Anda di halaman 1dari 2

Nama : Selliros Avionita

NIM : 17110140

Rencana Kebijakan Mendikbud Nadiem Makarim:

1. Kurikulum Dibuat Fleksibel


Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim berjanji akan
menciptakan "fleksibilitas dalam kurikulum." Baginya itulah kunci mengembangkan
"keberagaman yang begitu besar." "Hal-hal yang kita lakukan, menstandardisasi, akan
ada dampak buruk. Enggak bisa satu standar atau satu cara," ucap Nadiem di Ritz
Carlton, Jakarta, Kamis (28/11/2019). Keragaman yang Nadiem maksud termasuk
potensi sekolah yang berbeda-beda. Bisa saja, katanya, ada sekolah di daerah yang
kualitas matematikanya buruk, tapi seninya bisa diacungi jempol. Pun sebaliknya.
Bagi Nadiem, penyetaraan justru membuat banyak sekolah tertinggal. Sekolah
semakin tertinggal karena para guru-guru dibebankan perkara administratif--yang juga
sudah dia singgung dalam pidato Hari Guru beberapa hari lalu. "Ini sistem
administratif tidak ada kelonggaran. Semua harus kejar silabus, harus tuntas,"
katanya, lalu mengatakan itu terjadi di semua jenjang, dari SD sampai perguruan
tinggi. Pada kesempatan yang sama ia memperkenalkan konsep 'merdeka belajar'.
"Sekolah sifatnya dari mengawasi jadi melayani. Kemerdekaan guru bertransformasi
[menjadi] kemerdekaan murid menentukan arah dan level yang cocok buat mereka."
Konsep ini akan membutuhkan waktu implementasi yang lama, yaitu 10-15 tahun.
Tapi dalam lima tahun ke depan, dalam masa pemerintahan Joko Widodo periode
kedua, Nadiem meminta siapa saja bisa "berjalan lebih dulu" mewujudkannya.1

2. 5 Kebijakan Untuk Kembangkan Pendidikan:


1. Prioritaskan pendidikan karakter dan pengamalan Pancasila.
2. Potong semua regulasi yang menghambat terobosan dan peningkatan investasi.
3. Kebijakan pemerintah harus kondusif untuk menggerakkan sektor swasta agar
meningkatkan investasi di sektor pendidikan.

1
Vincent Fabian Thomas, Rencana Kebijakan Mendikbud Nadiem: Kurikulum Dibuat Fleksibel
https://tirto.id/emtp, diakses pada tanggal 19 Februari 2020 pukul 20.37
4. Semua kegiatan pemerintah berorientasi pada penciptaan lapangan kerja dengan
mengutamakan pendekatan pendidikan dan pelatihan vokasi yang baru dan
inovatif.

5. Memperkuat teknologi sebagai alat pemerataan baik daerah terpencil maupun


kota besar untuk mendapatkan kesempatan dan dukungan yang sama untuk
pembelajaran.2

3. 4 Gebrakan Melalui Kebijakan “Merdeka Belajar”:


1. Menghapus Ujian Nasional (UN) mulai 2021, lalu menggantinya dengan asesmen
kompetensi minimun untuk mengukur kemampuan analisis literasi dan numerasi.
Di samping itu melakukan survei karakter untuk memetakan penerapan asas-asas
Pancasila di sekolah.
2. Menghapus Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN) mulai 2020. Setiap
sekolah bisa mengadakan ujian kelulusan sendiri dengan beragam format, seperti
esai, portofolio, karya tulis, dan tugas kelompok.
3. Menyederhanakan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Langkah ini
bertujuan meringankan beban administrasi guru
4. Mengurangi kuota zonasi pada Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2020.
Jalur zonasi yang sebelumnya 80 persen akan berkurang menjadi 70 persen.
Sementara itu, kuota jalur prestasi ditambah hingga 30 persen.3

2
Yudono Yanuar, 5 Kebijakan Nadiem Untuk Kembangkan Pendidikan,https://tekno.tempo.co/read/1273133/5-
kebijakan-mendikbud-nadiem-untuk-kembangkan-pendidikan/full&view=ok, diakses pada tanggal 19 Februari
2020 pukul 20.40
3
Andrea Lidwina, 4 Gebrakan Menteri Nadiem, https://katadata.co.id/infografik/2019/12/21/4-gebrakan-
menteri-nadiem, diakses pada tanggal 19 Februari 2020 pukul 20.45

Anda mungkin juga menyukai