambar pandangan depan
tadi. Pandangan depan tidak selalu berarti pandangan depan dalam
arti kata sehari-hari. Pandangan depan adalah bagian benda yang
dapat memberikan cukup keterangan mengenai bentuk khasnya
atau fungsinya.
61

Umpamanya wajah seorang wanita ingin diabadikan dalam


gambar seperti pada Gambar 69 (a). Maka di sini pandangan depan
dari wajah tersebut, ialah muka itu sendiri, karena bagian ini sudah
memberikan sifat-sifat khas dari wajah tadi.
Di lain pihak, sebagai pandangan depan dari seekor kuda
justru diambil pandangan sampingnya, karena pandangan ini sudah
cukup memberi keterangan ttg ciri-ciri khas dari “benda” tersebut,
seperti terlihat pada Gambar 69 (b). Pada Gambar 70 diperlihatkan
pula, badan pesawat yang mana diambil sebagai pandangan depan.
Begitu pula halnya dengan sebuah mobil.

Gambar 69

Gambar 70 Gambar garis bentuk sebuah pesawat terbang

42. Susunan Gambar-Gambar Pandangan. Jika pandangan depan dari


benda telah ditentukan, maka pandangan-pandangan lain yang dianggap
perlu dapat dipilih dan disusun dalam satu gambar, yang merupakan satu
kesatuan.

Dalam gambar kerja, bagian-bagian benda digambar dalam


kedudukan pengerjaannya (Gambar 71). Misalnya poros yang dikerjakan
pada mesin bubut harus digambar mendatar pula, seperti contoh-contoh
pada Gambar 72 (a) dan (b). Benda-benda yang dikerjakan pada mesin
planer, shaper, atau fres harus digambar dengan bagian permukaan yang
dikerjakan dalam kedudukan mendatar (Gambar 73).
62

Gambar 71 Pandangan depan dari beberapa alat

Gambar 72 Pembuatan dengan mesin bubut

Gambar 73 Pembuatan dengan planer, shaper atau fres

Garis-garis
proyeksi tidak
tampak pada
gambar akhir

Gambar 74 Pandangan khusus

Gambar 75 Pandangan khusus

b. Pandangan Tambahan. Benda-benda yang memiliki bagian-bagian


dengan permukaan miring, tidak akan terlihat bentuk sebenarnya
dalam gambar pandangan ortogonal. Jika diperlukan gambar yang
63

menunjukkan bentuk sebenarnya, maka pandangan tambahan


dapat digambarkan. Pandangan tambahan ini digambar pada bidang
bantu, dekat pada bagian yang akan digambar, dan tegak lurus pada
arah penglihatan. Jadi dasar proyeksi ortogonal di sini tetap
dipertahankan. Contoh-contoh pandangan khusus ini dapat dilihat
pada gambar-gambar Gambar 74 dan Gambar 75.

c. Pandangan Sebagian. Kadang-kadang suatu benda tidak perlu


digambar secara lengkap. Dalam hal demikian hanya yang ingin
dibuatkan gambarnya. Bagian ini dibatasi dengan garis tipis kontinu
bebas. Artinya garisnya ditarik tanpa bantuan alat gambar (Gambar
76).

Dalam hal gambar pandangan samping menghasilkan gambar


yang mengaburkan bentuk bendanya, maka gambar pandangannya
tidak digambar secara lengkap. Benda yang gambarnya
diperlihatkan pada Gambar 77, menunjukkan perbedaanya. Gambar
77 (a) tidak memberikan bentuk benda sebenarnya. Dengan
pandangan sebagian, artinya gambar pandangan yang tidak lengkap,
seperti pada Gambar 77 (b), terlihat jelas bentuk bendanya.

Gambar 76 Pandangan sebagian dan pandangan setempat

Gambar 77 Pandangan sebagian

d. Pandangan setempat. Di samping gambar pandangan sebagian ini,


masih terdapat gambar pandangan yang lebih sempit, yaitu
pandangan setempat. Gambar 76 memperlihatkan pandangan
setempat dari alur pasak. Pandangan ini dimaksud untuk
melengkapi gambar dari sebuah poros. Perhatikan di sini bahwa
porosnya hanya digambar dengan pendangan sebagian. Pandangan
setempat digambar dengan garis tebal, dan harus dihubungkan
dengan gambar pokok oleh garis sumbu (tidak selalu). Gambar 78
memperlihatkan cara menggambar pandangan setempat dari lubang
64

pada dinding benda. Di sini tidak diperlukan gambar pandangan


samping lengkap. Cara demikian menghemat waktu dan tempat
(kertas gambar)

Gambar 78 Pandangan setempat

Gambar 79 Pandangan khusus

e. Pandangan khusus dengan menggunakan anak panah. Jika


diperlukan arah penglihatan yang berbeda dari pada yang telah
ditentukan, atau gambar pandangannya tidak dapat ditempatkan
pada tempat sebenarnya, maka cara dengan menggunakan anak
anah harus diterapkan, Pada Gambar 79 tempat gambar dalam
proyeksi sudut pertama, sedangkan pandangan sampingnya
mempergunakan proyeksi sudut ketiga. Di sini dalam satu gambar
dipergunakan dua cara proyeksi, yang pada dasarnya tidak
diperkenankan. Hanya pada keadaan-keadaan tertentu cara
demikian diperbolehkan.

f. Pandangan detail. Dalam hal-hal di mana bagian dari benda begitu


kecil, sehingga tidak dapat digambarkan, atau diberi ukuran dengan
baik, bagian tersebut dapat digambar secara mendetail, dengan
skala pembesaran. Seperti terlihat pada Gambar 80 (a), bagian
poros yang akan dibesarkan dilingkari dan ditandai dengan huruf
besar A. Bagian ini kemudian digambar di tempat lain disertai
dengan tandanya dan skalanya (Gambar 80(b)).

Gambar 80 Padangan detil


65

BAB IX
POTONGAN

43. Umum. Tidak jarang ditemui benda-benda dengan rongga-rongga


didalamnya. Menggambarkan bagian-bagian ini dipergunakan garis gores,
yang menyatakan garis-garis tersembunyi. Jika hal ini dilaksanakan
secara taat asas, maka dihasilkan sebuah gambar yang rumit sekali, dan
susah dimengerti. Bayangkan saja jika sebuah roda gigi harus digambar
secara lengkap. Untuk mendapatkan gambaran dari bagian-bagian yang
tersembunyi ini, bagian yang menutupi dibuang. Gambar demikian disebut
gambar potongan, atau disingkat saja dengan potongan.

Gambar pada Gambar 81(a) memperlihatkan sebuah benda yang


tidak kelihatan. Bagian ini dapat dinyatakan dengan sebuh garis gores.
Jika benda ini dipotong, makam bentuk dalamnya akan lebih jelas lagi.
Gambar 81(b) memperlihatkan cara memotongnya, dan Gambar 81(c) sisa
bagian benda setelah bagian yang menutupi di singkirkan. Gambar sisa ini
diproyeksikan ke bidang potong, dan hasilnya disebut potongan (Gambar
81 (d). gambarnya diselesaikan dengan garis tebal.

Dalam hal-hal tertentu bagian-bagian yang terletak di belakang


potongan ini, tidak perlu digambar. Hanya jika bagian ini diperlukan,
maka bagian ini di belakang potongan in digambar dengan garis gores.

Gambar 81 Potongan.

44. Cara membuat potongan.

a. Penyajian potongan. Pada umumnya bidang potong dibuat


melalui sumbu dasar (Gambar 81) dan potongan disebut potongan
utama. Jika perlu, maka bidang potong dapat dibuat di luar sumbu
dasar. Dalam hal ini bidang potongannya harus diberi tanda, dan
arah penglihatannya dinyatakan dengan anak panah, seperti yang
diperlihatkan oleh Gambar 82.
66

Gambar 82 Potongan tidak melalui garis sumbu dasar

Peraturan-peraturan umum yang berlaku untuk gambar-gambar


proyeksi, berlaku juga untuk gambar potongan.

b. Letak potongan dan garis potong. Jika letak bidang potong


sudah tampak jelas pd gambar, tidak diperlukan lagi penjelasan
lebih lanjut (Gambar 83) jika letak bidang potong tidak jelas, atau
ada beberapa bidang potong, maka bidang potongnya harus
diterangkan dalam gambar. Pada gambar proyeksi bidang potong
dinyatakan oleh sebuah garis potong, yang digambar dengan garis
sumbu dan ujung-ujungnya dipertebal, dan pada tempat-tepat
diman garis potongnya berubah arah. Pada ujung-ujung garis potong
diberi tanda dengan huruf besar, dan diberi anak panah yang
menunjukkan arah penglihatan. (Gambar 84).

Gambar 83. Potongan melalui garis sumbu dasar

Gambar 84. Potongan dengan garis bidang potong

c. Potongan dalam satu bidang.

1) Potongan oleh bidang potong melalui garis sumbu dasar. Jika


bidang potong melalui garis sumbu dasar, pada umumnya
garis potongannya dan tanda-tandanya tidak perlu dijelaskan
pada gambar. Foto demikian disebut potongan utama.

2) Potongan yang tidak melalui sumbu dasar.Jika diperlukan


potongan yang tidak melalui sumbu dasar, letak bidang
potongnya harus dijelaskan pada garis potongnya.
67

d. Potongan lebih dari satu bidang.

1) Potongan Meloncat. Untuk menyederhanakan gambar dan


penghematan waktu potongan-potongan dalam beberapa
bidang sejajar dapat disatukan. Pada Gambar 85 diperlihatkan
sebuah benda yang dipotong menurut garis potong A-A.
sebenarnya bidang potongnya terdiri atas dua bidang, yang
dalam hal ini dapat disatukan. Potongan demikian dinamakan
potongan meloncat.

2) Potongan oleh dua bidang berpotongan. Bagian-bagian


simetrik dapat digambar pada dua bidang potong yang saling
berpotongan. Satu bidang potong merupakan potongan utama,
sedangkan bidang yang lain menyudutkan dengan bidang
pertama. Proyeksi pada bidang terakhir ini, setelah
diselesaikan menurut aturan-aturan yang berlaku, diputar
hingga berhimpit pada bidang proyek pertama. Gambar 86
menunjukkan bagaimana caranya membuat gambar potongan
demikian.

Gambar 85 Potongan meloncat

Gambar 86 Potongan dengan dua bidang menyudut.


68

Gambar 87 Potongan dengan bidang-bidang berdampingan

3) Potongan pada bidang berdampingan. Potongan pada pipa


berbentuk seperti berbentuk seperti Gambar 87 dapat dibuat
dengan bidang-bidang yang berdampingan melalui garis
sumbunya.

e. Potongan separuh. Bagian-bagain simetrik dapat digambar


setengahnya sebagai gambar potongan dan setengahnya lagi sebagai
pandangan (Gambar 88). dalam gambar ini garis-garis yang
tersembunyi tidak perlu di gambar dengan garis gores lagi, karena
sudah jelas pada gambar potongan.

Gambar 88 Potongan setengah

f. Potongan oleh lebih dari satu bidang. Kadang-kadang diperlukan


gambaran dari bagian kecil benda-benda, yang tersembunyi,
misalnya benda pada Gambar 89.(a). gambar-gambar Gambar 89 (b)
dan (c) memperlihatkan gambar yang dipotong setempat dan
potongan penuh. Potongan setempat juga dilakukan pada bagian-
bagian yang tidak boleh dipotong (Gambar 89(d)).

Gambar 89 (a) Potongan setempat

Gambar 89 (b) Potongan setempat


69

Gambar 89 (c) Potongan penuh

Gambar 89 (d) Potongan setempat

g. Potongan yang diputar di tempat atau dipindahkan. Bagian-bagian


benda tertentu seperti misalnya ruji-ruji roda, tuas, peleg, rusuk
penguat, kait dsb. Penampangnya dapat digambarkan setempat
(Gambar 90), atau setelah potongannya diputar kemudian
dipndahkan ke tempat lain (Gambar 91) Ada bebrapa sedikit antara
kedua gambar tersebut, yaitu yang pertama digambar dengan garis
tipis, sedangkan yang kedua dengan garis tebal biasa.

h. Susunan potongan-potongan berurutan. Potongan-potongan


berurutan dapat disusun seperti pada Gambar 92 atau Gambar 93.
Hal ini diperlukan untuk memberi ukuran atau alasan lain.
Potongan-potongan pada Gambar 92 semuanya terletak pada sumbu
utama, dan Gambar 93 masing-masing terletak di bawh garis
potongnya.

Gambar 90 Potongan diputar di tempat.


70

Gambar 91 Potongan diputar dan dipindahkan

Gambar 92 Potongan berurutan

Gambar 93 Potongan berurutan

Gambar 94 Potongan benda tipis

Gambar 95 Potongan benda tipis dengan ruang kosong di antaranya

Gambar 96 Potongan benda tipis digambar dengan garis tebal

Penampang-penampang tipis, seperti misalnya benda-benda yang


terbuat dari plat, baja profil, dsb. Atau paking dapat digambar
71

dengan garis tebal, atau seluruhnya dihitamkan (Gambar 94). jika


bagian-bagian demikian terletak berdampingan, bagian yang
berbatasan dibiarkan putih (Gambar 95 dan 96).

i. Arsir.Untuk membedakan gambar potongan dari gambar


pandangan, dipergunakan arsir, yaitu garis-garis tipis miring.

Kemiringan garis arsir adalah 45o terhadap garis sumbu, atau


terhadap garis gambar (Gambar 98). jarak gris-garis arsir
disesuaikan dengan besarnya gambar. Bagian-bagaian potongan
yang terpisah diarsir dengan sudut yang sama.
Arsiran dari bagian-bagian yang berdampingan harus dibedakan
sudutnya, agar jelas (Gambar 99). Penampang-penampang yang
luas dapat diarsir secara terbatas, yaitu hanya pada keliling saja
(Gambar 100). potongan-potongan sejajar dari benda yang sam,
yang terdapat pada potongan meloncat diarsir serupa, tetapi dapat
juga jika dipandang perlu (Gambar 101).

Garis-garis arsir dapat dihilangkan untuk menulis huruf atau


angka, jika hal ini tidak dapat dilakukan diluar daerah arsir
(Gambar 102).

Gambar 98 Arsir

Gambar 99 Arsir dari bagian-bagian yang berdampingan

Gambar 100 Arsir bidang yang luas


72

Gambar 101 Arsir pada potongan sejajar (meloncat)

Gambar 102 Arsir dan angka

45. Bagian Benda Atau Benda Yang Tidak Boleh Dipotong. Bagian-bagian
benda seperti rusuk penguat tidak boleh dipotong dalam arah
memanjang. Begitu pula benda-benda seperti baut, paku keling, pasak,
porong dsb. Tidak boleh dipotong dalam arah memanjang. Gambar 103
memperlihatkan sebuah benda yang dipotong, tetapi terdapat bebrapa
bagian benda, yaitu sirip, dan beberapa benda lain yaitu a.l. poros, baut
dsb. yang tidak dipotong.

Gambar 103 bagian-bagian yang tidak dapat diperlihatkan oleh potongan.

Beberapa catatan tentang potongan.


a. Potongan dapat dipergunakan jika bentuk dalam dapat diperjelas
dengan memotong bendanya. Jika bentuknya dapat diperlihatkan
dengan jelas tanpa pemotongan, maka gambar potongan tidak perlu
dibuat.
b. Elemen mesin yang tidak boleh dipotong dalam arah memanjang,
dapat digambar dengan potongan setempat. Lihat pasak, baut
penyetel, pena tirus pada Gambar 103.
c. Benda pada Gambar 104 diperlihatkan dalam gambar potongan.
Gambar potongan yang hanya menunjukkan bagian-bagian yang
dipotong (Gambar 104(c)) adalah tidak benar, karena seolah-olah
bendanya terdiri atas dua benda berbentuk huruf L. Cara yang
benar dapat dilihat pada Gambar 104(b).
73

Gambar 104 Contoh potongan yang salah

BAB X
ETIKET GAMBAR

46. Umum. Dalam sebuah gambar teknik kita akan melihat satu bagian pada
gambar yang memuat beberapa keterangan teknis tentang gambar yang
dibuat. Keterangan itu misalnya, judul gambar, pembuat gambar, ukuran
kertas, skala gambar, dan lain-lain. Bagian tersebut dikenal dengan
istilah etiket gambar.

Etiket gambar juga biasa disebut dengan istilah stuklis, dan juga kepala
gambar. Walaupun ada beberapa istilah dalam penyebutanya, namun
semuanya mempunyai makna yang sama.

Dari penjelasan singkat diatas, dapat kita tarik kesimpulan tentang apa
itu etiket gambar, atau stuklis, atau kepala gambar. Pengertian etiket
gambar atau kepala gambar adalah sejumlah informasi atau keterangan
tentang suatu gambar teknik. Atau juga disebut identitas gambar teknik.
Fungsi Etiket Gambar Teknik

Fungsi etiket gambar teknik ini adalah untuk memberikan data atau
informasi teknis yang lebih jelas pada suatu gambar yang telah dibuat.
Dengan adanya etiket gambar ini, maka setiap orang yang membacanya
akan mendapatkan informasi yang cukup tentang gambar yang disajikan
tersebut.
Bagian-Bagian Etiket Gambar Teknik

Bagian-bagian atau komponen pada etiket gambar ada beberapa macam.


Berikut ini adalah bagian-bagian etiket gambar yang sering dicantumkan
pada suatu gambar teknik.

a. Nama Pembuat Gambar. Bagian ini bertuliskan nama


pembuat gambar atau seseorang yang menggambar. Ditulis
dengan nama lengkap orang yang menggambar.

b. Instansi. Instansi berisi informasi tentang instansi yang


mengeluarkan gambar tersebut.

c. Judul Gambar. Judul gambar merupakan nama dari


gambar yang telah dibuat. Misalnya, denah rumah tampak
depan; roda gerigi; dan lain-lain.

d. Nomor Gambar. Nomor gambar merupakan keterangan


nomor sesuai dengan kebutuhan gambar yang dibuat.

e. Tanggal Gambar. Bagian ini berisikan keterangan


tanggal pembuatan gambar.
74

f. Pemeriksa Gambar. Bagian ini merupakan bagian yang


diperuntukkan bagi pemeriksa gambar, untuk melakukan
pemeriksaan gambar guna persetujuan atau perbaikan
gambar.

g. Proyeksi gambar. Bagian etiket gambar ini merupakan


informasi tentang jenis proyeksi apa yang digunakan oleh
pembuat gambar dalam menampilkan gambar yang dibuat.
Misalnya proseksi Amerika, atau proyeksi Eropa.

h. Satuan Gambar. Bagian ini berisikan data tentang satuan


dalam pembuatan gambar. Misalnya ukuran gambar dalam
centimeter (cm) atau millimeter (mm).

i. Skala Gambar. Bagian ini menunjukkan skala yang


digunakan dalam pembuatan gambar. Misalnya skala
pembesaran atau skala pengecilan. Untuk lebih jelasnya bisa
anda pelajari Macam-macam Skala Gambar Teknik.

j. Keterangan Lain. Bagian keterangan lain ini dapat


ditambahkan untuk menambah informasi lain yang
bermanfaat bagi pembaca gambar. Misalnya, ukuran kertas,
halaman gambar, toleransi ukuran, bahan, dan lain
sebagainya.

Pada beberapa bentuk etiket gambar mungkin terdapat keterangan-


keterangan lain yang tidak dicantumkan disini. Hal itu tidaklah masalah.
Karena untuk komponen etiket gambar itu menyesuaikan dengan
kebutuhan gambar masing-masing.

47. Cara Membuat Etiket Gambar. Pembuatan etiket gambar harus


dilakukan sebelum kita memulai membuat gambar. Baik gambar manual
maupun gambar dengan menggunkan software komputer, harus kita
buat lebih dahulu etiket gambarnya.

Untuk cara pembuatan etiket, stuklist, atau kepala gambar ini harus
memenuhi standar baku yang telah disepakati bersama. Tujuannya
adalah agar dapat dipahami oleh semua orang yang membaca gambar
tersebut.

48. Jenis dan Bentuk Etiket Gambar Teknik. Ada banyak macam etiket
gambar yang sering digunakan dalam gambar teknik. Walaupun
bentuknya terlihat berbeda, namun maksud dan tujuannya sama.
Komponen atau bagian-bagian dari etiket gambarnya tetap menunjukkan
maksud gambar dengan jelas. Mungkin hanya posisi kolom-kolomnya
saja yang sedikit berbeda.

a. Etiket Gambar Yang digunakan Di Sekolah/Pelatihan


75

Etiket Gambar Yang digunakan Di Sekolah/Pelatihan


Etiket jenis ini ditujukan untuk penggunaan dalam skala pelatihan atau
sekolah dimana informasi yang tercantum di dalam etiket hanya memuat
informasi dasar pada gambar dan tidak memuat informasi yang lebih
detail. Berikut ini merupakan contoh etiket gambar yang digunakan di
sekolah.

b. Etiket Gambar Profesional

Etiket Gambar Profesional


Etiket jenis ini ditujukan untuk proses pembuatan gambar yang
berkaitan dengan instansi tertentu yang memuat gambar secara
kompleks karena ditujukan untuk penggunaan skala industri atau
proyek. Oleh karena itu jenis etiket ini harus memuat informasi yang
lebih terperinci dan resmi.
76

RAHASIA

BAB XI
PENUTUP

50. Demikian penulisan hanjar tentang Gambar Teknik Poltekad Kodiklatad.


Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan ini karena
kurangnya ilmu pengetahuan atau wawasan yang dimiliki.

Untuk kesempurnaan penulisan hanjar ini mohon kritik dan saran


yang membangun sehingga penulisan akan menjadi lebih sempurna dan
bermanfaat bagi penulis khususnya dan para pembaca umumnya.

Komandan Poltekad Kodiklatad,

Dr. Nugraha Gumilar, M.Sc.


Brigadir Jenderal TNI
77

Anda mungkin juga menyukai